1. LATAR BELAKANG
Jembatan merupakan akses utama dari dan ke Desa/Kota /Kabupaten Bandung Barat, dimana
ruas jalan yang menjadi satu kesatuan dengan ruas jembatan tersebut merupakan akses
penting dalam mendukung kegiatan ekonomi dan sosial secara nasional dan khususnya
kegiatan perekonomian di Kabupaten Bandung Barat. Di samping itu pembangunan jembatan
ini didasari hal-hal sebagai berikut:
Berdasarkan situasi tersebut diatas dan untuk menghindari kejadian serupa dimasa yang akan
datang telah diupayakan langkah-langkah perbaikan yang diawali dengan melakukan
perencanaan teknis Pembangunan jembatan.
Penanganannya tidak hanya mengatasi lalu lintas jalur jalan tersebut agar memadai secara
menyeluruh, namun juga kekuatan struktur jembatan agar mampu mendukung beban lalu
lintas yang ada serta meningkatkan kapasitas jembatan dimaksud secara memadai.
Maksud dan tujuan dari jasa pelayanan DED Jembatan SASAK GANTUNG ini adalah sebagai
berikut :
Merencanakan pembangunan/ rehab pembangunan jembatan
Mengeliminasi penggantian jembatan yang sudah rusak sesuai umur rencana.
Melakukan perencanaan detil guna mendapatkan hasil yang kuat sesuai beban MST
kendaraan yang lewat.
1
3. SASARAN
Dengan mengacu pada standar perencanaan (SNI) yang berlaku, maka diharapkan hasil
perencanaan yang baik mutu, volume maupun tepat waktu.
Organisasi pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung
Barat. Bagan Organisasi dari pemberi kerja yang menunjang fungsi dari masing-masing unit
kerja harus benar-benar dapat dipahami oleh Konsultasi.
Konsultan harus bekerja sama sepenuhnya dengan Kepala Satuan Kerja Sementara/Kuasa
Pengguna Anggaran. Pembantu Kepala Satuan Kerja Sementara/ Kuasa Pengguna Anggaran
atau Tim Teknis yang ditunjuk, serta instansi terkait sesuai kebijakan dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
5. SUMBER PENDANAAN
Pekerjaan ini akan dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat melalui dana
APBD Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2023 dengan nilai pekerjaan
Rp. 300.000.000 (Tiga Ratus Juta Rupiah), dengan kode rekening
5.1.02.02.08.0009
2
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang digunakan harus dipelihara oleh
penyedia jasa.
b. Staf Pendukung/Pendamping
Pengguna jasa dapat mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Tenaga
pendukung atau pendamping (counterpart), atau Tim Teknis dalam rangka pelaksanaan
jasa konsultasi.
7. METODOLOGI
Penyedia jasa harus mengajukan metodologi kerja dalam melaksanakan pekerjaan ini yang
dikaitkan dengan seluruh kegiatan yang mencakup dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
a. Pengumpulan data lapangan
Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey)
Survey Topografi
Inventarisasi Jembatan
Survey Geoteknik/Material
b. Analisis Data Lapangan
Analisis Data Topografi
Analisis Data Hasil Inventarisasi Jembatan
Analisis Data Geoteknik/Material
c. Perencanaan Teknis
Geometri dan bangunan atas
Bangunan bawah
3
Oprit dan bangunan pelengkap
d. Penggambaran
e. Perhitungan Kuantitas
f. Perkiraan Biaya
7.1 Pengumpulan data lapangan
4
e. Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi–lokasi yang penting untuk butir a s.d
d untuk pelaporan dan panduan untuk melakukan survey detail selanjutnya.
f. Mengumpulkan data berupa informasi mengenai harga satuan
g. Mengumpulkan informasi sumber material (quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan
konstruksi dan mengestimasi volume serta memetakannya.
h. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d g dan memberikan saran–saran yang
diperlukan untuk pekerjaan konstruksi
Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian dalam
detik.
Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” kali akar jumlah titik
polygon (10” n).
c. Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D, dimana D adalah
panjang pengukuran (km).
5
d. Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam pengertian
pembagian skala yang jelas dan sama
f. Kontrol pembacaan benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah
(BW). Kontrol pembacaan 2 BT = BA + BB
3. Survey harus dilakukan dalam jaringan dengan jarak 100 m kearah kiri dan kanan
dari sumbu jembatan dan minimal 50 m di belakang tiap letak kepala jembatan.
6
Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 25 m. Lebar
pengukuran harus meliputi daerah sejauh 100 m sebelah kiri-kanan sumbu
sungai.
2. Perhitungan sipat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5 mm),
dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan
dengan menjumlahkan beda tingginya.
7. Gambar hasil akhir berupa gambar situasi. Potongan memanjang dan potongan
melintang
8. Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula semua
keterangan-keterangan yang penting.
9. Daftar koordinat beserta ketinggian dari titik – titik poligon utama harus
dilampirkan pada penyerahan hasil pekerjaan.
7
a. Nama, lokasi, tipe dan kondisi jembatan.
b. Dimensi jambatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis lantai.
Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan yang diambil dari arah
memanjang dan melintang. Foto ditempel pada format standar yang disetujui pengguna jasa.
2. Pada lokasi–lokasi dari rencana pondasi jembatan dan bangunan lain yang besar–besar
harus diadakan penyelidikan kondisi dari sub surfacenya.
Menyelidiki lokasi sumber material yang ada disekitar lokasi kegiatan beserta perkiraan
jumlahnya untuk pekerjaan-pekerjaan struktur jembatan dan bangunan pelengkap lainya,
termasuk pembuatan jalan masuk ke jembatan atau oprit, semua harus dibuat petanya.
b. Tim tersebut harus dipimpin oleh seorang yang terpercaya dan yang ahli pada
bidangnya serta bekerja penuh tanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang optimal.
d. Cara Klasifikasi jenis tanah hendaknya dilakukan menurut ASTM/AASHTO atau MPBJ
(Manual Pemeriksaan Bahan Jalan). Penamaan jenis tanah, apabila digunakan bahasa
Indonesia hendaknya diberi penjelasan istilah dalam bahasa Inggrisnya, dengan cara
ditulis dalam kurung. Dalam hal ini dimaksudkan untuk keseragaman penggunaan
istilah.
Pada tiap lobang bor yang dikerjakan harus dilakukan pencatatan : lokasi, elevasi permukaan
pemboran, tanggal dimulainya pemboran, tanggal selesai dan alat yang digunakan.
8
7.1.4.2 Bore Hole ( Bor Mesin )
a. Pada jembatan dengan bentang lebih kecil dari 50 meter, untuk mendapatkan informasi
kekerasan tanah, digunakan alat Bore Hole (Investigasi Tanah Dasar).
d. Pembacaan tekanan konus dilaksanakan setiap interval 20 cm, sampai nilai tekanan
konus lebih besar dari 150 kg/cm2 untuk Bore Hole ( Bor Mesin ) ringan dan lebih
besar dari 200 kg/cm2 untuk Bore Hole ( Bor Mesin ) berat
e. Bilamana angka tersebut pada butir (d) tidak tercapai penyondiran diberhentikan
sampai kedalaman 30 m.
f. Bilamana sebelum angka tersebut diatas pada butir (d) tercapai, alat/angker terangkat,
lakukan usaha lain dengan membebani alat dengan karung-karung pasir sebagai sarana
bantu.
g. Penggambaran hasil Bore Hole ( Bor Mesin ) dibuat pada kertas standar
Material untuk konstruksi yang diperiksa adalah : tanah untuk timbunan, batu pecah dan
pasir.
a. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber – sumber yang
bersangkutan dan menentukan hujan rencana yang selanjutnya dapat dipakai untuk
menentukan banjir rencana dengan metode – metode yang diperlukan
9
c. Menganalisis pola aliran air pada daerah rencana jembatan untuk mendapatkan
geometrik dan bangunan jembatan yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran
tersebut.
Melakukan analisis awal bangunan pengaman jalan terhadap gerusan samping atau horisontal
dan vertikal.
Dalam proses ini konsultan menentukan semua kesimpulan hasil survey lapangan dari semua
bagian kegiatan, antara lain menyangkut :
- Penetapan lokasi jembatan baru berdasarkan peta topografi dan evaluasi hasil survey
pendahuluan pada jembatan yang relokasikan dengan memperhatikan standar
perencanaan yang telah ditetapkan.
10
- Untuk realinyemen harus dicantumkan titik pada jarak tiap 50 m sepanjang as baru,
tangen point, SC, CS dan beberapa titik lainnya yang perlu, rencana bangunan-bangunan
drainase harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan keadaan
setempat.
- Untuk perhitungan konstruksi pondasi serta bangunan bawah harus disesuaikan dengan
hasil-hasil penyelidikan tanah maupun jenis pondasinya.
- Untuk jumlah serta panjang bentang, harus sesuai dengan keadaan topografi setempat
dengan memperhatikan standar bangunan atas yang akan ditentukan oleh pemberi
tugas. Untuk konstruksi bangunan atas harus digunakan standar Bina Marga yang akan
ditentukan oleh Project Officer kecuali ditentukan lain (BM 100).
Untuk perencanaan oprit dan bangunan pelengkap harus disesuaikan dengan hasil-hasil
penyelidikan tanah dan standar perencanaan jalan.
7.4 Penggambaran
Penyedia jasa wajib membuat dan menyampaikan kepada pemberi tugas laporan yang berisi
kesimpulan dan saran atas semua bagian perencanaan untuk setiap jembatan, terutama yang
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Denah
Denah diatas peta situasi dengan letak jembatan lama dan baru pada daerah cukup
lebar sehingga jelas kedudukan jembatan tersebut, digambar pada skala 1 : 500, yang
berisi antara lain :
b. Potongan memanjang
Digambar dibawah plan tersebut pada butir 1 diatas, dengan skala horisontal 1 : 500
dan vertikal 1 : 100 yang berisi hal-hal sebagai berikut :
- Tinggi muka tanah asli, muka air normal, air banjir serta elevasi jembatan
- Nomor potongan melintang
- Jarak partial progressive
- Elemen-elemen/data lengkung vertikal dan horisontal
- Elemen-elemen data jalan pendekat
11
c. Potongan Melintang (cross section)
Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topograpis sesuai dengan keadaan
lokasi yang ditentukan diatas kertas dengan skala horisontal 1 : 200 dan vertikal 1 : 20,
stationing dilakukan pada jarak 0, 10, 25, 50, 100, 150, 200 meter dan seterusnya dari
kepala jembatan.
d. Bangunan Jembatan
f. Standar-standar dari bangunan pengaman lainnya (bangunan penahan erosi dan lain-
lain)
Perencana harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara terpisah untuk setiap
jembatan secara rinci dengan ketentuan sebagai berikut :
b. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan Spesifikasi
yang dipakai.
Kuantitas pekerjaan harus dihitung / sesuai dengan yang ada dalam gambar rencana.
12
7.6 Perkiraan Biaya
Agar didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai maka penyedia jasa harus menyiapkan
analisis harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan faktor-faktor seperti material,
peralatan, pajak, sosial, over-head, keuntungan dan pengawasan yang didapat dari
keterangan-keterangan daerah setempat.
Penyedia jasa yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasanya semaksimal mungkin
untuk menyelenggarakan pekerjaan, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan
memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
mengusahakan sedikit mungkin adanya perubahan-perubahan atau perencanaan tambahan
lainnya dikemudian hari.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, penyedia jasa terikat pada metoda dan standar yang
berlaku dalam lingkungan Bidang Bina Marga secara khusus dan umumnya metoda dan
standar yang diakui di Indonesia (SNI).
Untuk mencapai sasaran/tujuan pekerjaan yang ditentukan, tenaga ahli konsultan harus
bekerja secara penuh dan mempunyai kualifikasi dan dukungan dari berbagai disiplin sebagai
berikut :
13
1. Ketua Tim/Team Leader /Ahli Jembatan ( 1 Orang )
Team Leader adalah sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi oleh
instansi ysng berwenang atau yang lulus ujian Negara, atau perguruan tinggi luar negeri
yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di
bidang pendidikan tinggi, dan berpengalaman professional dalam bidang perencanaan
dan pengawasan konstruksi jembatan, mempunyai sertifikat Keahlian (SKA/SKK ) Ahli
teknik Jembatan Madya dan SKA/SKK K-3 Konstruksi Muda, mengetahui dengan baik
proses perencanaan dengan segala permasalahannya serta berspesialisasi dan atau
berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam proyek.
Berpengalaman mengkoordinasikan pekerjaan, serta sudah biasa bekerja dengan
metoda disain yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah (Bina
Marga) maupun metoda teknik Perencanaan Jembatan. Team Leader harus sudah
berpengalaman professional sekurang-kurangnya 2 (Dua) tahun dalam bidangnya.
Jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan adalah 1 (Satu) orang untuk melaksanakan
pekerjaan selama 2.5 (Dua Koma Lima ) bulan.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim tidak terbatas sebagai berikut :
Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada pemberi kerja.
14
menguasai dalam bidang Perencanaan Jembatan, memiliki Sertifikat keahlian
(SKA/SKK ) Ahli Teknik Jembatan Muda. Tenaga ahli ini dibutuhkan sebanyak 1
(satu) orang dengan waktu penugasan selama 2.5 bulan.
1. Melakukan pengumpulan data sekunder
2. Melakukan survey pendahuluan
3. Mengerjakan perencanaan struktur dan pondasi
4. Memeriksa gambar rencana struktur
5. Menyusun metoda pelaksanaan
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
Untuk menunjang dan membantu tugas para tenaga ahli maka maka perlu didukung oleh
tenaga penunjang seperti :
Teknisi Lapangan/Surveyor
Juru Gambar/Draftman/CAD
Administrasi
15
Dimana tenaga penunjang tersebut mempunyai kualifikasi dan dukungan dari berbagai
disiplin sebagai berikut :
Surveyor/Juru ukur sebanyak 3 (Tiga) orang yang akan bekerja dalam waktu selama 1 .5
bulan dengan kualifikasi pendidikan minimal D3 Teknik Sipil/Geodesi dengan pengalaman
minimal 1 tahun dalam pelaksanaan pekerjaan Survey lapangan untuk pekerjaan sipil,
pengukuran, survey yang dibutuhkan.
Tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan dari
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.
Juru gambar / Cad Drafter sebanyak 1 (satu) orang yang akan bekerja dalam waktu selama
2.5 bulan dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya SMA/STM/SMK sederajat
dengan pengalaman minimal 1 tahun sebagai drafter.
c. Administrasi
Tenaga administrasi sebanyak 1 (satu) orang yang akan bekerja dalam waktu selama 2.5
bulan dengan kualifikasi pendidikan sekurang- kurangnya SMA/STM/SMK Sederajat dengan
pengalaman minimal 1 tahun dalam bidang administrasi. Administrasi bertugas
melaksanakan sistem managemen kantor dan adiministrasi lainnya yang diperlukan oleh
kegiatan kantor
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama 75 (Tujuh Puluh Lima) hari
kalender
10. KELUARAN
Keluaran dari perencanaan teknis, terdiri atas :
Hasil perencanaan teknis : bangunan bawah, geometrik dan bangunan atas, oprit dan
bangunan pelengkap
Gambar rencana
Perkiraan kuantitas pekerjaan
Perkiraan biaya konstruksi
Perkiraan biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Penggunaan barang sesuai Pusat Peningkatan Penggunaan produk Dalam Negeri(P3DN).
Dokumen Pengadaan Jasa Konstruksi.
16
11. PENYERAHAN LAPORAN
Jenis Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan,
b. Laporan Teknis
Laporan teknis berisi laporan-laporan persiapan rencana kerja hasil survey lapangan
serta perhitungan dan analisis data untuk perencanaan detail.
Data proyek
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat
Kegiatan perintisan untuk pengukuran
Kegiatan pengukuran titik kontrol horisontal
Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal
Kegiatan pengukuran situasi
Kegiatan pengukuran penampang melintang
Kegiatan pengukuran khusus (bila ada)
Perhitungan dan penggambaran
Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya
Dokumentasi foto mengenai kegiatan pengukuran
Deskripsi BM (sebagai lampiran)
17
Data ukur hasil ploting dan negative film
2). Laporan Inventarisasi Jembatan, berisi :
Foto dokumentasi
Data lapangan
Usulan penanganan
Laporan teknis
3). Laporan Survei Geoteknik, berisi :
Foto dokumentasi
Data Proyek
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat
Kondisi morfologi sepanjang lokasi
Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikan hasil
deskripsi secara visual.
Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng, oprit dan
bangunan pelengkap.
Rekomendasi
Foto Dokumentasi
Hasil penyelidikan lokasi, jalur pengangkutan dan volume potensial material
konstruksi yang tersedia
Hasil penyelidikan mutu material konstruksi melalui pengujian laboratorium
Data Proyek
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat, pos pencatat curah hujan
Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil
Analisis/perhitungan
Penentuan dimensi dan jenis bangunan air
Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan
Laporan Desain
18
Perhitungan bangunan bawah jembatan
Perhitungan struktur/bangunan atas jembatan (jika ada)
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya, minimal
berisi sebagai berikut :
Daftar isi
Peta lokasi proyek
Daftar bangunan pelengkap/jembatan
Perhitungan perkiraan kuantitas
Analisis biaya
Metoda Pelaksanaan
Perkiraan biaya
Seluruh laporan harus diserahkan dengan jumlah 5 (Lima) buku laporan untuk masing-
masing jembatan, foto dokumentasi yang dilampirkan 1 (satu) asli 4 (Empat) fotocopy.
c. Laporan Akhir
Konsultan harus menyiapkan dan menyerahkan Laporan Akhir dalam bentuk kertas
dan file-file komputer yang berupa:
2) Gambar Rencana
19
12. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
selanjutnya.
20