Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN AMDAL PEMBANGUNAN TERPADU PESISIR IBUKOTA


NEGARA TAHAP 1
BAB I
LATAR BELAKANG

I.1. LATAR BELAKANG


Wilayah kerja Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
mencakup wilayah DKI Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, dimana sebagian wilayahnya
merupakan kawasan rawan genangan. Dari waktu ke waktu, khususnya akhir-akhir ini,
Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya sering mengalami kejadian banjir. Penyebab banjir antara
lain intensitas curah hujan yang meningkat, alih fungsi lahan secara besar-besaran dan
kapasitas sungai yang tidak cukup menampung debit banjir. Di samping itu, penurunan tanah
di beberapa lokasi Pantai Jakarta menyebabkan terjadinya rob yang menggenangi pemukiman
warga dan kawasan strategis lainnya. Terkait dengan itu pembuatan tanggul dan konstruksi
pengaman pantai perlu dilakukan.
Dalam rangka menyelamatkan kawasan Pantai Jakarta dari penurunan tanah, bahaya
rob serta penataan kawasan di kawasan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia membuat
program National Capital Integrated Coastal Development, atau yang disingkat NCICD.
Kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap D, M dan O (Darurat, Menengah dan
Opsional). Tahap D adalah pembuatan tanggul sejajar dengan garis pantai mencakup penataan
kawasan pantai dan muara sungai-sungai yang masuk ke Teluk Jakarta.
Sehubungan dengan kegiatan tersebut, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara melaksanakan program Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta.
Kegiatan ini mencakup pembangunan konstruksi pengaman pantai di 3 (tiga) provinsi, yaitu
Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Untuk pembangunan pengaman pantai di provinsi DKI
Jakarta pada lokasi publik, studi AMDAL telah dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Ciliwung-Cisadane.
Guna membantu pelaksanaan pembangunan konstruksi pengaman pantai di wilayah
provinsi Banten dan DKI Jakarta yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2020,
dibutuhkan penyusunan AMDAL pada lokasi tersebut untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan pengaman pantai.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
Tahap 1 adalah membantu PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam melakukan penyusunan dokumen AMDAL
pembangunan pengaman pantai di wilayah provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Tujuan dari pekerjaan konsultan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota
Negara Tahap 1 adalah:
• Membantu dan memberi masukan kepada PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dalam penyusunan dokumen lingkungan
yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pembangunan pengaman pantai di wilayah
provinsi Banten dan DKI Jakarta.
• Membantu PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara untuk mengetahui rona lingkungan dan dampak sosial ekonomi yang
akan terjadi dalam rencana pembangunan pengaman pantai di wilayah Provinsi Banten
dan DKI Jakarta.
• Melakukan Kaji Ulang Desain Struktur Pengaman Pantai di Ibukota Negara apabila
diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari rencana pembangunan pengaman
pantai di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

I.3. SASARAN DAN MANFAAT PEKERJAAN


• Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang terkena dampak rencana pembangunan
pengaman pantai di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
• Manfaat pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan dampak yang mungkin terjadi
selama pelaksanaan pembangunan pengaman pantai di wilayah Provinsi Banten dan
DKI Jakarta.

I.4. LOKASI DAN PAKET PEKERJAAN


Lokasi Pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
Tahap 1 adalah Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten dan Kelurahan Muara Kamal, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta
Utara, DKI Jakarta.

I.5. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa pekerjaan ini adalah PPK Perencanaan PTPIN, Satuan Kerja NVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara. Dalam melaksanakan kegiatan Penyusunan
AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1, PPK Perencanaan PTPIN,
Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara dibantu oleh Tim Direksi
Konsultan.

I.6. SUMBER PENDANAAN


Anggaran Biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini dari dana APBN Tahun Anggaran 2019.

I.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan atau 6
(enam) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
BAB II
LINGKUP KEGIATAN

II.1. UMUM
Secara umum lingkup kegiatan konsultan pada kegiatan Penyusunan AMDAL Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1 ini adalah:
a. Konsultan harus memahami semua data dan dokumen yang telah disusun yang
berkaitan dengan perencanaan (desain), dokumen lingkungan yang telah ada dalam
lingkup pekerjaan pembangunan pengaman pantai di Ibukota Negara.
b. Membantu PPK Perencanaan PTPIN, SNVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota
Negara dalam melaksanakan penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara Tahap 1 dan melakukan penyusunan dokumen (ANDAL, RKL – RPL,
AMDAL) serta sosialisasi agar rencana pekerjaan pembangunan pengaman pantai pada
lokasi tersebut dapat berjalan dengan baik.
c. Memberi saran dan masukan kepada PPK Perencanaan PTPIN, SNVT Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Negara jika terdapat permasalahan yang menyangkut dokumen
lingkungan, isu sosial dan ekonomi serta permasalahan non teknis lainnya yang terjadi
selama rencana pelaksanaan kegiatan.
d. Melakukan kajian dan memberi saran kepada PPK Perencanaan PTPIN, SNVT
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara pada desain yang telah ada untuk
mengurangi dampak bagi masyarakat di lokasi rencana pelaksanaan kegiatan.
e. Menyusun agenda sosialisasi dan membantu koordinasi dengan instansi terkait, baik
pada tingkat provinsi, kabupaten, kotamadya, kecamatan maupun kelurahan.
f. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada lokasi rencana pembangunan pengaman
pantai di Ibukota Negara.
g. Pengurusan sertifikasi AMDAL dari Komisi AMDAL.

II.2. LINGKUP KEGIATAN


Dari uraian di atas, maka tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Konsultan Penyusunan
AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1 adalah:
A. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data sekunder :
Meliputi :
a) Persiapan administrasi dan teknis;
b) Mobilisasi personil dan peralatan kantor;
c) Penyusunan Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 4 tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu;
d) Survei pendahuluan, sudah termasuk di dalamnya orientasi lapangan dan
dokumentasi yang termasuk di dalam rencana pembangunan pengaman pantai di
Ibukota Negara;
e) pengumpulan data sekunder terkait yang diperlukan (seperti :peta topografi atau
peta rupa bumi, rencana tata ruang lokasi pekerjaan, data kependudukan, data
kepemilikan lahan, studi-studi terdahulu dan data lainnya yang dapat menunjang
kegiatan ini;
f) Menganalisa desain pengaman pantai pada area publik untuk mendapatkan data luas
atau areal yang akan dilaksanakan;
g) Penyusunan Laporan Pendahuluan, minimal sudah menyajikan hasil survey
pendahuluan termasuk gambaran / potret rencana pengaman pantai untuk area
publik, rencana / rintisan pengukuran lapangan, ketersediaan data sekunder, serta
rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan.
B. Pelibatan Masyarakat:
Pelibatan masyarakat merupakan bagian proses pelingkupan. Pelibatan masyarakat
dilakukan melalui pengumuman dan konsultasi publik. Pertemuan Konsultasi Masyarakat
dibutuhkan sebagai sosialisasi dari dampak dan manfaat dilaksanakannya pekerjaan ini dan
sekaligus menampung masukan dan saran dari masyarakat sebagai masukan persyaratan
penyusunan dokumen KA-Andal. PKM dilaksanakan sebanyak 3 kali. Pengumuman dapat
dilakukan melalui pengumuman koran.
C. Penyusunan Kerangka Acuan
Tujuan penyusunan KA adalah:
a) merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL
b) mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan
biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.
Fungsi dokumen KA adalah:
a) sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen Amdal, instansi yang
membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta
tim teknis Komisi Penilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yang
akan dilakukan;
b) sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andal untuk mengevaluasi
hasil studi Andal.
D. Survey dan Pengumpulan Data
a) Melakukan kajian dan evaluasi terhadap Pembangunan Pengaman Pantai di Ibukota
Negara yang berada pada area publik, baik terhadap desain, metode pelaksanaan,
maupun rencana operasi pemeliharaan, sebagai acuan untuk melaksanakan
Dokumen AMDAL terdahulu.
b) Mengidentifikasi kembali jenis kegiatan yang potensial menimbulkan dampak
penting.
c) Mengidentifikasi komponen atau parameter lingkungan yang diduga mengalami
perubahan mendasar/komponen lingkungan yang terkena dampak penting sebagai
akibat rencana kegiatan pembangunan.
d) Survey Lingkungan di daerah lokasi yang terkena dampak untuk masing-masing
Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
e) Survey Kualitas Udara di daerah lokasi yang terkena dampak sebanyak 10 (sepuluh)
titik dengan Parameter gas, partikel debu, dan kondisi fisik, Parameter logam di
udara, Kebisingan pengukuran sesaat, Kebisingan pengukuran 24 jam.
f) Survey Mikrobiologi di daerah lokasi yang terkena dampak masing-masing
sebanyak 10 (sepuluh) titik yaitu :
1) Biologi/Badan Air dengan parameter Plankton, Bentos, Mikro, Benda
apung.
2) Biologi Daratan dengan parameter Flora dan Fauna.
3) Mikrobiologi dengan parameter Clostridium perfringens, Coliform,
Escheria coli (Koli tinja), Salmonella, Total bakteri.
g) Survey Hidrometri dan Oceanografi
1) Pengamatan pasang surut: Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan
membaca ketinggian air setiap satu jam. Pengukuran dilakukan pada tempat
yang secara teknis memenuhi persyaratan yaitu harus selalu terendam air
walaupun saat air surut terendah. Kemudian diikatkan (levelling) ke patok tetap
pengukuran topografi (BM). Seluruh tahap desain, konstruksi dan monitoring
selanjutnya terhadap pantai akan menggunakan acuan posisi patok BM dan
elevasi ini. Elevasi penting untuk M.A tertinggi (Highest Water Level), M.A
Rata-rata (Mean Sea Level) dan M. A. terendah (Lowest Water Level). Hal ini
sangat bermanfaat sebagai acuan desain dan penempatan titik puncak bangunan
dan titik terendah bangunan (toe scouring).
2) Survey Hidrometri dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yang berbeda sehingga
dapat menggambarkan kondisi secara keseluruhan.
- Pengukuran arus : Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui pola
pergerakan dan sebaran arus pada 2 (dua) kondisi ekstrim yaitu saat
pasang dan saat surut. Penempatan titik pengamatan ini disesuaikan
dengan kondisi oceanografi lokal dan ditentukan hasil studi
pengamatan/survei pendahuluan (reconnaissance survey). Yang
dilakukan adalah : pengukuran distribusi kecepatan, dalam hal ini
pengukuran dilakukan di beberapa kedalaman dalam satu penampang.
Hasil yang diperoleh adalah besaran kecepatan dan arah arus pada
kondisi pasang dan surut sehingga dapat diprediksi pola pergerakan
sedimen di lokasi tersebut.
3) Survey Kualitas Air di daerah lokasi yang terkena dampak sebanyak 10
(sepuluh) titik pada 3 (tiga) waktu yang berbeda dengan parameter Suhu,
TDS, TSS, pH, BOD, COD, NO3-N, Cd, Cr-VI, Cu, Fe, Pb, Mn, Zn, Cl-,
NO2-N, Ni, NH4-N, PO4.
4) Survey sedimen dan muatan layang di lokasi yang terkena dampak sebanyak
10 (sepuluh) titik pada 3 (tiga) waktu yang berbeda yang terdiri dari grain
size analysis dan hydrometer analysis.

h) Survey dan Analisis Sosial Ekonomi di sekitar lokasi yang terkena dampak untuk
masing-masing Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
E. Penyusunan Dokumen Andal
Dokumen Andal harus dapat menyampaikan:
a) Pendahuluan yang memuat ringkasan deskripsi rencana kegiatan
b) Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal
c) Prakiraan Dampak Penting
d) Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan
F. Penyusunan Dokumen RKL – RPL
RKL-RPL harus memuat mengenai upaya untuk menangani dampak dan memantau
komponen lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap keseluruhan dampak, bukan
hanya dampak yang disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil proses evaluasi holistic
dalam Andal. Sehingga untuk beberapa dampak yang disimpulkan sebagai bukan dampak
penting, namun tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau (dampak
lingkungan hidup lainnya), maka tetap perlu disertakan rencana pengelolaan dan
pemantauannya dalam RKL-RPL.
G. Penyusunan Dokumen AMDAL
Dokumen AMDAL terdiri dari: Dokumen Kerangka Acuan, Dokumen Andal, dan
Dokumen RKL-RPL. Secara umum Studi AMDAL ini akan mengkaji semua aspek yang
diperlukan dalam penyusunan dokumen AMDAL. Dampak penting yang diperkirakan akan
terjadi sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatannya antara lain sebagai berikut:
a) Pada tahap pra konstruksi, dampak penting yang diperkirakan akan terjadi antara
lain:
1) Persepsi masyarakat terhadap perubahan akibat pekerjaan terutama bila ada
pembebasan lahan yang harus diselesaikan
b) Pada tahap konstruksi, dampak penting yang diperkirakan akan terjadi antara lain:
1) Kesempatan kerja masyarakat meningkat
2) Peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah
3) Perubahan mata pencaharian masyarakat setempat
4) Jumlah penduduk di sekitar lokasi meningkat
5) Gangguan biota darat dan perairan
6) Perubahan sistem hidrologi
7) Perubahan kondisi sosial ekonomi
8) Perubahan kondisi lingkungan
9) Perubahan kualitas kesehatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi
Pembangunan Pengaman Pantai (area publik)
c) Pada tahap pasca konstruksi sesaat sebelum pengoperasian dan pemeliharaan
diperkirakan dapat menimbulkan dampak sosial yang negatif, jika masyarakat
mendapati kenyataan yang berbeda dengan persepsi mereka pada tahap pra
konstruksi maupun saat konstruksi.
d) Tahap operasional dan pemeliharaan juga mempunyai potensi menimbulkan
dampak yang bersumber dari antara lain:
1) Kewenangan yang mengoperasikan, memelihara dan mengelola.
2) Pemanfaatan air dan badan air
H. Sertifikasi AMDAL dari Komisi AMDAL
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, proses
Izin Lingkungan diintegrasikan dalam proses penilaian Amdal. Penilaian Amdal dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
a) Penerimaan dan Penilaian KA secara administratif;
b) Penilaian KA secara teknis;
c) Persetujuan KA;
d) Penerimaan dan penilaian permohonan Izin Lingkungan dan dokumen Andal dan
RKL-RPL secara administratif;
e) Penilaian Andal dan RKL-RPL secara teknis;
f) Penilaian kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup Berdasarkan Andal dan
RKL-RPL; dan
g) Penyampaian rekomendasi hasil penilaian kelayakan atau Ketidaklayakan
lingkungan hidup.

II.4. PERALATAN
Semua personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan supervisi konstruksi ini harus
disediakan oleh pihak Konsultan, dengan spesifikasi yang dijelaskan pada BAB III. Begitu juga
peralatan-peralatan yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan supervisi konstruksi ini
harus disediakan oleh pihak Konsultan untuk menunjang kelancaran pekerjaan, di antaranya:
a. Sewa kendaraan bermotor roda empat sebanyak 2 (dua) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara Tahap 1 selama masa kontrak dengan spesifikasi teknis sebagai
berikut : minibus kapasitas 6 (orang) s.d 8 (orang) termasuk pengemudi.
b. Sewa kendaraan bermotor roda dua sebanyak 2 (dua) unit, yang akan digunakan
sebagai penunjang kegiatan Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara Tahap 1 selama masa kontrak.
c. Sewa kantor untuk mendukung pelaksanaan Penyusunan AMDAL Pembangunan
Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1 selama masa kontrak.
d. Sewa komputer laptop dan printer sebanyak 3 (tiga) unit untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara Tahap 1 selama masa kontrak.
e. Pengadaan barang habis pakai berupa kertas dan alat tulis kantor sebanyak 1 (satu)
set setiap bulan yang digunakan sebagai penunjang kegiatan Penyusunan AMDAL
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1 selama masa kontrak.
f. Pengadaan bahan computer supply sebanyak 1 (satu) set setiap bulan selama masa
kontrak yang digunakan sebagai penunjang kegiatan Penyusunan AMDAL
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1.
g. Sewa dua (dua) set kamera, yang akan digunakan sebagai perangkat untuk
mendokumentasikan setiap kegiatan pekerjaan Penyusunan AMDAL
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1, berupa foto dan video
selama masa kontrak. Serta pengadaan memory card dan harddisk external sebagai
perangkat penyimpanan file dokumentasi.
h. Pengadaan data sekunder sebagai penunjang kegiatan Penyusunan AMDAL
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1.
i. Pembayaran biaya telepon/fax/HP sebagai penunjang kegiatan Penyusunan
AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 1 selama masa
kontrak.

Tabel 1. Peralatan Dan Material Dari Penyedia Jasa Konsultansi

No Fasilitas Jumlah Keterangan


1 Kamera 2 Set Disewa atas nama kegiatan
2 Memori card 7 Buah Dibeli atas nama kegiatan
3 Harddisk external 2 Buah Dibeli atas nama kegiatan
4 Komputer laptop dan printer 3 Unit Disewa atas nama kegiatan
5 Computer supply Ls/ Bulan Dibeli atas nama kegiatan
6 Alat tulis kantor Ls/Bulan Dibeli atas nama kegiatan
7 Telepon/Fax/Hp 7 Bulan Dibayar atas nama kegiatan
8 Kantor 1 Unit Disewa atas nama kegiatan
9 Pengadaan Data Sekunder 1 Ls Dibeli atas nama kegiatan
10 Kendaraan roda dua 2 Unit Disewa atas nama kegiatan
11 Kendaraan roda empat 2 Unit Disewa atas nama kegiatan
BAB III
KEBUTUHAN PERSONIL

III.1. PERSONIL YANG DIPERLUKAN


Personil yang diperlukan untuk Pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara Tahap 1 Tahun Anggaran 2019 antara lain mencakup:
a. Tenaga Profesional/Tenaga Ahli sebanyak 54 man-month (MM).
b. Tenaga Sub Profesional sebanyak 24 man-month (MM).
c. Tenaga Tenaga Teknisi dan Penunjang sebanyak 66 man-month (MM).
Seluruh personil yang ditugaskan oleh konsultan di dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus
mampu pada bidang tugasnya masing-masing serta harus sesuai dengan yang diusulkan oleh
konsultan yang bersangkutan. Mobilisasi personil harus mendapatkan persetujuan dari PPK
Pelaksanaan. Perubahan jumlah man-month atau tambah-kurang personil harus mendapat
persetujuan dari PPK Perencanaan. Personil yang ditugaskan harus memenuhi persyaratan
keahlian seperti tersebut dibawah ini:

A. Tenaga Ahli/Profesional
Tenaga Profesional untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 54 Man Month, terdiri dari :
1. Ketua Tim Konsultan/Team Leader; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Lingkungan atau Ilmu Lingkungan Strata 2 (S2) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sebagai Tim Penyusun AMDAL sekurang-kurangnya 4 tahun,
serta berpengalaman sebagai Ketua Tim minimal 2 kali. Sebagai Ketua Tim, tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota Tim
Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Madya Lingkungan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJK dengan klasifikasi
bidang yang sesuai. Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim :
• Ketua Tim berkewajiban melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Pejabat
Pembuat Komitmen atau Direksi Konsultan selama pelaksanaan pekerjaan dan
melaporkan kemajuan dan keuangan kegiatan, permasalahan yang timbul selama
pelaksanaan kegiatan serta rencana pelaksanaan kegiatan di masa mendatang;
• Ketua Tim bertugas mengkoordinasi para tenaga ahli, para asisten dan para staf
pendukung kegiatan ini. Ketua tim selama pelaksanaan kegiatan harus terus berada
di lapangan atau di kantor konsultan yang berada di Kota Jakarta;
• Melakukan evaluasi rencana kerja dan kegiatan para tenaga ahli;
• Menganalisis dan menginterprestasikan semua data dan informasi serta tanggung
jawab dalam menentukan hasil evaluasi yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan
bersama tenaga ahli lainnya;
• Ketua Tim berkewajiban melaporkan setiap laporan yang harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan bertanggung jawab apabila terjadi keterlambatan.
2. Ahli Hidrologi; 1 Orang
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan penyusunan
AMDAL dan/atau analisa hidrologi. Selain itu, Seorang Ahli Hidrologi harus dapat
melakukan analisis, melakukan review desain, perhitungan engineering serta
evaluasi di bidang pantai.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJK dengan
klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Hidrologi:
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis hidrologi;
• Membantu Ahli Teknik Lingkungan dalam melakukan analisis data hidrologi
selama menyusun dokumen AMDAL;
• Mempelajari dengan seksama hidrologi dan hidrolika pantai, serta mengumpulkan
data sekunder dan referensi yang ada;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

3. Ahli Hidrolika; 1 Orang


Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Pengairan Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan penyusunan
AMDAL dan/atau rencana detail desain, khususnya bidang hidrolika pantai. Selain
itu, seorang Ahli Hidrolika harus dapat melakukan analisis, review desain,
perhitungan engineering serta evaluasi di bidang konstruksi pengaman pantai.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Sumber Daya Air
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJK dengan
klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Hidrolika :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis dan review
desain hidraulik pantai;
• Membantu Ahli Teknik Lingkungan dalam melakukan analisis data hidrolika
selama penyusunan dokumen AMDAL;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan hidraulik pantai dan transpor sedimen pada lokasi kegiatan penyusunan
dokumen AMDAL;
• Mempelajari dengan seksama konstruksi bangunan pengaman pantai yang akan
dibangun;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan konstruksi pengaman pantai yang akan dibangun;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan mekanika bahan dan uji material yang akan digunakan pada konstruksi
pengaman pantai;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

4. Ahli Teknik Lingkungan; 1 Orang


Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau
Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan penyusunan AMDAL, khususnya bidang
konstruksi.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Muda Lingkungan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJK dengan klasifikasi
bidang yang sesuai. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Teknik Lingkungan :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis lingkungan
dalam kegiatan penyusunan dokumen AMDAL;
• Mempelajari dengan seksama AMDAL kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai
Jakarta yang telah ada;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

5. Ahli Kimia; 1 Orang


Seorang Sarjana Kimia Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4
tahun dalam pekerjaan penyusunan dokumen AMDAL.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
yang terakreditasi di LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Kimia :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis hasil survey
lingkungan dan/atau analisis kimia;
• Melakukan analisis dan evaluasi serta kaji ulang, jika diperlukan, sehubungan
dengan hasil survey lingkungan yang dipersyaratkan dalam penyusunan dokumen
AMDAL;
• Membantu Ahli Teknik Lingkungan dalam melakukan analisis data kimia
lingkungan selama penyusunan dokumen AMDAL;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.
6. Ahli Perencanaan Wilayah dan Tata Kota; 1 Orang
Sarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Tata Kota Strata 1 (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan penyusunan desain
perencanaan wilayah dan kota dan/atau berpengalaman dalam perencanaan relokasi
di bidang LARAP.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Perencanaan Wilayah dan
Kota yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJK dengan
klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Perencanaan
Wilayah dan Tata Kota :
• Membantu Team Leader dan bertanggung jawab melakukan analisis, pemantauan
dan evaluasi aspek perencanaan wilayah dan tata kota dalam penyusunan dokumen
lingkungan Pembangunan Pengaman Pantai di Ibukota Negara;
• Memberi rekomendasi teknis apabila dibutuhkan baik dari PPK maupun Direksi
Konsultan.

7. Ahli Biologi; 1 Orang


Seorang Sarjana Biologi Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4
tahun dalam penyusunan AMDAL khususnya Analisa biologi.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
yang terakreditasi di LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
Tanggung Jawab Ahli Biologi:
• Menginterpretasi data yang dikumpulkan oleh surveyor untuk menunjang
penyusunan dokumen lingkungan Pembangunan Pantai di Ibukota Negara;
• Menetapkan standar untuk sampel data primer dan sekunder yang harus
dikumpulkan dalam penyusunan dokumen lingkungan Pembangunan Pantai di
Ibukota Negara;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan dokumen lingkungan Pembangunan
Pantai di Ibukota Negara.

8. Ahli Sosial Ekonomi; 1 Orang


Seorang Sarjana Ekonomi Strata 1 (S1) dalam lulusan Universitas Negeri atau
Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam pekerjaan penyusunan AMDAL.
Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Sosial Ekonomi:
• Menganalisis permasalahan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh surveyor
untuk menunjang penyusunan dokumen lingkungan Pembangunan Pantai di
Ibukota Negara;
• Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan
dalam rencana Pembangunan Pengaman Pantai di Ibukota Negara;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan dokumen lingkungan Pembangunan
Pengaman Pantai di Ibukota Negara.

9. Ahli Kesehatan Masyarakat; 1 Orang


Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat Strata 1 (S1) lulusan Universitas Negeri
atau yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 tahun.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
yang terakreditasi di LPJK dengan klasifikasi bidang yang sesuai. Tugas dan
tanggung jawab Ahli Kesehatan Masyarakat adalah :
• Menganalisis data yang dikumpulkan oleh surveyor untuk menunjang penyusunan
dokumen lingkungan Pembangunan Pantai di Ibukota Negara;
• Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan
dalam rencana Pembangunan Pengaman Pantai di Ibukota Negara;
• Membantu ketua tim dalam menyusun laporan dokumen lingkungan Pembangunan
Pengaman Pantai di Ibukota Negara.

B. Tenaga Sub Professional/Asisten Tenaga Ahli


Tenaga Sub Profesional untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 24 Man Month, terdiri dari:
1. Surveyor Hidrometri; 1 Orang
Seorang lulusan Diploma Tiga (D3) Teknik Sipil atau Teknik Pengairan
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun.
Surveyor Hidrometri bertugas membantu Ahli Hidrologi dan Ahli Hidrolika dan
Team Leader dalam pengumpulan data hidrometri.
2. Surveyor Sosial Ekonomi; 1 Orang
Seorang lulusan Diploma Tiga (D3) Ekonomi Universitas Negeri atau Universitas
Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2
tahun.
Surveyor Sosial Ekonomi bertugas membantu Ahli Sosial Ekonomi dan Team
Leader dalam pengumpulan data sosial dan ekonomi.
3. Surveyor Lingkungan/ Biologi; 1 Orang
Seorang lulusan Diploma Tiga (D3) Teknik Lingkungan atau Diploma Biologi
Universitas Negeri atau Universitas Swasta yang telah disamakan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun.
Surveyor Lingkungan/ Biologi bertugas membantu Ahli Teknik Lingkungan, Ahli
Biologi, Ahli Kimia dan Team Leader dalam pengumpulan data lingkungan/
biologi.
4. Surveyor Kualitas Udara; 1 Orang
Seorang lulusan Diploma Tiga (D3) Teknik Lingkungan Universitas Negeri atau
Universitas Swasta yang telah disamakan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 2 tahun.
Surveyor Kualitas Udara bertugas membantu Ahli Teknik Lingkungan, Ahli
Kimia, Ahli Biologi dan Team Leader dalam pengumpulan data kualitas udara.

C. Tenaga Pendukung dan Penunjang


I. Tenaga Teknisi
Tenaga Teknisi untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 48 Man Month yang
terdiri dari:
1. Tenaga Lokal Survey Hidrometri (4 Orang).
2. Tenaga Lokal Survey Sosial Ekonomi (4 Orang).
3. Tenaga Lokal Survey Lingkungan/ Biologi (4 Orang).
4. Tenaga Lokal Survey Kualitas Udara (4 Orang).
II. Tenaga Penunjang
Tenaga Penunjang untuk mendukung pekerjaan ini sebanyak 18 Man Month yang
terdiri dari :
1. Adiministrasi dan Keuangan (1 Orang);
2. Operator Komputer (1 Orang);
3. Office Boy (1 Orang);
BAB IV
PELAPORAN DAN LAIN-LAIN

IV.1. SYARAT-SYARAT LAPORAN


Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jumlah dan
distribusi laporan sesuai yang ditetapkan. Dalam pembuatan laporan, konsultan AMDAL harus
konsultasi lebih dulu dengan Direksi Pekerjaan.

IV.2. LAPORAN MUTU KONTRAK


Paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Mutu Kontrak sebanyak 5 rangkap
setelah dipresentasikan dalam rapat dengan pihak-pihak terkait (dibuat risalah/notulen rapat
dan didokumentasikan), yang berisi antara lain:
- Bentuk susunan organisasi pelaksana pekerjaan, pembagian tugas dan kewenangan
serta mekanisme hubungan kerja;
- Daftar personil, lama waktu penugasan dan lingkup kerjanya;
- Uraian secara rinci semua kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini;
- Standar prosedur/desain/pedoman-pedoman/ketentuan teknis.

IV.3. LAPORAN PENDAHULUAN


Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Konsultan AMDAL menerima SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja), Konsultan harus sudah menyerahkan Konsep Laporan Pendahuluan sebanyak 5
rangkap kepada Direksi Pekerjaan. Selanjutnya Konsep Laporan tersebut dipaparkan/dibahas
dalam rapat dengan pihak-pihak terkait (dibuat risalah/notulen rapat dan didokumentasikan),
dimana mencakup:
• Hasil peninjauan lapangan atas setiap kegiatan yang dilakukan konsultan seperti yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK);
• Kondisi lapangan, evaluasi data sekunder, identifikasi permasalahan dan hipotesa awal
penanggulangannya serta informasi yang diperoleh;
• Rencana kegiatan Tenaga Ahli, pengaturan pembagian waktu kerjanya, uraian kegiatan
yang akan dikerjakan, peralatan yang akan membantu kegiatan, metode kerja atau
prosedur yang akan diterapkan;
• Program kerja kegiatan konsultan yaitu urutan dan jenis kegiatan, penyerahan laporan
dan waktu yang diperlukan untuk diskusi yang dilengkapi dengan bagan alir atau
flowchart;
• Skema organisasi pelaksanaan kegiatan dilapangan yang akan menangani kegiatan
lapangan, pengaturan tugas masing-masing petugas atau tenaga ahlinya serta
mekanisme hubungan kerjanya;
• Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang telah disiapkan konsultan;
▪ Setelah konsep laporan pendahuluan selesai dibahas dan dilanjutkan dengan perbaikan,
maka konsep tersebut dapat dijilid menjadi laporan pendahuluan dan diperbanyak 5
rangkap.

IV.4. LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan bulanan adalah
laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan (progress) masing-masing kegiatan dan
rencana kegiatan bulan berikutnya lengkap dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari
program kegiatan dan realisasi kegiatan yang ada.

IV.5. LAPORAN INTERIM


Laporan interim 1 diserahkan paling lambat akhir bulan ke-3 yang memuat tentang hasil
pekerjaan sementara yang dilengkapi dengan analisa sementara hasil lapangan.
Laporan interim harus dipresentasikan/dibahas terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan
dan koreksi. Selanjutnya, setelah selesai harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak
5 rangkap.

IV.6. KONSEP LAPORAN AKHIR


Konsep laporan akhir adalah laporan yang memuat tentang hasil pekerjaan yang dilengkapi
dengan peta/gambar dan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan. konsep laporan akhir
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 rangkap dan dipresentasikan/dibahas untuk
mendapatkan masukan dan koreksi yang bisa melengkapi laporan akhir. Pembahasan draft
laporan akhir harus dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

IV.7. LAPORAN AKHIR


Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang terdiri dari laporan
ringkasan eksekutif (executive summary) dan laporan utama. Laporan ini akan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai dari perbaikan dan melalui tahapan asistensi dengan
Direksi Pekerjaan. Diserahkan sebanyak 5 rangkap lengkap paling lambat pada tanggal
berakhirnya kontrak pekerjaan.

IV.8. LAPORAN PENDUKUNG


Laporan Pendukung merupakan pelengkap Laporan Akhir dengan masing-masing terdiri dari
5 rangkap, yang mencakup:
1. Laporan AMDAL,
2. Laporan RPL,
3. Laporan RKL,
4. Laporan KA-Andal,
5. Laporan Andal,
6. Laporan Survei Sosial – Ekonomi,
7. Laporan Survei Lingkungan,
8. Laporan Kualitas Air,
9. Laporan Kualitas Udara,
10. Laporan Survei Biologi,
11. Laporan Survei Hidrometri,
12. Laporan Survei Hidro Oceanografi, dan
13. Laporan PKM.

IV.9. DISKUSI/RAPAT-RAPAT
Konsultan harus mengadakan diskusi/presentasi kepada Pengguna Jasa atau wakilnya yang
ditunjuk. Pokok permasalahan yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah
diselesaikan (progress report) sekaligus menyampaikan alternatif pilihan guna memperoleh
persetujuan, permasalahan/ hambatan yang ditemukan/ dihadapi, serta pengajuan program
kerja selanjutnya. Diskusi yang dilaksanakan diantaranya:
a. Diskusi RMK;
b. Diskusi Pendahuluan;
c. Diskusi Interm;
d. Diskusi Konsep Laporan Akhir;
e. Diskusi PKM, dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali sebagai syarat dokumen Ka Andal;
f. Diskusi Fasilitasi, sebagai sarana sidang teknis dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali.

IV.10. BACK UP DATA


Menyerahkan back up data dalam bentuk HDD sebanyak 3 (tiga) buah.

IV.11. TUGAS DAN KEWAJIBAN


1. Tugas dan Kewajiban Konsultan
Konsultan bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga pelaksana, sarana/prasarana
pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan sesuai Term of Reference (TOR / KAK) dan
ketentuan lain yang berlaku.
2. Tugas dan Kewajiban Pengguna Jasa
Pengguna Jasa dalam hal ini diwakilkan oleh Direksi Pekerjaan akan memberikan
kemudahan untuk memperoleh atau menggunakan data/informasi yang ada sejauh
dalam batas wewenang pemberi pekerjaan.
IV.12. LAIN – LAIN
1. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa penuh untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama konsultan;
2. Semua perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Konsultan;
Hal – hal yang belum tercantum dalam KAK pekerjaan ini akan dijelaskan dalam acara
penjelasan pekerjaan.

Jakarta, 29 Maret 2019


Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara

Vincentius Herdy Bayu Asri, ST., M.Sc


NIP. 19830313 201012 1 004

Anda mungkin juga menyukai