Jahar Irawan1
1
Fakultas Teknik Sipil, Universitas Majalengka
email: jahar_irawan03@yahoo.com
Abstract
Estimation, in the general sense, is an attempt to assess or estimate a value through
calculation analysis and based on experience. Likewise with the estimated cost in a construction
project, it is certainly intended to estimate the value of financing a project.
The construction cost analysis process is a process for estimating direct costs which are
generally used as a basis for bidding. One method used to estimate construction costs is to calculate
in detail the unit price of work based on index or coefficient values for analysis of material costs and
work wages.
The construction project of the Satpol PP building in Majalengka Regency is located on Jl.
Raya Tonjong - Pinangraja No. 50, in Cicenang Village, Cigasong District, Majalengka District, West
Java. with a contract value of Rp. 2,454,894,000.00 within 150 calendar days
417
proyek. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Mengetahui metode-metode pekerjaan 3.1 Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
dilapangan serta mengetahui fungsi dan cara KONDISI EKSISTING DI LAPANGAN
kerja alat-alat yang dipakai selama proses Pelaksanaan pekerjaan yang sedang
kontruksi. berlangsung pada waktu pengamatan yang
4. Mengetahui urutan kerja (sequence) dalam dilakukan saat tugas kerja praktek di Gedung
suatu pekerjaan. Satpol PP Kab.Majalengka, adalah sedang
berlangsungnya pembangunan struktur atas di
1.3 Batasan Masalah lantai 2. Adapun pelaksanaan pekerjaan yang
sedang berlangsung meliputi pekerjaan
1. Gambaran umum proyek, Latar belakang struktur kolom, pekerjaan balok, pekerjaan
dan tujuan proyek pembangunan Gedung pelat, dan pekerjaan pengecoran.
Satpol PP Wilayah Kab. Majalengka yang
dilengkapi dengan struktur organisasi pihak- PERALATAN YANG DIGUNAKAN
pihak yang terlibat serta fungsi, tugas, dan DALAM PEKERJAAN KONTRUKSI
tanggung jawabnya.
2. Dalam hal ini membahas pekerjaan yang Saat ini proyek konstruksi bangunan
dapat diamati selama proses praktik kerja bertingkat semakin berkembang, dalam
berlangsung, penulis hanya mengamati pelaksanaannya segala sesuatu harus
bidang-bidang pekerjaan tersebut : direncanakan dengan tepat dan cermat. Salah
Pekerjaan pelaksanaan struktur kolom satunya adalah perencanaan penggunaan
dan balok peralatan konstruksi yang tepat agar dapat
Metode pelaksanaan dan estimasi biaya menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan pelat lantai di lapangan.
Dalam pemilihan alat konstruksi yang
2. METODE PENELITIAN
terpenting adalah mengidentifikasi alat untuk
Metode yang dilakukan dalam mengetahui fungsi serta dapat memperkirakan
pengumpulan data untuk penyusunan laporan produktifitas suatu alat.
kerja praktik ini adalah sebagai berikut : Pemilihan jenis dan jumlah peralatan yang
1. Observasi. akan digunakan pada suatu proyek diperlukan
2. Wawancara. beberapa pertimbangan, diantaranya adalah
3. Meminta gambar kerja dan yang sebagai berikut :
lainnya yang diperoleh dari Kontraktor. 1. Biaya yang tersedia
4. Dokumentasi. 2. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan
5. Acuan dari referensi. 3. Jangka waktu pelaksanaan
4. Kondisi lapangan
5. Spesifikasi dan kapasitas alat
6. Kondisi alat
7. Kemampuan sumber daya yang ada
418
rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan berfungsi sebagai satu kesatuan utuh untuk
serta pengawasan yang meliputi pekerjaan menyalurkan semua jenis beban yang
arsitektural, struktur, mekanikal, elektrikal dan diantisipasi ke tanah.
tata lingkungan beserta kelengkapannya masing-
masing dalam mewujudkan suatu bangunan. Pelat lantai merupakan salah satu
komponen struktur konstruksi pada suatu
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, bangunan, baik itu gedung perkantoran
selain terkait erat dengan kondisi lapangan maupun rumah tinggal biasa. Umumnya, pelat
dimana suatu proyek konstruksi dikerjakan juga lantai dibangun dengan konstruksi beton
tergantung dari jenis proyek yang dikerjakan. bertulang sebagai dasar utamanya. Pelat lantai
Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan merupakan struktur yang pertama kali
gedung akan berbeda dengan metode pekerjaan menerima beban, baik itu beban mati maupun
bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, beban hidup yang kemudian beban tersebut
konstruksi dermaga, maupun konstruksi jalan dan disalurkan kesistem struktur rangka yang lain.
jembatan. Pelat lantai mempunyai tugas ganda, selain
menerima dan menyalurkan beban, pelat
Dalam melakukan suatu proyek konstruksi, lantai juga berfungsi
diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang sebagai pembagi ruang. Kualitas struktur
baik agar proyek tersebut berhasil tercapai. gedung mempengaruhi sistem pelat lantai
Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana yang akan dipilih.
untuk tercapainya tujuan proyek.
Material dan Alat yang Digunakan
Metode-metode tersebut kemudian dikenal Material dan alat yang digunakan dalam
dengan istilah metode pelaksanaan konstruksi, pengerjaan pelat lantai antara lain sebagai
dimana semua metode tersebut mempunyai suatu berikut :
tujuan yang penting yaitu bagaimana 1. Beton Ready mix
menggabungkan semua sumber daya untuk 2. Concrete Pump
mencapai tujuan proyek tersebut. 3. Baja Tulangan
4. Kayu Plywood
Metode Pelaksanaan dan Estimasi Biaya 5. Concrete Mixer Truck
Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai 6. Bar Bender
7. Bar Cutter
Dalam pelaksanaan suatu proyek 8. Papan Perata
konstruksi, semakin besar proyek yang
dikerjakan maka semakin besar pula kendala yang Alat-alat lapangan seperti palu,
akan dihadapi oleh perusahaan jasa konstruksi. gergaji dan lain-lain
Oleh karena itu, perusahaan jasa konstruksi harus Placing Boom
memiliki pertimbangan yang matang dalam
perencanaan maupun dalam pelaksanaan suatu Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pelat
proyek konstruksi. Lantai pada Proyek Gedung Satpol PP
Kab. Majalengka
Struktur bangunan merupakan sarana untuk
menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan Urutau pekerjaan yang dilaksanakan
dan atau kehadiran sebuah bangunan. Struktur pada pekerjaan pelat lantai 2 dapat
terdiri dari unsur-unsur yang terintergrasi dan dilihat pada gambar berikut :
419
Gedung Satpol PP Kab. Majalengka
scaffolding/ perancah yang digunakan adalah
perancah baja bersekrup. Penyetelan dari
scaffolding memerlukan persyaratan seperti di
bawah ini :
Scaffolding harus berdiri tegak lurus. Hal ini
berguna untuk mencegah perubahan bekisting
akibat dari gaya-gaya horisontal. Penyetelan
dalam arah tegak lurus harus dengan
waterpass.
Bila beberapa lantai bertingkat akan dicor
berurutan, maka lendutan akibat dari lantai
yang telah mengeras harus dihindarkan
dengan menempatkan scaffolding
diperpanjangannya sebaik mungkin.
Tempat dari scaffolding perlu dipilih
sedemikian rupa sehingga beban beban dapat
terbagi serata mungkin. Hal ini berguna
untuk mencegah perubahan bentuk yang
berbeda-beda akibat dari perpendekan
elastis scaffolding yang timbul karena
pembebanan dan perbedaan penurunan tanah.
Pekerjaan Bekisting
420
balok dengan mengatur base jack atau U-head Tahap pembesian balok adalah sebagai
jack nya. berikut :
Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 Untuk pembesian balok pada awalnya
dan diatas girder dipasang suri-suri tiap jarak 50 pemotongan dan pembengkokan besi
cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, dilakukan ditempat pabrikasi besi kemudian
kemudian dipasang plywood diatas suri-suri besi tersebut diangkat menggunakan tower
sebagai alas balok (bodeman). crane ke lokasi yang akan dipasang.
Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok Besi tulangan balok yang sudah dipotong dan
(tembereng) dan dikunci dengan siku yang bengkokan dipasang pada bekisting balok dan
dipasang di atas suri-suri. ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
Memasang beton decking untuk jarak selimut
Pekerjaan Bekisting Pelat beton pada alas dan samping balok lalu diikat
Tahap pekerjaan bekisting pada pelat dengan kawat bendrat.
adalah sebagai berikut :
Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan Pembesian pelat
scaffolding untuk balok.
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok Setelah tulangan balok terpasang.
maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat,
daripada balok dan diperlukan main frame antara lain :
tambahan dengan menggunakan Joint pin. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas
Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 bekisting pelat yang sudah siap.
dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah Merakit pembesian dengan tulangan bawah
melintangnya. terlebih dahulu. Kemudian memasang
Kemudian dipasang plywood dan smartdek tulangan ukuran D10-250.
sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi Selanjutnya secara menyilang dan diikat
pada pelat dan dijepit menggunakan siku. menggunakan kawat bendrat.
Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga Meletakkan beton decking antara tulangan
tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang
kebocoran pada saat pengecoran juga tulangan kaki ayam antara untuk
Setelah semua bekisting terpasang rapat, tulangan atas dan bawah pelat.
kemudian diolesi pelumas agar beton tidak
menempel pada bekisting, sehingga dapat hecklist Tulangan
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran
dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai Setelah pembesian balok dan pelat
untuk pekerjaan berikutnya. dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
pemeriksaan tulangan sesuai dengan rencana
Pekerjaan Pembesian yang ada pada gambar. Adapun yang
diperiksa untuk pembesian balok adalah
Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan diameter dan jumlah tulangan utama, jarak
besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar sengkang, jumlah sengkang, ikatan kawat, dan
cutter dan bar bender. Pemotongan dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai
pembengkokan besi dilakukan ditempat pabrikasi yang diperiksa adalah diameter, jarak antar
besi, sedangkan pemasangannya dilakukan tulangan, ikatan kawat, beton decking dan
langsung dilapangan. kaki ayam.
