Materi M2
Metode Konstruksi Jalan
16KSI5062
Desutama Prayogo
e: de.prayogo.sipil@polban.ac.id
m: 0878 2333 2904
Proyek kegiatan sementara dari tiap personil, material dan sarpras yang bersifat
unik yang terdiri dari sekumpulan aktifitas yang saling berhubungan dimana
terdapat titik awal dan akhir dengan sasaran atau hasil tertentu, bersifat lintas fungsi
organisasi yang membutuhkan keahlian dari berbagai profesi dan organisasi.
PELAKSANAAN PROYEK
7 7
urutan proses :
1. Identifikasi dan klasifikasi fungsi dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek
2. pengelompokan kegiatan sejenis dalam satu unit tertentu
3. penyiapan sumber daya untuk menjalankan fungsi dan kegiatan sesuai kelompok
kegiatannya
4. menyusun mekanisme koordinasi dari masing-masing fungsi dan kegiatan
ORGANISASI PROYEK
9 9
Fungsi dan Kegiatan dalam Proyek
1. Fungsi Perencanaan Teknis dan keuangan
a. Perencanaan Rekayasa Teknik / Engineering
a.1 membuat jadwal pelaksanaan
a.2 merencanakan sumber daya, bahan, alat dan sub kontraktor
a.3 merencanakan metode pelaksanaan
a.4 merencanakan gambar kerja
a.5 merencanakan mutu
a.6 merencanakan K3L
b. Perencanaan Administrasi dan Keuangan
b.1 merencanakan cash flow
b.2 merencanakan termin/penagihan
b.3 menyiapkan system akuntansi, perpajakan
b.4 mengelola SDM
2. Fungsi Pelaksanaan / Operasional
mewujudkan bentuk fisik bangunan sesuai perencanaan teknis dan
keuangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan
3. Fungsi Pengendalian
membandingkan realisasi dengan perencanaan
bila ada deviasi maka dianalisis penyebabnya dan diambil tindakan
berupa solusi
ORGANISASI PROYEK 1010
Project Manager
1. Rencana Biaya
mengacu pada data saat tender dan disebut Rencana Anggaran Pelaksanaan/RAP
keberhasilan dalam pengendalian biaya dilihat dari nilai akhir pelaksanaan yang
dikeluarkan dibandingkan dengan target dari perusahaan
2. Rencana Mutu
kegiatan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemilik
proyek sesuai dengan kontrak
wajib memperhatikan prosedur ISO , jika kontraktor sudah memperoleh sertifikat
ISO-9000 (mahasiswa wajib baca ISO -9000 untuk Kontraktor !)
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1414
Hasil penyusunan juklak:
3. Rencana Waktu
perencanaan merujuk pada batas waktu penyelesaian yang tertulis dalam Kontrak
Time Schedule disusun berupa bar chart lengkap dengan Kurva S sebagai Master
Schedule/Jadwal Pelaksanaan Induk yang mencakup seluruh kegiatan pekerjaan
Jadwal pelaksanaan tidak boleh lebih lambat dari waktu di Kontrak !
Jadwal rinci wajib merujuk pada Master Schedule
a. Jadwal Peralatan penyediaan, pendatangan,jumlah alat yang
dibutuhkan
b. Jadwal Bahan pemesanan, pendatangan, jumlah, jenis bahan yang
diperlukan
c. Jadwal Tenaga Kerja pendatangan, keahlian, jumlah tenaga yang
dibutuhkan
d. Jadwal Arus Kas rencana penerimaan/cash in sesuai dengan cara
pembayaran/term of payment dari owner ataupun
dana talangan/bridging finance
rencana pengeluaran/cash out untuk pembayaran
ke pihak ke tiga
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1515
Hasil penyusunan juklak:
Brainstorming
5. Rencana K3L
terkait erat dengan penyusunan Safety Plan, Security Plan dan House Keeping
(rencana K3, pengamanan proyek dan pengelolaan ketertiban serta kebersihan
proyek) dengan target Zero Accident
target : produktifitas dan efektifitas kerja tanpa terjadi kecelakaan kerja
A. Safety Plan
dibuat sesuai arahan dan ketentuan Depnaker
mencakup: Safety Management, Identifikasi bahaya kerja dan
penanggulangannya, rencana penempatan alat pengaman (jarring, pagar di tepi
bangunan jalan), railing, rambu K3, rencana penempatan APAR, gudang bahan
peledak, dll
B. Security Plan
mencakup: prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu,
identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek, prosedur komunikasi di proyek
C. House Keeping
mencakup: penempatan bak sampah/cerobong asap ruang pembakaran sampah,
lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, pengaturan kantor proyek, pengaturan
jalan sementara, pengaturan lokasi gudang, los kerja, barak pekerja dll
TEMPLATE JUKLAK PROYEK 17 17
A. URAIAN PROYEK
B. UMUM
C. KONDISI SETEMPAT
D. STRUKTUR BAWAH/TANAH DASAR
E. STRUKTUR GEOMETRIK & PERKERASAN JALAN
F. STRUKTUR ATAS/BANGUNAN PELENGKAP JALAN
G. PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL
H. JADWAL PELAKSANAAN
I. KESELAMATAN
J. RENCANA INSPEKSI
K. KEAMANAN
L. KEBERSIHAN PROYEK
M. DOKUMENTASI
N. ANGGARAN
O. SOP PROYEK
P. PELATIHAN
Q. ADMINISTRASI KONTRAK
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
A. URAIAN PROYEK 18 18
1. Penjelasan data proyek
2. Lingkup Pekerjaan
3. Layout proyek
4. Struktur Organisasi, Daftar Alamat, Nomor Telepon, Job desc
5. Metode Pelaksanaan (flow chart dan network secara lengkap)
6. Time Schedule , lengkap dengan gambar denah, dan potongan
B. UMUM
1. Site Plan untuk pekerjaan persiapan
a. batas lokasi proyek
b. kantor pemilik proyek
c. kantor MK
d. kantor kontraktor
e. Stockyard, workshop dan tempat sampah
f. lokasi dan dimensi tempat penumpukan sementara alat
g. gudang tertutup
h. genset dan ruang panel utama
i. concrete pump (rigid pave atau pekerjaan struktur)
j. saluran drainase, dewatering dan saluran air kotor
k. tempat cuci kendaraan
l. tempat sampah dan area manuver kendaraan angkut
m. pos jaga
n. lokasi penempatan bahan selain tulangan baja dan kayu
o. barak pekerja, kantin, toilet
p. gambar pagar dan papan nama proyek
2. Gambar Detail denah, tampak, potongan.. Semua gambar harus sesuai standar gambar !!
a. kantor proyek
b. gudang tertutup
c. toilet dan lainnya sesuai site plan semua desain fasilitas WAJIB IKUT STANDAR !
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
19 19
C. KONDISI SETEMPAT
1. Denah dan potongan dari posisi dan kondisi bangunan eksisting, utilitas di bawah tanah (kabel,
pipa, saluran), bangunan di sekitar lokasi yang akan berpengaruh pada pekerjaan proyek, rencana
relokasinya
2. Denah lokasi Bench Mark (BM) + detail konstruksi BM
D. PEKERJAAN TANAH
1. Gambar denah dan potongan pekerjaan tanah, urutan dan alur pelaksanaannya, mencakup:
a. jenis alat yang digunakan
b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek
c. perhitungan produktifitas kerja
d. perhitungan jumlah alat dan waktu pelaksanaanya
e. peta jalur dan lokasi buangan
f. hasil penyelidikan tanah
g. volume pekerjaan
h. pembagian alur kerja dan zona kerja
2. pekerjaan DPT, pelindung lereng, Ground Anchor dan deep well
J. RENCANA INSPEKSI
K. RENCANA KEAMANAN
M. RENCANA DOKUMENTASI
N. RENCANA ANGGARAN
Q. ADMINISTRASI KONTRAK
1. Kondisi medan jembatan terletak diatas air (sungai, selat, laut) atau bangunan di daratan
2. Tipe alat yang dimiliki sangat berakibat pada biaya pelaksanaan dan efisiensi yang akan
dicapai
3. Kondisi jalan akses menuju lokasi proyek
4. Tipe alat berat / alat angkut apa yang dapat melewati rute / jalan akses
5. Waktu pelaksanaan waktu pendek maka precast akan menjadi pilihan yang tepat
(misalnya)
6. Lalu lintas selama masa konstruksi lalu lintas yang ada tidak dapat dihentikan
sepenuhnya timbul tuntutan penggunaan tipe alat khusus untuk mengatasi kondisi yang
ada
7. Tipe material dan struktur jembatan yang digunakan beton atau baja ??
8. ……….anda cari pertimbangan lainnya!!
Materi tambahan / informasi tambahan
30 30
Rasional :
D. Metoda Erection saat ini
1. Sistem Perancah digunakan pada struktur beton precast jika jembatan terletak diatas
daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas lalu lintas perlu daya dukung
tanah yang baik pada dudukan perancah
2. Sistem Service Crane digunakan pada struktur beton precast jika jembatan terletak
diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas jika jembatan akses di bawah
jembatan tidak memungkinkan untuk pergerakan alat berat dan/atau supply balok girder
tidak perlu daya dukung tanah yang baik di bawah lantai jembatan, yang penting tanah dapat
dilewati oleh alat berat, tapi perlu acces road yang baik
3. Sistem Launching Truss digunakan pada struktur beton precast dengan jembatan
terletak diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas sehingga jembatan
akses di bawah jembatan tidak memungkinkan sama sekali untuk pergerakan alat berat
dan/atau supply balok girder, misal sungai bentang lebar tidak perlu daya dukung tanah
yang baik di bawah lantai jembatan, tapi perlu booking alat (alat masih jarang di Indonesia)
Materi tambahan / informasi tambahan
31
Rasional :
31
4. Sistem Counter Weight dan Link Set digunakan pada struktur baja dan/atau beton
precast dengan jembatan terletak diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau
fasilitas sehingga jembatan akses di bawah jembatan tidak memungkinkan sama sekali untuk
pergerakan alat berat dan/atau supply balok girder atau hambatan seperti sungai bentang
lebar
counter weight dilakukan dengan menambah beban agar erection cantilever system bisa dilakukan
link set dilakukan dengan menghubungkan satu span rangka yang sudah dilaksanakan sebagai counter
weight bagi span selanjutnya
Jenis :
a. Launching Gantry
dipakai pada hambatan arus lalu lintas yang tinggi dengan jenis struktur precast
segmental box untuk mendapatkan erection speed yang tinggi, didukung oleh
segmental feeding system di bagian belakang alat