I. PENDAHULUAN
1. Data Proyek
2. Latar Belakang
a. Setiap kegiatan penanganan permasalahan lalu lintas sebaiknya diawali
dengan perencanaan Rekayasa, salah satunya adalah penyusunan DED
(Detail Engineering Design), sehingga mampu memenuhi standar kualitas
persyaratan desain jalan/persimpangan.
e. DED Rekayasa Jalan 5 (Jl. Pasteur – Jl. Otten) Dinas Perhubungan Kota
Bandung direncanakan dan dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Kota
Bandung Tahun Anggaran 2017
f. Agar DED Rekayasa Jalan 5 (Jl. Pasteur – Jl. Otten) terlaksana dengan baik
dalam memenuhi unsur kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis,
maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa
Konsultansi Perencana.
1
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud dari kegiatan ini adalah agar dapat memberikan usulan desain rinci untuk
rencana rekayasa Jl. Pasteur – Jl. Otten.
b. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat memberikan usulan penanganan
kemacetan/permasalahan lalu lintas di Jl. Pasteur – Jl. Otten, yang berpedoman
pada ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
4. Sasaran Kegiatan.
2
5) Pengaturan arus lalu lintas;
6) Kecepatan dan tundaan lalu lintas;
7) Kinerja perlengkapan jalan;
8) Perkiraan Volume Lalu Lintas yang akan datang.
c. Inventarisasi Dan Analisis Ketersediaan Daya Tampung Jalan;
d. Penetepan Tingkat Pelayanan Yang Diinginkan, harus memenuhi indikator:
1) Rasio antara Volume Dan Kapasitas Jalan;
2) Kecepatan yang merupakan kecepatan batas atas dan kecepatan batas
bawah yang ditetapkan berdasarkan kondisi daerah;
3) Waktu perjalanan;
4) Kebebasan bergerak;
5) Keamanan;
6) Keselamatan;
7) Ketertiban;
8) Kelancaran; dan
9) Penilaian pengemudi terhadap kondisi arus lalu lintas.
e. Penetapan Rencana Kebijakan Pengaturan Penggunaan Jaringan Jalan Dan
Gerakan Lalu Lintas, dilakukan dengan melalui tahapan :
1) Skema Penanganan Lalu Lintas, berupa:
a) Penetapan prioritas angkutan massal;
b) Pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki;
c) Pemberian kemudahan bagi penyandang cacat;
d) Pemisahan atau pemilahan pergerakan arus lalu lintas;
e) Pemaduan berbagai moda angkutan;
f) Pengendalian lalu lintas pada persimpangan;
g) Pengendalian lalu lintas pada ruas jalan; dan/atau
h) Perlindungan terhadap lingkungan.
2) Pemilihan Alternatif Dari Skema Penanganan Lalu Lintas, dengan
memperhatikan :
a) Dampak terhadap lingkungan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup;
b) Dampak terhadap kondisi lalu lintas sekitarnya;
c) Sinergitas dengan kebijakan lain dibidang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
3) Penetapan Rencana Kebijakan Pengaturan Penggunaan Jaringan Jalan
Dan Gerakan Lalu Lintas, berupa:
a) Peta Ruas Jalan;
b) Tata letak perlengkapan jalan; dan
c) Arah arus lalu lintas.
3
3. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan kegiatan dan
melaksanakan kegiatan seperti:
IV. BIAYA.
2. Sumber Dana.
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Dinas Perhubungan
Kota Bandung Tahun Anggaran 2017.
V. K R I T E R I A
1. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum peralatan/barang dan atau jasa
4
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas pemeliharaan yaitu:
Persyaratan Peruntukan.
1. Menjamin hasil perencanaan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan kegiatan yang akan direncanakan.
5
IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI
1. Informasi.
2. Tenaga Ahli.
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan harus menyediakan Tenaga Ahli yang
memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:
6
X. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Persiapan
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
2. Tahap Analisa
b. RAB Rekayasa
XI. LAPORAN.
XII. Lain-lain
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan
7
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemilik pekerjaan.
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam