Anda di halaman 1dari 4

2.3.4.

Jangka Waktu Pelaksanaan

Pada bagian uraian mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan secara garis


besar sudah cukup jelas, yaitu 30 Hari.

JADWAL PELAKSANAAN

NO. BULAN KET


KEGIATAN I
1 2 3 4
1 2 3 4
I TAHAP PERSIAPAN
1 Mobilisasi Personil
II TAHAP SURVEY LAPANGAN DAN PENGOLAHAN DATA
1 Survey Pendahuluan
2 Survey Topografi
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data (Produk)
III PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Akhir
IV PENGAWASAN BERKALA Pada saat Pek. Fisik

1. TAHAP PEKERJAAN PERSIAPAN


Program kerja ini mencakup tahap persiapan awal, seluruh proses perencanaan
dan perancangan serta kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada
tahap pelaksanaan konstruksinya/secara keseluruhan program kerja konsultan
mencakup:
A. Mobilisasi
Dalam tahap mobilisasi ini akan dilakukan persiapan-persiapan yang
menyangkut pengerahan tenaga ahli dan tenaga pelaksanaan, baik yang
bersifat teknis maupun administratif dengan kualitas dan kuantitas yang
sesuai dengan beban kerja, pengadaan perlengkapan kantor, bahan dan alat-
alat tulis, dan pengadaan alat transportasi.
B. Penyusunan Program Kerja
Sebagai langkah awal dari pelaksanaan pekerjaan ini. Konsultan akan
menyusun program kerja dan pedoman penugasan / pengelolaan tugas,
penyediaan sumber daya dan lain-lain yang harus dilaksanakan oleh semua
pihak yang terlibat. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari pengelola
proyek.
C. Persiapan Survei
Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan survei lapangan maupun
institusional yang mencakup:
a. Mempelajari denah bangunan eksisting beserta kondisi di lapangan
b. Pengadaan peralatan survai lapangan dan laboratorium.
c. Mempelajari karakteristik dan spesifikasi masing-masing kegiatan dan
fungsi bangunan.
D. Pengamatan Karakteristik arsitektur
Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya serta perilaku merupakan
hal yang esensial sebagai dasar bagi pengembangan gagasan/idea
perancangan suatu bangunan.
E. Studi Literatur
Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan perancangan bangunan.
Studi yang dilakukan akan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan
environment, serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya.
F. Diskusi dengan pemberi tugas dan pemakai
Diskusi dengan calon pemakai (users) dilakukan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih terinci akan spesifikasi dan karakteristik program,
peralatan kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan khusus lainnya untuk masa
sekarang maupun masa akan datang.

G. Survei Pengumpulan Data


Data dari Pemberi Tugas Beragam data, baik primer maupun sekunder, yang
banyak berkaitan dengan kegiatan administrasi kepemerintahan yang akan
menempati bangunan ini serta memenuhi kebutuhan pengembangan di masa
mendatang, serta aspirasi staf akan di kumpulkan melalui
diskusi/wawancara dan observasi lapangan.

Secara rinci kebutuhan data dari pemberi tugas yang akan dikumpulkan
meliputi:

