Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. INFORMASI PENGADAAN

1. Paket Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN PARIT HAJI HUSIN 2


( Lanjutan )

2. Lokasi penanganan : Menyebar

3. Cross Section : (Sesuai type terlampir)

4. Lokasi Pekerjaan : Kota Pontianak

5. Propinsi : Kalimantan Barat

6. Sumber Dana : APBD

7. Tahun Anggaran : 2015

Halaman 1 dari 12
II. LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pengukuran dan Pematokan (stake out)
2. Dokumentasi Proyek 0%
3. Pembuatan Papan nama proyek
4. Pembuatan Shop Drawing dll.

III. MANAJEMEN PROYEK

Pada Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten dari
PT. TRI MANDIRI UTAMA yang telah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek sejenis,
untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan semua pihak terkait.

1) Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin General
Superintendent yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dibantu oleh tenaga Ahli antara lain Quality
Engineer, Quantity Engineer, Site Manager dan beberapa tenaga staf serta tenaga pelaksana lapangan
yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
General Superintendent memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi kontrak,
teknik, keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, General Superintendent dibantu oleh
Quality Engineer dan Quantity Engineer beserta stafnya.
 Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
 Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-sama yang baik dengan pihak-pihak
terkait, dengan harapan pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik sesuai rencana yang
dipersyaratkan.

2) Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kontraktor Utama akan dibantu oleh Sub Kontraktor yang akan
ditentukan kemudian, umumnya Item Pekerjaan Minor.

IV. METODA PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

Agar sistem manajemen dapat berjalan dengan baik, PT. TRI MANDIRI UTAMA telah mengeluarkan
Kebijakan Mutu untuk memberikan Jaminan Mutu terhadap proses yang dihasilkan. Sistem manajemen
tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) sebagai sarana penunjang
pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
 General Superintendent sebagai Kepala Proyek
 Quality Engineer, Quantity Engineer dan Site Manager serta staf inti proyek.
 Tenaga operasional lapangan, meliputi : Pelaksana Lapangan (supervisor), Surveyor, mekanik,
operator, dan supir (driver).
 Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

Halaman 2 dari 12
Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek, dipilih yang telah
berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga kerja yang terampil akan dipilih dan didatangkan
dari daerah setempat atau dari luar daerah.

Metode Pengendalian Proyek


Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Rencana Mutu terdiri - Manual/prosedur - Standard Peraturan
dari: - Administrasi Keppres, Kepmen,
- Metode Konstruksi - Prosedur Perda, dll
- Instruksi Kerja - Organisasi
- Jadwal Waktu - Personal
Pelaksanaan - Keuangan
- Prosedur Kerja dll

SUPERVISI

INPUT
- Bahan OUPUT
CONSTRUCTION - Produk akhir BMW
- Alat PROCESS
- Tenaga Kerja (Biaya, Mutu,Waktu)

INSPECTION & TEST EVALUASI

KRITERIA SERAHTERIMA
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Back Up data
Pemilihan Alat
Diusahakan pemilihan peralatan secara tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya, disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.

Pengadaan Bahan
Pendatangan bahan - bahan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti pada jadwal kebutuhan
material dan spesifikasi teknik.

Pengamanan ( Security )
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan
kebutuhan, yang bertugas dalam hal,
 Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
 Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian.

Program K3

Halaman 3 dari 12
Untuk menjamin akan terlaksananya program K3 maka manajemen PT. TRI MANDIRI UTAMA menerapkan
adanya mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilaksanakan dan
terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan jaminan yang pasti terhadap setiap
bentuk jasa konstruksi yang diberikan.

V. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN

Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling mempengaruhi
kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya perbaikan lantai jembatan beton dan
kelancaran lalu lintas di sekitarnya, dll.
Disamping itu keterlibatan beberapa sub kontraktor, para mandor, sampai dengan tenaga harian lepas,
juga turut meramaikan areal kerja.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya
hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi pekerjaan lainnya.

Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan dilaksanakan:

 Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil inti terkait,
pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para mandor, yang berfungsi membahas
dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang menyangkut evaluasi realisasi
terhadap rencana, program pelaksanaan pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi
selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

 Program dan Scheduling.


Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan maupun
mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk mengantisipasi
keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan secara menyeluruh dituangkan dalam master
schedule / bar chart yang dijadikan acuan kontrak.

VI. PROGRAM JAMINAN MUTU / QUALITY ASSURANCE

Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang disyaratkan, perlu
disusun program pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara
lain melakukan pengontrolan terhadap :
 Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai syarat.
 Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan
 Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai minimal sesuai
syarat.
 Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.

Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada personil yang bertanggung-jawab secara
langsung, namun tetap ada petugas khusus quality control yang mengkoordinir proses Quality Control
sesuai standarf. Dengan manajemen mutu, team proyek akan melaksanakan semua kegiatan
sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk
menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek dilakukan secara terkendali dan konsisten untuk
mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta pada spesifikasi pekerjaan.

Halaman 4 dari 12
Pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena adanya sasaran mutu yang jelas,
sumber daya manusia yang profesional dengan tanggung jawab yang jelas, organisasi proyek yang
handal, sistem dan prosedur mutu yang baku, penerapan manajemen mutu secara konsisten.

VII. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. MOBILISASI DAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Langkah pertama dalam pelaksanaan adalah mobilisasi peralatan berat, personil, penyiapan
fasilitas kontraktor, fasilitas direksi dan fasilitas laboratorium di lapangan serta komunikasi
elektronik.
Peralatan berat yang akan dimobilisasi sesuai dengan yang ditentukan dalam daftar mobilisasi.
Untuk Base Camp/Kantor Lapangan dll, ditempatkan pada daerah yang strategis yaitu pada
daerah yang aliran airnya cukup lancar dan mudah dijangkau untuk memperlancar suplai logistik
dan bahan bakar, serta dapat melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan dengan leluasa.

A.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran dan Pematokan (Stake out)


Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi tentukan titik BM. Dengan
patok BM tersebut yang mempunyai Koordinat X,Y dan elevasi atau ketinggian ini
menjadi referensi atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan bantuan Theodolit,
Waterpass, Meteran dan Patok dipasang stake out atau pematokan semua titik-titik pada
gambar rencana atau peta ke lapangan kemudian dibuatkan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan direksi.

2. Dokumentasi Foto Visual


Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan
foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang
ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan
untuk selanjutnya pada pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang
sama.

B. KEGIATAN UMUM
Selain kegiatan mobilisasi peralatan, personil dan penyiapan fasilitas-fasilitas, pada tahapan awal
juga dilakukan kegiatan survey lapangan (rekayasa lapangan).
Yang disurvey meliputi kondisi drainase, daerah yang akan dilebarkan, bahu jalan, badan jalan,
perkerasan, struktur dan hal-hal yang terkait dengan ruas jalan yang akan ditangani.

Halaman 5 dari 12
Kemudian pihak Direksi melakukan peninjauan kembali rancangan berdasarkan data rekayasa
lapangan untuk kemudian diterbitkan detail pelaksanaan dan perkiraan kuantitas untuk
pelaksanaan.

VIII. METODE KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan konstruksi untuk paket tersebut diatas disusun metode konstruksi untuk
pelaksanaan pekerjaan yang secara garis besar akan menguraikan metode pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilakukan, sebagaimana lingkup pekerjaan yang harus ditangani.
Adapun Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. PEKERJAAN DRAINASE

1.1. Galian tanah untuk saluran drainase dan saluran air


Pekerjaan galian untuk drainase dilaksanakan pada lokasi dan dimensi sesuai gambar kerja
dengan elevasi sesuai desain, atas persetujuan direksi. Pekerjaan galian ini dapat
memanfaatkan bantuan alat berat berupa excavator.
Penggalian tanah untuk saluran drainase ini harus memperhatikan kemiringan dasarnya dengan
baik sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Perbaikan dan perapian dilakukan secara
manual dengan menggunakan cangkul.

1.2. Pekerjaan Box Culvert Beton bertulang Uk. 70-100 cm

 Pembersihan Lokasi.
Sebelum pekerjaan akan dimulai terlebih dahulu lokasi dibersihkan dari segala sesuatu yang
dapat mengganggu jalannya pekerjaan. Sampah hasil pembersihan lokasi tersebut akan
dibuang ditempat yang telah ditentukan.

 Galian Tanah.
Pekerjaan galian tanah akan dilaksanakan secara manual dengan menggunakan tenaga
manusia dan menggunakan alat excavator. Mengenai dimensi dan lubang galian akan
disesuaikan dengan gambar pelaksanaan pekerjaan.

 Pekerjaan Bekisting.
Pekerjaan bekesting dilakukan setelah pekerjaan pemasangan keep dan gelegar selesai
dilaksanakan. Bekesting menggunakan kayu kelas II berbentuk papan dengan permukaan
yang rata, dengan ukuran tinggi sesuai dengan gambar rencana. Bekesting dipasang pada
bagian atas jembatan yang akan dicor dengan beton.

 Pekerjaan Besi Beton.


Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan kemudian batang
tulangan dipasang / disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat
dengan kawat.

Halaman 6 dari 12
 Pekerjaan Beton K. 250.
Pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton dilaksanakan pada cuaca yang baik.
Dengan menggunakan beton ready mix dengan JMF K. 250

2. PEKERJAAN TANAH

2.1. Galian Tanah Biasa dan Galian Struktur


Pekerjaan galian dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian dapat dilaksanakan setelah
bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi
kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau halangan yang akan mengganggu,
pekerjaan galian tanah. Cara penggalian dengan menggunakan excavator atau menggunakan
tenaga manusia dengan linggis dan blencong untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali
dengan Excavator. Tanah hasil galian dibuang menggunakan Dump Truck ke lokasi
pembuangnan yang telah ditentukan.

Halaman 7 dari 12
2.2. Timbunan Biasa / Pilihan

2.2.1. Persiapan
Sebelum dimulai pekerjaan timbunan biasa/pilihan, permukaan yang akan digelar harus
dibersihkan dari kotoran dan telah mendapat persetujuan dari direksi.

2.2.2. Pengangkutan
Material Timbunan Biasa/Pilihan yang telah disetujui direksi (sesuai hasil pengetesan
laboratorium yang ditunjuk) dibawa ke lapangan menggunakan dump truk dan
ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan sesuai rencana dan kebutuhan
lapangan. Penumpukan material diatur sedemikian rupa, tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu sedikit dan dilaksanakan merata sehingga mempermudah dalam penghamparan
nanti.

2.2.3. Penghamparan
Material Timbunan Biasa/Pilihan dihampar menggunakan motor grader atau
menggunakan tenaga manusia dengan pengki dan cangkul sesuai ketebalan yang
disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak terjadi pemisahan antara
partikel-partikel aggregat halus dan kasar.

2.2.4. Pemadatan
Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka setiap lapisan harus dipadatkan
memakai Vibrator Roller sambil dimonitoring elevasi dan kemiringan perkerasan.
Pekerjaan pemadatan dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan secara lambat
menuju sumbu jalan, dalam arah memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa
berhenti sampai seluruh permukaan selesai digilas. Pada bagian-bagian yang diberi
super elevasi, penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah dan dilanjutkan
kearah bagian sisi yang tinggi. Bila suatu tempat, karena sesuatu hal belum rata maka
segera ditambah material dengan cara ditebar saja dengan pengki sampai permukaan
rata sesuai dengan rencana.
Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan dengan Vibrator Roller, dapat
dipadatkan dengan alat pemadat tangan (stamper)/Baby Vibrating Roller secara
bertahap dengan ketebalan lapisan maksimum 8-10 cm. Secara visual pemadatan
dianggap cukup apabila lapisan sudah tidak bergerak lagi.

2.2.5. Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu terhadap bahan bahwa tiap material harus diperiksa dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume tertentu menurut
spesifikasi dan dilakukan per lapis field test untuk mengetahui CBR yang dicapai setelah
pemadatan.

Halaman 8 dari 12
Bahan Timbunan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penghamparan dan pemadatan sedangkan peralatan
yang diperlukan antara lain dump truk, motor grader dan vibro roller.

Halaman 9 dari 12
2.2.6. Flow Chart - Proses Pekerjaan Timbunan Biasa / Pilihan :

MULAI

Survey Lokasi dan Pengambilan


Sample Material

Tidak
Menguji Sifat
Material PI,
OMC,CBR Lab.
dsb

Ya

Percobaan Penghamparan

Penghamparan

Pemadatan

Test Sand
Tidak
Cone di Site &
Pengukuran

Ya

SELESAI

Halaman 10 dari 12
3. Pekerjaan Struktur

3.2 BETON K.125 dan BETON K.350

 Pekerjaan Galian Tanah.


Pekerjaan ini di lakukan setalah di lakukan Steak out Lapangan dan telah di lakukannya
Rekayasa Lapangan. Pekerjaan Galian tanah di kerjakan dengan cara menggali tanah yang
akan di lakukan pengecoran beton. Dengan dimensi yang telah di setujui oleh direksi
pekerjaan. Galian tanah di lakukan dengan menggunakan alat excavator.

 Urugan Pasir
Pekerjaan ini kerjakan setalah semua pekerjaan item pekerjaan di atasanya telah selesai.
Pekerjaan urugan pasir di kerjakan dengan menggunakan bahan material pasir urug, yang
di dapat dari supplier pasir terdekat. Elevasi untuk pekerjaan Urugan Pasir ini sesuai
dengan rencana sebelumnya ( steak out ).setelah pasir urug di timbun kegalian tanah
sesuai dengan elevasinya, maka urugan pasir itu di siram sampai jenuh air dan pasir telah
benar-benar padat.

 Bekisting
Pekerjaan ini di kerjakan dengan menggunakan kayu kelas II /Papan Mal di kerjakan
dengan acuan elevasi steak out yang telah di tentukan sebelumnya. Didalam pekerjaan
pembuataan bekesting ini merupakan acuan pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan
pengecoran dengan beton

 Plastik Alas
Plastik Alas atau plastic cor di kerjakan setelah pekerjaan urugan pasir selesai. Plastik cor
ini di hampar sampai semua permukaan pasir tertutup semua.platik cor ini di maksudkan
untuk menjaga water sement rasio agar mutu beton tetap terjaga.

 Pekerjaan Beton
Pekerjaan Beton K.350 dapat di kerjakan dengan cara menggunakan Ready Mix . Dengan
menggunakan JMF ( Job Mix Formula ), Campuran dapat di kerjakan.

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan-
pekerjaan yang terlingkup dalam paket ini.

Halaman 11 dari 12
Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini,
yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat
timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender.

Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan
proyek ini.

Pontianak, 09 April 2015


PT. TRI MANDIRI UTAMA

EKA RENDRA PUTRA, SE


Direktur Utama

Halaman 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai