#REF! : #REF!
#REF! : #REF!
#REF! : #REF!
#REF! : #REF!
#REF! : #REF!
Pembayaran (RP) RP
a b c d e f
Pembayaran (RP) RP
a b c d e f
A. Mobilisasi
B. Demobilisasi
D Jumlah (A + B + C) 78,000,000.00
F Total 78,000,000.00
G Dibulatkan 78,000,000.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 2,200,000.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 220,000.00
F Total 2,420,000.00
G Dibulatkan 2,420,000.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 393,100.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 39,310.00
F Total 432,410.00
G Dibulatkan 432,400.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
A. Penyiapan RK3K
1 Pembuatan Manual, Prosuder, Set 1.00 500,000.00 500,000.00
dan instruksi kerja, Ijin Kerja
B. Sosialisasi dan Promosi K3
1 Spanduk Lb 2.00 750,000.00 1,500,000.00
2 Poster Lb 2.00 500,000.00 1,000,000.00
3 Papan Informasi K3 Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
C Alat Pelindung Kerja
1 Pagar Pengaman Ls 1.00 750,000.00 750,000.00
2 Pembatas Area Ls 1.00 250,000.00 250,000.00
D Alat Pelindung Diri
1 Topi Pelindung Bh 50.00 150,000.00 7,500,000.00
2 Sarung Tangan Psg 30.00 65,000.00 1,950,000.00
3 Sepatu Safety untuk staf Psg 3.00 450,000.00 1,350,000.00
4 Sepatu Keselamatan Bh 50.00 150,000.00 7,500,000.00
5 Rompi Safety Bh 50.00 163,000.00 8,150,000.00
6 Pelindung Pernafasan dan Mulut Bh 30.00 155,000.00 4,650,000.00
7 Pelindung Mata Psg 15.00 250,000.00 3,750,000.00
E Fasilitas Sarana Kesehatan
1 Peralatan P3K Ls 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00
2 Ruang P3K Ls 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00
F Rambu-Rambu
1 Rambu Petunjuk Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
2 Rambu Larangan Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
3 Rambu Peringatan Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
4 Rambu Kewajiban Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
5 Rambu Informasi Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
G Lain-lain terkait Pengendalian
Resiko K3
1 Alat Pemadam Api Ringan Bh 3.00 3,500,000.00 10,500,000.00
10 kg
D Jumlah (A + B + C) 68,850,000.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 6,885,000.00
F Total 75,735,000.00
G Dibulatkan 75,735,000.00
3. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
CV. FERDANA
JL. HANG LEKIR No. 03 RT.011 RW.004 RENGAT
RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI
(RKK)
PEKERJAAN :
DAFTAR ISI
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan
keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi.
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun
masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi.
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-
undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional.
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan.
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara
berkelanjutan.
Dalam rangka pengadaan Pekerjaan PEKERJAAN KONSTRUKSI REVITALISASI SMAN 1 PASIR PENYU Pada Pokja
Pemilihan Tahun Anggaran 2022 di Rengat, berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 Pekerjaan Pendahuluan, - Tersandung - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 2 1 2 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A 1
pas. Baouplank, - Terpukul Alat Pemukul - Tertusuk, Luka - Luka PUPR Nomor. Area);
Pengukuran, Pembersihan atau Palu 21/PRT/M/2019 dan
Lapangan dan - Kecelakaan Alat Kerja -
peraturan Lainnya Penggunaan perlengkapan APK dan 2 1 2
Pembongkaran - Tertusuk Kayu/Paku - Kecelakaan Kecil Lainnya Mengenai APD kerja standar;
Keselamatan dan
- Kecelakaan Alat atau Kesehatan Kerja - Penggunaan Rambu Peringatan serta 2 2 4
Material Pembongkaran Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
2 Pekerjaan Tanah, Galian, - Terkena Cangkul - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 2 2 4 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A
dan Cor Lantai Kerja - Terjatuh/Terpeleset ke - Luka-luka PUPR Nomor. Area);
area galian 21/PRT/M/2019 dan
- Kecelakaan Alat Kerja -
peraturan Lainnya Penggunaan perlengkapan APK dan 2 1 2
- Iritasi Pada Kulit Karena - Kecelakaan Kecil Lainnya Mengenai APD kerja standar;
Semen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja - Penggunaan Rambu Peringatan serta 2 2 4
Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
3 Pekerjaan Cor Beton, - Terjatuh atau Terpeleset - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
Bekisting dan pembesian Ketika Bekerja - Luka-luka, iritasi PUPR Nomor. Area);
(Kolom dan Balok) dan 21/PRT/M/2019 dan
Chemical rebar - Iritasi Pada Kulit Karena - Tertimpa Alat/Material peraturan Lainnya - Penggunaan Jaring Pengaman; 3 2 6
Semen - Kecelakaan Alat Kerja Mengenai - Penggunaan perlengkapan APK dan 3 2 6
Keselamatan dan APD kerja standar;
- Tangan Tersangkut Mollen - Kecelakaan Kerja Lainnya Kesehatan Kerja
- Terpukul Alat Pemukul - Penggunaan Rambu Peringatan serta 3 3 9
atau Palu Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
- Kejatuhan Benda alat-alat Kepada Para Pekerja, .
atau material kerja
- Terluka Akibat potongan - Penyedian Perlengkapan P3K 3 2 6
besi, kayu, atau paku
- Kecelakaan Alat atau
bahan kerja chemical rebar
PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
PERSYARATAN GKINAN AHAN RESIKO RESIKO PENGENDALIA GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NO URAIAN PEKERJAAN ( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL (F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR) KET.
