Anda di halaman 1dari 10

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

1. UMUM
1.1. LATAR BELAKANG
Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang sebagian kawasannya setiap
tahun masih mengalami banjir. Kondisi topografi wilayah Kota Surabaya relatif landai dan
sebagian cukup rendah. Surabaya barat elevasi bervariasi dari + 5 m s/d +20 m dan
sebagian besar wilayah Surabaya elevasinya kurang dari +5 m, bahkan di beberapa
tempat elevasinya di bawah elevasi pasang air laut sehingga dalam musim hujan sering
mengalami genangan banjir cukup dalam dan cukup lama. Usaha untuk mengurangi
genangan banjir di Kota Surabaya memang tidak mudah hingga saat ini terus
dilaksanakan dengan melibatkan antar stake holder dalam hal ini Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, Perum Jasa Tirta I, BBWS Brantas, BBWS Bengawan Solo, dan Pemerintah
Kota Surabaya. Kegiatan penanganan banjir di Kota Surabaya dilakukan dengan jalan
meningkatkan/normalisasi saluran drainase, pembangunan saluran baru, pemeliharaan
saluran drainase, pembangunan rumah pompa banjir, pengendalian sampah dan lain-lain.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut di atas maka sebagian genangan banjir dapat
dikurangi akan tetapi di bagian lain terjadi peningkatan bahkan beberapa kawasan
muncul genangan yang baru.
Pelaksanaan peningkatan sistem drainase kota pada tahap perencanaan teknis
terinci dilakukan dengan menggunakan jasa konsultan. Biaya pelaksanaan pekerjaan
tersebut dianggarkan dalam APBD Pemerintah Kota Surabaya pada Dinas Sumber Daya
Air dan Bina Marga.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Tujuan umum dari pelayanan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan sistem
drainase kota di wilayah Kota Surabaya guna menunjang perkembangan kehidupan
kota.
2. Tujuan khusus dari pelayanan ini adalah melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis
terinci untuk membangun sistem pematusan kota, guna meningkatkan fungsi sistem
drainase yang bersifat primer, sekunder maupun tersier.

1.3. DATA PROYEK


Nama Sub Kegiatan : Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis Sistem
Drainase Perkotaan
Nama Pekerjaan : Biaya Perencanaan Fisik (tidak sederhana), Nilai Pekerjaan 700 Jt
(Saluran) - Paket B47

1. …………..

Sumber Dana : APBD 2023

a. ORGANISASI PELAKSANAAN
a. Bertindak sebagai Pemilik Pelayanan Perencanaan Pembangunan Saluran Pematusan
Kota adalah Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pemerintah Kota Surabaya.
Adapun Pelaksana Kegiatan adalah petugas yang diberi wewenang oleh Kepala
Dinas/Walikota untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan baik dalam hal yang
bersifat teknis maupun administrasi.
b. Agar didapat hasil perencanaan yang sesuai dengan program pengembangan Kota
Surabaya, maka diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antara konsultan dan
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya.

-1-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

c. Konsultan perencana bertugas secara penuh untuk membantu Pelaksana Kegiatan


dalam rangka mengambil keputusan-keputusan dalam hal-hal yang bersifat teknik
dan administrasi, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
d. Perencana wajib berkonsultasi dengan Pelaksana Kegiatan dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul selama jangka waktu penugasan.

b. DASAR PENGADAAN LANGSUNG


a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2021.
b. Peraturan Menteri PUPR No 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, beserta lampirannya.
c. Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, beserta lampirannya.
d. Surat Edaran Menteri PUPR No. 11 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
e. Surat Edaran Menteri PUPR No. 22 Tahun 2020 Tentang Persyaratan Pemilihan dan
Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia
f. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 05 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung dan Pengadaan Barang/Jasa
g. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022
h. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 132 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022

c. LINGKUP PEKERJAAN
a. AREA PERENCANAAN
Area Perencanaan Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Saluran Pematusan Kota
maupun Sarana dan Prasarana Pematusan Kota meliputi :

1. ………………………………

Hasil akhir pekerjaan ini adalah Detail Engineering Design atau Perencanaan Teknis
Terinci untuk paket/lokasi pekerjaan tersebut di atas.

b. LINGKUP PERENCANAAN
Dalam pekerjaan ini dilakukan kegiatan-kegiatan berupa identifikasi daerah studi,
pengumpulan data, survey topografi (pengukuran), analisa data, menetapkan standart-
standart, dimensi dan kontruksi (saluran, gorong-gorong dan/atau pintu air), penggunaan
rumus-rumus dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh serta pada akhirnya menyusun
laporan.

1) Pekerjaan Survei
a. Survei sekunder berupa pekerjaan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam
perencanaan meliputi :
- Data Hidrologi (curah hujan, permukaan air, debit)
- Data system drainase yang ada yaitu hasil rencana induk, data kuantitatif
banjir, genangan berikut permasalahannya
- Data Peta yang terdiri dari peta dasar (peta daerah kerja) system drainase dan
system jaringan jalan yang ada
- Hasil studi yang telah dilaksanakan (seperti Master Plan Drainase Kota
Surabaya)

-2-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

- Data lain yang menunjang perencanaan


b. Survei primer berupa pekerjaan identifikasi permasalahan yang ada di lapangan
meliputi :
- Kondisi saluran pematusan eksisting
- Sistem pematusan dan sub sistemnya (cakupan daerah aliran, inlet dan outlet)
- Identifikasi permasalahan teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
kondisi saluran pematusan yang direncanakan.
- Wawancara secara langsung ke masyarakat tentang masalah yang berkaitan
dengan kondisi saluran pematusan yang direncanakan.

2) Pekerjaan Pengukuran
a. Pengukuran daerah pemetaan situasi harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga gambar hasil pengukuran dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
tentang keadaan medan/situasi yang diukur sesuai dengan keperluan perencanaan
sistem drainase. Bila hasil pengukuran yang dilaksanakan oleh Konsultan kurang
memenuhi syarat, maka Konsultan wajib melakukan pengukuran ulang atau
tambahan.
b. Pengukuran saluran meliputi pengukuran profil memanjang dan profil melintang.
Pengukuran melintang saluran dilaksanakan pada setiap jarak 50 m dan sejumlah
titik yang diperlukan pada setiap profil.
c. Konsultan harus mencari titik referensi disekitarnya yang tepat untuk dipakai
sebagai pegangan dalam pengukuran selanjutnya baik mengenai ketinggian
maupun koordinat dengan mengevaluasi titik yang terdaftar (didasarkan pada
Muka Air Rendah) apabila memungkinkan, namun apabila titik tersebut tidak
diketemukan maka konsultan harus berani dan membuat titik ikat tetap sebagai
referensi lokal yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik.
d. Selanjutnya didalam melaksanakan pengukuran, Konsultan dalam menentukan
elevasi tempat-tempat yang diukur harus berdasarkan referensi level yang
dimaksud.
e. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur yang baik dan dalam
kondisi cuaca yang baik.
f. Metode pengukuran :
Pengukuran kerangka daerah pemetaan situasi meliputi Kerangka Horizontal
(poligon), Kerangka Vertical (Waterpass) pengukuran penampang melintang dan
memanjang.

3) Pekerjaan Penyelidikan Tanah Lapangan


Penyelidikan tanah lapangan di butuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam
menganalisa stabilitas tanah dan perhitungan desain/jenis pondasi saluran. Dari data
pekerjaan penyelidikan tanah diperoleh sifat-sifat teknis, pendugaan profil atau
pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap kedalaman tanah.
Metode Pekerjaan penyelidikan tanah lapangan meliputi :
a. Pengambilan sampel dipilih tempat-tempat yang akan memikul kontruksi
bangunan pelengkap saluran seperti: jembatan, rumah pompa, gorong-gorong
yang relative besar.
b. Jenis penyelidikan tergantung dari jenis kontruksi.
c. Jumlah pengambilan sampel ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
4) Pekerjaan Perhitungan
Melaksanakan perhitungan-perhitungan hidrologi, hidrolika, struktur untuk
menentukan dimensi saluran, gorong-gorong maupun pintu air dan pekerjaan
konstruksi yang didasarkan pada kriteria perencanaan dan menggunakan SDMP
(Surabaya Drainage Master Plan) sebagai referensi.
A. Kriteria Perencanaan Hidrologi

-3-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

Hujan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan anilisis frekuensi terhadap data curah
hujan harian maksimum tahunan, dengan lama pengamatan sekurang-
kurangnya 10 tahun.
2. Analisis frekuensi terhadap curah hujan, menggunakan metode probabilitas
Distribusi Normal, Log Normal, Pearson Type III, Log Pearson type III dan
Gumbel. Perhitungan didasarkan pada ketentuan standar return period yang
telah disepakati.
3. Untuk pengecekan data hujan menggunakan metode kurva masa ganda atau
yang sesuai.
4. Perhitungan intensitas hujan ditinjau dengan menggunakan metode Mononobe
atau Hasper Der Weduwen dengan program Culcago Trainhyad.

B. Debit banjir dengan ketentuan sebagi berikut:


1. Debit rencana dihitung dengan metode rasional yang telah dimodifikasi.
2. Koefisien limpasan (runoff) ditentukan berdasarkan tata guna lahan daerah
tangkapan.
3. Waktu konsentrasi adalah jumlah dari waktu pengaliran permukaan dan
waktu drainase.
4. Koefisien penyimpangan dihitung dari rumus konsentrasi dan waktu
drainase.

C. Kriteria Perencanaan Hidraulika


Kriteria perencanaan hidrolika ditentukan sebagai berikut:
1. Kapasitas saluran dihitung dengan rumus Manning atau yang sesuai.
2. Untuk saluran drainase yang terpengaruh oleh pengempangan (back water
effect) perlu diperhitungkan pasang surutnya dengan Standard Step Method.
3. Kecepatan maksimum ditentukan oleh dinding dan dasar saluran, untuk saluran
tanah V = 0.7 m/dt, pasangan batu kali v = 2 m/t dan pasangan beton v = 3 m/dt.

D. Kriteria Perencanaan Struktur


Kriteria perencanaan struktur terdiri dari :
1. Muatan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Berat bahan diperhitungkan sebagai beban di dalam hitungan perencanaan
mengacu pada SNI pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan
gedung.
- Beban rencana dapat dipergunakan sesuia dengan standar yangberlaku,
kombinasi muatan atas struktur ditentukan secara individual sesuai dengan
fungsi, cara dan tempat penggunaannya.
2. Stabilitas struktur dengan ketentuan sebagai berikut:
- Stabilitas struktur penahan tanah akan dikontrol keamanannya terhadap
kekuatan amblas, geser, dan guling. Besarnya factor keamanan untuk
pondasi masing-masing sebesar 1.5.
- Pasangan batu dengan tegangan tekan maksimum 8 kg/cm2. Untuk
kalasifikasi beton dipakai fc = 17.5 MPa (mengacu pada SNI. T – 15.1991.03,
tentang tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung).

-4-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

5) Pekerjaan Penggambaran
Berupa gambar-gambar teknis yang siap untuk dilaksanakan untuk pekerjaan fisik atau
konstruksi meliputi :
- Gambar Site Plan / Situasi
- Potongan melintang (cross section)
- Potongan memanjang (long section)
- Gambar detail konstruksi
- Gambar penjelasan / detail lain yang diperlukan
Hasil dari tahapan ini sudah berupa dokumen gambar lengkap dan untuk menjadi
dasar pelaksanaan fisik.
a. Gambar Perencanaan
- Digambar pada kertas ukuran : A3.
- Digambar dengan ukuran jelas dan lengkap.
- Notasi-notasi dipakai standar yang ada dan masih berlaku.
- Gambar titik utilitas yang terkena pekerjaan fisik.
b. Penggunaan Skala Ukuran
- Gambar situasi 1 : 1000
- Gambar potongan memanjang, 1 : 1000 (H) dan 1 : 100 (V).
- Gambar potongan melintang 1 : 100
- Gambar detail 1 : 10 sampai 1 : 50
- Gambar detail/penjelasan sesuai dengan kebutuhan.

6) Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat.


Berisikan uraian dari lingkup pekerjaan, jangka waktu pekerjaan fisik, ketentuan
umum, ketentuan administrasi, umur konstruksi dan ketentuan teknis serta syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan fisik dari setiap bagian
yang direncanakan dan sesuai dengan standar yang ada (SNI).

7) Penyusunan Perhitungan Volume


Berisikan uraian tentang perhitungan volume untuk masing-masing item bagian
pekerjaan konstruksi secara jelas dengan sketsa perbagian dari konstruksi.

8) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate).


Berisikan uraian biaya dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi beberapa
item sebagai berikut :
- Rekapitulasi anggaran biaya.
- Rencana Anggaran Biaya
- Biaya pelaksanaan K3
- Analisa harga satuan pekerjaan
- Analisa harga Upah
- Analisa harga bahan/material (Mencari referensi harga)
- Analisa harga sewa alat

2. PERSONIL
Pelaksanaan pekerjaan ini harus didukung oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman
dibidangnya, yang meliputi :
1. Tenaga Ahli :
Setiap tenaga ahli, pengalaman kerja dibuktikan dengan surat referensi, serta
menyampaikan NPWP pribadi.
a. Team Leader
1 (satu) orang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) jurusan Teknik Sipil dan berpengalaman
dalam perencanaan sistem drainase perkotaan di bidang Sumber Daya Air dibuktikan
dengan surat referensi kerja serta mempunyai SKA Madya Sumber Daya Air atau SKK

-5-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air dengan pengalaman minimal 3
tahun.
b. Ketentuan Khusus untuk Team Leader yang di persyaratkan adalah sebagai berikut :
- Diutamakan ber – KTP Surabaya
- Kesanggupan ikut melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesai
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Tenaga Ahli adalah :
- Mengkoordinasikan personil yang terlibat dalam Perencanaan Pembangunan
Saluran Air
- Mengkoordinasikan perumusan hasil analisa dan menyusun rekomendasi
kelayakan saluran air
- Mengkoordinasikan perencanaan alternatif struktur / kontruksi saluran air yang
terbaik dan estimasi terhadap biaya konstruksi seminimal mungkin.
- Mendampingi dan memberikan masukan/saran berkaitan dengan rencana
pembangunan saluran.

c. Tenaga Ahli
1 (satu) orang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) jurusan Teknik Sipil dan berpengalaman
dalam perencanaan sistem drainase perkotaan di bidang Sumber Daya Air serta
mempunyai SKA Muda Sumber Daya Air atau SKK Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik
Sumber Daya Air dengan pengalaman minimal 2 tahun.
Ketentuan Khusus untuk Tenaga Ahli yang di persyaratkan adalah sebagai berikut :
- Diutamakan ber – KTP Surabaya
- Kesanggupan ikut melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesai
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Tenaga Ahli adalah :
- Melakukan Perencanaan Saluran dan Mengukur Kapasitas Saluran.
- Melakukan Analisa dari aspek teknis terkait struktur system drainase terhadap
kawasan / lokasi terkait.
- Melakukan perencanaan desain struktur drainase dan melakukan pemilihan
konstruksi drainase yang terbaik.
- Melakukan analisa hasil perencanaan serta membuat metodologi pelaksanaan
dengan mempertimbangkan kendala secara teknis maupun non teknis.
- Membuat schedule pelaksanaan fisik dengan menyesuaikan metodologi
pelaksanaan pekerjaan saluran serta membuat “kurva S” rencana pelaksaan.
d. Asisten Tenaga Ahli
2 (dua) orang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) jurusan Teknik Sipil non SKA dan
berpengalaman dalam perencanaan sistem drainase perkotaan di bidang Sumber Daya
Air dengan pengalaman minimal 3 tahun.
Ketentuan Khusus untuk Asisten Tenaga Ahli yang di persyaratkan adalah sebagai
berikut :
- Diutamakan ber – KTP Surabaya
- Kesanggupan ikut melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesai
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Asisten Tenaga Ahli adalah :
- Membantu Melakukan Perencanaan Saluran dan Mengukur Kapasitas Saluran.
- Membantu Melakukan Analisa dari aspek teknis terkait struktur system drainase
terhadap kawasan / lokasi terkait.
- Membantu Melakukan perencanaan desain struktur drainase dan melakukan
pemilihan konstruksi drainase yang terbaik.
- Melakukan Survey dan pengukuran.
- Memberikan data tentang kondisi existing bangunan disertai dengan foto dan
kelengkapannya.

-6-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

2. Tenaga Pendukung
a. Drafter Autocad
2 (dua) orang STM/ SMK Teknik Konstruksi Bangunan/ Sejenis yang berpengalaman
minimal 1 tahun.
Ketentuan Khusus untuk Drafter Autocad yang di persyaratkan adalah sebagai berikut :
- Ber – KTP Surabaya dan diprioritaskan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)
- Kesanggupan ikut melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesai
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Drafter Autocad adalah :
- Menggambar desain perencanaan konstruksi bangunan
- Menyusun foto berdasarkan lokasi saluran

b. Adm. Operator Komputer


1 (satu) orang STM/ SMK/ SMA yang berpengalaman minimal 1 tahun.
Ketentuan Khusus untuk Adm. Operator Komputer yang di persyaratkan adalah
sebagai berikut :
- Ber – KTP Surabaya dan diprioritaskan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)
- Kesanggupan ikut melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesai
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Adm. Operator Komputer adalah :
- Melakukan Administrasi Umum yang berkaitan dengan kelengkapan kontrak dan
termin Paket Pekerjaan Perencanaan Drainase Kota Surabaya

Tabel 2.1. Kualifikasi pendidikan Tenaga Ahli yang dibutuhkan :


Pengalaman
Profesional
Sertifikat Keahlian
Tingkat Di Bidangnya Pendidikan
(Minimal)
Keahlian minimal
(tahun)
SKA Ahli Madya Sumber Daya
Air / SKK Ahli Madya Bidang
Team Leader 3 S-1 Teknik Sipil
Keahlian Teknik Sumber Daya
Air

SKA Muda Sumber Daya Air /


Tenaga Ahli 2 S-1 Teknik Sipil SKK Ahli Muda Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air

Asisten Tenaga
3 S-1 Teknik Sipil -
Ahli

STM/ SMK Teknik


Drafter Autocad 1 Konstruksi -
Bangunan/ Sejenis

Adm. Operator
1 STM/ SMK/ SMA -
Komputer

3. PROGRAM KERJA
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan Perencanaan, Konsultan harus segera menyusun :
a. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci, baik jadwal induk (Master
Schedule) maupun jadwal terinci.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya)
c. Tenaga-tenaga yang diusulkan Konsultan Perencanaan harus mendapat persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen.

-7-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

d. Uraian konsepsi Konsultan Perencanaan atas pekerjaan Perencanaan


2. Setelah ketiga hal diatas mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, maka
hal ini akan menjadi pedoman penugasan (pelaksanaan tugas dan pengawasan ) bagi
Konsultan Perencanaan.

4. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA


1. Konsultan bertanggung jawab secara profesional atas jasa yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar pekerjaan memiliki kinerja
minimal sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pekerjaan sesuai batas waktu berlakunya anggaran/waktu yang
telah ditetapkan.
b. Ketepatan biaya pekerjaan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang telah
ditetapkan.
c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standart/peraturan yang berlaku, sehingga
pekerjaan mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin, memenuhi syarat
teknis yang dapat dipertanggung jawabkan, dan sesuai dengan dokumen pekerjaan.
d. Keterlibatan administrasi kontrak dan pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengendalikan program pelaksanaan kegiatan, yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik
(kuantitas dan kualitas) hasil, pengendalian perubahan pekerjaan dan pengendalian
tertib administrasi.
f. Konsultan wajib memberikan segala pengetahuannya dan wajib
mempertanggungjawabkan dan mempresentasikan hasilnya kepada pengguna
barang/jasa atau kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pekerjaannya tersebut.
g. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
dengan intensif.
3. Penanggung jawab profesional pekerjaan adalah tidak hanya Konsultan sebagai suatu
perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pekerjaan yang terlibat.
4. Konsultan Perencana diwajibkan mendampingi Pelaksana Kegiatan pada saat sosialisasi
perencanaan kepada warga yang berada disekitar lokasi pekerjaan guna menjamin
kelancaran pelaksanaan suatu pekerjaan.
5. Konsultan Perencana diwajibkan mendampingi Pelaksana Kegiatan dalam proses
pengadaan Barang/Jasa Pemborongan Konstruksi sampai dengan akan
dilaksanakannya/dimulainya pekerjaan kontruksi yang direncanakan.
6. Konsultan Perencana diwajibkan untuk mengakomodir segala kebutuhan dan perubahan
yang diberikan oleh Pemberi Pekerjaan terkait dengan pekerjaan yang direncanakan.

5. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis Terinci (Detail Engineering Design)
Pembangunan Saluran Pematusan Biaya Perencanaan Fisik (tidak sederhana), Nilai Pekerjaan
700 Jt (Saluran) – B47 . , dilaksanakan selama 27 (dua puluh tujuh) hari kalender. Kegiatan
dilaksanakan setelah kontrak ditanda tangani oleh pihak konsultan. Dalam pelaksanaannya
Konsultan harus selalu berkonsultasi secara periodik dengan Tim Teknis yang ditunjuk oleh
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan.

6. METODE PELAPORAN
Laporan terdiri dari beberapa judul buku masing-masing laporan pada sampulnya
mencantumkan judul/laporan, judul Kegiatan, pemilik kegiatan yang dalam hal ini Dinas
Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya serta pelaksana pekerjaan (konsultan
perencana). Adapun laporan yang harus disajikan terdiri dari :
a. Laporan Perencanaan.
Laporan dibuat 3 (tiga) buah buku berukuran Folio, laporan ini berisi tentang :
- Lingkup Pekerjaan

-8-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

- Metodologi Pekerjaan
- Kriteria Perencanaan
- Analisa hidrologi, hidrolika dan struktur
- Rencana dan saran-saran/kebijakan rekomendasi
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Gambar Perencanaan
- Dokumentasi kondisi saluran pematusan
- Lampiran hasil pekerjaan pengukuran topografi
- Lampiran hasil pekerjaan penyelidikan tanah (bila ada)
- Lampiran hasil running program struktur (bila ada)

b. Dokumen Pengadaan Langsung


- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), yang menjelaskan tentang uraian-uraian
pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor beserta dengan syarat-syaratnya dan
dibuat 3 (tiga) buah buku untuk masing-masing lokasi dalam paket kegiatan
perencanaan berukuran Folio.
- Laporan RAB yang berisi Laporan dibuat 3 (tiga) set asli yang berisi Rekapitulasi
anggaran biaya, Rencana Anggaran Biaya, Analisa harga satuan pekerjaan, Analisa
harga Upah, Analisa harga bahan/material, Analisa harga sewa alat.
- Laporan Akhir dibuat buku 1 (satu) buah asli berupa buku Laporan dan 2 (dua) buah
copy untuk masing-masing lokasi dalam paket kegiatan perencanaan berukuran F4
berisi analisa yang mencakup hidrologi dan hidrolika identifikasi saluran eksisting
perencanaan saluran.
- Gambar Perencanaan, dokumen gambar lengkap dan untuk menjadi dasar
pelaksanaan fisik harus dibuat & disesuaikan dengan standar yaitu potongan
memanjang, melintang dan detail bangunan sebanyak 3 (tiga) set asli berupa gambar
A3.
- Metodologi dan Kurva S Pelaksanaan 3 (tiga) set asli berisi metode pelaksanaan dan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan fisik.

c. Softcopy Gambar, RAB dan RKS


File Laporan Perencanaan, gambar, RAB (sheet analisa dan perhitungan saling
berhubungan) dan RKS disimpan dalam satu bentuk flashdisk, diserahkan bersamaan
dengan hardcopynya yang telah diberi label nama Paket dan nama konsultan. File
tersebut disertai dengan legalitas (tanda tangan dan stempel perusahaan).

7. MASUKAN
a. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Proyek dalam pengarahan
penugasan ini.
b. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun yang dicari sendiri.
c. Kesalahan Manajemen sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
Konsultan.
d. Informasi Pelaksanaan pada umumnya terdiri atas :
- Pengarahan penugasan Pekerjaan dan Dokumen pelaksanaan kegiatan yang lengkap
yang telah dibuat oleh Konsultan
- Jadwal program kegiatan
- Pengarahan penugasan pekerjaan Konsultan
- Peraturan-peraturan, standart dan pedoman yang berlaku

-9-
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kerangka Acuan Kerja

8. ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa, maka Konsultan harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi yang terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staff.
Hal-hal yang belum tertuang dan terinci di dalam KAK ini namun merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan untuk dapat diadakan/dikerjakan dan disediakan oleh
Konsultan.

- 10 -

Anda mungkin juga menyukai