Organisasi operasional kantor dan rencana


pengembangannya,
▪ Pengukuran dan perekaman kondisi bangunan yang ada.
▪ Identifikasi bagian-bagian bangunan yang penting dan
harus dipertahankan.
▪ Kebutuhan ruang dan rencana pengembangannya.
▪ Persyaratan teknis ruang.
▪ Aspirasi staff dan pimpinan.
▪ Leveling setiap lantai.
▪ Sistem drainasi kota dan lingkungan.
▪ Kondisi tapak dan lingkungan (bangunan sekitar dsb).
▪ Jaringan Air bersih.
▪ Drainage dan Sewage systems.
▪ Elevasi dasar saluran-saluran.
▪ Sistem daya dan jaringannya.
▪ Sistem jaringan telepon.
2. TAHAP PENYUSUNAN PRA PERANCANGAN
Tahap Pra Perancangan merupakan tahapan penting dimana semua konsep-
konsep dasar dirumuskan. Semua staff senior dari berbagai disiplin yang
dibutuhkan akan dilibatkan dalam diskusi intensif untuk menyusun landasan
perencanaan dan perancangan. Proses perencanaan dan perancangan yang
dilakukan lebih bersifat sintesis dengan menggabungkan berbagai alternatif
dan kombinasi alternatif yang semuanya akan dituangkan dalam laporan
dengan bentuk diagramatis yang sederhana.
Berbagai pekerjaan yang akan dilakukan pada tahap Pra perancangan
mencakup:
A. Penyusunan Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang akan menjadi arahan bagi semua pertimbangan
perencanaan dan perancangan tahap berikutnya, akan dirumuskan oleh
Arsitek Konsep perancangan merupakan uraian diskriptif yang mencakup
bidang arsitektur, sistem mekanikal, sistem elektrikal, sistem utilitas, sistem
struktur, equipment, interior, exterior dan pengembangan lahan.
B. Pra Rancangan Arsitektur
Berisi gagasan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang merupakan
hasil transformasi dari konsep perancangan arsitektur serta site
developmentnya.
C. Pra-Rancangan Struktur, Mekanikal, Elektrikal dan Utilitas.
Equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan. Berisi
uraian dan diagram skematis sistem-sistem struktur, mekanikal, elektrikal,
utilitas, equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan
yang diterapkan sesuai dengan fungsi dan karakteristik bangunan. Selain itu
juga akan dijelaskan fungsi dan cara penerapannya masing-masing sistem
dalam sistem bangunan secara keseluruhan.
D. Pengembangan Sistem dan Rancangan
Pengembangan sistem dan rancangan mencakup gambar-gambar hasil
pengembangan rancangan arsitektural, lansekap struktur, mekanikal,
elektrikal, utilitas, equipment operasional, Interior dan
Exterior/Pengembangan lahan. Sebagai satu sistem bangunan yang utuh.
Oleh karena penentuan dan penempatan setiap sistem harus
memperhitungkan sistem-sistem lainnya, sesuai dengan kriteria-kriteria yang
ada dalam konsep perancangannya. Sistem yang dipilih juga harus
memperhitungkan kemudahan pelaksanaannya.
E. Cost Limit
Cost limit akan disusun pada tahap pra-rancangan maupun tahap
pengembangan rancangan sebagai alat kontrol agar hasil rancangan sesuai
dengan kelas atau kualitas bangunan yang diinginkan.
3. TAHAP PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN
Dalam tahapan ini semua hasil pra-rancangan yang telah dikomunikasikan dan
disetujui oleh pihak pemberi tugas akan diolah lebih lanjut menjadi dokumen
tender yang akan di jadikan dasar bagi pelaksanaan konstruksi. Kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam tahap ini mencakup:
1. Perhitungan dan Pembuatan Detail Rancangan
Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan-perhitungan pada
masing- masing sistem beserta dasar-dasarnya sesuai dengan peraturan dan
persyaratan yang berlaku.
2. Perhitungan Struktur
Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam rancangan
sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku perhitungan struktur
akan merupakan bagian dari dokumen lelang.
3. Penyusunan Spesifikasi Teknis (RKS)
Spesifikasi teknis berisi penjelasan terinci tentang jenis, ukuran dan
karakteristik teknis setiap material (bahan) yang akan digunakan, mencakup
bidang pekerjaan, untuk memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi
oleh beberapa sub kontraktor.
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
RAB berisi penjelasan terinci tentang harga setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan di lapangan beserta item dan volume pekerjaannya. Setiap
material (bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan, untuk
memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub
kontraktor.
5. Keluaran
Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah:
a. Laporan Pekerjaan Perencanaan yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu
Laporan
Pendahuluan dan Laporan Akhir
b. Dokumen Lelang yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu Dokumen Gambar
DED, Rencana Kerja dan Syarat, dan Rencana Anggaran Biaya.
c. Dokumen Volume Pekerjaan (BoQ)
d. Laporan Ringkasan Akhir Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai