Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD

PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN


PROPINSI SUMATERA BARAT

PAKET :
PEMBANGUNAN JEMBATAN KELOK 9
PROPINSI SUMATERA BARAT

A. PENJELASAN UMUM

I. PENDAHULUAN

Proyek Pembangunan Jembatan Kelok 9 di Propinsi Sumatera Barat ini dilaksanakan untuk
meningkatkan dan memperlancar arus transportasi darat antara daerah-daerah di propinsi Sumatera
Barat dapat lebih cepat dan lancar.

Pekerjaan Jembatan ini tersebar di Tiga lokasi proyek dengan 2 lokasi jembatan masih dalam satu
ruas jalan dan lokasi tidah terlalu jauh antar lokasi pekerjaan yaitu jembatan Kr Dalu dan Jembatan
Alu Suloh yang terletak di ruas jalan antara dan Meulaboh ke Geumpang dan untuk jembatan Sirait
terpisah jauh yaitu pada ruas jalan antara Meulaboh – Tapaktuan - Singkil dengan konstruksi dari
masing – masing jembatan bervariasi dari konstruksi rangka baja maupun konstruksi girder.

Pekerjaan yang dicakup dalam paket ini sesuai dengan spesifikasi dan daftar item pekerjaan dibagi
dalam lima kelompok yaitu Pekerjaan Umum, Pekerjaan Tanah, Perkerasan Berbutir dan Pekerjaan
Struktur.

Proyek ini merupakan proyek dari Depertemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dalam pelaksanaanya akan ditangani oleh Direktorat Jalan dan Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.

Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyelesaian pekerjaan ini ditentukan 150 (seratus lima
puluh) hari kalender, dengan masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

II. LINGKUP PEKERJAAN

Panjang phisik Jembatan yang akan dibangun adalah :


a. Jembatan Alu Suloh :
- Bentang jembatan 20 m
- 2 Abutment
- Pondasi Abutment Sumuran
- Lantai jembatan Beton t:20 cm

b. Jembatan Kr Dalu :
- Bentang jembatan 20 m
- Bentang jembatan 20 m
- 2 Abutment
- Pondasi Abutment Sumuran
- Lantai jembatan Beton t:20 cm

PT.WASKITA KARYA Halaman 1/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

c. Jembatan Sirait :
- Bentang jembatan 50 m
- 2 Abutment
- Pondasi abutment : Tiang pancang
- Lantai Jembatan beton t : 20 cm

Secara garis besar paket pekerjaan ini meliputi :

Divisi 1 - Umum
1) Mobilisasi
2) Pemeliharaan dan Perlindungan lalu lintas
3) Pemasangan dan Pemeliharaan Jem

Divisi 2 - Drainase
1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2) Pasangan Batu dengan Mortar

Divisi 3 - Pekerjaan Tanah


1) Galian Biasa
2) Galian Batu
3) Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter
4) Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter
5) Timbunan Biasa
6) Timbunan Pilihan
7) Penyiapan Badan Jalan

Divisi 4 – Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan


1) Lapis Agregat Klas B

Divisi 5 - Perkerasan Berbutir


1) Lapis Agregat Klas A
2) Lapis Agregat Klas B

Divisi 6 - Perkerasan Aspal


1) Lapis Resap Pengikat
2) Lapis Perekat
3) Laston - Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC)
4) Laston - Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC)

Divisi 7 - Struktur
1) Beton kelas K-350
2) Beton kelas K-250
3) Beton kelas K-175
4) Beton Siklop K-175
5) Beton kelas K-125
6) Pemasangan Rangka Jembatan Baja
7) Pengangkutan Material Jembatan
8) Penyediaan Tiang Pancang Beton Bertulang Pracetak
9) Pemancangan Tiang Pancang Beton Bertulang Pracetak
10) Penyediaan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 350 cm
11) Penurunan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 350 cm
12) Pasangan Batu
13) Bronjong
14) Expansion Joint Tipe Baja Bersudut
15) Perletakan Elastomer Jenis 3 ( 400 x 450 )

PT.WASKITA KARYA Halaman 2/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

16) Sandaran Jembatan Baja (Railling)


17) Papan Nama Jembatan
18) Pembongkaran Pasangan Batu
19) Pembongkaran Beton
20) Pembongkaran Rangka Baja

Divisi 8 - Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor Lainnya


1) Patok Pengarah

III. MANAJEMEN PROYEK


Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga trampil
PT. Waskita Karya yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek besar yang sejenis,
sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan terjamin.

- Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek,
dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta stafnya.
Kepala Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan Waskita Karya.

Kepala proyek berkuasa penuh atas manajemen proyek, dan berkewajiban memimpin seluruh
kegiatan pekerjaan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik, maupun kegiatan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian
teknik beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-sama yang baik
dengan pihak pengawas, dan owner diharapkan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan
baik sesuai yang disyaratkan.

- Sub Kontraktor dan Suplier


Sesuai dengan Keppress, dalam pelaksanaan proyek ini, PT. Waskita Karya sebagai
Kontraktor Utama akan dibantu oleh Sub Kontraktor yang akan ditentukan kemudian,
khususnya untuk pekerjaan spesial. Dalam pengadaan material Kami akan melibatkan suplier
setempat khususnya untuk material lokal, untuk material pabrikan kami akan bekerjasama
dengan agen utama atau suplier yang berpengalaman pada bidangnya.

IV. METODE PENYELESAIAN PROYEK

Untuk menjamin sistem manajemen agar berlangsung dengan baik, Perusahaan telah
mengeluarkan kebijakan mengenai sistem manajemen proyek berupa Kebijakan Mutu. Sistem
manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa
perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

Karena proyek ini terdiri dari 4 lokasi yang berbeda, maka di keempat lokasi proyek akan
diposisikan seorang site manager yang dibantu oleh pelaksana dan pembantu pelaksana.

- Tenaga Kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai
personel inti dalam organisasi proyek. Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan didatangkan

PT.WASKITA KARYA Halaman 3/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

dari dari daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai, akan ditambah dari
daerah lain.

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk Site Engineer.
- Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator alat berat.
- Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator alat bantu).

- Metode Pengendalian Proyek


Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema (Quality Control Process) di
bawah ini:

BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

PROYEK PERUSAHAAN
Rencana Mutu terdiri dari: EKSTERNAL
- Manual/prosedur
- Methode Konstruksi - Standard Peraturan
- Administrasi
- Instruksi Kerja Keppres, Kepmen,
- Prosedur
- Jadwal Waktu Pelaksanaan Perda, dll
- Organisasi
- Prosedur Kerja dll - Personal
- Keuangan

SUPERVISI
MATERIAL
- Bahan
- Alat
- Tenaga Kerja OUPUT
CONSTRUCTION PROCESS - Produk akhir BMW
(Biaya, Mutu, Waktu)

INSPECTION & TEST


Yes
No
No
Perbaikan kualitas EVALUASI
Yes

KRITERIA KEBERTERIMAAN
PELAPORAN &
- Dokumen tender MONITORING
- Peraturan terkait

- Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, kapasitas, maupun jumlah akan
dipengaruhi oleh kondisi lapangan dan progres pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan. Tolok ukur yang dipakai adalah Biaya
Hemat, Mutu Akurat, dan Waktu Tepat.
Tidak semua alat di mobilisasi di site pekerjaan, sebagian dipergunakan di quarry.
Dengan pertimbangan efisiensi, mobilisasi peralatan akan disesuaikan dengan keperluan di
lapangan dan target prestasi pekerjaan yang harus dicapai.

Secara umum jenis alat yang dipakai untuk pelaksanaan Pembangunan proyek ini sebagai
berikut:

PT.WASKITA KARYA Halaman 4/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

- Peralatan untuk pekerjaan persiapan meliputi,


1. Theodolite
2. Waterpass
3. Minibus

- Peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan

 Stone Crusher  Shoring


 Asphalt Mixing Plant  Bar Cutter
 Dump truck  Bar Bender
 Grader  Wheel Loader
 Excavator  Tandem Roller
 Vibro Roller  Tyre Roller
 Beton Mollen  Compresor
 Concrete mixer truck  Launching Truss
 Concrete Vibrator  Crawler Crane
 Mobil crane  Mobil Crane
 Tangki air

- Operasional

 Mini Bus  Perlengkapan Kantor


 Pick Up  Generator Set
 Sepeda motor  Pompa air
 Alat komunikasi tetap dan  Truck
bergerak

- Bahan/Material
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan berpedoman pada
jadwal material dan persyaratan yang diatur dalam spesifikasi teknik. Program detail untuk
pendatangan bahan akan dibuat pada saat pelaksanaan pekerjaan, setelah diperoleh data detail
skedul pelaksanaan pekerjaan yang dibuat berdasarkan survey awal proyek.

- Material pekerjaan terdiri atas,


1. Beton K350, K250, K175, Siklop K-175, K125
2. Pracetak Gelagar Tipe I
3. Jembatan Rangka Baja
4. Besi tulangan U24 polos
5. Material Bekisting
6. Semen.
7. Material alam

Material pabrikan berupa besi tulangan dan semen akan didatangkan langsung dari pabrik
atau dari agen utama terdekat. Sarana angkutan yang dipakai adalah Truk Trailer dan truk
Tronton.
Rute logistik yang akan dipakai adalah jalan utama Meulaboh Geumpangdan Jalan Utama
Meulaboh - Takengon.
Material alam akan dicukupi dari daerah sekitar lokasi proyek.

- Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Kami akan menyediakan tenaga keamanan dan
akan berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat, Petugas keamanan bertugas untuk
- Pengamanan proyek pada umumnya

PT.WASKITA KARYA Halaman 5/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

- Pengamanan bahan-bahan dan peralatan milik proyek


- Pengendalian lalulintas

- Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan
dibentuk unit K3 yang akan membuat program K3 dan akan selalu dimonitor. Dalam
menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K3 akan bekerja sama dengan
Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain terdekat yang terkait.
Tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut,
- Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek.
- Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm
pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
- Melakukan pengamanan terhadap arus lalu lintas

V. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN


Dalam penyelesaian keseluruhan proyek, banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang kegiatannya akan
dapat mempengaruhi kecepatan penyelesaian proyek misalnya, pekerjaan relokasi utilitas atau
adanya aktivitas yang menyangkut budaya lokal dan kondisi kepadatan lalulintas, oleh karena itu
sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya konflik
dan kesimpangsiuran pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan yang
tidak diinginkan.
Koordinasi diperlukan untuk mengatur atau menjadwalkan kegiatan pekerjaan disuatu tempat yang
saling terkait yang akan dilaksanakan, sehingga proyek memerlukan adanya :

- Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi intern Kontraktor, dilaksanakan minimal 1 kali seminggu, untuk
menyampaikan informasi adanya aktivitas yang dapat mengganggu kecepatan proyek,
membahas permasalahan yang ada, koordinasi pelaksanaan pekerjaan.
Rapat koordinasi dengan Direksi lapangan akan dilakukan minimal satu minggu satu kali,
dimaksudkan untuk penyampaian evaluasi dan rencana target, juga untuk membahas jalan
keluar hambatan-hambatan yang ditemui.

