I. INFORMASI PENGADAAN
Halaman 1 dari
II. LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pengukuran dan Pematokan (stake out)
2. Dokumentasi Proyek 0%
3. Pembuatan Papan nama proyek
4. Pembuatan Shop Drawing dll.
B. Uraian Pekerjaan :
3.1(3).b Galian struktur dengan kedalaman 0-2 M
3.2.(1).a Timbunan biasa Ex Peniraman
3.2(2).c Kayu Simpiran
4.3(1).c Timbunan Bahu Jalan dengan Tanah Setempat
5.7 (2) Lapisan Batu Kong
Pada Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang
berkompeten dari CV. ARONY KARYA yang telah berpengalaman dalam penanganan
proyek-proyek sejenis, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai
harapan semua pihak terkait.
1) Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin General
Superintendent yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dibantu oleh tenaga Ahli antara
lain Quality Engineer, Quantity Engineer, Site Manager dan beberapa tenaga staf serta
tenaga pelaksana lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
General Superintendent memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi
kontrak, teknik, keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, General Superintendent
dibantu oleh Quality Engineer dan Quantity Engineer beserta stafnya.
Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia
dan Keuangan beserta stafnya.
Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-sama yang baik dengan
pihak-pihak terkait, dengan harapan pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik sesuai
rencana yang dipersyaratkan.
2) Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kontraktor Utama akan dibantu oleh Sub Kontraktor yang
akan ditentukan kemudian, umumnya Item Pekerjaan Minor.
Agar sistem manajemen dapat berjalan dengan baik, CV. ARONY KARYA telah
mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk memberikan Jaminan Mutu terhadap proses yang
Halaman 2 dari
dihasilkan. Sistem manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan
sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan
perangkat keras (hardware) sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
General Superintendent sebagai Kepala Proyek
Quality Engineer, Quantity Engineer dan Site Manager serta staf inti proyek.
Tenaga operasional lapangan, meliputi : Pelaksana Lapangan (supervisor), Surveyor,
mekanik, operator, dan supir (driver).
Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).
Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek, dipilih yang
telah berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga kerja yang terampil akan dipilih
dan didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.
SUPERVISI
INPUT
- Bahan OUPUT
CONSTRUCTION
- Alat - Produk akhir BMW
PROCESS
- Tenaga Kerja (Biaya, Mutu,Waktu)
KRITERIA SERAHTERIMA
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Back Up data
Pemilihan Alat
Diusahakan pemilihan peralatan secara tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya, disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya,
tepat mutu dan tepat waktu.
Halaman 3 dari
Pengadaan Bahan
Pendatangan bahan - bahan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti pada jadwal
kebutuhan material dan spesifikasi teknik.
Pengamanan ( Security )
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal,
Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian.
Program K3
Untuk menjamin akan terlaksananya program K3 maka manajemen CV. ARONY KARYA
menerapkan adanya mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang dilaksanakan dan terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan
jaminan yang pasti terhadap setiap bentuk jasa konstruksi yang diberikan.
Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya perbaikan lantai
jembatan beton dan kelancaran lalu lintas di sekitarnya, dll.
Disamping itu keterlibatan beberapa sub kontraktor, para mandor, sampai dengan tenaga
harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk
menghindari terjadinya hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan
mempengaruhi pekerjaan lainnya.
Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil inti
terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para mandor, yang
berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang
menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan pekerjaan yang
akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang
disyaratkan, perlu disusun program pengendalian mutu (quality control) terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang antara lain melakukan pengontrolan terhadap :
Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai syarat.
Halaman 4 dari
Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan
Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai minimal
sesuai syarat.
Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.
Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada personil yang bertanggung-jawab
secara langsung, namun tetap ada petugas khusus quality control yang mengkoordinir
proses Quality Control sesuai standarf. Dengan manajemen mutu, team proyek akan
melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian
dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek
dilakukan secara terkendali dan konsisten untuk mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang diminta pada spesifikasi pekerjaan.
Pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena adanya sasaran mutu
yang jelas, sumber daya manusia yang profesional dengan tanggung jawab yang jelas,
organisasi proyek yang handal, sistem dan prosedur mutu yang baku, penerapan
manajemen mutu secara konsisten.
Halaman 5 dari
2. Dokumentasi Foto Visual
Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka
dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto
diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik
pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada
pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.
B. KEGIATAN UMUM
Selain kegiatan mobilisasi peralatan, personil dan penyiapan fasilitas-fasilitas, pada
tahapan awal juga dilakukan kegiatan survey lapangan (rekayasa lapangan).
Yang disurvey meliputi kondisi drainase, daerah yang akan dilebarkan, bahu jalan,
badan jalan, perkerasan, struktur dan hal-hal yang terkait dengan ruas jalan yang
akan ditangani.
Kemudian pihak Direksi melakukan peninjauan kembali rancangan berdasarkan data
rekayasa lapangan untuk kemudian diterbitkan detail pelaksanaan dan perkiraan
kuantitas untuk pelaksanaan.
1. PEKERJAAN TANAH
Halaman 6 dari
2.2. Timbunan Biasa / Pilihan
2.2.1. Persiapan
Sebelum dimulai pekerjaan timbunan biasa/pilihan, permukaan yang akan
digelar harus dibersihkan dari kotoran dan telah mendapat persetujuan dari
direksi.
2.2.2. Pengangkutan
Material Timbunan Biasa/Pilihan yang telah disetujui direksi (sesuai hasil
pengetesan laboratorium yang ditunjuk) dibawa ke lapangan menggunakan
dump truk dan ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan sesuai
rencana dan kebutuhan lapangan. Penumpukan material diatur sedemikian
rupa, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan dilaksanakan merata
sehingga mempermudah dalam penghamparan nanti.
2.2.3. Penghamparan
Material Timbunan Biasa/Pilihan dihampar menggunakan motor grader atau
menggunakan tenaga manusia dengan pengki dan cangkul sesuai ketebalan
yang disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak terjadi
pemisahan antara partikel-partikel aggregat halus dan kasar.
2.2.4. Pemadatan
Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka setiap lapisan harus
dipadatkan memakai Vibrator Roller sambil dimonitoring elevasi dan
kemiringan perkerasan. Pekerjaan pemadatan dimulai dari sepanjang tepi
jalan dan dilanjutkan secara lambat menuju sumbu jalan, dalam arah
memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa berhenti sampai
seluruh permukaan selesai digilas. Pada bagian-bagian yang diberi super
elevasi, penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah dan dilanjutkan
kearah bagian sisi yang tinggi. Bila suatu tempat, karena sesuatu hal belum
rata maka segera ditambah material dengan cara ditebar saja dengan
pengki sampai permukaan rata sesuai dengan rencana.
Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan dengan Vibrator Roller,
dapat dipadatkan dengan alat pemadat tangan (stamper)/Baby Vibrating
Roller secara bertahap dengan ketebalan lapisan maksimum 8-10 cm.
Secara visual pemadatan dianggap cukup apabila lapisan sudah tidak
bergerak lagi.
Halaman 7 dari
2.2.5. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu terhadap bahan bahwa tiap material harus diperiksa dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume
tertentu menurut spesifikasi dan dilakukan per lapis field test untuk
mengetahui CBR yang dicapai setelah pemadatan.
MULAI
Halaman 8 dari
KAYU SIMPIRAN
Timbunan bahu jalan dilakukan dengan menggunakan tanah setempat. Timbunan pada
Penghamparan
bahu jalan dilakukan dengan menggunakan alat excavator dan manual dengan dimensi
lebar sesuai spesifikasi dan gambar kerja yaitu = 2.3 meter dengan kemiringan
permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan persetujuan pengawas lapangan.
Pemadatan
Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang
pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam paket
Ya ini.
Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana
pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum
SELESAI pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam
pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar-gambar dalam tender.
Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam
pelaksanaan proyek ini.
Halaman 9 dari