Anda di halaman 1dari 10

BAB I

URAIAN KEGIATAN

1.1.PENDAHULUAN
1.1.1. Nama Pekerjaan : SID D.I. Ngringin 300 Ha Kabupaten Gunungkidul
1.1.2. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Gunungkidul
1.1.3. Pemberi Pekerjaan : Kepala SNVT Pelaksanaan Pengelolaan SDA Serayu-Opak
1.1.4. Pelaksana Kegiatan : Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi SNVT Pelaksanaan
Pengelolaan SDA Serayu-Opak
1.1.5. Tujuan Pekerjaan : Menyiapkan survei, pengukuran, system planning, design note,
gambar detail desain, perhitungan volume/Bill of quantity
(BOQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), Analisa ekonomi, serta
menyiapkan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan, agar setelah
dibangun dan direhabilitasi kegiatan O&P dapat dilaksanakan
lebih efektif dan efisien.
1.1.6. Sumber Dana : APBN DIPA T.A. 2008

1.2.LATAR BELAKANG
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu dari empat Kabupaten yang ada di Wilayah
Propinsi DIY, terletak sekitar 42 Km di sebelah timur Kota Yogyakarta. Ditinjau dari letak
geografis Kabupaten Gunungkidul, merupakan daerah berbukit yang rawan terhadap kekeringan.
Sistem irigasi yang ada di daerah tersebut antara lain adalah Jaringan Irigasi D.I. Ngringin
dengan luas 250 Ha. Sehubungan dengan hal tersebut di atas yang menjadi masalah pokok
adalah belum sempurnanya sistem pemeliharaan jaringan irigasi di daerah ini, sehingga banyak
saluran dan bangunan terjadi akumulasi kerusakan.

1.3.MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembalikan fungsi sistem irigasi
yang efektif dan efisien, sehingga intensitas tanam dapat meningkat sesuai dengan harapan
yang akhirnya meningkatkan pendapatan petani.
Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk mendanai untuk peningkatan fungsi sistem irigasi di
Kabupaten Kulonprogo melalui SNVT Pelaksanaan Pen lgelolaan SDA Serayu-Opak

1.4.PERTIMBANGAN PERLUNYA KEGIATAN


Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis mempunyai luas total lahan pertanian
202.170 Ha, yang terdiri dari lahan irigasi, lahan tadah hujan dan lahan kering. Sedangkan
luas total lahan irigasi 63.784,20 Ha termasuk irigasi teknis, semi teknis, sederhana dan irigasi
pedesaan. Luasan ini dari hari ke hari semakin berkurang akibat adanya perubahan penggunaan
lahan atau alih fungsi lahan.
Berbagai upaya telah dilakukan seperti intensifikasi pertanian dan sebagainya ternyata harus
diikuti dengan perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi dan drainase untuk meningkatkan
intensitas tanam dan mencegah kegagalan panen akibat banjir dan genangan. Untuk
mengatasi hal tersebut di atas, Pemerintah Daerah dalam hal ini SNVT Pelaksanaan
Pengelolaan SDA Serayu-Opak, mengupayakan untuk merehabilitasi dan meningkatkan
jaringan irigasi di Kabupaten Gunungkidul.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka diperlukan kegiatan ini dalam rangka
untuk menunjang peningkatan produksi pertanian khususnya padi dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani serta optimasi
pemanfaatan sumber daya air. Untuk menghasilkan suatu perencanaan yang matang dan
mantap, maka diperlukan suatu kegiatan perencanaan irigasi yang profesional dan melibatkan
partisipasi petani mulai dari tahap desain sampai dengan tahap konstruksi.
Oleh karena kemampuan masyarakat dan pemerintah Kabupaten terbatas, khususnya dalam hal
teknis dan pendanaan dalam Survei Investigasi Desain, maka sangatlah tepat apabila SNVT
Pelaksanaan Pengelolaan SDA Serayu-Opak, melakukan kegiatan SID DI Ngringin 300 Ha.

1.5.KEADAAN LOKASI PEKERJAAN SEKARANG


Secara garis besar kondisi jaringan irigasi yang ada sekarang adalah sebagai berikut:
1) Saluran irigasi sebagian besar banyak yang rusak akibat usia dan kurangnya
pemeliharaan.
2) Bangunan dan saluran yang ada perlu ditinjau kembali dimensinya.
3) Pintu-pintu sadap dan pintu-pintu lainnya sudah menurun fungsinya akibat karatan dan kurang
pemeliharaan.
4) Banyaknya bangunan-bangunan liar di saluran yang menyebabkan terhambatnya kelancaran
pengaliran air.

1.6.STUDI DAN PERENCANAAN TERDAHULU


Studi perencanaan terdahulu tidak tersedia secara lengkap baik data pengukuran, desain, data
O&P maupun profil sosio teknis dan kelembagaan. Namun data lainnya yang berkaitan dapat
diperoleh dari Kantor Bidang Pengairan atau Instansi terkait.

1.7.TINDAK LANJUT KEGIATAN


Hasil pekerjaan SID DI Ngringin 300 Ha, di Kabupaten Gunungkidul ini akan dipakai pada tahapan
pelaksanaan fisik konstruksi dalam program pembangunan tahun berikutnya.

BAB II
A. KERANGKA ACUAN KERJA

2.1. SASARAN JASA KONSULTAN


2.1.1. Umum
(a). Konsultan yang disyaratkan adalah Konsultan Indonesia (Lokal)
(b). Konsultan harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil akhir pekerjaan
perencanaan termasuk Pengumpulan data, Survei, Inventarisasi, Pengukuran dan
Sipat datar Site survey secara detail, Pemasangan Bench Mark (BM) dan Control
Point (CP), Design note, Gambar detail desain, Perhitungan volume/Bill of Quantity
(BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(c). Perencanaan yang dilaksanakan harus sedemikian rupa sehingga dengan
selesainya pekerjaan konstruksi, kegiatan pemantapan O&P secara bertahap
dapat dilaksanakan.
(d). Konsultan di dalam usulannya (proposal) harus mencantumkan semua data yang
perlu dikumpulkan dan cara mengevaluasinya, baik yang tersedia di Satker
BBWS Serayu Opak maupun di lapangan atau Instansi yang terkait.
(e). Standar Perencanaan yang digunakan harus mengikuti standar yang berlaku di
Indonesia saat ini. Di dalam penerapannya perlu disesuaikan dengan
keadaan lapangan dan disetujui oleh Pemberi Pekerjaan.
(f). Konsultan harus mengikuti Petunjuk Direktorat Bina Teknik atau Bidang
Pengairan Dinas Kimpraswil Propinsi, Satker BBWS Serayu Opak/Direksi dan
standar-standar perencanaan yang berlaku. Dalam hal Konsultan berpikiran perlu
perubahan aspek apapun, maka harus dibicarakan dan dibahas bersama dan
disetujui oleh Satker BBWS Serayu Opak (Pemberi Pekerjaan).
(g). Sebagai penanggungjawab dan pemberi pekerjaan, Satker BBWS Serayu Opak
akan melakukan supervisi kegiatan perencanaan dengan pembinaan dari
Direktorat Bina Teknik cq. Dit Sumber Daya Air atau Bidang Pengairan Dinas
Kimpraswil Propinsi.

2.1.2. Jenis Pekerjaan Perencanaan


Jenis pekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan oleh jasa konsultansi adalah :
(a). Perbaikan dan Penyempurnaan Bangunan Irigasi dan Bangunan Pelengkap
1). Memperbaiki tembok yang pecah dan atau menyempurnakan.
2). Memperbaiki atau mengganti pintu yang rusak karen umur, kurang sempurnanya
pemasangan.
3). Memperpanjang tembok sayap bangunan.
(b). Perbaikan dan Penyempurnaan Saluran Irigasi
1) Memperbaiki profil saluran ke profil rencana.
2) Memperbaiki dinding talud saluran yang rusak.
3) Perbaikan pada lining saluran.
4) Penyempurnaan saluran dan lining pada ruas saluran yang lokasinya melewati
daerah padat penduduk atau sekitar tikungan tajam, daerah tergerus dan
tempat-tempat yang terjadi kehilangan air karena rembesan.
5) Memperbaiki dan menyempurnakan saluran pembuang dan bangunan yang
terkait.
6) Menambah konstruksi pengaman tebing luar, perbaikan pintu pintu yang
rusak.
(c). Membuat atau Memperbaiki Bangunan lain
1) Jembatan untuk penyebrangan orang atau hewan.
2) Membuat dan memasang Bench Mark, patok hektometer, patok kilometer.
3) Membuat tanggul-tanggul banjir dan pintu-pintu angkat atau pintu sorong bila
diperlukan.
4) Peninjauan secara hidrolis terhadap bangunan dan saluran yang ada, baik
dimensi maupun elevasinya.

2.1.3. Target Pekerjaan


Target dari pekerjaan SID D.I. Ngringin 300 Ha Kabupaten Gunungkidul adalah meliputi :
(a). Mengadakan survei dan pengukuran saluran irigasi dan drainase termasuk
tanggul sesuai kebutuhan lapangan, ditambah pengukuran di luar kaki tanggul kiri
10 meter dan kanan 10 meter.
(b). Membuat Design note, Gambar detail desain, Perhitungan volume (BOQ) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2.2. JADWAL JASA KONSULTAN


Jadwal Jasa Konsultan atau masa pelaksanaan untuk pekerjaan SID D.I. Ngringin 300 Ha
Kabupaten Gunungkidul, adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender, dihitung sejak
dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja.

2.3. JENIS DAN LINGKUP JASA KONSULTAN


2.3.1. Jenis Jasa Konsultan
Jenis jasa Konsultan yang diperlukan meliputi
(a). Jasa Survei
1) Survei Topografi.
2) Survei Hidrologi.
3) Survei Klimatologi.
(b). Jasa Desain Teknik, Pengoperasian dan Pemeliharaan
1) Detail Desain.
2) Studi Hidrolika dan Teknik Hidrolika.
3) Perhitungan dan Penggambaran.
4) Perhitungan Volume (BOQ)
5) Rencana Anggaran Biaya (RAB)

2.3.2. Lingkup Jasa Konsultan


Lingkup Jasa Konsultan dalam pekerjaan SID D.I. Ngringin 300 Ha Kabupaten
Gunungkidul, meliputi 4 (empat) jenis kegiatan yaitu :
Kegiatan (A)
Persiapan, pengumpulan data awal dan updating peta daerah irigasi yang dilengkapi
dengan jaringan irigasi skala 1:5000 dan skala 1:10.000
Kegiatan (B)
Mengadakan survei dan inventarisasi jaringan irigasi, pengumpulan data pendukung
O&P, data hidrologi dan hidrometri, pembuatan skema jaringan irigasi (existing) dan
skema bangunan (existing), pengukuran saluran dan bangunan dan lain-lain yang
terkait, pengukuran setempat (site survey), penggambaran hasil pengukuran dan
penyelidikan geologi.
Kegiatan (C)
Penyusunan System Planning dan daftar usulan pekerjaan konstruksi termasuk diskusi
konsep System planning.
Kegiatan (D)
Membuat Detail desain jaringan irigasi, Design note, Gambar desain, Perhitungan
volume (BOQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), Analisa ekonomi, Spesifikasi teknis
dan serta Penyusunan pedoman O&P.

2.4. KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN


Tenaga ahli yang diperlukan untuk menangani pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
(a). Tenaga Ahli/Profesional terdiri dari
1) Ketua Tim/Ahli Desain
2) Ahli Geologi
3) Ahli Geodesi
4) Ahli Hidrologi
5) Ahli Pertanian
(b). Tenaga Pendukung terdiri dari
1) Surveyor/Juru Ukur
2) Juru Gambar
3) Administrator
4) Operator Komputer
5) Pesuruh
6) Tenaga Lokal

Personil yang ditugaskan oleh Konsultan di dalam pekerjaan Survei, Pengukuran, Penyelidikan dan
Perencanaan Jaringan Irigasi harus mampu pada bidang tugasnya masing-masing serta harus
sesuai dengan yang diusulkan oleh Konsultan yang bersangkutan.

Personil yang ditugaskan oleh Konsultan harus memenuhi persyaratan seperti tersebut di bawah ini :
Tenaga Ahli
1)Ketua Tim/Ahli Desain
(a). Sarjana Teknik Sipil (Ir/S1) dengan pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun, menguasai
dalam bidang manajemen perencanaan dan konstruksi pekerjaan irigasi.
(b). Ketua Tim juga harus berfungsi sebagai ahli perencanaan teknik yang harus
mengkoordinasikan pekerjaan tim dan menjamin standar dan kualitas pekerjaan oleh para
anggota tim dan unit kerja.
(c). Ketua Tim yang diusulkan harus bermotivasi tinggi, mempunyai kemampuan memimpin
dan dapat bekerjasama dengan pihak lain.
(d). Ketua Tim yang diusulkan harus sebagai full timer staf dari perusahaan jasa konsultan
bersangkutan, serta dapat bekerja secara full time untuk pekerjaan ini.

2)Ahli Geologi
Sarjana Teknik Geologi (Ir/Sl) dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun, menguasai
dalam bidang analisis dan proses perencanaan saluran dan bangunan irigasi atau pekerjaan
sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan jaringan irigasi.

3) Ahli Geodesi
Sarj ana Teknik Geodesi (Ir/S1) dengan pengalaman kerj a minimal 4 (empat) tahun,
menguasai dalam bidang analisis dan proses data pengukuran sistem irigasi atau
pekerjaan sejenis untuk memenuhi kebutuhan perencanaan.

4) Ahli Hidrologi
Sarjana Teknik Sipil/Teknik Pengairan (Ir/S1) dengan pengalaman kerja minimal 4
(empat) tahun, menguasai dalam bidang analisis dan proses data klimatologi,
hidrologi dan hidrometri atau pekerjaan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan irigasi.
5) Ahli Pertanian
Sarjana Pertanian/Teknologi Pertanian (Ir/S1) dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat)
tahun, menguasai dalam bidangnya sesuai dengan keperluan perencanaan jaringan irigasi
atau pekerjaan sejenis untuk memenuhi kebutuhan perencanaan.

Tenaga Pendukung
1). Surveyor / Juru Ukur
Juru Ukur lulusan STM Sipil / Bangunan Air menguasai dalam bidang menganalisis dan
proses data pengukuran jaringan sistem irigasi atau pekerjaan sejenis untuk memenuhi
kebutuhan perencanaan.

2). Juru Gambar


Juru gambar lulusan STM Sipil/Bangunan Air dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga)
tahun menguasai dalam bidang penggambaran sistem irigasi atau pekerjaan sejenis
untuk memenuhi kebutuhan perencanaan.
Dibantu tenaga Administrator, Operator Komputer, Pesuruh dan Tenaga Lokal

2.5. PELAPORAN
Setiap laporan disusun dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta harus informatif.
Untuk pembuatan semua laporan, Konsultan harus konsultasi terlebih dahulu dengan
Pengawas dan menyerahkan konsep laporan guna pengecekan kebenaran dan kelengkapan
konsep laporan tersebut sebelum digandakan untuk dibahas. Jumlah penggandaan semua
konsep laporan akhir disesuaikan dengan kebutuhan yang biayanya sudah diperhitungkan
(inclued) dalam harga satuan biaya masing-masing buku laporan akhir. Adapun persyaratan
pelaporan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

2.5.1. Laporan Pendahuluan


Laporan ini merupakan konsep laporan awal yang berisikan penjelasan secara detail dari
hasil survei awal di lapangan serta permasalahan yang ditemukan. Dari permasalahan
tersebut, bagaimana metodologi pemecahan masalah serta rencana kerja selanjutnya,
jadwal penugasan personil, jadwal peralatan (temasuk mobilisasi personil dan peralatan),
dan persiapan rencana kerja serta perubahan jadwal bila diperlukan dll, ditambah
kesimpulan umum yang mungkin mempengaruhi lingkup pekerjaan. Laporan harus
diserahkan paling lambat 1.5 (satu setengah) bulan setelah SPMK diterbitkan.
Kemudian dibahas bersama dengan Pengawas dan Instansi yang terkait

2.5.2. Laporan Kemajuan Pekerjaan/Laporan Bulanan dan Laporan Sela


(a). Laporan Kemajuan Pekerjaan merupakan Laporan yang dibuat setiap bulan secara
periodik dan diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya
untuk dibahas bersama-sama dengan Pengawas sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
(b). Catatan/notulen rapat termasuk keputusan yang diambil harus dilampirkan dalam
laporan bulan tersebut yang dilengkapi dengan Daftar Hadir.
(c). Apabila Personil Konsultan yang ditugaskan tidak hadir atau berhalangan, maka
Direktur Perusahaan harus menggantikan dengan Personil yang berkualifikasi
sama dan harus disetujui oleh Pemberi Pekerj aan.
(d). Laporan bulanan ini harus ditanda-tangani oleh Ketua Tim Konsultan yang
bersangkutan dan sebelum diserahkan harus diperiksa/disahkan oleh Pengawas
dan Kepala Satker.
(e). Laporan Bulanan harus berisikan penjelasan mengenai frekwensi dan lingkup
kemajuan pekerjaan pada bulan yang bersangkutan, antara lain mobilisasi dan
demobilisasi personil, mobilisasi dan demobilisasi peralatan, kemajuan pekerjaan,
pemakaian Bulan Orang (Man Manth), permasalahan yang dihadapi pada bulan yang
bersangkutan dan cars atau rencana penyelesaiannya serta rencana pekerjaan
untuk bulan berikutnya.
(f). Laporan Sela harus ditetapkan sedemikian rupa oleh Konsultan, sehingga
Kantor/Satuan Kerja/Proyek senantiasa mendapatkan informasi tepat pada waktunya
atau bila sewaktu-waktu diperlukan guna pembahasan.

2.5.3. Laporan Akhir


(a). Laporan Akhir disusun sebagai kelengkapan laporan setelah pekerjaan diselesaikan.
(b). Laporan Akhir harus berisi tentang hasil dan kemajuan pekerjaan serta
segala kesimpulan penting selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.
(c). Sebelum laporan akhir tersebut dibahas, konsultan terlebih dahulu harus membuat
konsep laporan akhir guna memberikan kesempatan kepada Kantor/Satuan Kerja
untuk menanggapi dan membahas dalam rangka menyiapkan laporan akhir.
(d). Laporan akhir harus sudah merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati,
meliputi :
1). Kesimpulan dan saran.
2). Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
3). Gambar dan spesifikasi sebagaimana yang diperlukan.
4). Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-masing bidang dapat
disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini harus dibatasi dalam hal-hal yang
perlu untuk mendukung kebenaran laporan utama.
(e). Produk Laporan Akhir terdiri dari:
1). Buku Ukur Lapangan, Diskripsi BM / CP
2). Buku Laporan Akhir Pengukuran dan Gambar Hasil Pengukuran
3). Album Gambar Inventarisasi saluran dan Bangunan
4). Laporan Penyelidikan Geologi, Final System Planning
5). Final Album Gambar Al dan A3, Final Design Note
6). Buku Perhitungan Volume (BOQ), Buku Rencana Anggaran Biaya (RAB)
7). Analisa Ekonomi dan Buku Pedoman O& P
8). Laporan Akhir Utama, Ringkasan dan File Digital
(f). Untuk semua produk laporan pekerjaan yang harus diserahkan kepada Pemberi
Pekerjaan harus dibuat dalam jumlah penggandaan seperti tertera dalam tabel
berikut ini

DAFTAR DOKUMEN YANG HARUS DISERAHKAN


Jumlah / Format
No Jenis Laporan
Satuan Laporan
1 Laporan Pendahuluan 10 Ganda A4
2 Laporan Bulanan 35 Ganda A4
3 Laporan Sela 10 Ganda A4
4 Konsep Laporan Akhir 10 Ganda A4
5 Laporan Akhir Utama 10 Ganda A4
6 Laporan Akhir Ringkasan 10 Ganda A4
7 File Digital 1 Set 2CD, 1FD
8 Buku Ukur Lapangan 2 Ganda A4
9 Diskripsi BMICP 3 Ganda A4
10 Buku Laporan Akhir Pengukuran 2 Ganda A4
11 Gambar Hasil Pengukuran (Kalkir) 1 Set A3
12 Album Gbr Inventarisasi sal.& bang. 3 Ganda A3
13 Final System Planning 6 Ganda A4
14 Final Album Gambar (Kalkir Asli) 1 Set A1
15 Final Album Gambar (Pengecilan) 4 Set A3
16 Final Design Note 6 Ganda A4
17 Buku Perhitungan Volume (BOQ) 4 Ganda A4
18 Buku Rencana Anggaran Biaya (RAB) 4 Ganda A4
19 Analisa Ekonomi 4 Ganda A4
20 Buku Pedoman O& P 6 Ganda A4

2.6. PENJELASAN UMUM


1.Lokasi dan Nama Pekerjaan
Lokasi, Kantor, Nama Pekerjaan, dll, dapat dilihat pada Bab 1, Uraian Proyek.
2.Kantor Konsultan
Konsultan diharuskan melaksanakan pekerjaan dan berkantor sekurangkurangnya di kota
Dinas Kimpraswil Propinsi.
3.Satuan ukuran
Satuan ukuran yang digunakan adalah satuan ukuran metris (mkd : meter, kilogram, detik)
4.Perubahan
Apabila pada tahap pelaksanaan perlu perubahan Kerangka Acuan Kerja atau Kontrak, maka
perubahan ini dapat dilakukan sebagaimana yang ditetapkan dalam Bagian 12
(Amandemen Kontrak) Syarat Umum Kontrak.

2.7. PERALATAN DAN FASILITAS YANG HARUS DISEDIAKAN KONSULTAN


Konsultan harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang diperlukan,
selain peralatan dan fasilitas yang disediakan dan dipelihara oleh Kantor/Satuan Kerja
sebagaimana diuraikan dalam Bab 3, Bagian 3.1 (Penyediaan Oleh Kantor /Satuan Kerja).
Barang-barang dan fasilitas yang harus disediakan oleh Konsultan meliputi :
1). Kantor untuk personil lengkap dengan peralatan yang diperlukan, misalnya peralatan tulis,
barang-barang habis pakai dan sejenisnya.
2). Fasilitas transportasi, seperti kendaraan yang sesuai untuk Direksi mengadakan inspeksi
lapangan termasuk pengemudinya.
3). Biaya akomodasi, perjalanan dinas serta penginapan.
4). Semua kepentingan sosial, dan pengeluaran lain selama pekerjaan lapangan dilaksanakan.
5). Biaya mobilisasi dan demobilisasi personil dari dan ke lokasi proyek.
6). Biaya untuk personil pembantu pada bagian administrasi umum.
7). Biaya pengadaan buruh harian dan pembantu pada saat pelaksanaan pekerjaan lapangan.
8). Konsultan dapat juga menyebutkan dalam usulannya barang-barang dan fasilitas-fasilitas
tambahan yang menurut pendapat Konsultan perlu diadakan untuk meningkatkan efisiensi
pelaksanaan.
9). Biaya fasilitas dan peralatan yang diusulkan/disediakan Konsultan supaya dimuat dalam usulan
biaya.

Anda mungkin juga menyukai