Anda di halaman 1dari 23

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN
RENOVASI GEDUNGSEKOLAH TKSDSMP PENABUR JL. PALEDANG
Tahun Anggaran 2019

CV. ANUGRAH BUNDA


METODE PELAKSANAANPEKERJAAN
.

1. PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan ini diajukan oleh CV. ANUGRAH BUNDA di dalam memulai suatu
pekerjaan, khususnya pada Paket Pekerjaan RENOVASI GEDUNG SEKOLAH TK SD SMP
PENABUR JL. PALEDANG ini. Tujuan pembuatan Metode Pelaksanaan ini adalah sebagai
acuan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan baik mutu, waktu dan biaya.

Dalam Metode Pelaksanaan ini tercantum sistim kerja lapangan yang akan dipakai mulai
dari awal proyek hingga selesai, dimulai dari site manajemen, penerapan K3 hingga
quality control serta hubungan unsur-unsur pelaksana proyek yang terkait selama
pekerjaan berlangsung. Dengan adanya perencanaan yang tepat, maka diharapkan
proyek dapat diselesaikan dengan baik dan tepat dengan memperhatikan mutu, waktu
dan juga biaya.

I.1. Uraian Singkat


I.1.1. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI di Jakarta atas nama Pemerintah RI.

I.1.2. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan ini berada di Jl. Paledang

I.1.4. Waktu Pelaksanaan


Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 70 (Tujuh puluh) hari kalender
dengan masa pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan.

I.1.5. Pengendalian Waktu Pelaksanaan


Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Jadwal Waktu
Pelaksanaan menggunakan S-Curve.

I.1.6. Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu
pada spesifikasi teknis yang ada di dalam dokumen lelang, Berita acara
rapat, tinjauan lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan
Quality Control Plan.
2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Untuk menjamin agar pelaksanaan PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG SEKOLAH TK


SD SMP PENABUR PALEDANGTahun Anggaran 2019 ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu, mutu dan anggaran proyek maka pengerjaannya dilakukan secara
simultan dan bertahap sesuai dengan urutan dan ketergantungan setiap item
pekerjaan sesuai dengan metoda yang diajukan. Metoda dan tahapan pekerjaan
tersebut direncanakan sesuai dengan situasi dan kondisi proyek yang terletak di
dalam gedung yang padat dengan kegiatan perkantoran dan pendidikan sehingga
diharapkan kegiatan proyek dan kegiatan rutinitas tetap berjalan dengan baik.

Metode Pelaksanaan untuk setiap item pekerjaan antara lain :


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Bongkaran
3. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal

1. Pekerjaan Persiapan

Kegiatan ini merupakan bagian yang penting dalam suatu pekerjaan. Dalam pekerjaan
persiapan ini termasuk Pekerjaan Pengukuran, Pekerjaan Direksi Keet, pembuatan
gudang material dan alat, Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Proyek, Administrasi,
Dokumentasi dan As Built Drawing, Pengadaan Listrik dan Air Kerja, Keamanan dan K3
serta Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan tenaga kerja. Pekerjaan persiapan itu sendiri
dapat dibagi menjadi 2 tahapan yaitu :

1). Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik

2). Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan

I.1. Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik, meliputi :

a. Mobilisasi, Memobilisasi keperluan untuk memulai pekerjaan fisik,


termasuk :
- pengiriman material untuk gudang dan kantor,
- pengiriman alat-alat gambar,
- pengiriman alat-alat kerja,
- pengiriman alat-alat keselamatan.
b. Manajemen Proyek, memobilisasi team manajemen proyek baik untuk
di kantor maupun di lapangan dengan asumsi diperlukan team tambahan
untuk keperluan penyelesaian pekerjaan.

c. Peralatan, memobilisasi peralatan berat beserta operatornya dan


keperluan bahan bakarnya.

d. Asuransi, penyediaan dan pembiayaan asuransi sesuai syarat umum


kontrak.

e. Gudang, pengadaan gudang termasuk personil pengelola dan pembiayaan


penyimpanannya.

f. Pembersihan dan pemeliharaan serta pengadaan jalan masuk kantor, jalan


ke lokasi.

g. Penyediaan tenaga kerja, peralatan dan pengadaan bahan.

I.2. Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan, meliputi :


Untuk menjamin pelaksanaan fisik pekerjaan sesuai dengan yang di
persyaratkan dalam dokumen kontrak maka kegiatan yang harus dilaksanakan
termasuk proses dan persetujuan material.
Dokumen Kontrak dan Dokumentasi : sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan
maka dilakukan pembuatan dokumen kontrak, pengadaan shop drawing dan
asbuilt drawing, manual operation, dokumentasi, laporan.
Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K-3), yang dimaksudkan
adalah penyediaan peralatan dan kelengkapannya seperti yang
dipersyaratkan dalam Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K-3).
Dalam pelaksanaannya diperlukan beberapa manajemen pelaksanaan sebagai
penunjang dalam rangka mencapai target pelaksanaan proyek, yaitu :

1). Manajemen Kualitas


Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas
standar dari material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi
yang harus dilaksanakan oleh yang dibutuhkan oleh owner dari
proyek.
Target kualitas membuat hasil standart dari pekerjaan dan
meningkatkan kualitas dan menyeragamkan benchmark kualitas yang
di inginkan.
Managemen dari kualitas (quality management) adalah pengaturan
dari kualitas yang harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari
rencana kualitas, terget kualitas, papan penilaian, spesifikasi teknik.
Managemen dari kualitas terdiri dari rencana kualitas, jaminan kualitas
dan kontrol kualitas.

2). Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar
keselamatan dari konstruksi yang harus dilakukan oleh yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target keselamatan adalah standar
keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh dengan tujuan untuk
standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang
harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan,
terget keselamatan, papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen
keselamatan terdiri dari rencana keselamatan, pelaksanaan,
administrasi dan laporan rencana keselamatan. Penjelasan detail
tentang rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam
metode pelaksanaan ini..

3). Manajemen Tim Pelaksana Proyek / Tim Manajemen Proyek


Dalam pelaksanaan proyek ini, Tim manajemen proyek dibuat
berdasarkan standar struktur organisasi . Di samping itu, Tim
manajemen proyek juga disesuaikan dengan kebutuhan dari kondisi
proyek yang dapat berupa lingkup pekerjaan, kompleksitas, tingkat
kesulitan, koordinasi dan komunikasi yang diperlukan, dan
pertimbangan yang lainnya.
Tim proyek yang ditempatkan merupakan personil yang telah terseleksi
dan dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai
dengan jabatan dan posisinya di dalam struktur organisasi proyek
tersebut dalam rangka mencapai target proyek yang telah ditentukan.
Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk
melaksanakan proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek
dalam lampiran. Pada lampiran diberikan pula data yang lebih detil
mengenai personil yang akan ditugaskan pada proyek ini.

5). Manajemen Masa Pemeliharaan Akhir Proyek


Sistem manajemen selama masa pemeliharaan adalah sistem
manajemen proyek selama masa pemeliharaan yang dilakukan oleh
kontraktor yang berhubungan dengan peraturan untuk memenuhi
klausul kontrak. Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan
pemeliharaan yang dimulai saat tanggal dari penandatanganan
Provisional Hand Over (PHO) sampai waktu yang telah diterangkan di
dokumen kontrak (Masa Pemeliharaan). Periode ini akan berakhir
dengan Final Hand Over (FHO). Adapun prosedur standar dari
masa pemeliharaan ini adalah sebagai berikut:
a. Kontraktor mempunyai tim yang dibentuk secara khusus untuk
menangani proyek yang sedang dalam masa pemeliharaan.
b. Tim ini akan bekerja sama dengan tim proyek yang dipimpin oleh PM
selama masa pemeliharaan proyek
c. Sebelum masa pemeliharaan dimulai, Project Manajer
menyampaikan pesan tertulis kepada manajemen konstruksi /
wakil pemilik proyek yang berisi informasi relevan dari masa
pemeliharaan proyek
d. Project Manajer adalah pegawai yang bertanggung jawab selama
masa pemeliharaan proyek
e. Tanggung jawab Kontraktor selama masa pemeliharaan proyek
adalah :
 Memperbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan pekerjaan
yang terdapat di dalam daftar kerusakan yang ada dalam
Provisional Hand Over (PHO).
 Membuat laporan yang dibutuhkan untuk dihubungkan
dengan administrasi pekerjaan pemeliharaan.
 Ketika masa pemeliharaan berakhir dan pekerjaan
perbaikan dalam list kerusakan dan komplain telah
dilaksanakan menurut standar dan spesifikasi, PM akan
menyampaikan laporan bahwa periode kewajiban telah
selesai dan menyertakan informasi terkait tentang
penyelesaian dari daftar kerusakan dan komplain lainnya.
f. Owner / managemen konstruksi akan memeriksa laporan
bersama-sama dengan Kontraktor
g. Hasil dari pemeriksaan yang dibuat dalam form “minutes of
inspection” akan ditandatangani bersama oleh owner /
manajemen konstruksi dan Kontraktor
h. Final Hand Over ( FHO ) ditandatangani oleh owner dan
Kontraktor.

2. Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Pembongkaran :

1. Sebelum mulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus


memberitahukan kepada Pemberi
2. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum mulai pekerjaan.
3. Pemeriksaan Tempat Kerja
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan
segala akibat yang mungkin
dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran.
Persetujuan ijin mulai pelaksanaan
4. Pengamanan / pemutusan jalur-jalur Instalasi
5. PEK. PEMBONGKARAN LANTAI KERAMIK
Pada pekerjaan ini dimulai dengan melakukan pembongkaran lantai keramik
menggunakan pahat atau mesin breker secara bertahap pada permukaan  lantai
keramik. Puing – puing sisa bongkaran dilakukan pembersihan secara
menyeluruh dan dilakukan pembuangan pada lokasi tertentu diangkut
menggunakan mobil pickup.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Palu
2. Godam
3. Pahat beton
4. Breker
5. Skop
6. Gerobak
Resiko kecelakaan kerja:
1. Tangan terkena pukulan martil
2. Mata terkena serpihan bongkaran
3. Kaki terkena pecahan puing-puing bongkaran keramik
Penanggulangan kecelakaan kerja:
1. Selalu menggunakan masker, sarung tangan dan sepatu savety.

6. PEK. PEMBONGKARAN RANGKA ATAP


Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh
paku/baut sambungan rangka atap secara bertahap, dimulai dari gording dan
dilanjutkan dengan rangka kuda-kuda. Untuk pekerjaan pembongkaran rangka
atap ini resiko kecelakaan kerja sangat tinggi, maka harus diawasi secara
seksama agar tidak terjadi kecelakaan. Setiap rangka atap yang selesai dibongkar
akan dikumpulkan pada suatu tempat dan disusun secara rapi.
Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Palu
2. Gergaji
3. Linggis
Resiko kecelakaan kerja antara lain:
1. Terjatuh dari ketinggian
2. Kaki tertimpa puing-puing bongkaran
3. Tangan terpukul palu
4. Kaki tertusuk paku
Cara penanggulangan kecelakaan kerja antara lain:
1. Selalu menggunakan perancah yang kokoh dan diikat secara kuat agar tidak
goyang/runtuh saat terkena puing-puing bongkaran rangka atap
2. Selalu menngunakan sepatu savety, sarung tangan, savty belt.
7. PEK. PEMBONGKARAN PLAFON + RANGKA
Setelah permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan dengan
membongkar plafond dan rangka plafond. Metode pembongkaran yaitu denga
menggunakan perancah sementara yang daat digeser agar memudahkan pekerja
saat melakukan pembongkaran. Proses pembongkaran dimulai dari membongkar
penutup plafond dengan cara ngongkel paku pengikat penutup plafond hingga
penutup plafond terlepas dari rangka plafond. Setelah seluruh penutup plafond
selesai dibongkar kemudian dilanjutkan dengan membongkar ragka plafond
dimulai dari melepaskan sambungan rangka plafond dengan cara mencongkel
paku dengan linggis atau memukul yambungan kayu dengan menggunakan palu
hingga sambungan kayu terlepas keseluruhan. Kemudian dilanjutkan dengan
membersihkan puing-puing sisa pembongkaran menuju gudang sementara dan
disusun sedemikian rupa agar tidak mengganggu pekerjaan.
8. PEK. PEMBONGKARAN PENUTUP ATAP
Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari pembongkaran penutup atap,
dimulai dari pembongkaran perabung dan lembaran atap dari atas menggunakan
lingis, paku pengikat atap harus dicabut dahulu kemudian lembaran atap bisa
ditutunkan menggunakan katrol dan taliatau bisa langsung dilamparkan
kebawah. Setelah seluruh permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan
dengan membongkar lisplang. Metodo pembongkaran listlang sama seperti
pembongkaran penutup atap yaitu dicabut paku terdahulu denggan
menngunakan linggis pada pangkal palu. Setelah semua material bongkaran
dibawah dilnjutkan dengan melakukan pembersihan sisa material bongkaran
menuju gudang sementara dan disusun dengan rapi.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Linggis,
2. Palu,
Resiko kecelakaan kerja :
1. Tangan tersores seng penutup atap,
2. Tangan/kaki tertusuk paku,
Cara penangulangan yaitu:
1. Selalu menggunakan sarung tangan,
Selalu menggunakan sepatu septi
9. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan
aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran
yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
10. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan
yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaanya.
11. Segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontraktor.
12. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
(proyek).dan menjadi tanggung jawab Pelaksana
13. Pemindahan Barang- Barang di lokasi proyek menjadi tanggung jawab
Pelaksana
14. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan
dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
dengan diketahui oleh Konsultan Manajemen Kontruksi dengan disertai
daftar/list item barang-barang tersebut.
3. Pekerjaan Pasangan
I. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI
a. Pasangan Lantai Homogenious

