F.1. U M U M
masyarakat sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak lingkungan baik alamiah
maupun buatan manusia , seperti tingkat kebisingan dan polusi
.
4. BILL OF QUANTITY
Konsultan Perencanaan akan membuat daftar lengkap mengenai peralatan dan
bahan yang terdapat dalam gambar rancangan terinci yang mencakup baik
jumlah satuannya maupun nama, jenis serta ukurannya.
Daftar tersebut harus dibuat sejelas-jelasnya dengan demikian kontraktor dapat
memakai untuk mengajukan penawaran.
5. PERKIRAAN BIAYA (COST ESTIMATE)
Konsultan Perencanaan harus membuat perkiraan biaya tentang seluruh
pekerjaan Pembangunan Gedung Pasar yang mencakup dalam gambar
rancangan terinci dengan berpedoman pula pada daftar peralatan dan bahan (Bill
of Quantity).
Perkiraan biaya ini harus cukup berbobot sehingga oleh Pemberi Tugas dapat
dipakai sebagai nilai pembanding dalam mengevaluasi biaya yang diajukan oleh
Kontraktor pada waktu pelelangan.
6. BLOK PLAN & IJIN TPAK (Jika Ada )/ ADVIS PLANNING
Konsultan perencana akan membuat gambar blok plan arsitektur dan dokumen
untuk pengurusan ijin TPAK berupa gambar : Denah, tampak dan potongan serta
luasan ruangan.
• Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI : 03-
1729-2002)
KONSEP
PERENCANAAN
Modul Bangunan
Modul Bangunan / Unit Bangunan 3
Modul Struktur 6
- Daun pintu
4. - Kaca dan Allmunium, Allmunium
- daun Jendela
Lansekap :
KETENTUAN RENCANA
INTENSITAS PERATURAN
AIR BERSIH
H
A
T
S
F
SAMPAH
RUANG IKLAN
PENGELOLA PERKANTORAN /
BANK
PARKIR
OPEN SPACE
ME
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
TERMINAL KOTA
Titik tangkap dan orientasi kearah
terminal menjadikan lokasi
perencanaan lebih mengutamkan
fasade
PONTENSIAL SITE
Lokasi yang majemuk dan
diharapkan sebagai panutan untuk
pengembangan kawasan Jl. Ahmad
Yani nantinya dengan pencapaian
2 sisi lokasi perencanaan dapat
menghidupkan kawasan Jl.
Kampong Teleng
AKSES JALAN MASUK
Pencapaian dari Dua sisi bangunan,
Baik untuk Kawasan Jl. Ahmad Yani
maupun Jl. Kampung Teleng
PERKANTORAN
Perkantoran Pemerintah : KANTOR
PENDATAN DAERAH dan BPD
Kawasan Konservasi
Mengacu pada bangunan
sekitarnya
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Analisa Tapak
A. Sirkulasi dan Pencapaian
Untuk sirkulasi dan pencapaian sebaiknya di perlukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Sebaiknya pejalan kaki dan kendaraan tidak mengganggu kelancaran lalu
lintas di luar tapak khususnya pada area masukl ke tapak (main entrance)
2. Sirkulasi dalam tapak sebaiknya di buat langsung mengarah ke main
entrance bangunan guna memudahkan dalam titik tangkap pintu
utamanya.
3. Pencapaian dapat dibuat Dua arah dari Arah Jl. Ahmad Yani dan satunya
lagi di Jl. Kampung Teleng
Sirkulasi Kendaraan
Sirkulasi kendaraan mengutamakan jalur pedestarian di dalam tapak, memiliki
bentuk sederhana, dan memberikan kemudahan pencapaian ke seluruh daerah
tapaK
KLIMATOLOGI
- Vegetasi lebih
direkomendasikan
sebagai vegetasi
pengarah dan pelindung
Pengaturan vegetasi
tengah lokasi sesuai
dengan pola sirkulasi
dengan zonanya
- Vegetasi lebih
direkomendasikan
sebagai pengarah,
pelindung dan penyerap
udara panas,
pemasangan lebih rapat
Pengaruh arah lintasan matahari dan arah angin menjadikan sisi bangunan yang
terkena langsung harus diantisipasi dengan beberapa alternative antara lain :
- Pintu atau jendela bukaan dinding yang tidak terlalu lebar, tetapi
cukup untuk angina dan sinar matahari
- Pengaturan vegetasi sebagai elemen penyerap
- Bentuk/Letak bangunan yang menyudut terhadap arah lintasan
langsung
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
PROPOSAL KONSEP
PERENCANAAN
Konsep desain ini meliputi tinjauan perencanaan struktur tahan gempa, denah
konfirgurasi bangunan, data material, pembebanan, struktur atas dan bawah,sistem
pelaksanaan dan pelaksanaan dan dasar dasar perhitungan.
KRITERIA DASAR
PERANCANGAN
Beberapa kiteria yang perlu diperhatikan untuk perancangan struktur antara lain :
1. MATERIAL STRUKTUR
Setiap material struktur mempunyai karakteristik tersendiri, sehinnga suatu jenis
bahan bangunan tidak dapat dipergunakan pada semua jenis bangunan.
2. KONFIGURASI BANGUNAN
Meliputi dua macam Konfigurasi bangunan :
Konfigurasi denah bangunan diusahakan mempunyai bentuk yang kompak serta
simetris agar mempunyai kekakuan yang sama terhadap pengaruh torsi. Pada
struktur pada bagian – bagian yang menonjol dan tidak simetris peslu adanya dilatasi
gempa (seismic joint) untuk memisahkan bagian struktur yang menonjol dengan
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
struktur utamanya. Dilatasi tersebut harus mempunyai jarak yang cukup agar bagian
– bagian struktur yang dipisahkan tidak saling berbenturan saat terjadinya gempa.
Konfigurasi vertikal struktur, perlui dihindari adanya perubahan bentuk yang tidak
menerus, jika konfigurasi dalam arah vertikal tidak menerus, suatu gerak/getaran
yang besar akan terjadi pada tempat – tempat tertentu pada struktur. Dalam hal ini
diperlukan analisis dinamik.
3. KEKAKUAN DAN KEKUATAN
Perlu dihindari adanya perubahan kekakuan dan kekuatan yang drastic.
4. SISTEM RANGKA STRUKTUR
Terdapat dua Macam Siitem, yakni :
Rangka penahanan Momen, rangka ini banyak digunakan, berupa
kontruksi beton bertulang yang terdiri dari elemen – elemen balok dan kolom
Rangka dengan diagfragma Vertikal, dipergunakan jika kekuatan dan
kekakuan dar suatu rangka struktural tidak mencukupi untuk mendukung
beban – beban yang bekerja. Untuk itu perlu dipasang dinding dinding geser
(Shear Wall) yang dapat berfungsi sebagai core Walls
5. MODEL KERUNTUHAN STRUKTUR
Perencanaan struktur didaerah gempa menggunakan desain kapasitas terlebih
dahulu harus ditentukan elemen – elemen Kritisnya, sedemikian rupa sehingga
mekanisme keruntuhannya dapat memancarkan energi sebesar – besarnya.
Mekanisme tersebut diusahakan agar sendi – sendi plastis tebentuk pada balok
terlebih dahulu dan bukanyapada kolom.hal tersebut dengan pertimbangan
bahwa bahaya ketidak stabilan efek perpindahan jauh lebih kecil dibanding
mekanisme Plastis pada kolom pada kolom dan juga kolom lebih sulit diperbaiki
dari pada balok sehingga harus dilindungi dengan tingkat keamanan yang lebih
tinggi. Sehingga konsep sebaiknya diteapkan adalah kolom lebih kuat dari pada
balok (Stong Column Weak Bean)
6. KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR
Pemilihan sistem struktur bawah (Sub Structure) dan struktur atas (Upper
Structure) mempunyai hubungan yang erat dengan sistem fungsional gedung.
Desain struktural akan mempengaruhi desain gedung secara keseluruhan.
Dalam proses Desain struktur perlu kiranya dicari kedekatan antara
strukturdengan masalah – masalah seperti Arsitektural, efesiensi, serviceability,
kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan.
A. STRUTUR BAWAH (SUB STRCTURE)
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
kelemahan dari struktur kayu ini adalah tidak tahan terhadap kebakaran dan
struktur kayu ini digunakan pada struktur bangunan tingkat rendah
Struktur beton bertulang Cor ditempat
Struktur beton ini banyak digunakan untuk struktur bangunan tingkat
menengah sampai tinggi.struktur ini banyak digunakan apabila dibanding
dengan yang lain karena Struktur beton lebih monolith apabila dibandingkan
dengan struktur baja maupun komposit. Dalam perencanaan beton bertulang
tahan gempa kiranya perlu diperhatikan adanya detail tulangan yang baik dan
benar.
Struktur Alumunium
Struktur Alumunium merupakan sistem dengan ketahanan kelembaban yang
cukup baik, kerugian dari struktur Alumunium ini adalah kurang mampu
mendukung beban yang besar.
Pemilihan struktur rangka atap yang direncanakan pada Perencanaan Teknis
Pembangunan gedung Balai Besar Pengembangan Latihan Ketransmigrasian
adalah dari beton dengan pertimbangan sistem dengan ketahanan yang
cukup baik terhadap pengaruh gempa. dan untuk pelaksanaan konsruksi
lebih ceapat.
ANALISIS STRUKTUR
Analisis struktur bangunan Gedung Pasar mengunakan Program /Software
bantu SAP 2000 untuk mengetahui gaya – gaya dalam yang bekerja pada
elemen struktur (balok – kolom – pelat lantai – tangga - pondasi – atap) yang
kemudian digunakan sebagai input dasar pendimensian struktur. Dari hasil
analisis ini dapat diketahui bagaimana prilaku struktur setelah mendapat gaya –
gaya luar yang bekerja pada bangunan.
Analisis dilakukan dengan permodelan struktur secara 3 dimensi, agar dapat
mendekati bentuk struktur yang ada.
.2 Baja Tulangan
- Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam peraturan Beton Indonesia 1971 dan SII No. 0136-84.
PEMBEBANAN
Kesalahan dalam menganalisis bahan merupakan salah satu penyebab utama
kegagalan struktur. Mengigat hal tersebut. Maka sebelum melakukan analisis
dan desain struktur, perlu adanya gambar yang jelas melngenai prilaku dan
besar beban yang akan bekerja pada struktur beserta karakteristiknya.
Beban – beban yang bekerja pada struktur bangunan gedung, dapat berupa
kombinasi dari beberapa kasus kasus pembebanan (LOAD CASE) yang terjadi
secara bersamaan. Untuk memastikan bahwa suatu struktur bangunan gedung
dapat bertahan selama umur rencananya (50 Tahun), maka pada proses dari
perancangan struktur. Kombinasi pembebanan yang ditinjau pada perencana
struktur menurut tata cara perencanaan struktur beton bertulang untuk
bangunan gedung, standar SNI – 2002.
Berdasarkan peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIG th. 1983):
Berat jenis beberapa Material kontruksi :
Baja = 7850 Kg/m³
Beton = 2200 Kg/m³
Batu belah = 1500 Kg/m³
Beton bertulang = (2400 – 2500) Kg/m³
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
FAKTOR BEBAN
Dimana c adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum
Respons Gempa Rencana menurut gambar 2 untuk priode getardari struktur
yang dihitung dari analisis stastikatau dinamik . Wt adalah berat total struktur
yang ditetap sebagai jumlah dari beban – beban berikut ini :
Beban Mati dari struktur bangunan gedung
Bila digunakan dinding partisi pada perencanaan lantai, maka harus
diperhitungkan tambahan beban sebesar 0,5 Kpa
Pada gudang gudang dan tempat – tempat barang, maka sekurang -
kurangnya 25%dari beban hidup rencana harus diperhitungkan
Beban tetap total dari seluruh peralatan dalam struktur bangunan gedung
R adalah faktor Reduksi Gempa, yang besarnya ditetapkan : 2,2 ≤ R = µ .
