Anda di halaman 1dari 19

B.

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi Tenaga Ahli
Dalam tahap ini konsultan akan melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi pemahaman KAK, penyusunan Rencana Kerja dan Mobilisasi
Tenaga. Dalam kegiatan pemahaman KAK, Team Leader/ Ketua Tim didampingi
oleh para tenaga ahli akan berkonsultasi dengan pemberi tugas untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai segenap aspek yang
berhubungan dengan spesifikasi pekerjaan.
Konsultasi ini perlu dilakukan dalam rangka penyelarasan persepsi mengenai
KAK, sedemikian sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan ketentuan KAK, dan tujuan yang diharapkan benar-benar dapat dicapai.
Pada prinsipnya, rencana kerja yang akan disusun akan mengacu pada uraian
pendekatan dan metodologi dalam usulan teknis ini. Secara khusus, rencana
kerja ini akan lebih terkonsentrasi pada pematangan mekanisme pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang terlibat, serta
pemantapan jadwal pelaksanaan tahapan kegiatan dalam kaitannya dengan
keterlibatan personil, sedemikian sehingga pelaksanaan pekerjaan benar-benar
dapat berlangsung dengan efektif dalam kondisi durasi masa kerja yang relatif
pendek. Draft rencana kerja yang disusun untuk selanjutnya akan dikonsultasikan
dengan pihak pemberi tugas sebelum diperbaiki dan disetujui untuk
dilaksanakan.
2. Studi Pendahuluan
Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka konsultan akan
segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan laporan yang
ada hubungan-nya dengan studi untuk mempelajari kondisi daerah proyek secara
keseluruhan guna mempersiapkan rencana tindak lanjut tahap berikutnya.
Konsultan akan mengunjungi kantor-kantor instansi pemerintah maupun
swasta yang sekiranya mengelola data yang diperlukan. Untuk kelancaran
pekerjaan ini, maka sangat diperlukan surat pengantar dari pihak Direksi

8
Pekerjaan untuk keperluan tersebut. Dari hasil studi meja akan disusun
program kerja untuk perencanaan jalan yang dimaksud.
3. Survai Dan Penyelidikan Lapangan
Berangkat dari kesepakatan mengenai lokasi perencanaan, pendataan aspek fisik
lokasi perencaan akan dilakukan dengan metode survey lapangan. Survey
Lapangan terutama akan meliputi tahapan antara lain:
- Pengukuran / pemetaan batas delineasi kawasan dan topografinya
- Survey dan pengukuran terhadap konsisi jalan yang akan dilakukan
perencanaan
- Melakukan Survey Kondisi Simpang dan Pendimensian Ukuran
- Simpang rencana pelebaran dan luas area yang dipakai untuk pelebaran
simpang
- Survey Lapangan, khususnya pengukuran dan pemetaan akan dilakukan
dengan menggunakan alat bantu standar seperti GPS, teodolit dan
waterpass serta alat bantu gambar berupa instrumen grafik komputer
seperti AutoCAD dan ArcGIS.
- Operasionalisasi alat bantu akan didukung sepenuhnya oleh pelibatan
tenaga pendukung berupa Surveyor.

4. Tahap Analisis
Analisis dilakukan terhadap data-data hasil survey yang diperoleh seperti data
dukumentasi lapangan dan pengukuran. Perencanaan geometrik persimpangan
sebidang merupakan bagian dari perencanaan jalan secara keseluruhan,
dalam merencanakan geometrik tersebut harus dapat menjamin
keselamatan maupun kenyamanan bagi pemakai jalan. Perencanaan
geometrik jalan juga merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik
beratkan pada perancangan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar
dari jalan, yaitu memberikan pelayanan yang optimal pada arus lalu-lintas
(pengguna jalan). Jadi tujuan dari perencanaan geometrik jalan adalah
menghasilkan infrastruktur yang aman dan efisien dalam pelayanan terhadap
arus lalu lintas serta memaksimalkan biaya pelaksananaan ruang, bentuk dan

9
ukuran. Beberapa prinsip atau ketentuan umum dalam perencanaan
persimpangan yang akan diperhatikan antara lain:
1) Persimpangan harus dirancang dan dioperasikan dengan
kesederhanaan dan keseragaman.
2) Rancangan teknis harus bisa menjaga kemampuan
dan keterbatasan pengguna jalan, seperti; pengemudi, pejalan kaki
dan kendaraan. Ini harus didasarkan pada pengetahuan tentang apa yang
akan dilakukan pengguna jalan (memahami karakteristik pengguna jalan).
3) Meminimalkan jumlah titik konflik antara kendaraan dengan kendaraan
maupun kendaraan dengan pejalan kaki. Hal ini, bisa dilakukan dengan
cara:
a. Pemisahan ruang jalur dan/atau lajur untuk pengendalian dan
membimbing lalu lintas, missal dengan dibuatkannya; separator,
median, dan pulau-pulau jalan.
b. Menyediakan ruang tunggu bagi pejalan kaki yang akan
menyeberang jalan.
c. Pemisahan waktu pergerakan, dengan lampu isyarat lalu lintas
(APILL) di ruang tunggu.
5. Tahap Perencanaan Teknis
Ketentuan umum lain dalam perencanaan yang harus diperhatikan, adalah:
1) Tipe/bentuk pertemuan ruas jalan, bersudut diatas 700, tidak
menjamin perubahan/penataan alinyemen kembali, karena bidang super
elevasi dan pelebaran perkerasan dalam mengakomodasi manuver
kendaraan besar akan memperrumit desain.
2) Mendorong pengemudi kendaraan untuk mengembangkan kecepatan
kendaraannya lebih rendah saat di kaki/pendekat persimpangan.
3) Mendukung prioritas pergerakan lalu lintas lebih lancar dengan
dukungan kapasitas dan tata letak perlengkapan jalan pada kaki
persimpangan jalan utama (hirarki fungsi jalan lebih tinggi).
4) Mencegah pergerakan lalu lintas yang tidak diinginkan dengan
mencegah pengendara mengambil jalur perjalanan yang tidak diinginkan,
dan mendorong mereka untuk mengambil yang ditentukan.

10
5) Memberikan penanda referensi/petunjuk untuk pengguna jalan
dengan referensi yang tepat sesuai peruntukannya, yang umumnya
dengan marka dan rambu.
6) Memberikan peringatan terlebih dahulu untuk perubahan karena ada
sesuatu untuk dijalankan oleh pengemudi kendaraan, tidak boleh tiba-
tiba dihadapkan dengan tidak terduga. Penanda petunjuk, larangan, dan
pemberitahuan lebih awal, yang memperingatkan adanya persimpangan
di depan.
7) Memenuhi jarak pandang dan kebebasan samping bagi pengemudi
kendaraan.
8) Kapasitas dan radius belok di persimpangan memenuhi kebutuhan
kendaraan rencana.