II. PEKERJAAN PASANGAN PLAFON


a. Pekerjaan Plafon Gypsum 9mm
b. Pekerjaan Plafon Akustik (60 x 120) cm

III. PEKERJAAN PASANGAN PINTU DAN JENDELA


a. Pemasangan Pintu Double + Kusen Alumunium + penggantung
b. Pemasangan Bouvenlihgt

A. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan daun pintu dan jendela kayu merupakan daun pintu kayu dengan
lapis HPL sebagai finish, meliputi seluruh pekerjaan kusen kayu pada bangunan
yang tercantum dalam Gambar Kerja serta seluruh detail yang disebutkan/
dinyatakan dalam Gambar kerja.
4. Perlengkapan Pintu
a. Setiap daun pintu dipasang dengan 3 (tiga) buah engsel.
b. Sebelum alat-alat perlengkapan tersebut dipasang, maka Penyedia jasa
diharuskan menyerahkan contoh-contoh untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas.
c. Untuk Pintu double harus di tambahkan slot kunci atas dan bawah
5. Memperbaiki pekerjaan yang tidak sempurna
Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tetapi
tidak longgar, tanpa macet atau terlambat dan semua kunci dan engsel harus
cocok dan dapat bekerja dengan wajar. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-
pekerjaan tersebut menjadi mengkerut atau bengkok atau kehilangan ada cacat
lainnya pada pekerjaan kayu yang halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan
berakhir maka pekerjaan cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga
Pemberi Tugas merasa puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu
akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya Penyedia jasa.
6. Pembersihan
Bersihkan semua tatal-tatal, puntung-puntung kayu dan kayu-kayu bekas dari
seluruh bangunan sewaktuwaktu secara teratur dan sampah harus disingkirkan
serta dimusnahkan.

1. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI.

1.1 Pekerjaan Sub Lantai.


Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar sebagai alas lantai finishing.

1.2 Pekerjaan Lantai Keramik


Termasuk dalam pekerjaan pemasangan lantai Keramik ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pekerjaan ini sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan
sempurna untuk operasional.
Pekerjaan Kramik ini sesuai yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam detail gambar
dan ketentuan yang disyaratkan.

1.2.1 Spesifikasi Bahan.


 Jenis : Keramik, Lantai keramik 30x30 , Homogenoues Tile 60x60
 Kualitas : Kualitas memenuhi standar SNI.
 Bahan Pengisi : Grout semen berwarna/Nat Grout
 Bahan Perekat : Adukan spesi 1 pc : 3 psr pasang
 Warna : ditentukan kemudian
 Persyaratan lain :
- Warna Nat disesuaikan dengan warna keramik
- Koordinasi dengan Pengawas menyangkut bagian-bagian yang mungkin
tidak bersesuaian dengan ketentuan produsen.
- Menyertakan brosur dari pabrik yang bersangkutan dalam pelaksanaan.
- Ukuran Keramik dan Batu tempel disesuaikan dengan gambar kerja.

1.2.2 Metode Pelaksanaan.


1. Pekerjaan Keramik baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan screeding
lantai selesai dengan kemiringan disesuaikan.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3. Jarak antara pemasangan unit-unti Keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
4. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan diwajibkan mengadakan pengecekan
terhadap peil lantai dan kemiringannya.
5. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan kontraktor harus mengajukan ijin kerja
yang dilampiri cakupan pekerjaan (dinyatakan dengan shop drawing) dan
metode pelaksanaan dan mengadakan pemeriksaan kesiapan lapangan
menyangkut ketentuan :
 Peil lantai sesuai gambar pelaksanaan.
6. Pengendalian seluruh mutu bahan dan pengerjaannya dengan ketentuan
produsen dan diketahui oleh konsultan MK.
7. Kontraktor terlebih dulu harus menjamin kerataan elevasi permukaan
dengan menyediakan peralatan yang memadai untuk tujuan tersebut
(dikonsultasikan kepada konsultan MK.
8. Alat-alat bantu yang harus disediakan kontraktor sekurang-kurangnya :
 Waterpass.
 Jidar, Trowel dan Roskam Baja
 Alat pemotong Ganite Tile, Keramik
9. Pola, arah dan awal pemasangan Keramik harus searah dan sejalur tidak
terputus (sesuai gambar detail atau setuai petunjuk Direksi/konsultan MK).

7. PEKERJAAN RANGKA PLAFON

1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan rangka plafon untuk Bangunan atau seperti detail yang
disebutkan/dinyatakan dalam Gambar.
2. Persyaratan Bahan.
- Bahan rangka plafon menggunakan rangkametalfuringdan hollow galvanis sesuai
dengan bahan plafond yang digunakan sesuai dengan ukuran yang ditunjukkan dalam
gambar kerja. Semua rangka plafon yang menempel tembok dipasang rangka utama dan
semua rangka utama digantung dengan penggantung besi hollow.
- Bahan rangka metalfuring dan hollow galvanis yang digunakan harus dipilih dari mutu
terbaik, lurus dan tanpa cacat..
- Rangka plafond untuk gypsum board dan Calci board menggunakan hollow galvanis
4/4 dan rangka plafond untuk akustik board menggunakan metalfurring
3. Persyaratan Pelaksanaan.
- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi MK.
- Jarak rangka plafon disesuaikan dengan jenis dan ukuran bahan penutupnya, serta
mengikuti ketentuan dalam gambar, spesifikasi serta rekomendasi dari produsen
produk terkait.
- Semua ukuran di dalam Gambar adalah ukuran jadi (finish).
- Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak
tercantum dalam Gambar rencana plafon harus diteliti terlebih dahulu pada Gambar-
gambar instalasi yang lain. Agar pipa-pipa instalasi tidak terganggu rangka plafon.
- Harus diperhatikan pemasangan rangka plafon pada bagian tepi yang bertemu dengan
balok (listplank) harus dipasang lebih tinggi dari balok/list plank, minimal setebal
tripleks plafon, agar rangka plafon tidak terlihat setelah plafon terpasang.
- Sebelum penutup plafon dipasang, harus dilakukan pengecekan dahulu terhadap
ketinggian rangka plafon dengan mengunakan waterpass. Kemudian hasil-hasil
pemasangan rangka plafon diperlihatkan dahulu kepada Direksi/MK sebelum penutup
plafon dipasang.

8. PEKERJAAN PENUTUP PLAFON GYPSUM 9mm

1. Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan plafon Gypsum ini dilakukan meliputi seluruh plafon yang disebutkan/
ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan MK.
2. Persyaratan Bahan
- Bahan penutup plafon adalah Gypsum tebal 9 mm dan setara merk Jayaboard, produksi
dalam negeri yang berkualitas baik.
- Pola pemasangan : sesuai dengan yang ditunjukkan/diperhatikan dalam Gambar kerja

9. PEKERJAAN PENUTUP PLAFON AKUSTIK (60 X 120) cm

1 Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan plafon Akustik ini dilakukan meliputi seluruh plafon yang disebutkan/
ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan MK.
2 Persyaratan Bahan
- Bahan penutup plafon adalah Akustik ukuran 60 x 120 cm, produksi dalam negeri
yang berkualitas baik.
- Pola pemasangan : sesuai dengan yang ditunjukkan/diperhatikan dalam Gambar
kerja atau sesuai dengan petunjuk atau persetujuan Direksi MK.
3 Persyaratan Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan MK.

Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus berkualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/Konsultan MK.
- Semua ukuran di dalam Gambar Kerja adalah ukuran jadi (finish).
- Pada pekerjaan plafon ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya bersamaan dengan pekerjaan ini. Sebelum dilaksanakannya
pemasangan plafon, pekerjaan lain yang terletak diatas plafon harus sudah
terpasang dengan sempurna.
- Harus diperhatikan terhadap disiplin lain di antaranya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas
tidak tercantum dalam gambar rencana plafon harus diteliti terlebih dahulu pada
gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC, dan lain-lain). Untuk detail pemasangan
harus konsultasi dengan Direksi/Konsultan MK.
- Pada bagian tepi plafon dipasang listGypsumC9.

10. PEKERJAAN LIST PLAFON

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan list plafon ini meliputi seluruh tepi plafon yang menempel pada tembok,
balok, maupun listplank atau seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
2. Persyaratan Bahan
- Bahan Shadow line metal galvanis / galvalum produk dalam negeri yang
berkualitas baik, atau bahan list plafon yang ditunjuk/disetujui Direksi/Konsultan
3. Persyaratan Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan MK.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/panggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kwalitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/Konsultan.
1. PEKERJAAN PELAPISAN HPL UNTUK PINTU

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh item pekerjaan pelapis dinding bagian
dalam bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2. Persyaratan Bahan
- Jenis kayu lapis yang digunakan harus memenuhi ketentuan dan syarat .
- Bahan yang digunakan harus yang bermutu baik dengan produk pabrik dengan
merk yang sudah teruji untuk iklim di Indonesia.
a. Komponen
1. Breacket /angkur dari material besi atau material kayu lapis
2. Rangka vertical (specnya), horizontal (specnya) material kayu lapis 18 mm
b. Bahan-bahan
- Bahan : HPL
- Ukuran : 1220 x 2440
- Warna : Ditentukan kemudian oleh Arsitek
b.1 Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna ditentukan kemudian
b.2 Bahan yang digunakan produksi Pelangi atau yang setara.
b.3 Kontraktor diwajibkan menyerahkan jaminan supply yang dikeluarkan oleh
distributor dan didukung oleh pabrik (principal) yang mencantumkan nama proyek
dan perkiraan volumenya.
b.4 Contoh-contoh : Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan
kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah
dikerjakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan Pelaksanaan
pemasangan harus lengkap dengan peralatan Bantu untuk mempermudah serta
mempercepat pemasangan dengan hasil pamasangan yang akurat, teliti dan tepat
pada posisinya Sebelum pemasangan dimulai, Pemborong harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai dengan gambar.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka pemborong harus segera melaporkannya kepada Direksi/
Konsultan
- Pada daun Pintu Seluruh pelapisan pada dinding harus dengan rangka (potongan
multipleks 18 mm) yang di pfiser ke Pintu kemudian ditempel multipleks 9 mm
kerangka tersebut
berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan
tidak ada cacat.
- Pertemuan antara sesama bahan finishing diberi jarak sehingga dapat dipasang
bahan lain sesuai gambar kerja yang ada.
- Penyatuan antara bahan finishing (HPL) harus bebas dari paku sehingga hasil
pekerjaan akan rapi dan halus.
- Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
- Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pemborong, selama
kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
- Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan
lancar dipergunakan.

