Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PEMELIHARAAN ATCS


DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN

1. Data Proyek

Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan ATCS


Pekerjaan : DED Rekayasa Jalan 5 (Jl. Pasteur – Jl. Otten)
Lokasi : Kota Bandung
Sumber Dana : APBD Kota Bandung
Tahun Anggaran : 2017
Waktu Pelaksanaan : 30 hari kalender

2. Latar Belakang
a. Setiap kegiatan penanganan permasalahan lalu lintas sebaiknya diawali
dengan perencanaan Rekayasa, salah satunya adalah penyusunan DED
(Detail Engineering Design), sehingga mampu memenuhi standar kualitas
persyaratan desain jalan/persimpangan.

b. Setiap Penyusunan DED harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-


baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis barang/jasa yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi.

c. Pemberi jasa perencanaan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,


sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan kebutuhan barang/jasa yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan


secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan
yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

e. DED Rekayasa Jalan 5 (Jl. Pasteur – Jl. Otten) Dinas Perhubungan Kota
Bandung direncanakan dan dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Kota
Bandung Tahun Anggaran 2017

f. Agar DED Rekayasa Jalan 5 (Jl. Pasteur – Jl. Otten) terlaksana dengan baik
dalam memenuhi unsur kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis,
maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa
Konsultansi Perencana.

1
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud dari kegiatan ini adalah agar dapat memberikan usulan desain rinci untuk
rencana rekayasa Jl. Pasteur – Jl. Otten.

b. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat memberikan usulan penanganan
kemacetan/permasalahan lalu lintas di Jl. Pasteur – Jl. Otten, yang berpedoman
pada ketentuan teknis yang telah ditetapkan.

4. Sasaran Kegiatan.

a. Sasaran Kegiatan adalah DED Rekayasa Jl. Pasteur – Jl. Otten

b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan, yang terdiri dari komponen kegiatan :


1. Identifikasi masalah lalu lintas;
2. Inventarisasi dan analisis situasi arus lalu lintas;
3. Inventarisasi dan analisis kebutuhan angkutan orang dan barang ;
4. Inventariasi dan analisis ketersediaan atau daya tampung jalan;
5. Inventarisasi dan analisis ketersediaan atau daya tampung kendaraan ;
6. Inventarisasi dan analisis dampak lalu lintas;
7. Penetapan tingkat pelayanan; dan
8. Penetapan rencana kebijakan pengaturan penggunaan jaringan jalan dan
gerakan lalu lintas.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan adalah :


a. Identifikasi Masalah Lalu Lintas, meliputi:
1) Penggunaan ruang jalan;
2) Kapasitas jalan;
3) Tata guna lahan pinggir jalan;
4) Perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan;
5) Pengaturan lalu lintas;
6) Kinerja lalu lintas;
7) Lokasi potensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas.

b. Inventarisasi dan Analisis Situasi Arus Lalu Lintas, meliputi:


1) Volume Lalu Lintas;
2) Komposisi Lalu Lintas;
3) Variasi Lalu Lintas;
4) Distribusi arah;

2
5) Pengaturan arus lalu lintas;
6) Kecepatan dan tundaan lalu lintas;
7) Kinerja perlengkapan jalan;
8) Perkiraan Volume Lalu Lintas yang akan datang.
c. Inventarisasi Dan Analisis Ketersediaan Daya Tampung Jalan;
d. Penetepan Tingkat Pelayanan Yang Diinginkan, harus memenuhi indikator:
1) Rasio antara Volume Dan Kapasitas Jalan;
2) Kecepatan yang merupakan kecepatan batas atas dan kecepatan batas
bawah yang ditetapkan berdasarkan kondisi daerah;
3) Waktu perjalanan;
4) Kebebasan bergerak;
5) Keamanan;
6) Keselamatan;
7) Ketertiban;
8) Kelancaran; dan
9) Penilaian pengemudi terhadap kondisi arus lalu lintas.
e. Penetapan Rencana Kebijakan Pengaturan Penggunaan Jaringan Jalan Dan
Gerakan Lalu Lintas, dilakukan dengan melalui tahapan :
1) Skema Penanganan Lalu Lintas, berupa:
a) Penetapan prioritas angkutan massal;
b) Pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki;
c) Pemberian kemudahan bagi penyandang cacat;
d) Pemisahan atau pemilahan pergerakan arus lalu lintas;
e) Pemaduan berbagai moda angkutan;
f) Pengendalian lalu lintas pada persimpangan;
g) Pengendalian lalu lintas pada ruas jalan; dan/atau
h) Perlindungan terhadap lingkungan.
2) Pemilihan Alternatif Dari Skema Penanganan Lalu Lintas, dengan
memperhatikan :
a) Dampak terhadap lingkungan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup;
b) Dampak terhadap kondisi lalu lintas sekitarnya;
c) Sinergitas dengan kebijakan lain dibidang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
3) Penetapan Rencana Kebijakan Pengaturan Penggunaan Jaringan Jalan
Dan Gerakan Lalu Lintas, berupa:
a) Peta Ruas Jalan;
b) Tata letak perlengkapan jalan; dan
c) Arah arus lalu lintas.

3
3. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan kegiatan dan
melaksanakan kegiatan seperti:

a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada


perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul..
c. Memberikan saran-saran.
d. Membuat laporan

III. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan dapat melaksanakan tanggung


jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

2. Konsultan bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang


dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu barang/jasa yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis.

IV. BIAYA.

1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dialokasi sebesar Rp. 49.930.100,00 (Empat


Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Seratus Rupiah)

2. Sumber Dana.
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Dinas Perhubungan
Kota Bandung Tahun Anggaran 2017.

V. K R I T E R I A

1. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum peralatan/barang dan atau jasa

4
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas pemeliharaan yaitu:
Persyaratan Peruntukan.
1. Menjamin hasil perencanaan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

2. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan kegiatan yang akan direncanakan.

VI. AZAS AZAS.


Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas perencanaan sebagai berikut:
1. Perencanaaan dapat dilaksanakan dengan penggunaan waktu yang efektif dan
efisien, dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya
2. Dengan batasan tidak mengganggu kualitas barang/jasa, biaya investasi dan
pemeliharaan, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

VII. PENDEKATAN METODOLOGI


1. Konsep perencanaan harus selaras/menyesuaikan dengan program yang ada di Kota
Bandung.
2. Lokasi pekerjaan di Kota Bandung.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahk annya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 30 (tiga puluh) hari Kalender atau 1
(satu) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

5
IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi


yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan


dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli.
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan harus menyediakan Tenaga Ahli yang
memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

1. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Transportasi (S2)


lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman
dalam perencanaan bidang transportasi minimal 5 (lima) tahun.

2. Tenaga Ahli, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Tranportasi (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan transportasi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

3. Tenaga Ahli Muda, berpendidikan minimal Sarjana Teknik sipil/trasnportasi


(S1) lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam perencanaan sipil sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun.

6
X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Persiapan

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.

b. Konsep skematik rencana teknis.

c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Analisa

a. Gambar pengembangan rencana Desain.

b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

c. Draft rencana anggaran biaya.

3. Tahap Laporan Akhir

a. Gambar Detail usulan rekayasa.

b. RAB Rekayasa

XI. LAPORAN.

1. Laporan Pendahuluan berjumlah 2 Eksemplar yang berisi tahapan persiapan

2. Laporan Antara berjumlah 2 Eksemplar yang berisi tahapan analisa.

3. Laporan Akhir berjumlah 2 Eksemplar yang berisi tahapan akhir.

XII. Lain-lain

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan

diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;

2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan survey lapangan;

7
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan

Pemilik pekerjaan.

4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus

disediakan oleh Penyedia Jasa;

5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam

berita acara penjelasan pekerjaan.

Bandung, Maret 2017


Mengetahui,

PENGGUNA ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Ir. DIDI RUSWANDI, MT DUDI PRAYUDI, ST, MT


Pembina Tingkat I Pembina
NIP. 19680710 199503 1 002 NIP. 19750326 199901 1 001

Anda mungkin juga menyukai