Anda di halaman 1dari 51

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KEGIATAN REKONSTRUKSI JALAN
WILAYAH KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

RENCANA MUTU KONTRAK


(RMK)

PAKET :
Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin,
Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Wayatim - Wayaua

TAHUN ANGGARAN 2023

KONTRAKTOR PELAKSANA:

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

DISAHKAN
URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH
OLEH
NAMA JERVIS GEOVANNY LEO
JABATAN

TANDA
TANGAN

TANGGAL

RENCANA MUTU KONTRAK

KEGIATAN : Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin,


Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi
Jalan Ruas Wayatim - Wayaua

No UNIT PENERIMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

STATUS DOKUMEN

STATUS

TANGGAL
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 2dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

RMK diterbitkan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :3 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan.............................................................................................. 1
Sejarah Dokumen ................................................................................................. 2
Daftar Isi................................................................................................................. 3
1. Umum ........................................................................................................... 4
2. Informasi Kegiatan......................................................................................... 4
3. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu .............................................................. 8
4. Struktur Organisasi Penyedia Jasa............................................................... 9
5. Tugas dan Tanggung Jawab ........................................................................ 11
6. Tata Cara Pengaturan Pelaksanaan Pekerjaan............................................ 13
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.................................................................... 43
8. Jadwal Tenaga Kerja..................................................................................... 44
9. Jadwal Peralatan........................................................................................... 45
10. Jadwal Material.............................................................................................. 46
11. Rencana dan Metode, Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi
dan Pengujian ............................................................................................... 47
.......................................................................................................................
12. Daftar Kriteria Penerimaan ........................................................................... 48
13. Daftar Induk Dokumen .................................................................................. 49
14. Penutup ......................................................................................................... 50

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 4 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

BAB I

UMUM

Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat dan disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan dan perundangan-undangan yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta turunannya dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) dilingkungan Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
provinsi maluku utara.

Selain untuk memenuhi persyaratan dan perundang-undangan sebagaimana


disebutkan diatas, dokumen dibuat dan disusun berdasarkan asas kebutuhan
organisasi sebagai sarana untuk Penjamin Mutu Pelaksanaan Kegiatan
dilingkungan PPK Pelaksanaan Kegiatan Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan
Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Wayatim -
Wayaua

Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pekerjaan Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan


Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Wayamili-
Wayaua Dibuat oleh CV. MODERN MAJU MEMBANGUN dan digunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan oleh seluruh jajaran CV. MODERN MAJU
MEMBANGUN serta pihak lain yang terlibat (Pengguna Jasa dan Konsultan
Pengawas). Oleh karena itu, CV. MODERN MAJU MEMBANGUN
mensosialisasikan dokumen RMK ini kepada seluruh pihak yang terlibat baik melalui
momen khusus maupun dalam rapat-rapat berkala.

Manajemen CV. MODERN MAJU MEMBANGUN melalui Unit Penjamin Mutunya


mendistribusikan dokumen ini kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan
cara dikendalikan dan seluruh pihak yang terlibat dan menerima dokumen RMK ini
wajib untuk memahami dan menerapkan isi dan kandungan dokumen Rencana
Mutu Kontrak ini.
Setiap perubahan/kesalahan yang memerlukan perbaikan akan diakomodasi pada
revisi dokumen dengan terlebih dilakukan pembahasan dengan melibatkan pihak-
pihak terkait sesuai kebutuhan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 5 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang :: Paraf:

BAB II
INFORMASI KEGIATAN

2.1 DATA KEGIATAN

NO
URAIAN KET.
.
1. Nama Dinas :
2. Pelaksana Kegiatan :
3. Sumber Dana :
4. Lokasi Proyek :
5. Nama Paket :
6. Nomor Kontrak dan :
Tanggal
7. Biaya :
8. Cara Pembayaran :
9. Jangka Waktu :
Pelaksanaan
10. Nomor dan Tanggal :
SPMK
11. Tangal Mulai :
Pekerjaan
12. Tanggal Akhir :
Pekerjaan
13. Masa Pemeliharaan :
14. Kontraktor :
Pelaksana
15. Alamat :
16. Konsultan :
Pengawas

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 6dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

2.2 PETA LOKASI KEGIATAN

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 7dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

2.3 LINGKUP KEGIATAN


Secara garis besar lingkup pekerjaan Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan
Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Wayatim -
Wayaua) ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1
DIVISI 2.MANAJEMEN DAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pembuatan dokumen RKK,RKPPL,RMLLP,RMPK set 1
Pembuatan prosedur dan instruksi kerja Set 1
Penyusunan pelaporan penerapan SMKK Set 1
Pengarahan keselamatan konstruksi (safety briefing) Orng 15
Spanduk (banner) Lb 1
Papan informasi keselamatan konstruksi Bh 1
Topi pelindung (safety helmet) Bh 15
Pelindung pernafasandan mulut (masker) Bh 15
Sarung tangan (safety gloves) Psg 15
Sepatu keselmatan (safety shoes, rubber safety shoes and toe cap) Psg 15
Rompi keselamatan (safety vest) Bh 15
Ahli K3 konstruksi atau ahli keselatam konstruksi Org/Bln 6
Pealtan P3K Set 1
Rambu peringatan Bh 2
Rambu informasi Bh 2
Bendera K3 Bh 1

DIVISI 3. DRAINASE
3.1(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air m3 676,80
3.2(1) Pasangan Batu dengan Mortar m3 110,00

DIVISI 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


4.2.2(1) Galian Biasa m3 4.239,45
4.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian m3 2.127,29
4.3(1) Penyiapan Badan Jalan m2 13.103,30

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 1.432,00
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 1.460,08

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1.(1) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair?Emulsi Liter 7.802,00
6.3. (4) Laston Lapis Pondasi (HRS – Base) Ton 838,48

DIVISI 8. STRUKTUR
8.1.(7)a Beton Struktur Fc’ = 20 MPa m3 10,08
8.1 (8) Beton, fc 15 MPa m3 299,50
8.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 1.166,20
8.9 (1) Pasangan Batu m3 231,82

DIVISI 10. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN


8.4.(5) Marka Jalan Termoplastik m² 159,60
8.4.(6).(a) Pengendalian Tanaman m² 18.000,00

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan :07 Desember 2022 Hal : 8 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
BAB III
KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU

3.1 KEBIJAKAN MUTU

a. Maksud
Kebijakan Program Mutu Pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan mutu produk
dari proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.

b. Tujuan
Untuk mendapatkan dan memantapkan hasil produk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan standar kebijakan mutu yang diharapkan akan memberikan hasil
yang efektif dalam :

 Efektifitas tenaga kerja


 Efektifitas peralatan
 Efektifitas waktu pelaksanaan kontrak
 Efektifitas penggunaan anggaran

Dan akhirnya minimal akan didapatkan yaitu “HASIL PEKERJAAN SESUAI


DENGAN MUTU YANG DIHARAPKAN SESUAI STANDAR MUTU
SPESIFIKASI TEKNIS”

3.2 SASARAN MUTU

Pelaksanaan mutu pekerjaan ini adalah suatu persyaratan dalam rangka


pencapaian mutu sesuai spesifikasi teknis. Sesuai isi dokumen kontrak, maka
kepada kami kontraktor diwajibkan untuk menerapkan sistem jaminan mutu (Quality
Assurance) yang merupakan panduan pengendalian proses mutu terutama untuk
pekerjaan Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala,
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Wayamili-Wayaua yang akan dilaksanakan.

Rencana mutu pekerjaan ini digunakan unutuk memonitor dan menilai spesifikasi
teknis yang melekat pada kontrak. Selain itu juga digunakan untuk menentukan
pengendalian proses pelaksanaan pekerjaan Penanganan Long Segmen
(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Wayamili-Wayaua. sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan
yang diterapkan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 9 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA

Jervis Geovanny Leo


Kuasa Direktur

-
Site Manager

- Administrasi
Pelaksana Lapangan

- - -
Material Engineer Administrasi Teknik Keuangan & Pembukuan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 10 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU


UTARA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN


PENATAAN RUANG BIDANG BINA
MARGA

LAPANGAN

PELAKSANA KEGIATAN
Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin,
Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Wayatim-Wayaua

KONSULTAN PENGAWAS

PENYEDIA JASA/KONTRAKTOR PELAKSANA


CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 11 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. DIREKTUR
Tugas : - memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan
termasuk kegiatan proyek agar pekerjaan selesai sesuai Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan.
- Mengkoordinasikan bagian organisasi agar setiap bagian dapat
melaksanakan fungsinya dan terjadi kerjasama yang baik.
- Memimpin kegiatan pelaksanaan dengan mendayagunakan
sumber daya perusahaan secara optimal dan memenuhi
persyaratan, mutu, waktu dan biaya yang telah ditetapkan.
- Mengelola kesehatan dan keselamatan kerja di proyek.
- Mengidentifikasi dan mencari penyelesaian permasalahan yang
terjadi selama proses kegiatan pelaksanaan agar proyek dapat
diselesaikan dengan menghasilkan citra dan laba bagi
perusahaan.
Wewenang :
- Menetapkan personli setelah mendapat pertimbangan dari staf.
- Mengatur dan menetapkan penggunaan keuangan.
- Meyetujui penggunaan peralatan.
- Bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan.
- Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dengan
rencana pelaksanaan proyek.

2. Site Manager
Tugas : - memimpin dan mengendalikan proyek, agar efisien dan efektif
mencapai hasil yang optimal dari segi mutu dan perolehan laba.
- Memahami seluruh aspek teknis pekerjaan dan berperan aktif
membina sumber daya sesuai kebutuhan proyek.
- Membina keamanan dan ketenangan kerja pada lingkungan
proyek dan masyarakat sekitarnya.
- Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja, peralatan dan
biaya serta menyusun jadwal kebutuhannya.
- Membuat Rencana Mutu Kontrak, yang diantaranya berisi Master
Schedule, Struktur Organisasi Proyek, RAB, Metode Kerja.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas kelancaran proyek dari awal hingga akhir
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan tertib administrasi internal,
data material dan peralatan.
- Bertanggung jawab atas pengendalian mutu hasil pekerjaan
proyek.
Wewenang :
- Memutuskan strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan
pengendalian mutu proyek.
- Menyetujui pengeluaran-pengeluaran langsung yang diperlukan
bagi kegiatan proyek.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

3. Pelaksana Lapangan
Tugas : - Melaksanakan seluruh tahapan pekerjaan sesuai dengan gambar
shop drawing yang sudah dibuat bagian engineering dan disetujui
konsultan pengawas dan penyedia jasa pelaksanaan
pembangunan.
- Mempersiapkan seluruh kegiatan dan kelengkapan yang
dibutuhkan sebelum pelaksanaan pekerjaan baik material/bahan
dan tenaga serta mengendalikan rencana jadwal/waktu/schedule
pelaksanaan masing-masing tahapan pekerjaan.
- Membantu Site Manager dalam rapat
pembahasan/presentasi/diskusi dengan Pemimpin
Kegiatan/Koordinator/Pelaksana Teknis (Pemberi Tugas) dan
pihak-pihak terkait, dan memberi masukan tentang hambatan-
hambatan maupun proses percepatan yang ada di lapangan terkait
dengan schedule pelaksanaan.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan.

Wewenang :
- Mengendalikan pekerjaan dilapangan terkait penyelesaian
masalah-masalah yang terjadi dilapangan dengan meminta saran
dan pertimbangan dari Site manager.
4. Material Engineer
Tugas : - Memastikan bahwa hasil pekerjaan dilapangan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi yang didukung oleh laporan hasil pengujian
lapangan
- Memberikan laporan kepada Site Manager dan Pihak Direksi
mengenai hasil pengujian yang dilakukan.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab kepada Site manager mengenai mutu material
yang dipakai dalam pekerjaan.
Wewenang :
- Mengatur dan mengendalikan penggunaan material dan lokasi
penempatan material yang akan dipakai dalam pekerjaan.

5. Administrasi
Tugas : - Mengkoordinir semua kegiatan administrasi proyek
- Melakukan surat menyurat antara pihak direksi dan pihak
kontraktor berjalan secara baik dan terkendali
- Membuat laporan penggunaan dana/biaya pengeluaran pada
setiap pekerjaan.
- Membantu pimpinan perusahaan dalam bidang administrasi
lainnya yang diperlukan.
Tanggung jawab :
- Bertanggung jawab pada terlaksananya kegiatan administrasi yang
baik.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

BAB VI
TATA CARA PENGATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
6.1 UMUM
1) Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dalam pekerjaan ini adalah untuk melanjutkan pekerjaan
peningkatan jalan sehingga jalur transportasi dapat optimal kembali atau
ditentukan lain sesuai maksud dan tujuan pekerjaan oleh pemilik proyek.
2) Pemberi Tugas
Pemberi tugas (owner) adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Bidang Bina Marga Daerah Provinsi Maluku Utara.
3) Nama Pekerjaan
Penanganan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala,
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Wayatim-Wayaua.
4) Sumber Dana
APBD-P Tahun 2022-2024
5) Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan di Wilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Sesuai Tender
Kontrak)
6) Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari
kalender dengan masa pemeliharaan berlaku selama 720 (Tujuh Ratus Dua
Puluh) hari kalender terhitung sejak penyerahan pertama (PHO) oleh
Penyedia.
7) Uraian Singkat Pekerjaan
Peningkatan jalan berupa pekerjaan umum, pekerjaan drainase, pekerjaan
tanah, pekerjaan perkerasan berbutir, pekerjaan perkerasan aspal, pekerjaan
struktur, pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor, dan pekerjaan
harian.
8) Rencana Kendali Mutu
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai dengan yang
dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu
rencana kendali mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari progres kegiatan
pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan
proses pemilihan tenaga pelaksana terampil.
9) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja
dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil
yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi.

Kontraktor akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk


identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendaliannya secara
berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K).

Sebagai bentuk komitmen tersebut maka manajemen CV. MODERN MAJU


MEMBANGUN akan selalu memberikan upaya sebagai berikut :
a. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lain yang berlaku terkait
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak.
b. Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

c. Berupaya meminilisir cedera akibat kerja, sakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan dalam artian lingkungan tempat kerja dan masyarakat.
d. Memberikan pelatihan, menyediakan sarana dan tempat kerja yang sehat,
aman dan nyaman kepada seluruh karyawan maupun direksi yang terkait
dengan pekerjaan.

Proses penanganan K3 Konstruksi meliputi :


1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan pengendaliannya
 Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya
teridentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak
membahayakan bagi para pekerja sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.
 Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang
timbul dari aktivitas kegiatan konstruksi
 Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi-
potensi bahaya kedalam kategori tinggi, sedang atau rendah
menggunakan sistem score
 Terwujudnya upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan
celaka/sakit sehingga terwujudnya “zero accident”.

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA


NO. JENIS PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3
& RESIKO K3
1. Pengukuran dan  Tangan terkena palu-palu  Gunakan sarung tangan
Pematokan Resiko : luka ringan dan lebam  Gunakan sepatu
 Tergelincir saat mengukur  Gunakan helm
Resiko : luka ringan, luka berat  Siapkan pertolongan
 Terkena racun serangga pertama
Resiko : terinfeksi racun, luka
berat, meninggal
2. Pekerjaan Galian  Menggunakan alat  Gunakan Perlengkapan
berat :Tersenggol alat berat APD
Resiko : luka berat, meninggal  Beri pagar pengaman pada
 Terpeleset daerah yang berbahaya
Resiko ; luka ringan, luka berat  Beri rambu/tanda larangan
 Terkena galian
Resiko : luka berat, meninggal
3. Pengendalian Lalu  Tertabrak kendaraan  Sebelum melakukan
Lintas/Trafic Management Resiko : luka berat, cacat, pekerjaan sebaiknya
meninggal pekerja di beri APD
 Hati-hati dalam mengambil
tindakan
 Flagman selalu berada di
lokasi mengarahkan
jalannya lalu lintas
4. Land Clearing  Terkena sengatan binatang  Gunakan alat pelindung diri
(pembersihan) beracun  Beri rambu ditempat kerja
Kondisi lokasi saat ini Resiko : infeksi  Buat pagar pengaman
tinggal peningkatan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan :07 Desember 2022 Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang :: Paraf:
5. Pekerjaan Galian badan  Tersenggol alat berat  Diberikan penyuluhan
jalan (Ripping) dan Bahu Resiko : luka berat, luka ringan bahaya ditempat kerja
Jalan
6. Pekerjaan Timbunan Pilihan  Tersenggol kendaraan angkut  Diberikan penyuluhan
(pemadatan Material Resiko : Luka ringan, luka bahaya ditempat kerja
timbunan) berat, meninggal  Gunakan alat pelindung diri
 Tersenggol alat berat
Resiko : luka berat, luka ringan
 Tertabrak kendaraan umum
Resiko : Luka berat,
meninggal
7. Pekerjaan Lapis Pondasi  Tersenggol kendaraan angkut  Diberikan penyuluhan
Kelas A Resiko : Luka ringan, luka bahaya ditempat kerja
Pekerjaan Lapis Pondasi berat, meninggal  Gunakan alat pelindung diri
Kelas B  Tersenggol alat berat
Resiko : luka berat, luka ringan
 Tertabrak kendaraan umum
Resiko : Luka berat,
meninggal
8. Pekerjaan Pemadatan  Tersenggol kendaraan angkut  Diberikan penyuluhan
dengan Bomag (Vibratory Resiko : Luka ringan, luka bahaya ditempat kerja
roller) berat, meninggal  Gunakan alat pelindung diri
 Tersenggol alat berat
Resiko : luka berat, luka ringan
 Tertabrak kendaraan umum
Resiko : Luka berat,
meninggal
9. Pekerjaan Pengaspalan  Kaki terkena percikan aspal  Menggunakan alat
(lapis Resap Pengikat Aspal Resiko : luka bakar pelindung diri (APD)
Cair/Emulsi)  Mata terkena percikan aspal  Memasang tanda
Resiko : Buta, cacat larangan/rambu
10. Pekerjaan Pengaspalan  Terkena ceceran  Setiap pekerjaan dilakukan
(Laston Lapis Pondasi Resiko : luka bakar, cacat oleh pekerja yang
HRS-Base)  Kejatuhan material kompeten
Resiko : luka ringan, luka berat  Mempersiapkandiri dengan
 Tersenggol alat berat peralatan pelindung diri
Resiko : luka berat, meninggal  Selalu memasang
rambu/tanda larangan
 Memastikan setiap
pekerjaan terdapat
pengawas yang
mengawasi jalannya
pekerjaan.
 Koordinasi yang baik
antara pihak Kontraktor
dengan Konsultan
pengawas
11. Pekerjaan Pasangan batu  Kaki terkena cangkul  Mempersiapkan diri
dengan Mortar Resiko : luka ringan, luka dengan APD
berat, cacat  Koordinasi baik antar
 Terjadi perkelahian antar sesama pekerja da mandor
sesama pekerja dilapangan dilapangan
Resiko : pekerjaan tertunda  Memasang rambu/tanda
larangan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 16 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
12. Pekerjaan Pasangan Batu  Tersenggol kendaraan angkut  Diberikan penyuluhan
Resiko : Luka ringan, luka bahaya ditempat kerja
berat, meninggal  Mempersiapkan diri
 Terkena Batu yang diturunkan dengan APD
dari kendaraan angkut  Koordinasi baik antar
Resiko : luka ringan sesama pekerja dan
 Terjadi perkelahian antar mandor dilapangan
sesama pekerja dilapangan  Memasang rambu/tanda
Resiko : pekerjaan tertunda larangan
 Tertimbun material galian yang
ditempatkan dipinggr jalan
 Resiko : luka ringan

2. Pemenuhan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya


a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Pasal (1)
Tempat kerja ialah ruangan atas lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap berada diruang kerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-
sumber bahaya yang diperinci dalam pasal 2, yang termasuk tempat kerja
ialah seuma ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut.
Pasal (2)
Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu
tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.

Pasal (6)
Ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi, ditaatinya undang-undang.

Pasal 2 (1)
K3 disegala tempat kerja didarat, didalam tanah, permukaan air, maupun
diudara dalam wilayah RI.

Pasal 2 (2), (c)


Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan maupun
pembongkaran rumah, gedung maupun bangunan lainnya termasuk
bangunan pengairan saluran atau persiapan

Pasal 2 (2), (i)


Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau
perairan

b. Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja


c. Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalan
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

d. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PRT/M/2008, tentang
Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
f. Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
g. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999 Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Kep.75/MEN/2002 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
i. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan
j. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
k. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.04/MEN/1980 Kewajiban
melapor penyakit akibat kerja
l. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/MEN/1981 Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
m.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/ 1989 Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. Sasaran K3 dan Program Kerja


Kegiatan Konstruksi dalam hal ini adalah Paket Penanganan Long Segmen
(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi Jalan)
Ruas Wayatim-Wayaua merupakan suatu kegiatan yang kompleks, yaitu
perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis didalamnya
banyak terjadi interaksi antara alat-alat/bahan-bahan kerja dan sumber daya
manusia.

Interaksi antar alat-alat / bahan-bahan kerja dan sumber daya menyebabkan


terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja serta dapat
mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan limbah
dari proses produksi dan ketidak sesuaian mutu produk dengan spesifikasi
teknisnya.

Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai


langkah awal untuk meminimalisir resiko kerja tersebut dan meningkatkan
efisiensi kerja serta kualitas produk. Upaya preventif ini dimulai dengan
membentuk suatu sistem K3 yang didasarkan pada Plan - Do - Check dan
Action yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaannya.
Hal ini sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 09/PRT/M/2008. Tentang Pedoman Sistem Manajeman K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Rencana K3 Konstruksi Paket Paket Penanganan Long Segmen


(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi
Jalan) Ruas Wayatim-Wayaua ini dibuat sebagai upaya preventif dalam
meminimalisir resiko kerja pada pembangunan Jalan yang ada tersebut.

Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 : Tujuan dari pembuatan Pra


Rencana K3 Konstruksi adalah untuk memastikan :
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
a) Proyek akan menerapkan Pra RK3K yang terdapat dalam Kebijakan
Perusahaan Penyedia Jasa Pelaksana dalam hal ini CV. MODERN
MAJU MEMBANGUN pada Paket Penanganan Long Segmen
(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala,
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan) Ruas Wayatim-Wayaua. sebagai
perwujudan komitmen Perusahaan.
b) Pra RK3K yang dibuat telah mampu memenuhi sasaran proyek yang
ingin dicapai.
c) Proyek telah memenuhi Perundang-undangan peraturan/persyaratan K3
d) Proyek telah melakukan upaya pencegahan awal untuk meminimalisir
resiko yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
semaksimal mungkin.

Sedangkan sasaran SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem K3 di


tempat kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintergrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sasaran Kerja :
 Incidence Rate = 0
 Meningkatkan kesesuaian legal
 Meningkatkan kesehatan karyawan

Membuat atau menerapkan dan memelihara keterlibatan pekerja dalam hal


 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penentuan pengendalian:
 Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan
oleh aktivitas konstruksi
 Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien
 Mengurangi buangan/ limbah yang timbul
 Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang disyaratkan
 Menjamin komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja & lingkungan
serta pemeliharaannya
 Penyelidikan insiden;
 Pengembangan dan pengkajian kebijakan dan sasaran K3

Program K3 :
Bahwa program K3 yang ada di Paket Penanganan Long Segmen
(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi
Jalan) Ruas Wayatim-Wayaua. direncanakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan dan lingkungan yang ada disekitar proyek.

Dalam melaksanakan program K3 dalam proyek dibuat sasaran dan


program kerja yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas K3, diantaranya
Incident Rate = 0, meningkatkan kesesuaian legal dan kesehatan karyawan
dan mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi ditempat kerja.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
Pemenuhan Perundang-undangan dan Peraturan lainnya. Legislasi
dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Peraturan dan Undang -
undang yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja . Adapun
Program dan perencanaan K3 yang dimaksud adalah :
 Melakukan sosialisasi / induksi K3 bagi seluruh personil, tamu maupun
Subkontraktor/bila ada
 Memeriksa kelengkapan K3 Subkontraktor sesuai dgn ceklist
kelengkapan K3
 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/
incident dan mengurusnya
 Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadai
 Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke tempat yang
representatif.
 Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke
master area

1. Identifikasi Bahaya, Penilaiana Resiko dan Pengendaliannya


Jatuh dari ketinggian :
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
 Pemasangan safety net dan safety deck
 Perancah yang dipergunakan kuat, kokoh dan nyaman
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Kejatuhan benda :
 Memakai helm Pemasangan safety net dan safety deck
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko
 Menutup lubang-lubang / void yang terdapat di area kerja
 Memasang proteksi pada dinding luar gedung

Tersengat listrik :
 Penggunaan daya listrik sesuai kapasitas
 Menggunakan peralatan listrik yang sesuai standar
 Sambungan kabel harus di islasi dengan baik dan rapi
 Memakai sarung tangan & sepatu safety
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Kebakaran :
 Penyediaan APAR di area kerja
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko
 Meminimalisir bahaya yang akan timbul dengan memberikan himbauan
kepada pekerja untuk bekerja dengan hati-hati

Tertabrak/menabrak :
 Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
 Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Menghirup/menelan/menyerap zat berbahaya :


 Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung tangan,
masker, kaca mata dan helm.
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Kebisingan:
 Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko
 Memakai APD yang memadai seperti ear plug

semua poin diatas telah dijelaskan dan dilengkapi dengan tabel


identifikasi bahaya dan penanggulangannya.

Manajemen Resiko :
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya
terindentifikasi,dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak
membahayakan bagi para pekerja sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.

Identifikasi Bahaya :
Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang
timbul dari aktivitas kegiatan konstruksi.

Penilaian Resiko :
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi -
potensi bahaya ke dalam kategori tinggi, sedang atau rendah dengan
menggunakan sistem score.

Pengendalian Resiko :
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit
sehingga terwujud " zero accident "

Organisasi K3 :

Penerapan dan Operasional Sumber Daya, Struktur Organisasi dan


Pertanggung Jawaban.

Ulasan Organisasi K3

Dalam rangka pelaksanaan SMK3 Paket Penanganan Long Segmen


(Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekonstruksi
Jalan) Ruas Wayatim-Wayaua.manajemen CV. MODERN MAJU
MEMBANGUN telah menetapkan Penanggung jawab KSO , suatu wewenang
serta keterkaitan dan fungsi-fungsi yang terlibat dalam pengelolaan,
pelaksanaan maupun verifikasi terhadap aktifitas-aktifitas yang berpengaruh
kepada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai
struktur organisasi K3 dibawah ini.

Sedangkan di tingkat Proyek dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Peraturan Menaker No. 04/Men/1987
pasal 3 dan 4 junto Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
pasal 11 butir 1. Panitia ini bertugas memberikan saran maupun pertimbangan
kepada manajemen yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai NIHIL
Kecelakaan dan hasil kerja yang bermutu baik.

STRUKTUR ORGANISASI DI KANTOR

Tugas dan Tanggung Jawab P2K3 adalah sebagai berikut :

Ketua / Penanggung Jawab


 Bertanggung Jawab atas terselenggaranya K3 secara menyeluruh
 Melaporkan secara tertulis pada kesempatan pertama kepada Penanggung
Jawab kepala proyek bila terjadi kecelakaan ditempat kerja.
 Menangani dan mengevaluasi terhadap Pelaksanaan K3 di Lapangan.

Wakil Ketua.
 Memimpin Rapat Unit K3 bila Ketua berhalangan
 Merencanakan dan Mengendalikan pelaksanaan K3 Lapangan
 Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksankan
tindakan koreksi dan alternatif.
 Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja
 Memimpin Inspeksin K3 di Lapangan.

Sekretaris
 Menyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern & extern.
 Melakukan pelaporan ke Depnaker mengenai tenaga kerja dilapangan

Anggota Khusus (Logistik/Peralatan)


Melakukan pengurusan ke Departemen Tenaga Kerja berkenaan dengan :
 Ijin layak pakai alat berat, sesuai dengan yang disyaratkan.
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Surat Ijin Operasi Alat Berat.


 Melakukan pengecekan terus menerus terhadap peralatan yang digunakan
(Excavator, buldozer dll)
 Memeriksa kelayakan pakai dari scafolding, platform dll.

Anggota Lainnya mempunyai tugas :


Melaksanakan dan ikut mengendalikan K3 di lapangan. Memberikan
penyuluhan K3 secara terus menerus baik secara langsung maupun tidak
langsung. Seperti :
 Melaksanakan hasil K3 secara konsekuen
 Mengadakan pengawasan terhadap daerah Rawan Kecelakaan
 Melarang secara tegas dan simpatik pekerja yang bekerja tanpa
mengindahkan peraturan keselamatan kerja.
 Pelaksanaan program K3.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

SKEMA PROGRAM DAN KESEHATAN KERJA (K3)


10) Pengendalian Waktu
Berdasarkan metode kerja yang dipilih maka baik urutan, produktifitas dan
keperluan alat,bahan dan tenaga dapat dikendalikan sehingga waktu yang
telah dirancang otomatis dapat dikendalikan secara benar.

11) Pemeliharaan Pekerjaan dan Serah Trima (PHO/FHO)


Sesuai dengan dokumen lelang dan dokumen kontrak maka pekerjaan dapat
diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan teknis.

Tahapan Serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima pertama (disebut PHO)
kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk
selajutnya sesuai dengan batas waktu pemeliharaan dan jika pekerjaan telah
dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah
Terima Kedua (disebut FHO).Dengan diterbitnya sertifikat FHO maka seluruh
tanggung jawab diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor pelaksana
dibebaskan dari segala macam tuntutan.

12) Sosialisasi dan Koordinasi


Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor bersama–sama konsultan pengawas
dan pemilik pekerjaan beserta Instansi terkait melakukan sosialisasi kepada
masyarakat setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau presepsi –


presepsi negative dari masyarakat
Tahapan pekerjaan Rekonstruksi Jalan Ruas Labuha-Sawaday (MY) di uraikan
sebagai berikut :

6.2 Mobilisasi

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan,
termasuk kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan,
pemasokan, papan nama proyek, dan suplemen lainnya yang diperlukan ke
lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya
yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan
operasi lainnya
yang harus dilakukan atau biaya yang diperlukan sebelum mulainya
berbagai item pekerjaan di lokasi pekerjaan.
 Mobilisasi personil dan peralatan utama dilakukan secara bertahap sesuai
kebutuhan lapangan. Setiap tahapan mobilisasi peralatan, terlebih dahulu
kontraktor akan mengajukan permohonan mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan
 Bahan dan material yang akan digunakan adalah bahan yang berkualitas
baik, sesuai spesifikasi dan telah mendapat persetujuan dari direksi.
Pekerjaan mobilisasi bahan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat
dan harus sesuai dengan volume yang ada dalam RAB. Penyediaan fasilitas
kontraktor seperti direksi keet, pengukuran dan rekayasa lapangan,
administrasi dan dokumentasi perlu disediakan kontraktor guna menunjang
pelaksanaan pekerjaan ini.
 Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir Kontrak,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari
tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan dimulai.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Mobilisasi


6.3 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Prosedur Pelaksanaan :
Pekerjaan Penunjang, pekerjaan sementara yang mempengaruhi
kelancaran/keberhasilan penyelesaian pekerjaan dan salah satunya
managemen pengaturan lalul intas. Merupakan hal yang sangat penting yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan jalan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Untuk setiap tahapan dan sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan


diupayakan tidak mengganggu aktivitas arus lalu lintas yang ada dijalan
tersebut.Terhambatnya arus lalu lintas disekitar lokasi pekerjaan akan
menimbulkan kerugian diberbagai aspek, savety bagi pengguna jalan perlu
mendapat jaminan agar tidak menimbulkan kerugian bagi semua pihak.
Managemen pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan berbagai cara ,
antara lain :

 Memasang berbagai jenis rambu-rambu pengaman disekitar lokasi


pekerjaan secara benar dan tepat, baik secara fungsi, bentuk dan lokasi
penempatan sesuai spesifikasi dan ketentuan yang ada
 Menempatkan petugas pengatur lalu lintas (Flagman) secara efektif dan
efisien untuk mengatur dan mengarahkan lalu lintas yang ada
 Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang ada,
pekerjaan yang akan menimbulkan gangguan besar (friction) terhadap arus
lalu lintas, diatur jadwalnya sedemikian rupa sehingga pekerjaan tidak terlalu
mengganggu arus lalu lintas yang menimbulkan kepadatan lalu lintas yang
berarti, Jika tidak memungkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari,
untuk pekerjaan tertentu seperti overlay, akan dilakukan pada malam hari
dengan memasang penerangan yang cukup, agar tidak mengganggu jalur
lalu lintas

6.4 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun
tidak dilapisi (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang tidak
dilapisi, sesuai dengan spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian dan
detail yang ditunjukkan pada gambar rencana. Selokan yang dilapisi dibuat
dari pasangan batu dengan mortar atau yang seperti ditunjukkan dalam
gambar rencana.
 Drainase yang dilaksanakan harus selalu lancar tanpa terjadinya genangan
air dan berfungsi dengan baik sebelum pekerjaan timbunan dan struktur
perkerasan dimulai.
 Pada tahap awal, selokan harus digali sedikit lebih kecil dari penampang
melintang yang disetujui, sedangkan pemangkasan tahap akhir termasuk
perbaikan dari setiap kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan
pekerjaan, harus dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan yang berdekatan
atau bersebelahan selesai.
 Penetapan Titik Pengukuran Pada Saluran Lokasi, panjang, arah aliran dan
kelandaian yang ditentukan untuk semua selokan yang akan dibentuk lagi
atau digali atau yang dilapisi, serta lokasi semua lubang penampung
(catchpits) dan selokan pembuang yang berhubungan, harus diberi tanda
dengan cermat oleh pelaksana sesuai dengan gambar rencana atau detail
pelaksanaan yang diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan menurut gambar dan
spesifikasi
 Pelaksanaan Pekerjaan Selokan Penggalian, penimbunan dan
pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Membentuk selokan baru atau lama, sehingga memenuhi kelandaian yang


ditunjukkan pada gambar rencana yang disetujui,dan memenuhi profil jenis
selokan yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diperintahkan lain
oleh Direksi Pekerjaan. Setelah formasi selokan yang telah disiapkan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pelapisan selokan dengan pasangan batu
dengan mortar harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan

Bagan Alir Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air di
uraikan sebagai berikut :

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

6.5 Pasangan Batu dengan Mortar


Prosedur Pelaksanaan :
 Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana
yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama, sehingga
memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar rencana yang
disetujui, dan memenuhi profil jenis selokan yang ditunjukkan dalam gambar
rencana atau diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
 Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, pelapisan selokan dengan pasangan batu dengan mortar harus
dilaksanakan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi.
 Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang
mungkin terjadi dilokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan
Pasangan Batu dengan Mortar Bahan untuk pelapisan dengan pasangan
batu, perlindungan terhadap gerusan dan struktur minor lainnya yang
diperlukan untuk pekerjaan harus memenuhi spesifikasi. Urutan pekerjaan
pasangan batu dengan mortar di jelaskan sebagai berikut :
 Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan alat bantu.
 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum di pasang.
 Tukang batu menyusun batu kali dengan campuran mortal sesuai
profil/gambar rencana
 Pekerja merapihkan pasangan mortal dan membersihkan sisa - sisa
kotoran.

Bagan alir pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar sebagai berikut :

Stake Out Penggalian Elevasi ?

Tidak Ya

Lantai Kerja

Pasang Batu

Pemadatan Penimbunan Pengeringan

Selesai
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

6.6 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan timbunan pilihan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk
dijadikan bahan timbunan.
 Timbunan pilihan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri
dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk
timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu
tergantung maksud penggunaannya.
 Sebelum penghamparan timbunan, semua bahan yang tidak diperlukan
dibuang menurut petunjuk dari Direksi Pekerjaan.
 Timbunan ditempatkan kepermukaan yang telah dipersiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi
tebal yang disyaratkan.
 Tanah timbunan diangkut langsung dari lokasi sumber galian ke lokasi
pekerjaan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.
 Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis akan
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang telah ditentukan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
 Pemadatan timbunan tanah dilaksanakan bial kadar air bahan berada pada
rentang 3 % dibawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air
optimum.
 Seluruh timbunan batu ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm
dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih
besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas
timbunan batu tersebut.
 Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
 Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah
sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas menerima jumlah usaha
pemadatan yang sama.
 Bahan timbunan yang sulit dimasukkan oleh alat pemadat, harus dihampar
dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan
seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat mekanis.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Sebagai Berikut :
6.7 Penyiapan Badan Jalan

Prosedur Pelaksanaan :
 Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan
pembersihan, pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai dengan
yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi
pekerjaan, dan termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat mengganggu


pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material
lainnya
 Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat
maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Urutan pekerjaan
penyiapan badan jalan dijelaskan sebagai berikut :
 Motor Greder membentuk/meratakan permukaan tanah
 Vibro Roller memadatkan permukaan tanah yang telah rata
 Sekelompok pekerja akan membantu meratakan/merapikan badan jalan
dengan alat bantu.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut :


CV. MODERN MAJU MEMBANGUN
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

6.8 Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat. Pada permukaan
lapis pondasi agregat kelas A yang dipersiapkan untuk lapisan resap
pengikat, semua bahan yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang
keras. Tebal lapis pondasi agregat kelas A yang digunakan sebesar 15 cm
dengan toleransi tebal minimum tidak boleh kurang satu sentimeter dari
tebal yang dipersyaratkan.
 Fraksi agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari
partikel atau pecahan batu yang keras dan awet dengan perbandingan
95/90 yang menunjukkan bahwa 95 % agregat kasar mempunyai bidang
pecah satu atau lebih dan 90 % agregat kasar mempunyai muka bidang
pecah dua atau lebih. Fraksi agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm
harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel
halus lainnya.
 Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang
merata dan harus dihampar pada kadar air yang dipersyaratkan oleh Direksi
Teknis. Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran
yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dengan
toleransi yang disyaratkan. Tebal lapisan yang dihampar lebih dari satu
lapis, akan diusahakan sama tebal penghamparan untuk tiap lapisnya. Lapis
pondasi agregat dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang
disetujui yang tidak menyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar
dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki dan dibuang dan
diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
 Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus
dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat vibrator roller. Hingga
kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering. Pemadatan dilakukan
bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % dibawah kadar air
optimum sampai 1 % diatas kadar air optimum. Penggilasan dimulai dari
sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan, dalam
arah memanjang.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A sebagai berikut :


6.9 Lapis Resap Pengikat Aspal Cair

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan
beraspal berikutnya.
 Lapis resap pengikat dihampar diatas permukaan pondasi tanpa bahan
pengikat lapis pondasi agregat.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Lapisan resap pengikat disemprot pada permukaan kering atau mendekati


kering Penyemprotan tidak boleh dilaksanakan watu angin kencang, hujan
atau akan turun hujan.
 Setelah proses pengeringan, bahan aspal harus sudah meresap kedalam
lapis pondasi, meninggalkan sebagian bahan aspal yang dapat ditunjukkan
dengan permukaan berwarna hitam yang merata dan tidak berongga.
Tekstur permukaan lapis pondasi agregatharus rapi dan tidak boleh ada
genangan atau lapisan tipis aspal atau aspla tercampur agregat halus yang
cukup tebal sehingga mudah dikupas dengan pisau.
 Kontraktor akan menyediakan lima liter contoh dari setiap bahan aspal yang
digunakan dalam pekerjaan yang dilengkapi dengan sertifikat dari pabrik
pembuatnya diserahkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
 Pekerjaan dilakukan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan lalu
lintas satu lajur tanpa merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan
hanya menimbulkan gangguan minimal bagi lalu lintas.
 Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan sikat mekanis atau kompresor.
 Kontraktor akan melakukan percobaan lapangan dibawah pengawasan
Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan tingkat takaran yang tepat (liter per
meter persegi) bahan aspal cair. Takaran pemakaian o,4 sampai 1,3 liter per
meter persegi untuk lapisan pondasi agregat tanpa bahan pengikat.
 Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan
harus di ukur dan ditandai. Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik
maka bahan aspal harus disemprotkan dengan batang penyemprot dengan
kadar aspal yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
 Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu
lajur atau setengah badan jalan dan harus ada bagian tumpang tindih
(overlap) selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi lajur yang bersebelahan.
 Lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindungi dengan bahan yang cukup
kedap. Penyemprotan dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas
pelindung tersemprot, dengan demikian seluruh nosel bekerja dengan benar
pada sepanjang bidang jalan yang akan disemprot.
 Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan
segera diukur dari volume sisa dalam tangki dengan meteran tongkat celup.
 Setelah pelaksanaan penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan
tergenang diatas permukaan yang telah disemprot harus diratakan dengan
menggunakan alat pemadat roda karet, sikat ijuk alat penyapu dari karet.
 Tempat-tempat yang disemprot dengan lapis resap pengikat yang
menunjukkan adanya bahan aspal yang berlebihan ditutup dengan bahan
penyerap (blotter material).
 Lapisan berikutnya hanya dapat dihampar setelah bahan resap pengikat
telah meresap sepenuhnya kedalam lapis pondasi dan telah mengeras
dalam waktu paling sedikit 48 jam setelah penyemprotan atau sebagai mana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
 Lalu lintas tidak diijinkan lewat sampai bahan aspal telah meresap dan
mengering serta tidak akan terkelupas akibat dilewati roda lalu lintas.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir pekerjaan Lapis Resap Pengikat Aspal Cair sebagai berikut :
6.10 Laston Lapis Pondasi (HRS-Base)

 Lapis aspal beton (Laston) lapis Pondasi (HRS-Base) memiliki ukuran maksimum
garegat 19 mm. tebal lapisan Ponsasi HRS-Base 5 cm dengan toleransi tidak
lebih dari 3 mm. berat aktual yang dihampar dipantau dengan menimbang setiap
muatan truck yang meninggalkan pusat instalasi pencampur aspal.
 Produksi HRS-BASE dipusat instalasi pencampur aspal menggunakan bahan
aggregate yang dihasilkan stone crusher dengan komposisi campuran sesuai
rancangan dalam Job Mix Design. Bahan yang digunakan untuk campuran terdiri
dari aggregate kasar, aggregate halus, bahan pengisi (filler) dengan tambahan
semen, aspal dan bahan anti pengelupasan disediakan dalam jumlah yang cukup
serta dari sumber bahan yang telah diseleksi sesuai rancangan campuran (JMD).
Pada tahap awal produksi HRS-BASE akan dilakukan trial test dilapangan guna
mendapatkan jumlah lintasan pemadat yang digunakan dalam pekerjaan test ini
dilakukan diluar efektif.
 Agregat kasar untuk rancangan campuran adalah yang tertahan ayakan No. 4
(4,75 mm) yang dilakukan secara basah dan harus bersih, keras, awet dan bebas
dari lempung ata bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Agregat kasar berasal
dari batu pecah mesin dan disiapkan dalam ukuran nominal sesuai dengan jenis
campuran yang direncanakan.
 Agregat halus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari
bahan yang lolos ayakan No. 4 (4,75 mm) agregat pecah halus dan pasir
ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah


sehingga gradasi gabungan dan persentase pasir didalam campuran dapat
dikendalikan dengan baik.
 Ketebalan laston yang dikehendaki sebesar 5 cm dalam kondisi padat. Sesaat
sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan dari
bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang
dibantu dengan cara manual bila diperlukan. Bilamana permukaan yang akan
dilapisi terdapat atau mengandung sejumlah bahan dengan rongga dalam
campuran yang tidak memadai, sebagimana yang ditunjukkan dengan adanya
kelelehan plastis dan/atau kegemukan (bleeding), seluruh lapisan dengan bahan
plastis ini harus dibongkar. Pembongkaran semacam ini harus diteruskan ke
bawah sampai diperoleh bahan yang keras (sound). Toleransi permukaan setelah
diperbaiki harus sama dengan yang disyaratkan untuk pelaksanaan lapis pondasi
agregat.
 Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuran beraspal dalam
pekerjaan, kontraktor akan menunjukkkan semua usulan metode kerja, agregat,
aspal, dan campuran memadai dengan membuat dan menguji campuran
percobaan di laboratorium dan juga dengan penghamparan campuran percobaan
yang dibuat di instalasi pencampur aspal.
 Instalansi pencampur aspal (AMP) dipasang dilokasi yang jauh dari permukiman
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan .
 AMP berupa pusat pencampuran dengan sistem penakaran (baching) yang
dilengkapi ayakan panas (hot bin screen) dan mampu memasok mesin
penghampar secara terus menerus bilamana menghampar campuran pada
kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki. AMP dilengkapi dengan alat
pengumpul debu (dust collector) yang lengkap.
 Tangki penyimpanan aspal dilengkapi dengan pemanas yang dapat dikendalikan
dengan efektif dan handal sampai temperatu dalam rentang yang dipersyaratkan.
 Tiap muatan Truck pengangkut (Dump Truck) ditutup dengan kanvas/terpal agar
dapat melindungi campuran aspal terhadap cuaca dan proses oksidasi
 Peralatan penghampar dan pembentuk harus penghampar mekanis bermesin
sendiri yang disetujui yang mampu menghampar dan membentukcampuran
beraspal yang sesuai dengan garis, kelandaian serta penampang melintang yang
diperlukan.
 Alat penghampar dilengkapi dengan screed (perata) baik dengan jenis penumbuk
(tamper) maupun jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi screed (sepatu)
pada temperatur yang diperlukan
 Penyiapan permukaan yang akan dilapisi sebelum penghamparan dengan
membersihkan dari bahan yang lepas dan tidak dikehendaki dengan sapu
mekanis yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan.
 Sebelum penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar harus dipanaskan.
Campuran beraspal harus dihampark dan diratakan sesuai kelandaian, elevasi
serta bentuk penampang melintang yang dipersyaratkan.
 Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bila pekerjaan dilaksanakan lebih dari satu lajur.
 Mesin vibrasi pada screed alat penghampar harus dijalankan selama
penghamparan dan pembentukan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Alat penghampar harus dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak


menyebabkan retak permukaan, koyakan atau bentuk ketidakrataan lainnya pada
permukaan.
 Bila jalan yang dihampar hanya setengah lebar jalan atau hanya satu lajur untuk
setiap kali pengoperasian, maka urutan penghamparan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur
yang satu dengan yang bersebelahan pada setiap hari produksi dibuat seminimal
mungkin.
 Segera setelah campuran beraspal dihampar dan diratakan, permukaan tersebut
harus diperiksa dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
Temperatur campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus
dipantau.
 Pemadatan awal dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja. Pemadatan
awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada didekat alat
penghampar. Setiap titik perkerasan akan menerima minimum dua lintasan
penggilasan awal. Pemadatan kedua dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet/tire roller sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal. Pemadatan akhir
atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi), bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan
setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilaksanakan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Laston Lapis Pondasi (HRS-Base) sebagai berikut :

Pemeriksaan &
Kesiapan AMP
Laston (HRS-Base)
Selesai
Pemeriksaan Stock
Pile Bahan HRS-
Produksi HRS-Base
Kesiapan Permukaan

Job Mix Formula


(JMFI
Angkutan
Pengamparan
Temperatur Perbaikan
(repairing)
Y
T
Cek Ketebalan,
Temperatur,
Kerataan Perbaikan
Y (Repairing)
T
Pembadatan
(Compaction)
Perbaikan
Y
(Repairing)
T
Cek, Ketebalan dan
Kerataan

Selesai

6.11 Bahan Anti Pengelupasan

Prosedur Pelaksanaan :
 Bahan anti pengelupasan hanya digunakan jika stabilitas Marshall sisa
campuran beraspal sebelum ditambah bahan anti pengelupasan lebih besar
dari yang disyaratkan.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Bahan anti pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam


bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan menggunakan pompa
penakar (dozing pump) sesaat sebelum dilakukan proses pencampuran
basah di pugmil.
 Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2 % - 0,4 %
terhadap berat aspal.

6.12 Beton Mutu Sedang fc’ = 20 Mpa

Prosedur Pelaksanaan :
 Beton Mutu Sedang f’c 20 MPa merupakan beton mutu sedang yang bersifat
struktural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton
mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan atas Plat Duiker/atau
Box Culvert atau ada petunjuk lain dari Direksi. Pekerjaan ini juga sudah
termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
 Sebelum melakukan pekerjaan, Kontraktor terlebih dahulu menunjukan
semen, usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil
pengujian material dan campuran dilaboratorium berdasarkan kuat beton
untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik, mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF.
 Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi
kriteria teknis utama, yaitu kelecekan (workability), kekuatan (Strength), dan
keawetan (durability). Kontraktor akan membuat gambar detil untuk seluruh
perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi
pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.

Tahapan Pelaksanaan :
 Semen, Pasir, Agregat/Kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer.
 Beton di cor kedalam bekisting yang telah disiapkan
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

6.13 Baja Tulangan U 24 Polos

Prosedur Pelaksanaan :
 Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang
memiliki tegangan leleh karakteristik 2.400 kg/cm 2. Pekerjaan ini mencakup
pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar Rencana.
 Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian
disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap
pertulangan diikat dengan menggunakan kawat beton.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

6.14 Pasangan Batu

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan pemasangan batu adalah suatu istilah kegiatan yang
menggambarkan perakitan batu dengan menggunakan mortar semen.
Pekerjaan ini termasuk suplly semua material, persiapan pondasi dan
semua pekerjaan lainnya yang perlu untuk melengkapi struktur tersebut
yang dilaksanakan berdasarkan spesifkasinya yang ditunjukkan pada
gambar atau instruksi dari Direksi Pekerjaan.
 Pasang patok sebagai acuan untuk pondasi dan ikatkan benang sepanjang
patok-patok tersebut.
 Penggalian untuk pondasi sampai kedalaman yang telah ditentukan.
Penggalian untuk setiap kedalaman yang lain harus atas persetujuan dari
pengawas.
 Batu besar dan padat harus diletakkan pada bagian bawah dari pondasi
yang diikuti dengan pemberian lapisan semen.
 Ketika pengadukan semen mortar, proporsi semen harus sesuai dengan
spesifikasi teknis. Mortar semen harus diaduk dengan menggunakan molen
(concrete mixer). Untuk memastikan porsi campuran yang benar, tong/kotak
pengukur dari kayu harus digunakan.
 Set Patok dan benang untuk membuat ketinggian dan untuk mendapatkan
permukaan yang rata.
 Batu-batu besar harus digunakan untuk permukaan bawah dan di bagian
sudut. Batu harus ditidurkan dengan bagian memanjang posisi horizontal
dan bagian muka batu yang tampak harus diset dudukannya secara paralel.
 Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dan dibasahi. Mortar semen
harus dipasang sebelum dan sesudah pemasangan setiap batu. Pada celah
yang besar antar batu harus diisi dengan batu kecil yang kuat beserta
mortar semen. Ketebalan mortar semen harus berkisar antara 2 sampai 5
cm dan harus dilaksanakan seminimum mungkin untuk memastikan semua
celah antar batu terisi dengan mortar semen.
 Permukaan yang telah diselesaikan dan ketika mortar semen mulai
mengeras harus secepatnya dilakukan perawatan dengan cara
menyemprotkan air. Lama masa perawatan dilakukan sesuai dengan yang
tercantum dalam spesifikasi atau sesuai dengan instruksi dari Direksi
Pekerjaan.
 Pasangan batu yang telah siap dikerjakan harus ditutupi dengan plesteran
yang halus. Umumnya ketebalan lapisan plesteran adalah 15 mm.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu sebagai berikut :

Stake Out Penggalian Elevasi ?

Tidak Ya
Lantai Kerja

Pasang Batu

Pemadatan Penimbunan Pengeringan

Selesai

6.15 Patok Pengarah

Prosedur Pelaksanaan :
 Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan patok pengarah sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan.
 Semua patok dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam
kuat pada tempatnya, terutama selama pengerasan (setting) beton.
 Semua patok pengarah harus diberi satu lapis cat dasar (primer) satu lapis
cat bawah permukaan dan satu lapis akhir sebagai lapis permukaan sesuai
gambar kerja.

6.16 Patok Kilometer

Prosedur Pelaksanaan :
 Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan patok kilometer sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan.
 Semua patok dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam
kuat pada tempatnya, terutama selama pengerasan (setting) beton.

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

 Semua patok kilometer harus diberi satu lapis cat dasar (primer) satu lapis
cat bawah permukaan dan satu lapis akhir sebagai lapis permukaan sesuai
gambar kerja
6.17 Mandor

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan dapat diminta (requested) secara tertulis oleh kontraktor maupun
diperintah oleh Direksi Pekerjaan.
 Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu perintah pekerjaan
harian oleh Direksi Pekerjaan. Setelah perintah untuk pekerjaan yang
dilaksanakan berdasarkan pekerjaan harian telah selesai, kontraktor akan
menyiapkan mata pembayaran untuk Mandor.
 Penyampaian tagihan harus dilengkapi dengan seluruh data penunjangnya,
pada permohonan pembayaran sementara (interim payment), melalui
sertifikat Bulanan.
 Data penunjang untuk tagihan pekerjaan harian ini harus termasuk semua
catatan harian yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

6.18 Pekerja Biasa

Prosedur Pelaksanaan :
 Pekerjaan dapat diminta (requested) secara tertulis oleh kontraktor maupun
diperintah oleh Direksi Pekerjaan.
 Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu perintah pekerjaan
harian oleh Direksi Pekerjaan. Setelah perintah untuk pekerjaan yang
dilaksanakan berdasarkan pekerjaan harian telah selesai, kontraktor akan
menyiapkan mata pembayaran untuk Pekerja Biasa.
 Penyampaian tagihan harus dilengkapi dengan seluruh data penunjangnya,
pada permohonan pembayaran sementara (interim payment), melalui
sertifikat Bulanan.
 Data penunjang untuk tagihan pekerjaan harian ini harus termasuk semua
catatan harian yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal : 43 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

7. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan :07 Desember 2022 Hal : 44 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

8. Jadwal Tenaga Kerja


CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

9. Jadwal Peralatan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

10. Jadwal Material

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

11. Rencana dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,


Inspeksi dan Pengujian

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

12. Daftar Kriteria Penerimaan

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK


No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

13. Daftar Induk Dokumen

N PENERBIT/PENYUSUN/
JUDUL DOKUMEN TAHUN ISI DOKUMEN
O PEMBUAT
                                         
Dinas Pekerjaan Umum
1 Dokumen Pengadaan     Dan Penataan Ruang 2022 Dokumen Lelang  
Bidang Bina Marga
              Provinsi Maluku Utara                
                                         
Dinas Pekerjaan Umum
Spesifikasi
2       dan Penataan Ruang 2022 Spesifikasi Teknik  
Teknis
Bidang Bina Marga Daerah
              Provinsi Maluku Utara                
Dinas Pekerjaan Umum
Gambar rencana
3 Gambar Rencana       dan Penataan Ruang 2022
awal
Bidang Bina Marga Daerah
              Provinsi Maluku Utara                
Dinas Pekerjaan Umum
Surat Perjanjian Kerja
4 dan Penataan Ruang 2022 Kontrak Kerja    
Konstruksi
Bidang Bina Marga Daerah
              Provinsi Maluku Utara                
                                         
                                         

CV. MODERN MAJU MEMBANGUN

RENCANA MUTU KONTRAK


No. Dok : Tgl Diterbitkan : Hal :
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

14. Penutup

Demikian Dokumen Rencana Mutu Kontrak ini dibuat yang penerapan dan
peleksanaannya dilapangan akan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan
direksi Pekerjaan dari instansi pemilik proyek.

Labuha,

Jervis Geovanny Leo


Kuasa Direktur

Anda mungkin juga menyukai