PEKERJAAN
SUPERVISI PENINGKATAN JALAN DAN GORONG-GORONG DI
UPT DADAHUP DI A1, A2, A4, A5
1. PENDAHULUAN
A. UMUM
1) Setiap pelaksanaan kegiatan Pembangunan maupun rehab di
UPT Dadahup di A1, A2, A4, A5 yang dilakukan kontraktor
pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di
lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung operasional dan efektif.
2) Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh
pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara
penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di
lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3) Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan
pelaksanaan.
4) Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.
B. LATAR BELAKANG.
1) Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas mempunyai tugas
menjamin jalan serta gorong – gorong yang ada di UPT
Dadahup di Kabupaten Kapuas mempunyai jalan serta gorong –
gorong yang memadai dan baik untuk digunakan oleh
masyarakat atau warga transmigrasi yang ada di UPT Dadahup.
2) Untuk itu pada tahun 2021 Dinas Transmigrasi Kabupaten
Kapuas melaksanakan kegiatan Supervisi Peningkatan Jalan
dan Gorong-gorong di UPT Dadahup di A1, A2, A4, A5, yang
nantinya berfungsi baik untuk masyarakat atau warga
transmigrasi yang ada di UPT Dadahup.
3. SASARAN
1) Fasilitas umum dapat digunakan dan sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknis Perencanaan yang terdahulu.
2) Terbangunnya Fasilitas umum sesuai dengan ketentuan teknis.
5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Perencanaan.
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini diperlukan
biaya kurang lebih Rp 435.0000.000,- (Empat Ratus Tiga
Puluh Lima Juta Rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Besarnya biaya konsultan Pengawas merupakan biaya tetap
dan pasti.
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat
perjanjanjian pekerjaa pengawasan yang dibuat oleh Kuasa
Pengguna Anggaran dan Konsultan Pengawas.
2) Biaya pekerjaan konsultan Pengawasan dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan
proses pengadaan konsultan pengawas sesuai peraturan yang
berlaku, yang terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK
d. pembelian dan atau sewa peralatan,
e. BiayaPerjalanan,
f. biaya rapat-rapat,
g. pajak PPn 10%,
7. LINGKUP PEKERJAAN
7.1. LINGKUP TUGAS
A. UMUM
Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan
pula oleh pengelola kegiatan agar fungsi dan tangung jawab
konsultan pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh
pemberi tugas.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara
terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan
pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara
garis besarnya yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net
Work Planning yang diajukan oleh kontraktor
pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
pengelola kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan
pengawas dilengkapi dengan Surat Tugas oleh
perusahaan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk yang kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas
dari bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di
lapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang
ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada pemborong, dengan
pemberitahuan tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana
pekerjaan dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pengguna
Anggaran untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan
Pejabat Pengguna Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan Fisik (PPTK) serta unsur wilayah (jika
diperlukan) dengan tujuan untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi
dan teknis teknologis kepada Pejabat Pengguna
Anggaran mengenai volume presentasi dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai,
jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang
dibuat oleh pemborong terutama yang mengakibatkan
tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
pemborong (Shop drawing).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta
untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan serta penambahan atau pengurangan
pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan
dan bulanan Berita Acara kemajuan pekerjaan
penyerahan pertama serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana
harusmenyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur
organisasi Konsultan Perencanauntuk menjalankan kewajibannya
sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalamKAK ini yang
bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya,
sebagaiberikut :
N Kualifikasi Pengalama
Jabatan Keahlian Jml
o n Minimal
A. TENAGA AHLI
1. Site Engginer Ahli Jalan (202) 1 S1/Madya 4 Tahun
Quality/
2. Ahli Jalan (202) 1 S1/Madya 3 Tahun
Quantity
Ahli K3
3. Ahli K3 Konstruksi (603) 1 S1/Muda 3 Tahun
Konstrusi
4. Chief Inspector Ahli Jalan (202) 1 S1/Muda 3 Tahun
B. TENAGA PENDUKUNG
Pengawas
1. Ahli Jalan (202) 4 S1/Muda 1 Tahun
Lapangan
2. Operator CAD - 1 SMK/SMA -
3. Administrasi - 1 SMK/SMA -
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga
ahli SKA dari Asosiasi, dan semua tenaga Ahli dilengkapi dengan Curiculum Vitae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.
Tugas :
1) Tenaga Ahli Muda teknik Sipil jalan akan bertindak sebagai site
engginer yang bertanggung jawab terhadap hasil kegiatan
kepada pengguna jasa.
2) Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja/ tenaga pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan selama
waktu pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
3) Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas,
atau koordinasi lapangan.
4) Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu
konstruksi.
5) Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan
struktur. Memastikan progres Pengawasan sesuai dengan
jadwal.
6) Ahli Muda jalan akan bertindak sebagai Quality/Quantity yang
bertanggung jawab melaksanakan tugas pengawasan tehadap
pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang
telah ditentukan.
7) Tidak menerima pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak
sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
8) Membuat laporan tertulis kepada pelaksana pekerjaan atas hal-
hal yang menyangkut pengendalian kuantitas.
9) Membantu pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan proses
serah terima khususnya terlibat dalam hal pelaporan jenis dan
kuantitas hasil akhir pelaksanaan kerja kontraktor secara
menyeluruh.
10) Ahli muda K3 Konstruksi bertidak sebagai Ahli K3 Kontruksi
bertanggung jawab menerapkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
11) Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
12) Mengelola program K3. Mengevaluasi prosedur dan instruksi
kerja penerapan ketentuan K3.
13) Chief Inspector adalah merupakan Personil Konsultan
Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan terus
menerus di lokasi pekerjaan. Senantiasa memberikan laporan
kepada Site Engineer jika ada pelaksanaan pekerjaan tidak
sesuai kontrak.
14) Tenaga Ahli Muda jalan / jembatan akan bertindak sebagai
pengawas lapangan yang bertanggung jawab terhadap hasil
Kegiatan Fisik yang dilaksanakan pelaksana ,Penggunanan
Bahan untuk konstruksi dan kedatangan bahan yang bisa
diterima dilapangan dan Memantau metode Kerja agar selaras
dengan waktu kegiatan yang sudah ditentukan
10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Mencatat kegiatan di Buku direksi, yang memuat semua kejadian,
perintah dan petunjuk penting dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan Fisik, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b. Memantau dan mengawasi kegiatan harian di lokasi meliputi,:
Tenaga kerja
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
Alat-alat
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule
yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k. Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap
11. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti
dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksankan
secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang
telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh pejabat pembuat
komitmen.
B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang
objektif untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut
macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan
sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan
dengan profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan
pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman
dan peraturan yang berlaku antara lain:
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan yaitu Kontrak Pekerjaan Pelaksanaan
beserta kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai
dasar perjanjiannya.
2. KetentuanPeraturan Beton Indonesia dan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
yang berkaitan dengan lokasi dan ruang lingkup pekerjaan
yang bersangkutan.
11. PERALATAN
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, minimal peralatan yang harus
disediakan adalah
1. Komputer / Laptop 6 Unit
2. Printer A3 3 Unit
3. Printer A4 3 Unit
4. Alat Ukur 1 Set
5. Kendaraan Roda 2 6 Unit
6. Kendaraan Roda 4 1 Unit
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka
konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang
diterima dan mencari bahan masukanlain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera
menyusun programkerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan
Kerja.
.......................................................
NIP. ..........................................