metodologi
3.1. UMUM
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka
sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan secara
sistematis dan praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu
kerja. Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka di
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar –
standar perencanaan sebagai berikut :
Perencanaan Struktur Jembatan :
1. Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code)
2. Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual)
3. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya Perencanaan
Beban Gempa untuk Jembatan
Perencanaan Jalan Pendekat (Oprit) :
4. Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan
5. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
6. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Rencana Anggaran Biaya :
7. Pedoman Analisa Harga Satuan
3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan pelaksanaan
pekerjaan sebagai berikut :
1. Persiapan dan Mobilisasi
Mobilisasi personil dan alat
2. Studi Pendahuluan
Inventarisasi data & studi terdahulu
Penyusunan rencana kerja
SurveyPendahuluan
Penyusunan laporan pendahuluan
3. Survey Dan Penyelidikan Lapangan
Survey topografi
Penyelidikan tanah
Sf = faktor keamanan = 3
Dimana : Mp
: berat bagian bangunan bawah yang di atas
poer (ton)
Ma : berat bagian bangunan atas yang didukung
oleh bangian bangunan bawah yang ditinjau
(ton)
E : modulus elastis bangunan bawah (ton/m2)
I : momen inertia bangunan bawah pada arah
yang ditinjau (m4). Bila penampang
bangunan bawah berubah sesuai tingginya,
nilai I diasumsi nilai rata-ratanya.
g : gravitasi (9,8 m/det)
h : tinggi bangunan bawah (m)
Hubungan Kr dan Tg dipengaruhi oleh keadaan tanah setempat.
Keadaan tanah setempat dianggap:
Tanah lunak, bila kedalaman tanah keras lebih dari 25 m.
Tanah sedang, bila kedalaman tanah keras antara 3 sampai 25 m.
Tanah keras, bila kedalaman tanah keras kurang dari 3 m.
Faktor ketinggian massa dihitung dengan rumus:
ft : 1,0 bila tinggi massa kurang dan tidak lebih dari 10,0 m
diukur dari permukaan poer
ft : 1 + (t – 10) / 100 bila tinggi massa lebih dari 10,0 m diukur
dari permukaan poer
t : ketinggian massa diukur dari permukaan poer (m)