- 1 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
Bab II
TANGGAPAN TERHADAP KAK
2.1 Umum
BAB IIII
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Dalam pandangan konsultan PT. Tema Karya Mandiri untuk melaksanakan suatu
pekerjaan diperlukan inovasi-inovasi yang bermuara pada peningkatan produk
pekerjaan tersebut.
mudah dibaca dan digunakan pihak pengguna jasa dari produk perencanaan
tersebut.
BAB IV
APRESIASI INOVASI
Dalam pandangan konsultan PT. Tema Karya Mandiri untuk melaksanakan suatu
pekerjaan diperlukan inovasi-inovasi yang bermuara pada peningkatan produk
pekerjaan tersebut.
mudah dibaca dan digunakan pihak pengguna jasa dari produk perencanaan
tersebut.
BAB V
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
5.1 U M U M
Agar dapat dihasilkan suatu mutu hasil pelaksanaan maksimal dan mencakup semua
aspek yang telah diisyaratkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka metodologi
pendekatan teknis disusun berdasarkan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Mempersiapkan bahan-bahan dasar perencanaan sebelum ke lapangan
yaitu melaksanakan survey pendahuluan yang meliputi :
- Mempersiapkan data-data awal.
- Membuat desain sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai
panduan survey pendahuluan / Recon di lapangan.
- Menetapkan ruas yang akan disurvey
2. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan / Reconnaissance Survey adalah survey yang
dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi, yang bertujuan untuk memperoleh
data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk
pekerjaan selanjutnya. Serta diharapkan mampu memberikan saran dan
bahan pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya : survey
topografi, survey geologi dan geoteknik, survey bahan quarry, survey
hidrologi/hidrolik, jenis konstruksi serta metode pelaksanaan sehingga
diperoleh suatu perencanaan detail desain yang matang, semua kegiatan
recon survey harus dibuatkan laporan sebagai data awal perencanaan.
3. Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trace jalan
dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1:1000, yang akan digunakan untuk perencanaan
geometrik jalan, serta 1:5000 untuk perencanaan jembatan dan
penanggulangan longsoran.
Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi :
- Pemasangan Patok-patok
a. Patok-patok BM dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau
pipa paralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan
diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang
aman, mudah terlihat. Patok BM akan dipasang pada setiap 1 ( satu
) kilo meter.
b. Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak
diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang
Prasarana Wilayah, Notasi dan nomor BM dengan warna hitam.
Patok BM yang sudah terpasang, kemudian diphoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
USULAN TEKNIS HAL. - 11 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
c. Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawah diruncingkan, bagian
atas diratakan dan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang
masih nanpak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan
khusus akan ditambahkan patok bantu.
d. Untuk memudahkan pencarian patok, pada daerah sekitar patok
diberi tanda-tanda khusus.
e. Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok,
misalnya diatas permukaan jalan beraspal atau diatas permukaan
batu, maka titik-titik poligon dan sipat datar ditandai dengan paku
seng yang dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
- Pengukuran Khusus
Pengukuran khusus diperlukan pada beberapa kondisi khusus, misalnya
: perpotongan rencana trace jalan dan sungai.
a. Pengukuran pada perpotongan rencana trace jalan dengan sungai.
- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing 200 m
dari perkiraan titik perpotongan atau daerah sekitar sungai yang
masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan
interval pengukuran penampang melintang sengai sebesar 25
meter.
- Pada daerah posisi jembatan interval pengukuran melintang
dan memanjang dilakukan setiap 10 meter (maksimal 15
meter)
- Koridor pengukuran searah rencana trace jalan masing-
masing 100 m dari kedua tepi sungai dengan interval
pengukuran penampang melintang rencana trace jalan
sebesar 25 meter.
USULAN TEKNIS HAL. - 14 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
- Persyaratan.
Pemeriksaan dan koreksi alat ukur,. Sebelum melakukan
pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan akan
diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Theodolit
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo
tabung.
- Sumbu II tegak lurus sumbu I
- Garis bidik tegak lurus sumbu II
- Kesalahan kolimasi horizontal = 0
- Kesalahan indek vertikal = 0
b. Pemeriksaan alat sifat datar.
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo
tabung.
- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur akan dicatat dan
lilampirkan kedalam laporan.
- Perhitungan:
a. Pengamatan Matahari.
Dasar perhitungan pengamatan matahari akan mengacu
pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh
USULAN TEKNIS HAL. - 15 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
- Inventarisasi Jembatan
Tujuan inventarisasi jembatan adalah untuk mendapatan informasi
mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau diantaranya :
a. Nama, lokasi serta kondisi jembatan
b. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan
jenis lantai.
c. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan
atau pemeliharaan
d. Data yang diperoleh akan dicatat dalam suatu format standar.
e. Photo dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan
yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Photo ditempel
pada format standar
- Uji Laboratorium
Uji laboratorium yang akan dilakukan pada contoh tanah asli (
undisturbed sample ) dimaksud untuk mendapatkan karakteristik
identifikasi umum (Index Propertis ) dari contoh tanah yang
bersangkutan.
- Kadar Air (W)
- Berat Isi Tanah ()
- Berat Jenis Tanah (Gs)
USULAN TEKNIS HAL. - 23 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
- Batas-batas Attenberg
- Uji Gradasi / Saringan dan Hidrometer
- Uji Konsolidasi
- Uji CBR
Uji tersebut dilakukan sesuai standar pelakasanaan ASTM.
- Penyelidikan Geologi
- Penyelidikan Geoteknik
- Lokasi Quarry
9. Perencanaan Teknis
Bertujuan untuk merencanakan baik geometrik, perkerasan, jembatan,
struktur bangunan pelengkap, landsekap, sampai dengan penyiapan
USULAN TEKNIS HAL. - 24 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
Sehingga dengan demikian diperlukan perencanaan yang lebih teliti dan dimulai dari
awal pekerjaan persiapan sampai dengan hasil akhir pekerjaan agar tercapai suatu
hasil pekerjaan yang maksimal dan sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan Perencanaan akan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila ditunjang
dengan sistem organisasi yang baik pula serta pelaksanaan perencanaan yang efektif
dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam usaha mendapatkan suatu kesatuan dalam pekerjaan diperlukan adanya suatu
dasar serta pegangan sebagai acuan di dalam melaksanakan perencanaan, yaitu
dengan cara menyebarluaskan beberapa dokumen-dokumen serta spesifikasi kepada
personil/petugas lapangan yang terkait.
USULAN TEKNIS HAL. - 26 -
PT. TEMA KARYA MANDIRI
BAB VI
RENCANA KERJA
Konsultan akan menyusun dan menyerahkan Rencana Kerja (Request For Work)
dan Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule) kepada Tim Perencana untuk
diperiksa dan disetujui, sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana
Kerja tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Mobilisasi serta jumlah alat dan personil yang direncanakan akan dipergunakan
di lapangan.
Tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan yang telah disetujui.
Kondisi Proyek dan lingkungan sekitarnya, cuaca serta dominan musim
setempat.