bagian dari Sentra Primer Baru Timur, yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan
BAB II
Kecamatan Ciracas merupakan bagian dari Kota Administrasi Jakarta Timur, yang terletak
o
di 106 49' 35" Bujur Timur dan 60 10' 37" Lintang Selatan. Kecamatan yang memiliki
luas wilayah sebesar 1608 hektar ini, memiliki batas administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kecamatan Cipayung
Sebelah Barat
Sebelah Selatan
a.
Kawasan Hijau
Secara garis besar kawasan hijau adalah ruang terbuka hijau yang terdiri dari kawasan
hijau lindung dan kawasan hijau binaan yang terdapat dalam wilayah perkotaan.
Kawasan hijau lindung meliputi hutan lindung, cagar alam, dan hutan bakau di pantai
Tabel 2.1 berikut menunjukkan kelurahan yang ada di Kecamatan Kramat Jati beserta
lama bagian barat Jakarta, serta Taman Nasional Laut di Kepuluan Seribu. Sedangkan
luasan wilayahnya.
yang dimaksud dengan kawasan hijau binaan meliputi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
berbentuk areal dengan fungsi sebagai fasilitas umum; Ruang Terbuka Hijau berbentuk
Tabel 2.1
Kelurahan di Wilayah Kecamatan Ciracas
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total Luas
Luas (Ha)
450
337
393
219
209
1608
jalur untuk fungsi pengaman, peneduh, peyangga, dan atau keindahan lingkungan;
Persentase (%)
27,99
20,96
24,44
13,62
12,99
100
2.2
pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) binaan. Untuk wilayah Kotamadya Jakarta
Pada bagian ini akan dibahas kebijakan-kebijakan di tataran yang lebih tinggi yang terkait
Timur, persentase luas ruang terbuka hijau yang ditargetkan pada tahun 2010 adalah
dengan Kecamatan Ciracas menckup aspek struktur ruang, pola ruang, kependudukan,
transportasi, utilitas, banjir dan pengendalian bencana, PKL dan pedestrian, serta
kebijakan lain yang terkait.
b.
Kawasan Perumahan
Struktur ruang Kecamatan Ciracas dalam kebijakan RTRW DKI 2010 diarahkan untuk
1.
II - 1
Kecamatan
Matraman
Pulo Gadung
Makasar
Cakung
Arahan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
214.000
441
319.500
205
196.600
91
489.100
115
Berdasarkan Tabel 2.2, dapat dibuat suatu pie chart yang akan menunjukkan persentase
arahan kependudukan masing-masing kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
GAMBAR 2.1
ARAHAN JUMLAH PENDUDUK JAKARTA TIMUR TAHUN 2010
Pada Kecamatan Ciracas tidak terdapat kebijakan yang terkait dengan pengembangan
kawasan ekonomi prospektif.
2.2.3 Kebijakan Tentang Kependudukan
Berdasarkan arahan kebijakan persebaran penduduk Propinsi DKI Jakarta, jumlah
penduduk di Kotamadya Jakarta Timur pada tahun 2010 dibatasi sebanyak-banyaknya
2.800.000 jiwa, dengan tenaga kerja formal termasuk tenaga kerja penglaju yang dapat
ditampung sebanyak 1.600.000 jiwa. Kecamatan Ciracas diarahkan menampung 162.300
jiwa, dengan kepadatan 101 jiwa/hektar. Pola distribusi dan kepadatan penduduk dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Sumber : Pengolahan Data Tabel II-1
Tabel 2.2
Arahan Kependudukan Jakarta Timur
Tahun 2010
Kecamatan
Pasar Rebo
Ciracas
Cipayung
Kramat Jati
Jati Negara
Duren Sawit
LAPORAN AKHIR
Arahan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
130.600
101
162.300
101
203.000
74
302.100
226
344.600
324
438.000
192
Berdasarkan Gambar 2.1, dapat diketahui bahwa dibandingkan dengan kecamatankecamatan lain yang ada di wilayah Jakarta Timur, Kecamatan Ciracas diharapkan dapat
menampung 6 % penduduk yang diarahkan berada di wilayah Jakarta Timur.