- Program dan Scheduling.


Jadwal Pekerjaan akan dijabarkan lebih detail ke dalam program bulanan dan mingguan dan
akan dimonitor secara cermat menggunakan laporan harian dan mingguan.
Untuk pengontrolan secara umum akan dituangkan dalam bentuk Flow Chart standar agar
mudah dipahami, sedangkan untuk proyek akan dibuat rumusan tersendiri yang disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang ada di proyek yang mengacu pada flow chart standar.

VI. QUALITY CONTROL


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol,
- Material yang digunakan
- Pemilihan tenaga kerja
- Perawatan alat
- Test material di laboratorium dan lapangan
- Test hasil pekerjaan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap pelaksanaan pekerjaan. Meskipun untuk hal-hal
tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus

PT.WASKITA KARYA Halaman 6/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control
(proses ISO 9002) dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek.

Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses
pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan
pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya:
- Sasaran mutu yang jelas
- Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
- Organisasi proyek yang handal
- Sistem dan prosedur mutu yang baku
- Penerapan manajemen mutu yang konsisten

B. METODE PELAKSANAAN.

Dalam melaksanakan pembangunan proyek ini perlu dibuat metode pelaksanaa sebagai pedoman awal
pelaksanaan pekerjaan, jika pelaksanaan pekerjaan akan dimulai maka akan dibuat metode pelaksanaa
yang detail yang tentunya sudah mempertimbangkan situasi dan kondisi lapangan yang ada.
Metode Pelaksanaan secara garis besar akan dibuat untuk beberapa pekerjaan dominan seperti
dibawah ini

I. UMUM

1. Perencanaan dan pengaturan Lapangan


Perencanaan dan Pengaturan lapangan diperlukan untuk mengakomodasikan:
 Kantor sebagai fasilitas direksi akan dipenuhi sesuai ketentuan dalam spesifikasi.
Kantor Pimpro dan staf akan disediakan didekat lokasi dengan sistem kontrak rumah
penduduk setempat, jika hal ini tidak mungkin akan dibangun kantor darurat yang lokasinya
di dekat lokasi proyek.
 Fasilitas lapangan untuk kontraktor akan dibangun sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
spesifikasi dan mempertimbangkan kebutuhan minimum untuk kantor Kontraktor, Gudang,
Bengkel, Barak Pekerja lengkap dengan furnitur dan isi bangunan yang dipersyaratkan
dalam dokumen lelang akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out, semua
bangunan tersebut diatas akan ditentukan tempatnya setelah mendapat lahan yang disewa,
dan bangunan tersebut akan dikelilingi pagar pengaman / pagar sementara.
Dimasing-masing lokasi jembatan akan dibangun fasilitas lapangan sebagai sarana bekerja
di lapangan.
Lokasi tempat dimana fasilitas untuk kontraktor dibangun akan ditentukan kemudian,
sebagai pertimbangan adalah kemudahan akses pencapaian, kemudahan dan kecepatan
akses ke lokasi pekerjaan, dan tentunya juga mempertimbangkan keamanan. Fasilitas
kontraktor akan ditempatkan di perkampungan yang memungkinkan adanya sambungan
komunikasi. Lokasi akan ditentukan pada saat awal, sebelum pelaksanaan pekerjaan.

2. Pengukuran / Setting Out


Langkah awal pelaksanaan pekerjaan adalah dilaksanakannya pekerjaan setting out, dimana akan
dilakukan pengukuran bersama antara Kontraktor, Engineer / Konsultan dan pemilik proyek.
Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan sebagai data awal perhitungan
kuantitas volume pekerjaan. Pada saat survey pada tempat tertentu Selain itu kami juga akan
berkoordinasi dengan instansi-instansi yang terkait untuk keamanan pelaksanaan pengukuran.

3. Pembuatan Pembatas Pekerjaan.

PT.WASKITA KARYA Halaman 7/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

Pagar pembatas dibuat sederhana tapi memenuhi kekuatan sehingga mudah untuk dipindahkan
dan dapat melindungi areal pekerjaan dari arus kendaraan dan manusia. Tidak semua lokasi
pekerjaan dibuatkan pagar, khusus untuk daerah pekerjaan yang langsung berbatasan dengan jalur
lalulintas akan dibuat pagar pengaman.

4. Mobilisasi
Mobilisasi akan dilaksanakan secepatnya setelah kontrak ditanda tangani, Mobilisasi termasuk
pembangunan fasilitas kantor direksi lapangan dan fasilitas untuk kontraktor. Mobilisasi peralatan
laboratorium sebagai sarana pengecekan kualitas pekerjaan akan dimobilisasi pada awal
pekerjaan. Mobilisasi peralatan yang diperlukan, jenis peralatan, serta jumlah alat akan
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan dilapangan.

- Pengecekan Perhitungan Volume


Pengecekan perhitungan volume dilakukan sebelum dan selama berlangsungnya proyek,
pengukuran awal (MC nol) digunakan sebagai perhitungan awal. Perhitungan volume dilakukan
bersama antara kontraktor dan direksi lapangan.

- Persiapan Quality
Persiapan quality merupakan pekerjaan awal terutama untuk material yang diperlukan proses
pencampuran pada saat pelaksanaan. Percobaan pencampuran dimaksudkan untuk mendapatkan
komposisi material yang dicampur dalam suatu campuran yang memenuhi suatu standar yang
ditentukan. Material yang perlu percobaan pencampuran adalah campuran beton sesuai
karakteristik campuran yang dipakai, uji pemadatan tanah.

9. Listrik dan air kerja.


Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari penggunaan listrik langsung
dari PLN dan jika tidak memungkinkan dicukupi dengan Genset yang ditempatkan pada lokasi
yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan. Khusus tenaga listrik untuk kerja alat disediakan
Genset khusus.
Pengadaan air kerja akan diadakan dari sumur dalam dan didistribusikan memakai mobil tanki ke
tempat yang memerlukan

II. Pengendalian dan Pengaturan Lalulintas.

Proyek ini terletak di jalan utama Peureulak – Blangkejeren untuk jembatan Kolon 1,2 dan 3 dan di
Ruas jalan Takengon – Meulaboh untuk lokasi jembatan Blang Kekumur. Pengaturan lalu-lintas ini
bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada kendaraan dan keamanan /
kenyamanan bagi umum. Sasaran pengendalian dan pengaturan lalulintas adalah meminimalkan
gangguan lalulintas sehingga lalulintas dapat berjalan normal dan sedapat mungkin pekerjaan tidak
mengurangi kapasitas manfaat jalan.

Hal-hal yang dapat mengurangi manfaat jalan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain :
- Bekerja pada saat lalulintas padat.
- Bekerja pada badan jalan dan median.
- Bekerja pada bahu jalan.
- Pengurangan lebar manfaat jalan.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan akan dilakukan survey untuk mendapatkan data :
- Daerah mana saja yang kemungkinan akan terjadi pengurangan lebar manfaat jalan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
- Kapan waktu terjadi beban lalulintas puncak
Data tersebut akan dipakai untuk mempersiapkan sarana pengaturan dan pengendalian lalulintas dan
juga untuk menentukan kapan harus bekerja atau kapan harus berhenti sesuai perkiraan terjadinya
kepadatan lalulintas.

PT.WASKITA KARYA Halaman 8/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

Sarana Pengaturan dan pengendalian lalulintas yang akan dipakai adalah :


- Menentukan jam kerja dimana lalulintas tidak padat. Pada jam tersebut diusahakan agar tidak ada
kegiatan lapangan yang dapat mengurangi lebar manfaat jalan.
- Pengalihan jalur kendaraan akibat menyempitnya jalur sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan,
dengan memasang pagar pengaman sementara atau menggunakan kerucut.
- Pemasangan rambu – rambu sementara pada daerah sebelum lokasi pekerjaan dan di daerah
pekerjaan.
- Pengaturan daerah yang dihubungkan dengan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek
keluar dan memasuki areal kerja dengan meminimalkan terjadinya kemacetan akibat hal tersebut.
- Menempatkan petugas dengan bendera merah yang bertugas memberi peringatan pada kendaraan
yang akan melewati daerah pekerjaan.
- Jika terpaksa bekerja pada malam hari diperlukan adanya isyarat sinar (lampu putar, baterai
warna merah) yang mampu memberi peringatan pada kendaraan yang akan lewat.
- Jika ada pekerjaan yang mengakibatkan terjadinya lobang cukup dalam dan dalam waktu berhari-
hari, maka akan dipasang pagar sementara.
- Untuk daerah yang perlu waktu panjang dalam pelaksanaan pekerjaan dan berada didaerah jalan
yang sempit, maka tidak tertutup kemungkinan akan kami pasang pengendali kecepatan berupa
polisi tidur disamping rambu-rambu standar.
- Melakukan koordinasi sesuai waktu yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait selama
pelaksanaan pekerjaan.
- Pengawalan

III. PEKERJAAN JEMBATAN

Pekerjaan jembatan ini mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan pelebaran perkerasan dan bahu jalan,
perkerasan berbutir dan pekerjaan struktur.

1. Pekerjaan Drainase
Pekerjaan ini terdiri dari :
- Galian Untuk Selokan Drainase Dan saluran Air : 100.00 m3
- Pasangan batu Dengan Mortar : 18.00 m3

a. Galian untuk drainase selokan dan saluran air.


Lingkup dari pekerjaan ini adalah sbb :
- Pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak dilapisi (unlined) dan
perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan spesifikasi serta
memenuhi garis, ketinggian dan detail yang ditunjuk pada gambar.
- Juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada, kanal irigasi atau
saluran air lainnya.

Peralatan yang dipakai adalah sbb :


- Excavator
- Dump Truck

b. Pekerjaan Pasangan batu dengan mortar


Lingkup dari pekerjaan ini adalah :
Pekerjaan ini meliputi pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air dan pembuatan
appron (lantai golak), lubang masuk (catch pits) dan struktur saluran kecil lainnya dengan
menggunakan pasangan batu dengan mortar yang dibangun diatas suatu dasar yang telah
disiapkan.

Peralatan yang dipakai adalah sbb :


- Beton molen
- Alat Bantu

PT.WASKITA KARYA Halaman 9/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan ini terdiri dari :
- Galian Biasa : 198.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter : 100.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter : 402.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 4-6 meter : 402.00 m3
- Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan : 648.00 m3
- Penyiapan badan Jalan : 4,400.00 m2

a. Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 meter, 2 – 4 meter dan 4 – 6 meter


Lingkup dari pekerjaan ini adalah sbb :
- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari papan
sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian dilakukan setelah
pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat kerja selesai dilakukan pada areal
tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
- Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber air maka di area
yang rawan genangan air dibuatkan saluran pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap
kering.
- Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana sesuai gambar kerja yang
telah disetujui.
- Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara excavator untuk
menggali dan memindahkan tanah hasil galian serta dump truck untuk transportasi
tanah ke lokasi pembuangan (disposal area) atau tempat timbunan sesuai spesifikasi
dan atas ijin direksi.

Peralatan yang dipakai sbb :


- Excavator
- Dump Truck

b. Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan


Pekerjaan ini mencakup penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
bukan berasal dari sumber bahan dengan persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas.

Peralatan yang dipakai sbb :


- Wheel Loader
- Dump Truck
- Vibro Roller
- Motor Grader
- Water Tank
- Alat bantu

c. Penyiapan Badan Jalan


Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar
atau permukaan jalan lama yang tidak termasuk dalam kategori pengembalian kondisi dan
pekerjaan minor sehingga memenuhi syarat untuk penghamparan lapis pondasi agregat
diatasnya.
Penyiapan badan jalan ini dapat dibentuk dari timbunan biasa, timbunan pilihan, lapis
pondasi agregat atau drainase porous dan tanah asli didaerah galian.

Peralatan yang digunakan :


- Motor grader
- Vibro Roller

PT.WASKITA KARYA Halaman 10/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

- Water Tank Truck


- Alat Bantu

3. Perkerasan Berbutir
Pekerjaan perkerasan berbutir ini terdiri dari pekerjaan sbb :
- Lapis Pondasi Aggregat Kelas C : 580.00 m3

Lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


- Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan
dan pemadatan aggregat pecah diatas permukaan yang telah dipersiapkan dan telah diterima
sesuai gambar atau petunjuk Direksi.
- Lapis pondasi aggregat kelas C digunakan sebagai lapis pondasi bawah.

Peralatan yang dipakai :


- Motor grader
- Vibro Roller
- Water Tank Truck
- Dump Truck

4. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur terdiri dari :
Beton kelas K-350 : 254.00 m3
Beton kelas K-250 : 596.00 m3
Beton kelas K-175 : 15.00 m3
Beton Siklop K-175 : 189.00 m3
Beton kelas K-125 : 60.00 m3
Baja Tulangan U 24 Polos : 94.448.00 kg
Baja Struktur Titik Leleh 2.800 kg/cm2,
pengadaan dan pemasangan : 900.00 kg
Penyediaan Jembatan Rangka Baja : 241.076.00 kg
Pengangkutan Material Jembatan : 241.076.00 kg
Pemasangan Rangka Jembatan Baja : 241.076.00 kg
Penyediaan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 400 cm : 24.00 m
Penurunan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 400 cm : 24.00 m
Pasangan Batu : 688.00 m3
Bronjong : 120.00 m3
Expansion Joint Tipe Baja Bersudut : 16.00 m
Pembongkaran Pasangan Batu : 24.00 m3
Pembongkaran Jembatan Kayu : 240.00 m2

4.1 Jembatan dengan Type Konstruksi Balok Gelagar Baja

Pekerjaan Jembatan terdiri atas :


- Pekerjaan Pondasi Sumuran dan Pekerjaan Abutmen
untuk jembatan sementara / jembatan lama.
- Pemindahan Jembatan Lama
- Pekerjaan Jalan Sementara.
- Pekerjaan Pondasi Sumuran
- Pekerjaan Abutment
- Pekerjaan Balok Gelagar Baja
- Pekerjaan Lantai Jembatan
- Pekerjaan Pelengkap / Finishing

o Pekerjaan Pondasi Sumuran dan Pekerjaan Abutmen

PT.WASKITA KARYA Halaman 11/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk membuat abutmen jambatan dengan konstruksi pondasi
sumuran, dengan langkah pekerjaan sbb :
- Pembuatan bekisting konvensional dari kayu kaso dan papan untuk cincin sumuran yang
dilanjutkan dengan pemasangan tulangan dan pengecoran. Pekerjaan ini dilakukan di
lokasi atau pada titik pondasi sumuran yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas /
Direksi.
- Tahap selanjutnya adalah penggalian tanah didalam sumuran sedalam 1 meter, setelah itu
dilakukan penurunan cincin sumuran sedalam 1 meter.
- Peletakan cincin sumur kedua dan digali menjadi 1 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur ketiga dan digali menjadi 2 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur keempat dan digali menjadi 3 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur kelima dan diletakkan diatasnya menjadi 1 meter dari atas tanah
- Memberikan campuran sirtu atau pasir pada dasar sumur dengan ketebalan 50 cm dari
dasar tanah.
- Peletakan cincin sumur diatas sumur yang telah diisi dengan beton cyclops, sehingga
ketinggiannya menjadi 2 meter dari atas permukaan tanah.
- Peletakan cincin sumur setinggi 50 cm diatasnya dan dipasang besi tulangan 2-Ø 16 dan
diisi dengan beton K-175.
- Setelah pekerjaan pondasi sumuran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran
abutmen.

 Pembuatan jalan sementara / darurat

Pembuatan jalan darurat di kerjakan pada satu sisi jalan yaitu pada lokasi penempatan
jembatan darurat untuk lalu lintas dua arah yaitu dari arah Peureulak – Blangkejeren atau
sebaliknya dan dari arah Takengon – Meulaboh atau sebaliknya. Secara umum urutan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan perkuatan tanggul dengan menggunakan cerucuk kayu, setelah itu dilakukan
pengurukan tanah dengan menggunakan alat excavator.
- Sebelum dilakukan pengurukan, terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan lumpur
dengan cara dipompa.
- Setelah itu dilakukan pengurukan, untuk membentuk badan jalan darurat tersebut.
- Pemadatan pada sisi tanggul menggunakan stamper sedangkan untuk pemadatan badan
jalannya menggunakan vibro roller.
- Setelah pekerjan jalan darurat ini selesai, dilajutkan dengan pemasangan rambu-rambu
peringatan dan petunjuk untuk pengalihan lalu lintas ke jembatan darurat.

 Pekerjaan Jembatan darurat

Pekerjaan ini ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi dan abutmen sementara selesai
dilaksanakan. Langkah – langkah pekerjaan ini selanjutnya adalah sebagai berikut :
- Jika material jembatan lama masih bisa digunakan untuk jembatan darurat, maka
pekerjaan selanjutnya adalah menggeser jembatan lama ke arah abutment sementara.
- Pelepasan baut-baut pengunci antara jembatan dan abutmen, selanjutnya diteruskan
dengan pekerjaan penggeseran jembatan lama.
- Pengangkatan kedua ujung jembatan lama dengan menggunakan 2 unit crane kapasitas
35 ton. Setelah terangkat, kedua crane bergerak secara bersamaan untuk menggeser
jembatan dari abutmen yang lama ke abutmen sementara.
- Setelah posisi jembatan sudah ada diatas abutmen sementara, baru kemudian diletakkkan
secara perlahan-lahan Setelah jembatan berada pada posisi yang tepat dan selanjutnya
dilakukan penguncian kembali baut-baut ke abutmen sementara.
- Tetapi jika jembatan lama sudah tidak bisa digunakan lagi dan ada beberapa lokasi yang
sebelumnya tidak ada jembatannya, maka jembatan darurat akan dibuat menggunakan
material dari kayu atau batang pohon kelapa untuk gelagar jembatan darurat dengan
shoring atau tumpuan sementara.

PT.WASKITA KARYA Halaman 12/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

- Pembongkaran pekerjaan jembatan darurat dan pembersihan lokasi kerja akan


dilaksanakan setelah pekerjaan konstruksi jembatan baru selesai dikerjakan dan siap
untuk digunakan.

 Pekerjaan Abutment

Pekerjaan Abutment dimulai dengan pemasangan besi dan bekisting. Besi dipotong dan
dibengkok di workshop, pemasangan besi diperlukan bantuan crane untuk menurunkan.
Bekisting dibuat dengan sistem panel sehingga dapat mudah dilepas dan dipasang,
pengecoran arah vertikal dibatasi maksimal 2,00 meter berhenti.

h. Pekerjaan Timbunan

Selesai pekerjaan Abutment maka dilakukan pembersihan sisi darat dari kotoran puing.
Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan timbunan pilihan dan diangkut dengan Dump truck,
timbunan dilakukan layer per layer tebal 25 cm dan dipadatkan dengan Mini vibro. Timbunan
pilihan maksimal 30 cm dari dinding abutment, jika jarak antara dinding abutment melebihi
jarak tersebut maka timbunan menggunakan agregat C dan dipadatkan dengan vibro roller.

i. Pekerjaan Launching Gelagar Baja

Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan Launching Gelagar Baja.


Di lapangan perlu disiapkan lahan untuk area launching gelagar baja. Setelah pekerjaan
abutment selesai dan kekuatan betonnya sudah memenuhi syarat, maka dilaksanakan
launching gelagar baja. Urutan launching gelagar baja adalah sebagai berikut :
- Secara garis besar pekerjaan launching dapat diuraikan sebagai berikut :
 Persiapan Lahan
- Persiapan lahan kerja untuyk launching gelagar baja.
- Perbaikan tanah / penglevelan.
- Pemadatan tanah
- Levelling landasan luncur dan tower leg.
 Pekerjaan Launching Gelagar baja :
- Alat yang digunakan adalah 2 buah crane.
- Pengangkatan gelagar baja menggunakan 2 unit crane kapasitas 35 ton. Setelah
gelagar terangkat, Setelah posisi gelagar baja sudah ada diatas abutmen, baru
kemudian diletakkkan secara bersamaan dengan perlahan-lahan.
- Gelagar yang sudah terpasang diatas abutmen disangga atau disokong dengan bantuan
shoring sementara supaya tidak terguling.
- Pekerjaan pemasangan gelagar ke 2, 3 sampai ke 6 dengan langkah kerja yang sama
seperti pekerjaan launching gelagar 1.

j. Pekerjaan Diapragma dan Lantai Jembatan


Selesai pemasangan keenam gelagar baja selesai dilanjutkan pemasangan dipragma dari baja.
Pekerjaan leneng jembatan dilaksanakan dengan cara precast dan dipasang di jembatan
bersamaan dengan deck slab. Lantai jembatan akan dilaksanakan dengan dua tahap, tahap
pertama bagian bawah (deck slab) dibuat precast di work shop dan bagian atas di cor
ditempat. Pengecoran slab dilaksanakan bersamaan dengan leneng jembatan, pengecoran
menggunakan concrete pump, pemadatan menggunakan beton trailer. Curing dilakukan
selama 7 hari berturut-turut.

k. Pekerjaan Pelengkap
Pekerjaan pelengkap bukanlah merupakan pekerjaan kritis.
Pekerjaan pelengkap dapat dilakukan kapan saja sepanjang lahan sudah siap. Pabrikasi dapat
dilakukan sejak awal, pemasangan akan dilaksanakan belakangan agar tidak rusak sebelum

PT.WASKITA KARYA Halaman 13/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

berfungsi, pekerjaan pelengkap antara lain berupa patok pengarah, patok kilometer, patok
hektometer, curb beton, rambu lalulintas dan pekerjaan lainnya.

4.2 Jembatan dengan Type Kostruksi Rangka Baja

Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan erection jembatan rangka baja dengan menggunakan
metode pemberat sementara dikombinasikan dengan bantuan perancah atau shoring
sementara.
Pengencangan baut pada jembatan rangka baja dilakukan secara bertahap sesuai prosedur
yang diberikan pabrik pembuat. Biasanya 50 % pada saat awal tiap sambungan agar
sambungan masih bisa bergerak 80-90 % setelah komponen terangkai semuanya dan
dilanjutkan pengencangan 100 % pada saat jembatan sudah pada posisinya. Kunci yang
dipakai untuk pengencangan baut harus yang menggunakan pengaman torsi, urut-urutan
pengencangan baut juga harus diperhatikan, harus sesuai dengan standar dari pabrik dan
sesuai dengan standar prosedur erection. Adapun urutan pekerjaannya adalah sbb :
- Tahap Erection.
- Perataan permukaan tanah di luar abutmen untuk pekerjaan erection.
- Erection 3 Segmen rangka baja diluar abutmen baru kearah belakang yang nantinya akan
digunakan sebagai pemberat.
- Pemasangan Link Set.
- Erection 9 segment kedepan, dengan metode : 2 segment bertumpu pada abutmen baru (ujung
1) dan abutment jembatan lama, dan 7 segmen lainnya bertumpu pada abutmen lama dan
pada tumpuan sementara atau perancah.
- Pelepasan link set
- Pembongkaran 3 segmen pemberat di belakang abutmen baru (ujung 1).
- Penyambungan / erection 3 segmen dari tumpuan sementara / perancah kearah abutmen yang
baru (ujung 2).
- Pekerjaan penyetelan baut-baut komponen jembatan rangka baja dan pekerjaan pelengkap
lainnya.

C. ANALISA SUMBER BAHAN.

Sumber bahan akan dipenuhi dari lokasi terdekat yang memenuhi persyaratan material seperti dalam
buku Spesifikasi.

a. Material alam.
Material alam yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa sumber material
terdekat yang dapat memenuhi persyaratan. Berdasarkan informasi dan survey dilapangan
maka kami memperoleh beberapa lokasi yang memungkinkan untuk dipakai pada proyek ini.
Material Pabrikan
Material pabrikan yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa perusahaan
produsen material yang sesuai dengan bidang spesialisnya masing-masing. Material pabrikan
spesialis tersebut antara lain untuk material besi beton, semen, gorong-gorong, elastomerik,
karet bearing dll.
b. Material Olahan
Material olahan yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa sumber material
dan diolah disuatu tempat sehingga sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Material olahan
tersebut antara lain untuk campuran beton sesuai karakteristik yang ditentukan, seperti untuk
material agregat C, bahan timbun selain dari sumber bahan, dll.
Agregate kelas C akan diproses disuatu tempat yang tentunya melibatkan pasokan material alam
dari berbagai sumber yang dicampur sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi.

PT.WASKITA KARYA Halaman 14/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

D. PENGELOLAAN PERALATAN

Kebutuhan alat tidak bisa ditentukan pada tahap tender karena pada kenyataannya di lapangan
akan selalu terjadi perpindahan alat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Sedangkan
perpindahan alat tersebut hampir tidak bisa dilakukan di paket ini karena lokasi pekerjaan yang
berjauhan dan jenis pekerjaan yang sama.

Perhitungan jumlah, kapasitas alat yang akan dipakai sangat dipengaruhi oleh :

 Waktu efektif pelaksanaan pekerjaan.


 Volume pekerjaan yang harus dikerjakan
 Jarak antara sumber material dengan lokasi proyek
 Kondisi kepadatan lalulintas

Penggunaan peralatan akan diutamakan menggunakan alat milik sendiri, seperti yang telah
kami nyatakan dalam daftar alat yang kami lampirkan dalam dokumen penawaran ini, dan jika
alat sendiri tidak mencukupi atau berdasarkan pertimbangan waktu, maka kekurangan tersebut
akan dipenuhi dari perusahaan rental alat setempat.

Pada paket ini dimana lokasi pekerjaan terdiri 4 lokasi, maka peralatan akan di pool masing-
masing lokasi, khusus alat yang mobilitasnya tinggi dimungkinkan adanya penggunaan di
beberapa lokasi pekerjaan. Unit service akan bergerak mendatangi lokasi dimana alat berada.

E. PENGARUH LINGKUNGAN

Beberapa tahun terakhir isu lingkungan sangat dominan dalam pelaksanaan proyek hal ini
disebabkan adanya kemajuan reformasi, sehingga semakin banyak organisasi non pemerintah dan
masyarakat sekitar menjadi pengawas langsung pelaksanaan proyek khususnya mengenai
lingkungan, walaupun secara kontraktual hal tersebut tidak ada.
Secara umum manajemen lingkungan akan ditangani sesuai prosedur baku yang ada di
perusahaan antara lain :
 Menempatkan petugas khusus yang memantau penanganan lingkungan seperti yang
ditentukan dalam spesifikasi
 Membuat standar pelaksanaan, metode kerja, schedule, serta penanggung jawab
 Jika tidak dapat melaksanakan dengan sumberdaya intern perusahaan, maka kami akan
menghubungi subkontraktor atau suplier yang mampu menangani fungsi tersebut

Berikut beberapa isue lingkungan yang sering menjadi perhatian masyarakat, dan cara yang biasa
kami lakukan untuk mengatasinya.
o Limbah Hasil Galian
Limbah hasil galian atau hasil pembersihan saluran, akan di buang didaerah milik jalan, jika
tidak memungkinkan akan dibuang diluar DMJ
o Sanitary
Banyaknya pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek akan menimbulkan masalah
berupa penyediaan fasilitas sanitary, kami akan menyediakan sarana sanitary di lokasi barak
pekerja menginap sehingga pencemaran secara terbuka dapat dihindari.
o Debu
Pekerjaan tanah biasanya akan menimbulkan debu yang berterbangan baik pada saat proses di
lapangan atau pada saat pengangkutan, hal ini akan diatasi dengan penyiraman pada saat
proses di lapangan, dan pada saat pengangkutan tanah diberikan penutup terpal.
o Ceceran tanah

PT.WASKITA KARYA Halaman 15/16


PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN – PROV NAD
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN SIRAIT Cs (BANG – 10A)

Angkutan tanah biasanya akan mengotori jalan dengan ceceran tanah baik dari baknya
maupun dari tanah yang menempel di roda, isu ini akan diatasi dengan menutupi truk
pengangkut dengan terpal dan menyiram roda kendaraan sebelum keluar di jalan raya, dan
disediakan petugas kebersihan yang membersihkan ceceran tanah..
o Limbah bekas pengecoran
Proses pengecoran biasanya meninggalkan limbah berupa bongkaran bekisting, limbah ini
akan segera diangkut ke suatu tempat untuk proses lanjutan.
o Limbah proses pencampuran
Limbah proses pencampuran akan terjadi di beberapa tempat antara lain di Batching plant,
Stone Crusher plant karena sifatnya plant maka penanganan limbahnya akan mudah ditangani,
dan biasanya proses penanganan limbah sudah menjadi persyaratan pada saat plant akan
dibangun.
o Perubahan aliran air
Pembuatan jembatan biasanya akan mempengaruhi lebar manfaat penampang sungai yang
dapat mempengaruhi kapasitas debit air sungai, jika pengurangan debit sangat signifikan
maka permukan air sungai di hulu akan menjadi lebih tinggi yang menyebabkan banjir lokal.
Isu ini akan kami atasi dengan melaksanakan pekerjaan dimusim kering dan menggunakan
sistem penyokong bekisting yang tidak mengurangi lebar manfaat sungai, sehingga tidak
mempengaruhi tinggi permukaan air sungai.

F. PENUTUP

Metode pelaksanaan tersebut merupakan uraian singkat yang dibuat berdasarkan informasi yang
ada dan telah memperhitungkan waktu pelaksanaan, dan Persyaratan Kualitas, semoga tulisan
tersebut dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan kami
lakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Duplikasi alat akan dilakukan jika dilapangan memang memerlukan untuk mengejar progres.

Dalam pelaksanaannya tentu akan timbul ide-ide baru, yang dipadu dengan dokumen tender dan
gambar-gambar tender dan terutama hasil survey kondisi lapangan akan dapat dibuat metode
pelaksanaan yang baku. Hal - hal yang lebih terinci akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan nanti.

Banda Aceh, 13 Juni 2005


PT. Waskita Karya
Cabang Nanggroe Aceh Darussalam

Ir. Sanusi Hasyim


Kepala

PT.WASKITA KARYA Halaman 16/16

Anda mungkin juga menyukai