KABUPATEN PATI
PENGESAHAN
TANDA
TANGAN
TANGGAL
Status ASLI
Tanggal 7 Mei 2012
Status Dokumen :
UNIT PENERIMA :
SEJARAH DOKUMEN
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Kontrak Kerja Antara Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dengan
PT.MITRATAMA ASIA PASIFIC dengan Kontrak No. KU.03.01-Ao.6.2/PERPROG-
BBWSPJ/KNT/09 tanggal 07 mei 2012 tentang pelaksanaan perkerjaan, berikut ini kami
sampaikan:
Laporan ini merupakan salah satu tahap kegiatan awal yang perlu dilakukan oleh Konsultan
yang berisikan penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
lingkup pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang bertujuan untuk mengevaluasi
dan memonitor pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
Demikian Laporan RMK ini kami buat dan kami sampaikan untuk diperiksa , semoga dapat
memenuhi tujuan yang diharapkan.
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................1
SEJARAH DOKUMEN........................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 3
BAB I UMUM............................................................................................................ 6
A. RINGKASAN KAK
B. METODOLOGI PELAKSANAAN
C. DAFTAR PRODUK YANG DIHASILKAN
D. LEMBAR KERJA
E. DAFTAR SIMAK
F. FORM AUDIT MUTU
G. FORM USULAN PERBAIKAN
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB I
UMUM
Rencana Mutu Kontrak atau jaminan mutu (Quality Assurance) merupakan penerapan seri
Standard ISO-9000, baik merupakan pekerjaan konstruksi, perencanaan maupun dalam
supervisi. Selama ini penerapan ISO-9000 hanya pada industri manufaktur dan Pabrik saja
dimana produk yang dihasilkan berupa barang Fisik dan terukur sesuai speksifikasi yang
diinginkan. Penerapan pada industri berupa Quality Control (Uji Fisik), dimana barang hasil
produksi di uji secara fisik apakah sesuai dengan standar produksi yang telah ditetapkan.
Berangkat dari kondisi tersebut yang selama ini pekerjaan dibidang konstruksi tidak dapat
direncanakan dan dievaluasi dengan baik karena tidak adanya parameter-parameter terukur
yang dibuat sebagai patokan dalam penilaian dan evaluasi setiap tahap pekerjaan, dengan
demikian dirasa perlu untuk membuat suatu standar jaminan mutu untuk pelaksanaan
pekerjaan konsultan tersebut.
Rencana Mutu Kontrak atau Quality Assurance didefinisikan menurut seri Standar ISO-9000
adalah : Tindakan sistematis dan terencana demi pencapaian tingkat mutu yang diinginkan
dengan maksud semua kegiatan yang dikerjakan, mulai dari kegiatan perencanaan, proses
pelaksanaan, pengecekan/kontrol, pemeriksaan/audit, dan perbaikan/tindak turun tangan
atau action haruslah dicatat/tertulis serta didokumentasikan secara tertib dan teratur.
Secara umum rencana mutu kontrak ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan dan evaluasi untuk setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan, apakah telah
memenuhi standar dan hasil yang diinginkan atau tidak. Dengan adanya RMK ini akan
memudahkan dalam pengontrolan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
rencana dan hasil yang diharapkan.
Rencana Mutu Kontrak (Quality Assurance) ini disusun untuk digunakan sebagai acuan
pedoman dan untuk kendali mutu dalam tahapan pekerjaan Desain yang dimulai dari proses
awal sampai menjadi suatu produk desain yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
(KAK), dam kesepakatan bersama dalam pelaksanaan pekerjaan Detail Desain
Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati yang bertujuaan untuk
menetapkan tingkat mutu produk maupun proses pembuatan produk, melalui proses
kegiatan yang terencana dan sistematis sehingga diperoleh jaminan atau keyakinan bahwa
produk yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan dan kesepakatan bersama.
Maksud dan tujuan dibuatnya rencana mutu kontrak / desain adalah sebagai alat kontrol
terhadap suatu kegiatan apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sehingga apabila pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai
dengan KAK maka dengan rencana mutu desain dapat diketahui lebih awal dan kesalahan
yang lebih fatal dapat dihindari dari kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan yang diharapkan.
Pengecekan yang dilakukan meliputi pada setiap tahapan pekerjaan sebagai berikut :
4. Pemeriksaan lapangan,
Rencana Mutu Kontrak ini merupakan Bagian yang saling melengkapi dari berbagai
dokumen yang lainnya dalam pelaksanaan suatu pekerjaan desain .
Rencana Mutu Kontrak ini akan dimutakhirkan setiap saat bila dirasakan diperlukan adanya
perubahan, kecuali perubahan mengenai daftar personil yang disebutkan dalam Struktur
Organisasi. Dalam RMK ini hanya dicantumkan daftar personil, peralatan sebagaimana yang
tertuang dalam kontrak.