2.2.4 Kebijakan Tentang Transportasi
Berdasarkan arahan RTRW DKI Jakarta 2010, kebijakan pengembangan prasarana
transportasi meliputi prasarana untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor, angkutan
II - 2
kereta api, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, dan angkutan
udara yang dikembangkan sebagai pelayanan angkutan terpadu untuk lalu lintas lokal,
regional, nasional, dan internasional. Kebijakan pengembangan sistem transportasi
dilakukan untuk mencapai tujuan, yaitu tersusunnya jaringan sistem transportasi yang
efisien dan efektif, meningkatnya kelancaran lalu lintas dan angkutan; terselenggaranya
pelayanan angkutan yang aman, tertib, nyaman, teratur, dan efisien; terselenggaranya
pelayanan angkutan barang yang sesuai dengan perkembangan sarana angkutan dan
teknologi transportasi angkutan barang; meningkatnya keterpaduan baik antara sistem
angkutan laut, udara, dan darat maupun antar moda angkutan darat; meningkatnya
disiplin pengguna jalan dan pengguna angkutan.
Berkaitan dengan sistem angkutan jalan darat dilakukan kebijakan pengembangan sistem
angkutan jalan melalui pengembangan jaringan jalan sesuai dengan fungsi dan hierarki
jalan serta terminal bis antar kota dan terminal bis dalam kota; menata pelayanan
muka tanah, penurunan muka air tanah, dan kerusakan struktur tanah.
Berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010, pengembangan prasarana sumber air dan sumber
air bersih di wilayah Jakarta dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk
sebesar 38,00 m3/detik pada tahun 2010 dengan tingkat konsumsi maksimal sebesar 175
liter/orang/hari. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilayani oleh beberapa Instalasi
Pengolahan Air (IPA) yaitu IPA I di Pejompongan, IPA II di Pulogadung, IPA III di Buaran,
IPA IV di Cisadane, IPA V di Cisadane, dan IPA VI di Buaran. Kecamatan Ciracas
termasuk dalam pelayanan IPA VI Buaran yang memiliki sumberair Waduk Jatiluhur
dengan kapasitas 2.000 liter/detik.
Berdasarkan RTRW Kotamadya Jakarta Timur, pengembangan sumber air dan air bersih
di Kotamadya Jakarta Timur adalah :
1.
angkutan umum yang disesuaikan dengan hierarki jalan; melaksanakan manajemen lalu
taman parkir pada pusat-pusat kegiatan untuk menghilangkan parkir pada badan jalan
secara bertahap; lokasi terminal angkutan barang dengan fasilitasnya dan pangkalan truk
diarahkan pada kawasan pelabuhan dan industri/pergudangan, serta lokasi yang
ditetapkan pada jaringan jalan arteri.
lintas termasuk didalamnya sistem satu arah, pengaturan dengan lampu lalu lintas, dan
kebijakan pembatasan lalu lintas pada daerah tertentu; membangun gedung-gedung dan
3.
3.
Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah.
4.
5.
6.
Kebijakan tetang utilitas terdiri dari kebijakan prasarana air bersih dan sumber air bersih,
drainase dan pengendalian banjir, irigasi, air limbah, persampahan, energi, serta
telekomunikasi.
b.
Drainase
a.
Air Bersih
Kebijakan pengembangan prasarana air bersih dan sumber air bersih diarahkan untuk :
1.
2.
atau koridor 13 (tigabelas) sungai utama sebagai bagian penting dari unsur kota dengan
menjadikannya sebagai orientasi kawasan; mengoptimalkan dan memadukan fungsi
jaringan saluran makro, sub makro, mikro, dan lokasi tampungan air (waduk/situ) dalam
pengelolaan sistem kawasan.
LAPORAN AKHIR
II - 3
Pengembangan drainase diarahkan sebagai saluran air hujan yang merupakan saluran
umum, badan air berupa saluran, kali, sungai, banjir kanal, situ dan waduk tidak dapat
90% dari jumlah total sampah, yang dilakukan baik pada sumbernya, proses
adalah :
1.
Peningkatan kapasitas Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali
Sunter, dan Kali Jati Kramat.
2.
Pembangunan
dan
peningkatan
kapasitas
saluran
menyelesaikan
Pala, Dewi Sartika, Otista Raya, Kebon Nanas, Cipinang Jaya, Cipinang Muara, dan
Pondok Bambu.
1.
3.
4.
Peningkatan
Kapasitas
sungai,
saluran
penghubung
dan
saluran
3.
c.
Air Limbah
Berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010, kebijakan pengembangan prasarana air limbah
4.
diarahkan untuk meminimalkan tingkat pencemaran pada badan air dan tanah, serta
5.
pengelolaan air limbah sistem perpipaan tertutup melalui pengembangan sistem terpusat
di kawasan perumahan, kawasan pusat bisnis, kawasan industri dan pelabuhan, serta
e.
Pembagian zona pelayanan pengolahan air limbah yang direncanakan meliputi zona
diarahkan untuk tujuan terlaksananya pemanfaatan energi gas bagi kebutuhan rumah
tengah utara seluas 4.300 Ha, zona tengah selatan seluas 1.820 Ha, zona barat laut
tangga dan transportasi, dan tersedianya tenaga listrik yang terjamin keandalan dan
seluas 2.020 Ha, zona barat daya seluas 2.170 Ha, zona tenggara seluas 1.240 Ha, zona
timur laut seluas 3.570 Ha, zona tanjung priok seluas 1.500 Ha. Berdasarkan pembagian
pengembangan
zona tersebut, Kecamatan Ciracas termasuk dalam zona pelayanan pengolahan air
pengembangan jaringan distribusi listrik melalui saluran kabel bawah tanah untuk
pelayanan
gas
melalui
jaringan
pipa
untuk
kawasan
industri,
Persampahan
Berdasarkan
RTRW
Jakarta
2010,
kebijakan
pengembangan
prasarana
f.
Telekomunikasi
II - 4
Berdasarkan
RTRW
DKI
Jakarta
2010,
kebijakan
pengembangan
prasarana
6.
8.
3.
Irigasi
kelurahan yang ada di Kecamatan Ciracas, maupun yang melayani wilayah lain di luar
diarahkan untuk menunjang penyediaan air bagi lahan pertanian yang terdapat di
kawasan Timur dan Timur Laut, Barat dan Barat Laut serta Selatan Jakarta; serta
1.
2.
Tabel 2.3 menjelaskan lokasi pusat-pusat kegiatan yang ada di Kecamatan Ciracas
perencanaan penyediaan prasarana dan sarana ruang pejalan kaki harus memenuhi
kaidah sebagai berikut:
1.
3.
4.
5.
Tabel 2.3
Pusat Kegiatan Eksisting Kecamatan Ciracas
Jalur yang direncanakan mempunyai daya tarik atau nilai tambah lain diluar
fungsi utama.
LAPORAN AKHIR
Fungsi
Sub tersier I
Sub tersier I
Sub tersier I
Sub tersier I
Nama Jalan
Jl. Ciracas Raya
(Kelurahan Ciracas)
Jl. Cibubur Raya
(Kelurahan Cibubur)
Jl. Lapangan Tembak
(Kelurahan Cibubur)
Pasar Ciracas
Jenis Kegiatan
Dominan
Perdagangan
Pasar Cibubur
Perdagangan
Perdagangan
Nama Kawasan
Sub tersier II
Pemerintahan
Sub tersier II
Kantor Kelurahan
Cibubur
Pemerintahan
Sub tersier II
Kantor Kelurahan
Susukan
Pemerintahan
Pemerintahan
II - 5
Fungsi
Nama Jalan
Sub tersier II
Sub tersier II
Nama Kawasan
Kantor Kelurahan
Rambutan
Kantor Kelurahan Kelapa
Dua Wetan
Jenis Kegiatan
Dominan
Pemerintahan
Pemerintahan
seluas 1.047,49 hektar. Rumah sangat kecil tersebut sebagian besar berlokasi di
sempadan Sungai Cipinang. Penggunaan lahan terkecil adalah sebagai rumah kecil yaitu
seluas 0,65 hektar.
2.4
Berdasarkan Tabel 2.4, Sebagian besar lahan perumahan merupakan rumah sangat kecil
2.4.2 Perkantoran
Fungsi Perkantoran dibagi menjadi dua yaitu perkantoran swasta dan kantor
atas :
1. Perumahan
yang ada. Berdasarkan perhitungan kondisi eksisting, luas lahan yang digunakan sebagai
2. Perkantoran
3. Perdagangan
merupakan 2,34 % lahan Kecamatan Ciracas. Selain perkantoran swasta, terdapat pula
4. Industri
5. RTH
lahan dengan fungsi pemerintahan di Kecamatan Ciracas memiliki jumlah luasan sebesar
6. Fasilitas
51,69 hektar. Untuk melihat luas lahan yang digunakan sebagai perkantoran dengan lebih
7. Campuran
8. Sektor Informal
Tabel 2.5
Luas Penggunaan Lahan Perkantoran di Kecamatan Ciracas
Tahun 2008
9. Kawasan Khusus
2.4.1 Perumahan
Perumahan di Kecamatan Ciracas dibagi menjadi 4 jenis yaitu rumah sangat kecil, rumah
kecil, rumah sedang, rumah besar, dan rumah toko. Luas penggunaan lahan sebagai
Guna Lahan
Kantor Swasta
Kantor Pemerintahan Daerah
Jumlah
Persentase (%)
2,34
3,21
5,55
perumahan di kecamatan ini sebanyak 1.075,67 hektar. Untuk melihat luas lahan yang
digunakan sebagai perumahan dengan lebih rinci dapat dilihat dari Tabel 2.4.
2.4.3 Perdagangan
Berdasarkan hasil tinjauan dan perhitungan lapangan, penggunaan lahan dengan jenis
Tabel 2.4
Luas Penggunaan Lahan Perumahan di Kecamatan Ciracas
Tahun 2008
Guna Lahan
Rumah Sangat Kecil
Rumah Kecil
Rumah Sedang
Rumah Besar
Rumah Toko
Jumlah
LAPORAN AKHIR
Persentase (%)
65,14
0,04
0,47
0,18
1,09
66,90
perdagangan di Kecamatan Ciracas memiliki jumlah luasan sebesar 4,97 hektar dengan
persentase sebesar 0,31 %. Bangunan perdagangan ini berada di sepanjang Jl. Raya
Bogor Kelurahan Susukan, Jl. Lingkar Selatan Kelurahan Rambutan, Jl. Ciracas Raya, Jl.
Kelapa Dua Wetan, Jl. Lapangan Tembak, serta beberapa bangunan tersebar di dalam
kawasan perumahan penduduk.
2.4.4 Industri
II - 6
Tabel 2.8
Luas Penggunaan Lahan Fasilitas di Kecamatan Kramat Jati
Tahun 2008
lahan yang digunakan sebagai industri dengan lebih rinci dapat dilihat dari Tabel 2.6.
Jenis Fasilitas
Fasiltas Ibadah
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas Sosial Budaya
Fasilitas Rekreasi dan Olahraga
Fasilitas Terminal
Jumlah
Tabel 2.6
Luas Penggunaan Lahan Industri di Kecamatan Ciracas
Tahun 2008
Guna Lahan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Jumlah
Persentase (%)
7,28
7,28
Luas (Ha)
4,25
44,92
2,06
22,48
2,44
4,04
0,28
80,47
Persentase
0,26
2,79
0,13
1,39
0,15
0,25
0,02
4,99
2.4.5 RTH
Berdasarkan Tabel 2.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar lahan fasilitas di
Luas lahan kecamatan ini yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau seluas 185,28
Kecamatan Ciracas digunakan sebagai fasilitas pendidikan yaitu seluas 44,92 hektar,
hektar atau 11,52 % dari luas lahan total Kecamatan Ciracas. Lokasi ruang terbuka hijau
sedangkan luas lahan fasilitas terkecil merupakan fasilitas terminal yaitu seluas 0,28
hektar.
Tabel 2.7 menunjukkan luas lahan yang diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau
berdasarkan jenisnya.
2.4.7 Campuran
Pada Kecamatan Ciracas tidak terdapat penggunaan lahan campuran.
Tabel 2.7
Luas Penggunaan Lahan RTH di Kecamatan Kramat Jati
Tahun 2008
Guna Lahan
Taman
Jalur Hijau
Jumlah
Luas (Ha)
1,00
184,28
185,28
Persentase (%)
0,06
11,46
11,52
2.4.6 Fasilitas
Fasilitas umum dan sosial yang terdapat di Kecamatan Ciracas terdiri dari fasilitas
Ibadah, pendidikan, kesehatan, pelayanan umum, sosial budaya, rekreasi dan olah raga,
serta terminal. Lokasi persebaran fasilitas berada tersebar di seluruh wilayah Kecamatan
Ciracas. Luas lahan yang diperuntukkan sebagai fasilitas di Kecamatan Ciracas seluas
80,47 Ha atau 4,99 % dari luas lahan kecamatan. Luas masing-masing fasilitas
berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada Tabel 2.8.
LAPORAN AKHIR
2.5
Kecamatan Ciracas memiliki jumlah penduduk sebesar 200.770 jiwa, dengan kepadatan
penduduk sebesar 124 jiwa/ha. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jumlah dan
kepadatan penduduk masing-masing kelurahan, dapat dilihat dari Tabel 2.9.
II - 7
Kelurahan
Rambutan
Total
Jumlah
100
100
Tabel 2.9
Jumlah dan Distribusi Kepadatan Penduduk di Kecamatan Ciracas
Tahun 2006
Kelurahan
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk (jiwa/ha)
450
337
393
219
209
1.608
60.746
34.454
41.919
38.558
25.093
200.770
134
102
106
176
120
124
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Berdasarkan Tabel 2.10, sebagian besar yaitu 79,26 % jalan yang terdapat di Kecamatan
Ciracas merupakan jalan aspal, sedangkan sisanya merupakan jalan perkerasan dan
jalan tanah. Melalui tabel tersebut dapat diketahui pula bahwa di setiap kelurahan yang
ada di Kecamatan Ciracas jumlah jalan aspal lebih besar persentasenya dari pada jenis
jalan lainnya. Hierarki jalan yang ada di kecamatan ini dapat dilihat dari Tabel 2.11.
Tabel 2.11
Hieraki Jalan di Kecamatan Ciracas
Tahun 2007
Jumlah penduduk tertinggi berada pada Kelurahan Cibubur yaitu sebesar 60.746 jiwa,
Nama Jalan
sedangkan yang terendah berada di Kelurahan Rambutan yaitu sebesar 25.093 jiwa.
Kondisi transportasi di Kecamatan Ciracas dapat diketahui melalui data kondisi dan
Fungsi Jalan
ROW (meter)
Jalan Tol
Jalan Tol
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Kolektor
Kolektor
Kolektor
Kolektor
Kolektor
53
28
15
9
7
5
6
7
8
5
5
6
ketersediaan jalan serta hasil observasi lapangan mengenai kondisi kemacetan yang ada.
Kondisi transportasi di Kecamatan Ciracas dapat dilihat melalui kondisi jalan beserta
beberapa titik kemacetan misalnya pada persimpangan Jl. Lingkar Luar Taman Mini
pelayanan transportasi yang ada. Untuk mengetahui persentase jenis jalan lingkungan di
dengan Jl. Tanah Merdeka, terutama pada saat terjadi banjir. Selain itu kemacetan juga
masing-masing kelurahan yang ada di Kecamatan Ciracas dapat dilihat pada Tabel 2.10.
sering terjadi pada persimpangan Jl. Lapangan Tembak dengan Jl. Kelapa Dua Wetan,
yang mana kawasan ini merupakan kawasan perdagangan.
Tabel 2.10
Persentase Kondisi Jalan Menurut Kelurahan
Tahun 2006
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
LAPORAN AKHIR
Pada Kecamatan ini terdapat satu buah terminal dengan skala pelayanan regional yang
berlokasi di Kelurahan Rambutan. Selain itu terdapat pula 8 buah halte bus yang tersebar
Jumlah
100
100
100
100
pada 5 kelurahan yang ada, serta 2 buah halte Bus Transjakarta yaitu Halte Rumah Sakit
Harapan Bunda dan Halte Fly Over Bogor.
II - 8
Kondisi pedestrian di Kecamatan Kramat Jati dapat dikatakan kurang memenuhi standar.
Drainase dan Pengendalian Banjir
Berdasarkan hasil pengelihatan, jumlah pedestrian yang disediakan kurang dan banyak
2.7.3
Sistem drainase alami di Kecamatan Ciracas yang digunakan untuk tangkapan air
meliputi danau dan sungai. Tabel 2.13 menunjukkan sistem tata air di Kecamatan
Ciracas.
2.7
Tabel 2.13
Sistem Drainase Alami Kecamatan Ciracas
Kondisi pelayanan utilitas di Kecamatan Ciracas meliputi kondisi air bersih, listrik,
Jenis
Nama
Situ
Kelapa Dua
Wetan
Rawa Dongkal
Rawa Cimanggis
Sungai
(54%), sisanya dipenuhi oleh sumur bor/dalam (2,8%) dan sumur pantek/dangkal
Lokasi
Kelurahan Kelapa Dua
Wetan
Kelurahan Cibubur
Perbatasan Kelurahan
Cibubur dan Kelurahan
Cimanggis
Sentiong
Cipinang
Luas
(Ha)
Panjang
(m)
10
12,02
57
7 10
(43,2%). Pada tahun 1997, PAM JAYA melakukan kerjasama dengan PT. THAMES PAM
JAYA untuk pengelolaan operasional pelayanan air bersih di bagian timur Jakarta.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa pada kedua sungai yang melewati
Kecamatan Ciracas menjadi salah satu wilayah pelayanan PT. THAMES PAM JAYA, yang
Kecamatan Ciracas terdapat rencana pelebaran daerah aliran sungai yaitu Sungai
menginduk pada IPA (Instalasi Pengelolaan Air) Buaran. IPA ini memiliki kapasitas
produksi air bersih 5000 liter per detik. Gambar 2.3 menunjukkan pelayanan air bersih di
DKI Jakarta.
Selain drainase berupa sistem tata air alami, Kecamatan Ciracas hingga tahun 2005
memiliki dua jaringan drainase yaitu :
2.7.2 Listrik
1.
2.
Berdasarkan Tabel 2.12 diketahui bahwa 49.997 kepala keluarga yang ada di Kecamatan
Ciracas telah menggunakan listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tidak
terdapat sumber listrik lain yang digunakan oleh penduduk di kecamatan ini.
Tabel 2.12
Jumlah Kepala Keluarga Pengguna Listrik PLN Menurut Kecamatan
Tahun 2006
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
2.7.4 Sampah
Berdasarkan Tabel 2.14 diketahui bahwa volume sampah yang dihasilkan Kecamatan
Ciracas berjumlah 37,2 m3, dengan jumlah dipo sebanyak 22 buah. Kelurahan penghasil
sampah terbanyak adalah Kelurahan Cibubur yaitu sebanyak 11,5 m 3, sedangkan yang
paling sedikit adalah Kelurahan Kelapa Dua Wetan sebanyak 1,2 m 3. Dengan jumlah
volume sampah tersebut, namun tidak seluruh sampah yang ada dapat terangkut.
14.066
9.252
8.748
10.199
7.732
49.997
Pengelolaan sampah yang ada saat ini belum efektif untuk menangani permasalahan
persampahan yang ada. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah di tingkat yang lebih
tinggi yang belum optimal.
LAPORAN AKHIR
II - 9
Tabel 2.14
Jumlah Lokasi Penampungan Sampah Sementara
Menurut Jenis dan Kelurahan Tahun 2006
Kelurahan
Jumlah Dipo
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
8
4
4
1
5
22
Persentase
Terangkut
(%)
81
68
70
99
81
-
Kondisi pelayanan fasilitas umum dan sosial berdasarkan kondisi eksisting di Kecamatan
Ciracas, terdiri atas 6 (enam) fungsi pelayanan, yaitu :
Volume Sampah
(m3)
11,5
1,2
8
9
7,5
37,2
2.7.5 Telekomunikasi
Pelayanan telekomunikasi di Kecamatan Ciracas dilakukan dengan pelayanan telepon
rumah/kantor yang dilakukan operasionalnya oleh PT. Telkom, selain itu juga melalui
penggunaan telepon genggam yang saat ini sudah digunakan oleh sebagian besar
penduduk Kecamatan Ciracas. Terdapat juga pelayanan
masyarakat, fasilitas wartel maupun warnet, dan juga pelayanan melalui kantor pos yang
terdapat di seluruh wilayah Kecamatan Ciracas.
2.
Kesehatan
3.
Peribadatan
4.
Perdagangan
5.
Olahraga
6.
2.8.1 Pendidikan
Tabel 2.16 menunjukkan, Kecamatan Ciracas memiliki 185 fasilitas pendidikan yang
terdiri dari TK, SD, SLTP, SLTA, perguruan tinggi, dan tempat kursus. Di Kecamatan
Ciracas, jenis fasilitas pendidikan terbanyak adalah SD yaitu sebanyak 71 buah,
sedangkan yang paling sedikit adalah fasilitas pendidikan berupa perguruan tinggi
sebanyak 1 buah. Di antara seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan ini, Kelurahan
Rambutan merupakan yang paling sedikit.
Telepon Umum
Wartel/Warnet
Jumlah
12
6
21
8
47
50
70
78
55
21
274
62
76
99
63
21
321
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Pendidikan
Tabel 2.15
Jumlah Telepon Umum dan Wartel/Warnet
Tahun 2006
Kelurahan
1.
Berdasarkan Tabel 2.15 diketahui bahwa di Kelurahan Ciracas terdapat 47 buah telepon
umum dan 274 buah wartel/warnet. Telepon umum yang ada tersebar hampir di seluruh
kelurahan, namun hanya Keluraha Rambutan yang tidak memiliki sarana telepon umum.
Tabel 2.16
Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Kelurahan
Tahun 2006
Kelurahan
TK
SD
SLTP
SLTA
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
11
8
10
15
6
50
20
9
19
14
9
71
7
5
5
2
6
25
4
9
4
2
4
23
Perguruan
Tinggi
1
1
Tempat
Kursus
4
3
4
1
3
15
Jumlah
47
34
42
34
28
185
2.8.2 Kesehatan
Berdasarkan Tabel 2.17 jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Ciracas
adalah sebanyak 125 buah yang terdiri dari rumah sakit, puskesmas, pos KB, apotek, dan
2.8
LAPORAN AKHIR
lainnya. Di Kecamatan ini hanya memiliki satu buah rumah sakit yang berlokasi di
II - 10
Ciracas berjumlah 705 unit, yaitu berupa pasar dan fasilitas perdagangan lainnya.
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Tabel 2.19
Jumlah Pasar di Kecamatan Ciracas
Tahun 2006
Puskesmas
Pos KB
Apotek
Lainnya
Jumlah
Kelurahan
2
1
1
1
1
6
14
12
3
17
14
60
3
5
3
1
3
15
4
11
13
3
12
43
23
29
20
22
31
125
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Inpres
1
1
2
Jenis Pasar
Lingkungan
Regional
-
Induk
-
Jumlah
1
1
2
2.8.3 Peribadatan
Berdasarkan Tabel 2.19, diketahui bahwa hanya terdapat 2 unit pasar inpres. Pasar
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Ciracas adalah sebanyak 305 buah yang
terdiri dari masjid, mushola, gereja, dan lainnya. Jenis fasilitas peribadatan berupa
perdagangan pasar, pada kecamatan ini juga terdapat fasilitas perdagangan lainnya
mushola merupakan jumlah terbanyak di Kecamatan Ciracas yaitu sebanyak 200 buah.
Jumlah fasilitas peribadatan per kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.18.
Tabel 2.20
Jumlah Fasilitas Perdagangan Lainnya di Kecamatan Ciracas
Tahun 2006
Tabel 2.18
Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Kelurahan
Tahun 2006
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Masjid
19
21
28
8
15
91
Mushola
44
28
57
41
30
200
Gereja
3
5
5
13
Lainnya
1
1
Jumlah
66
54
91
49
45
305
Pada Tabel 2.18 diketahui bahwa di antara 5 kelurahan yang ada di Kecamatan Ciracas,
Kelurahan Ciracas merupakan jumlah wilayah yang memiliki jumlah fasilitas peribadatan
terbanyak yaitu sebanyak 91 buah, sedangkan Kelurahan Rambutan adalah yang paling
sedikit yaitu sebanyak 45 buah.
2.8.4 Perdagangan
LAPORAN AKHIR
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Toko Swalayan
5
1
2
8
Waserba
3
1
5
2
1
12
Rumah Makan
104
52
227
120
180
683
Jumlah
112
54
234
122
181
703
Berdasarkan Tabel 2.21 dapat diketahui bahwa di Kecamatan Ciracas terdapat 178
2.9.1 Banjir
fasilitas olah raga. Sebagian besar jenis fasilitas olah raga yang tersedia di kecamatan ini
Kerawanan terhadap banjir dapat diketahui berdasarkan hasil observasi lapangan yang
adalah lapangan bola voli yaitu sebanyak 82 buah. Kelurahan yang memiliki fasilitas olah
menunjukkan bahwa terdapat beberapa titik genangan air pada Kecamatan Ciracas pada
raga terbanyak adalah Kelurahan Cibubur yaitu sebanyak 75 buah, sedangkan yang
saat musim hujan. Beberapa titik tersebut adalah di sepanjang Sungai Cipinang, di sekitar
paling sedikit adalah Kelurahan Susukan dan Kelurahan Rambutan yaitu masing-masing
Terminal Kampung Rambutan, dan sekitar Jl. Tanah Merdeka Kelurahan Rambutan.
sebanyak 16 buah.
Penyebab banjir di kawasan sepanjang Sungai tersebut adalah luapan Sungai Cipinang
khususnya di musim hujan, yang disertai oleh berubahnya fungsi sempadan sungai
Tabel 2.21
Jumlah Fasilitas Olah Raga Menurut Kelurahan
Tahun 2006
Kelurahan
Cibubur
Kelapa Dua Wetan
Ciracas
Susukan
Rambutan
Total
Sepak
Bola
8
3
2
2
2
17
Kolam
Renang
-
Bulu
Tangkis
20
26
3
7
8
64
Tenis
Bola Voli
Lainnya
1
1
4
6
43
16
10
7
6
82
3
6
9
Jumlah
75
52
19
16
16
178
2.9.2 Kebakaran
Sebagian besar perumahan yang ada di Kecamatan Ciracas merupakan rumah kecil
yang pola jalannya tidak teratur dan lebarnya sempit, bahkan terdapat beberapa lokasi
yang memiliki kepadatan bangunan tinggi. Kondisi tersebut merupakan beberapa faktor
pendukung kerentanan suatu kawasan terhadap bahaya kebakaran, oleh karena itu
Kecamatan Ciracas dapat dikategorikan menjadi salah satu kawasan yang berpotensi
rawan terhadap kebakaran.
banjir yang ada berupa Banjir Kanal Timur (BKT) tidak melewati Kecamatan Ciracas,
Seluruh wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan terhadap bencana gempa bumi. Selain
namun Kecamatan Ciracas menjadi salah satu wilayah pelayanan BKT ini. Selain
berdasarkan kejadian yang pernah terjadi, hal ini didukung oleh adanya faktor kerentanan
mengandalkan Banjir Kanal Timur, untuk mengurangi atau mencegah terjadinya banjir,
yang dimiliki seluruh wilayah DKI Jakarta terhadap bahaya gempa bumi seperti lokasi DKI
Jakarta yang berada di titik gempa, banyaknya lingkungan perumahan padat yang
gedung-gedung bertingkat. Resiko ini diperbesar oleh kondisi lingkungan yang padat
dimana ruang-ruang evakuasi sangat minim.
2.9
Kecamatan Ciracas rawan terhadap bencana gempa bumi, kebakaran, dan banjir.
Kerawanan terhadap bahaya kebakaran terutama berada di kawasan perumahan dengan
kepadatan bangunan tinggi, yaitu di kelurahan Susukan, Kelurahan Rambutan, dan
Kelurahan Ciracas sedangkan kerawanan banjir terutama di sekitar aliran Sungai
Cipinang.
LAPORAN AKHIR
II - 12