BA B - E
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
2. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan
operasionalnya:
a. Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
b. Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan
membantu terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi
proyek.
3. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan, tidak sedikit terjadi kesalahan-kesalahan yang
diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Akibatnya kualitas hasil pekerjaan
E-1
Usulan Teknis
Secara garis besar program pengendalian mutu yang diusulkan diuraikan seperti
dibawah ini.
a. Pematokan dan Pengontrolan Patok Referensi Pengukuran
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, konsultan memeriksa semua patok
kontrol – Bench Mark vertikal dan horizontal yang dibuat pada
perencanaan. Jika diperlukan tambahan Bench Mark dibuat dengan cara
yang sama untuk kemudahan pelaksanaan konstruksi. Konsultan memeriksa
ketepatan semuastake-out dari kontraktor. Setiap penyimpangan atau
ketidaktepatan dicatat dan diselesaikan bersama antara Konsultan dan
Kontraktor. Data yang berkaitan dengan pematokan dan pekerjaan survei
akan menjadi rekaman dalam buku Iapangan dan diserahan kepada Satuan
Kerja.
E-2
Usulan Teknis
E.2 METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan pekerjaan ini adalah sintesis berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan. Lingkup kegiatan yang dilakukan tersebut secara garis besar
terdiri dari beberapa tahapan. Tahap-tahap tersebut adalah:
1. Tahap penyesuaian desain
- Tahap persiapan pekerjaan dan inventarisasi data awal;
- Tahap survey dan tabulasi data;
- Tahap analisis;
- Tahap perencanaan; dan
- Tahap penyusunan dokumen konstruksi dan pelelangan.
E-3
Usulan Teknis
E-4
Usulan Teknis
(2) Struktur;
(3) Instalasi mekanikal/ elektrikal;
(4) Kebakaran; dan
(5) Aksesibilitas bagi penyandang cacat.
c) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara
langsung ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan
perencanaan bangunan tersebut.
2) Gambar peta eksisiting dan LRK (Lembar Rencana Kota).
3) Studi literatur.
3. Tahap Analisis
Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk-
bentuk penanganan yang bisa dilakukan berdasarkan potensi dan masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi,
klimatologi, dan lainnya.
Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini adalah:
a. Zonasi tapak
b. Sirkulasi kendaraan
c. Sirkulasi pedestrian
d. Tata Hijau
e. Site Furniture
f. Parkir
g. Sosial Budaya
4. Tahap Perencanaan
Adapun keluaran atau produk penyusunan adalah:
a. Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan
Gambar Konstruksi);
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (Spesifikasi Teknis); dan
c. Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Semua produk hasil perencanaan tersebut selanjutnya dijadikan acuan pihak
yang berkepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik (Pemerintah Pusat
/Ditjen Penataan Ruang, Pemerintah kota dan Kabupaten, Kontraktor, dan
juga masyarakat secara umum).
E-5
Usulan Teknis
b. Dokumen Pelelangan
Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk pekerjaan
pelaksanaan
1) Pembuatan dokumen tender:
a) Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan lansekap, struktur, dan
M/E;
b) Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan lansekap, struktur, dan
M/E;
c) Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS) pekerjaan lansekap,
struktur, dan M/E;
d) Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan lansekap, struktur,
dan M/E;
e) Pembuatan rencana anggaran dan biaya pekerjaan lansekap,
struktur, dan M/E;
f) Pembuatan dokumen persyaratan administrasi; dan
g) Pembuatan dokumen persyaratan umum.
2) Persiapan Pelelangan
Meliputi : membantu pemberi tugas dalam menyusun dokumen
E-6
Usulan Teknis
B. Tahap pekerjaan
Secara lebih rinci, tahap pengawasan ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Persiapan Kerja
Beberapa hal yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah:
a. Membuat interprestasi secara garis besar terhadap kerangka acuan kerja;
b. Studi literatur, mempelajari dasar – dasar pekerjaan pada umumnya,
khususnya mengenai peraturan pembangunan gedung negara sesuai
dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku;
c. Studi literatur bangunan tradisi lokal;
d. Menyusun rencana kerja, meliputi:
- Persiapan personil dan pembuatan struktur organisasi pelaksanaan
pekerjaan, penyusunan diagram kerja, jadwal penugasan personil;
- Pembuatan diagram pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
- Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai yang diminta
dalam kerangka acuan kerja dan kontrak. Ketepatan/ kesesuaian
rencana pelaksanaan dapat dicapai apabila tidak ada hambatan –
hambatan pada waktu pelaksanaan di lapangan (faktor cuaca,
kondisi fisik dan efektivitas waktu kerja).
e. Melakukan koordinasi dengan pihak pengguna jasa dan instansi terkait;
f. Menyusun daftar data – data yang diperlukan untuk mendukung
pekerjaan.
2. Survey Instansional
Survey instansional khususnya dilakukan untuk mendapatkan data – data
E-7
Usulan Teknis
E-8
Usulan Teknis
- Stuktur organisasi;
- Jumlah personil saat ini dan kemungkinan pengembangannya di
masa mendatang;
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap; dan
- Perlengkapan/pendaftaran khsusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan Bangunan
- Program ruang;
- Keinginan tentang organisasi;
- Keinginan akan ruang – ruang tertentu, blok yang berhubungan
dengan pemakaian atau perlengkapan yang digunakan dalam
ruangan tersebut.
