Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

A. TENAGA AHLI DAN PENUGASANNYA

Tenaga ahli yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam KAK untuk kegiatan ini
adalah sebagai beikut :

1. Ketua Tim (Team Leader) : Ir.,,,,,,,,,,,,,,,


Tanggung jawab seorang tim leader adalah :
• Memimpin seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan selama 1 (Satu) bulan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
• Menjalin koordinasi yang baik dengan satuan pemberi kerja dan pihak
luar terkait agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancer
• Meminimalisir hambatan yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
sehingga terlaksana pekerjaan yang efisien dan tepat sasaran.
• Membantu tenaga ahli lainnya untuk menganalisa permasalahan dan
penyempurnaan desain dengan memberikan masukan sesuai pada
porsinya sebagai pemimpin kegiatan yang menguasai masalah
perencanaan teknis. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
dengan mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
2. Ahli Jalan Raya (Highway Engineer) :
Tugas Highway Engineer adalah:
• Membuat Analisa dan perhitungan desain jalan raya baik alinyemen
maupun perkerasan agar sesuai dengan kriteria desain
• Menentukan trase jalan yang sesuai dengan hasil perhitungan untuk
dituangkan dalam gambar
• Membantu team leader mempersiapkan dokumen perencanaan
3. Ahli Pengukuran (Geodetic Engineer) :
Tugas Ahli Pengukuran (Geodetic Engineer) adalah :
• Menyiapkan peta dasar dan peta kerja dengan skala sesuai kebutuhan
• Membuat manuskrip berdasarkan hasil survey di lapangan
• Membuat peta tematik bersama ahli basis data
• Mengarahkan proses dijitasi peta

CV............... 9
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Tim.

B. TENAGA PENDUKUNG DAN PENUGASANNYA

- Tenaga Pendukung (Geodetic Surveyor, Operator Komputer, Cad


Operator)
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pihak konsultan juga menugaskan
beberapa tenaga pendukung untuk membantu kelancaran pekerjaan,
antara lain:
• Teknisi / Geodetic Surveyor sebanyak 1 orang yang akan ditugaskan
selama 1 bulan
• Operator CAD / Draftman sebanyak 1 orang yang akan ditugaskan
selama 1 bulan
• Operator Komputer yang akan ditugaskan selama 1 bulan.

CV............... 10
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN

3.1 UMUM

Metodologi yang akan diterapkan konsultan dalam menangani pekerjaan terbagi


dalam tahap kegiatan yang berupa rancangan kegiatan yang akan dilakukan
konsultan. Adapun kegiatan yang dimaksud akan meliputi :

a. Persiapan dan mobilisasi


b. Survey Pendahuluan
c. Survey Detail
d. Analisis dan Perencanaan Teknis
e. Perhitungan Kualitas dan Perkiraan Biaya
f. Penyiapan Spesifikasi Teknis
g. Penyiapan Dokumen Lelang

Pada setiap tahap kegiatan akan dilakukan koordinasi dengan Pemberi Tugas dan
untuk setiap laporan yang akan diserahkan akan diadakan pembahasan dengan
pihak dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi WWWWWWWWW sehingga dicapai
kualitas hasil pekerjaan yang akurat.

Secara garis besar, kegiatan-kegiatan diatas dapat dikelompokkan dalam 2 fase


yaitu:
1. Fase Pertama meliputi :
• Tahap Persiapan
• Tahap Pengumpulan Data Sekunder
• Tahap Survey Pendahuluan
2. Fase Kedua meliputi :
• Tahap Survey Detail
• Tahap analisis data dan desain jalan
• Tahap penyusunan dokumen lelang

CV............... 11
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tahapan kerja konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada bagan alir
pelaksanaan berikut ini.

1. Analisis Data Lapangan


2. Perencanaan Alinemen
3. Perencanaan Lapisan Perkerasan
4. Penggambaran

Gambar 3. 1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

CV............... 12
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

3.2 PERSIAPAN

Dalam masa persiapan pelaksanaan perencanaan konsultan perencana melakukan


kegiatan sebagai berikut :

1. Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil konsultan perencana dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
personil dalam kontrak kerja.

2. Pengenalan Lokasi
Pengenalan lokasi rencana jalan dilakukan dengan mengumpulkan dan
mempelajari data sekunder berupa peta dasar yaitu peta jaringan jalan pada
wilayah rencana kerja, peta geologi regional serta peta topografi.