Perubahan pada lingkup pekerjaan, khususnya yang menyangkut item pekerjaan baru, akan
segera mungkin ditambahkan dalam Rencana Mutu Kontrak ini.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
Informasi kegiatan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati adalah sebagai berikut :
6. Pengguna Jasa Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana,
& Alamat
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
A. KEGIATAN PERSIAPAN
C. KEGIATAN ANALISIS
E PELAPORAN
- Laporan Bulanan
- Laporan Rencana Mutu Kontrak
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
- Laporan Ringkas
- Laporan Nota Desain
- Laporan Soft Copy
F. DISKUSI
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Interim
- Laporan Akhir
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB III
SASARAN MUTU KEGIATAN
Untuk mengendalikan proses pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku
Pedesaan Kabupaten Pati. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar/persyaratan yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
Berikut adalah sasaran mutu yang hendak dicapai dari kegiatan Detail Desain
Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati ini adalah sebagai berikut :
Aspek Teknis:
1. Pelaksanaan lingkup kegiatan sesuai dengan Kerangka Acuan Pekerjaan / Kontrak
mencapai 100%,
2. Prosedur dan metode pelaksanaan pekerjaan dan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan Kerangka Acuan Pekerjaan / Kontrak mencapai 100%,
3. Penyerahan hasil kerja dan laporan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan mencapai
100%.
Aspek Keuangan:
1. Uang muka 20% dari nilai kontrak setelah penandatanganan kontrak,
2. Angsuran ke 1 diajukan setelah penyerahan Laporan Pendahuluan atau prestasi
pekerjaan mencapai 30%
3. Angsuran ke 2 diajukan setelah penyerahan Laporan Antara/DSP atau prestasi
pekerjaan mencapai 60%
4. Angsuran ke 3 diajukan setelah penyerahan Laporan Akhir Sementara atau prestasi
pekerjaan mencapai 100%
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur Organisasi PT.Mitratama Asia Pasific
STRUKTUR ORGANISASI PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
SEKRETARIS
Chief Surveyor, Chief AutoCAD, Surveyor, Operator AutoCAD, Operator Komputer dan Tenaga
Lokal
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB VI
TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
Tenaga Ahli
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Uraian tugas dan tanggungjawab tenaga ahli dalam pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati adalah sebagai berikut :
A. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Sarjana Pengairan (S2) dengan pengalaman
minimal 6 tahun sebagai Tenaga Ahli (TA) senior dalam planning, desain,
pelaksanaan dan manajemen proyek pada pekerjaan keairan dan sejenisnya.
Team Leader harus mengkoordinir setiap kegiatan stafnya dalam pelaksanaan
perencanaan. Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah :
- Mengadakan hubungan dengan pemberi kerja dan instansi lain yang terkait
dan menunjang terhadap kelancaran proyek.
- Menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
- Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja.
2. Ahli Hidrologi / Hidraulika
Seorang lulusan perguruan tinggi Jurusan Teknik Sipil/Teknik Pengairan, dengan
Pengalaman Kerja Minimal 6 tahun dalam menganalisa hidrologi untuk pekerjaan
drainase, bendung, embung dan prasarana keairan lainnya. Selain itu, ahli
hidrologi ini juga harus berpengalaman dalam bidang pengumpulan dan
pemrosesan data hidrologi/hidrometri untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan
yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya air.
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor/Juru Ukur
Lulusan STM Jurusan Teknik Sipil/ Geodesi dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun dalam bidang bangunan air.
2. CADMan
Lulusan STM jurusan Teknik Sipil/sederajat dengan pengalaman minimal 3
tahun dalam pekerjaan pembuatan gambar-gambar desain bangunan air
dan mahir mengguakan software ACAD dan sejenisnya.
Bertugas melakukan membantu Chief CAD Man dalam penggambaran hasil
desain.
3. Administrasi
Seorang Sarjana D3 Ilmu Administrasi dengan pengalaman kerja dibidang
Adimistrator minimal 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi untuk
menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang surat
menyurat dan administrasi keuangan.
4. Operator Komputer
Seorang Sarjana D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman
kerja sebagai Operator Komputer minimal 3 (tiga) tahun. Personil yang
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
5. Office Boy
Seorang lulusan sekolah menengah/kejuruan dengan pengalaman kerja
sebagai pesuruh kantor minimal 2 (dua) tahun.
