Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. INFORMASI PENGADAAN

1. Paket Pekerjaan: Pekerjaan Pembangunan


Jalan Inner Ring Road Jl. Parit Demang

2. Lokasi penanganan : Menyebar

3. Cross Section : (Sesuai type terlampir)

4. Lebar Jalan : 9,00 M

5. Jangka waktu pelaksanaan : 180 hari kalender.

6. Lokasi Pekerjaan : Kota Pontianak

7. Ruas : Jalan Parit demang Pontianak

8. Propinsi : Kalimantan Barat

9. Sumber Dana : APBD

10.Tahun Anggaran : 2014

Halaman 1 dari
II. LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pengukuran dan Pematokan (stake out)
2. Dokumentasi Proyek 0%
3. Pembuatan Papan nama proyek
4. Pembuatan Shop Drawing dll.

B. Uraian Pekerjaan :
3.1(3).b Galian struktur dengan kedalaman 0-2 M
3.2.(1).a Timbunan biasa Ex Peniraman
3.2(2).c Kayu Simpiran
4.3(1).c Timbunan Bahu Jalan dengan Tanah Setempat
5.7 (2) Lapisan Batu Kong

III. MANAJEMEN PROYEK

Pada Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang
berkompeten dari CV. ARONY KARYA yang telah berpengalaman dalam penanganan
proyek-proyek sejenis, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai
harapan semua pihak terkait.

1) Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin General
Superintendent yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dibantu oleh tenaga Ahli antara
lain Quality Engineer, Quantity Engineer, Site Manager dan beberapa tenaga staf serta
tenaga pelaksana lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
General Superintendent memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi
kontrak, teknik, keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, General Superintendent
dibantu oleh Quality Engineer dan Quantity Engineer beserta stafnya.
Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia
dan Keuangan beserta stafnya.
Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-sama yang baik dengan
pihak-pihak terkait, dengan harapan pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik sesuai
rencana yang dipersyaratkan.

2) Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kontraktor Utama akan dibantu oleh Sub Kontraktor yang
akan ditentukan kemudian, umumnya Item Pekerjaan Minor.

IV. METODA PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

Agar sistem manajemen dapat berjalan dengan baik, CV. ARONY KARYA telah
mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk memberikan Jaminan Mutu terhadap proses yang

Halaman 2 dari
dihasilkan. Sistem manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan
sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan
perangkat keras (hardware) sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
General Superintendent sebagai Kepala Proyek
Quality Engineer, Quantity Engineer dan Site Manager serta staf inti proyek.
Tenaga operasional lapangan, meliputi : Pelaksana Lapangan (supervisor), Surveyor,
mekanik, operator, dan supir (driver).
Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek, dipilih yang
telah berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga kerja yang terampil akan dipilih
dan didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.

Metode Pengendalian Proyek


Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Rencana Mutu terdiri - Manual/prosedur - Standard Peraturan
dari: - Administrasi Keppres, Kepmen,
- Metode Konstruksi - Prosedur Perda, dll
- Instruksi Kerja - Organisasi
- Jadwal Waktu - Personal
Pelaksanaan - Keuangan

SUPERVISI

INPUT
- Bahan OUPUT
CONSTRUCTION
- Alat - Produk akhir BMW
PROCESS
- Tenaga Kerja (Biaya, Mutu,Waktu)

INSPECTION & TEST EVALUASI

KRITERIA SERAHTERIMA
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Back Up data
Pemilihan Alat
Diusahakan pemilihan peralatan secara tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya, disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya,
tepat mutu dan tepat waktu.

Halaman 3 dari
Pengadaan Bahan
Pendatangan bahan - bahan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti pada jadwal
kebutuhan material dan spesifikasi teknik.

Pengamanan ( Security )
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal,
Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian.

Program K3

Untuk menjamin akan terlaksananya program K3 maka manajemen CV. ARONY KARYA
menerapkan adanya mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang dilaksanakan dan terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan
jaminan yang pasti terhadap setiap bentuk jasa konstruksi yang diberikan.

V. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN

Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya perbaikan lantai
jembatan beton dan kelancaran lalu lintas di sekitarnya, dll.
Disamping itu keterlibatan beberapa sub kontraktor, para mandor, sampai dengan tenaga
harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk
menghindari terjadinya hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan
mempengaruhi pekerjaan lainnya.

Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan dilaksanakan:

Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil inti
terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para mandor, yang
berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang
menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan pekerjaan yang
akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Program dan Scheduling.


Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan
maupun mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk
mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan secara menyeluruh
dituangkan dalam master schedule / bar chart yang dijadikan acuan kontrak.

VI. PROGRAM JAMINAN MUTU / QUALITY ASSURANCE

Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang
disyaratkan, perlu disusun program pengendalian mutu (quality control) terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang antara lain melakukan pengontrolan terhadap :
Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai syarat.

Halaman 4 dari
Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan
Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai minimal
sesuai syarat.
Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.

Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada personil yang bertanggung-jawab
secara langsung, namun tetap ada petugas khusus quality control yang mengkoordinir
proses Quality Control sesuai standarf. Dengan manajemen mutu, team proyek akan
melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian
dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek
dilakukan secara terkendali dan konsisten untuk mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang diminta pada spesifikasi pekerjaan.
Pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena adanya sasaran mutu
yang jelas, sumber daya manusia yang profesional dengan tanggung jawab yang jelas,
organisasi proyek yang handal, sistem dan prosedur mutu yang baku, penerapan
manajemen mutu secara konsisten.

VII. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. MOBILISASI DAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Langkah pertama dalam pelaksanaan adalah mobilisasi peralatan berat, personil,


penyiapan fasilitas kontraktor, fasilitas direksi dan fasilitas laboratorium di lapangan
serta komunikasi elektronik.
Peralatan berat yang akan dimobilisasi sesuai dengan yang ditentukan dalam daftar
mobilisasi.
Untuk Base Camp/Kantor Lapangan dll, ditempatkan pada daerah yang strategis
yaitu pada daerah yang aliran airnya cukup lancar dan mudah dijangkau untuk
memperlancar suplai logistik dan bahan bakar, serta dapat melakukan monitoring
pelaksanaan pekerjaan dengan leluasa.

A.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran dan Pematokan (Stake out)


Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi tentukan titik BM.
Dengan patok BM tersebut yang mempunyai Koordinat X,Y dan elevasi atau
ketinggian ini menjadi referensi atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan
bantuan Theodolit, Waterpass, Meteran dan Patok dipasang stake out atau
pematokan semua titik-titik pada gambar rencana atau peta ke lapangan
kemudian dibuatkan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan direksi.

Halaman 5 dari
2. Dokumentasi Foto Visual
Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka
dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto
diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik
pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada
pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

B. KEGIATAN UMUM
Selain kegiatan mobilisasi peralatan, personil dan penyiapan fasilitas-fasilitas, pada
tahapan awal juga dilakukan kegiatan survey lapangan (rekayasa lapangan).
Yang disurvey meliputi kondisi drainase, daerah yang akan dilebarkan, bahu jalan,
badan jalan, perkerasan, struktur dan hal-hal yang terkait dengan ruas jalan yang
akan ditangani.
Kemudian pihak Direksi melakukan peninjauan kembali rancangan berdasarkan data
rekayasa lapangan untuk kemudian diterbitkan detail pelaksanaan dan perkiraan
kuantitas untuk pelaksanaan.

VIII. METODE KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan konstruksi untuk paket tersebut diatas disusun metode


konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan yang secara garis besar akan menguraikan
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan, sebagaimana lingkup pekerjaan
yang harus ditangani.
Adapun Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. PEKERJAAN TANAH

2.1. Galian Tanah Biasa dan Galian Struktur


Pekerjaan galian dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian dapat dilaksanakan
setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan
disetujui oleh direksi kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau
halangan yang akan mengganggu, pekerjaan galian tanah. Cara penggalian dengan
menggunakan excavator atau menggunakan tenaga manusia dengan linggis dan
blencong untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali dengan Excavator. Tanah
hasil galian dibuang menggunakan Dump Truck ke lokasi pembuangnan yang telah
ditentukan.

Halaman 6 dari
2.2. Timbunan Biasa / Pilihan

2.2.1. Persiapan
Sebelum dimulai pekerjaan timbunan biasa/pilihan, permukaan yang akan
digelar harus dibersihkan dari kotoran dan telah mendapat persetujuan dari
direksi.

2.2.2. Pengangkutan
Material Timbunan Biasa/Pilihan yang telah disetujui direksi (sesuai hasil
pengetesan laboratorium yang ditunjuk) dibawa ke lapangan menggunakan
dump truk dan ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan sesuai
rencana dan kebutuhan lapangan. Penumpukan material diatur sedemikian
rupa, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan dilaksanakan merata
sehingga mempermudah dalam penghamparan nanti.

2.2.3. Penghamparan
Material Timbunan Biasa/Pilihan dihampar menggunakan motor grader atau
menggunakan tenaga manusia dengan pengki dan cangkul sesuai ketebalan
yang disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak terjadi
pemisahan antara partikel-partikel aggregat halus dan kasar.

2.2.4. Pemadatan
Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka setiap lapisan harus
dipadatkan memakai Vibrator Roller sambil dimonitoring elevasi dan
kemiringan perkerasan. Pekerjaan pemadatan dimulai dari sepanjang tepi
jalan dan dilanjutkan secara lambat menuju sumbu jalan, dalam arah
memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa berhenti sampai
seluruh permukaan selesai digilas. Pada bagian-bagian yang diberi super
elevasi, penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah dan dilanjutkan
kearah bagian sisi yang tinggi. Bila suatu tempat, karena sesuatu hal belum
rata maka segera ditambah material dengan cara ditebar saja dengan
pengki sampai permukaan rata sesuai dengan rencana.
Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan dengan Vibrator Roller,
dapat dipadatkan dengan alat pemadat tangan (stamper)/Baby Vibrating
Roller secara bertahap dengan ketebalan lapisan maksimum 8-10 cm.
Secara visual pemadatan dianggap cukup apabila lapisan sudah tidak
bergerak lagi.

Halaman 7 dari
2.2.5. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu terhadap bahan bahwa tiap material harus diperiksa dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume
tertentu menurut spesifikasi dan dilakukan per lapis field test untuk
mengetahui CBR yang dicapai setelah pemadatan.

Bahan Timbunan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari


Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penghamparan dan pemadatan
sedangkan peralatan yang diperlukan antara lain dump truk, motor grader
dan vibro roller.

2.2.6. Flow Chart - Proses Pekerjaan Timbunan Biasa / Pilihan :

MULAI

Survey Lokasi dan


Pengambilan Sample
Material

Menguji Sifat Material PI,


OMC,CBR Lab. dsb Tidak

Halaman 8 dari
KAYU SIMPIRAN

Setelah dilaksanakan pekerjaan galian tanah, selanjutnya dilaksanakan pekerjaan


permasangan kayu simpiran pada bagian dasar tanah yang telah digali. Pemasangan
Ya
serta tata letak kayu simpiran harus sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja serta
persetujuan pengawas lapangan.
Percobaan Penghamparan
TIMBUNAN BAHU JALAN DENGAN TANAH SETEMPAT

Timbunan bahu jalan dilakukan dengan menggunakan tanah setempat. Timbunan pada
Penghamparan
bahu jalan dilakukan dengan menggunakan alat excavator dan manual dengan dimensi
lebar sesuai spesifikasi dan gambar kerja yaitu = 2.3 meter dengan kemiringan
permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan persetujuan pengawas lapangan.
Pemadatan

LAPISAN BATU KONG

Pekerjaan lapisan batu Test Sand Cone di Site &


kong dilaksanakan setelah pekerjaan timbunan tanah
Pengukuran
peniraman dan timbunan bahu jalan selesai dilaksanakan. Dimensi serta ketebalan
Tidak
lapisan batu kong harus sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja yaitu dengan lebar
= 9 meter dan kemiringan permukaan lapisan sebesar 2%.

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang
pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam paket
Ya ini.

Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana
pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum
SELESAI pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam
pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar-gambar dalam tender.

Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam
pelaksanaan proyek ini.

Pontianak, 09 Mei 2014


CV. ARONY KARYA

SANI SAFITRI SOFIAN, SE


Direktris

Halaman 9 dari

Anda mungkin juga menyukai