3. Review peraturan-peraturan perencanaan, standar desain serta metode survey


detail. Mempelajari peraturan-peraturan serta standar desain yang diperlukan
dalam tahap pelaksanaan perencanaan jalan, serta mempersiapkan tim survey
dan metode pelaksanaan survey detail untuk mengumpulkan data-data
lapangan yang dibutuhkan.

Sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan, perlu dilakukan


persiapan dengan jalan mempelajari data yang tersedia. Data yang tersedia bisa
berupa peta topografi, peta geologi, potret udara, peta tata guna lahan, dan data
curah hujan.

- Peta topografi
Peta topografi dapat memberikan gambaran mengenai kemiringan lereng,
relief; kerapatan sungai, pola aliran ketinggian dan bentuk morpologi. Dari peta
topografi ini dapat ditafsirkan juga mengenai tingkat erosi suatu daerah.
- Peta geologi
Peta geologi yang tersedia didaerah yang terlanda gerakan tanah dapat
memberikan keterangan mengenai keadaan geologi. Keterangan yang perlu
dicatat dalam studi persiapan meliputi sebaran batuan baik vertikal maupun
lateral, struktur geologi dan sejarah geologi.

CV............... 13
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

- Peta tata guna lahan


Tata guna lahan suatu daerah dapat dipelajari dari peta tata guna lahan yang
tersedia. Dari peta tata guna lahan dapat diketahui sejauh mana pengaruhnya
terhadap gerakan tanah. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dapat menjadi
faktor penyebab terjadinya gerakan tanah antara lain kolam, sawah, dsb.
- Data curah hujan
Air hujan yang meresap kedalam tanah akan menurunkan kuat geser tanah dan
batuan dan dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah. Dari hasil
pengamatan, ternyata gerakan tanah banyak terjadi pada musim hujan.
- Laporan-laporan terdahulu yang berkaitan dengan daerah pekerjaan.

3.3 TAHAP PENGUMPULAN DATA PRIMER

Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam pekerjaan perencanaan peningkatan


jalan diperoleh dari survey pendahuluan dan survey detail di lapangan serta data
yang diperoleh dari studi literatur atau dari instansi yang berhubungan atau sumber
yang lain. Untuk pengumpulan data-data yang dibutuhkan, konsultan perencanaan
melaksanakan survey sebagai berikut :

3.3.1 Survei Pendahuluan (Reconnaisanse)

Survei Pendahuluan dilakukan sebagai tahap awal untuk mendapatkan data lapangan
guna menentukan perkiraan dan saran dalam proses perencanaan peningkatan jalan
sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis perencanaan jalan. Kegiatan
ini mencakup kegiatan studi literatur, koordinasi dengan instansi terkait serta diskusi
perencanaan di lapangan. Dalam pelaksanaan survey pendahuluan dilakukan
beberapa jenis survey sebagai berikut:

a) Survei Geometrik
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan rencana
geometrik (alinemen horizontal dan vertical) yang dibutuhkan pada lokasi
rencana jalan.

CV............... 14
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

- Membuat tanda atau patok untuk memudahkan tim pengukuran serta foto
dokumentasi untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survey
detail selanjutnya.
b) Survei Topografi
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mengamati kondisi topografi sekitar wilayah lokasi perencanaan.
- Menentukan titik awal dan akhir pengukuran.
- Menentukan daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus bila
diperlukan.
- Menyarankan posisi titik referensi dalam pengukuran (patok BM)
- Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
c) Survei Penyelidikan Tanah
Kegiatan yang dilakukan adalah ;
- Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan
karakteristik tanah dan batuan.
- Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) di sekitar lokasi
rencana jalan.
- Menentukan metode pelaksanaan survey penyelidikan tanah.
- Membuat foto dokumentasi pada lokasi-lokasi yang diperlukan.
d) Survei Hidrologi/Hidrolika
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mengumpulkan data curah hujan dan menganalisa luas daerah
tangkapan (catchment area)
- Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan yang mempengaruhi
pola aliran
- Mengamati karakter aliran sungai
- Menginventarisasi bangunan drainase eksisting dan tata guna lahan.
- Membuat foto dokumentasi.
- Membuat rencana kerja untuk survey detail.

CV............... 15
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

3.3.2 Survey Detail (Survey dan Investigasi)

1. Survey Topografi

Tujuan survey topografi dalam pekerjaan perencanaan pembangunan jalan adalah


mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan awal lokasi perencanaan,
sehingga dapat disajikan dalam bentuk peta topografi base map skala 1:1000
dengan interval kontur 1.0 meter. Selanjutnya peta topografi tersebut akan
digunakan sebagai dasar membuat rencana jalan. Setelah geometric jalan sudah
dibuat di atas peta.

Lingkup pekerjaan survey topografi meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. Pengukuran titik control horizontal dan vertical (koordinat dan elevasi)
2. Pengukuran situasi sekitarnya
3. Pengukuran penampang memanjang dan melintang
4. Perhitungan dan penggambaran

Survey topografi pada tahap pekerjaan rencana teknis :


1. Persiapan berupa penyiapan kelengkapan administrasi, kenaikan peralatan
dan personil survey
2. Survey pendahuluan /orientasi lapangan dengan menggunakan alat hand
GPS type Navigasi untuk menelusuri trase rencana di lapangan
3. Pemasangan patok-patok pengukuran yaitu meliputi :
• Patok BM yang dibuat dari pipa paralon ukuran 4 inci yang diisi dengan
adukan beton dan diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan yang
aman dan mudah dilihat
• Patok BM akan ditanam dengan kuat dengan bagian yang tampak setinggi
20 cm, dicat kuning diberi notasi dari nomor BM warna hitam
• Untuk setiap titik polygon dan sipat datar akan digunakan patok kayu
yang keras, lurus berdiameter 5 cm dengan panjang 50 cm, bagian
bawahnya runcing, bagian atas rata dan diberi paku, ditanam dengan
kuat. Bagian yang Nampak akan diberi nomor dan dicat kuning. Untuk hal-
hal khusus penambahan patok bantu akan disediakan

CV............... 16
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

• Pada daerah sekitar patok akan diberi tanda khusus, terkait kemudahan
dalam mencarinya
• Pada lokasi permukaan jalan/aspal atau berbatu titik polygon akan
digunakan paku payung yang dilingkari cat kuning dan diberi nomor
4. Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal dengan menggunakan system
polygon, dan semua titik ikat BM akan dijadikan sebagai titik polygon. Jarak
antara titik polygon maksimal 100 m yang akan di ukur menggunakan
meteran, atau dengan alat ukur optis dan elektronis. Adapun pengukuran
sudut-sudut polygon menggunakan alat Theodolite. Pengukuran Kerangka
Kontrol Horizontal dengan menggunakan alat GPS type Geodetic dilakukan
apabila pengamatan matahari tidak dapat dilakukan dalam 2 seri (4 biasa
dan 4 luar biasa)
5. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal
• Pengukuran ketinggian akan dilakukan dengan cara 2 kali
berdiri/pembacaan pergi-pulang
• Pengukuran sipat datar akan mencakup semua titik pengukuran ( polygon,
sipat datar, dan potongan melintang ) dan titik BM
• Rambu-rambu ukur yang dipakai dalam keadaan baik, berskala benar jelas
dan sama.
• Dalam satu seksi satu hari pengukuran akan dalam jumlah slag (
pengamatan) yang genap
6. Pengukuran Cross Section dan Long Section
7. Pengukuran Situasi
• Pengukuran situasi akan dilakukan dengan system technimetri, yang
mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang
ada disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan,
rumah, gedung, dan sebagainya
• Dalam pengambilan data akan diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi –lokasi khusus ( misalnya : sungai, persimpangan dengan
jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat
kerapatan yang lebih tinggi

CV............... 17
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

• Untuk pengukuran situasi akan digunakan alat Theodolite.


8. Pengukuran Stacking Out
• Pengukuran Poligon sepanjang centerline trase hasil desain
• Pengukuran waterpas sepanjang centerline melalui titik-titik polygon hasil
Stacking Out
• Pengukuran Cross Section pada setiap interval jarak 25 meter sepanjang
dan tegak lurus centerline jalan dilapangan
9. Pengolahan Data Lapangan
• Perhitungan data lapangan
• Perhitungan koordinat hasil pengukuran dengan GPS
• Perhitungan Koordinat BM & titik – titik polygon dengan referensi titik
Kontrol hasil pengamatan GPS
• Perhitungan elevasi titik Kontrol ( BM & titik – titik polygon )
• Perhitungan koordinat dan elevasi titik –titik detail situasi dan cross
section
• Penggambaran.

Uraian pelaksanaan survey topografi sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan
Kalibrasi /koreksi peralatan ukur
1) Peralatan ukur seperti Theodolite akan dilengkapi dengan sertifikat
kalibrasi dari dealer
2) Jika menggunakan Theodolite, Theodolite akan dikoreksi agar
memenuhi hal-hal sebagai berikut :
- Sumbu I harus vertical dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung
- Sumbu II harus tegak lurus sumbu I
- Garis bidik harus tegak lurus sumbu II
- Kesalahan kolimasi horizontal = 0
- Kesalahan index vertical = 0
- EDM harus dicek dengan cara membandingkan jarak dari display
dengan meteran baja pada tempat yang datar dan lurus

CV............... 18
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tabel 3. 1 Peralatan Ukur

No. Kegiatan Alat yang digunakan Keterangan

Hand GSP type Untuk menentukan


Survey pendahuluan /
1 Navigasi, meetband posisi, ketelitian 7-30
orientasi lapangan
(50m) meter
Ketelitian < 10mm
Pengukuran titik Kontrol Waterpas type otomatis
2 √D
Vertikal ( Automatic Level )
( D=jarak dlm KM )
Theodolite dengan
Ketelitian linier 1 /
3 Pengukuran Poligon ketelitian bacaan
10.000
Horizontal
Waterpas type otomatis
Untuk Daerah datar
4 Pengukuran Cross Section ( Automatic Level )
Untuk daerah curam
Theodolite & Card
5 Pengukuran Situasi Theodolite

3) Koreksi Alat Waterpas


- Sumbu I harus vertical dengan koreksi nivo kotak
- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo
- Cara mengecek & mengoreksi kesalahan pada saat alat waterpas di
uraikan sebagai berikut

2. Survey Penyelidikan Tanah

Survei Penyelidikan tanah dimaksudkan untuk mengadakan penyelidikan tanah dasar


dan material di sepanjang lokasi perencanaan yang akan dilakukan dengan survey
langsung di lapangan. Tahapan pelaksanaan survey penyelidikan tanah yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menetukan Metode dan jenis konus yang digunakan dalam pengujian DCP
- Melakukan pengujian CBR dengan menggunakan DCP di lapangan dengan
interval 200 m

CV............... 19
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

- Menyelidiki sumber material dan digambarkan dalam bentuk Sketsa lokasi


quarry

3. Survey Hidrologi

Tujuan pelaksanaan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam


pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran
air yang ada di sekitar jalan. Guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit
limpasan air hujan, perencanaan drainase dan bangunan pengarah arus yang
diprlukan.

Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolikan ini meliputi :


a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum paling sedikit dalam
jangka waktu 10 tahun pada daerah tangkapan atau pada daerah yang
berpengaruh pada lokasi pekerjaan, data tersebut bias diperoleh dari badan
meteorology dan geofisika dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari
lokasi rencana.
b. Mengumpulakan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong,
jembatan selokan, dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana dengan
periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri dan 7 tahunan untuk jalan
kolektor.
d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan
masukan dalam proses perencanaan yang aman
e. Menghitung dimensi saluran

4. Survey Harga Dasar

Survey harga dasar dilakukan untuk mengumpulkan informasi harga dan lokasi
quarry material, serta informasi upah tenaga kerja dan peralatan yang akan
dibutuhkan pada masa konstruksi.

CV............... 20
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

3.4 PEKERJAAN ANALISIS DAN DESAIN

Tahapan pengolahan data dilakukan setelah pelaksanaan survei detail lapangan


dilakukan. Pengolahan data hasil survei dilakukan dikantor konsultan perencana
untuk mendapatkan parameter-parameter yang dibutuhkan pada saat proses
perencanaan jalan yang akan dilakukan. Pengolahan data sampai dengan proses
perhitungan perencanaan termasuk dalam tahap desain. Konsultan perencana akan
melakukan tahap desain dengan metode sebagai berikut :

3.4.1 Perencanaan Geometrik

Perencanaan geometrik rencana mengacu pada tata cara Perencanaan Geometrik


Jalan Antar Kota. Tahapan pelaksanaan perencanaan geometric jalan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Melengkapi/Membuat Peta Dasar


Peta dasar yang dimaksud adalah peta topografi yang dibuat berdasarkan hasil
pengukuran topografi pada saat survey detail topografi di lapangan di tambah
dengan peta-peta lain seperti peta geologi, peta tata guna lahan yang
berhubungan dengan lokasi jalan rencana.

2. Identifikasi Lokasi Perencanaan


Identifikasi Perencanaan dimaksudkan untuk menentukan titik awal, titik akhir
dan titik lainnya yang dibutuhkan dalam perencanaan selanjutnya, serta
bangunan yang ada sepanjang jalan pada lokasi yang direncanakan.

3. Menentukan Kriteria Perencanaan


Pada perencanaan geometrik perlu ditentukan terlebih dahulu kriteria desain
seperti klasifikasi menurut fungsi jalan, kecepatan rencana dan lain sebagainya.
Kriteria desain untuk perencanaan geometrik mengacu pada kelas jalan yang
sudah ada yaitu jalan kolektor kelas IIIA dengan kriteria desain sebagai berikut :

CV............... 21
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tabel 3. 2 Kriteria Perencanaan Geometrik


Kriteria
No. Parameter Perencanaan Geometrik Satuan
Desain
1. Kecepatan Rencana Km/Jam 40
2. Ruang Daerah Pengawasan Jalan M 15 15
3. Potongan Melintang - - -
- Daerah Milik Jalan (Damija) M Min. 15 15
- Lebar Jalur M 6.0
- Lebar Bahu Jalan kiri dan
1.5
kanan M
- Kemiringan Melintang
- Perkerasan % 2-3 3
- Bahu Jalan % 4-5 5
- Super-elevasi Maksimum % 8 8
4. Alinemen Horizontal
- Rmin. dengan Kemiringan melintang
Normal M 800 800
- Rmin. dengan Kemiringan
50 50
melintang Maks. M
- Rmin. tanpa Lengkung Peralihan M 250 250
- Panjang Tikungan Minimum M 35 35
- Panjang Mininum Lengkung
Peralihan M 40 40
5. Alinemen Vertikal
- Panjang Min. Lengkung Vertikal
35 35
(cembung) M
- Jari-jari Min. Lengkung Vertikal
450 450
(cembung) M
- Panjang Min. Lengkung Vertikal
M 35 35
(cekung)
- Jari-jari Min. Lengkung Vertikal M 450 450

CV............... 22
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

(cekung)
- Landai Maksimum % 10 10
6. Jarak Pandang
- Jarak Henti Minimum M 40 40
- Jarak Menyiap Minimum M 20 20
7. Panjang Bagian Lurus Maksimum
- Medan Pendataran M 3000 3000
- Medan Perbukitan M 2500 2500
- Medan Pegunungan M 2000 2000
Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota (No.038/TBM/1997)

Kriteria desain tersebut ditetapkan atas pertimbangan kecenderungan


perkembangan transportasi di masa yang akan datang.

4. Penetapan Alignment.
Alignment yang digunakan adalah alignment yang sudah ada pada tahap
pembangunan jalan. Dimungkinkan untuk pindah trase (alignment) akibat
perubahan kondisi lapangan (terjadi longsor atau akibat perubahan lokasi
jembatan).

5. Penggambaran
- Pada setiap gambar alignment dibubuhkan “nomor station” disingkat Sta.,
pada bagian lurus untuk setiap 50 m dan pada jalan yang lengkung Sta.
dibubuhkan setiap 20 m.
- Untuk gambar alignment vertical direncanakan dengan skala 1 : 1000
horizontal dan skala 1 : 100 vertikal.
- Untuk gambar potongan melintang jalan digunakan skala 1 : 100 untuk yang
horizontal dan skala 1 : 100 untuk yang vertikal.

CV............... 23
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

3.5 PENGGAMBARAN

Penggambaran pada pekerjaan ini menggunakan program computer dengan bantuan


perangkat lunak AutoCAD untuk gambar selain gambar geometric jalan, sedangkan
untuk gambar geometrik jalan menggunakan program Autodesk AutoCAD Civil 3D.

Gambar Rencana Teknis Perenanaan Teknis Penanggulangan Longsoran terdiri atas :

1. Sampul luar dan sampul dalam


2. Lembar pengesahan
3. Daftar isi
4. Peta Lokasi
5. Peta sumber bahan dan material
6. Daftar symbol dan singkatan
7. Daftar bangunan pelengkap ( bila ada)
8. Daftar kuantitas item pekerjaan
9. Lembar peta topografi dengan skala 1:1000
10. Gambar penampang melintang dan memanjang jalan.

3.6 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI

Analisa kuantitas mencakup seluruh item pekerjaan yang nantinya akan dilaksanakan
dilapangan dengan menghitung setiap jumlah, luasan atau volume item pekerjaan
sesuai dengan gamar rencana. tem pekerjaan tersebut akan dikelompokkan dalam
beberapa pekerjaan sebagai berikut :

1. Mobilisasi
2. Pekerjaan tanah
3. Pekerjaan pondasi
4. Pekerjaan beton / struktur
5. Pekerjaan pasangan batu
6. Pekerjaan drainase
7. Lain-lain

CV............... 24
LAPORAN PENDAHULUAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Perkiraan biaya pekerjaan proyek menggunakan analisa harga satuan sesuai dengan
standar Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

CV............... 25

Anda mungkin juga menyukai