F1 ≤ Rm, dimana F1 adalah faktor tahanan lebih beban dan bahan yang
terkandung didalam struktur bangunan gedung, yang nilainya ditetapkan
sebesar F1 = 1,6 µ adalah nilai faktor daktilitas struktur bangunan gedung
Jika RR = 2,2, maka struktur bangunan gedung akan berprilaku elastis
pada saat terjadinya Gempa
Harga µ dapat dipilih menurut kebutuhan, tetapi tidak boleh diambil lebih
besar dari nilai faktor daktilitas maksimum µm. Harga µm dan Rm untuk
berbagai jenis System strutur, dapat dilihat pada tabel 2 standar perencana
Tata cara perencana Ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI –
1726 – 2003.
I adalah faktor keutamaan struktur yang besarnya tergantung dari tingkat
kepentingan gedung pasca gempa. Faktor keutamaan struktur untuk
berbagai kategori gedung atau bangunan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Faktor Keutamaan struktur (1) untuk berbagai kategori gedung atau bangunan
Faktor Keutamaan
Kategori Gedung atau bangunan (1)
Gedung Umum seperti untuk penghunian, 1
Perniagaan, dan perkantoran
Monumen dan bangunan monumental 1
Gedung penting pasca Gempa seperti rumah
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Spektrum Respons
C
0,85 0,64(Tanah Lunak)
T
0,70 0,42(Tanah sedang)
T
A 0,03 (Tanah
Keras)
T
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
0,34
0,28
0,24
T
0 0,2 0,5 0,6 0,75 2,0
Metode Analisis Struktur terhadap beban Gempa metode yang dipergukan untuk
memperhitungkan pengaruh beban gempa terhadap struktur adalah sebagai
berikut :
Metode analisis Statik
Metode ini prinsipnya adalah mengantikan gaya gaya horizontal yang bekerja
pada stuktur akibat pegerakan tanah dengan gaya gaya statis yang ekivalen,
dengan tujuan penyederhanaan dan kemudahan dalam perhitungan. Metode
yang sering disebut sebagai metode gaya laterial ekivalen ini di asumsikan
bahwa gaya horizontal akibat gempa yang bekerja pada suatu elemen struktur
besarnya ditentukan berdasarkan hasil perkalian antara suatu suatu konstanta
berat / masa dari elemen struktur tersebut.
Metode analisis dinamika
Analisis dinamis untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika
diperlukan evaluasi yang akurat dari gaya gaya gempa pada struktur, serta untuk
mengetahui prilaku dari struktur akibat pengaruh gempa. Pada stuktur bangunan
tingkat tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi yang tidak teratur.
Analisis dinamis dapat dilakukan dengan cara elastis maupun inelastis.pada cara
elastis dapat dibedakan menjadi :
o Analisis ragam riwayat waktu (TIME HISTORI MODAL ANALYSIS) pada
cara ini diperlukan rekaman percepatan gempa.
o Analisis Ragam spektrum Respons (RESPONSE SPEKTRUM MODAL
ANALISIS) pada cara ini respons maksimum dari tiap ragam getar yang
terjadi didapat dari spektrum Respons Rencana (DESIGN SPEKTRA)
KONDISI INKFRASTRUKTUR DI LOKASI
KONDISI JARINGAN DRAINASE
Saat ini kawasan perencana merupakan kebun yang berfungsi sebagai
penampung sementara (polder).
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar
Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
=======0000000======