11
BAB III
RENCANA KERJA
A. UMUM
Untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan Survey Kondisi Jalan/Jembatan serta
mendapatkan hasil yang diinginkan maka perlu ditugaskan Konsultan Perencana
untuk membuat suatu Dokumen pada kegiatan dimaksud. Agar pelaksanaan
kegiatan dimaksud dapat berjalan sesuai dengan standar yang berlaku maka
perlu disusun Kerangka Acuan Kerja (KAK). Hal-hal utama tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak hanya memberikan semua jasa perencanaan sesuai KAK tetapi juga
mengusahakan dengan cara sedemikian rupa diperoleh hasil yang terbaik.
2. Tidak hanya melakukan perencanaan biaya kegiatan, tetapi juga mengusahakan
kemungkinan bisa diperoleh penghematan biaya kegiatan.
3. Tidak hanya merencana pekerjaan, tetapi juga menciptakan metode-metode dan
teknik penjadwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.
4. Menitik beratkan pada pelaksanaan program perencanaan mutu secara efektif.
5. Menjalin kerjasama yang baik dengan Instansi Terkait dalam membantu
memecahkan masalah-masalah dan mendayagunakan struktur organisasi.
6. cara umum dalam rangka efisiensi dan efektifas waktu dan biaya pada pekerjaan
ini, maka pengalaman yang lebih tinggi dari yang telah syaratkan akan lebih di
utamakan.
7. Kegiatan ini diselesaikan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak
ditandatangani surat perintah mulai kerja (SPMK)
8. Biaya konsultan dan tata cara pembayaran diantar secara kontraktual setelah
melalui tahapan pengadaan jasa konsultansi.
Metode penanganan pekerjaan merupakan acuan kerja yang berisi tahapan
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara sistematis, agar tujuan
pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, administratif dan tepat waktu.
Untuk itu metode penanganan pekerjaan disusun sesuai dengan ruang lingkup tugas
dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan pengalaman
konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis.

12
Secara umum tahapan metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah:

PENGUMPULA ANALISIS PENYUSUNAN


N DATA PROGRAM

1. Pengumpulan dan Inventarisasi Data


Konsultan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, terlebih dahulu akan
melaksanakan beberapa pekerjaan persiapan perencanaan antara lain:
a. Pemahaman KAK
b. Observasi awal penentuan lokasi perencanaan
c. Menetapkan metodologi perencanaan beserta jadwal pelaksanaannya.
Setelah pelaksanaan persiapan perencanaan, selanjutnya konsultan akan
melakukan pengumpulan dan inventarisasi data. Pengumpulan data ini meliputi
beberapa tahapan pekerjaan:
a. Inventarisasi data primer maupun sekunder pada lokasi yang akan dilakukan
kegiatan perencanaannya.
b. Membuat sketsa lokasi , peletakan instalasi/jaringan serta fasilitas penunjang
lainnya-bila ada.
c. Pengamatan terhadap prasarana dan sarana bangunan yang telah ada serta
pengamatan terhadap kemampuan pelayanan dari sarana dan prasarana
tersebut.
d. Melakukan konsultasi pada dinas yang terkait mengenai aspirasi yang ada
yang akan dijadikan dasar bagi pemilihan rencana tindakan.
Dalam proses pengumpulan dan inventarisasi data, beberapa jenis data yang
dibutuhkan antara lain:
a. Data Primer
Pendataan dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Survey Kondisi
Jalan Dan Jembatan. Hal ini dilakukan melalui pengamatan di lokasi kegiatan
dengan metode : “Rapid Environmental Assesment (REA)”. Data primer
merupakan data yang dikumpulkan sendiri melalui survey. Survey

13
pengumpulan data primer yang biasanya dilakukan tergantung kepada jenis
perencanaan itu sendiri.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data tidak hanya dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan, namun menyinggung pula
kondisi lapangan di sekitar wilayah pembangunan dengan memperhatikan
kondisi existing wilayah yang akan dibangun. Data sekunder yang biasanya
akan dihasilkan dalam suatu perencanaan Jalan dan Jembatan antara lain:
a) Data infrastruktur jaringan transportasi.
b) Data kependudukan
c) Data pemanfaan tata ruang dan rencana tata ruang
d) Data perlengkapan jembatan
e) Data historis mengenai asal tujuan perjalanan, lalu lintas yang melintasi
jembatan
f) Data kekuatan tanah sekitar
g) Data lainnya yang diperlukan dalam penelitian tersebut.

2. Pelaksanaan Analisis
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem dari
program telah terlaksana serta mengevalusi hasil pelaksanaan dan manfaat dari
program yang sedang berjalan. Hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai
dasar untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan program yang lain pada
tahun berikutnya, sehingga program tersebut akan berjalan lebih efektif dan
tetap sasaran.
Tahapan pembuatan analisis (proyeksi kebutuhan akan prasarana dan sarana)
yang dilaksanakan meliputi kegiatan antara lain:
a. Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana Jalan yang telah ada
dan yang akan direncanakan.
b. Analisis perkembangan (kompleksitas) layanan pada Jembatan dengan
mempertimbangkan daya dukung dan potensi lingkungan yang ada.
c. Analisis kebutuhan prasarana dan sarana Jalan dan Jembatan di lokasi
perencanaan.
Dengan adanya analisa dan evaluasi ini diharapkan kelemahan sistem yang
ada pada saat ini dapat diketahui, untuk kemudian diperbaiki dan kelebihan
sistem yang ada dapat pula ditingkatkan dan dikembangkan. Secara khusus
analisa dilakukan terhadap data sekunder dan data primer yang meliputi:

14
a) Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana Jalan Dan
Jembatan.
b) Analisis perkembangan (kompleksitas) layanan Jalan Dan Jembatan yang
akan direncanakan.
c) Analisis kebutuhan prasarana dan sarana Jalan dan Jembatan.

3. Penyusunan Program
Penyusunan program meliputi kegiatan :
a. Indikasi program/Penyusunan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan.
b. Penyusunan metode pelaksanaan.
Agar menjadi lebih sederhana, konsultan membuat skema metodologi kerja
perencanaan sebagai berikut:

Output Perkerjaan:
Gambar detail perencanaan
Rencana kerja dan syarat
Desain teknis, Tahapan Rencana anggaran biaya
penyusunan rencana Rincian volume pelaksanaan pekerjaan
detail , pra-rancangan
yang detail dan terukur Dokumen EE, RKS, gambar rencana dan
CD
Laporan Perencanaan Lainnya

Proses Pengumpulan dan Inventarisasi


Data melalui Survey: Geometrik
Jembatan, Survey Topografi, Survey
Geologi, Survey Pengukuran (Topografi),
Survey Penyelidikan Material, Survey
Hidrologi Dan Drainase

15
B. PROGRAM KERJA
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, maka rencana kerja ini disusun
berdasarkan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konsultan sesuai
dengan ruang lingkup yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan metodologi
yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan.
1. Tahapan Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan secara umum dibedakan atas
persiapan administrasi dan teknis.
a. Persiapan administratif terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
1) Menyiapkan administrasi proyek yang mencakup kontrak perjanjian kerja
antara pemberi tugas dan konsultan pelaksanaan, persiapan surat
pengantar untuk pengumpulan data maupun survei lapangan dan
kelengkapan administrasi lain yang menunjang pelaksanaan pekerjaan ini.
2) Melakukan mobilisasi team, yaitu mobilisasi terhadap tenaga ahli, asisten
tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk memulai pekerjaan.
Mengimplementasikan struktur organisasi pelaksana pekerjaan sesuai
yang diusulkan dalam proposal usulan teknis.
3) Menyiapkan tenaga ahli dan jadwal penugasan tenaga ahli.
b. Persiapan teknis terdiri dari :
1) Menyusun dan menyempurnakan metodologi pelaksanaan pekerjaan.
2) Menyempurnakan jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan tenaga ahli.
3) Menyusun check list kebutuhan data di lapangan .
c. Pengumpulan Informasi Data Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan
Jembatan. Informasi ini didapatkan melalui data sekunder seperti studi
sebelumnya serta data kunjungan lapangan.
Pada tahap persiapan ini, dibuat laporan pendahuluan yang terdiri dari:
1) Metodologi,
2) Manajemen pelaksanaan, serta
3) Rencana kerja termasuk jadwal maupun bentuk kegiatan
4) Inventarisasi data hasil studi literatur

16
2. Survey Lapangan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan data primer dan sekunder sebagai
baseline informations/data yang berkaitan dengan :
a. Kondisi eksisting.
b. Rencana Program.
c. Evaluasi awal serta analisa terhadap input data yang diperoleh dibandingkan
dengan konsep pendekatan.
d. Peningkatan angka pelayanan melalui optimalisasi sistem.
e. Permasalahan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan.
Pelaksanaan survey dalam kegiatan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan akan
meliputi beberapa survey sebagai berikut:
1) Survey Geometrik Jalan
Survey ini dilakukan untuk menentukan titik awal dan akhir pekerjaan di
lapangan yang disertai dengan identifikasi medan menurut jarak dengan
mengelompokkan medan berdasrkan kondisi relief (datar, rolling, tau
perbukitan), sehingga diperoleh perkiraan yang tepat mengenai desain
geometric (alinyemen horizontal dan vertical) yang sesuai untuk
diterapkan dalam perencanaan.
2) Survey Topografi
Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui data koordinat dan elevasi
permukaan tanah disepanjang trase jalan dan di mana hasil yang
diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk peta topografi dengan skala
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Survey Geologi
Merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk memperoleh data mengenai
penyebaran batuan dasar dan tanah termasuk ketebalan tanah serta hasil
pelapukan, data karakteristik tanah yang diperoleh melalui pengujian sifat
fisis dan mekanis tanah di laboratorium.
4) Survey Pengukuran (Topografi)
Pengukuran topografi adalah sebagai proses pengumpulan data
permukaan bumi dan selanjutnya data hasil pengukuran dipresentasikan
dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala tertentu.

17
Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan terdiri dari dua
bagian pekerjaan, yaitu:
✓ Pekerjaan perintisan untuk pengukuran
Melakukan perintisan dengan membuka sebagian daerah yang akan
diukur sehingga pengukuran dapat berjalan lancar. Peralatan yang
dipakai untuk perintis adalah parang, kampak dsb.
✓ Perintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah di plot sesuai hasil
reconnaissance survey dan peta topografi.
✓ Pekerjaan pengukuran ini terdiri dari:
- Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
- Pengukuran situasi
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang
- Pengukuran khusus dan
- Perhitungan penggambaran peta.
5) Survey Penyelidikan Material
Penyelidikan material diadakan dengan metode standar. Lingkup kegiatan
yang tercakup dalam kegiatan ini adalah melakukan survey terhadap
bahan timbunan dari daerah sekitarnya. Penyelidikan sumber quarry
meliputi jenis-jenis quarry dan besarnya volume.
Pelaksanaan survey lapangan tersebut akan membutuhkan beberapa
metodologi sebagai berikut :
✓ Mempelajari lokasi rencana trase jembatan dan daerah-daerah
sekitarnya dari segi geografis, sosial ekonomi secara umum.
- Sketsa alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal.
- Batas-batas ruang milik jalan.
- Lokasi deposit material jembatan yang diperkirakan dapat
dimanfaatkan, seperti quarry pasir, batu atau bahan timbunan.
- Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi
kontruksi jembatan, seperti misalnya sungai, danau, laut, lembah,
jurang, bukit, gunung dan sebagainya.

18
- Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang
diperkirakan dapat atau akan mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi maupun pelayanan lalu lintas jalan.
✓ Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait serta
lembaga masyarakat di sekitar lokasi perencanaan termasuk juga
mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi
proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.
✓ Membuat foto dokumentasi lapangan.

3. Tahap Analisa dan Evaluasi


Pada tahap ini dilakukan identifikasi hasil pengumpulan data dan survei lapangan
serta mengevaluasi permasalahan pada semua aspek teknis yang ada yaitu :
a. Lokasi Kegiatan jasa konsultansi ini berada di wilayah Kota Sabang (Lokasi
Ruas Jalan Sesuai Keputusan Walikota Sabang Nomor 620/815/2015
Tentang Penetapan status jalan/ruas jalan dalam kota sabang).
b. Inventaris Jembatan.
c. Adapun Lingkup Pekerjaan adalah melakukan Survey Kondisi Jalan an
Jembatan yang berstatus Jalan Kota dengan mengikuti aturan.
d. Uraian Pekerjaan Penguatan Database dan Survey Kondisi Jalan antara
lain:
✓ Data Survey Jembatan;
Mencakup Kondisi;
✓ Data Survey Kondisi Jalan;
Melakukan Survey kondisi permukaan.
✓ Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data, serta melakukan Ekspose
hasil Survey.
4. Pelaporan
Suatu perencanaan yang baik tentunya akan sangat bergantung pada metodologi
yang dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal. Dengan metodologi yang
baik tersebut, maka hasil yang diperoleh juga memiliki suatu standarisasi kerja
yang ideal pula. Dalam hal ini Kerangka Acuan Kerja yang telah di tetapkan oleh
PPK menjadi pola dasar terhadap hasil dan capaian suatu perencanaan. Selain

19
adanya data teknis, untuk melengkapi hasil pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan
Jembatan, maka konsultan mengeluarkan laporan hasil kerja sebagai berikut :
a. Laporan Pendahulan
Merupakan suatu apresiasi pekerjaan yang memuat :
✓ Metodologi dan Rencana Kerja;
✓ Organisasi Pekerjaan
✓ Jadwal mobilisasi tenaga dan rencana kegiatan.
b. Laporan Antara :
✓ Hasil pengumpulan data sekunder dan primer
✓ Hasil kajian terhadap data survey
c. Laporan Akhir
Laporan Perencanaan meliputi ringkasan uraian dari Laporan Survai
Pendahuluan, pengolahan dan perhitungan perencanaan. Susunan laporan
perencanaan untuk tiap jalan adalah sebagai berikut: ;
✓ Daftar lsi - Peta Jaringan jalan
✓ Data Kondisi Jalan
d. Hard Disk External Hasil Kegiatan (500 GB)
e. Keluaran/ Produk Yang Dihasilkan
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini, yaitu:
✓ Kondisi eksisting Jalan dan Jembatan.
✓ Penetapan Ruas Jalan dan dan Jembatan informasinya dalam bentuk
tabel (formulir survei inventaris Jaringan Jalan).
✓ Dokumentasi/visualisasi
✓ Laporan Data Survey.
✓ Hard disk External hasil kegiatan (500 GB).
Beranjak dari berbagai metodologi yang telah di utarakan dalam
pembahasan sebelumnya, serta adanya pola kerja yang telah ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja, maka konsultan berkeyakinan untuk
menghasilkan suatu produk perencanaan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu dalam hal ini konsultan mencoba untuk
menguraikan tiap item yang telah ditetapkan oleh PPK sebagai ketentuan
hasil perencanaan, antara lain sebagai berikut:

20
Metodologi pelaksanaan Pekerjaan Penguatan Database dan Survey Kondisi
Jalan dilaksanakan dengan mekanisme kegiatan sebagai berikut :
1) Kondisi eksisting;
Melakukan survey pengukuran Jalan, Jembatan eksisting dan bangunan
pendukung jalan seperti talud, saluran dan kondisi bahu jalan.
2) Melakukan Analisis dari hasil survey kondisi Jembatan sesuai dengan
kondisi lapangan.
3) Dokumentasi/visualisasi, Melakukan dokumentasi setiap ruas jalan yang
disurvey.
4) Hard disk External hasil kegiatan (500 GB). Mengumpulkan semua data
hasil survey dan mengcopykan kedalam Hard disk External.

21
C. PERSONIL DAN PENUGASAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan dibutuhkan tenaga
ahli yang sesuai dengan persyaratan KAK antara lain sebagai berikut:

TEAM LEADER / AHLI


TEKNIK JALAN

SURVEYOR

KURIR
(TENAGA SURVEY)

OPERATOR
KOMPUTER

Kebutuhan personil dan kualitas personil Tim Konsultan yang akan ditugaskan
dalam pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan telah ditentukan dalam
Kerangka Acuan kerja. Konsultan berusaha untuk memberikan Personil yang
mempunyai kualitas lebih dari ketentuan dalam KAK tersebut terutama dalam hal
pengalaman pekerjaan Perencanaan teknis. Konsultan mengusulkan tugas dan
tanggung jawab personil sebagai berikut :

1. Ahli Teknik Jalan


Uraian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh Ahli Teknik Jalan
antara lain sebagai berikut :
a. Melakukan peninjauan lapangan dan survey untuk memperoleh data awal
dan kondisi existing yang berpengaruh pada Struktur bangunan
b. Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Struktur bangunan
berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan

22
c. Merekomendasikan metode pekerjaan Struktur kepada team leader
d. Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Struktur bangunan
e. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan perencanaan teknis
bangunan dengan tata ruang yang proporsional
f. Menyiapkan bahan-bahan/literature yang akan dijadikan standar biaya
g. Menghimpun data-data bahan material pekerjaan yang dibutuhkan dalam
rancangan rencana anggaran biaya
h. Membuat Analisa biaya komponen proyek, menyusun rencana anggaran
biaya proyek.
2. Surveyor
Ahli Surveyor/ Pengukuran memiliki uraian tugas dan tanggung jawab antara lain
sebagai berikut :
a. Melaksanakan Pengukuran dan menghimpun data topografi pada lokasi
Perencanaan
b. Membuat sketsa lapangan
c. Menjabarkan keseluruhan hasil pengukuran topografi melalui laporan hasil
survey
d. Bertanggung jawab terhadap penggunaan peralatan survey dan akurasi hasil
pengukuran yang diperoleh.

3. Kurir (Tenaga Survey)


Membantu Surveyor Melaksanakan Pengukuran dan menghimpun data topografi
pada lokasi Perencanaan.

4. Operator Komputer
Uraian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh Operator
komputer antara lain sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data,
b. Melakukan Pekerjaan Persiapan dan Pendahuluan
c. Membuat kerangka umum/konsep rencana arsitektur, dan pengembangan
disainnya

23
d. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis (DED)
arsitektur
Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang
ada.

24
D. JADWAL RENCANA KERJA
Konsultan perencana telah mencoba menyusun jadwal rencana untuk pekerjaan jasa
konsultansi ini. Untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,
maka jadwal kegiatan disusun sebagai berikut:

BULAN 1.00
No Uraian Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4

1 Tahapan persiapan administrasi & Teknis

2 Pelaksanaan Survey Lapangan

3 Pelaksanaan Proses Data Teknis

4 Penyerahan Laporan Survey

25
BAB IV
DATA KAWASAN PERENCANAAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
Survai pendahuluan atau reconnaissance survey adalah survai yang dilakukan pada awal
pekerjaan dilokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bagian
penting bahan kajian teknis dan bahan untuk pekerjaan selanjutnya. Survai ini diharapkan
mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survai detail lanjutan.
Adapun kondisi ruas Jalan yang akan ditangani dapat dilihat pada foto hasil dokumentasi
awal yang dilakukan.
1. Data Kawasan
Kota Sabang secara Administratif merupakan bagian wilayah Propinsi Aceh dan
merupakan wilayah kepulauan yang berbentuk Pemerintahan Kota yang memiliki 2
(dua) wilayah kecamatan. Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian 28m diatas
permukaan air laut (dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh pergunungan yakni
sekitar 48,17% dari luas kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci topografi
Kota Sabang meliputi dataran 51,01%, Landai 6,03% bergelombang 31,70%, bergunung
48,17%, sangat curam 14,10%.

26

Anda mungkin juga menyukai