Pembesian balok Apabila tulangan telah sesuai dengan gambar
421
kerja (shop drawing) maka dapat dilanjutkan ke 4. Tahap selanjutnya yaitu melakukan check
tahap berikutnya yaitu pembersihan area. Apabila level menggunakan waterpass.
tulangan tidak sesuai dengan shop drawing maka 5. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai
tulangan tersebut harus diatur kembali sesuai beton memenuhi area cor yang telah
dengan gambar kerja yang sudah direncanakan. ditentukan.
422
Pemasangan tulangan : 2 lapis Menghitung kebutuhan beton Ready mix :
Berat baja D10 : 0,617 kg/m
Harga baja tulangan : Rp. 9000,- /kg Volume pelat lantai = Luas pelat × Tebal
pelat
Menghitung kebutuhan baja tulangan :
= 340 m2 × 0,12 m
Menghitung kebutuhan baja tulangan arah X
= 40,8 m
3
(panjang 34 m) :
=
Ukuran Plywood
340 m 2
2,9768 m 2
= 114 lembar
423
Biaya pengadaan baja tulangan D10 = Rp. Kab. Majalengka adalah sebesar Rp.
31.718.700,00 107.176.620,- .
Biaya pengadaan beton Fc' 21,7 = Rp.
35.257.320,- 4.2 SARAN
Biaya pengadaan Plywood 15 mm = Rp.
40.200.000,- Dari hasil pengamatan serta pengalaman
+ selama mengikuti kegiatan kerja praktek pada
Total = Rp. 107.176.620,- proyek Pembangunan Gedung Satpol PP Kab.
Jadi, total estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan Majalengka didapat beberapa saran yang
pelat lantai 2 pada Proyek Gedung Satpol PP Kab. diharapkan dapat menjadi masukan yang baik
Majalengka adalah sebesar Rp. 107.176.620,- dan dapat bermanfaat ke depannya, antara lain
:
1. Pemilihan metode pelaksanaan maupun
4. KESIMPULAN DAN SARAN penggunaan bahan serta peralatan
4.1 KESIMPULAN berpedoman pada faktor kemudahan
Berdasarkan hasil pengamatan kerja praktek dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
pada Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP pengalaman tenaga kerja serta segi
Kab. Majalengka dan penyusunan laporan kerja ekonomisnya
praktek dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 2. Kegiatan kerja praktek sebaiknya perlu
: disediakan waktu khusus agar Mahasiswa
1. Pelaksanaan suatu proyek sangat didukung dapat mengikuti kegiatan kerja praktek
oleh alat dan material yang digunakan untuk dengan lebih fokus.
memudahkan pekerjaan di lapangan, sehingga 3. Mahasiswa sebaiknya mempelajari metode
setiap pekerjaan mampu diselesaikan dalam pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu
waktu yang lebih singkat. sebelum melakukan kegiatan kerja
2. Dalam perencanaan pelat lantai harus berhati – praktek agar mahasiswa dapat memahami
hati dalam melakukan input beban. Beban pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
harus disesuaikan dengan masing – masing 4. Mahasiswa sebaiknya membuat jadwal
fungsi dari pelat lantai yang telah kerja praktek yang teratur dan membuat
direncanakan. Penentuan beban – beban yang resume kegiatan yang ingin diamati di
bekerja pada pelat lantai juga harus lapangan setiap datang ke proyek.
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. 5. Mahasiswa sebaiknya merangkum semua
3. Metode pelaksanaan pekerjaan yang hasil pengamatan kegiatan di setiap
digunakan pada pelat lantai 2 Proyek kedatangan ke proyek agar dapat menjadi
Pembangunan Gedung Satpol PP Kab. ilmu pengetahuan tambahan yang
Majalengka adalah menggunakan gabungan mungkin tidak dipelajari di perkuliahan.
metode konvensional dan metode metal deck.
4. Berdasarkan hasil perhitungan, kebutuhan
material yang diperlukan untuk pelat lantai 2
yaitu : Kebutuhan baja tulangan 3.524,3kg,
Kebutuhan volume beton Ready mix 42,84
m3, Kebutuhan Plywood 120 lembar.
5. Berdasarkan hasil perhitungan, total estimasi
biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 2
pada proyek Pembangunan Gedung Satpol PP
424
5. REFERENSI
1. Asroni, Ali. 2010, Balok dan Pelat Beton
Bertulang, Edisi Pertama. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
2. Ilmusipil.com. 2013. Contoh Hitung
Kebutuhan Besi Untuk Cor Dak Lantai
Beton.http://www.ilmusipil.com/contoh-
hitung-kebutuhan-besi-untuk-cor-dak-
lantai-beton (diakses tanggal 5 Juni
2017).
3. Iswanto, Apri Heri, “Kayu Lapis
(Plywood)”, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, 2010.
425