2. PEKERJAAN PASANGAN DINDING PARTISI GYPSUM


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dinding partisi Gypsum ini adalah meliputi pekerjaan dinding partisi
yang merupakan pemisah antar ruang di dalam bangunan gedung utama lengkap
dengan rangka metal. Pekerjaan dinding partisi ini sesuai dengan seluruh detail
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Manajemen Kontruksi.
2. Persyaratan Bahan
- Bahan yang digunakan adalah bahan Gypsum 18 mm dengan kualitas terbaik
setara Jayaboard. Bahan gypsum harus siku, harus rata ketebalannya, dan tidak
cacat.
- Syarat-syarat gypsum harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10 dan
PU BB 1970 (NI-3)
- Rangka partisi adalah hollow metal 4x4 cm, tebal rangka sesuai spesifikasi dan
Gambar.
- Bahan penunjang seperti kompound dan kain tekstil tape/strimin serta skrup
gypsum yang digunakan sesuai dengan rekomendasi teknis dari produsen
gypsum terkait.
- Bahan yang digunakan harus yang bermutu baik, dengan produk pabrik dengan
merk yang sudah teruji untuk iklim di Indonesia, dan merupakan hasil produksi
lokal yang sebelumnya disetujui Direksi/Konsultan Manajemen Kontruksi.

Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contohnya kepada Direksi/Konsultan MK minimal 1 lembar gypsum dan 1 batang
hollow, untuk mendapatkan persetujuan.
- Dinding partisi dipasang sampai dengan plafon dan digantung dengan
menggunakan penggantung yang kuat sesuai standar, yaitu kawat baja berujung ulir
dengan Ø 0,3/ 0,4 mm. Gypsum dipasang 2 muka.

Rangka hollow dipasang berjarak 60 cm berselang seling antara hollow 4x4 cm.
Jarak antar sekrup gypsum tidak boleh lebih dari 40 cm. Sambungan antar lembar
gysum diratakan dengan menggunakan kompound, dan harus digosok halus untuk
meratakan.
- Proses pemasangan harus menggunakan alumunium siku dan juga pengecekan
vertikal harus menggunakan lot / unting. Untuk pengecekan horizontal harus
menggunakan selang berisi air untuk mendapatkan level yang sejajar.
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata sama sekali tidak
dibenarkan.
- Untuk bagian lubang tempat kusen pintu atau kusen jendela harus dibuat siku dan
kokoh sesuai dengan ukuran lebar kusen pintu atau kusen jendela.
- Tidak diperbolehkan untuk memasang lembar gypsum yang sudah patah.
- Pelaksanaan pemasangan dinding partisi gypsum harus cermat, rapi dan benar-
benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

- Pasangan dinding partisi dapat diterima/diserahkan apabila bidang permukaan


gypsum sudah rata dan siap untuk dilapis bahan finishing ( cat atau wallpaper )
Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau


ringbalk) harus dilaksanakan secara

benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan
persyaratannya.

Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:


1. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi
dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya.

1. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.


2. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap
kuda-kuda rata.

1. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).


2. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
3. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat
kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Baca Juga | Pasang Rangka Atap Baja Ringan  Jakarta Bogor Depok Bekasi Tangerang
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat
mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk
meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata.

Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam


ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate
yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Pemasangankonstruksi rangka atap baja ringan

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk

Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpuka pada boxed C75.100 , diikat
dengan grip segitiga

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja


sebagai berikut:

1. Langkah 1: Persiapan kerja


 

1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja,
dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket,meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong,
gergaji besi, palu, dan sebagainya.
 Langkah-langkah : Leveling dan marking
1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana
atap.
4. Mengukur jarak antar kuda-kuda

 
c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda

1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada
rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .

2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri
kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda,
dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi
kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.

3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus


dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)

4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah


screw 12 – 14 x 20 HEX.

5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan


balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
(maksimum 1,2 meter).
8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda
(Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang
sama (datar)

9. Memasang balok nok.


10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing
dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
11. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss,
jurai dan rafter

12. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-
16×16 sebanyak 2 (dua) buah

13. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu
ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan
panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm.
outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

14.Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah
120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda
dan di-screw.

Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat
memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat
ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens
sebaiknya tepat diatas bottom chord.

Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord
harus di-screw. Ceiling battens
selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungny Pemasangan
ceiling battens Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm
dengan perkuatan 4 buah screw

d. Pemasangan penutup atap


1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .

2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
jurai dan rafter,
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian
dilanjutkan dengan
pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi
agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok – belok

Inspeksi Akhir
Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat proses
pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur baja ringan,
seperti:

pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar, atau karena
goresan benda tajam.

Jika terjadi korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko
penjalaran korosi sangat besar
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada kotoran
maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur
baja ringan.

1. PEKERJAAN INSTALASI

Lingkup Pekerjaan
- Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan, testing, pengawasan untuk
konstruksi,pemasangan sistim listrik yang lengkap sesuai dengan gambar
perencanaan dan Rencana Kerja & Syarat berikut ini.
- Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya tegangan rendah (TR) dari panel
utama ke panelpanel bangunan penerangan dan peralatan.
- Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan, kotak kontak daya secara
lengkap didalam bangunan dan taman/outdoor.
- Pengadaan dan pemasangan fixtures penerangan dan outlet dinding lengkap
dengan plug dan accessoriesnya.
- Pengadaan dan pemasangan rak kabel lengkap dengan support dan
accessoriesnya.
- Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam dan luar bangunan
serta panel-panel peralatan guna menunjang sistim dari bangunan (sesuai dengan
gambar perencanaan) .
- Mengadakan testing comissioning untuk seluruh peralatan instalasi sesuai
Rencana Kerja & Syarat ini dan ketentuan-ketentuan dari pabrik serta standard
lainnya.
- Membuat gudang, kantor kerja serta pengamanannya.
- Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja lainnya.
- Menyerahkan manual kerja dan peralatan penunjang kerja bagi pengelola teknis
serta mengadakan training bagi pengelola teknis.
- Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban (quarantee)
sesuai Rencana Kerja & Syarat ini.

Material dan Workmanship


Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pelaksana harus baru dan material
tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis. Material-material haruslah
dari produk dengan kwalitas baik dan produksi terbaru. Untuk material-material
yang disebut dibawah ini Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah
baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
- Peralatan Panel : Swith, Circuit breaker, relay-relay dan Kontaktor.
- Peralatan Lampu : Armature, Bola Lampu, Ballast dan Kapasitor.
- Peralatan Instalasi : Kotak Kontak, Saklar.
- Kabel
- Peralatan listrik lainnya. Shop drawing harus diberi catatan dari Pelaksana, yang
menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan
kondisi ruang yang disediakan.

Data untuk setiap sistim harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
keseluruhan sistim.
Penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan.
Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawing yang harus diajukan adalah :
- Instalasi lengkap, mulai dari sumber PUTR existing, sampai dengan rangkaian
akhir.
- Panel-panel daya & penerangan, outlet box dan lain- lain.
- Detail-detail pemasangan lampu dan penanaman kabel.
MASA PEMELIHARAAN.
Masa pemeliharaan Pekerjaan Rehab Ruang Inspektorat Jenderal Kementrian
Hukum Dan HAM Republik Indonesia Tahun Anggaran 2019 dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan kontrak. Hal-hal yang dilaksanakan dalam proses
pemeliharaan gedung ini antara lain :
1. lnventarisasi cacat-cacat, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi
2. Penugasan secara penuh pada pelaksana yang ditunjuk untuk menangani
pemeliharaan dan mengatasi cacat-cacat yang ditemukan untuk diperbaiki.
3. Jadwal pemeliharaan rutin dari mulai kebersihan bangunan dan pengecheckan
komponen-komponen gedung agar dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
4. Berkoordinasi dengan user atau pemakai gedung apabila terdapat pekerjaan yang
tidak berfungsi, perlu penyempurnaan atau perlunya penggantian.

Demikian Metoda Pelaksanaan kita sampaikan sebagai acuan kerja dilapangan.

Bogor 17 Oktober 2019


ANUGRAH BUNDA

RAMA REFAYULENDRI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai