DAFTAR ISI
Surat Pengantar
Daftar Isi................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
1.1 Umum………………………………………………………….. 1
1.2 Maksud dan Tujuan………………………………..………….. 3
1.3 Pedoman Pengawasan……………………………………….. 4
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
B. Surat Teguran
KATA PENGANTAR
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Sebagai pedoman pelaksanaan diperlukan pemahaman yang saling mengisi antara Pihak
Pemberi Kerja dan Pihak Penyedia Jasa, sehingga Laporan Akhir perlu di sampaikan dimana
laporan ini memuat hasil keseluruhan dari lingkup seluruh pekerjaan penyusunan
Perencanaan Kegiatan Cipta Karya, Tata Ruang Dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2016.
Laporan Akhir ini disampaikan kepada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang Dan Sumber Daya
Air Provinsi Riau sebagai acuan Pelaksanaan Pekerjaan fisik dilapangan.
Semoga laporan ini dapat bermamfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
BAB I
PENDAHULUAN
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Perlu kami jelaskan bahwa dalam kondisi ekarang ini di desa kami di musim
penghujan jalan begitu jelek di area pinggiran sungai dan tidak bisa dilewati mobil
dikarenakan jalan sempit dan rusak. Dan di daerah tersebut rawan dengan tanah longsor
Dengan keadaan di atas maka dapat dipastikan bahwa pada waktu musim hujan
dengan intensitas tinggi, maka aliran air di sungai sangat deras sehingga mengakibatkan tanah
di sekitar sungai banyak yang longsor dan sungai menjadi cepat melebar bahkan kadang
salah satu upaya untuk perlindungan manusia dari erosi, selain itu juga untuk menambah
masyarakat menjaga kebersihan dan kelestarian sumber daya air dengan tidak membuang
sampah ke sungai. Tujuan pembuatan dinding penahan tanah/ talud dan tanggul bronjong
yaitu untuk mencegah terjadinya erosi pada bantaran sungai bila terjadi curah hujan yang
tinggi/banjir. Diharapkan dengan adanya talud ini akan mengurangi dampak bencana seperti
banjir, tanah longsor di sungai yang sering terjadi di musim hujan. Keadaan dinding penahan
tanah (turap) yang representative adalah hal yang tidak dapat di tawar-tawar lagi demi
dinding penahan tanah sebagai penopang pondasi bangunannya. Karena banyak rumah-rumah
yang berada di daerah pinggiran sungai, maka dinding penahan tanah harus dapat menahan
tekanan tanah, beban pondasi dan bobot rumah itu sendiri (tidak boleh runtuh). Pembangunan
dinding penahan tanah (turap) harus benar-benar berdasarkan perhitungan kestabilan dan
faktor keselamatan karena kesalahan yang terjadi dalam pembangunan dinding penahan tanah
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
dapat berakibat fatal yaitu kerugian harta benda dan hilangnya korban jiwa. Oleh karena itu,
Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan kegiatan pembangunan turap Desa Teluk Papai Kab.
Bengkalis.
Maksud dari perencanaan ini pada dasarnya adalah dalam rangka mempersiapkan
Detail Perencanaan Pekerjaan untuk pelaksanaan pembangunan fisik turap Desa Teluk Papai
Kab. Bengkalis.
Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk membantu dinas Pekerjan Umum dalam
rencana yang telah dituangkan dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
A. Kegiatan Persiapan
Pengumpulan Data
3. Data Fisika dan Kimia (Iklim, angin/ udara, curah hujan, sinar matahari,
4. Data Biologi (Flora darat, fauna darat, flora air, fauna air)
yang relevan.
10.Pengumpulan data daerah aliran sungai seperti peta tata guna lahan, peta jenis
15.Peta topografi.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan areal pengukuran serta pemasangan
patok yang di kaitkan pada patok Bench Mark ( BM ) yang ada serta mengamati
kondisi topografi lokasi pembangunan Turap Pengaman Tebing Desa Benteng Barat –
Benteng Timur Kecamatan Sungai Batang. Kegiatan pengukuran ini juga membuat
rencana kerja untuk survey detail pengukuran dan menyarankan posisi patok Bench
Mark pada lokasi / titik yang akan di jadikan referensi. Jenis Pengukuran ini meliputi
Pengukuran situasi
Menginventarisasi bangunan
lokasi penting.
penelitian tanah harus dapat diberikan informasi yang cukup tentang sifat karakteristik
tanah. Jenis penelitian yang harus dilakukan adalah : sondir, boring pengambilan
o Sondir
Sondir yang akan dilaksanakan sampai dengan tanah keras tekanan Conus 120 Kg/cm
o Boring
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Tujuan utama dan pembuatan lobang bor adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang
susunan lapisan tanah yang ada dan berapa tebal dari tiap-tiap jenis lapisan tanah yang
dijumpai yang dikerjakan dengan tenaga manusia (hand auger) sebanyak 8 titik.
Pengambilan contoh tanah asli dan penelitian laboratorium Pengambilan contoh tanah
o Batas-batas Atterberg
o Harga-harga Q dan C
o Letak titik-titik pengambilan contoh tanah adalah sama dengan titik bor.
Contoh tanah diambil pada setiap lapisan tanah yang berbeda strukturnya.
Melakukan survey yang mencakup data eksisting fasilitas-fasilitas air bersih yang akan
Melakukan survey fisik daerah perencanaan yang meliputi jaringan pipa air bersih yang ada,
topografi daerah perencanaan dan lokasi infrastruktur yang ada. Melakukan survey dan
Menyiapkan gambar-gambar kerja dengan skala yang disesuaikan dengan kebutuhan standar
gambar A3 dan Typecal Design, dimana semua gambar yang ada akan diberikan kepada
pemberi pekerjaan berupa data-data yang disertai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Bab I - Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang, latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, lingkup kegiatan
Bab Ini menguraikan tentang gambaran umum daerah perencanaan yang terdiri dari lokasi
Bab III – Perencanaan Detail Pelaksanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum.
Bab ini menguraikan tentang upaya dan perencanaan teknis untuk Pengembangan dan
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
Wilayah Kabupaten Bengkalis terletak pada bagian pesisir Timur Pulau Sumatera
antara 2º7’37,2” - 0º 55’33,6” Lintang Utara dan 100º57’57,6” - 102º30’25,2” Bujur Timur.
kemiringan lereng rata - rata 2 - 6, mdpl. Bentuk wilayah daratannya sebagian besar datar
dengan kemiringan berkisar antara 0 – 3%, mencakup 71% (551.949 ha) dari luas wilayah
kabupaten, kecuali pada beberapa bagian kecil di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit
Batu yang memiliki kemiringan lereng antar 3 – 8% mencakup 19% (147.705 ha), antara 8 -
16 % (berombak dampai bergelombang) mencakup luas 2% (15.548 ha) dan kemiringan >
16% (bergelombang sampai berbukit kecil) seluas 8% (62.191 ha), Fisiografi wilayah
1) Cekungan Rawa
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Daerah ini dijumpai dibagian tengah, berupa cekungan tertutup yang terdiri dari rawa
gambut yang berasal dari bahan endapan aluvial. Bentuk wilayah datar sampai cekung
(0 – 3%) dengan drainase jelek. Bentuk ini mencakup 71% luas kabupaten yang
tersebar di Kecamatan Rupat, Rupat Utara, Bengkalis, Bantan, Bukit Batu dan Siak
Kecil.
2) Dataran
Fisiografi ini berasal dari endapan aluvial mencapai 21% dari luas kabupaten. Bentuk
wilayah pada unit fisiografi ini adalah bergelombang sampai berombak (3 – 18%).
Drainase sedang sampai baik. Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk
dataran ini juga berasal dari sabuk meander dan teras laut tua. Unit ini terdapat pada
Bukit Batu.
kelompok kubah gambut dan kelompok marin. Kelompok kubah gambut berkembang dari
endapan organik dan semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang dipengaruhi
oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam. Sedang kelompok marin berkembang dari
endapan mineral yang dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai lebar bervariasi
Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bukit Batu. Sungai - sungai tersebut adalah Sungai Siak
Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, Sungai Senebak, Sungai Raya, Sungai Rempang,
Sungai Nyiur, Sungai Sair, Sungai Penonton, Sungai Jangkang, Sungai Bantan Tengah, dan
Sungai Kembung Luar. Diantara sungai yang ada di Kabupaten Bengkalis, yang sangat
adalah Sungai Siak dengan panjang 300 km, dan Sungai Siak Kecil 90 km.
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Beberapa sungai yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa diantaranya adalah
Sungai Siak Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, Sungai Penebak, Sungai Raya,
Sungai Rempang, Sungai Nyiur, Sungai Suir, Sungai Penonton, Sungai Jangkang dan Sungai
Bantan Tengah. Sungai – sungai tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sehingga
intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air tanah di wilayah ini bersifat
payau/asin dengan salinitas sedang sampai tinggi. Diantara sungai yang ada di daerah ini
yang sangat penting sebagai sarana perhubungan utama dalam perekonomian penduduk
adalah Sungai Siak dengan panjang 300 km, Sungai Siak Kecil 90 km dan Sungai Mandau 87
km.
Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah gambut yang
tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Mandau dan Rupat. Pada beberapa bagian wilayah banyak
yang masih mengalami genangan, terjadi di Kecamatan Rupat dan Mandau. Keberadaan
2.2. Administratif
Luas wilayah Kabupaten Bengkalis 7.773,93 km2, terdiri dari pulau-pulau dan lautan.
Tercatat sebanyak 17 pulau utama disamping pulau-pulau kecil lainnya yang berada di
wilayah Kabupaten Bengkalis. Jika dirinci luas wilayah menurut kecamatan dan
yang terluas yaitu 2.503 km2 (32,20%) dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan
Meranti.
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Kabupaten Bengkalis terdiri dari 8 Kecamatan dan terdiri dari 155 desa/kelurahan,
luas wilayah kabupaten Bengkalis adalah sebesar 777.393 ha dengan perkiraan luas
terbangun seluas 76899 ha. Nama, luas wilayah dan jumlah kelurahan setiap kecamatan dapat
Tabel 2.1 Nama, luas wilayah per kecamatan dan jumlah kelurahan
Jarak terjauh antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten Bengkalis adalah
ibukota Kecamatan Mandau yaitu Kelurahan Air Jamban (Duri) dengan jarak lurus 103 km.
Dan jarak terdekat selain Kecamatan Bengkalis adalah ibukota Kecamatan Bantan, yaitu desa
Selat Baru, dan ibukota Kecamatan Bukit Batu, yaitu Kelurahan Sungai Pakning dengan jarak
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
lurus 15 km. Keterangan mengenai wilayah administratif Kabupaten bengkalis dapat dilihat
2.3. Demografi
Penduduk Kabupaten Bengkalis pada tahun 2013 tercatat sebanyak 543.786 jiwa yang
terdiri 281.253 jiwa laki-laki dan 262.533 jiwa perempuan. Kecamatan yang paling banyak
penduduknya adalah Kecamatan Mandau yaitu 239.361 jiwa dan kecamatan yang paling
Kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang terpadat pada tahun 2013 yaitu Kecamatan
Mandau dengan tingkat kepadatan mencapai 255 jiwa per kilometer persegi, sedangkan
Kecamatan Rupat Utara merupakan kecamatan yang paling jarang penduduknya dengan
tahun terakhir (2007-2012) yaitu sekitar 2,33%, dimana pertumbuhan terbesar terjadi pada
BAB III
PERENCANAAN TALUD
3.1. Irigasi
Berdasarkan PP No. 23 tahun 1982 tentang irigasi, irigasi adalah usaha penyediaan
dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Sedangkan jaringan irigasi adalah saluran dan
pembuangan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai
Ditinjau dari cara pemberian airnya, irigasi di bagi menjadi 4 ( tiga ) jenis :
Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk
mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada umumnya irigasi ini banyak
digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi menjadi: irigasi genangan liar, irigasi genangan dari
Irigasi bawah tanah adalah irigasi yang menyuplai air langsung ke daerah akar
tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah. Dengan demikian tanaman yang
diberi air lewat permukaan tetapi dari bawah permukaan dengan mengatur muka air tanah.
Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air hujan dimana
penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan (4 –6 Atm)
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
sehingga dapat membasahi areal yang cukup luas. (Standar Perencanaan Irigasi Bagian 2,
2002).
Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi pengelolaan tanah karena
dengan pengairan ini tidak diperlukan permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini
dapat mengurangi kehilangan air disaluran karena air dikirim melalui saluran tertutup. 7
Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman tetapi pipa
tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jaringan
c. Irigasi teknis
Dalam suatu jaringan irigasi yang dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional
pokok yaitu :
2. Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak- petak
tersier.
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
kolektif, air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air
Di dalam jaringan irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atai diatur sehingga
air lebih akan mengalir ke saluran pembuang. Persediaan air biasanya berlimpah dan
kemiringan berkisar antara sedang dan curam. Oleh karena itu hampir-hampir tidak
diperlukan teknik yang sulit untuk pembagian air. Jaringan irigasi ini walaupun mudah
a. Ada pemborosan air dan karena pada umumnya jaringan ini terletak di daerah yang
tinggi, air yang terbuang tidak selalu dapat mencapai daerah rendah yang subur. 9
b. Terdapat banyak pengendapan yang memerlukan lebih banyak biaya dari penduduk
pendek.
Pada jaringan irigasi semi teknis, bangunan bendungnya terletak di sungai lengkap
dengan pintu pengambilan tanpa bangunan pengukur di bagian hilirnya. Beberapa bangunan
permanen biasanya juga sudah dibangun di jaringan saluran. Sistim pembagian air biasanya
daerah yang lebih luas dari pada daerah layanan jaringan sederhana.
Salah satu prinsip pada jaringan irigasi teknis adalah pemisahan antara saluran
irigasi/pembawa dan saluran pembuang. Ini berarti bahwa baik saluran pembawa maupun
mengalirkan air irigasi ke sawah - sawah dan saluran pembuang mengalirkan kelebihan air
Bangunan utama (head works) dapat didefinisikan sebagai kompleks bangunan yang
direncanakan di dan sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam
mengukur banyaknya air yang masuk. Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam
energi, satu atau dua pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan (jika diperlukan) kantong
lumpur, tanggul banjir pekerjaan sungai dan bangunan – bangunan pelengkap. Bangunan
a. Bendung
berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi bendung bertujuan untuk
menaikkan dan mengontrol tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi
muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake. Konstruksi bendung dilengkapi
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
dengan bangunan pengambilan intake yang berfungsi mengarahkan air dari sungai
Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai yang mengalirkan air
sungai ke dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai. Dalam
keadaan demikian, jelas bahwa muka air di sungai harus lebih tinggi dari daerah yang
diairi dan jumlah air yang dibelokkan harus dapat dijamin cukup.
air irigasi pada waktu terjadi surplus air di sungai agar dapat dipakai sewaktu-waktu
terjadi kekurangan air. Jadi, fungsi utama waduk adalah untuk mengatur aliran
sungai.Waduk yang berukuran besar sering mempunyai banyak fungsi seperti untuk
keperluan irigasi, tenaga air pembangkit listrik, pengendali banjir, perikanan dsb.
Waduk yang berukuran lebih kecil hanya dipakai untuk keperluan irigasi.
secara gravitasi temyata tidak layak dilihat dari segi teknis maupun ekonomis. Pada
mulanya irigasi pompa hanya memerlukan modal kecil, tetapi biaya eksploitasinya
mahal.
3.5. Tanah
Istilah “tanah” dalam bidang mekanika tanah dimaksudkan untuk mencakup semua
bahan dari tanah lempung sampai kerakal; jadi semua endapan alam yang bersangkutan
Tanah dibentuk oleh pelapukan fisika dan kimiawi pada batuan. Pelapukan fisika
terjadi atas dua jenis. Jenis pertama adalah penghancuran disebabkan terutama oleh
pembasahan dan pengeringan terus-menerus atau pun pengaruh salju atau es. Jenis kedua
adalah pengikisan, akibat air, angin, atau pun sungai es (glacier). Proses ini menghasilkan
butir yang kecil sampai yang besar, namun komposisinya masih tetap sama dengan batuan
asalnya. Butir lanau dan pasir biasanya terdiri atas satu jenis mineral saja. Butir lebih kasar
terdiri atas beberapa jenis mineral, seperti halnya pada batuan asalnya. Perlu dimengerti
bahwa pelapukan fisika tidak pernah menghasilkan tanah bersifat lempung. Untuk
Pelapukan kimiawi adalah proses yang lenih rumit daripada pelapukan fisika.
Pelapukan kimiawi memerlukan air serta oksigen dan karbon dioksida. Proses kimiawi ini
mengubah mineral yang terkandung dalam batuan menjadi jenis mineral lain yang sangat
berbeda sifatnya. Mineral baru ini disebut mineral lempung (clay minerals). Jenis mineral ini
yang terkenal adalah kaolinite, illite dan montmorillonite. Mineral ini masih termasuk bahan
dan besrnya umumnya lebih kecil dari 0,002 mm. Mineral lempung inilah yang menghasilkan
Jenis mineral lempung yang dihasilkan pada suatu keadaan tertentu bergantung pada
batuan asal dan lingkungan pelapukan. Faktor-faktor penting adalah iklim, topografi, dan
nilai ph dari air yang merembes dalam tanah. Misalnya, kaolinate dibentuk dari mineral
feldspar akibat air dan karbon dioksida. Kwarsa adalah mineral yang paling tahan terhadap
pelapukan, sehingga tanah yang berasal dari granit biasanya mengandung banyak butir kasar
yang terdiri atas kwarsa, (tercantum dengan butir lain yang lebih halus). Pelapukan kimiawi
paling keras pada iklim panas dan basah. Pada iklim semacam ini pelapukan dapat
sedalam puluhan meter. Cara pelapukan sebetulnya kurang penting diketahui dengan teliti;
yang penting adalah sifat tanah yang dihasilkan oleh proses pelapukan.
Selain pelapukan fisika dan kimiawi, ada faktor lain yang terlibat dalam cara
pembentukan tanah. Faktor terpenting adalah pengangkutan butir tanah dan kemudian
pengendapannya di lain tempat seperti laut atau danau. Proses ini diperlihatkan pada
Gambar.1. Tanah yang terbentuk langsung akibat pelapukan kimiawi disebut tanah residu
(residual soil). Tanah ini tetap pada tempat pembentukannya di atas batuan asalnya. Hujan
menyebabkan erosi dan tanah di angkut melalui sungai sampai mencapai laut atau danau.
Disini terjadi pengendapan lapisan demi lapisan pada dasar laut atau danau. Proses ini dapat
berlangsung selama ribuan atau jutaan tahun. Tanah ini disebut tanah endapan (sedimentary
Jenis tanah ini mempunyai sifat teknik yang umumnya jauh lebih baik daripada tanah
endapan. Di pulau Jawa bahan vulkanis berupa breksi, batu pasir vulkanis (tuffaceous
Bahan vulkanis ini mengalami pelapukan sampai menghasilkan tanah yang berbutir
halus dan berkohesi (fine grained cohesive soil). Tanah yang dihasilkan dapat dibagi secara
garis besar menjadi dua jenis utama, yang saling berkaitan erat. Jenis pertama adalah
lempung merah tropis (tropical red clay or lateritic clay) yang banyak terdapat pada bagian
lereng-lereng gunung api yang tidak tinggi. Tanah ini terkenal dengan nama tanah merah.
Jenis kedua adalah tanah lempung berwarna coklat kekuningan, yang terdapat pada bagian
lereng gunung api yang tinggi. Lereng biasa pada gunung berapi di Jawa terlihat terdiri atas
tanah merah (atau merah kecoklatan) sampai ketinggian di sekitar 1000 m. Umumnya, makin
tinggi makin berkurang warna merahnya sampai akhirnya kalau lebih tinggi dari 1000 m
warnanya akan hilang sama sekali dan diganti dengan warna coklat kekuningan. Tanah ini
Kedua jenis tanah ini mengandung clay minerals yang tidak terdapat pada tanah
endapan biasanya, yaitu tanah merah mengandung halloysite, sedangkan lempung abu
mengandung allophone. Mineral ini memberikan sifat-sifat tanah yang tidak umum. Ada
beberapa istilah yang dipakai sebagai nama kedua jenis tanah ini; dipakai istilah tanah merah
dan lempung abu vulkanis (Wesley, 2012). Jenis tanah timbunan yang digunakan di lokasi
studi berasal dari tanah setempat dengan jenis tanah lempung kelanauan berbutir kasar.
fondasi tanah lunak atau pemadatan tanah urugan pada kadar air yang tinggi perlu
mempertimbangkan :
tanah yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan suatu interval waktu
b. Cara mencegah terjadinya keruntuhan dan penurunan tidak merata pada waktu
pembangunan, dengan :
Menjaga peningkatan tekanan air pori agar tidak melampaui batas tertentu
Perbaikan tanah dalam pada tanah lunak dapat dibedakan atas dua pertimbangan,
yaitu dengan atau tanpa memperbaiki sifat teknis tanah lunak, yaitu dengan (Carlina, 2008) :
a. Membuat struktur penahan tiang atau tembok penahan tanpa perkuatan tanah.
penjangkaran/tiang mikro
c. Melakukan injeksi semen (grouting) atau freezing jika tidak diperlukan efek
Penginjeksian semen (grouting) jika muka air tanah tidak dapat diturunkan.
Cara vibrofloatasi atau kolom kerikil, jika beresiko terjadi likuifikasi pada
Pematusan well point, deep well dan lainnya, jika tidak beresiko terjadi
Drainase vertical jika waktu perbaikan yang tersedia tidak cukup panjang.
konstruksi yang digunakan untuk memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisi-
kondisi massa bahannya tidak memiliki kemiringan alam (its natural slope), dan juga
a. Dinding gravitasi yang dibuat dari balok batuan (stone masonry), bata atau
beton polos (plain concrete). Berat menyediakan stabilitas terhadap guling dan
geser.
b. Dinding konsol
pertebalan belakang.
f. Tumpuan jembatan.
Dinding-dinding penahan umumnya direncanakan untuk keadaan tanah tekanan aktif. Yaitu
suatu keadaan dimana gaya lateral cukup besar sehingga system mulai bertranslasi, atau
berotasi di sekitar tapak, maka perpindahan lateral mengakibatkan tekanan urugan berkurang
menjadi “aktif”. Sama halnya jika badan system cenderung putus, maka badan tersebut harus
berpindah ke arah depan (aksi balok konsol) agar tekanan dapat mengurani keadaan aktif.
Jika badan system tidak dapat menentang nilai yang berambah kecil ini, maka badan itu akan
Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada
a. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll)
b. Berat tanah
a. Batu kali murni & batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity)
14
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS
Lingkaran Mohr
Yang dimaksud dengan keseimbangan plastis (plastic equilibrium) di dalam tanah adalah
suatu keadaan yang menyebabkan tiap-tiap titik dalam massa tanah menuju proses ke suatu
keadaan runtuh. Rankine (1857) melakukan suatu penyelidikan kondisi tegangan tanah pada
keadaan keseimbangan plastis sehingga dikenal keadaan aktif Rankine dan keadaan pasif
Rankine.
CV. CIPTA BINA LESTARI 2016
Konsultan Pengawasan Perencanaan Dan Pengawasan
PEMBANGUNAN TURAP DESA TELUK PAPAI KAPAL KAB. BENGKALIS