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan ungsi ruang/bangunan.
e. Keinginan tentang prasarana dan sarana bangunan:
1) Air bersih:
- Kebutuhan (sekarang dan mendatang).
- Sumber air dan kapasitas (sumur bor /PDAM);
- Jaringan air.
2) Air hujan dan air buangan
- Letak saluran kota; dan
- Cara pembuangan keluar tapak.
3) Air Kotor dan Sampah
- Sistem drainase; dan
- Sistem pengeringan saat terjadi banjir
4) Tata Udara/AC
- Sistem yang diinginkan;
- Penbagian beban (cooling load);
- Beban (ton ref).
5) Transportasi dalam pembangunan jika diperlukan:
- Tipe dan kapasitas yang akan dipilih;
- Interval dan waktu (waiting time); dan
- Penempatan tangga.
6) Pengamanan dari bahaya pencurian dan pengrusakan (pos satpam,
pagar keliling).
7) Penanganan bahaya api (kebakaran), peralatan pemadam
kebakaran (jenis kemampuan).
8) Jaringan listrik
- Kebutuhan (sekarang dan mendatang);
E-9
Usulan Teknis
Rincian program kerja dari masing – masing tahapan akan dirinci menurut kegiatan
pokok yang dilakukan, hasil kegiatan, dan waktu yang dibutuhkan.
A. Tahap Penyesuaian Desain
1. Tahap Persiapan Pekerjaan dan Identifikasi Data Awal
a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Persiapan dan Mobilisasi
2) Inventarisasi dan Identifikasi Data Awal (Desain Lanscape dan
Landmark yang telah ada)
3) Penajaman metodologi dan rencana kerja
E-10
Usulan Teknis
3. Tahap Rencana
a. Kegiatan yang Dilakukan
1) Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan
dan Gambar Konstruksi);
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (Spesifikasi Teknis); dan
3) Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b. Waktu Kegiatan
Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan tahap ini adalah
kurang lebih 1 (satu) minggu.
E-11
Usulan Teknis
E-12
Usulan Teknis
E.4 PELAPORAN
Laporan yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah:
1. Laporan Pendahuluan, yaitu laporan yang berisi rencana kerja, metodologi,
jadwal kegiatan dan organisasi kerja serta ikhtisar indikatif terhadap kondisi
biofisik, yang merupakan arahan untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan
perencanaan. Laporan disampaikan sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
2. Laporan Antara, berisikan informasi dan data serta draft awal dari
perencanaan. Dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
3. Laporan Akhir, yaitu laporan yang merupakan akhir dari tahapan
perencanaan. Dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
4. Softcopy Flashdisk dari seluruh naskah laporan yang dibuat oleh Konsultan
harus diserahkan kepada pemberi kerja dalam bentuk media elektromagnetis
berupa Flashdisk yang digandakan sebanyak 10 (Sepuluh) dan menjadi salah
satu bagian dari dokumen yang dimiliki oleh pemberi kerja. Penyalinan (peng-
copy-an) dan penggunaan data/informasi yang terkait dengan pekerjaan ini
harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pemberi pekerjaan.
E.5 ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara normatif arti dari suatu organisasi adalah seluruh rangkaian proses kegiatan
untuk menetapkan dan membagi habis pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan
wewenang dan tugas, serta adanya penetapan hubungan antara unsur pelaksana
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, dalam
pelaksanaan pekerjaan, pihak penyedia jasa adalah unsur pelaku secara langsung
dalam kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, penyedia jasa akan berperan untuk
membantu Pemerintah dalam bidang penyusunan dan pengembangan manajemen
proyek beserta aplikasinya, pengembangan kelembagaan, pengawasan kualitas teknis
pekerjaan serta melakukan monitoring, evaluasi, akunting, dan pelaporan dalam
seluruh proses pengelolaan proyek tersebut.
E-13
Usulan Teknis
organisasi pelaksana tersebut menyangkut hubungan kerja antara pemberi tugas dan
penerima/ pelaksana pekerjaan (Konsultan), disamping hubungan kerja yang bersifat
pertanggung jawaban administratif. Untuk jelasnya hubungan kerja akan terlihat pada
diagram susunan organisasi pekerjaan, seperti yang terlihat pada Gambar berikut.
E-14
Usulan Teknis
Dalam pekerjaan, tidak semua peralatan yang tersedia digunakan dalam pekerjaan
ini, hanya beberapa peralatan saja yang dapat digunakan. Adapun peralatan kantor
dan survey yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
1. Peralatan Kantor yang digunakan meliputi: komputer dan kelengkapannya,
printer, alat gambar dan kelengkapannya, meja serta kursi.
2. Peralatan Survey yang digunakan yaitu: kamera digital, handycam, GPS, dan lain
– lain.
E-15
Usulan Teknis
BA B - F
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), pelaksanaan pekerjaan ini dengan jangka
waktu yang disediakan adalah 3 (Tiga) bulan (90 hari kalender), terhitung sejak
ditandatanganinya kontrak kerja. Setiap tahapan yang akan dilakukan, diuraikan
secara detail berdasarkan komponen – komponen kerja setiap tahapan dan waktu
yang dibutuhkan dalam pengerjaannya, disusun dalam suatu rangkaian time schedule.
Secara garis besarnya tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah sebagai berikut.
F-1
Usulan Teknis
C Tahap Rencana
1 Gambar Rencana Teknik
2 Rencana Kerja dan Syarat – Syarat Teknis
3 Estimate Engineer atau Anggaran Biaya
F-2
F-2