1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai Maluku.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang
merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Dan Tatacara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber
Daya Air
Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 112/PMK.02/2012 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.
b. Gambaran Umum
Dengan memanfaatkan kondisi Topografi daerah cekungan pada dataran
dataran berbukit untuk menampung air saat hujan turun dan memanfaatkan
air tersebut saat Kemarau. Embung (Waduk Kecil) merupakan sala satu
Alternatif solusi penyediaan air.
Dengan adanya Embung maka air hujan yang terbuang sertiap tahun dapat
di tampung dan di mamfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti :
a. Irigasi,
b. Air Minum Manusia,
c. Air Minum Hewan
d. Kebun
e. Untuk mencegah banjir pada bagian hilir dari lokasi Embung yang
merugikan daerah pemukiman, jalan ataupun lahan lain
f. Untuk mencegah erosi dan bahan endapan dari bagian hulu rencana
embung pada sekitar aliran sungai.
g. Meninggalkan muka air tanah pada daerah sekitar genangan Embung.
Pulau Seram mempunyai potensi lokasi embung, yang dapat dimanfaatkan
secara optimal bagi masyarakat. Balai Wilayah Sungai Maluku dalam
kegiatan perencanaan dan program pada tahun Anggaran 2016 akan
melakukan SID Pengembangan Waduk Kecil/Embung Serbaguna untuk
Konservasi SDA dan Ketahanan Air, Kab. Seram Bagian Timur, Provinsi
Maluku.
3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan berada di, Kab. Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku.
Konsultan diharuskan melakukan studi minimal di empat lokasi tersebar atau
sesuai arahan Direksi Pekerjaan
4. Pedoman,Kriteria dan Standar
Pedoman kriteria dan standar yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan
adalah pedoman, kriteria dan standar yang berlaku di indonesia pada saat ini.
Penerapannya harus di pertimbangkan untung-rugi, Kemudahan sistem operasi
dan pemeliharaan, Tepat guna dan biaya kontruksi yang paling menguntungkan.
Sebagai umum di gunakan pedoman perencanaan Embung serbaguna serta
kriteria dan standar perencanaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral
pengairan.
Apabilah diperlukan perubahan standar diatas, harus dengan Persetujaun
Direksi.
5. Survey Perencanaan
Survey pengukuran dan penyelidkan harus dilaksanakan secara cermat dan teliti
agar didapatkan data dasar yang cukup.akurat untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan.
Mutu hasil perencanaan harus mantap sedemikian rupa, yang didukung oleh
data yang cukup dan akurat, sehingga hasil perencanaan akan mudah
dilaksanakan di lapangan.
6. Tanggung Jawab
Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas perencanaan yang di buat.
Apabilah dikemudian hari didapatkan ketidakmantapan mutu hasil dan dan
kekeliruan perencanaan, maka Konsultan harus bersedia untuk memperbaikinya
atas biaya sendiri.
8. Spesifikasi Teknis
8.1. Pengukuran Tofografi
A. Pemetaan Situasi
1. Pemetaan Situasi Meliputi :
Pemetaan Situasi areal genangan Embung
2. Pemetaan Situasi akan mencakup pekerjaan :
Pengukuran Poligon utama
Pengukuran poligon cabang
Pengukuran sipat datar
Pengukuran situasi detail
3. Persyaratan teknis pengukuran ini mengacu pada persyaratan
Teknis PT-02 yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral pengairan,
seperti dijelaskan dibawah ini.
a. Pengukuran Poligon Utama
Poligon harus meliputi daerah yang akan dipetakan dan
merupakan kring tertutup.
Jika poligon terlalu besar, maka poligon harus dibagi
menjadi beberapa kring tertutup.
Poligon dibagi atas seksi-seksi dengan panjang maksimum
2,5 km.
D. Penggambaran
1. Penggambaran hasil pengukuran di buat di atas kertas A1 (594 mm
x 841 mm) dengan ketentuan penggambaran sesuai dengan
Standard penggambaran yang diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal
Pengairan.
2. Gambar di buat dengan skala sebagai berikut :
Peta Situasi Areal Genangan : Skala 1 : 500
Pot memanjang : Skala 1 : 1000 (H)
Skala 1 : 100 (V)
Pot. Melintang : Skala 1 : 100.
E. Produk Yang harus di serahkan untuk kegiatan pengukuran Topografi,
Adalah :
Pekerjaan Lapangan.
Pekerjaan Lapangan pada tahap pertama ini meliputi Pemetaan
Geologi permukaan pendugaan keadaan bawah permukaan dan
penentuan titik pengeboran.
Pemetaan Geologi permukaan disini terutama di tujukan untuk
keperluan Geologi Teknik, Pemetaaan Geologi ini harus terdiri
dari
E. Perencanaan Rinci
Dalam melakukan perencanaan rinci, Konsultan harus berpedoman pada
standar yang di berlaku di indonesia. Bila di gunakan Referensi yang
lain, Harus dengan persetujuan Direksi perencanaan rinci ini meliputi :
Perencanaan Embung mencakup perencanaan untuk menentukan
:
1. Tipe dan Jenis Embung
2. Karakteristik Hidrolis Pelimpah
3. Tanggul Banjir
4. Bangunan Pengambilan
5. Tingkat Kestabilan
6. Pedoman Operasi dan pemeliharaannya
7. Dan sebagainya.
Perencanaan Jaringan Distribusi mencakup perencanaan untuk :
1. Pembuatan Lay-Out Jaringan Distribusi
2. Rencana Trase
3. Kapasitas Saluran/Pipa
4. Jenis Konstruksi
5. Bangunan pelengkap yang di perlukan.
6. Dan sebagainya.
Perencanaan Jaringan Distribusi mencakup perencanaan untuk :
1. Rencana Trase jalan masuk, Termasuk lahan yang harus di
bebaskan untuk jalan masuk.
2. Jenis Kontruksi
3. Bangunan pelengkap yang di perlukan
4. Dan sebagainya.
Produk yang harus di serahkan untuk kegiatan ini adalah :
1. Gambar Perencanaan : Embung, Jaringan Distribusi dan jalan
masuk.
2. Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Embung
3. Nota Perencanaan
4. Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya
9. Pelaporan
Sebagai indicator keluaran dari pelaksanaan SID Pengembangan Waduk
Kecil/Embung Serbaguna untuk Konservasi SDA dan Ketahanan Air, Kab.
Seram Bagian Timur, dimana konsultan harus menyerahkan beberapa laporan
ke Balai Wilayah Sungai Maluku yang disusun selama waktu kontrak, meliputi :
A. Rencana Mutu Kontrak
Menampung keseluruhan rencana kerja konsultan baik itu berupa jadwal
personil, nama personil, time schedule dan lainnya. Rencana Mutu Kontrak
dicetak sebanyak 5 eksemplar dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
B. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas yang
dilakukan oleh konsultan. Laporan ini bermaterikan keadaan keuangan,
penggunaan tenagakerja, permasalahan yang dihadapi dan langkah-
langkah yang diambil. Laporan Bulanan dicetak sebanyak 5 eksemplar
pada masing-masing laporan bulanan
C. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan garis besar kondisi pekerjaan, pemahaman
konsultan terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasaan tenaga ahli yang dilibatkan,
daftar data yang sudah/belum dikumpulkan, rencana kerja yang akan
dilaksanakan, permasalahan dan dokumentasi kondisi eksisting. Laporan
pendahuluan dicetak sebanyak 5 eksemplar.
D. Laporan Antara (Interm)
Laporan antara merupakan konsep perencanaan konsultan terhadap daerah
pekerjaan.Aplikasi metode yang dipakai dan hasil perhitungan sementara
berdasarkan survey dan saran tambahan. Laporan dicetak sebanyak 5
eksemplar
E. Konsep Laporan Akhir
Laporan ini berisi tentang hasil dari keseluruhan pekerjaan dari awal hingga
akhir. Laporan dicetak sebanyak 5 eksemplar.
10. Personil
Personil Konsultan yang di tugaskan harus memenuhi peryaratan berikut :
2. Tenaga Ahli
Ketua Team / Ahli Struktur SDA : 1 (satu) orang
Lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil atau Teknik Pengairan dengan pengalaman
kerja Profsional Sedikitnya 5 (lima) tahun dalam perencanaan Bangunan
Air termasuk perencanaan Embung/Bendungan dan pernah menjadi Team
Leader dalam Bidang Perencanaan Bangunan Pengairan. Pemimpin Tim
harus dapat mengkoordinir pekerjaan dan menentukan Standar yang
Ahli Geodesi dapat bekerja sama dengan tim lainnya dalam pelaks anaan
pengukuran topografi dan menentukan titik pengukuran serta membantu
tim pengukuran dalam membuat laporan pengukuran yang akan di
rencanakan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Assosiasi
Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK
dengan Klasifiakasi Bidang Geodesi.
Tenaga Ahli Sosial Ekonomi : 1 (satu) orang
Lulusan Sarjana (S1) Sosial Ekonomi dengan pengalaman kerja minimal 4
(empat) tahun dalam analisa kelayakan pengembangan Embung/Waduk
serbaguna.
Ahli Sosial Ekonomi Pertanian dapat bekerja sama dengan tim lainnya dalam
penyelidikan sosial ekonomi pada daerah-daerah penerima manfaat dan
membuat laporan sosial ekonomi yang akan di rencanakan.
Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang di keluarkan oleh Assosiasi
Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK
dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil atau Sumber Daya
Air.
12. DISKUSI
Diskusi pekerjaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan rincian sebagai berikut :
1. Diskusi Pendahuluan
Diskusi pendahuluan dilakukan setelah diserahkannya laporan pendahuluan
oleh Konsultan kepada pihak Direksi.
2. Diskusi Laporan Interim
13. LAIN-LAIN
1. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-waktu dapat
dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai
kuasa untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Konsultan.
2. Konsultan diminta menyerahkan foto atau gambar berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan lapangan.
3. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan ini dengan
Direksi Pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini
harus disediakan oleh Konsultan.
Hal - hal lain yang tidak disebutkan dalam TOR ini perlu dilaksanakan sesuai
dengan SNI/SK-SNI dan kriteria perencanaan yang berkitan serta berpedoman
pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam
pelaksanaannya diperlukan fleksibelitas yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Hal - hal lain menyangkut pekerjaan ini :
1. Setiap draf laporan harus dibahas dengan pengguna jasa / satuan kerja /
Direksi Pekerjaan.
2. Hak cipta dan perbanyakan hasil pekerjaan ini menjadi milik satuan kerja
Balai Wilayah Sungai Maluku, dan setiap pengcopyan / panggandaan dalam
bentuk dan untuk maksud apa harus dengan izin tertulis dari Balai Wilayah
Sungai Maluku.