I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu:
1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai
waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan
efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya,
dipercayakan kepada CV. ALDORA ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen
akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien
mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan
di dalam dokumen kontrak dan dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan,
dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja
harus disusun secara sistematis.
Metode Konstruksi
1.3. Bentuk dan isi
Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
a. Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
b. Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya.
c. Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.
Metode Konstruksi
1. Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek
2. Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu (SKI) Proyek
3. Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok (SKK),
Sasaran Kerja Individu (SKI) dikomunikasi dan dipahami di seluruh Proyek
4. Menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek
5. Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
6. Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya
manusia yang kompeten dilingkungan proyek
7. Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek
8. Menjamin penerapan dan keefektifan sistem manajemen proyek yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager (PEM) dan Project
Production Manager (PPM)
9. Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran Proyek,
SKI dan Customer Satisfaction
10. Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin
penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja proyek
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran
proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate Governance, terlaksananya
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen
dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.
5.2 Pengadaan
Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta
sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :
1. Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang/jasa,
termasuk koordinasi dengan Cabang /Divisi sesuai dengan daftar dan jenis
material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis/Pengawas Lapangan
2. Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok/sub kontraktor, termasuk koordinasi
dengan Cabang/Divisi/Direksi Teknis Lapangan
3. Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan
Cabang/Divisi/Direksi Teknis Lapangan
4. Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh pelanggan/bouwheer
5. Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja
pemasok/sub kontraktor
Metode Konstruksi
Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar pemasuk / sub-
kontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar rencana kebutuhan barang
dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor, daftar material yang dipasok
pelanggan/bouwheer, hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengadaan.
5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi,
kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
1. Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek
2. Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya
3. Pengelolaan aktifitas keuangan proyek
4. Pengelolaan pajak - pajak proyek
5. Penyusunan laporan keuangan proyek
6. Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow
proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan laporan keuangan proyek.
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang
mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan realisasi pemeliharaan
peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.
Metode Konstruksi
3. Peralatan inspeksi dan pengujian
4. Teknologi informasi dan komunikasi
5. Transport
6. Perlengkapan pengaman
7. Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek
Metode Konstruksi
4. Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner
5. Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanngan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan
dan tindak lanjutnya".
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan
tindak lanjutnya" .
Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses dan
produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.
Hasil dari pelaksanaan tindakan korektif dan pencegahan adalah : pencapaian sasaran
dan hasil tindakan perbaikan & pencegahan.
Metode Konstruksi
- Proyek menentukan, mengumpulkan dan menganalisa data pencapaian kinerja
proyek dengan sistem manajemen proyek sebagai dasar untuk peningkatan
berkesinambungan.
Hasil dari analisa data dan peningkatan berkesinambungan adalah : hasil analisa
keluhan pelanggan, customer satisfaction, NC product dan audit internal serta
pencapaian kinerja proyek.
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan
proyek ini, seperti pengelola proyek, konsultan perencana dan konsultan pengawas,
untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus menyampaikan Struktur
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan.
Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan
syarat-syarat administrasi dan teknis pekerjaan.
b. Bahan
- Semen
- Batu Kali
- Pasir Pasang/Pasir Beton
- Kerikil
- Bata
- Pasir Urug
- Besi dan kawat
- Tanah Timbunan
- Rangka Baja Ringan
- Atap Zincalume
- Kayu
- Paku Kayu
- cat
- Keramik
- Pagar BRC
- Kanstin Beton
- Paving Block
- Perlengkapan Pintu dan Jendela
- Perlengkapan Sanitair
- Perlengkapan Listrik
Metode Konstruksi
c. Peralatan
- Theodolit
- Roll meter
- Vibrator
- Beton Molen/Concrete Mixer
- Pemotong Besi
- Scafolding
- Genset
- Pompa Air
- Mobil Pick Up
- Alat Bantu
Pemasangan Bowplank
Pemasangan bowplank berfungsi untuk mendapat titik bangunan yang diperlukan
sesuai hasil pengukuran.
Metode Konstruksi
Pemasangan Bowplank
Metode Konstruksi
3) Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
4) Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
5) Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk
Direksi.
6) Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing)
sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya (termin)
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
7) Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8) Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9) Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
10) Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan dan Kurva “S“.
Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu dibersihkan dan dibasahi
seluruh permukaannya sebelum dipasang. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk
menjadi mortar. Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua
sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.
Metode Konstruksi
Pondasi Pelat Setempat
Untuk Pekerjaan Pondasi Plat Setempat ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan (terlampir).
Pekerjaan Urugan
1) Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2) Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3) Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4) Material tanah urug merupakan material tanah hasil galian.
5) Material timbunan dihamparkan dan dipadatkan.
6) Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
7) Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar
volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi
pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik ).
8) Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9) Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10) Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Untuk Pekerjaan Pondasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Pekerjaan Tulangan
Metode Konstruksi
1) Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan/ penyimpanan,
besi ditumpuk/disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak kontak langsung
dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ).
2) Dalam pengiriman besi beton disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan
pengujiannya untuk diserahkan kepada Direksi.
3) Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang disetujui Direksi.
4) Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang
tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar
besi tidak berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus diikat
kawat bendrat, diganjal besi/cakar ayam diantara besi tulangan serta diberi beton
deking agar besi terselimuti beton dengan sempurna (beton deking dibuat sesuai
dengan persyaratan spesifikasi dan selimut beton rencana).
5) Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan baja-baja
tulangan.
Pekerjaan Bekisting
Manfaat: Sebagai konstruksi pembantu/cetakan dalam pembuatan beton sesuai
dengan ukuran yang diharapkan.
Bahan Bekisting
- Papan kayu tebal min 2,5 cm, kayu harus kering dan kuat
- Paku
- Kertas semen atau plastic untuk mencegah agar beton tidak menempel pada
bekisting sehingga bekisting mudah dilepas.
- Kaso-kaso
Metode Konstruksi
Bekisting
Pekerjaan Beton
Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan. Beton
terdiri dari pasta, agregat dan admixture. Dalam membuat suatu beton dengan mutu
tertentu perlu ditentukan jumlah pasta dan agregat yang sesuai. Pasta adalah campuran
semen dan air yang digunakan untuk merekatkan agregat-agregat dalam beton. Jumlah
pasta pada pembuatan beton sekitar 30-40% dari volume dan berat total beton.
Sedangkan jumlah agregat sebesar 60-70%.
Dalam suatu proses pembuatan beton, yang perlu diperhatikan ada kekuatan,
keekonomisan, dan durabilitas bahan dari beton tersebut. Durabilitas adalah daya tahan
suatu bahan terhadap beban yang akan diterimanya. Pembuatan beton melalui proses
perhitungan kadar air, jumlah semen dan jumlah agregat yang diperlukan. Setelah
proses perhitungan, akan dilakukan proses pembuatan beton dengan bahan-bahan yang
telah dihitung. Setelah beton terbentuk, dilakukanlah proses perawatan selama 28 hari.
Pada hari ke 28, kualitas beton hanya memenuhi 70% dari kondisi normalnya. Pada
proses perawatan beton diusahakan agar temperatur ruang perawatan jangan terlalu
dingin, juga beton diusahakan jangan terlalu kering karena akan menyebabkan getas.
Air juga sangat dibutuhkan dalam pembuatan beton, karena air dapat mempercepat
proses kimiawi pada beton.Sehingga dapat memudahakn pengerjaan. Pada reaksi kimia
beton, hanya 1/3 bagian air yang diperlukan untuk reaksi. Air bermanfaat dalam
mencegah penyusutan plastis. Tapi dapat merendahkan permeabilitas dan kekuatan
beton.
Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Fungsi
dari pasta ini adalah untuk merekatkan agregat sehingga tidak mudah goyah. Selain itu,
semen juga berfungsi dalam mengeraskan dan membentuk beton agar padat. Proporsi
dari kedua campuran semen dan air menentukan sifat-sifat dari beton yang dibentuk.
- Agregat
Agregat merupakan pengisi beton yang digunakan untuk membuat volume stabil.
Selain itu, sifat mekanik dan fisik dari agregat sangat berpengaruh tehadap sifat-sifat
beton yang dihasilkan, seperti kuat tekan, kekuatan, durabilitas, berat, dll. Kegunaan
agregat pada beton adalah:
a) Menghasilkan beton yang murah
b) Menimbulkan volume beton yang stabil
c) Mencegah abrasi jika beton digunakan pada bangunan laut
Agregat alami dapat diperoleh dari proses pelapukan dan abrasi serta pemecahan pada
batuan induk yang lebih besar. Agregat yang baik untuk digunakan adalah agregat
yang menyerupai bentuk kubus atau bundar, bersih, keras, kuat, bergradasi baik dan
stabil secara kimiawi.
Metode Konstruksi
Sesudah itu dibentuk sebuah kolam di tengah campuran komponen yang masih kering
dan diisi air menurut tabel yang tercantum di atas. Perlu diperhatikan bahwa terlalu
banyak air mengurangi mutu dan ketahanan beton. Kemudian pencampuran dimuali
pada bagian pinggiran yang kering dengan air di kolam pada pertengahan sampai
semua air tercampur dalam campuran komponen. Sekarang beton dicampur paling
sedikit tiga kali lagi sampai adukan menjadi homogen.
Cara mencampur komponen kering dengan komponen basah beton Kualitas campuran
adukan beton ini mempengaruhi kualitas beton selanjutnya.
b. Mengaduk Beton Secara Maksimal (memakai mesin molen)
Pada mesin pengaduk beton pengisian komponen beton kering dan penuangan
dilakukan dengan mengubah keringan tabung pengaduk beton. Jika tabung berdiri
tegak, maka pencampuran beton tidak dijalankan, karena itu tabung pengaduk beton
selalu berputar dalam keadaan miring. Cara mesin pengaduk beton sederhana sekali
(karena diciptakan sebagai alat pengaduk beton) dan sangat umum, terutama sebagai
mesin pengaduk beton yang agak kecil.
Metode Konstruksi
Pengecoran
Persiapan:
1. Contoh bahan/material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila
disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh
proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik/petunjuk Direksi
untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan
campuran (Trial Mix).
2. Alat pencampur (Concrete Mixer)
3. Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
4. Tenaga siap sesuai kebutuhan.
5. Cek ulang kekuatan begesting, kebocoran dan pembesian.
6. Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas
lainnya.
Pelaksanaan:
1. Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
2. Bahan/material komponen beton dicampur dengan Concrete Mixer
Metode Konstruksi
3. Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong,
talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
4. Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari
Concrete Mixer, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses
pengerasan beton. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m
untuk menjaga terjadinya segresi.
5. Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus
beton frekwensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.
6. Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap
dalam keadaan lembab dengan cara :
7. Ditutup dengan karung basah
8. Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan
minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi.
9. Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7
hari atau sesuai petunjuk Direksi.
Pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncakan pada
kurva “S”.
Metode Konstruksi
Seluruh bahan yang digunakan harus berkualitas baik dan dilaksanakan sesuai jadwal
yang telah direncakan pada kurva “S”.
Penutup bidang atap dapat terdiri dari bermacam macam bahan, yang pada pokoknya
harus rapat terhadap air hujan, tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca dan tidak
mudah terbakar. Di samping itu harus dapat menahan bunyi, panas dan dingin, Juga
harus tidak memerlukan perawatan.
Lereng atap berbeda-beda tergantung dari bahan bahan yang di gunakan, serta selera
dari perencana dan pemakai bangunan itu sendiri. Besar kecilnya lereng atap
tergantung dari bahan penutup yang digunakan.
Mengingat macam bentuk atap, berat atau ringannya bahan penutup atap serta
kegunaan ruangan dibawahnya, maka dibuat kerangka yang didukung seluruh atap
termasuk beratnya sendiri yang disebut kuda kuda (spant). Kuda-kuda yang digunakan
adalah kuda-kuda baja ringan. Berikut metode pemasangan kuda-kuda baja ringan:
Pemasangan kuda-kuda atau gording dengan bentuk dan penempatan harus sesuai di
lapangan dangan gambar kerja. Sebelumnya kami telah menyiapkan Konstruksi dan
mengolahnya di bawah sebelum dinaikkan ke rangka atap. Dimana Konstruksi rangka
dipesan dan dirakit dibawah disesuaikan dengan ukuran dan dimensi kebutuhan
gambar kerja dan bestek. Baru kemudian menaikkan yang telah dirakit satu persatu ke
atas tempat kuda-kuda yang akan dipasang, termasuk pemasangan gording serta rangka
atap kuda-kuda dan kelengkapan lainnya.
Jenis atap yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah atap spandek warna atau
seng warna dengan ketebalan 0.25 mm.
Pekerjaan Kap dan Atap ini dilaksanakan sesuai jadwal terlampir (time schedule kurva
S).
Sebagian besar lapisan finis melekat lebih bagus apabila substratnya terlebih dahulu
diberi lapisan dasar. Lapisan dasar khusus diproduksi untuk permukaan interior dan
Metode Konstruksi
eksterior. Pelapisan harus diberikan pada permukaan yang kering, jika tidak maka
pelapis itu mungkin tidak akan melekat. Cat dan lapisan lain dapat dioleskan dengan
kuas, rol, bantalan ataupun semprotan. Penguasan adalah cara yang paling lambat dan
paling mahal, tetapi merupakan cara yang paling bagus untuk pekerjaan yang lebih
terperinci. Penyemprotan adalah cara yang paling cepat dan paling murah, namun
paling sulit untuk dikendalikan. Cukup dan efektif untuk penggunaan rata yang luas.
Pekerjaan pengecatan juga memiliki hal-hal yang harus diperhatikan pada proses
pelaksanaannya agar hasil pengecatan yang didapatkan memuaskan. Proses pengecatan
yang baik harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Pelaksanaan
1. Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu,
kotoran dan bekas percikan plesteran. Pembersihan dapat dilakukan menggunakan
kain lap. Apabila pengecatan dilakukan di atas lapisan cat lama, kerok cat lama
terlebih dahulu untuk menghindari cat terkelupas.
2. Pembersihan juga dilakukan pada peralatan pengecatan seperti kuas dan rol.
Gunakan kuas dan rol yang bermutu baik.
3. Pastikan adukan cat betul-betul sempurna (menjadi satu warna yang homogen)
sebelum cat digunakan, hal ini berguna untuk mencegah warna cat tidak merata
saat setelah pengecatan dilakukan.
4. Gunakan pengencer yang tepat dan sesuai dengan jenis cat yang dipakai.
5. Bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
terlebih dahulu harus dilindungi dengan menggunakan kertas semen atau kertas
koran dan lakban.
6. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian dinding yang kurang rata dengan plamur
dan kemudian ditunggu sampai kering. Plamur jangan terlalu tebal karena dapat
menyebabkan permukaan dinding kurang rata dan cat terkelupas.
7. Haluskan permukaan plamur tersebut dengan menggunakan amplas.
8. Cek permukaan dinding, apakah sudah rata atau belum.
9. Jika permukaan sudah rata maka lakukan pengecatan dasar dengan rol pada bidang
yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit/sulit.
10. Apabila cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Pengecatan dilakukan dengan cepat dan merata dan tidak melapis ulang cat
sebelum benar-benar kering.
11. Jika cat finishing yang pertama sudah kering, lanjutkan dengan pengecatan yang
kedua/ terakhir. Jumlah cat finishing yang dilakukan harus sesuai dengan
spesifikasi.
12. Lakukan pengecekan terhadap hasil pengecatan. Apakah hasil sudah rata atau
belum.
13. Apabila sudah rata, bersihkan permukaan yang tidak seharusnya terkena cat dengan
mengunakan lap.
Metode Konstruksi
Pengawasan dan Kontrol
1. Periksa kelengkapan dan kondisi peralatan yang akan digunakan.
2. Permukaan rata
3. Tidak mengenai bidang lain
4. Tidak mengelupas
5. Apabila hasil tidak memuaskan atau terdapat kesalahan seperti permukaan
mengelupas, tidak rata, terdapat bercak-bercak air, cat berlubang-lubang kecil, dan
lain-lain maka dilakukan perbaikan.
Kekuatan utama lain yang merusak lapisan arsitektural adalah oksigen, pencemar
udara, jamur, kotoran, kerusakan substrat melalui karat dan pelapukan, serta kikisan
mekanis. Sebagian cat eksterior didesain untuk mengapur secara perlahan dalam
menanggapi kikisan-kikisan ini, yang membuarka air hujan mencuci permukaan
menjadi bersih pada selang yang sering.
Metode Konstruksi
Perbaikan: Lapisan cat yang terkelupas dikerok sampai dasar permukaan,
kemudian bersihkan permukaan. Bilamana dirasa perlu beri lapisan cat dasar
sebelum dilapisi cat akhir.
Cat Sukar Mengering
Penyebab: Pengecatan yang dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu
rendah, berkabut dan lembab, Pengecatan yang dilakukan diatas permukaan yang
mengandung lilin seperti bahan untuk poles, minyak atau debu, penggunaan
pengencer yang tidak sesuai dengan jenis cat yang dipakai.
Perbaikan: Lapisan cat harus dikerok sampai bersih kemudian ulangi pengecatan
dari awal
Terdapat garis-garis bekas kuas
Penyebab: Cat tidak mengalir rata saat dilapiskan, bisa dikarenakan teknik
pengecatan yang tidak benar seperti pelapisan cat yang kurang teliti sehingga
menjadikan ketebalan yang tidak merata, pengnceran yang kurang atau kuas
dijalankan pada saat lapisan cat mulai mengering, Menggunakan kuas yang kotor
atau bulu-bulu kuas telah menggumpal.
Perbaikan: Setelah cat kering sempurna, gosoklah dengan kertas gosok kemudian
ulangi pengecatan.
Lapisan cat menurun di beberapa tempat
Pada kasus ini cat sebelum kering meluncur turun sehingga ketebalan lapisan antara
bidang atas dan bawah menjadi tidak sama
Penyebab: Mutu cat itu sendiri kurang baik dan hanya bisa diperbaiki dari pabrik
yang bersangkutan, cat terlalu encer, pengecatan tidak merata.
Perbaikan: Biarkan lapisan cat mengering sempurna. Ratakan bagian-bagian yang
menurun dengan kertas gosok, kemudian lakukanpengecatan ulang.
Metode Konstruksi
Penyebab: Lapisan film cat rusak karena pengaruh serangan garam-garaman alkali
(umumnya terjadi pada pengecatan tembok baru) atau pengaruh sinar matahari
(terjadi pada tembok luar ruangan). Pengenceran cat yang terlalu encer sehingga
film cat tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Perbaikan: Jika pengapuran hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu (karena
pengaruh serangan garam alkali) amplas bagian itu saja kemudian bersihkan dan
beri lapisan cat kembali. Jika pengapuran terdapat pada seluruh permukaan tembok
rontokkan semua cat, bersihkan dan jika tembok belum kering benar tunggu
beberapa saat sampai tembok kering dan ulangi pengecatan dari awal. Untuk
tembok luar ruangan pakailan cat yang dianjurkan.
Untuk Pekerjaan Pengecatan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Metode Konstruksi
PEKERJAAN PERLENGKAPAN / PENUTUP
Kami akan meminta panitia penerimaan pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap
hasil pekerjaan yang telah kami selesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, kami wajib menyelesaikan/ memperbaiki, kemudian panitia
penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan
ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan. Setelah
penyerahan pertama pekerjaan kami menerima sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
kontrak dan kami harus menyerahkan jaminan pemeliharaan 5% (lima persen) dari
nilai kontrak.
Kami wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap berada seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. Setelah masa
pemeliharaan berakhir kami akan melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan
telah dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan. Kami menerima penyerahan akhir
pekerjaan setelah penyedia jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan
telah dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan. Setelah penyerahan akhir
pekerjaan kami akan meminta kembali jaminan pemeliharaan dan jaminan
pelaksanaan. Apabila kami tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai
kontrak, maka penyedia jasa berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk
Metode Konstruksi
membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor
ke Kas Negara, kami akan dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
MUFRIL, SE
Direktur
Metode Konstruksi