6. Tenaga Lokal
Seorang Tenaga yang diambil dari orang setempat (daerah studi) dan
bertugas membantu pelaksanaan pengukuran
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB VII
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
Proses yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan dengan narasi atau
dengan menggunakan bagan alir serta penjelasan tiap tahapan di dalam bagan alir bila
diperlukan.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan maka dibuatlah jadwal pelaksanaan
agar setiap kegiatan dapat lebih terarah sehingga kegiatan dapat selesai sesuai dengan
waktu yang ditentukan oleh direksi.berikut adalah jadwal kegiatan pelaksanaan Pekerjaan
Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati yang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini,
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB IX
JADWAL PERALATAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan berbagai peralatan yang dapat
menunjang terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah
jadwal penggunaan peralatan untuk pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air
Baku Pedesaan Kabupaten Pati yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
BAB X
JADWAL MATERIAL
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan material-material untuk menunjang
terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah jadwal
pengerahan material yang telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan pelaksanaan untuk
pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB XI
JADWAL PERSONIL
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan pengerahan personil untuk menunjang
terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah jadwal
pengerahan personil yang telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan pelaksanaan untuk
pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati
yang dapat dilihat pada lembar berikut ini.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB XII
JADWAL ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan
aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya
diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan
kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan
operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Laporan Arus kas untuk pekerjaan
Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati yang dapat
dilihat pada lembar berikut ini
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB XIII
RENCANA DAN METODE VERIFIKASI, VALIDASI,
MONITORING, EVALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN &
KRITERIA PENERIMAANNYA
Rencana kegiatan pemeriksaan untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan adalah
memadai/sesuai dengan rencana/sesuai persyaratan dan produk kegiatan sesuai dengan
rencana/persyaratan beserta metoda pemeriksaan dan kriteria penerimaannya dapat dilihat
diawah.
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
1 Persiapan Cek Laporan
Surat Menyurat
Tenaga Ahli/Profesional
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
Seorang Sarjana Geologi , pendidikan S1 bidang Geologi,
pengalaman 6 tahun serta memiliki sertifikast keahlian
( SKA ) bidang Geologi
Ahli Bangunan Air BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Tenaga Pendukung
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
Mobilisasi Peralatan BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
2 Survai Lapangan
6 Pelaporan
7 Diskusi
BAB XIV
JADWAL KRITERIA PENERIMAAN
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
1 Persiapan
Administrasi kantor Laporan KAK
Surat Menyurat Laporan KAK
Mobilisasi Personil dan Staff
Tenaga Ahli/Profesional
Ketua Tim ( Team Leader ) Srt.Mobilisasi KAK
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 8 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
Ahli Hidrologi Srt.Mobilisasi KAK
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 6 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
Ahli Geodesi Srt.Mobilisasi KAK
Seorang Sarjana Geodesi , pendidikan S1 bidang
Geodesi, pengalaman 6 tahun serta memiliki
sertifikast keahlian ( SKA ) bidang Pengukuran
Ahli Gelogi/Mekanika Tanah Srt.Mobilisasi KAK
Seorang Sarjana Geologi , pendidikan S1 bidang
Geologi, pengalaman 6 tahun serta memiliki
sertifikast keahlian ( SKA ) bidang Geologi
Ahli Bangunan Air Srt.Mobilisasi KAK
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 6 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
Ahli Operasi dan Pemeliharaan Srt.Mobilisasi KAK
Sarjana Teknik sipil dengan pengalaman mengenai
perhitungan volume dan anggaran biayaserta
mampu membuat spektek, OP dan dokumen
pekerjaan bangunan bidang keairan minimal 6
tahun. dan harus memiliki sertifikasi Keahlian
Bidang Pengairan
Tenaga Pendukung
Surveyor Topografi Srt.Mobilisasi KAK
Dua orang lulusan SMK/DIII atau sederajat
berpengalaman 5 tahun untuk lulusan SMK dan 2
tahun untuk lulusan DIII serta pernah mengerjakan
pekerjaan bidang sumber daya air
Operator Komputer Srt.Mobilisasi KAK
Seorang lulusan SLTA atau sederajat bisa
mengoperasikan computer dan berpengalaman 5
tahun
Operator CAD Srt.Mobilisasi KAK
Seorang lulusan SMK/D1/D3 atau sederajat bisa
mengoperasikan software auto cad dan
berpengalaman 5 tahun
Administrasi Srt.Mobilisasi KAK
Seorang ahli madya akuntasi/manajemen (Amd/D3)
mengoperasikan computer dan berpengalaman 3
tahun
Koordinasi dengan Instansi Terkait BA KAK
Mobilisasi Peralatan Srt.Mobilisasi KAK
- Komputer
- Note book
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
- Printer A 4
- Printer A3
- Ploter
- Infocus
- Scanner
- Theodolite
- Waterpass
- Rol Ukur
- GPS
- Bak Ukur
- Kamera
- Kendaraan Roda 4
- Kendaraan Roda 2
Laporan RMK Laporan KAK
- Isi mengikuti standard yang ditetapkan oleh
Permen PU no.4/PRT/M/2009
- Membahas Standar pekerjaan yang
dilaksanakan
- Membuat Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
Survey Pendahuluan Laporan KAK
- Koordinasi dengan direksi pekerjaan
- Koordinasi dengan instansi terkait
- Melakukan survai pendahuluan
- Membuat laporan pendahuluan
Kajian Literatur
2 Survai Lapangan
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
Identifikasi Kondisi Lahan
- Identifikasi lokasi-lokasi studi Laporan Peraturan
Pemerintah No.
