Anda di halaman 1dari 33

1

Materi M2
Metode Konstruksi Jalan
16KSI5062

Prinsip Pelaksanaan / Tahap


Konstruksi Jalan

Desutama Prayogo
e: de.prayogo.sipil@polban.ac.id
m: 0878 2333 2904

JTS POLBAN-KBK Transportasi


Hasil belajar
2

MK Metode Konstruksi Jalan,


Mampu mengetahui tahapan pelaksanaan konstruksi
bangunan jalan di perkotaan dan antar kota sesuai
dengan syarat dan standar teknis yang baku dengan
menggunakan metoda konstruksi, teknologi konstruksi,
dan prinsip-prinsip pengendalian konstruksi dengan
berbasis data dan informasi teknis untuk menghasilkan
laporan perancangan pelaksanaan kostruksi yang disajikan
dalam bentuk kertas kerja ( C6, P3, A4/Prosedural) 
create-tepat-berpegang pada standar
Perkuliahan  Kelas , 2 SKS (1X50 TM + 1x60 PT + 1x60
BM + 4 Praktik) setara dengan 7 jam belajar
Perlu sekali mahasiswa melakukan studi referensi secara
aktif untuk melakukan perancangan kertas kerja
Bahan Kajian
Metode Konstruksi Jalan
3

1. Mengetahui dokumen pelaksanaan dan ketentuan keteknikan (gambar


teknik, spesifikasi teknis dan spesifikasi khusus), prinsip-prinsip cacat
dan kegagalan konstruksi jalan; M1
2. Mengetahui kode etik profesi, hukum konstruksi, K3L, pencemaran
lingkungan dan keamanan dan pengaturan lalu lintas terkait pekerjaan
jalan; M1
3. Mengetahui konsep teoretis organisasi proyek jalan dan petunjuk
pelaksanaan jalan; M2
4. Melakukan penyusunan petunjuk pelaksanaan konstruksi jalan;
5. Melakukan perhitungan konstruksi galian dan timbunan pekerjaan
jalan;
6. Melakukan perhitungan konstruksi pekerjaan tanah pada pekerjaan
jalan;
7. Melakukan perhitungan konstruksi pekerjaan struktur jalan ( badan
jalan, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap jalan);
8. Merancang tahapan pelaksanaan konstruksi jalan; dan
9. Membuat laporan perancangan konstruksi jalan.
4
bro

Pelaksanaan Proyek Konstruksi


5

Jalan menurut anda saat ini?


PELAKSANAAN PROYEK 6 6

Proyek  kegiatan sementara dari tiap personil, material dan sarpras yang bersifat
unik yang terdiri dari sekumpulan aktifitas yang saling berhubungan dimana
terdapat titik awal dan akhir dengan sasaran atau hasil tertentu, bersifat lintas fungsi
organisasi yang membutuhkan keahlian dari berbagai profesi dan organisasi.
PELAKSANAAN PROYEK
7 7

Pelaksana proyek  KONTRAKTOR / PEMBORONG yang bekerja sesuai kontrak


dengan pengguna jasa / owner / bouwheer

Setiap kegiatan yang berkaitan dengan proyek membutuhkan MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek  usaha pengelolaan dan pengorganisasian beragam sumber


daya selama masa pelaksanaan proyek, dengan tujuan akhir berupa sasaran kuatitas,
waktu dan biaya yang telah ditentukan

Elemen utama manajemen proyek:


1. Manajer Proyek 
2. Tim Proyek  kelompok orang dari berbagai disiplin / fungsi organisasi
dibawah pimpinan Manajer proyek.
Tim proyek akan memilih sub kontraktor, mandor dan supplier dan berperan aktif
dalam menjalankan proyek untuk memenuhi sasaran
3. Sistem Manajemen Proyek  sistem organisasi dan sistem informasi
ORGANISASI PROYEK
8 8

Organisasi  sekelompok orang yang menjalankan kegiatan dan cara tertentu


untuk mencapai tujuan tertentu

Penyusunan Organisasi Proyek

urutan proses :

1. Identifikasi dan klasifikasi fungsi dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek
2. pengelompokan kegiatan sejenis dalam satu unit tertentu
3. penyiapan sumber daya untuk menjalankan fungsi dan kegiatan sesuai kelompok
kegiatannya
4. menyusun mekanisme koordinasi dari masing-masing fungsi dan kegiatan
ORGANISASI PROYEK
9 9
Fungsi dan Kegiatan dalam Proyek
1. Fungsi Perencanaan Teknis dan keuangan
a. Perencanaan Rekayasa Teknik / Engineering
a.1 membuat jadwal pelaksanaan
a.2 merencanakan sumber daya, bahan, alat dan sub kontraktor
a.3 merencanakan metode pelaksanaan
a.4 merencanakan gambar kerja
a.5 merencanakan mutu
a.6 merencanakan K3L
b. Perencanaan Administrasi dan Keuangan
b.1 merencanakan cash flow
b.2 merencanakan termin/penagihan
b.3 menyiapkan system akuntansi, perpajakan
b.4 mengelola SDM
2. Fungsi Pelaksanaan / Operasional
 mewujudkan bentuk fisik bangunan sesuai perencanaan teknis dan
keuangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan
3. Fungsi Pengendalian
 membandingkan realisasi dengan perencanaan
 bila ada deviasi maka dianalisis penyebabnya dan diambil tindakan
berupa solusi
ORGANISASI PROYEK 1010

Project Manager

Engineering: Operasional: Administrasi Umum:


Perencanaan Sipil, SDM
Pengendalian Arsitektur, Keuangan
M/E
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1111
Petunjuk Pelaksanaan / Juklak :
kegiatan mempersiapkan bagaimana pekerjaan akan dilaksanakan sehingga
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
 membuat juklak = 70% pekerjaan telah selesai !!

Informasi yang diperlukan sebagai dasar perencanaan:


1. dokumen kontrak  gambar dan RKS / spesifikasi
2. pengalaman sebelumnya (proyek sejenis)
3. personil yang memiliki pengalaman proyek sejenis
4. kondisi lapangan dan lingkungan
5. sumber material dan kemampuan pengadaannya
6. sumber tenaga kerja dan kemampuan pengadaannya
7. sub kontraktor spesialis yang tersedia
8. ketersediaan peralatan
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1212

Juklak disusun oleh tim yang ditunjuk oleh PM:


1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota  a. bidang metode pelaksanaan
b. bidang logistik
c. bidang peralatan
d. bidang keuangan dan anggaran biaya

Hasil penyusunan juklak:


1. Rencana Biaya
2. Rencana Mutu
3. Rencana Waktu
4. Rencana Metode Pelaksanaan
5. Rencana K3L
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1313

Hasil penyusunan juklak:

1. Rencana Biaya
 mengacu pada data saat tender dan disebut Rencana Anggaran Pelaksanaan/RAP
 keberhasilan dalam pengendalian biaya dilihat dari nilai akhir pelaksanaan yang
dikeluarkan dibandingkan dengan target dari perusahaan

2. Rencana Mutu
 kegiatan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemilik
proyek sesuai dengan kontrak
 wajib memperhatikan prosedur ISO , jika kontraktor sudah memperoleh sertifikat
ISO-9000 (mahasiswa wajib baca ISO -9000 untuk Kontraktor !)
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1414
Hasil penyusunan juklak:

3. Rencana Waktu
 perencanaan merujuk pada batas waktu penyelesaian yang tertulis dalam Kontrak
 Time Schedule disusun berupa bar chart lengkap dengan Kurva S sebagai Master
Schedule/Jadwal Pelaksanaan Induk yang mencakup seluruh kegiatan pekerjaan
 Jadwal pelaksanaan tidak boleh lebih lambat dari waktu di Kontrak !
 Jadwal rinci wajib merujuk pada Master Schedule
a. Jadwal Peralatan  penyediaan, pendatangan,jumlah alat yang
dibutuhkan
b. Jadwal Bahan  pemesanan, pendatangan, jumlah, jenis bahan yang
diperlukan
c. Jadwal Tenaga Kerja  pendatangan, keahlian, jumlah tenaga yang
dibutuhkan
d. Jadwal Arus Kas  rencana penerimaan/cash in sesuai dengan cara
pembayaran/term of payment dari owner ataupun
dana talangan/bridging finance
 rencana pengeluaran/cash out untuk pembayaran
ke pihak ke tiga
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
1515
Hasil penyusunan juklak:

4. Rencana Metode Pelaksanaan


 merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pekerjaan!
 merupakan hasil pembahasan rinci :

Brainstorming

Diskusi Hasil berupa  Gambar kerja berupa urutan pelaksanaan


(procedure & work instruction) sebagai
acuan utama pelaksanaan tiap pekerjaan
Studi referensi
dari berbagai sumber

Perbaikan atau inovasi menghasilkan Nilai Tambah


Bagi tercapainya sasaran proyek
PERENCANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PROYEK
16 16
Hasil penyusunan juklak:

5. Rencana K3L

 terkait erat dengan penyusunan Safety Plan, Security Plan dan House Keeping
(rencana K3, pengamanan proyek dan pengelolaan ketertiban serta kebersihan
proyek) dengan target Zero Accident
 target : produktifitas dan efektifitas kerja tanpa terjadi kecelakaan kerja
A. Safety Plan
 dibuat sesuai arahan dan ketentuan Depnaker
 mencakup: Safety Management, Identifikasi bahaya kerja dan
penanggulangannya, rencana penempatan alat pengaman (jarring, pagar di tepi
bangunan jalan), railing, rambu K3, rencana penempatan APAR, gudang bahan
peledak, dll
B. Security Plan
 mencakup: prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu,
identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek, prosedur komunikasi di proyek
C. House Keeping
 mencakup: penempatan bak sampah/cerobong asap ruang pembakaran sampah,
lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, pengaturan kantor proyek, pengaturan
jalan sementara, pengaturan lokasi gudang, los kerja, barak pekerja dll
TEMPLATE JUKLAK PROYEK 17 17

A. URAIAN PROYEK
B. UMUM
C. KONDISI SETEMPAT
D. STRUKTUR BAWAH/TANAH DASAR
E. STRUKTUR GEOMETRIK & PERKERASAN JALAN
F. STRUKTUR ATAS/BANGUNAN PELENGKAP JALAN
G. PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL
H. JADWAL PELAKSANAAN
I. KESELAMATAN
J. RENCANA INSPEKSI
K. KEAMANAN
L. KEBERSIHAN PROYEK
M. DOKUMENTASI
N. ANGGARAN
O. SOP PROYEK
P. PELATIHAN
Q. ADMINISTRASI KONTRAK
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
A. URAIAN PROYEK 18 18
1. Penjelasan data proyek
2. Lingkup Pekerjaan
3. Layout proyek
4. Struktur Organisasi, Daftar Alamat, Nomor Telepon, Job desc
5. Metode Pelaksanaan (flow chart dan network secara lengkap)
6. Time Schedule , lengkap dengan gambar denah, dan potongan
B. UMUM
1. Site Plan untuk pekerjaan persiapan
a. batas lokasi proyek
b. kantor pemilik proyek
c. kantor MK
d. kantor kontraktor
e. Stockyard, workshop dan tempat sampah
f. lokasi dan dimensi tempat penumpukan sementara alat
g. gudang tertutup
h. genset dan ruang panel utama
i. concrete pump (rigid pave atau pekerjaan struktur)
j. saluran drainase, dewatering dan saluran air kotor
k. tempat cuci kendaraan
l. tempat sampah dan area manuver kendaraan angkut
m. pos jaga
n. lokasi penempatan bahan selain tulangan baja dan kayu
o. barak pekerja, kantin, toilet
p. gambar pagar dan papan nama proyek

2. Gambar Detail  denah, tampak, potongan.. Semua gambar harus sesuai standar gambar !!
a. kantor proyek
b. gudang tertutup
c. toilet dan lainnya sesuai site plan  semua desain fasilitas WAJIB IKUT STANDAR !
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
19 19
C. KONDISI SETEMPAT
1. Denah dan potongan dari posisi dan kondisi bangunan eksisting, utilitas di bawah tanah (kabel,
pipa, saluran), bangunan di sekitar lokasi yang akan berpengaruh pada pekerjaan proyek, rencana
relokasinya
2. Denah lokasi Bench Mark (BM) + detail konstruksi BM
D. PEKERJAAN TANAH
1. Gambar denah dan potongan pekerjaan tanah, urutan dan alur pelaksanaannya, mencakup:
a. jenis alat yang digunakan
b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek
c. perhitungan produktifitas kerja
d. perhitungan jumlah alat dan waktu pelaksanaanya
e. peta jalur dan lokasi buangan
f. hasil penyelidikan tanah
g. volume pekerjaan
h. pembagian alur kerja dan zona kerja
2. pekerjaan DPT, pelindung lereng, Ground Anchor dan deep well

E1. PEKERJAAN BANGUNAN JALAN (GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR)


1. Gambar denah dan potongan pekerjaan geometric dan perkerasan, urutan dan alur
pelaksanaannya, mencakup:
a. skematik metode pelaksanaan
b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek
c. jenis alat yang digunakan, penempatannya, waktu pelaksanaan
d. perhitungan produktifitas kerja
e. peta jalur dan lokasi Asphalt Mixing Plant
f. hasil pengujian bahan , spesifikasi bahan
g. volume pekerjaan,
h. pembagian alur kerja dan zona kerja
2. pekerjaan site plan installation  listrik, telepon, pipa BBM, air bersih, air kotor,
jalan sementara pekerja dan perubahannya sesuai tahap pekerjaan, dll
TEMPLATE JUKLAK PROYEK 20 20

E2. PEKERJAAN BANGUNAN JALAN (GEOMETRIK DAN PERKERASAN KAKU)


1. Gambar denah dan potongan pekerjaan geometric dan perkerasan, urutan dan alur
pelaksanaannya, mencakup:
a. skematik metode pelaksanaan
b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek
c. jenis alat yang digunakan, penempatannya, waktu pelaksanaan
d. perhitungan produktifitas kerja
e. pembagian kelompok kerja dan blocking-nya
f. peta jalur dan lokasi Batching Plant
g. hasil pengujian bahan, spesifikasi bahan pembentuk beton
g. volume pekerjaan
h. pembagian alur kerja dan zona kerja
2. pekerjaan site plan installation  listrik, telepon, pipa BBM, air bersih, air kotor,
jalan sementara pekerja dan perubahannya sesuai tahap pekerjaan, dll
3. pekerjaan bekisting dan metoda pelaksanaannya / skematik urutan pelaksanaan
4. metode pengecoran dan proteksinya (lean concrete , plat beton)
5. metode perawatan beton pasca pengecoran
6. rencana campuran beton (Job Mix Formula) dan spesifikasinya
7. perhitungan struktur tambahan , jika diperlukan
8. perhitungan struktur untuk temporary works / pekerjaan sementara, jika diperlukan
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
21 21

F. PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN

F1. JEMBATAN BETON BERTULANG - CAST IN SITE

PEKERJAAN OPTRIT JEMBATAN PEKERJAAN PONDASI JEMBATAN


1. Gambar denah dan potongan pekerjaan tanah, urutan 1. Gambar denah dan potongan jembatan, urutan dan alur
dan alur pelaksanaannya, mencakup: pelaksanaannya, mencakup:

a. jenis alat yang digunakan a. skematik metode pelaksanaan


b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek
proyek c. jenis alat yang digunakan, penempatannya, waktu
c. perhitungan produktifitas kerja pelaksanaan
d. perhitungan jumlah alat dan waktu d. perhitungan produktifitas kerja
pelaksanaanya e. pembagian kelompok kerja dan blocking-nya
e. peta jalur dan lokasi buangan f. peta jalur dan lokasi Batching Plant
f. hasil penyelidikan tanah g. hasil pengujian bahan, spesifikasi bahan pembentuk
g. volume pekerjaan beton
h. pembagian alur kerja dan zona kerja h. volume pekerjaan
i. pembagian alur kerja dan zona kerja
2. pekerjaan DPT, pelindung lereng, Ground Anchor dan 2. pekerjaan site plan installation  listrik, telepon, pipa BBM,
deep well air bersih, air kotor, jalan sementara pekerja dan
perubahannya sesuai tahap pekerjaan, dll
3. pekerjaan bekisting dan metoda pelaksanaannya / skematik
urutan pelaksanaan
4. metode pengecoran dan proteksinya (lean concrete , plat
beton)
5. metode perawatan beton pasca pengecoran
6. rencana campuran beton (Job Mix Formula) dan
spesifikasinya
7. perhitungan struktur tambahan , jika diperlukan
8. perhitungan struktur untuk temporary works / pekerjaan
sementara, jika diperlukan
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
22 22
F. PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN

F1. JEMBATAN BETON BERTULANG - CAST IN SITE


9. Gambar alat angkut (Tower Crane/lift barang) mencakup:
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN a. Gambar lokasi alat angkut
1. Gambar denah dan potongan jembatan, urutan dan alur b. Gambar pondasi alat angkut
pelaksanaannya, mencakup: c. Perhitungan kapasitas angkut dan jumlah alat yang
dibutuhkan
a. skematik metode pelaksanaan d. penjadwalan harian pemakaian alat angkut
b. pengaturan lalu lintas di luar dan didalam proyek e. Rencana operasi alat angkut / TC  lokasi angkut,
c. jenis alat yang digunakan, penempatannya, waktu lokasi pemberhentian, gambar pendukungnya
pelaksanaan f. Gambar jalur angkut dari gudang/stock yard ke alat
d. perhitungan produktifitas kerja angkut/TC ke lokasi kerja
e. pembagian kelompok kerja dan blocking-nya g. Gambar pagar pengaman
f. peta jalur dan lokasi Batching Plant 10. pekerjaan M/E, mencakup:
g. hasil pengujian bahan, spesifikasi bahan pembentuk a. Bagan alir pekerjaan M/E
beton b. Rencana pembagian pekerjaan dengan sub kontraktor
h. volume pekerjaan c. Identifikasi ruang sesuai blok diagram M/E
i. pembagian alur kerja dan zona kerja d. Monitoring kemajuan pekerjaan M/E
2. pekerjaan site plan installation  listrik, telepon, pipa BBM, e. Identifikasi pekerjaan M/E yang memerlukan metode
air bersih, air kotor, jalan sementara pekerja dan khusus , jika ada
perubahannya sesuai tahap pekerjaan, dll f. Metode pekerjaan untuk semua pekerjaan diatas
3. pekerjaan bekisting gambar detail system bekisting, siklus
penggunaan bekisting dan metoda pelaksanaannya / skematik
urutan pelaksanaan
4. metode pengecoran dan proteksinya (lean concrete , plat
beton)
5. metode perawatan beton pasca pengecoran  untuk
masing-masing elemen struktur (kolom, balok, plat, dinding,
dll)
6. rencana campuran beton (Job Mix Formula) dan
spesifikasinya
7. perhitungan struktur tambahan , jika diperlukan
8. perhitungan struktur untuk temporary works / pekerjaan
sementara, jika diperlukan
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
23 23
G. PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL

pekerjaan M/E, mencakup:


a. Bagan alir pekerjaan M/E
b. Rencana pembagian pekerjaan dengan sub kontraktor
c. Identifikasi ruang sesuai blok diagram M/E
d. Monitoring kemajuan pekerjaan M/E
e. Identifikasi pekerjaan M/E yang memerlukan metode khusus , jika ada
f. Metode pekerjaan untuk semua pekerjaan diatas

H. PENYUSUNAN JADWAL PELAKSANAAN

komponen jadwal pelaksanaan, mencakup:


a. Daftar rencana gambar kerja / shop drawing serta jadwal penggambarannya oleh tim drafting
b. Jadwal peralatan / equipment schedule
c. Jadwal material utama / material schedule , lengkap dengan urutan pemesanan / pengadaannya di site
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan di sub-kontraktorkan , dikhususkan untuk pekerjaan yang utama dan memiiki
kecenderungan bermasalah
e. Jadwal pekerja / man power schedule
f. Rencana rapat koordinasi
 kick off meeting: rapat awal untuk team building, penyamaan persepsi, menyatukan langkah, dan SOP
 toolbox meeting: rapat persiapan utk membahas pelaksanaan bagian pekerjaan tertentu
 rapat harian : kapan waktunya ? Kapan harinya ? apa agenda rapatnya?
 rapat mingguan: kapan waktunya ? Kapan harinya ? apa agenda rapatnya?
 rapat bulanan: kapan waktunya ? Kapan harinya ? apa agenda rapatnya?
 format yang akan digunakan pada rapat tersebut?
TEMPLATE JUKLAK PROYEK
24
I. RENCANA KESELAMATAN KERJA / SAFETY PLAN

penyusunan rencana keselamatan, mencakup:


a. Safety management 
1. struktur organisasi
2. rencana safety meeting
3. rencana safety patrol
4. rencana safety training procedure
b. Identifikasi bahaya kerja dan cara penanggulangannya pada tiap item pekerjaan
c. Rencana penempatan alat-alat pengamanan : pagar, jarring, railing, rambu K3 , lokasi kotak P3K
d. Rencana jenis dan jumlah alat-alat safety
e. Daftar telepon, alamat dan contact person pada instansi pengelola safety  rumah sakit, asuransi, kepolisian, dll

J. RENCANA INSPEKSI

formulir yang digunakan, mencakup:


a.

K. RENCANA KEAMANAN

rencana keamanan, mencakup:


a. prosedur keluar masuk material di proyek
b. prosedur penerimaan tamu di proyek
c. identifikasi daerah rawan di proyek
d. prosedur komunikasi di proyek  frekuensi radio, pemegang dan posisi alat komunikasi
TEMPLATE JUKLAK PROYEK 25
25

L. RENCANA/PROSEDUR KEBERSIHAN PROYEK

prosedur pengelolaan kebersihan, mencakup:


a. penempatan tempat sampah, dan desain tempat sampah ramah lingkungan
b. alur pembuangan sampah, titik pembakaran sampah dan cerobongnya
c. lokasi penempatan dan jumlah kebutuhan toilet untuk pekerja
c. prosedur kerja, struktur organisasasi , penanggung jawab dan jumlah personil kebersihan proyek

prosedur kebersihan di site office, mencakup:


a. check list peralatan dan prasarana kebersihan di tiap lokasi di proyek
b. operasional dapur dan ruang makan
c. tatacara alas kaki/sepatu proyek, helm proyek, safety tools, dll
c. tata cara alat kerja, alat tulis dan mesin fotokopy, penghancur kertas dll

M. RENCANA DOKUMENTASI

rencana dokumentasi, mencakup:


a. tata kelola dokumentasi
b. kapan dan apa yang perlu di dokumentasikan
c. bentuk / format dokumentasi  foto, video, digital format atau printable
TEMPLATE JUKLAK PROYEK 26 26

N. RENCANA ANGGARAN

rencana anggaran, mencakup:


a. arus kas / cah flow proyek
b. rencana annggaran proyek dan pengendaliannya

O. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

POS / SOP, mencakup:


a. flow chart dari SOP
b. format SOP
c. persetujuan material  off site dan on site
d. persetujuan gambar kerja/shop drawing
e. persetujuan izin pekerjaan
f. progress report harian, mingguan, bulanan
g. proses Variation Order (VO) dan Pekerjaan Tambah

Daftar POS / SOP yang harus ada di proyek


TEMPLATE JUKLAK PROYEK 27 27

P. RENCANA PELATIHAN SDM PROYEK

rencana pelatihan peningkatan kemampuan, mencakup:


a. item pekerjaan yang dilatihkan sesuai kebutuhan proyek
b. rencana waktu pelaksanaan
c. rencana jumlah peserta

Q. ADMINISTRASI KONTRAK

administrasi kontrak, mencakup:


a. daftar pitfall
b. daftar peluang klaim
c. estimasi besaran klaim
c. format laporan untuk pihak luar  harian, mingguan, bulanan
e. estimasi dan besarnya eskalasi
f. daftar perubahan desain
g. estimasi biaya perubahan
Materi tambahan / informasi tambahan
29 29
Rasional :
A. saat ini pada pelaksanaan jembatan berkembang pesat dalam teknologi
rekayasa konstruksi dengan selalu menyesuaikan dengan target bentang
dan tipe struktur jembatan yang bervariasi
B. Bagian terpenting dari proses konstruksi jembatan  ERECTION SLAB
C. Pertimbangan utama:

1. Kondisi medan  jembatan terletak diatas air (sungai, selat, laut) atau bangunan di daratan
2. Tipe alat yang dimiliki  sangat berakibat pada biaya pelaksanaan dan efisiensi yang akan
dicapai
3. Kondisi jalan akses menuju lokasi proyek
4. Tipe alat berat / alat angkut apa yang dapat melewati rute / jalan akses
5. Waktu pelaksanaan  waktu pendek maka precast akan menjadi pilihan yang tepat
(misalnya)
6. Lalu lintas  selama masa konstruksi lalu lintas yang ada tidak dapat dihentikan
sepenuhnya  timbul tuntutan penggunaan tipe alat khusus untuk mengatasi kondisi yang
ada
7. Tipe material dan struktur jembatan yang digunakan  beton atau baja ??
8. ……….anda cari pertimbangan lainnya!!
Materi tambahan / informasi tambahan
30 30

Rasional :
D. Metoda Erection saat ini

1. Sistem Perancah  digunakan pada struktur beton precast jika jembatan terletak diatas
daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas lalu lintas  perlu daya dukung
tanah yang baik pada dudukan perancah

2. Sistem Service Crane  digunakan pada struktur beton precast jika jembatan terletak
diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas jika jembatan akses di bawah
jembatan tidak memungkinkan untuk pergerakan alat berat dan/atau supply balok girder 
tidak perlu daya dukung tanah yang baik di bawah lantai jembatan, yang penting tanah dapat
dilewati oleh alat berat, tapi perlu acces road yang baik

3. Sistem Launching Truss  digunakan pada struktur beton precast dengan jembatan
terletak diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau fasilitas sehingga jembatan
akses di bawah jembatan tidak memungkinkan sama sekali untuk pergerakan alat berat
dan/atau supply balok girder, misal sungai bentang lebar  tidak perlu daya dukung tanah
yang baik di bawah lantai jembatan, tapi perlu booking alat (alat masih jarang di Indonesia)
Materi tambahan / informasi tambahan
31
Rasional :
31

D. Metoda Erection saat ini

4. Sistem Counter Weight dan Link Set  digunakan pada struktur baja dan/atau beton
precast dengan jembatan terletak diatas daratan dengan hambatan berupa bangunan atau
fasilitas sehingga jembatan akses di bawah jembatan tidak memungkinkan sama sekali untuk
pergerakan alat berat dan/atau supply balok girder atau hambatan seperti sungai bentang
lebar
 counter weight dilakukan dengan menambah beban agar erection cantilever system bisa dilakukan
 link set dilakukan dengan menghubungkan satu span rangka yang sudah dilaksanakan sebagai counter
weight bagi span selanjutnya

Jenis :
a. Launching Gantry
 dipakai pada hambatan arus lalu lintas yang tinggi dengan jenis struktur precast
segmental box untuk mendapatkan erection speed yang tinggi, didukung oleh
segmental feeding system di bagian belakang alat

b. Traveller / Heavy Gantry


 dipakai pada hambatan air dengan jenis struktur precast segmental box pada
jenis jembatan Balance box cantilever dengan pengecoran slab secara cast in site
 pada tipe cable stayed, kabel dimanfaatkan sebagai tumpuan baru sebelum system traveller (untuk
beton cast in place) atau heavy gantry (untuk beton precast) maju ke segmen berikutnya
 untuk feeding dilakukan dengan bantuan ponton dari sisi bawah
 erection lantai jembatan menggunakan “balancing concept” dengan menyeimbangkan posisi kabel dari
sisi darat dan laut sehingga dipastikan posisi pilar /phylon dalam kondisi pembebanan yang balance
/seimbang

Anda mungkin juga menyukai