Pada bagian uraian mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan secara garis
besar sudah cukup jelas, yaitu 30 Hari.
JADWAL PELAKSANAAN
NO. BULAN KET
KEGIATAN I 1 2 3 4 1 2 3 4 I TAHAP PERSIAPAN 1 Mobilisasi Personil II TAHAP SURVEY LAPANGAN DAN PENGOLAHAN DATA 1 Survey Pendahuluan 2 Survey Topografi 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data (Produk) III PELAPORAN 1 Laporan Pendahuluan 2 Laporan Akhir IV PENGAWASAN BERKALA Pada saat Pek. Fisik
1. TAHAP PEKERJAAN PERSIAPAN
Program kerja ini mencakup tahap persiapan awal, seluruh proses perencanaan dan perancangan serta kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada tahap pelaksanaan konstruksinya/secara keseluruhan program kerja konsultan mencakup: A. Mobilisasi Dalam tahap mobilisasi ini akan dilakukan persiapan-persiapan yang menyangkut pengerahan tenaga ahli dan tenaga pelaksanaan, baik yang bersifat teknis maupun administratif dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan beban kerja, pengadaan perlengkapan kantor, bahan dan alat- alat tulis, dan pengadaan alat transportasi. B. Penyusunan Program Kerja Sebagai langkah awal dari pelaksanaan pekerjaan ini. Konsultan akan menyusun program kerja dan pedoman penugasan / pengelolaan tugas, penyediaan sumber daya dan lain-lain yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari pengelola proyek. C. Persiapan Survei Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan survei lapangan maupun institusional yang mencakup: a. Mempelajari denah bangunan eksisting beserta kondisi di lapangan b. Pengadaan peralatan survai lapangan dan laboratorium. c. Mempelajari karakteristik dan spesifikasi masing-masing kegiatan dan fungsi bangunan. D. Pengamatan Karakteristik arsitektur Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya serta perilaku merupakan hal yang esensial sebagai dasar bagi pengembangan gagasan/idea perancangan suatu bangunan. E. Studi Literatur Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan perancangan bangunan. Studi yang dilakukan akan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan environment, serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya. F. Diskusi dengan pemberi tugas dan pemakai Diskusi dengan calon pemakai (users) dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih terinci akan spesifikasi dan karakteristik program, peralatan kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan khusus lainnya untuk masa sekarang maupun masa akan datang.
G. Survei Pengumpulan Data
Data dari Pemberi Tugas Beragam data, baik primer maupun sekunder, yang banyak berkaitan dengan kegiatan administrasi kepemerintahan yang akan menempati bangunan ini serta memenuhi kebutuhan pengembangan di masa mendatang, serta aspirasi staf akan di kumpulkan melalui diskusi/wawancara dan observasi lapangan.
Secara rinci kebutuhan data dari pemberi tugas yang akan dikumpulkan meliputi:
Organisasi operasional kantor dan rencana
pengembangannya, ▪ Pengukuran dan perekaman kondisi bangunan yang ada. ▪ Identifikasi bagian-bagian bangunan yang penting dan harus dipertahankan. ▪ Kebutuhan ruang dan rencana pengembangannya. ▪ Persyaratan teknis ruang. ▪ Aspirasi staff dan pimpinan. ▪ Leveling setiap lantai. ▪ Sistem drainasi kota dan lingkungan. ▪ Kondisi tapak dan lingkungan (bangunan sekitar dsb). ▪ Jaringan Air bersih. ▪ Drainage dan Sewage systems. ▪ Elevasi dasar saluran-saluran. ▪ Sistem daya dan jaringannya. ▪ Sistem jaringan telepon. 2. TAHAP PENYUSUNAN PRA PERANCANGAN Tahap Pra Perancangan merupakan tahapan penting dimana semua konsep- konsep dasar dirumuskan. Semua staff senior dari berbagai disiplin yang dibutuhkan akan dilibatkan dalam diskusi intensif untuk menyusun landasan perencanaan dan perancangan. Proses perencanaan dan perancangan yang dilakukan lebih bersifat sintesis dengan menggabungkan berbagai alternatif dan kombinasi alternatif yang semuanya akan dituangkan dalam laporan dengan bentuk diagramatis yang sederhana. Berbagai pekerjaan yang akan dilakukan pada tahap Pra perancangan mencakup: A. Penyusunan Konsep Perancangan Konsep perancangan yang akan menjadi arahan bagi semua pertimbangan perencanaan dan perancangan tahap berikutnya, akan dirumuskan oleh Arsitek Konsep perancangan merupakan uraian diskriptif yang mencakup bidang arsitektur, sistem mekanikal, sistem elektrikal, sistem utilitas, sistem struktur, equipment, interior, exterior dan pengembangan lahan. B. Pra Rancangan Arsitektur Berisi gagasan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang merupakan hasil transformasi dari konsep perancangan arsitektur serta site developmentnya. C. Pra-Rancangan Struktur, Mekanikal, Elektrikal dan Utilitas. Equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan. Berisi uraian dan diagram skematis sistem-sistem struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan yang diterapkan sesuai dengan fungsi dan karakteristik bangunan. Selain itu juga akan dijelaskan fungsi dan cara penerapannya masing-masing sistem dalam sistem bangunan secara keseluruhan. D. Pengembangan Sistem dan Rancangan Pengembangan sistem dan rancangan mencakup gambar-gambar hasil pengembangan rancangan arsitektural, lansekap struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan. Sebagai satu sistem bangunan yang utuh. Oleh karena penentuan dan penempatan setiap sistem harus memperhitungkan sistem-sistem lainnya, sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dalam konsep perancangannya. Sistem yang dipilih juga harus memperhitungkan kemudahan pelaksanaannya. E. Cost Limit Cost limit akan disusun pada tahap pra-rancangan maupun tahap pengembangan rancangan sebagai alat kontrol agar hasil rancangan sesuai dengan kelas atau kualitas bangunan yang diinginkan. 3. TAHAP PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN Dalam tahapan ini semua hasil pra-rancangan yang telah dikomunikasikan dan disetujui oleh pihak pemberi tugas akan diolah lebih lanjut menjadi dokumen tender yang akan di jadikan dasar bagi pelaksanaan konstruksi. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahap ini mencakup: 1. Perhitungan dan Pembuatan Detail Rancangan Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan-perhitungan pada masing- masing sistem beserta dasar-dasarnya sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku. 2. Perhitungan Struktur Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam rancangan sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku perhitungan struktur akan merupakan bagian dari dokumen lelang. 3. Penyusunan Spesifikasi Teknis (RKS) Spesifikasi teknis berisi penjelasan terinci tentang jenis, ukuran dan karakteristik teknis setiap material (bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan, untuk memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub kontraktor. 4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) RAB berisi penjelasan terinci tentang harga setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan beserta item dan volume pekerjaannya. Setiap material (bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan, untuk memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub kontraktor. 5. Keluaran Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah: a. Laporan Pekerjaan Perencanaan yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir b. Dokumen Lelang yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu Dokumen Gambar DED, Rencana Kerja dan Syarat, dan Rencana Anggaran Biaya. c. Dokumen Volume Pekerjaan (BoQ) d. Laporan Ringkasan Akhir Perencanaan