METODE PELAKSANAAN
PAKET :
PEMBANGUNAN JEMBATAN KELOK 9
PROPINSI SUMATERA BARAT
A. PENJELASAN UMUM
I. PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan Jembatan Kelok 9 di Propinsi Sumatera Barat ini dilaksanakan untuk
meningkatkan dan memperlancar arus transportasi darat antara daerah-daerah di propinsi Sumatera
Barat dapat lebih cepat dan lancar.
Pekerjaan Jembatan ini tersebar di Tiga lokasi proyek dengan 2 lokasi jembatan masih dalam satu
ruas jalan dan lokasi tidah terlalu jauh antar lokasi pekerjaan yaitu jembatan Kr Dalu dan Jembatan
Alu Suloh yang terletak di ruas jalan antara dan Meulaboh ke Geumpang dan untuk jembatan Sirait
terpisah jauh yaitu pada ruas jalan antara Meulaboh – Tapaktuan - Singkil dengan konstruksi dari
masing – masing jembatan bervariasi dari konstruksi rangka baja maupun konstruksi girder.
Pekerjaan yang dicakup dalam paket ini sesuai dengan spesifikasi dan daftar item pekerjaan dibagi
dalam lima kelompok yaitu Pekerjaan Umum, Pekerjaan Tanah, Perkerasan Berbutir dan Pekerjaan
Struktur.
Proyek ini merupakan proyek dari Depertemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dalam pelaksanaanya akan ditangani oleh Direktorat Jalan dan Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyelesaian pekerjaan ini ditentukan 150 (seratus lima
puluh) hari kalender, dengan masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
b. Jembatan Kr Dalu :
- Bentang jembatan 20 m
- Bentang jembatan 20 m
- 2 Abutment
- Pondasi Abutment Sumuran
- Lantai jembatan Beton t:20 cm
c. Jembatan Sirait :
- Bentang jembatan 50 m
- 2 Abutment
- Pondasi abutment : Tiang pancang
- Lantai Jembatan beton t : 20 cm
Divisi 1 - Umum
1) Mobilisasi
2) Pemeliharaan dan Perlindungan lalu lintas
3) Pemasangan dan Pemeliharaan Jem
Divisi 2 - Drainase
1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2) Pasangan Batu dengan Mortar
Divisi 7 - Struktur
1) Beton kelas K-350
2) Beton kelas K-250
3) Beton kelas K-175
4) Beton Siklop K-175
5) Beton kelas K-125
6) Pemasangan Rangka Jembatan Baja
7) Pengangkutan Material Jembatan
8) Penyediaan Tiang Pancang Beton Bertulang Pracetak
9) Pemancangan Tiang Pancang Beton Bertulang Pracetak
10) Penyediaan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 350 cm
11) Penurunan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 350 cm
12) Pasangan Batu
13) Bronjong
14) Expansion Joint Tipe Baja Bersudut
15) Perletakan Elastomer Jenis 3 ( 400 x 450 )
- Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek,
dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta stafnya.
Kepala Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan Waskita Karya.
Kepala proyek berkuasa penuh atas manajemen proyek, dan berkewajiban memimpin seluruh
kegiatan pekerjaan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik, maupun kegiatan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian
teknik beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-sama yang baik
dengan pihak pengawas, dan owner diharapkan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan
baik sesuai yang disyaratkan.
Untuk menjamin sistem manajemen agar berlangsung dengan baik, Perusahaan telah
mengeluarkan kebijakan mengenai sistem manajemen proyek berupa Kebijakan Mutu. Sistem
manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa
perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Karena proyek ini terdiri dari 4 lokasi yang berbeda, maka di keempat lokasi proyek akan
diposisikan seorang site manager yang dibantu oleh pelaksana dan pembantu pelaksana.
- Tenaga Kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai
personel inti dalam organisasi proyek. Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan didatangkan
dari dari daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai, akan ditambah dari
daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk Site Engineer.
- Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator alat berat.
- Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator alat bantu).
PROYEK PERUSAHAAN
Rencana Mutu terdiri dari: EKSTERNAL
- Manual/prosedur
- Methode Konstruksi - Standard Peraturan
- Administrasi
- Instruksi Kerja Keppres, Kepmen,
- Prosedur
- Jadwal Waktu Pelaksanaan Perda, dll
- Organisasi
- Prosedur Kerja dll - Personal
- Keuangan
SUPERVISI
MATERIAL
- Bahan
- Alat
- Tenaga Kerja OUPUT
CONSTRUCTION PROCESS - Produk akhir BMW
(Biaya, Mutu, Waktu)
KRITERIA KEBERTERIMAAN
PELAPORAN &
- Dokumen tender MONITORING
- Peraturan terkait
- Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, kapasitas, maupun jumlah akan
dipengaruhi oleh kondisi lapangan dan progres pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan. Tolok ukur yang dipakai adalah Biaya
Hemat, Mutu Akurat, dan Waktu Tepat.
Tidak semua alat di mobilisasi di site pekerjaan, sebagian dipergunakan di quarry.
Dengan pertimbangan efisiensi, mobilisasi peralatan akan disesuaikan dengan keperluan di
lapangan dan target prestasi pekerjaan yang harus dicapai.
Secara umum jenis alat yang dipakai untuk pelaksanaan Pembangunan proyek ini sebagai
berikut:
- Operasional
- Bahan/Material
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan berpedoman pada
jadwal material dan persyaratan yang diatur dalam spesifikasi teknik. Program detail untuk
pendatangan bahan akan dibuat pada saat pelaksanaan pekerjaan, setelah diperoleh data detail
skedul pelaksanaan pekerjaan yang dibuat berdasarkan survey awal proyek.
Material pabrikan berupa besi tulangan dan semen akan didatangkan langsung dari pabrik
atau dari agen utama terdekat. Sarana angkutan yang dipakai adalah Truk Trailer dan truk
Tronton.
Rute logistik yang akan dipakai adalah jalan utama Meulaboh Geumpangdan Jalan Utama
Meulaboh - Takengon.
Material alam akan dicukupi dari daerah sekitar lokasi proyek.
- Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Kami akan menyediakan tenaga keamanan dan
akan berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat, Petugas keamanan bertugas untuk
- Pengamanan proyek pada umumnya
- Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan
dibentuk unit K3 yang akan membuat program K3 dan akan selalu dimonitor. Dalam
menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K3 akan bekerja sama dengan
Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain terdekat yang terkait.
Tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut,
- Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek.
- Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm
pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
- Melakukan pengamanan terhadap arus lalu lintas
- Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi intern Kontraktor, dilaksanakan minimal 1 kali seminggu, untuk
menyampaikan informasi adanya aktivitas yang dapat mengganggu kecepatan proyek,
membahas permasalahan yang ada, koordinasi pelaksanaan pekerjaan.
Rapat koordinasi dengan Direksi lapangan akan dilakukan minimal satu minggu satu kali,
dimaksudkan untuk penyampaian evaluasi dan rencana target, juga untuk membahas jalan
keluar hambatan-hambatan yang ditemui.
quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control
(proses ISO 9002) dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek.
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses
pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan
pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya:
- Sasaran mutu yang jelas
- Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
- Organisasi proyek yang handal
- Sistem dan prosedur mutu yang baku
- Penerapan manajemen mutu yang konsisten
B. METODE PELAKSANAAN.
Dalam melaksanakan pembangunan proyek ini perlu dibuat metode pelaksanaa sebagai pedoman awal
pelaksanaan pekerjaan, jika pelaksanaan pekerjaan akan dimulai maka akan dibuat metode pelaksanaa
yang detail yang tentunya sudah mempertimbangkan situasi dan kondisi lapangan yang ada.
Metode Pelaksanaan secara garis besar akan dibuat untuk beberapa pekerjaan dominan seperti
dibawah ini
I. UMUM
Pagar pembatas dibuat sederhana tapi memenuhi kekuatan sehingga mudah untuk dipindahkan
dan dapat melindungi areal pekerjaan dari arus kendaraan dan manusia. Tidak semua lokasi
pekerjaan dibuatkan pagar, khusus untuk daerah pekerjaan yang langsung berbatasan dengan jalur
lalulintas akan dibuat pagar pengaman.
4. Mobilisasi
Mobilisasi akan dilaksanakan secepatnya setelah kontrak ditanda tangani, Mobilisasi termasuk
pembangunan fasilitas kantor direksi lapangan dan fasilitas untuk kontraktor. Mobilisasi peralatan
laboratorium sebagai sarana pengecekan kualitas pekerjaan akan dimobilisasi pada awal
pekerjaan. Mobilisasi peralatan yang diperlukan, jenis peralatan, serta jumlah alat akan
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan dilapangan.
- Persiapan Quality
Persiapan quality merupakan pekerjaan awal terutama untuk material yang diperlukan proses
pencampuran pada saat pelaksanaan. Percobaan pencampuran dimaksudkan untuk mendapatkan
komposisi material yang dicampur dalam suatu campuran yang memenuhi suatu standar yang
ditentukan. Material yang perlu percobaan pencampuran adalah campuran beton sesuai
karakteristik campuran yang dipakai, uji pemadatan tanah.
Proyek ini terletak di jalan utama Peureulak – Blangkejeren untuk jembatan Kolon 1,2 dan 3 dan di
Ruas jalan Takengon – Meulaboh untuk lokasi jembatan Blang Kekumur. Pengaturan lalu-lintas ini
bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada kendaraan dan keamanan /
kenyamanan bagi umum. Sasaran pengendalian dan pengaturan lalulintas adalah meminimalkan
gangguan lalulintas sehingga lalulintas dapat berjalan normal dan sedapat mungkin pekerjaan tidak
mengurangi kapasitas manfaat jalan.
Hal-hal yang dapat mengurangi manfaat jalan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain :
- Bekerja pada saat lalulintas padat.
- Bekerja pada badan jalan dan median.
- Bekerja pada bahu jalan.
- Pengurangan lebar manfaat jalan.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan akan dilakukan survey untuk mendapatkan data :
- Daerah mana saja yang kemungkinan akan terjadi pengurangan lebar manfaat jalan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
- Kapan waktu terjadi beban lalulintas puncak
Data tersebut akan dipakai untuk mempersiapkan sarana pengaturan dan pengendalian lalulintas dan
juga untuk menentukan kapan harus bekerja atau kapan harus berhenti sesuai perkiraan terjadinya
kepadatan lalulintas.
Pekerjaan jembatan ini mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan pelebaran perkerasan dan bahu jalan,
perkerasan berbutir dan pekerjaan struktur.
1. Pekerjaan Drainase
Pekerjaan ini terdiri dari :
- Galian Untuk Selokan Drainase Dan saluran Air : 100.00 m3
- Pasangan batu Dengan Mortar : 18.00 m3
2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan ini terdiri dari :
- Galian Biasa : 198.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter : 100.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter : 402.00 m3
- Galian Struktur dengan kedalaman 4-6 meter : 402.00 m3
- Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan : 648.00 m3
- Penyiapan badan Jalan : 4,400.00 m2
3. Perkerasan Berbutir
Pekerjaan perkerasan berbutir ini terdiri dari pekerjaan sbb :
- Lapis Pondasi Aggregat Kelas C : 580.00 m3
4. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur terdiri dari :
Beton kelas K-350 : 254.00 m3
Beton kelas K-250 : 596.00 m3
Beton kelas K-175 : 15.00 m3
Beton Siklop K-175 : 189.00 m3
Beton kelas K-125 : 60.00 m3
Baja Tulangan U 24 Polos : 94.448.00 kg
Baja Struktur Titik Leleh 2.800 kg/cm2,
pengadaan dan pemasangan : 900.00 kg
Penyediaan Jembatan Rangka Baja : 241.076.00 kg
Pengangkutan Material Jembatan : 241.076.00 kg
Pemasangan Rangka Jembatan Baja : 241.076.00 kg
Penyediaan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 400 cm : 24.00 m
Penurunan Dinding Sumuran Silinder, Diameter : 400 cm : 24.00 m
Pasangan Batu : 688.00 m3
Bronjong : 120.00 m3
Expansion Joint Tipe Baja Bersudut : 16.00 m
Pembongkaran Pasangan Batu : 24.00 m3
Pembongkaran Jembatan Kayu : 240.00 m2
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk membuat abutmen jambatan dengan konstruksi pondasi
sumuran, dengan langkah pekerjaan sbb :
- Pembuatan bekisting konvensional dari kayu kaso dan papan untuk cincin sumuran yang
dilanjutkan dengan pemasangan tulangan dan pengecoran. Pekerjaan ini dilakukan di
lokasi atau pada titik pondasi sumuran yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas /
Direksi.
- Tahap selanjutnya adalah penggalian tanah didalam sumuran sedalam 1 meter, setelah itu
dilakukan penurunan cincin sumuran sedalam 1 meter.
- Peletakan cincin sumur kedua dan digali menjadi 1 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur ketiga dan digali menjadi 2 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur keempat dan digali menjadi 3 m total kedalamnnya.
- Peletakan cincin sumur kelima dan diletakkan diatasnya menjadi 1 meter dari atas tanah
- Memberikan campuran sirtu atau pasir pada dasar sumur dengan ketebalan 50 cm dari
dasar tanah.
- Peletakan cincin sumur diatas sumur yang telah diisi dengan beton cyclops, sehingga
ketinggiannya menjadi 2 meter dari atas permukaan tanah.
- Peletakan cincin sumur setinggi 50 cm diatasnya dan dipasang besi tulangan 2-Ø 16 dan
diisi dengan beton K-175.
- Setelah pekerjaan pondasi sumuran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran
abutmen.
Pembuatan jalan darurat di kerjakan pada satu sisi jalan yaitu pada lokasi penempatan
jembatan darurat untuk lalu lintas dua arah yaitu dari arah Peureulak – Blangkejeren atau
sebaliknya dan dari arah Takengon – Meulaboh atau sebaliknya. Secara umum urutan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan perkuatan tanggul dengan menggunakan cerucuk kayu, setelah itu dilakukan
pengurukan tanah dengan menggunakan alat excavator.
- Sebelum dilakukan pengurukan, terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan lumpur
dengan cara dipompa.
- Setelah itu dilakukan pengurukan, untuk membentuk badan jalan darurat tersebut.
- Pemadatan pada sisi tanggul menggunakan stamper sedangkan untuk pemadatan badan
jalannya menggunakan vibro roller.
- Setelah pekerjan jalan darurat ini selesai, dilajutkan dengan pemasangan rambu-rambu
peringatan dan petunjuk untuk pengalihan lalu lintas ke jembatan darurat.
Pekerjaan ini ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi dan abutmen sementara selesai
dilaksanakan. Langkah – langkah pekerjaan ini selanjutnya adalah sebagai berikut :
- Jika material jembatan lama masih bisa digunakan untuk jembatan darurat, maka
pekerjaan selanjutnya adalah menggeser jembatan lama ke arah abutment sementara.
- Pelepasan baut-baut pengunci antara jembatan dan abutmen, selanjutnya diteruskan
dengan pekerjaan penggeseran jembatan lama.
- Pengangkatan kedua ujung jembatan lama dengan menggunakan 2 unit crane kapasitas
35 ton. Setelah terangkat, kedua crane bergerak secara bersamaan untuk menggeser
jembatan dari abutmen yang lama ke abutmen sementara.
- Setelah posisi jembatan sudah ada diatas abutmen sementara, baru kemudian diletakkkan
secara perlahan-lahan Setelah jembatan berada pada posisi yang tepat dan selanjutnya
dilakukan penguncian kembali baut-baut ke abutmen sementara.
- Tetapi jika jembatan lama sudah tidak bisa digunakan lagi dan ada beberapa lokasi yang
sebelumnya tidak ada jembatannya, maka jembatan darurat akan dibuat menggunakan
material dari kayu atau batang pohon kelapa untuk gelagar jembatan darurat dengan
shoring atau tumpuan sementara.
Pekerjaan Abutment
Pekerjaan Abutment dimulai dengan pemasangan besi dan bekisting. Besi dipotong dan
dibengkok di workshop, pemasangan besi diperlukan bantuan crane untuk menurunkan.
Bekisting dibuat dengan sistem panel sehingga dapat mudah dilepas dan dipasang,
pengecoran arah vertikal dibatasi maksimal 2,00 meter berhenti.
h. Pekerjaan Timbunan
Selesai pekerjaan Abutment maka dilakukan pembersihan sisi darat dari kotoran puing.
Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan timbunan pilihan dan diangkut dengan Dump truck,
timbunan dilakukan layer per layer tebal 25 cm dan dipadatkan dengan Mini vibro. Timbunan
pilihan maksimal 30 cm dari dinding abutment, jika jarak antara dinding abutment melebihi
jarak tersebut maka timbunan menggunakan agregat C dan dipadatkan dengan vibro roller.
k. Pekerjaan Pelengkap
Pekerjaan pelengkap bukanlah merupakan pekerjaan kritis.
Pekerjaan pelengkap dapat dilakukan kapan saja sepanjang lahan sudah siap. Pabrikasi dapat
dilakukan sejak awal, pemasangan akan dilaksanakan belakangan agar tidak rusak sebelum
berfungsi, pekerjaan pelengkap antara lain berupa patok pengarah, patok kilometer, patok
hektometer, curb beton, rambu lalulintas dan pekerjaan lainnya.
Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan erection jembatan rangka baja dengan menggunakan
metode pemberat sementara dikombinasikan dengan bantuan perancah atau shoring
sementara.
Pengencangan baut pada jembatan rangka baja dilakukan secara bertahap sesuai prosedur
yang diberikan pabrik pembuat. Biasanya 50 % pada saat awal tiap sambungan agar
sambungan masih bisa bergerak 80-90 % setelah komponen terangkai semuanya dan
dilanjutkan pengencangan 100 % pada saat jembatan sudah pada posisinya. Kunci yang
dipakai untuk pengencangan baut harus yang menggunakan pengaman torsi, urut-urutan
pengencangan baut juga harus diperhatikan, harus sesuai dengan standar dari pabrik dan
sesuai dengan standar prosedur erection. Adapun urutan pekerjaannya adalah sbb :
- Tahap Erection.
- Perataan permukaan tanah di luar abutmen untuk pekerjaan erection.
- Erection 3 Segmen rangka baja diluar abutmen baru kearah belakang yang nantinya akan
digunakan sebagai pemberat.
- Pemasangan Link Set.
- Erection 9 segment kedepan, dengan metode : 2 segment bertumpu pada abutmen baru (ujung
1) dan abutment jembatan lama, dan 7 segmen lainnya bertumpu pada abutmen lama dan
pada tumpuan sementara atau perancah.
- Pelepasan link set
- Pembongkaran 3 segmen pemberat di belakang abutmen baru (ujung 1).
- Penyambungan / erection 3 segmen dari tumpuan sementara / perancah kearah abutmen yang
baru (ujung 2).
- Pekerjaan penyetelan baut-baut komponen jembatan rangka baja dan pekerjaan pelengkap
lainnya.
Sumber bahan akan dipenuhi dari lokasi terdekat yang memenuhi persyaratan material seperti dalam
buku Spesifikasi.
a. Material alam.
Material alam yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa sumber material
terdekat yang dapat memenuhi persyaratan. Berdasarkan informasi dan survey dilapangan
maka kami memperoleh beberapa lokasi yang memungkinkan untuk dipakai pada proyek ini.
Material Pabrikan
Material pabrikan yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa perusahaan
produsen material yang sesuai dengan bidang spesialisnya masing-masing. Material pabrikan
spesialis tersebut antara lain untuk material besi beton, semen, gorong-gorong, elastomerik,
karet bearing dll.
b. Material Olahan
Material olahan yang diperlukan untuk proyek ini akan dipenuhi dari beberapa sumber material
dan diolah disuatu tempat sehingga sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Material olahan
tersebut antara lain untuk campuran beton sesuai karakteristik yang ditentukan, seperti untuk
material agregat C, bahan timbun selain dari sumber bahan, dll.
Agregate kelas C akan diproses disuatu tempat yang tentunya melibatkan pasokan material alam
dari berbagai sumber yang dicampur sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi.
D. PENGELOLAAN PERALATAN
Kebutuhan alat tidak bisa ditentukan pada tahap tender karena pada kenyataannya di lapangan
akan selalu terjadi perpindahan alat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Sedangkan
perpindahan alat tersebut hampir tidak bisa dilakukan di paket ini karena lokasi pekerjaan yang
berjauhan dan jenis pekerjaan yang sama.
Perhitungan jumlah, kapasitas alat yang akan dipakai sangat dipengaruhi oleh :
Penggunaan peralatan akan diutamakan menggunakan alat milik sendiri, seperti yang telah
kami nyatakan dalam daftar alat yang kami lampirkan dalam dokumen penawaran ini, dan jika
alat sendiri tidak mencukupi atau berdasarkan pertimbangan waktu, maka kekurangan tersebut
akan dipenuhi dari perusahaan rental alat setempat.
Pada paket ini dimana lokasi pekerjaan terdiri 4 lokasi, maka peralatan akan di pool masing-
masing lokasi, khusus alat yang mobilitasnya tinggi dimungkinkan adanya penggunaan di
beberapa lokasi pekerjaan. Unit service akan bergerak mendatangi lokasi dimana alat berada.
E. PENGARUH LINGKUNGAN
Beberapa tahun terakhir isu lingkungan sangat dominan dalam pelaksanaan proyek hal ini
disebabkan adanya kemajuan reformasi, sehingga semakin banyak organisasi non pemerintah dan
masyarakat sekitar menjadi pengawas langsung pelaksanaan proyek khususnya mengenai
lingkungan, walaupun secara kontraktual hal tersebut tidak ada.
Secara umum manajemen lingkungan akan ditangani sesuai prosedur baku yang ada di
perusahaan antara lain :
Menempatkan petugas khusus yang memantau penanganan lingkungan seperti yang
ditentukan dalam spesifikasi
Membuat standar pelaksanaan, metode kerja, schedule, serta penanggung jawab
Jika tidak dapat melaksanakan dengan sumberdaya intern perusahaan, maka kami akan
menghubungi subkontraktor atau suplier yang mampu menangani fungsi tersebut
Berikut beberapa isue lingkungan yang sering menjadi perhatian masyarakat, dan cara yang biasa
kami lakukan untuk mengatasinya.
o Limbah Hasil Galian
Limbah hasil galian atau hasil pembersihan saluran, akan di buang didaerah milik jalan, jika
tidak memungkinkan akan dibuang diluar DMJ
o Sanitary
Banyaknya pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek akan menimbulkan masalah
berupa penyediaan fasilitas sanitary, kami akan menyediakan sarana sanitary di lokasi barak
pekerja menginap sehingga pencemaran secara terbuka dapat dihindari.
o Debu
Pekerjaan tanah biasanya akan menimbulkan debu yang berterbangan baik pada saat proses di
lapangan atau pada saat pengangkutan, hal ini akan diatasi dengan penyiraman pada saat
proses di lapangan, dan pada saat pengangkutan tanah diberikan penutup terpal.
o Ceceran tanah
Angkutan tanah biasanya akan mengotori jalan dengan ceceran tanah baik dari baknya
maupun dari tanah yang menempel di roda, isu ini akan diatasi dengan menutupi truk
pengangkut dengan terpal dan menyiram roda kendaraan sebelum keluar di jalan raya, dan
disediakan petugas kebersihan yang membersihkan ceceran tanah..
o Limbah bekas pengecoran
Proses pengecoran biasanya meninggalkan limbah berupa bongkaran bekisting, limbah ini
akan segera diangkut ke suatu tempat untuk proses lanjutan.
o Limbah proses pencampuran
Limbah proses pencampuran akan terjadi di beberapa tempat antara lain di Batching plant,
Stone Crusher plant karena sifatnya plant maka penanganan limbahnya akan mudah ditangani,
dan biasanya proses penanganan limbah sudah menjadi persyaratan pada saat plant akan
dibangun.
o Perubahan aliran air
Pembuatan jembatan biasanya akan mempengaruhi lebar manfaat penampang sungai yang
dapat mempengaruhi kapasitas debit air sungai, jika pengurangan debit sangat signifikan
maka permukan air sungai di hulu akan menjadi lebih tinggi yang menyebabkan banjir lokal.
Isu ini akan kami atasi dengan melaksanakan pekerjaan dimusim kering dan menggunakan
sistem penyokong bekisting yang tidak mengurangi lebar manfaat sungai, sehingga tidak
mempengaruhi tinggi permukaan air sungai.
F. PENUTUP
Metode pelaksanaan tersebut merupakan uraian singkat yang dibuat berdasarkan informasi yang
ada dan telah memperhitungkan waktu pelaksanaan, dan Persyaratan Kualitas, semoga tulisan
tersebut dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan kami
lakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
Duplikasi alat akan dilakukan jika dilapangan memang memerlukan untuk mengejar progres.
Dalam pelaksanaannya tentu akan timbul ide-ide baru, yang dipadu dengan dokumen tender dan
gambar-gambar tender dan terutama hasil survey kondisi lapangan akan dapat dibuat metode
pelaksanaan yang baku. Hal - hal yang lebih terinci akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan nanti.