Anda di halaman 1dari 26

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN :
MASTERPLAN DRAINASE UTAMA KOTA
SURABAYA METRO

Tahun Anggaran 2020


KERANGKA ACUAN KERJA
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
Unit Eselon II : Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Brantas
Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil Outcome : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya
Air
Kegiatan : Program Pengembangan Pengelolaan dan
Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Lainnya
Paket Pekerjaan : Masterplan Drainase Utama Kota Surabaya Metro
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah rencana teknis dan dokumen lingkungan
hidup untuk Konstruksi Pengendali banjir,Lahar,
Drainase Utama Perkotaan dan Pengaman Pantai
yang dibangun atau ditingkatkan dan
direhabilitasi
Volume Keluaran (Output) : 1 Dokumen
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dokumen

1. LATAR BELAKANG
Gerbang Kertosusila ( akronim dari Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-
Lamongan) adalah sebuah Kawasan Metropolitan di Jawa Timur. Pembentukan Satuan
wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa
Timur No.4/1996 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No.47/1996 tentang RTRW
Nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar Daerah.Wilayah
Gerbangkertosusila yang berpusat di Surabaya ini merupakan wilayah metropolitan terbesar
kedua di Indonesia yang termasuk kedalam Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah
5925.86 km2. Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan
ekonomi, dari wilayah urban metropolitan Gerbangkertosusila, maka munculah
pengembangan wilayah ini dengan sebutan “Daerah Khusus Metro Surabaya”.
Sejalan dengan berkembang pesatnya perekonomian, maka bertambah pula jumlah
industri dan area perumahan sehingga menambah kapasitas buangan ke saluran drainase
baik itu limbah dari industri maupun rumah tangga. Selain itu, topografi wilayah sekitarnya
yang rendah sehingga saat hujan berlangsung dengan intensitas dan waktu tertentu,
menyebabkan terjadinya genangan di beberapa sudut perkotaan dan beberapa lokasi lainnya.
1
Genangan ini telah membatasi pergerakan lalu lintas masyarakat, gangguan lingkungan, dan
tentu kerugian ekonomi akibat terhambatnya mobilitas barang dan aktifitas jasa.
Dalam Pekerjaan Masterplan Drainase Kota Surabaya Metro pada tahun anggaran 2020
ini difokuskan untuk 3 lokasi dari Gerbang Kertosusila yang menjadi “ Kota Surabaya
Metro” yaitu ; Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo dan Kota Mojokerto yang termasuk ke dalam
Wilayah Sungai Brantas,
Sebenarnya Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo sudah memiliki sistem drainase
sebagai pengendali banjir (flood Control). Namun agar menjadi satu kesatuan yang baik, perlu
dibuat Masterplan drainase yang terintegrasi dan tersistem, tidak hanya Kota Surabaya dan
Kabupaten Sidoarjo saja namun tercakup pula didalamnya Kota. Mojokerto.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pekerjaan ini adalah untuk menyediakan Masterplan dan Detail Desain Drainase di
Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo dan Kota Mojokerto yang mampu mengatasi genangan secara
efektif dan efisien.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
a. Tersedianya dokumen masterplan dan detail desain sistem drainase kawasan
perkotaan sesuai dengan ruang lingkup kegiatan.
b. Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan konstruksi pembangunan drainase perkotaan.

3. SASARAN
Terlaksananya penyusunan masterplan dan detail desain drainase pengendali banjir
perkotaan Kota Surabaya Metro ( Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo dan Kota Mojokerto ) beserta
bangunan yang menghasilkan dokumen perencanaan teknis sehingga dapat dilanjutkan untuk
pekerjaan konstruksi

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi kegiatan jasa konsultansi ini berada di Kota Surabaya Metro ( Kota Surabaya, Kab.
Sidoarjo dan Kota Mojokerto ) Propinsi Jawa Timur.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 2.479.867.995,-
( Dua Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu
Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah ) termasuk PPN dibiayai dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar
Wilayah Sungai Brantas Tahun Anggaran 2020.

2
6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah
Sungai Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

7. DATA DASAR
Data dasar meliputi :
1. RTRW Wilayah setempat;
2. Peta rupa bumi 1:25.000, atau peta digital, atau foto udara, dll;
3. Data kependudukan, social budaya dan ekonomi masyarakat;
4. Data Tata Guna Lahan, erosi dan sedimentasi;
5. Data Hidrologi dan Klimatologi
6. Data Morfologi
7. Data Geologi dan Mekanika Tanah
8. Data Klimatologi
9. Data Lokasi dan Luas Genangan Banjir
10. Data-data lain yang terkait.

8. STANDAR TEKNIS
Standar teknis pekerjaan ini berdasarkan:
1. SNI 03-2406-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan.
2. SNI 03-3424-1994 tentang Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan Raya.
3. SNI 03-4818-1998 tentang Spesifikasi Pipa Beton Bertulang untuk Saluran Drainase dalam
Tanah.
4. SNI 19-6786-2002 tentang Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem
Drainase dalam Tanah
5. SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horizontal
6. Pd-t-10-2004-a tentang Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai
7. SNI 19-6988-2004, Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipat Datar.
8. KP-07 tahun 2013, Kriteria Perencanaan bagian Standar Penggambaran.
9. NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Drainase.
10. Standar teknis lainnya yang terkait.

3
9. STUDI – STUDI TERDAHULU
1) Surabaya Drainage Master Plan (SDMP) Tahun 2018-2038
2) Review Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Detail Engineering
Desain Air Limbah Kota Surabaya
3) Penyusunan Masterplan Pengendalian Banjir Wilayah Utara Kabupaten Sidoarjo Tahun
2016
4 ) Penyusunan Masterplan Pengendalian Banjir Wilayah Selatan Kabupaten Sidoarjo Tahun
2017
5) Masterplan Tata Kelola Saluran Drainase Kota Mojokerto Tahun 2013
10. REFERENSI HUKUM
1. UUD 1945 dan perubahannya;
2. UU No 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
3. Permen PU Nomor 12 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2018
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
6. Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031
7. Perda RTRW Kota Surabaya No. 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Surabaya Tahun 2014-2034
8. Perda Kabupaten Sidoarjo No. 6 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
9. Peraturan Daerah Kota Mojokerto No.4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Mojokerto Tahun 2012-2032
10. Peraturan lainnya yang terkait.

11. LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data sekunder :
Meliputi :
a) Persiapan administrasi dan teknis;
b) Mobilisasi personil dan peralatan kantor;
c) Penyusunan Laporan Prosedur Mutu sesuai SE Menteri PUPR no. 15 Tahun 2019
Tentang tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian PUPR

4
d) Survey pendahuluan, sudah termasuk di dalamnya orientasi lapangan dan perintisan
pengukuran serta dokumentasi terhadap alur dan bangunan sungai yang ada, harus
diidentifikasi batas hidrologi;
e) Pengumpulan data sekunder terkait yang diperlukan seperti : data hidrologi dan hidrolika
(data curah hujan minimal 10 tahun terakhir, data tinggi muka air sungai minimal 10 tahun
terakhir, ketinggian muka air banjir yang pernah terjadi), peta kerja (peta DAS), data geologi
dan mekanika tanah (peta geologi regional dan rupa bumi), data sosial ekonomi (data
kependudukan dan penggunaan lahan), data identifikasi dan inventarisasi kondisi sungai
(bangunan dan utilitas), data tata guna lahan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), trase
sungai dan Peraturan Daerah terkait (Ibu Kota Surabaya) desain teknis berdasarkan
studi-studi terdahulu terkait penataan drainase Kota Surabaya , dsb.;
f) Penyusunan Laporan Pendahuluan, minimal sudah menyajikan hasil survey pendahuluan
termasuk gambaran / potret kondisi drainase yang ada di Kota Kota Surabaya beserta
bangunan - bangunan air yang ada, rencana / rintisan pengukuran lapangan, ketersediaan
data sekunder, serta rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan.
2. Pengukuran topografi dan penggambaran
Lokasi pengukuran pekerjaan ini diseluruh drainase Kota Surabaya yang menjadi lokasi
penataan dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :
a). Pengukuran.
1) Pengukuran Menggunakan Alat Total Station
• Dalam pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat Total Station sebanyak 3 (tiga)
unit.
• Hasil pengukuran Total Station harus dibandingkan dengan GPS pada setiap BM pada
saat pengukuran sebagai angka koreksi / pembanding
2) Rintisan dan pemasangan BM dan CP.
• Maksud dari pekerjaan ini ialah menentukan jalur-jalur pengukuran serta memasang
Bench Mark (BM) sebanyak 60 (Enam puluh) buah dan Control Point (CP) Sebanyak
120 (seratus dua puluh) buah pada jalur tersebut, sehingga memudahkan
pengukuran.
• Titik referensi yang digunakan untuk dasar pengukuran;
• BM dan CP dipasang sebelum pengukuran dilaksanakan;
• BM dan CP tersebut dipasang pada tempat yang aman, stabil serta mudah ditemukan,
ukuran CP dan BM sesuai Standar Dan Spesifikasi Kementerian Pekerjaan Umum;
• Pengukuran situasi trase, potongan memanjang dan potongan melintang dengan jarak
antar profil 50 m untuk bagian yang lurus dan 25 m atau sesuai kebutuhan untuk
bagian sungai yang berbelok-belok;

5
• Untuk potongan melintang lebar pengukuran dari atas permukaan drainase ke kanan
dan ke kiri selebar masing-masing 20 m dan pada waktu pengukuran di ukur
ketinggian muka air;
• Membuat dokumentasi pada setiap potongan melintang untuk membantu
mengklarifikasi hasil penggambaran;
• Patok-patok ukur dibuat dari kayu dolken dengan diameter 5-8 Cm, atau pangkal
bambu yang keras, pada bagian atas patok dicat dengan warna merah dan ditandai
dengan paku;
• Perhitungan data hasil survey pengukuran topografi;
• Penggambaran dan pemetaan hasil survey pengukuran topografi, dengan ketentuan :
- penggambaran peta indeks, skala : 1 : 20.000;
- penggambaran peta situasi trase , skala 1 : 2.000;
- penggambaran penampang memanjang, dengan skala vertikal 1 : 200 dan skala
horisontal 1 : 2.000, serta
- penggambaran penampang melintang dengan skala vertikal : skala horisontal =
1 : 200;
- Skala merupakan hasil acuan terhadap standar atau sesuai persetujuan Direksi
Pekerjaan apabila diperlukan sebagai penyesuaian terhadap pekerjaan tersebut;
• Pada gambar penampang memanjang minimal harus digambarkan permukaan dasar
sungai, permukaan air normal, permukaan air tertinggi, permukaan tanah tebing kiri
serta permukaan tanah tebing kanan;
• Deskripsi BM beserta Dimensi yang harus dipasang seperti gambar dibawah ini:

6
• Deskripsi CP beserta Dimensi yang harus di pasang seperti gambar dibawah ini:

• Format pelaporan deskripsi BM dan

7
b) Detail Penggambaran
1) Penggambaran peta situasi.
• Penggambaran kerangka poligon
• Detail lapangan digambar
• Kontur dibuat dengan cara interpolasi.
• Interval kontur ialah 1 m untuk daerah datar dan 2 m untuk daerah yang curam.
• Tiap lembar peta harus overlap 3 cm.
• Pada tiap lembar peta dicantumkan keterangan detail menurut legenda yang lazim
dipergunakan pada peta situasi (hitam putih). Skala peta ialah 1 : 2.000
2) Penggambaran peta petunjuk.
• Penggambaran peta petunjuk dibuat untuk mengetahui keadaan daerah yang diukur
secara garis besar.
• Peta petunjuk dibuat dengan skala 1 : 20.000.
• Pada peta petunjuk ini digambarkan letak lembar-lembar peta situasi skala 1 : 2.000.
3) Hasil Pekerjaan Survey Pengukuran Topografi
Gambar hasil pengukuran dibuat dalam bentuk Autocad dan print out menggunakan
kertas A3 dan A1, meliputi :
• Peta indeks, skala 1 : 20.000;
• Peta situasi trase, skala 1 : 2.000;
• Gambar penampang memanjang, skala vertikal 1 : 200 dan horisontal 1 : 2.000;
• Gambar penampang melintang sungai, skala vertikal 1: 200 dan skala horisontal = 1 :
200, atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan;
• Gambar situasi topografi muara sungai, skala 1 : 2.000;
• Kalkir gambar-gambar tersebut;
• Hasil gambar setelah disetujui oleh direksi kemudian dicetak (hard copy) dijilid rapi
kemudin diberi sampul. Soft copy diserahkan dalam bentuk DVD.
• Buku ukur;
• Laporan Survey Topografi, berisi:
- Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
- Peta indeks;
- Deskripsi BM dan CP;
- Tipikal dari masing-masing gambar yang akan disajikan pada album gambar.

8
3. Penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah :
Kegiatan ini pada dasarnya adalah merupakan pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran dan data dasar tentang kondisi geologi teknik dan parameter mekanika tanah lokasi
pekerjaan. Hasil penyelidikan dapat digunakan untuk acuan dalam perencanaan struktur
bangunan air yang diperlukan. Lingkup pekerjaan kegiatan ini meliputi :
a) Pemboran Tangan
1) Bor tangan yang di gunakan 1 (satu) buah;
2) Jumlah titik pemboran tangan = 50 (Lima Puluh) titik;
3) Pemboran dilakukan di seluruh drainase Kota Surabaya Metro ( surabaya, Sidoarjo dan
Mojokerto ) yang menjadi lokasi penataan di tempat yang sesuai dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan;
4) Kedalaman pemboran tangan hingga mencapai lapisan tanah keras yang tidak dapat
ditembus oleh bor tangan,
5) Untuk setiap kedalaman dan perubahan jenis lapisan tanah harus dibuat deskripsinya,
meliputi kedalaman, kedalaman muka air tanah, jenis tanah, warna tanah serta sifat
tanah ;
6) Pada setiap lubang bor dilakukan pengambilan contoh tanah tidak terganggu
(undisturbed sample) dengan menggunakan tabung baja tipis (thin walled tube) ;
7) Jumlah contoh tanah tidak terganggu adalah sebanyak 2 (dua) contoh di setiap titik bor;
8) Hasil pekerjaan ini digambarkan dalam bentuk “Boring Log” yang menunjukkan
kedalaman, muka air tanah, jenis, warna dan sifat dari lapisan tanah.
b) Sondir (Dutch Cone Penetration Test)
1) Penyondiran dilakukan di lokasi pemboran tangan, jumlah titik 25 (Dua Puluh Lima)
buah;
2) Kemampuan alat sondir maksimum memiliki tekanan konus 200 kg/cm2
3) Kecepatan penetrasi ± 1 cm/sec dan contoh tiap 25cm
4) Pencatatan harus memuat : tanggal test, nama percobaan, lokasi, elevasi, kondisi
lapangan, metode dan penjelasan lain yang di anggap perlu.
c) Pekerjaan Bor Inti
Pemboran dilakukan di titik yang terdapat bangunan airnya atau perencanaan bangunan
air yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif untuk
keperluan geoteknik.
d) Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah sebanyak 30 (Tiga Puluh) buah sampel tanah,
terdiri atas :
1) Index Properties : Unit weight (n), Specific gravity (Gs), Natural Moisture Content (Wn),
Grain Size Analysis, Atterberg Limit.

9
2) Engineering Properties : Triaxial Test, Consolidation Test, Permeability Test, Compaction
Test.
e) Hasil Penyelidikan tanah wajib diserahkan kepada pemilik pekerjaan;
f) Laporan Penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah, minimal berisi:
1) Prosedur pelaksanaan pekerjaan
2) Hasil pemboran tangan
3) Hasil Sondir (Dutch Cone Penetration Test)
4) Hasil Pengujian Laboratorium (Hasil Sampling)
Rekomendasi jenis konstruksi sesuai dengan hasil penyelidikan
4. Analisa Hidrologi & Hidrolika :
Data-data hidrologi yang dikumpulkan untuk keperluan analisa hidrologi antara lain :
a) Peta lokasi pos hidrologi dan klimatologi terkait lokasi pekerjaan, baik milik BBWS Brantas
maupun instansi lainnya;
b) Peta catchment area daerah studi;
c) Data hujan dari stasiun-stasiun hujan yang berpengaruh terhadap daerah studi berdasarkan
pengumpulan data terbaru, jumlah stasiun hujan yang digunakan minimal sesuai dengan
kriteria perencanaan hidologi yang ada;
d) Data pencatatan tinggi muka air/debit dari pos pengamatan TMA atau AWLR yang
berpengaruh terhadap daerah studi berdasarkan pengumpulan data terbaru, berguna
sebagai kalibrasi hasil perhitungan debit rencana;
e) Data kejadian banjir di sekitar daerah studi berdasarkan pengumpulan data terbaru;
f) Data analisa hidrologi dan hidrolika dari hasil studi terdahulu yang terkait dengan
pekerjaan ini, digunakan sebagai riwayat terdahulu;
g) Survey Pengukuran Debit minimal 3 lokasi (hulu, tengah, hilir) dan juga persimpangan –
persimpangan yang ada saat muka air rendah, normal dan banjir. Diusahakan dilakukan
pada lokasi yang terdapat pos pengamatan TMA atau AWLR, digunakan sebagai validasi
data yang sudah ada. Analisa hidrologi dilakukan dengan menggunakan 1 (satu) buah
currentmeter.
Analisa hidrologi diperlukan untuk perhitungan curah hujan rencana, debit dominan alur kali
dan debit banjir rencana dengan berbagai periode ulang (retum period), yaitu Q2, Q5, Q10,
Q25, Q50 dan Q100 yang penting untuk digunakan dalam analisa hidrolika guna mengetahui
kemampuan kapasitas tampung (kondisi eksisting dan kondisi rencana).
Analisa hidrolika dengan menggunakan program minimal 2D untuk mengetahui setiap
perubahan muka air dan desain penampang ideal akibat dampak debit banjir rencana yang
disimulasikan.
Survey Kualitas Air Sungai di daerah lokasi yang terkena dampak sebanyak 10 (sepuluh) titik
dengan parameter Suhu, TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, total fosfat, NO3, NH3N, Co, B, Cd, Cr+6,
10
Cu, Fe, Pb, Mn, Zn, Cl, CN, F, NO2, Sulfat, klorin bebas, H2S, MBAS, Fenol, total coliform, dan
fecal coli (30 parameter).
Analisa dilakukan sebanyak 10 lokasi untuk mengetahui sumber pencemaran dan jenis
pencemaran agar dapat dikembangkan penanganan untuk peningkatan kualitas air yang
efektif dan efisien.
5. Analisa Sosial dan Ekonomi
Analisis sosial dilakukan terhadap tanggapan dan masukan masyarakat sekitar lokasi pekerjaan
terhadap kegiatan ini yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari sungai tersebut. Analisa
ini juga bertujuan untuk mengetahui pola/kebiasan hidup masyarakat di sekitar sungai
sehingga dapat dirumuskan penanganan permasalahan yang ada. Analisa ini juga diperlukan
untuk mengetahui ketersediaan lahan beserta status penggunaan lahan untuk lokasi pekerjaan
tersebut.
6. Melaksanakan Pertemuan Konsultasi masyarakat (PKM)
PKM dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan menjaring saran/masukan dari masyarakat
sekitar dan Pemerintah Daerah Setempat. PKM dilakukan 2 kali. Konsultan wajib menyediakan
leaflet/spanduk/standing banner dalam rangka publikasi.

7. Penyusunan System Planning, meliputi :

• Penyusunan layout sistem jaringan drainase dan jaringan pelengkapnya.


• Analisis beban limpasan air permukaan dan debit rencana.
• Penetapan kriteria desain drainase perkotaan Kota Surabaya.
• Analisis hidrologi terkait climate change.
8. Membuat detail desain dan gambar termasuk volume rencana pekerjaan, rencana
anggaran biaya dan spesifikasi teknik untuk peningkatan kapasitas drainase yang ada di
Kota Surabaya Metro, sehingga mampu menampung debit banjir rencana, guna
menunjang keperluan pelaksanaan fisik:
Secara umum, kegiatan ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
a. Menganalisa aspek hidraulik kondisi alur existing dan rencana untuk mengetahui kapasitas
tampung drainase di Kota Surabaya Metro yang ada saat ini dan kapasitas untuk
menampung desain rencana;
b. Menyajikan kondisi genangan yang terjadi untuk kondisi alur existing dan rencana,
diharapkan disajikan besar kerugian akibat genangan tersebut;
c. Mengindentifikasikan dengan tepat permasalahan dan penyebab banjir di sekitar alur
drainase di Kota Surabaya;
d. Menentukan alternatif desain untuk peningkatan kapasitas alur drainase di Kota Surabaya
sehingga mampu menampung debit banjir rencana periode ulang 50 tahun (Q50), periode
ulang 100 tahun (Q100) untuk ruas drainase di Kota Surabaya Metro, dengan

11
mempertimbangkan hasil-hasil studi terdahulu yang terkait dan memilih salah satu
alternatif yang paling menguntungkan dari beberapa alternatif yang diusulkan, alternatif
desain rencana penampang basah harus memperhatikan ketersediaan lahan berdasarkan
trase yang ada;
e. Menentukan jenis penanganan yang memungkinkan diterapkan pada lokasi-lokasi yang
berpotensi terjadi luapan banjir maupun bahaya longsor, jenis penanganan harus
mempertimbangkan kondisi pada saat pelaksanaan konstruksi agar terjamin target dampak
dari penanganan tersebut;
f. Menentukan metodologi pelaksanaan pekerjaan berdasarkan jenis penanganan yang
disepakati agar memungkinkan dilaksanakan. Metodologi harus mempertimbangkan
ketersediaan jalan akses, lokasi pembuangan hasil galian, serta ketersediaan material untuk
konstruksi;
9. Pembuatan Pedoman Operasi Dan Pemeliharaan
1) Prosedur operasi meliputi:
• Operasi musim hujan (prosedur, tindakan selama hujan lebat dll)
• Operasi musim kemarau
2) Prosedur pemeliharaan meliputi:
• Inspeksi pemeliharaan
• Pemeliharaan rutin (uraian pekerjaan dan penugasan, perencanaan pemeliharaan
rutin, dll)
• Pemeliharaan berkala (prosedur dan penugasan, perencanaan pemeliharaan rutin,
dll)
• Pemeliharaan berkala (prosedur dan penugasan, rencana jangka panjang,
pembuangan lumpur, dll)
• Prosedur perbaikan darurat
• Sarana operasi dan pemeliharaan yang dipelihara
3) Tindakan darurat (kriteria keadaan darurat banjir), pemberitahuan darurat dan penugasan
pegawai, sistem komunikasi, logistik, prosedur penutupan saluran dll)
4) Catatan dan laporan ( catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun meliputi
operasi dan pemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data & pengolahan data, dll)
10. Membuat Videografis Hasil Desain yang Informatif.

12
12. KELUARAN
Jumlah
No. Jenis Ukuran Keterangan
(buku)
1 Laporan Prosedur Mutu A4 5 Paling lambat diberikan 1 bulan sejak SPMK
Paling lambat diberikan 2 bulan sejak SPMK
2 Laporan Pendahuluan A4 5

Diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima)


3 Laporan Bulanan A4 5*8
untuk bulan berikutnya
4 Laporan Antara A4 5 Paling lambat 4 bulan sejak SPMK diterbitkan
A4 Paling Lambat 1 bulan sebelum kontrak
5 Draft Laporan Akhir 5
berakhir
A4 Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
6 Laporan Akhir 5
kontrak berakhir
A4 Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
7 Laporan Ringkas 5
kontrak berakhir
Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
8 Dokumentasi Bh 2
kontrak berakhir
9 Laporan Penunjang
- Laporan Pengukuran A4 5
- Buku Data Pengukuran A4 5
- Buku Deskripsi BM dan CP A4 5
- Gambar Topografi
• Gambar Kalkir A1 A1 1
• Gambar Cetakan A1 A1 2
• Gambar Cetakan A3 A3 5 Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
- Laporan Hidrologi dan kontrak berakhir
A4 5
Buku Penunjang
- Laporan Hidrolika dan
A4 5
Pemodelan
- LaporanGeologi/Geoteknik
A4 5
/Mekanika Tanah
- Kajian Sosial Ekonomi dan
Konservasi Lingkungan
- Laporan Hasil Inventarisasi A4 5
- Laporan Sistem Planning A4 5
- Laporan Konsultasi Publik A4 5

13
Jumlah
No. Jenis Ukuran Keterangan
(buku)
- Nota Desain, Spesifikasi
Teknis dan Metode A4 5
Pelaksanaan
- Gambar Perencanaan
• Gambar Kalkir A1
1
• Gambar Cetakan A1
2
• Gambar Cetakan A3
5
- BOQ dan RAB
5
- Buku Pedoman Operasi dan
5
Pemeliharaan
Backup data dalam external Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
10 Bh 3
hard disk kontrak berakhir
Paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
11 Video Hasil Drone Bh 1
kontrak berakhir

13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT


KOMITMEN
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
1. Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu yang ada di BBWS Brantas
dapat dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa.
2. Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
3. Dukungan administrasi dan surat menyurat. Dalam hal ini PPK juga dapat memfasilitasi
pembuatan surat pengantar survei yang dapat digunakan oleh konsultan untuk
memperoleh data kajian terdahulu,harga satuan upah,material, bahan dll pada suatu
instansi.
4. Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait atau direksi pekerjaan, penyedia
jasa dapat menggunakan ruang rapat yang ada pada kantor Balai Besar Wilayah Sungai
Brantas apabila ruang rapat tersebut sedang tidak dipergunakan

14
14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pekerjaan, antara lain :
1. Basecamp lapangan untuk personil, lengkap dengan peralatan yang diperlukan, misalnya
peralatan tulis, barang-barang habis pakai, dan sejenisnya;
2. Computer, printer, plotter (sewa);
3. Kendaraan Operasional (sewa);
4. Peralatan survey dan investigasi (sewa);
5. Konsultan dapat pula menyebutkan dalam usulannya barang-barang dan fasilitas
tambahan yang menurut pendapat konsultan perlu diadakan untuk meningkatkan
efisiensi pelaksanaan.

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

1. Penyedia berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang


yang sesuai dengan kontrak;
2. Penyedia berwenang untuk tidak melakukan kegiatan yang akan menimbulkan
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas
penyedia;
3. Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang mengatur mengenai apabila
penyedia adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari satu penyedia,
anggota joint venture tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota joint venture
untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya
terhadap PPK.

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 8 (Delapan) bulan atau 240 (Dua
Ratus Empat Puluh) hari kalender.

17. KEBUTUHAN PERSONEL MINIMAL

Personil yang ditugaskan oleh Konsultan di dalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang
tugasnya masing-masing serta sesuai dengan yang diusulkan oleh Konsultan yang
bersangkutan.
Apabila staf yang sudah dicalonkan dan disetujui akan diganti, pengganti yang diusulkan
harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama atau lebih tinggi, dan harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Pekerjaan. Setiap pekerjaan yang
dilakukan oleh pegawai yang tidak disetujui oleh Pemberi Pekerjaan tidak akan diterima
dan tidak dibayar.

15
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada di bawah tanggung jawab personil yang
ditugaskan sebagai “Ketua Tim”. Personil Konsultan harus memenuhi persyaratan-
persyaratan seperti tersebut di bawah ini:

Perkiraan
Posisi Kualifikasi Jumlah Org
/Bln
Pendidikan
Keahlian Tugas/ Tanggung Jawab
/Pengalaman
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Sarjana Teknik Sipil Mempunyai SKA Ahli Ketua Tim juga berfungsi sebagai 1 Orang/
Ahli SDA /Pengairan Strata-2 Madya bidang Ahli SDA yang bertugas memimpin 8 Bulan
(S2); Teknik Sumber Daya dan mengkoordinir seluruh
Pengalaman Air. Kode 211 yang kegiatan dan menjamin standar
minimal 2 tahun dikeluarkan oleh pekerjaan yang seragam oleh para
dalam perencanaan Asosiasi Profesi yang anggota tim atau unit kerja dalam
Bidang Sumber Daya telah terakreditasi pelaksanaan pekerjaan sampai
Air dan menduduki oleh lembaga yang dengan pekerjaan dinyatakan
posisi sebagai ketua berwenang. selesai
tim selama 2 (dua)
paket pekerjaan

2. Ahli Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugas utamanya adalah sebagai 1 Orang/
Hidrologi Sipil /Pengairan; Muda bidang Teknik koordinator kegiatan Survey dan 4 Bulan
Pengalaman minimal Sumber Daya Air. Analisis Pengukuran/ Perhitungan
3 tahun tentang Kode 211 yang Hidrologi/ Hidrometri untuk
perhitungan dan dikeluarkan oleh merencanakan pembuatan
Asosiasi Profesi yang masterplan drainase
perencanaan Hidrologi
telah terakreditasi
pada perencanaan oleh lembaga yang
pembangunan berwenang.
bangunan air /
Drainase

3. Ahli Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugas Utamanya merencanakan 1 Orang/
Hidrolika Sipil /Pengairan ; Muda bidang Teknik saluran dan bangunan yang perlu 6 Bulan
Pengalaman minimal Sumber Daya Air. di buat/ rehab, perhitungan
3 tahun tentang Kode 211 yang hidrolika pada saluran dan
perhitungan dan dikeluarkan oleh bangunan air dll
perencanaan Hidrolika Asosiasi Profesi yang
pada perencanaan telah terakreditasi
pembangunan oleh lembaga yang
bangunan air / berwenang.
Drainase
4. Ahli Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Menyusun analisa desain 1 Orang/
Planologi Perencanaan Wilayah Muda bidang masterplan jaringan drainase 7 Bulan
dan Kota ; Perencanaan berdasarkan data yang ada,
Wilayah dan Kota. menganalisa rencana tata ruang
Pengalaman minimal
Kode 502 yang yang terdapat di kab/kota yang
3 tahun dalam dikeluarkan oleh menjadi lokasi kegiatan, dan
penyusunan Asosiasi Profesi yang Menerapkan NSPK dalam
masterplan /rencana telah terakreditasi Perencanaan Wilayah dan Kota.
tata ruang oleh lembaga yang
berwenang.
5. Ahli Geodesi Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugas utamanya adalah sebagai 1 Orang/
Geodesi Muda bidang koordinator kegiatan Survey dan 4 Bulan
Pengalaman minimal Geodesi. Kode 217 Analisis Pengukuran /Pemetaan
3 (tiga) tahun sebagai yang dikeluarkan oleh /GIS yang diperlukan untuk
tenaga ahli pada Asosiasi Profesi yang perencanaan.
survey dan analisis telah terakreditasi
Pengukuran/ oleh lembaga yang
Pemetaan / GIS berwenang.

16
6. Ahli Geologi/ Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugas utamanya adalah sebagai 1 Orang/
Mekanika Geologi / Sipil Muda bidang koordinator kegiatan Survey dan 3 Bulan
Tanah Pengalaman minimal Geoteknik. Kode 216 Analisis Geologi /Geoteknik
3 (tiga) tahun dalam yang dikeluarkan oleh /Mekanika Tanah yang diperlukan
perencanaan Asosiasi Profesi yang untuk pekerjaan.
pembangunan Sumber telah terakreditasi
Daya Air oleh lembaga yang
berwenang.
7. Ahli Sosial Sarjana (S1) Sosiologi SKA tidak Tugasnya adalah sebagai 1 Orang/
Ekonomi /Ekonomi dipersyaratkan koordinator Survey dan Analisis 3 Bulan
Pembangunan /Kajian Sosial Ekonomi.
Pengalaman minimal
3 (Tiga) tahun di
bidang sosial ekonomi
pada pekerjaan SDA
8. Ahli Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugasnya adalah melakukan Survei 1 Orang/
Lingkungan Lingkungan Muda bidang Teknik dan Analisis /Kajian dampak 4 Bulan
Pengalaman minimal Lingkungan. Kode Ekosistem Lingkungan.
3 (Tiga) tahun di 501 yang dikeluarkan
bidang lingkungan oleh Asosiasi Profesi
hidup pada pekerjaan yang telah
SDA terakreditasi oleh
lembaga yang
berwenang.
9. Ahli Estimasi Sarjana (S1) Teknik SKA tidak Tugas utamanya adalah sebagai 1 Orang/
Biaya Sipil /Pengairan dipersyaratkan koordinator Perhitungan Volume 2 Bulan
Pekerjaan (BOQ), RAB, dokumen
tender, spesifikasi teknik dan
Analisis Ekonomi Teknik yang
diperlukan untuk pekerjaan.
10. Ahli Sarjana (S1) Teknik Mempunyai SKA Ahli Tugasnya adalah mengoperasikan 1 Orang/
Pemodelan Sipil /Pengairan Muda bidang Teknik Aplikasi Untuk Pemodelan Sistem 6 Bulan
Sumber Daya Air. Jaringan Drainase.
Kode 211 yang
dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi yang
telah terakreditasi
oleh lembaga yang
berwenang.
Asisten Pendidikan Keahlian Tugas / Tanggung Jawab
Tenaga Ahli /Pengalaman
1. Asisten Ahli Sarjana (S1) Teknik SKA tidak Membantu tenaga ahli hidrologi 1 Orang/
Hidrologi Sipil/ Pengairan dipersyaratkan dalam menganalisis pengukuran/ 3 Bulan
Pengalaman minimal perhitungan hidrologi /hidrometri
2 tahun tentang
perhitungan dan
perencanaan Hidrologi
pada perencanaan
pembangunan
bangunan air /
Drainase
2. Asisten Ahli Sarjana (S1) Teknik SKA tidak Membantu tenaga ahli hidrolika 1 Orang/
Bangunan Air/ Sipil /Pengairan dipersyaratkan dalam merencanakan saluran dan 5 Bulan
Hidrolika Pengalaman minimal bangunan yang perlu di buat/
rehab, perhitungan hidrolika pada
2 tahun tentang
saluran dan bangunan air dll
perhitungan dan
perencanaan Hidrolika
pada perencanaan
pembangunan
bangunan air /
Drainase

17
Tenaga Pendidikan/ Keterampilan Tugas/ Tanggung Jawab Jumlah Org
Teknisi Pengalaman /Bln
1. Surveyor Minimal STM Sipil Mempunyai SKT Juru Melaksanakan pengukuran 3 Orang/
Topografi atau bangunan air Ukur. Kode : TS 004 topografi untuk pekerjaan 2 Bulan
Pengalaman minimal perencanaan
2 Tahun sebagai
Surveyor pada
pekerjaan
perencanaan SDA

2.Surveyor Minimal STM Sipil Tidak dipersyaratkan Melaksanakan interview ke 3 Orang /


Sosial Ekonomi atau bangunan air masyarakat, survey ke instansi 1 Bulan
Pengalaman minimal terkait guna mendapatkan data
2 Tahun sebagai terkait sosial/ ekonomi masyarakat
Surveyor pada
pekerjaan
perencanaan
pengairan/ sumber
daya air.

3. Juru Bor Minimal STM Sipil Mempunyai SKT Juru Melaksanakan pekerjaan 3 Orang/
atau bangunan air Bor. Kode : TS 019 pengeboran dengan alat untuk 2 Bulan
Pengalaman minimal penyelidikan tanah
2 Tahun sebagai Juru
Bor pada pekerjaan
perencanaan
pengairan/ sumber
daya air.

4. Drafter Minimal STM Sipil Terampil menggambar Melakukan tugas penggambaran 2 Orang/
atau bangunan air baik manual maupun dalam perencanaan masterplan 2 Bulan
Pengalaman minimal dalam bentuk aplikasi drainase.
2 Tahun sebagai Autocad. Mempunyai
tenaga Cad Operator SKT Juru Gambar.
pada pekerjaan Kode : TS 003
perencanaan
pengairan/ sumber
daya air.

Tenaga Pendidikan/ Perkiraan Jumlah


Tugas Pengalaman
Pendukung Keahlian Orang/ Bulan
Tenaga lokal Tidak dipersyaratkan Membantu surveyor Tidak dipersyaratkan 12 Orang /
pengukuran topografi 2 Bulan
Tenaga lokal Tidak dipersyaratkan Membantu Juru Bor Tidak dipersyaratkan 3 Orang /
pengeboran 2 Bulan
Tenaga Lokal Tidak dipersyaratkan Membantu surveyor Tidak dipersyaratkan 3 Orang /
Sosek sosek 1 Bulan
Lingkungan
Operator Minimal SMA Mengaplikasikan Minimal 2 tahun bekerja 1 Orang /
Komputer Komputer sebagai operator komputer 8 Bulan
Administrasi Minimal SMA Administrasi Minimal 2 tahun bekerja di 1 Orang /
/keuangan /Keuangan bagian 8 Bulan
administrasi/keuangan
Pengemudi Wajib memiliki SIM Mengemudikan Mobil Minimal 2 tahun sebagai 1 Orang /
driver 8 Bulan
Office Boy Tidak dipersyaratkan Membersihkan Kantor Tidak dipersyaratkan 1 Orang /
dan membantu staf 8 Bulan
umum

18
18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian pekerjaan tercantum
dalam SSKK;
2. Tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja).
Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia jasa kepada PPK tercantum dalam SPMK.

19. LAPORAN PROSEDUR MUTU

Memuat Informasi pekerjaan, Organisasi Kerja, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Metode


Pelaksanaan, Pengendalian Pekerjaan, Laporan Pekerjaan. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK sejumlah 5 (lima) buku laporan.

20. LAPORAN PENDAHULUAN

Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain persiapan meliputi mobilisasi
personil, penyediaan basecamp lapangan, peralatan basecamp, peralatan survei,
kendaraan operasional, dan lain-lain).
1. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
2. Jadwal kegiatan penyedia jasa;
3. Jadwal penugasan personil dan peralatan;
4. Flowchart kegiatan yang dilaksanakan dari awal sampai dengan akhir beserta
pemilihan metode desain dan pengembangan;
5. Hasil kesimpulan sementara hasil pengumpulan data, gambar/peta dan laporan hasil
kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada), survey awal lapangan, uraian kondisi awal,
permasalahan teknis yang terjadi dan alternative penyebab kerusakan;
6. Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Sebelum laporan draft pendahuluan dijilid/digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan
dengan direksi dan dipresentasikan.
Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan
segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan kegiatan selanjutnya
agar dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK sejumlah 5
(lima) buku laporan.

19
21. LAPORAN BULANAN
Laporan ini dibuat tiap bulan, memuat:
1. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (di plot juga pada
kurva S);
2. Penjelasan rencana kerja berikutnya baik teknis maupun administratif;
3. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan rencana cara penyelesaiannya;
4. Catatan hasil rapat termsuk keputusan yang diambil;
5. Dokumentasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
Diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima) untuk bulan berikutnya.
Untuk menunjang kelancaran pekerjaan, Penyedia Jasa diharuskan melakukan
diskusi/asistensi setiap bulannya. Diskusi/asistensi bulanan dilakukan oleh tenaga ahli
dengan durasi minimal 2 kali dalam setiap 1 bulan pelaksanaan pekerjaan. Team
leader dari pihak Penyedia Jasa diharuskan asistensi pekerjaan kepada direksi
minimal 1 kali dalam setiap 1 bulan pelaksanaan pekerjaan. Asistensi harus
menyertakan lembar asistensi dan diparaf oleh direksi yang nantinya akan dilampirkan
dalam laporan bulanan pada bulan berikutnya.

22. LAPORAN ANTARA

Laporan Antara (Interim Report) memuat:

Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti :

1. Hasil survey lapangan dan penyusunan system planning

2. Penyusunan analisis kondisi existing, permasalahan, rencana alternatif penanganan dan


skala prioritas.

3. Pembuatan sketsa rencana alternatif penanganan lokasi yang terpilih.

4. Analisa hidrologi, geologi, erosi, sedimentasi, mekanika tanah, sosial ekonomi lingkungan,
dll

Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan Antara segera
diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan kegiatan selanjutnya agar
dimasukkan dalam Laporan Akhir. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4
(empat) bulan sejak SPMK diterbitkan dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

23. LAPORAN AKHIR

Laporan akhir terdiri dari laporan akhir sementara ( Draft Akhir) dan Laporan Akhir .
Laporan Akhir Sementara/Draft Final Report, berisi :
1. Memuat matriks pekerjaan secara rinci lengkap dan jelas berikut kolom keterangan;
2. Rangkuman sementara (draft) hasil pekerjaan secara keseluruhan;
20
3. Hasil formulasi dan metode;
4. Gambar desain lengkap;
5. Hasil PKM ( Pertemuan Konsultasi Masyarakat ) ;
6. Kesimpulan sementara.
Sebelum membuat laporan akhir dalam bentuk buku, pihak penyedia jasa wajib melakukan
kegiatan berupa Diskusi Pemaduan Desain kepada pemilik pekerjaan, direksi pekerjaan dan
SKPD terkait yang dilaksanakan maksimal 2 minggu sebelum Kontrak berakhir.
Penyedia jasa berkewajiban mengirim langsung undangan tersebut kepada SKPD terkait.
Pihak Penyedia Jasa diharuskan menyediakan draft Laporan Akhir sebanyak 3 rangkap saat
diskusi pemaduan desain. Laporan Akhir berisi rangkuman akhir (final) hasil pekerjaan
secara keseluruhan dan Kesimpulan akhir hasil pekerjaan. Selain diskusi tersebut diatas,
penyedia jasa juga wajib melampirkan arahan dokumen lingkungan yang sudah dikeluarkan
oleh DLH setempat.
Laporan harus diserahkan pada akhir waktu kontrak sebanyak 5 (lima) buku. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum kontrak berakhir.

24. LAPORAN RINGKAS ( Summary Report )


Laporan ini merupakan ringkasan atau intisari dari Laporan Akhir yang dibahas secara
ringkas. Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan harus dapat
menjelaskan pokok-pokok kesimpulan dan saran dari penanganan masalah yang terjadi,
dilengkapi dengan gambar dan tabel yang relevan. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku pada akhir waktu kontrak.

25. LAPORAN PENUNJANG


Terdiri dari :
1) Laporan Topografi/Pengukuran
Laporan Pengukuran berisi penjelasan umum dan rinci tentang pelaksanaan pengukuran
(topografi), metode pelaksanaan pengukuran serta hasil analisis /perhitungan dan
penggambaran yang telah dilakukan.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
2) Buku Data Pengukuran diserahkan sebanyak 1 asli + 4 copy.
3) Buku Deskripsi BM dan CP diserahkan sebanyak 1 asli + 4 copy.
4) Gambar-gambar Topografi yang diserahkan terdiri dari Peta Situasi skala 1:2.000 atau
lebih besar, gambar potongan memanjang dan Melintang, dan sebagainya, dengan
ketentuan gambar yang harus diserahkan terdiri dari:
- Gambar Kalkir A1 1 (satu) jilid.
- Gambar cetakan A1 sebanyak 2 (dua) jilid.
- Gambar cetakan A3 sebanyak 5 (lima) jilid.

21
5) Laporan Hidrologi + Buku Penunjang
Laporan ini berisikan hasil analisis hidrologi data curah hujan atau debit (AWLR) serta
kenaikan tinggi muka air akibat banjir yang terjadi di lokasi termasuk :
a. Debit dan muka air Banjir Rancangan.
b. Hasil analisis erosi dan sedimentasi.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
6) Laporan Hidrolika + Pemodelan
Laporan ini berisikan hasil analisis hidrolika, desain dan penampang saluran / bangunan air
7) Laporan Geologi /Geoteknik /Mekanika Tanah
Laporan ini berisi uraian dan analisis, serta penjelasan tentang semua aspek yang terkait
dengan kajian geologi /geoteknik /mekanika tanah di lokasi pekerjaan dan hasil test
laboratorium, terutama parameter-parameter yang akan dipakai dalam perencanaan
(antara lain : , , e, c, , Gs, dll). Dalam laporan ini juga dilampirkan peta geologi teknik
yang didapatkan melalui pemetaan geologi permukaan. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku.
8) Kajian Sosial Ekonomi dan Konservasi Lingkungan
Laporan ini berisi uraian dan analisis serta penjelasan tentang kondisi sosial ekonomi
masyarakat, dampak positif maupun negatif kegiatan pelaksanaan fisik. Juga diuraikan
analisis terhadap persepsi dan apresiasi masyarakat yang terkena dampak maupun
masyarakat penerima manfaat terhadap rencana pembangunan terkait dengan aspek
sosial dan ekonomi dan lingkungan. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku.
9) Laporan Hasil Inventarisasi
Laporan ini berisi hasil inventarisasi lokasi drainase yang memuat antara lain foto,
koordinat dll dengan format kertas ukuran A3. Untuk hasil inventarisasi menggunakan
UAV disusun dalam bentuk video yang informatif.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
10) Laporan Sistem Planing
Laporan Sistem Planing adalah laporan yang menguraikan mengenai kriteria dasar
perencanaan yang akan diterapkan pada lokasi yang dibuat desainnya. Secara garis besar
isi dari laporan Sistem Planing adalah:
a. Layout bangunan Drainase
b. Kriteria Perencanaan.
c. Skema bangunan dan jaringan pelengkapnya (jika ada).
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

22
11) Laporan Konsultasi Publik/ Pertemuan Konsultasi Masyarakat ( PKM )
Memuat hasil pelaksanaan pertemuan dengan pemrakarsa, masyarakat maupun instansi
terkait yang diundang yang berisikan berita acara kesepakatan, rangkuman saran, dan foto
dokumentasi.
12) Nota Desain (Design Note) dan Metode Pelaksanaan
Laporan ini berisi analisis dan perhitungan desain hidrolis bangunan drainase serta
perhitungan struktur (stabilitas) yang diuraikan beserta konsep dasar perencanaannya
termasuk metode pelaksanaan konstruksi. Dilengkapi pula referensi yang menunjukkan
semua metoda, rumus pedoman yang digunakan dalam perencanaan.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
13) Gambar perencanaan
Gambar ini merupakan hasil dari perencanaan pekerjaan ini yang meliputi:
a. Peta Ikhtisar
b. Peta Situasi
c. Layout bangunan Drainase Skala 1:500
d. Layout saluran drainase skala 1:5.000 atau 1:2.000.
e. Gambar Skema Jaringan drainase dan Bangunan
f. Gambar Potongan Memanjang /Melintang.
g. Gambar yang harus diserahkan terdiri dari :
- Gambar Kalkir A1 sebanyak 1 (satu) jilid.
- Gambar cetakan A1 sebanyak 2 (dua) jilid.
- Gambar cetakan A3 sebanyak 5 (lima) jilid.
14) Laporan Perhitungan kuantitas pekerjaan /Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
Laporan ini berisi perhitungan kuantitas /quantity konstruksi disertai sketsa gambar
perhitungan kubikasi bangunan Drainase, Saluran, Gorong-gorong, bangunan-bangunan
pelengkap dan jalan inspeksi (jika diperlukan) yang meliputi berbagai jenis pekerjaan yang
diperlukan pada saat pelaksanaan konstruksi. Sedangkan untuk Rencana Anggaran Biaya
(RAB) berisi analisa harga satuan pekerjaan dan hasil perhitungan biaya pekerjaan
konstruksi. RAB tersebut merupakan Engineer’s Cost Estimate (EE) yang akan dipakai
sebagai referensi HPS pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi nantinya.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
15) Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

Laporan ini berisikan pedoman operasi dan pemeliharaan, sehingga drainase yang telah
dibangun dapat berfungsi dan memberikan pelayanan sebagaimana mestinya, untuk

23
jangka waktu yang telah direncanakan. Jumlah buku yang diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku pada akhir waktu kontrak.

26. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

27. PERSYARATAN KERJA SAMA

Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka Peserta wajib mempunyai surat perjanjian Kerja Sama
Operasi/Kemitraan yang memuat presentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO tersebut.

28. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi standar teknis yang berlaku :

1. SNI 03-2406-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan.


2. SNI 03-3424-1994 tentang Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan Raya.
3. SNI 03-4818-1998 tentang Spesifikasi Pipa Beton Bertulang untuk Saluran Drainase dalam
Tanah.
4. SNI 19-6786-2002 tentang Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem
Drainase dalam Tanah
5. SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horizontal
6. Pd-t-10-2004-a tentang Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai
7. SNI 19-6988-2004, Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipat Datar.
29. BACKUP DATA

Seluruh laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format (bentuk)
laporan yang berlaku di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Untuk istilah-
istilah dalam Bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf mirinf. Disamping itu softcopy
(file) seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup) dalam bentuk harddisk external sebanyak
3 (tiga) buah untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan format data
sebagai berikut :

1. File Peta berformat GIS (*.SHP);


2. File original Laporan berformat (*.doc dan *.xls) atau format lain yang sejenis;
3. File gambar berformat Cad Drawing. (*.DWG);

24
4. Seluruh file dokumen, gambar dan peta hasil pekerjaan juga di-backup dalam format
*.PDF
30. ALIH PENGETAHUAN
Penyedia Jasa harus mengadakan transfer pengetahuan kepada personil Balai Besar
Wilayah Sungai Brantas :
1. Staf Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program;
2. Staf Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang berkompeten pada bidang yang
dimaksud.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, Desember 2019


Mengetahui/menyetujui :
PPK Perencanaan dan Program

Ali Trusharyanto, ST.,M.Eng


NIP. 19800623 200604 1 003

25

Anda mungkin juga menyukai