Anda di halaman 1dari 17

Usulan Teknis

BA B - E
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI

E.1 URAIAN PENDEKATAN


Pendekatan umum konsultan dalam dalam layanan jasa konsultansi melalui pekerjaan
ini adalah:
1. Pendekatan Umum
Peraturan dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan:
a. Peraturan tata bangunan sarana – sarana bangunan serta peraturan –
peraturan khusus tentang konstruksi bangunan.
b. Peraturan tata bangunan daerah setempat.
c. Peraturan/kebijakan pemerintah khususnya pemerintah setempat terkait
harga satuan, upah, dll.

2. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan
operasionalnya:
a. Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
b. Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan
membantu terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi
proyek.

3. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan, tidak sedikit terjadi kesalahan-kesalahan yang
diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Akibatnya kualitas hasil pekerjaan

E-1
Usulan Teknis

menjadi tidak sesuai dengan dokumen pelaksanaan bahkan sampai gagalnya


konstruksi.
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu
dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dengan
melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan baik secara
teknis maupun administratif.

Secara garis besar program pengendalian mutu yang diusulkan diuraikan seperti
dibawah ini.
a. Pematokan dan Pengontrolan Patok Referensi Pengukuran
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, konsultan memeriksa semua patok
kontrol – Bench Mark vertikal dan horizontal yang dibuat pada
perencanaan. Jika diperlukan tambahan Bench Mark dibuat dengan cara
yang sama untuk kemudahan pelaksanaan konstruksi. Konsultan memeriksa
ketepatan semuastake-out dari kontraktor. Setiap penyimpangan atau
ketidaktepatan dicatat dan diselesaikan bersama antara Konsultan dan
Kontraktor. Data yang berkaitan dengan pematokan dan pekerjaan survei
akan menjadi rekaman dalam buku Iapangan dan diserahan kepada Satuan
Kerja.

b. Pendekatan Pengendalian Waktu


Pendekatan yang akan digunakan di dalam pengendalian waktu adalah
menggunakan “Precedence Diagram” atau “Arrow Diagram”, analisa
terhadap Network dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Analisa
terhadap Network tersebut dapat menghasilkan “Time
Analysis” serta “Barchart” yang memudahkan untuk dimengerti dalam
pelaksanaannya di lapangan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut Konsultan akan merumuskan


pencapaian sasaran kegiatan yang terdiri dari Jadwal Induk (Master
Schedule) dalam bentuk diagram panah (Network Panning) dan diagram
balok (Bar Chart) program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja Ahli
Kepala, Ahli Utama, dan Ahli Muda serta staf pendukung.

E-2
Usulan Teknis

E.2 METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan pekerjaan ini adalah sintesis berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan. Lingkup kegiatan yang dilakukan tersebut secara garis besar
terdiri dari beberapa tahapan. Tahap-tahap tersebut adalah:
1. Tahap penyesuaian desain
- Tahap persiapan pekerjaan dan inventarisasi data awal;
- Tahap survey dan tabulasi data;
- Tahap analisis;
- Tahap perencanaan; dan
- Tahap penyusunan dokumen konstruksi dan pelelangan.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.


A. Tahap Penyesuaian Desain
1. Tahap Persiapan Pekerjaan dan Inventarisasi Data Awal
Tahap awal dalam pekerjaan ini adalah persiapan. Target yang ingin dicapai
pada tahap persiapan ini meliputi:
 Tersepakatinya metode dan rencana kerja,
 Tersusunnya rencana pelaksanaan survei,
 Terpahaminya gambaran awal permasalahan dan kebutuhan (sintesa
dan hipotesa).
Kegiatan persiapan ini terbagi 4 bagian yaitu Persiapan dan Mobilisasi,
Identifikasi & Kajian Awal, Penyiapan Desain/Pedoman Survey, serta
Persiapan Teknis untuk Penyusunan.
a. Persiapan dan Mobilisasi, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempertajam analisis dan metode pendekatan pelaksanaan serta
elaborasi terhadap tujuan kegiatan dan mobilisasi tim dan staf
pendukung.
b. Identifikasi dan Kajian Awal, adalah kegiatan berupa identifikasi dan
studi literatur terkait pembuatan taman kota, identifikasi data yang
dibutuhkan, pemetaan masalah, penyusunan metodologi serta
penyusunan rencana kerja.

c. Persiapan Desain/Pedoman Survey adalah tahap brainstorming antara


semua tenaga ahli untuk merumuskan desain/pedoman survey agar
survey berjalan baik dan optimal.

E-3
Usulan Teknis

d. Persiapan Teknis Untuk Penyusunan Laporan yaitu tahap penyusunan


sementara teknik - teknik yang mungkin akan diterapkan dalam
pembuatan taman kota pada saat pelaksanaan survey.
Keseluruhan proses pada tahap persiapan selanjutnya dituangkan dalam
bentuk design survei sebagai alat bagi pelaksanaan survei pada tahap
selanjutnya.

2. Tahap Survey dan Tabulasi Data


Tahapan ini merupakan rangkaian kegiatan survei lapangan yang akan
dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari tahapan sebelumnya. Invetarisir data
dan informasi dilakukan dengan melakukan survey dan juga dengan
mengumpulkan data pendukung lainnya.
Kegiatan pengumpulan data dan survey ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran nyata, sehingga diharapkan hasil studi yang dihasilkan nantinya
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
a. Data Primer
Data Visual
Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang menunjukkan
visualisasi lokasi perencanaan. Data visual ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran nyata kondisi eksisting di lapangan terutama
mengenai potensi dan masalah yang ada.
Data Pengukuran
Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan
data ukur sebagai dasar penyusunan DED.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder berupa:
1) Peraturan pemda setempat, yang meliputi:
a) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang;
(1) Peruntukan lahan;
(2) KDB (Koefisien dasar bangunan);
(3) KDH (Koefisien dasar hijau);
(4) KLB (Koefisien lantai bangunan);
(5) KB (Ketinggian bangunan); dan
(6) Tipe bangunan.
(7) GSB (garis sepadan bangunan).
b) Peraturan mengenai persyaratan bangunan berupa persyaratan:
(1) Disain;

E-4
Usulan Teknis

(2) Struktur;
(3) Instalasi mekanikal/ elektrikal;
(4) Kebakaran; dan
(5) Aksesibilitas bagi penyandang cacat.
c) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara
langsung ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan
perencanaan bangunan tersebut.
2) Gambar peta eksisiting dan LRK (Lembar Rencana Kota).
3) Studi literatur.

3. Tahap Analisis
Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk-
bentuk penanganan yang bisa dilakukan berdasarkan potensi dan masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi,
klimatologi, dan lainnya.
Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini adalah:
a. Zonasi tapak
b. Sirkulasi kendaraan
c. Sirkulasi pedestrian
d. Tata Hijau
e. Site Furniture
f. Parkir
g. Sosial Budaya

4. Tahap Perencanaan
Adapun keluaran atau produk penyusunan adalah:
a. Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan
Gambar Konstruksi);
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (Spesifikasi Teknis); dan
c. Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Semua produk hasil perencanaan tersebut selanjutnya dijadikan acuan pihak
yang berkepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik (Pemerintah Pusat
/Ditjen Penataan Ruang, Pemerintah kota dan Kabupaten, Kontraktor, dan
juga masyarakat secara umum).

E-5
Usulan Teknis

5. Tahap Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan


a. Dokumen Konstruksi
Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail, BQ, RKS dan RAB
dan menyusun dokumen perancangan berupa laporan perancanan
Arsitektur Lansekap, lengkap dengan perhitungannya.
Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Pembuatan gambar-gambar detil yang penting;
2) Pembuatan gambar kerja;
3) Pembuatan gambar-gambar:
4) Rencana tapak (Site plan);
5) Rencana Tata Hijau (Planting Plan);
6) Gambar Arsitektur;
7) Gambar Struktur;
8) Gambar M/E;
9) Gambar Detail (skala 1:50, 1:20, 1:10,1:5, sesuai kebutuhan); dan
10) Pembuatan visualisasi 3D (tiga dimensi) bangunan paling tidak dari
2 (dua) sudut pandang.
Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah gambar kerja.

b. Dokumen Pelelangan
Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk pekerjaan
pelaksanaan
1) Pembuatan dokumen tender:
a) Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan lansekap, struktur, dan
M/E;
b) Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan lansekap, struktur, dan
M/E;
c) Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS) pekerjaan lansekap,
struktur, dan M/E;
d) Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan lansekap, struktur,
dan M/E;
e) Pembuatan rencana anggaran dan biaya pekerjaan lansekap,
struktur, dan M/E;
f) Pembuatan dokumen persyaratan administrasi; dan
g) Pembuatan dokumen persyaratan umum.
2) Persiapan Pelelangan
Meliputi : membantu pemberi tugas dalam menyusun dokumen

E-6
Usulan Teknis

untuk pelelangan, membantu panitia pelelangan dalam menyusun


program dan pelaksanaan pelelangan:
a) Pembuatan jadwal dan program lelang;
b) Pembuatan dokumen persyaratan administrasi;
c) Pembuatan dokumen persyaratan umum; dan
d) Koordinasi dengan semua pihak yang terkait.
e) Pendampingan Pelelangan
Meliputi : membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan
pekerjaan termasuk menyusun berita acara penjelasan
pekerjaannya, membantu panitia pelelangan dalam melaksanakan
evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang,
dan menyusun dokumen pelelangan.

B. Tahap pekerjaan
Secara lebih rinci, tahap pengawasan ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Persiapan Kerja
Beberapa hal yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah:
a. Membuat interprestasi secara garis besar terhadap kerangka acuan kerja;
b. Studi literatur, mempelajari dasar – dasar pekerjaan pada umumnya,
khususnya mengenai peraturan pembangunan gedung negara sesuai
dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku;
c. Studi literatur bangunan tradisi lokal;
d. Menyusun rencana kerja, meliputi:
- Persiapan personil dan pembuatan struktur organisasi pelaksanaan
pekerjaan, penyusunan diagram kerja, jadwal penugasan personil;
- Pembuatan diagram pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
- Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai yang diminta
dalam kerangka acuan kerja dan kontrak. Ketepatan/ kesesuaian
rencana pelaksanaan dapat dicapai apabila tidak ada hambatan –
hambatan pada waktu pelaksanaan di lapangan (faktor cuaca,
kondisi fisik dan efektivitas waktu kerja).
e. Melakukan koordinasi dengan pihak pengguna jasa dan instansi terkait;
f. Menyusun daftar data – data yang diperlukan untuk mendukung
pekerjaan.
2. Survey Instansional
Survey instansional khususnya dilakukan untuk mendapatkan data – data

E-7
Usulan Teknis

tentang peraturan bangunan setempat, yaitu:


- Aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB);
- Aturan Koefisien Lantai Bangunan (KLB);
- Aturan Ketinggian Bangunan;
- Aturan Garis Sempadan Bangunan (GSB);
- Daftar harga satuan bahan dan upah;
- Daftar analisa harga satuan;
- Dll
3. Pengumpulan Data dan Survey Lapangan

Pengumpulan data dan survey lapangan bertujuan untuk mendapatkan data


sekunder dan data primer yang akan dijadikan dasar pekerjaan. Data
tersebut terutama data – data menyangkut peraturan bangunan setempat,
data topografi, kondisi fisik data, faktor iklim dsb yang mempengaruhi
dalam pekerjaan. Data topografi didapatkan melalui pengukuran lapangan
(site) dan data kondisi fisik tanah didapat dengan melakukan penyelidikan
tanah/sondir, sedangkan data kondisi iklim dapat dilihat pada kondisi
lapangan maupun berdasarkan data penunjang lainnya.
Selain itu, untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan data – data bangunan
yang akan direncanakan menyangkut fungsi bangunan, pengguna bangunan,
organisasi kerja, dsb.
Ketersediaan data dan informasi yang harus didapatkan oleh konsultan
pengawas sebagai bahan pengawasan datanya mengenai hal – hal sebagai
berikut:
a. Informasi tentang lahan meliputi:
- Lokasi pengawasan;
- Luas site;
- Batas – batas site;
- Topografi;
- Kondisi tanah dengan melakukan penyelidikan tanah/sondir;
- Keadaan/kedalaman air tanah permukaan;
- Peruntukan lahan;
- Koefisien Dasar Banguan (KDB);
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB); dan
- Perincian penggunaan lahan dan bangunan yang sudah ada;
- Dsb.
b. Pemakai Bangunan

E-8
Usulan Teknis

- Stuktur organisasi;
- Jumlah personil saat ini dan kemungkinan pengembangannya di
masa mendatang;
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap; dan
- Perlengkapan/pendaftaran khsusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan Bangunan
- Program ruang;
- Keinginan tentang organisasi;
- Keinginan akan ruang – ruang tertentu, blok yang berhubungan
dengan pemakaian atau perlengkapan yang digunakan dalam
ruangan tersebut.
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan ungsi ruang/bangunan.
e. Keinginan tentang prasarana dan sarana bangunan:
1) Air bersih:
- Kebutuhan (sekarang dan mendatang).
- Sumber air dan kapasitas (sumur bor /PDAM);
- Jaringan air.
2) Air hujan dan air buangan
- Letak saluran kota; dan
- Cara pembuangan keluar tapak.
3) Air Kotor dan Sampah
- Sistem drainase; dan
- Sistem pengeringan saat terjadi banjir
4) Tata Udara/AC
- Sistem yang diinginkan;
- Penbagian beban (cooling load);
- Beban (ton ref).
5) Transportasi dalam pembangunan jika diperlukan:
- Tipe dan kapasitas yang akan dipilih;
- Interval dan waktu (waiting time); dan
- Penempatan tangga.
6) Pengamanan dari bahaya pencurian dan pengrusakan (pos satpam,
pagar keliling).
7) Penanganan bahaya api (kebakaran), peralatan pemadam
kebakaran (jenis kemampuan).
8) Jaringan listrik
- Kebutuhan (sekarang dan mendatang);

E-9
Usulan Teknis

- Sumber dan spesifikasinya;


- Cadangan jika diperlukan (kapasitas/spesifikasi)
9) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom)
- Kebutuhan;
- Sistem yang dipilih; dan
- PABX
10) Lahan parkir
11) Landscape
12) dll

E.3 PROGRAM KERJA


E.3.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Agar proses pelaksanaan pekerjaan perencanaan lebih terarah, maka tujuan dan
sasaran yang diinginkan dituangkan dalam suatu kerangka pemikiran sebagai dasar
dalam pelaksanaan pekerjaan yang disusun sedemikian rupa dengan singkat, ringkas
tetapi terurai dengan jelas seperti yang tertuang dalam pendekatan dan metodologi.
Mengacu pada tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilakukan meliputi:
A. Tahap Penyesuaian Desain
o Tahap Persiapan dan Inventarisasi Data Awal
o Tahap Survey dan Tabulasi Data
o Tahap Analisis
o Tahap Perencanaan
o Tahap Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan

Rincian program kerja dari masing – masing tahapan akan dirinci menurut kegiatan
pokok yang dilakukan, hasil kegiatan, dan waktu yang dibutuhkan.
A. Tahap Penyesuaian Desain
1. Tahap Persiapan Pekerjaan dan Identifikasi Data Awal
a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Persiapan dan Mobilisasi
2) Inventarisasi dan Identifikasi Data Awal (Desain Lanscape dan
Landmark yang telah ada)
3) Penajaman metodologi dan rencana kerja

E-10
Usulan Teknis

4) Penyusunan Desain Survei


b. Waktu Kegiatan
Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan tahap ini adalah
kurang lebih 1 (satu) minggu.

2. Tahap Survey dan Tabulasi Data


a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Survey Primer
2) Survey Sekunder
3) Kompilasi Data
4) Analisis
b. Waktu Kegiatan
Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan tahap ini adalah
kurang lebih 1 (satu) minggu.

3. Tahap Rencana
a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan
dan Gambar Konstruksi);
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (Spesifikasi Teknis); dan
3) Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).

b. Waktu Kegiatan
Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan tahap ini adalah
kurang lebih 1 (satu) minggu.

4. Tahap Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan


a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Dokumen Konstruksi
2) Dokumen Pelelangan
b. Waktu Kegiatan
Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan tahap ini adalah
kurang lebih 1 (satu) minggu.

E-11
Usulan Teknis

Gambar E-1 Bagan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

E-12
Usulan Teknis

E.4 PELAPORAN
Laporan yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah:
1. Laporan Pendahuluan, yaitu laporan yang berisi rencana kerja, metodologi,
jadwal kegiatan dan organisasi kerja serta ikhtisar indikatif terhadap kondisi
biofisik, yang merupakan arahan untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan
perencanaan. Laporan disampaikan sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
2. Laporan Antara, berisikan informasi dan data serta draft awal dari
perencanaan. Dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
3. Laporan Akhir, yaitu laporan yang merupakan akhir dari tahapan
perencanaan. Dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
4. Softcopy Flashdisk dari seluruh naskah laporan yang dibuat oleh Konsultan
harus diserahkan kepada pemberi kerja dalam bentuk media elektromagnetis
berupa Flashdisk yang digandakan sebanyak 10 (Sepuluh) dan menjadi salah
satu bagian dari dokumen yang dimiliki oleh pemberi kerja. Penyalinan (peng-
copy-an) dan penggunaan data/informasi yang terkait dengan pekerjaan ini
harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pemberi pekerjaan.
E.5 ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara normatif arti dari suatu organisasi adalah seluruh rangkaian proses kegiatan
untuk menetapkan dan membagi habis pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan
wewenang dan tugas, serta adanya penetapan hubungan antara unsur pelaksana
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, dalam
pelaksanaan pekerjaan, pihak penyedia jasa adalah unsur pelaku secara langsung
dalam kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, penyedia jasa akan berperan untuk
membantu Pemerintah dalam bidang penyusunan dan pengembangan manajemen
proyek beserta aplikasinya, pengembangan kelembagaan, pengawasan kualitas teknis
pekerjaan serta melakukan monitoring, evaluasi, akunting, dan pelaporan dalam
seluruh proses pengelolaan proyek tersebut.

Untuk kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, pihak konsultan perlu


merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan peran
dan tugas tersebut. Untuk memudahkan dan memelihara efisiensi kerja, perlu disusun
suatu organisasi pelaksanaan pekerjaan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan
tujuan dan sasaran serta jadwal yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, penyusunan

E-13
Usulan Teknis

organisasi pelaksana tersebut menyangkut hubungan kerja antara pemberi tugas dan
penerima/ pelaksana pekerjaan (Konsultan), disamping hubungan kerja yang bersifat
pertanggung jawaban administratif. Untuk jelasnya hubungan kerja akan terlihat pada
diagram susunan organisasi pekerjaan, seperti yang terlihat pada Gambar berikut.

Gambar E-2 Bagan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang Kota
Pekanbaru

DED Penataan Landscape


Kawasan Perkantoran Tenayan
Raya

E-14
Usulan Teknis

E.6 PERALATAN PENUNJANG


Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan dan juga
aktivitas intern perusahaan, selain keberadaan tenaga ahli dan staf pendukung, maka
dibutuhkan juga kelengkapan peralatan perkantoran serta perlengkapan survey
lapangan. Sebagai pihak penyedia jasa, dalam pelaksanaan pekerjaan telah
menyediakan peralatan yang dimaksud dengan jumlah cukup dan kondisi peralatan
dalam keadaan baik. Peralatan tersebut merupakan milik sendiri dan berlokasi di
tempat (kantor) dengan tahun keluaran yang relatif masih baru.

Dalam pekerjaan, tidak semua peralatan yang tersedia digunakan dalam pekerjaan
ini, hanya beberapa peralatan saja yang dapat digunakan. Adapun peralatan kantor
dan survey yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
1. Peralatan Kantor yang digunakan meliputi: komputer dan kelengkapannya,
printer, alat gambar dan kelengkapannya, meja serta kursi.
2. Peralatan Survey yang digunakan yaitu: kamera digital, handycam, GPS, dan lain
– lain.

E-15
Usulan Teknis

BA B - F
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), pelaksanaan pekerjaan ini dengan jangka
waktu yang disediakan adalah 3 (Tiga) bulan (90 hari kalender), terhitung sejak
ditandatanganinya kontrak kerja. Setiap tahapan yang akan dilakukan, diuraikan
secara detail berdasarkan komponen – komponen kerja setiap tahapan dan waktu
yang dibutuhkan dalam pengerjaannya, disusun dalam suatu rangkaian time schedule.

Secara garis besarnya tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah sebagai berikut.

F-1
Usulan Teknis

Tabel F-1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

NO URAIAN KEGIATAN I II III


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tahap Penyesuaian Desain
A Tahap Persiapan dan Inventarisasi Data Awal
1 Persiapan dan Mobilisasi
2 Inventarisasi dan Identifikasi Data Awal
3 Penajaman Metodologi dan Rencana Kerja
4 Penyusunan Desain Survei

B Tahap Survey dan Tabulasi Data


1 Survey Primer
2 Survey Sekunder
3 Kompilasi Data
4 Analisis

C Tahap Rencana
1 Gambar Rencana Teknik
2 Rencana Kerja dan Syarat – Syarat Teknis
3 Estimate Engineer atau Anggaran Biaya

D Tahap Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan


1 Dokumen Konstruksi
2 Dokumen Lelang

F-2

F-2

Anda mungkin juga menyukai