- Identifikasi potensi air
38 tahun 2011
- Identifikasi potensi penggunaan lahan tentang
- Identifikasi pemanfaatan lahan eksisting di Tataguna Lahan
lokasi studi
Survai Topografi
- Melakukan pengukuran lokasi pekerjaan Laporan KAK
dengan menggunakan Theodilit
- Menggunakan Waterpass dalam pengukuran
beda tinggi
- Melakukan pemetaan situasi lokasi studi
- Pemasangan BM dan CP
- Mengukur Situasi detail
- Mengukur Long Cross
Survai Hidrologi
- Mengumpulkan data-data curah hujan Laporan KAK
- Mengumpulkan data – data iklim lokasi studi
- Mengumpulkan data debit banjir
Survai Tataruang
- Mengumpulkan peta-peta RTRW dan RTRK Laporan Data-data dari
Instansi Terkait.
- Melakukan pemetaan wilayah terhadap rencana
pengembangan
Survai Sosekling
- Mengumpulkan data sekunder Laporan Informasi,
Wawancara,
- Mengumpulkan data statistic kependudukan
BPS
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
- Melakukan wawancara dengan masyarakat
setempat
-
3 Analisis Data Lapangan Laporan USTEK
Analisis Pemanfaatan Lahan
- Analisis dan identifikasi pemanfaatan lahan Laporan Data-data hasil
yang ada di lokasi studi dengan memperhatikan penelitian,
aturan yang berlaku terhadap wilayah literature
berdasarkan peraturan pemerintah hidrologi
Analisis Topografi
- Melakukan perhitungan polygon Laporan USTEK, Data-
data hasil
- Melakukan perhitungan beda tinggi
penelitian,
- Menggambar hasil pengukuran literature
- Mengecek koordinat lokasi studi hidrologi
Analisis Hidrologi
- Menganalisis data-data curah hujan Data-data hasil
penelitian,
- Menganalisis data klimatologi
literature
- Menghitung ketersediaan air Geologi
- Menghitung Debit banjir
- Menghitung volume tampungan situ/waduk
- Menghitung Kebutuhan air
Analisis Sosekling Laporan USTEK
- Menganalisis pertumbuhan penduduk dengan Data-data hasil
kurun waktu yang telah di tetapkan penelitian,
literature
- Menganalisis dampak lingkungan
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
Penyusunan Kriteria Desain Laporan Kriteria
Perencanaan,
Penyusunan Parameter Desain Laporan
Literatur-literatur
Pembuatan Pra Layout Jaringan Air Baku Laporan
Perhitungan dan Penggambaran Desain Laporan
6 Pelaporan
7 Diskusi
Diskusi Pendahuluan
- Mempersiapakan Draft Laporan Pendahuluan Laporan Kontrak
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
bentuk powerpoint
Diskusi Interim Laporan Kontrak
- Mempersiapakan hasil survai di lapangan Laporan Kontrak
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
bentuk powerpoint
Diskusi Draft Laporan Akhir Laporan Kontrak
- Mempersiapakan Draft Laporan Akhir Laporan Kontrak
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
KRITERIA KET
No PEMERIKSAAN REFERENSI
PENERIMAN .
bentuk powerpoint
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
BAB XV
DAFTAR INDUK DOKUMEN
Berikut adalah uraian dokumen yang digunakan oleh kami sebagai acuan dalam kegiatan
Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati :
Standar Teknis
Standar Teknis yang akan dipakai dalam pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati antara lain :
BAB XVI
DAFTAR INDUK REKAMAN
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan
Kabupaten Pati , rekaman yang menunjukan bahwa kegiatan telah dilaksanakan serta
sesuai dengan aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel
berikut:
BAB XVII
LAMPIRAN
A. RINGKASAN KERANGKA ACUAN KERJA
A.1. Latar Belakang
Berkaitan dengan hal tersebut diatas sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2004 tentang SDA,
yaitu dalam rangka upaya peningkatan layanan penyediaan air baku dan sekaligus
konservasi sumber air perlu dikembangkan pembangunan lumbung-lumbung air, jaringan
penyediaan air baku perdesaan.
Setelah mempelajari latar belakang KAK yang ringkas ini maka Konsultan
memberikan tangapan sebagai berikut.
Air adalah salah satu parameter ukuran kesejahteraan masyarakat, begitu juga halnya
masyarakat pedesaan selama ini yang dianggap sebagai lapisan marginal sudah
selayaknya diperhatikan akan kebutuhan terhadap air ini. Pemanfaatan sumber daya air
untuk berbagai keperluan disatu pihak terus meningkat dari tahun ketahun, sebagai dampak
dari pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya kebutuhan akan air juga
semakin meningkat. Dilain sisi ketersediaan sumberdaya air semakin terbatas, bahkan
cenderung semakin menurun baik kualitas maupun kuantitasnya. Penurunan kualitas air
diakibatkan buruknya kondisi lingkungan dan penurunan kuantitas akibat naiknya
permintaan akan kebutuhan air.
Kondisi yang sedemikian apabila tidak diantisipasi, pada saatnya dapat menimbulkan
ketegangan dan malahan konflik akibat benturan kepentingan manakala permintaan
(demand) tidak lagi seimbang dengan ketersediaan sumber daya air untuk memenuhinya
(supply). Oleh katrena itu perlu upaya secara proporsional dan seimbang antara
pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan daya air baik dilihat dari aspek teknis
maupun aspek legal.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat diberbagai keperluan diperlukan suatu
perencanaan terpadu yang barbasis wilayah sungai guna mementukan langkah dan
tindakan yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air (SDA), melindungi/melestarikan
serta menuingkatkan nilai SDA dan lahan.
Mengingat pengelolaan sumberdaya air merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan
semua pihak baik sebagai pengguna, pemanfaat, maupun pengelola, tidak dapat dihindari
perlu upaya bersama untuk mulai mempergunakan pendekatan one river, one plan dan one
integrated management dalam satu wilayah sungai (WS). Keterpaduan dalam perencanaan,
kebersamaan dalam pelaksanaan dan kepedulian dalam pengendalian sudah waktunya
diwujudkan.
Perencanaan Pengelolaan SDA WS adalah merupakan suatu pendekatan yang holistik yang
merangkum aspek kuantitas dan kualitas air. Perencanaan tersebut merumuskan dokumen
inventarisasi sumberdaya air wilayah sungai identifikasi kebutuhan saat ini maupun di masa
mendatang, pengguna air dan estimasi kebutuhan mereka baik pada saat ini maupun di
masa mendatang, evaluasi upaya alternatif agar lebih baik dalam penggunaan sumber daya
air. Termasuk di dalamnya evaluasi dampak dari upaya alternatif terhadap kuantitas air, dan
rekomendasi upaya yang akan menjadi dasar dan pedoman pengelolaan wilayah sungai di
masa mendatang.
Namun dalam perkembangannya yang terjadi beberapa tahun terakhir ini, kebutuhan akan
air untuk memenuhi berbagai keperluan semakin meningkat, sementara air semakin
terbatas, hal tersebut disebabkan beberpa hal antara lain:
Maraknya penebangan hutan yang memberikan dampak buruk terhadap ketersediaan
sumber daya air dan lingkungan hutan sekitarnya.
Pembangunan yang ada masih bersifat parsial dan belum terpadu serta masih menitik
beratkan kepada program pengembangan sektoral.
Tuntutan kebutuhan akan pembangunan yang berwawasan kelestarian atas
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air pada masa sekarang dan masa yang
mendatang.
Belum tersedianya perencanaan pengembangan sumber-sumber air yang menyeluruh
dan terpadu yang mencakup aspek pemnfaatan, pengelolaan, pengendalian dan
pelestarian.
Terjadinya bencana alam berupa banjir dan kekeringan pada daerah pantai dan
pemukiman.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas diperlukan suatu upaya yang merupakan bagian
dari konsep pengembangan sumber daya air. Upaya tersebut didukung dengan
pelaksanaan kegiatan detail desain yang tepat sasaran dan punya nilai manfat yang tinggi.
MAKSUD
Maksud dilakukan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan perencanaan detail lumbung air
jaringan penyediaan air baku perdesaan sebagai upaya mengembangkan alternatif sumber
air dalam rangka mendukung upaya penyediaan air baku terutama di kawasan pedesaan.
TUJUAN
Tersedianya desain rinci lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan yang
meliputi Perhitungan Desain (Design Note), Gambar Desain.
Tersedianya perhitungan volume (Bill Of Quantity) dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
Tersedianya Dokumen Spesifikasi Teknik.
Maksud dan tujuan pekerjaan yang dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan ini kami anggap sudah sangat jelas dan lengkap sehingga dapat memberikan
gambaran kepada kami, bahwa hal-hal apa yang harus dilakukan dan produk yang harus
dihasilkan dari pekerjaan ini
A.3. SASARAN
Hasil kegiatan detail desain selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan
pembangunan/konstruksi lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan pada tahun
anggaran berikutnya.
A.4. LOKASI KEGIATAN
Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati berada di
Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan seperti yang
diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rapat Penjelasan, menurut hemat kami
cukup jelas dari segi penunjukan lokasi secara administratif sampai wilayah kecamatan,
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
tetapi akan lebih baik penunjukan sampai wilayah desa disertai dengan penunjukan dengan
gambar lokasi
1) Kegiatan (A) :
Penyusunan daftar lokasi potensi lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan di
Kabupaten Pati berdasar kompilasi data dari studi/kajian terdahulu baik yang oleh Balai
Besar Wilayah Sungai Pemali Juana maupun Instansi terkait di daerah, dan usulan-
usulan dari daerah.
2) Kegiatan (B) :
Penyusunan daftar skala prioritas (DSP) kebutuhan pembangunan lumbung air jaringan
penyediaan air baku perdesaan berdasar hasil Kegiatan (A) yang didahului dengan
konsep DSP.
3) Kegiatan (C) :
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Pembuatan detail desain (perhitungan dan gambar) didahului draft desain, Rencana
Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi teknik, pembuatan petunjuk OP
Tanggapan terhadap lingkup kegiatan tersebut dalam KAK Konsultan dapat mengerti dan
memahami. Dalam penyusunan daftar skala prioritas nantinya konsultan melakukan teknik
skoring dengan beberapa parameter penting terpilih. Analisis statistik sederhana akan
digunakan dalam penentuan lokasi yang tepilih nantinya.
B. METODOLOGI PELAKSANAAN
B.1. Kegiatan dan Urutan Pelaksanaan
Pengumpulan data, peta, studi terdahulu, buku-buku tentang studi yang berkaitan dengan
pengembangan DAS di Kabupaten Pati. Selanjutnya melakukan studi meja terhadap data
dan informasi.
a. Meliputi; peta topografi, buku Propinsi atau Kabupaten dalam angka, catatan
kejadian bencana (banjir dan kekeringan), peta penggunaan lahan, peta tataruang.
b. Pengumpulan data curah huajan, klimatologi, debit sungai.
b. Pengumpulan data-data sosial ekonomi seperti; kependudukan, mata pencaharian,
adat istiadat, agama, kepemilikan lahan, penyedian pangan, sumber air minum
penduduk dll.
c. Pengumpulan data studi yang pernah dilakukan dan laporan lain dikeluarkan oleh
instansi pemeritah daerah atau pusat.
d. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pemeritah dalam hal
mengurangi dampak kekurangan air dan kekeringan.
B.3. Persiapan Pelaksanaan Survei dan Pengukuran
Persiapan pelaksanaan survei dan pengukuran dapat disiapkan setelah gambaran umum
penyelesaian masalah didapatkan dari desk study, persiapan pelaksanaan survei untuk
pekerjaan ini meliputi:
a. Pengukuran situasi Sungai Selindung dan layout. Dilaksanakan oleh 2 surveyor dan 6
tenaga kerja lokal, waktu 60 hari.
b. Penyelidikan geologi dan mekanika tanah 3 bh boring @ 15 m dan 3 bh sondir @ 10 –
15 m. Dilaksanakan oleh 2 ahli boring dan 6 tenaga lokal, waktu 30 hari. Termasuk
pekerjaan membuat trench butir 3).
c. Penggalian / trench pada rencana borrow area 3 titik @ 3 m
Penyusunan hasil survei dan pelaporan meliputi; pembuatan peta situasi dan potongan
rencana pengambilan sumber air, peta rencana trace saluran utama, analisa hasil
laboratorim mekanika tanah, analisa dan perhitungan hidrologi, analisa dan perhitungan
konstruksi dan pembuatan gambar pra desain.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Semua data hasil survei menjadi bagian laporan akhir berisi antara lain :
Untuk mendapatkan struktur yang memadahi dan aman, maka desain harus sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan untuk perancangan yang tercantum dalam Daftar Standar Bidang
Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Pengairan. Standar criteria yang dipergunakan
meliputi:
- SNI, SK-SNI, SKBI yang berlaku: SNI M-18-1989-F, SNI S-14-1990-F, SNI T-07-1990-
F, SNI T-07-1996-F, PUBBI 1970, PBBI 1983, PBI 1971, PKKI 1971, PPBBI 1984,
- Spesifikasi SII, JIS, ASTM, AASHO, AASHTO,
- Referensi Rujukan yang terkait dengan drainase perkotaan: Sistem Drainasi Perkotaan
yang Berkelanjutan (Suripin, 2003), Design of Small Dams USBR 1983, Manual Banjir
Rancangan Dep PU, Standar Perencanaan Bangunan Irigasi Kriteria Perencanaan (KP)
01 sampai 06, Dit Jendral PU 1986.
- Dan Perundang-undangan/Peraturan yang berlaku: PP 35 Th 1991, Keppres 55 Th
1993, Kepmen PU No. 239/KPTS/1987, UU 7 Th 2004, PP 20 tahun 2006, PP 26 tahun
2007, dan PP 2 tahun 2008.
Dasar dan dinding saluran pembawa dari bahan tanah asli mudah longsor dan tererosi,
sehingga perlu diperkuat atau diganti dengan konstruksi yang lebih aman terhadap
kerusakan tersebut seperti: cor beton, pasangan batu kali, pasangan bata merah, lapisan
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
aspal, kayu, baja, atau plastic. Pilihan material tergantung pada ketersediaan bahan, harga,
dan konstruksi saluran. Penampang melintang saluran pembawa perkotaan pada umumnya
dipakai bentuk: segiempat, trapezium, atau bentuk-V disesuaikan dengan lebar bebas tanah
dan jenis tanah setempat. Dalam hal saluran terbuat dari tanah asli, kemiringan dinding
untuk beberapa jenis bahan saluran seperti terlihat dalam Tabel E.1, sedangkan
berdasarkan debit aliran kemiringan dinding seperti terlihat pada Tabel E.2.
Batuan/Cadas ~0
Lumpur berpasir 3
Q (m3/det) b:h
0 - 0,5 1,0
0,5 - 1,0 1,5
1,0 - 1,5 2,0
1,5 - 3,0 2,5
3,0 - 4,5 3,0
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Sumber : Petunjuk desain drainase permukaan jalan No. 008/T/BNKT/1990, Binkot, Bina Marga, Dep.
PU, 1990.
Kemiringan yang dimaksud adalah kemiringan memanjang dasar saluran, yang besarannya
dipengaruhi oleh kondisi topografi, yaitu perbandingan antara beda tinggi dengan panjang
saluran pada 2 titik yang ditinjau. Kemiringan dasar saluran sangat mempengaruhi
kecepatan aliran, sehingga memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Kemiringan dasar
saluran maksimum yang diperbolehkan adalah 0,005 ~ 0,008 tergantung dari jenis/bahan
bahan saluran. Kemiringan yang lebih curam dari 0,002 bagi tanah lepas, atau 0,005 untuk
tanah padat akan meyebabkan erosi. Kemiringan yang melebihi syarat dapat dicegah
dengan bangunan terjunan.
Kecepatan aliran minimum yang diijinkan adalah kecepatan terendah yang belum
menyababkan proses pengendapan dan tidak merangsang tumbuhnya tanaman aquatic
seta lumut/jamur. Pada saluran terbuka umumnya kecepatan antara 0,6 ~ 0,9 meter/detik
dapat digunakan dengan aman, apabila persentasi lumpur yang terangkut cukup kecil,
sedangkan untuk mencegah tumbuhnya tanaman air dan lumut, kecepatan aman minimal
adalah 0,75 meter/detik.
Dalam perhitungan disain yang dianalisis/dihitung adalah besaran kedalaman air (h) sesuai
kebutuhan debit aliran pada potongan saluran yang dipilih, sehingga muka air maksimum
dari saluran diketahui. Pada dasarnya tanggul saluran tidak boleh dilimpasi air, oleh karena
itu puncak tanggul saluran didesain lebih tinggi dari pada ketinggian aliran untuk
memperhitungkan riakan air akibat tiupan angin, air pasang, atau kemungkinan naiknya
debit aliran. Jarak vertikal antara puncak tanggul saluran dan tinggi muka air maksimum dari
saluran dikenal sebagai jagaan (freeboard). Jagaan diperhitungkan pada kisaran 5% ~ 30%
dari dalamnya aliran (h) atau berdasar debit saluran, semakin besar debit saluran semakin
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
besar jagaan yang harus disediakan. Jagaan yang disarankan untuk diambil dapat dilihat
dalam Tabel B.3 berikut ini.
Tabel B.3 Jagaan yang disarankan untuk saluran Tanah dan Pasangan.
f=
√ h
2 ………………………………………………………………(5.1)
Koefisien kekasaran Manning yang dipakai acuan dalam desain saluran, baik untuk saluran
tanah, saluran pasangan untuk beberapa kondisi sebagaimana terlihat pada Tabel 5.4
berikut ini.
Salah satu usaha agar proyek dapat dilaksanakan dengan mutu yang baik, biaya yang
wajar, manfaat yang sesuai dan selesai sebelum atau tepat dengan waktu yang telah
ditentukan adalah harus dibuat perencanaan yang sebaik-baiknya sehingga semua pihak
yang terlibat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Proses perhitungan
yang meliputi pembuatan gambar-gambar yang jelas dan lengkap, penyusunan ketentuan
administrasi, spesifikasi teknis, anggaran biaya,jadwal waktu pelaksanaan, proses
pelelangan termasuk penetapan pemenang pelelangannya dan penandatanganan surat
perjanjian pemborongan biasanya disebut prencanaan teknis.
Beberapa data yang diperoleh telah didapatkan pada tahapan sebelumnya, setelah itu
disiapkan pula dasar-dasar perencanan (basic design) yang bersifat menyempurnakan
kriteria desain yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang perencanaan berikutnya.
Dengan data yang lebih lengkap memungkinkan untuk melakukan perhitungan konstruksi,
membuat gamabar layout yang optimal, membuat gambar-gambar lain, perhitungan volume
pekerjaan, metode pelaksanaan, keperluan peralatan, jadwal waktu pelaksanaan, biaya
proyek, perhitungan ekonomi dan finansial, penyiapan dokumen lelang dan lain-lain.
Pelelangan dapat dilaksanakan setelah biaya pembangunan tersedia dan jelas sumbernya.
Tahap ini berakhir sesudah ditetapkan pemenang pelelangan dan surat perjanjian
pemborongan ditandatangani oleh pemberi tugas dan kontraktor pelaksananya.
Tinggi lumbung air ditentukan dari tinggi muka air pada pelimpah ditambah dengan tinggi
bebas (tinggi jagaan). Tinggi muka air dalam lumbung air harus diperhitungkan terhadap
ketinggian yang optimal. Tinggi ini melihat kombinasi antara jumlah kenaikan tinggi muka air
dengan dengan luas genangan yang terbentuk. Semakin tinggi suatu lumbung air semakin
luas genangan yang terbentuk semakin besar volume tampungan namun biaya konstruksi
lumbung air juga akan semakin mahal.
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Mengacu kepada konsep pembangunan bendungan maka tinggi ruang bebas pada lumbung
air adalah jarak vertikal antara puncak lumbung air dengan permukaan air pada waktu banjir
tertinggi (pendapat dari beberapa negara di Eropa). Pendapat lain mengenai tinggi ruang
bebas adalah jarak vertikal antara puncak lumbung air dengan permukaan air pada lumbung
air penuh air (Full supply level), pada waktu air mulai melimpah melewati ambang bangunan
pelimpah (pendapat yang dipakai di negara jepang dan ICOLD). Faktor-faktor yang perlu
mendapat perhatian di dalam perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Untuk lumbung air urugan, besarnya tinggi ruang bebas harus lebih dari 1 meter lebih
tinggi dibandingkan dengan lumbung air beton karena air sama sekali tidak boleh
melimpah melewati puncak lumbung air.
2. Peninggian puncak lumbung air urugan selama pembangunan, tidak boleh dihitung
sebagai bagian dari tinggi ruang bebas.
3. Apabila disebelah hilir lumbung air terdapat daerah yang padat penduduknya atau
terdapat bangunan yang sangat vital maka tinggi ruang bebas harus diambil lebih besar.
4. Tinggi ruang bebas diambil lebih besar apabila terdapat keadaan-keadaan sebagai
berikut:
Terdapat resiko macetnya pembukaan pintu air bangunan pelimpah.
Terdapat resiko longsor tebing kolam tampungan dan masuk ke dalam kolam
tampungan,
Data hidrologi yang tesedia kurang lengkap.
Elevasi puncak lumbung air ditentukan berdasarkan elevasi muka air dalam kondisi penuh
ditambahkan dengan kebutuhan tinggi jagaan. Tinggi jagaan ditentukan dengan
menghitung tinggi jangkauan ombak yang di tentukan oleh angin (Hw), peningkatan tinggi
muka air karena tiupan air (Hs), tinggi ombak akibat gempa (He), tinggi rayapan gelombang
(Hr). tinggi tambahan untuk ketidakpastian (Hu), berdasarkan Panduan Perencanaan
lumbung air Urugan (PPBU) 1999, Kebutuhan tinggi jagaan di hitung sebagai berikut :
Hj = ¾ Hw + Hs + Hr + He + Hu
Hw = 0.17
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Hs = D cos A
dengan, F = panjang efektif fetch (miles)
V = kecepatan angin (miles/hours)
D = kedalaman rata-rata sepanjang fetch
A = sudut antara bidang tegak lurus sumbu kolam tampungan
dengan arah gelombang = (450)
c. Tinggi ombak akibat gempa (He)
He = x
Hr =
Dengan, Vg = kecepatan gelombang (ft/dt) = 5 + 2Hd
Hd = 1,3 Hw
g = percepatan grafitasi = 9,81m/dt2
masing beda tinggi antara 2 kontur yang berurutan dapat dicari volume antara 2 kontur
tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan:
V74 = volume kolam tampungan pada elevasi +74 m.
Sesudah semua luas dari volume masing-masing diketahui lalu digambarkan pada
sebuah grafik hubungan antara elevasi, luas dan volume kolam tampungan. Dari grafik
tersebut dengan mudah dapat dicari luas dan volume setiap elevasi tertentu dari kolam
tampungan. Dengan demikian luas dan volume total kolam tampungan dapat ditentukan
pula.
Jumlah
No Jenis Produk Ukuran
Buku
10 Laporan Pendukung
- Buku Ukur dan Deskripsi BM dan CP A4 5 Kertas A4 @80 gsm
D. LEMBAR KERJA
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
E. DAFTAR SIMAK
DETAIL DESAIN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU PEDESAAN
KABUPATEN PATI
Penyimpangan:
Usulan Perbaikan: