Anda di halaman 1dari 10

DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA

LAPORAN AKHIR

BAB III
SURVEI PENELITIAN DAN
INVESTIGASI LAPANGAN

3.1 Tahap Kegiatan Survei, Penelitian Dan Investigasi Lapangan

3.1.1 Tahap Persiapan

Kegiatan persiapan untuk pekerjaan lapangan adalah penyiapan surat tugas,


penyediaan peralatan dan personil lapangan, pengecekan alat. Lebih terperinci
kegiatan tersebut adalah :

a. Persiapan berupa penggandaan peta situasi, peta rancangan jaringan irigasi,


pembuatan daftar pertanyaan dan tabel-tabel untuk pelaksanaan maupun
pengolahan data. Selain itu dipersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
dilapangan. Adapun peralatan yang digunakan pada Survei, DED JARINGAN
IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA adalah sebagai berikut:
1. Peralatan Topografi
a) Peta dasar
b) GPS Garmin
c) Roll meter
d) Kamera
e) Total station (TS) TOPCON ES 65
b. Sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat terhadap
rencana persiapan pelaksanaan kegiatan DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG
KIMAM 120 HA pada lokasi yang akan dikembangkan. Koordinasi terutama
dilakukan dengan BAPPEDA Kabupaten untuk kepastian tentang RT/RW, Dinas
Kehutanan untuk kepastian tentang kawasan, BPN untk kejelasan status

III-1
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

kepemilikan tanah dan Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan untuk koordinasi


sistem jaringan pengairan dilokasi yang direncanakan.
c. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Data primer berupa parameter dan karateristik lahan yang akan digunakan
sebagai acuan penentuan kriteria kesesuaian lahan, debit air, status kepemilikan
lahan, kesediaan petani, dan luas lahan, pengukuran dan pemetaaan lokasi.
Data sekunder berupa pola usahatani, analisa usahatani, penyediaan saprotan,
pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah dilokasi dan curah hujan baik harian
atau bulanan maupun selama satu tahun. Data primer yang dikumpulkan,
diantaranya:
1. Keadaan jaringan utama (primer dan sekunder) yang telah/pernah
diselesaikan.
2. Keadaan jaringan tersier dan daerah Irigasi, apakah sudah dibangun atau
belum.
3. Keadaan debit air, apakah tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan
padi, minimal satu kali tanam.
4. Status tanah, apakah tanah milik pribadi atau tanah ulayat.
5. Batas kepemilikan tanah, jelas atau tidak.
6. Peruntukan lahan tidak tumpang tindih dengan program atau kegiatan lain.
7. Keadaan petani, ada tidaknya petani, jumlah petani dan domisili petani serta
ketersediaan petani untuk mengubah lahannya menjadisawah, daftar petani,
luas lahan serta vegetasinya.
d. Keadaan prasarana penunjang yang bersifat pelayanan umum.
e. Tabulasi dan Pengolahan Data Hasil Survei

Data hasil Survei ditabulasi dan diolah untuk pembuatan laporan hasil Survei
yang bertujuan untuk pembuatan desain.
1. Pembuatan laporan kegiatan Survei sebagai dasar penetapan lahan sawah
yang akan dikonstruksi. Hasil Survei nantinya berupa buku laporan dan daftar
lokasi yang dinyatakan layak untuk didesain.

III-2
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

3.2 Survei Pengukuran Topografi

a. Pengukuran dengan TS
Total Station adalah peralatan Theodolit yang dilengkai dengan EDM
(electronic Distance Measurement) dan aplikasi aplikasi yang terintegrasi
menjadi satu kesatuan dalam alat Total Station (Perhatikan Gambar 5.E.1).
Selain dalam alat Ukur TS ini, maka alat ini dilengkapi juga dengan target berupa
tongkat yang dilengkapi dengan prisma-prisma yang berfungsi sebagi reflector.
Jumlah reflektor dapat terdiri dari 1 (satu), 3 (tiga) atau lebih tergantung dari
jauhnya target titik yang akan diukur jarak dan posisinya.

Gambar 3 Contoh Alat Total Stasion Tata Cara Kerja Alat Ukur TS
tergantung dari pabrik pembuatnya sedangkan ketelitiannya tergantung dari tipe
serta kelasnya masing masing. Tetapi secara umum cara kerja dari Alat Ukur
Total Station adalah sebagai berikut:
Total Station (TS)
Total Station (TS) merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut
horisontal dan sudut vertikal) secara otomatis. TS dilengkapi dengan chip
memori, sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk
kemudian di-download dan diolah secara computerize.
Tujuan penggunaan TS, antara lain :
1. Upaya mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan
pembacaan dan kesalahan pencatatan data
2. Aksesibilitas ke sistem berbasis computer
3. Mempercepat proses
4. Memberikan kemudahan (ringkas)
Adapun kendala atau kekurangannya antara lain :
1. Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
2. Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada
3. Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa Metode Sampling
Tanah

III-3
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

3.3. Design

a. Pembuatan Desain hanya dilakukan pada calon lokasi yang telah ditetapkan oleh
dinas terkait.
b. Sebelum dilaksanakan pembuatan desain terlebih dahulu dilakukan penyuluhan
terhadap para petani pemilik lahan dengan tujuan agar petani memahami
kegunaan pembuatan desain dan memanfaatkan desain tersebut dalam saat
pelaksanaan konstruksi. Para petani pemilik lahan juga diminta untuk memasang
patok-patok pemilikan lahan untuk mempermudah pelaksanaan proses desain.
c. Jenis – jenis kegiatan dalam pekerjaan desain yaitu:
1. Penyediaan peta dasar teknis
Peta dasar teknis merupakan peta dasar dalam pembuatan peta situasi
calon lokasi, peta topografi dan peta rancang/desain yang berkoordinat
global/nasional. Peta dasar teknis bisa berupa Peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) yang mencakup calon lokasi yang akan didesain.
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran harus memperhatikan hal-hal berikut :
a) Pengukuran sebisa mungkin terikat pada titik ikat dasar yang
berorientasi pada sistem koordinat global/nasional. Titik ikat dasar yang
dipakai sebagai titik ikat dalam pekerjaan pengukuran menggunakan
Titik Dasar Teknik (TDT) orde 4 yang sudah mempunyai nilai koordinat
tetap
b) Pengukuran kontrol vertikal dilakukan melalui pengukuran beda tinggi
dengan metode sipat datar atau metode tachimetri
Sedangkan peta dasar teknis, yang merupakan dasar dalam
pembuatan peta topografi dan peta rancangan (desain), dibuat dalam skala 1
: 1000 dengan ketentuan–ketentuan sebagai berikut :
a) Mekanisme pengontrolan kualitas horisontal dari pengukuran poligon
dilakukan dengan menilai kesalahan penutup absis dan ordinat
(kesalahan penutup jarak), dan kesalahan penutup sudut. Sedangkan
mekanisme pengontrolan kualitas vertikal dari pengukuran beda tinggi
adalah dengan menilai kesalahan penutup beda tinggi.
III-4
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

b) Peta setiap titik hasil pengukuran, supaya dicantumkan ketinggian/


elevasinya.
c) Batas saluran primer dan skunder dari hasil pengukuran harus jelas
2. Pembuatan peta situasi lokasi
Peta situasi lokasi perluasan sawah dibuat diatas peta penggunaan lahan
dengan skala 1 : 17500. Peta situasi lokasi ini memuat data sebagai berikut :
a) Batas saluran sekunder dan saluran primer.
b) Batas pemilikan lahan setiap petani sebelum direncanakan menjadi
petak-petak sawah
c) Batas administrasi pemerintahan, misalnya batas kampung, desa,
kecamatan, kabupaten dan sebagainya
d) Seluruh alur sungai, tata letak jaringan pengairan, bangunan irigasi,
drainase dan bangunan lainnya
e) Tata letak jaringan jalan yang ada terutama jalan negara, jalan propinsi,
jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan setapak ke lokasi perluasan
sawah

3. Pembuatan peta rancangan (desain) skala 1 : 1000.


Pembuatan peta rancangan (desain) pada daerah irigasi harus memuat data
sebagai berikut :
a) Tata letak petak-petak sawah yang akan dirancang sedapat mungkin
sejajar dengan garis kontur. Rancangan petak-petak sawah dibuat
sesuai dengan batas pemilikan tanah dengan memperhatikan keinginan
petani.
b) Rancangan (desain) petak-petak sawah dibuat maksimal 50 x 100 m
pada daerah yang datar.
c) Tata letak jaringan irigasi dalam hamparan perluasan sawah dengan
memperhatikan sistem tata air di lokasi tersebut (jika ada atau
direncanakan untuk daerah irigasi), sebagai titik ikat dapat digunakan
tinggi muka air pada pintu saluran tersier.
d) Elevasi setiap sudut petak-petak sawah yang sudah dirancang.
III-5
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

e) Potongan melintang rencana land levelling.

4. Perhitungan biaya DED jaringan irigasi.


Hal–hal yang harus diperhitungkan dalam rencana biaya konstruksi yaitu:
a) Biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan
b) Biaya land clearing yang disesuaikan dengan jenis vegetasi lahan.
Secara umum tipe vegetasi dibedakan atas 3 (tiga) yaitu :
1. Vegetasi Ringan : Sebidang lahan yang didominasi oleh semak
belukar dengan atau tanpa pohon berdiameter 10-30 cm sebayak
≤ 300 batang per hektar.
2. Vegetasi Sedang : Sebidang lahan yang ditumbuhi semak belukar
dan pepohonan dengan pohon berdiameter 10-30 cm sebanyak
300 sampai dengan 500 batang per hektar dan atau pohon
berdiameter > 30 cm sebanyak ≤ 10 batang per hektar.
3. Vegetasi Berat : Sebidang lahan yang didominasi oleh pepohonan
dengan pohon berdiameter 10-30 cm sebanyak >500 batang per
hektar dan atau pohon berdiameter > 30 cm sebanyak > 10
batang per hektar.
c) Biaya galian saluran primer dan skunder
d) Biaya untuk pekerjaan perapian tanggul

3.4. Pelaporan Kegiatan.

Laporan akhir ini merangkum semua hasil pekerjaan secara keseluruhan,


yang telah dilengkapi dengan tanggapan masukan dan perbaikan-perbaikan yang
telah disepakati bersama.
Secara umum laporan ini berisi rangkaian seluruh kegiatan Survei dan
perencaaan yang telah dilaksanakan meliputi detail desain jaringan irigasi, dan
anggaran biaya yang diusulkan beserta metode dan hasil-hasil perhitungannya,

III-6
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

ditambah dengan beberapa masukan, saran atau kritik serta rekomendasi-


rekomendasi yang diusulkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Laporan ini disampaikan pula tabel dan gambar rencana yang dapat
membantu interprestasi hasil perencanaan detail desain. Laporan ini disampaikan
pada tahap akhir pekerjaan sebanyak 3 (Tiga) rangkap yang terdiri dari Ukuran A3
sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan ukuran A4 sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
a. Dokumentasi Foto Lapangan
Merupakan album foto yang memuat gambaran umum wilayah pekerjaan dan
permasalahannya, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan Survei lapangan, serta
hasil orientasi lapangan. Dokumentasi foto lapangan diserahkan berupa foto
yang disertai soft copy.
b. Back Up Data/MC (Mutual Check)
Laporan ini berisi back up data perhitungan volume pekerjaan disertai sket
gambar yang sesuai dengan gambar perencanaan, laporan ini di buat dalam
bentuk CD/DVD sebanyak 3 (tiga) keping.

3.5. Diskusi Dan Asistensi

Diskusi dan pembahasan dilakukan dengan melibatkan pihak dinas, direksi


pekerjaan, konsultan dan instansi terkait baik ditingkat kabupaten. Sesuai dengan
tahap dan sasaran dan pembahasan yang hendak dicapai, maka jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan terdiri dari diskusi konsep laporan akhir. Diskusi ini secara khusus
akan membahas Konsep Laporan Akhir yang dilengkapi dengan analisis yang
termuat pada laporan nota desain, volume pekerjaan dan estimasi biaya serta
pedoman operasi dan pemeliharaan. Disamping itu, untuk mencapai hasil terbaik
pihak konsultan harus mendiskusikan hasil pekerjaan kepada direksi lapangan, yang
terdiri dari :
a. Data dan gambar topografi yang meliputi situasi tampak bangunan utama,
jaringan utama, dan jaringan tersier.
b. Out line setiap laporan harus disampaikan kepada dinas/direksi untuk
mendapat persetujuan.
III-7
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

c. Hasil pengolahan data dan penyusunan laporan harus diasistensikan dengan


direksi/supervisi yang ditunjuk.
Sebelum melaksanakan diskusi, konsultan harus asistensi konsep-konsep yang
akan didiskusikan kepada direksi pekerjaan, pelaksana kegiatan dan pengguna
anggaran yang diwakili PPK perencanaan dan program.

III-8
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

TOPCON ES 65 SERIES

GARMIN GPS MAP 78 S

HT SMP

Gambar 3.1 Foto Alat-alat yang digunakan

III-9
DED JARINGAN IRIGASI KAMPUNG KIMAM 120 HA
LAPORAN AKHIR

METER KECIL 5 M

METER ROLL 5O M

Gambar 3.2 Foto Alat-alat yang digunakan

III-10

Anda mungkin juga menyukai