N LANJUTAN
PERATURAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
Kecelakaan Alat atau
bahan kerja chemical rebar
PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
PERSYARATAN GKINAN AHAN RESIKO RESIKO PENGENDALIA GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NO URAIAN PEKERJAAN ( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL (F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR) KET.
N LANJUTAN
PERATURAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
4 Pekerjaan Pas. Bata dan - Iritasi Pada Kulit Karena - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
Plesteran Semen - Luka-luka, iritasi PUPR Nomor. Area);
21/PRT/M/2019 dan
- Terjatuh atau Terpeleset - Tertimpa Alat/Material peraturan Lainnya - Penggunaan Jaring Pengaman; 3 2 6
Ketika Bekerja - Kecelakaan Kerja Lainnya Mengenai - Penggunaan perlengkapan APK dan 3 2 6
Keselamatan dan APD kerja standar;
- Kejatuhan Benda alat-alat Kesehatan Kerja
atau material kerja - Penggunaan Rambu Peringatan serta 3 3 9
Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
6 Pekerjaan Pas. Rangka - Terjatuh atau Terpeleset - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Tali Keselamatan (Safety 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A 2
Atap, Pemasangan Atap, Ketika Bekerja - Tertimpa Alat/Material PUPR Nomor. Line);
Perabung dan Lisplank 21/PRT/M/2019 dan
- Terluka Kena Potongan - Luka - Luka peraturan Lainnya - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 3 2 6
Penutup Atap - Kecelakaan Alat Kerja Mengenai Area);
Keselamatan dan
- Kejatuhan Benda alat-alat - Kecelakaan Kerja Lainnya Kesehatan Kerja - Penggunaan Jaring Pengaman; 3 2 6
atau material kerja - Penggunaan perlengkapan APK dan 3 2 6
- Kecelakaan Alat Kerja APD kerja standar;
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
7 Pekerjaan Plafond dan - Terjatuh atau Terpeleset - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A 4
Rangka Plafond Ketika Bekerja - Tertimpa Alat/Material PUPR Nomor. Area);
21/PRT/M/2019 dan
- Kecelakaan alat kerja - Luka - Luka peraturan Lainnya - Penggunaan Jaring Pengaman; 3 2 6
- Terluka Kena Potongan - Kecelakaan Alat Kerja Mengenai - Penggunaan perlengkapan APK dan 3 2 6
Rangka Plafond Keselamatan dan APD kerja standar;
- Kecelakaan Kerja Lainnya Kesehatan Kerja
- Kejatuhan Benda alat-alat - Penggunaan Rambu Peringatan serta 3 3 9
atau material kerja Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
8 Pekerjaan Pas. Instalasi - Terjatuh atau Terpeleset - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan perlengkapan APK dan 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A 5
Listrik dan Armatur Ketika Bekerja - Luka - Luka, Tersentrum PUPR Nomor. APD kerja standar;
21/PRT/M/2019 dan
- Terkena Sengatan Aliran - Kecelakaan Kerja Lainnya peraturan Lainnya - Penggunaan Rambu Peringatan serta 3 3 9
Listrik Mengenai Metode kerja yang baik, Menyusun
Keselamatan dan instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kesehatan Kerja Kepada Para Pekerja, . 3 3 9
9 Pekerjaan Instalasi Air - Terjatuh atau Terpeleset di - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 2 2 4 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A
Area Pekerjaan - Kecelakaan Alat Kerja PUPR Nomor. Area);
21/PRT/M/2019 dan
- Kecelakaan Alat Kerja - Luka - Luka -
peraturan Lainnya Penggunaan perlengkapan APK dan 2 1 2
- Kecelakaan Kecil Lainnya Mengenai APD kerja standar;
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja - Penggunaan Rambu Peringatan serta 2 2 4
Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
10 Pekerjaan Cor Lantai dan - Iritasi Pada Kulit Karena - Terjatuh, Terpeleset Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 2 2 4 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A 3
Pasang Keramik Semen - Luka - Luka, Iritasi PUPR Nomor. Area);
21/PRT/M/2019 dan
- Tertimpa Material Beton, - Kecelakaan Alat Kerja -
peraturan Lainnya Penggunaan perlengkapan APK dan 2 1 2
keramik - Kecelakaan Kecil Lainnya Mengenai APD kerja standar;
Keselamatan dan
- Kecelakaan Alat Kerja Kesehatan Kerja - Penggunaan Rambu Peringatan serta 2 2 4
- Terjatuh atau Terpeleset di Metode kerja yang baik, Menyusun
Area Pekerjaan instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
11 Pekerjaan Pengecatan - Tertimpa cat - Tertimpa Alat/Material Peraturan Menteri - Penggunaan Pembatas Area (Restricted 2 2 4 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A 7
- Iritasi kulit - Luka - Luka, Iritasi PUPR Nomor. Area);
21/PRT/M/2019 dan
- Kecelakaan Kecil Lainnya peraturan Lainnya - Penggunaan Jaring Pengaman; 2 2 4
Mengenai - Penggunaan perlengkapan APK dan 2 1 2
Keselamatan dan APD kerja standar;
Kesehatan Kerja
- Penggunaan Rambu Peringatan serta 2 2 4
Metode kerja yang baik, Menyusun
instruksi kerja, Melakukan Pelatihan
Kepada Para Pekerja, .
Dibuat Oleh,
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERSYARATAN PEMENUHAN NILAI KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKI KEPARAH TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN KET.
( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PERATURAN RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NAN (F) AN (A) RESIKO (TR)
(FxA) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
2 UU No 18 / 1999 tangan),
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 2 Pasang rambu2 kerja 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, .
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
Terjepit, Tergores, Terbentur 6 PP No. 14 Tahun 1993 5 Sedia petugas lalin
Pekerjaan Pendahulan (Pembersihan
1 dan Tangan 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Lokasi dan Pembongkaran) 7 PP No.28 Tahun 2000 6 Sedia alat2 P3K 4 Mencegah dan mengendalikan
Terkilir,
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi fisik maupun psikis, keracunan infeksi
dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
1 Meninggal 1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
(APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
2 UU No 18 / 1999 tangan),
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 2 Pasang rambu2 kerja 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, .
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan 3 Memberi alat perlindungan diri pada
Terjepit, Tertimpa, Terbentur, karyawan
Tangan 6 PP No. 14 Tahun 1993 5 Sedia petugas lalin
Pekerjaan Struktur (Sloof, Kolom,
2 Terkilir Terjatuh pada pekerjaan 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Balok) 7 PP No.28 Tahun 2000 6 Sedia alat2 P3K 4 Mencegah dan mengendalikan
yang
berada diketinggian timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi fisik maupun psikis, keracunan infeksi
dan penularan
9 PP No. 74/2001 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum
pekerjaan dimulai
10 Keppres No. 54 Tahun 2010
10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja 5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
anda. ketertiban
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
2 UU No 18 / 1999 tangan),
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 2 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 3 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 4 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 5 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 6 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
Terjepit, Tergores, Terbentur timbulnya penyakit akibat kerja baik
3 Pekerjaan Dinding dan Terjatuh 8 PP No. 29 Tahun 2000 7 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum 2 1 2 Kecil fisik maupun psikis, keracunan infeksi N/A N/A N/A N/A
dari ketinggian pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 8 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
9 Pekerjakan Tukang Yang Profisional/Biasa Kerja Di
Ketinggian
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERSYARATAN PEMENUHAN NILAI KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKI KEPARAH TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN KET.
( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PERATURAN RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NAN (F) AN (A) RESIKO (TR)
(FxA) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 2 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 3 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 4 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 5 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 6 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 7 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
Terjepit, Tergores, Terbentur pekerjaan dimulai dan penularan
4 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Dan Terjatuh dari ketinggian 9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 8 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
9 gunakan body harnes saat melakukan pemasangan
rangka atap atap
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
Terjepit, Tergores, Terbentur timbulnya penyakit akibat kerja baik
5 Pekerjaan Kaca 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Dan Terjatuh dari ketinggian 8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 gunakan Masker saat melakukan pemasangan Plafond
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
Terjepit, Tertimpa, Terbentur, 7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
6 Pekerjaan Plapond Terjatuh dari 2 1 2 Kecil timbulnya penyakit akibat kerja baik N/A N/A N/A N/A
Ketinggian 8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 Perancah / scaffolding dicek dulu kekua-tannya sebelum
digu-nakan.
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERSYARATAN PEMENUHAN NILAI KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKI KEPARAH TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN KET.
( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PERATURAN RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NAN (F) AN (A) RESIKO (TR)
(FxA) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 Pekerjaan Penutup Lantai Terjepit, Tergores, 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
Pekerjaan Alat Penggantung dan Terjepit, Tergores, Terbentur 6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
8 Pengunci Dan Terjatuh dari ketinggian 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
Terjepit, Tertimpa, Terjatuh dari pekerjaan dimulai dan penularan
9 Pekerjaan Mekanikal 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Ketinggian 9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 gunakan Sarung Tangan Karet saat melakukan
pemasangan Mekanikal
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERSYARATAN PEMENUHAN NILAI KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKI KEPARAH TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN KET.
( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PERATURAN RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NAN (F) AN (A) RESIKO (TR)
(FxA) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
Terjepit, Tertimpa, Tersengat 8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
10 Pekerjaan Elektrikal arus listrik, pekerjaan dimulai 2 1 2 Kecil dan penularan N/A N/A N/A N/A
Terjatuh dari Ketinggian 9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 Checlist kabel-kabel alat-alat elektrik tidak mengelupas,
atau sambungannya baik.
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
11 Pekerjaan Railling Terjepit, Tergores, 2 1 2 Kecil timbulnya penyakit akibat kerja baik N/A N/A N/A N/A
8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 gunakan Masker saat melakukan pemasangan Plafond
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
Tertimpa, Terjatuh dari timbulnya penyakit akibat kerja baik
12 Pekerjaan Pengecatan 2 1 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Ketinggian 8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
pekerjaan dimulai dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 Checlist kabel-kabel alat-alat elektrik tidak mengelupas,
atau sambungannya baik.
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERSYARATAN PEMENUHAN NILAI KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKI KEPARAH TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN KET.
( Skenario Bahaya ) ( Type Kecelakaan ) PERATURAN RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
NAN (F) AN (A) RESIKO (TR)
(FxA) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (16)
1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
1 Meninggal (APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
tangan),
2 UU No 18 / 1999
2 Cacad permanen
3 Amputasi anggota tubuh 3 UU No.13 / 2003 3 Melakukan Pelatihan Kepada Para Pekerja, . 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 Luka-luka (ringan/berat) 4 UU No. 14 tahun 1992 4 Sedia Petugas Kesehatan
5 Gangguan fungsi organ tubuh 5 UU No. 23 tahun 1992 5 Sedia petugas lalin 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 6 Sedia alat2 P3K
7 PP No.28 Tahun 2000 7 Gunakan alat kerja yg sudah lolos inspeksi 4 Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 9 Pastikan seluruh APD sudah terpasang sebelum fisik maupun psikis, keracunan infeksi
Terjepit, Tertimpa, Terjatuh dari pekerjaan dimulai
13 Pekerjaan Penutup Atap 2 1 2 Kecil dan penularan N/A N/A N/A N/A
Ketinggian 9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 10 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja
anda.
5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
ketertiban
11 Perancah / scaffolding dicek dulu kekua-tannya sebelum
digu-nakan.
1 Meninggal 1 UU No 1 / 1970 1 Pekerja dilengkapi atau menggunakan alat pelindung diri 1 Mencegah dan mengurangi
(APD) (safety helmet, masker, safety shoes, sarung kecelakaan
2 Sesak nafas 2 UU No 18 / 1999 tangan),
3 Gangguan fungsi organ tubuh 3 UU No.13 / 2003 2 Memberi pertolongan pada
kecelakaan
4 UU No. 14 tahun 1992 2 memasang jenis rambu dan semboyan K3-L sesuai
denganSOP (Standar operating procedure),
5 UU No. 23 tahun 1992 3 Memberi alat perlindungan diri pada
karyawan
6 PP No. 14 Tahun 1993 3 Hati-hati dalam pemakaian alat kerja
7 PP No.28 Tahun 2000 4 Memastikan alat keselamatan kerja dipakai dengan 4 Mencegah dan mengendalikan
benar timbulnya penyakit akibat kerja baik
8 PP No. 29 Tahun 2000 5 Sedia selalu kotak P3K fisik maupun psikis, keracunan infeksi
6 Tempatkan tenaga lalin di tempat kerja dan penularan
9 PP No. 74/2001
10 Keppres No. 54 Tahun 2010 7 Membentuk satgas pencegahan covid 19
Penularan wabah covid 19, 11 Inmen No. 2/IN/M/2020 tgl 27 maret 8 Menyediakan fasilitas pencegahan covid 19 5 Memelihara kebersihan, kesehatan,
Pekerjaan Pencegahan Penyebaran
14 'Gejala Covid-19 (Batuk, Panas, 2020 2 1 2 Kecil ketertiban
Covid-19
'Sesak Nafas, Pilek, dll) 9 Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari covid
19
KETERANGAN
*"N/A" atau "tidak ada" KEMUNGKINAN TINGKAT RISIKO KEPARAHAN PERSYARATAN PEMENUHAN PERATURAN
1 SERING 1 INSIGNIFICAN/TIDAK BERMAKNA 1 Tidak ada kerugian material sangat kecil 1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja
2 TERKADANG 2 MINOR / KECIL 2 Cidera ringan memerlukan perawatan P3K 2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi
3 JARANG 3 MODERATE / SEDANG langsung dapat ditangani di lokasi kejadian, 3 UU No.13 / 2003 Ketenagakerjaan
4 MAYOR / BESAR kerugian material sedang 4 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
5 CATASTROPHIC / BENCANA 3 Hilang hari kerja, 5 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
memerlukan perawatan medis, 6 PP No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
kerugian material cukup besar. Kerja
4 Cidera mengakibatkan cacat atau 7 PP No.28 Tahun 2000 Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
hilang fungsi tubuh 8 PP No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
secara total kerugian material besar 9 PP No. 74/2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
5 Menyebabkan bencana material sangat besar 10 Keppres No. 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dibuat Oleh,
CV. INTAN JAYA CONTRUKSI
Mencegah atau melindungi Melindungi Diri Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan APK dan APD yang Kelengkapan APK serta APD Check list dan 100% sesuai Petugas
Pekerja dilengkapi atau Diri dari kecelakaan pada serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk Pekerja Sudah Lengkap, Harian, Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Penggunaan APK dan APD yang Instruksi Kerja Serta dipakai oleh para dan mengikuti Jadwal pekerja. Daftar Konstruksi serta
1 Benar. Penggunaan APK dan APD pekerja. Pelaksanaan Pekerjaan. Absensi. Petugas lainnya
(APD) (safety helmet, masker,
safety shoes, sarung tangan), Standard Kepada Seluruh
Pekerja.
Mencegah pekerja dari Melindungi Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan Pembatas Area Penggunaan Pembatas Area dan Check list dan 100% sesuai Petugas
tertimpa material saat Kerja serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai (Restricted Area) yang Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
bekerja. Pembatas Area (Restricted Instruksi Kerja Serta memadai untuk Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
Penggunaan Pembatas Area Area). Penggunaan Pembatas Area dipergunakan . Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
2
(Restricted Area); (Restricted Area) Yang Memadai
disekitar Lokasi pekerjaan.
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Melakukan Pelatihan Kepada Para Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
3 Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
Pekerja, .
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Memastikan alat keselamatan Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
4 Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
kerja dipakai dengan benar
Melaksanakan Pertolongan Melindungi Dari Cidera dan Memastikan pelaksanaan Perlengkapan P3K Perlengkapan P3K dan Check list dan 100% sesuai Petugas
pertama apabila terjadi Kecelakaan Kerja serta Pekerjaan Sudah Sesuai yang memadai untuk Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
kecelakaan kerja pertolongan pertama pada Instruksi Kerja Serta Penyediaan dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja. Daftar Konstruksi serta
5 Sedia selalu kotak P3K kecelakaan kerja Perlengkapan P3K Yang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Absensi. Petugas lainnya
Memadai di lokasi pekerjaan.
SASARAN PROGRAM
Pengendalian Resiko (Sesuai
No. Bentuk Indikator Penanggung
Kolom Tabel 6 IBRP) Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan
Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dapat memantau pekerja Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Saat Melakukan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Tempatkan tenaga lalin di tempat PekerjaanDibeberapa Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
6 Tempat Pekerjaan Yang Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
kerja
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Gunakan alat kerja yg sudah lolos Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
7 Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
inspeksi
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Pekerjakan Tukang Yang Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
8 Profisional/Biasa Kerja Di Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
Ketinggian
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Checlist kabel-kabel alat-alat Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
9 elektrik tidak mengelupas, atau Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
sambungannya baik.
Mencegah pekerja dari Melindungi Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan Tali Keselamatan yang Penggunaan Safety Line dan Check list dan 100% sesuai Petugas
terjatuh pada saat bekerja. Kerja serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Penggunaan Tali Keselamatan Penggunaan Safety Line. Instruksi Kerja Serta dipakai oleh para Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
10
(Body Harnes); Penggunaan Tali Keselamatan pekerja . Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
(Safety Line) Kepada Seluruh
Pekerja.
Mencegah pekerja Terjatuh Melindungi Dari Cidera dan Memastikan pelaksanaan Jaring Pengaman yang Penggunaan Jaring Pengaman Check list dan 100% sesuai Petugas
Perancah / scaffolding dicek dulu dan tertimpa material alat Kecelakaan Kerja serta Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk dan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
11 kekua-tannya sebelum digu- atau bahan Tertimpa Material Instruksi Kerja Serta dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
nakan. Penggunaan Jaring Pengaman Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
yang memadai disekitar lokasi
pekerjaan.
SASARAN PROGRAM
Pengendalian Resiko (Sesuai
No. Bentuk Indikator Penanggung
Kolom Tabel 6 IBRP) Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan
Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dapat Melakukan Melindungi Pekerja Dari Memastikan pelaksanaan Jaring Pengaman yang Penggunaan Jaring Pengaman Check list dan 100% sesuai Petugas
Pertolongan Pertama saat Ancaman Virus Berbahaya Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk dan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
12 Sedia Petugas Kesehatan terjadi penyebaran virus Instruksi Kerja Serta dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
covid 19 Penggunaan Jaring Pengaman Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
yang memadai disekitar lokasi
pekerjaan.
Melaksanakan Pertolongan Melindungi Dari Cidera dan Memastikan pelaksanaan Perlengkapan P3K Perlengkapan P3K dan Check list dan 100% sesuai Petugas
pertama apabila terjadi Kecelakaan Kerja serta Pekerjaan Sudah Sesuai yang memadai untuk Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Selalu awasi kegiatan yang kecelakaan kerja pertolongan pertama pada Instruksi Kerja Serta Penyediaan dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja. Daftar Konstruksi serta
13 kecelakaan kerja Perlengkapan P3K Yang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Absensi. Petugas lainnya
dilakukan oleh rekan kerja anda.
Memadai di lokasi pekerjaan.
Dibuat Oleh,
CV. INTAN JAYA CONTRUKSI
1 Penggunaan Pembatas Area Mencegah pekerja dari Melindungi Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan Pembatas Area Penggunaan Pembatas Area dan Check list dan 100% sesuai Petugas
(Restricted Area); tertimpa material saat Kerja serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai (Restricted Area) yang Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
bekerja. Pembatas Area (Restricted Instruksi Kerja Serta memadai untuk Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
Area). Penggunaan Pembatas Area dipergunakan . Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
(Restricted Area) Yang Memadai
disekitar Lokasi pekerjaan.
2 Penggunaan Tali Keselamatan Mencegah pekerja dari Melindungi Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan Tali Keselamatan yang Penggunaan Safety Line dan Check list dan 100% sesuai Petugas
(Safety Line); terjatuh pada saat bekerja. Kerja serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Penggunaan Safety Line. Instruksi Kerja Serta dipakai oleh para Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
Penggunaan Tali Keselamatan pekerja . Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
(Safety Line) Kepada Seluruh
Pekerja.
3 Penggunaan Jaring Pengaman; Mencegah pekerja Terjatuh Melindungi Dari Cidera dan Memastikan pelaksanaan Jaring Pengaman yang Penggunaan Jaring Pengaman Check list dan 100% sesuai Petugas
dan tertimpa material alat Kecelakaan Kerja serta Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk dan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
atau bahan Tertimpa Material Instruksi Kerja Serta dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
Penggunaan Jaring Pengaman Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
yang memadai disekitar lokasi
pekerjaan.
4 Penggunaan perlengkapan APK Mencegah atau melindungi Melindungi Diri Dari Kecelakaan Memastikan pelaksanaan APK dan APD yang Kelengkapan APK serta APD Check list dan 100% sesuai Petugas
dan APD kerja standar; Diri dari kecelakaan pada serta Paham Mengenai Pekerjaan Sudah Sesuai memadai untuk Pekerja Sudah Lengkap, Harian, Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
saat bekerja. Penggunaan APK dan APD yang Instruksi Kerja Serta dipakai oleh para dan mengikuti Jadwal pekerja. Daftar Konstruksi serta
Benar. Penggunaan APK dan APD pekerja. Pelaksanaan Pekerjaan. Absensi. Petugas lainnya
Standard Kepada Seluruh
Pekerja.
SASARAN PROGRAM
Pengendalian Resiko (Sesuai
No. Bentuk Indikator Penanggung
Kolom Tabel 6 IBRP) Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan
Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Penggunaan Rambu Peringatan Mencegah Terjadinya Kecelakaan Dapat Dihindari Memastikan pelaksanaan Instruksi kerja, SDM Penggunaan Rambu K3 dan Check list dan 100% sesuai Petugas
serta Metode kerja yang baik, Kecelakaan Berulang dan serta Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan yang sesuai dengan dan rambu peringatan Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
Menyusun instruksi kerja, Human Error Sesuai dengan instruksi/SOP instruksi kerja serta atau rambu K3 sesuai Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja Daftar Absensi Konstruksi serta
Melakukan Pelatihan Kepada Para Yang ada penggunaan Rambu Peringatan kebutuhan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Petugas lainnya
Pekerja, .
6 Penyedian Perlengkapan P3K Melaksanakan Pertolongan Melindungi Dari Cidera dan Memastikan pelaksanaan Perlengkapan P3K Perlengkapan P3K dan Check list dan 100% sesuai Petugas
pertama apabila terjadi Kecelakaan Kerja serta Pekerjaan Sudah Sesuai yang memadai untuk Kelengkapan Pekerja Sudah Evaluasi Kinerja standart serta Keselamatan
kecelakaan kerja pertolongan pertama pada Instruksi Kerja Serta Penyediaan dipergunakan . Lengkap, Harian, dan mengikuti pekerja. Daftar Konstruksi serta
kecelakaan kerja Perlengkapan P3K Yang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Absensi. Petugas lainnya
Memadai di lokasi pekerjaan.
Dibuat Oleh,
2. Material
a. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Setiap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas akan
dikendalikan dengan baik sesuai dengan sayarat dan ketentuan yang berlaku dan melampirkan Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB) dari pemasok.
NIHIL
3. Biaya
Perhitungan Biaya SMKK terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP).
C.2 Kompetensi
Menjawab amanat Undang- Undang dimana salah satunya adalah adanya kebutuhan Ahli Muda K3 Konstruksi
yang merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Sistem Manajemen K3 berdasarkan PP Nomor 50 tahun
2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), disebutkan bahwa Semua tenaga
Ahli bidang K3 harus memiliki kompetensi yanng dibuktikan dengan sertifikasi. Seorang Ahli Muda K3
Konstruksi, membutuhkan Pembinaan dan Sertifikasi Teknis. Merujuk Kepdirjend No.20/DJPPK/2004 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan dapat ditempuh dengan
mengikuti Pembinaan (Pelatihan) selama 5 hari (50 JP). Dan juga dalam rangka pemenuhan UU No. 18 Tahun
1999 Tentang Jasa Konstruksi sebagaimana tertuang di dalam pasal 23 ayat (2), ” Penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang, keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat”. Berdasar dengan hal tersebut di atas, dibutuhkan
pembinaan dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan ketentuan UU No.1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, pasal 9 dan pasal 10, dimana pembinaan dilaksanakan oleh P2K3 (Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Untuk menjalankan program-program pelaksanaan K3, dibutuhkan adanya
Ahli K3 sesuai dengan sektor pekerjaan yang di pilih oleh perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan kami menyediakan 1 (satu) orang Petugas K3 Konstruksi yang dibuktikan dengan
sertifikat keahliannya.
Berikut adalah daftar personil yang yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas :
1. Daftar Personil
2. Sertifikat Personil
a. Setiap Tenaga Ahli yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik Sertifikat
Keahlian (SKA) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
b. Setiap Tenaga Terampil yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik
Sertifikat Keterampilan (SKT) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
C.3 Kepedulian
Terdapat beberapa penyebab timbulnya kecelakaan kerja seperti Human Error atau kesalahan manusia,
terganggunya material bangunan, peralatan kerja yang tidak tersertifikasi, metode pelaksanaan yang tidak
sesuai dilapangan, atau permasalahan anggaran pembangunan. Selain itu juga, para tenaga kerja konstruksi
harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang keselamatan, keamanan, dan kesehatan terutama
pada proyek pekerjaan konstruksi yang beresiko tinggi. Serta menjalankan dan mematuhi Standar Opersional
Prosedur (SOP) dalam setiap pekerjaan konstruksi. Sinergi positif yang telah ditunjukan stakeholder bidang
konstruksi seperti saat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yaitu mampu meningkatkan daya
saing infrastruktur, menciptakan infrastruktur yang handal, tenaga kerja yang berkompeten dan berdaya saing.
Perlunya mengikuti bimbingan teknis ini diharapkan para tenaga kerja konstruksi akan melanjutkannya dengan
mengikuti uji sertifikasi agar seluruh pekerja yang berkerja di proyek infrastruktur memiliki sertifikat sesuai
dengan amanah Undang-Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. oleh karena itu, setiap kontraktor
harus menunjukkan kepeduliannya terhadap keselamatan konstruksi dengan memberikan dan
mengikutsertakan para karyawan dan tenaga kerjanya supaya dapat mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis
keselamatan konstruksi.
C.4 Komunikasi
Keselamatan konstruksi saat ini menjadi perhatian publik paska maraknya kecelakaan konstruksi yang terjadi
mulai Agustus 2017 sampai dengan Juli 2018, lebih dari 15 kejadian kecelakaan konstruksi yang terjadi pada
periode ini menimbulkan korban jiwa tak kurang dari 5 orang. Untuk mencapai tujuan “Zero Accident” dari
setiap pelaksanaan konstruksi di proyek, maka Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
proyek konstruksi harus disepakati oleh pengguna dan penyedia jasa dan diterapkan dengan baik pada saat
pelaksanaan konstruksi oleh semua pihak yang terlibat. Konstruksi Indonesia diselenggarakan dalam rangka
menumbuhkan apresiasi terhadap peran industri dan Jasa Konstruksi dalam berbagai aspek, memotivasi
peningkatan kompetensi, profesionalisme, dan penggalangan potensi di antara pelaku jasa konstruksi nasional
beserta mitra kerjanya, mendorong sektor konstruksi yang lebih efisien, efektif dan bernilai tinggi bagi
kenyamanan lingkungan terbangun, membangun sarana informasi dan komunikasi, serta menumbuhkan
kebanggaan pelaku konstruksi nasional. Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat jasa
konstruksi terhadap penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi.
Pimpinan Tertinggi
Pelaksana
Pimpinan UKK
P
e
Koordinator Tanggap t Koordinator Keselamatan
Security
darurat u Konstruksi
g
a
s
K Anggota
Petugas P3K Komunikasi Anggota UKK
e UKK
b
a
k
a
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi :
r
a
1. Pimpinan UKK n : - Mengkoordinasikan terlaksananya program keselamatan
konstruksi.
- Melaksanakan inspeksi metode, peralatan, dan
lingkungan kerja.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja
K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan
SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat.
Nama Pekerja : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar Kab. Indragiri Hulu TA. 2022
- Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat
menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan
kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli
K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan.
Dalam melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi lembar penghentian pekerjaan ditandatangani oleh
pihak-pihak yang ditunjuk oleh PimpinanTertinggi Penyedia Jasa.
- Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas
Pekerjaan, Sub Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
c. Audit
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
- Audit internal dilakukan dan itetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan
auditor independen.
- Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
2. Material
a. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Setiap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas akan
dikendalikan dengan baik sesuai dengan sayarat dan ketentuan yang berlaku dan melampirkan Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB) dari pemasok.
NIHIL
3. Biaya
Perhitungan Biaya SMKK terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
C.2 Kompetensi
Menjawab amanat Undang- Undang dimana salah satunya adalah adanya kebutuhan Ahli Muda K3 Konstruksi yang
merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Sistem Manajemen K3 berdasarkan PP Nomor 50 tahun 2012 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), disebutkan bahwa Semua tenaga Ahli bidang K3
harus memiliki kompetensi yanng dibuktikan dengan sertifikasi. Seorang Ahli Muda K3 Konstruksi, membutuhkan
Pembinaan dan Sertifikasi Teknis. Merujuk Kepdirjend No.20/DJPPK/2004 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan dapat ditempuh dengan mengikuti Pembinaan
(Pelatihan) selama 5 hari (50 JP). Dan juga dalam rangka pemenuhan UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa
Konstruksi sebagaimana tertuang di dalam pasal 23 ayat (2), ” Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan tentang, keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga
kerja, serta tata lingkungan setempat”. Berdasar dengan hal tersebut di atas, dibutuhkan pembinaan dalam
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan ketentuan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, pasal 9 dan pasal 10, dimana pembinaan dilaksanakan oleh P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Untuk menjalankan program-program pelaksanaan K3, dibutuhkan adanya Ahli K3 sesuai dengan
sektor pekerjaan yang di pilih oleh perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan kami menyediakan 1 (satu) orang Petugas K3 Konstruksi yang dibuktikan dengan
sertifikat keahliannya.
Berikut adalah daftar personil yang yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas :
1. Daftar Personil
2. Sertifikat Personil
a. Setiap Tenaga Ahli yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik Sertifikat
Keahlian (SKA) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
b. Setiap Tenaga Terampil yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik Sertifikat
Keterampilan (SKT) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
C.3 Kepedulian
Terdapat beberapa penyebab timbulnya kecelakaan kerja seperti Human Error atau kesalahan manusia,
terganggunya material bangunan, peralatan kerja yang tidak tersertifikasi, metode pelaksanaan yang tidak sesuai
dilapangan, atau permasalahan anggaran pembangunan. Selain itu juga, para tenaga kerja konstruksi harus
mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang keselamatan, keamanan, dan kesehatan terutama pada proyek
pekerjaan konstruksi yang beresiko tinggi. Serta menjalankan dan mematuhi Standar Opersional Prosedur (SOP)
dalam setiap pekerjaan konstruksi. Sinergi positif yang telah ditunjukan stakeholder bidang konstruksi seperti saat
ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yaitu mampu meningkatkan daya saing infrastruktur,
menciptakan infrastruktur yang handal, tenaga kerja yang berkompeten dan berdaya saing. Perlunya mengikuti
bimbingan teknis ini diharapkan para tenaga kerja konstruksi akan melanjutkannya dengan mengikuti uji sertifikasi
agar seluruh pekerja yang berkerja di proyek infrastruktur memiliki sertifikat sesuai dengan amanah Undang-
Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. oleh karena itu, setiap kontraktor harus menunjukkan
kepeduliannya terhadap keselamatan konstruksi dengan memberikan dan mengikutsertakan para karyawan dan
tenaga kerjanya supaya dapat mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis keselamatan konstruksi.
C.4 Komunikasi
Keselamatan konstruksi saat ini menjadi perhatian publik paska maraknya kecelakaan konstruksi yang terjadi mulai
Agustus 2017 sampai dengan Juli 2018, lebih dari 15 kejadian kecelakaan konstruksi yang terjadi pada periode ini
menimbulkan korban jiwa tak kurang dari 5 orang. Untuk mencapai tujuan “Zero Accident” dari setiap pelaksanaan
konstruksi di proyek, maka Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek konstruksi harus
disepakati oleh pengguna dan penyedia jasa dan diterapkan dengan baik pada saat pelaksanaan konstruksi oleh
semua pihak yang terlibat. Konstruksi Indonesia diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan apresiasi terhadap
peran industri dan Jasa Konstruksi dalam berbagai aspek, memotivasi peningkatan kompetensi, profesionalisme,
dan penggalangan potensi di antara pelaku jasa konstruksi nasional beserta mitra kerjanya, mendorong sektor
konstruksi yang lebih efisien, efektif dan bernilai tinggi bagi kenyamanan lingkungan terbangun, membangun
sarana informasi dan komunikasi, serta menumbuhkan kebanggaan pelaku konstruksi nasional. Kegiatan ini
diadakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat jasa konstruksi terhadap penerapan Sistem Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi.
Pimpinan Tertinggi
Pelaksana
3. Petugas Keselamatan Konstruksi : - Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
- Merencanakan dan menyusun program K3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3.
- Melakukan kerjasama dengan rumah sakit terdekat dalam
rangka memenuhi fasilitas pelayanan kesehatan pekerja.
Pimpinan UKK
P
e
Koordinator Tanggap t Koordinator Keselamatan
Security
darurat u Konstruksi
g
a
s
K Anggota
Petugas P3K Komunikasi Anggota UKK
e UKK
b
a
k
a
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi :
r
a
1. Pimpinan UKK n : - Mengkoordinasikan terlaksananya program keselamatan
konstruksi.
- Melaksanakan inspeksi metode, peralatan, dan lingkungan
kerja.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja
K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan
SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat.
- Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat
menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada
Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam
melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi lembar penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak
yang ditunjuk oleh PimpinanTertinggi Penyedia Jasa.
- Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan,
Sub Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
c. Audit
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
- Audit internal dilakukan dan itetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan
auditor independen.
- Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
2. Material
a. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Setiap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas akan
dikendalikan dengan baik sesuai dengan sayarat dan ketentuan yang berlaku dan melampirkan Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB) dari pemasok.
NIHIL
3. Biaya
Perhitungan Biaya SMKK terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
C.2 Kompetensi
Menjawab amanat Undang- Undang dimana salah satunya adalah adanya kebutuhan Ahli Muda K3 Konstruksi yang
merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Sistem Manajemen K3 berdasarkan PP Nomor 50 tahun 2012 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), disebutkan bahwa Semua tenaga Ahli bidang K3 harus
memiliki kompetensi yanng dibuktikan dengan sertifikasi. Seorang Ahli Muda K3 Konstruksi, membutuhkan
Pembinaan dan Sertifikasi Teknis. Merujuk Kepdirjend No.20/DJPPK/2004 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan dapat ditempuh dengan mengikuti Pembinaan (Pelatihan) selama 5
hari (50 JP). Dan juga dalam rangka pemenuhan UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi sebagaimana
tertuang di dalam pasal 23 ayat (2), ” Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang,
keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan
setempat”. Berdasar dengan hal tersebut di atas, dibutuhkan pembinaan dalam penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sesuai dengan ketentuan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pasal 9 dan pasal 10,
dimana pembinaan dilaksanakan oleh P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Untuk menjalankan
program-program pelaksanaan K3, dibutuhkan adanya Ahli K3 sesuai dengan sektor pekerjaan yang di pilih oleh
perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan kami menyediakan 1 (satu) orang Petugas K3 Konstruksi yang dibuktikan dengan
sertifikat keahliannya.
Berikut adalah daftar personil yang yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas :
1. Daftar Personil
2. Sertifikat Personil
a. Setiap Tenaga Ahli yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik Sertifikat
Keahlian (SKA) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
b. Setiap Tenaga Terampil yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dipastikan memilik Sertifikat
Keterampilan (SKT) sesuai dengan Bidang dan Jabatannya masing-masing dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sertifikat tersebut masih berlaku sampai pelaksanaan pekerjaan berakhir.
C.3 Kepedulian
Terdapat beberapa penyebab timbulnya kecelakaan kerja seperti Human Error atau kesalahan manusia, terganggunya
material bangunan, peralatan kerja yang tidak tersertifikasi, metode pelaksanaan yang tidak sesuai dilapangan, atau
permasalahan anggaran pembangunan. Selain itu juga, para tenaga kerja konstruksi harus mempunyai pengetahuan
dan pemahaman tentang keselamatan, keamanan, dan kesehatan terutama pada proyek pekerjaan konstruksi yang
beresiko tinggi. Serta menjalankan dan mematuhi Standar Opersional Prosedur (SOP) dalam setiap pekerjaan
konstruksi. Sinergi positif yang telah ditunjukan stakeholder bidang konstruksi seperti saat ini diharapkan dapat
memberikan dampak positif yaitu mampu meningkatkan daya saing infrastruktur, menciptakan infrastruktur yang
handal, tenaga kerja yang berkompeten dan berdaya saing. Perlunya mengikuti bimbingan teknis ini diharapkan para
tenaga kerja konstruksi akan melanjutkannya dengan mengikuti uji sertifikasi agar seluruh pekerja yang berkerja di
proyek infrastruktur memiliki sertifikat sesuai dengan amanah Undang-Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi. oleh karena itu, setiap kontraktor harus menunjukkan kepeduliannya terhadap keselamatan konstruksi
dengan memberikan dan mengikutsertakan para karyawan dan tenaga kerjanya supaya dapat mengikuti pelatihan
dan bimbingan teknis keselamatan konstruksi.
C.4 Komunikasi
Keselamatan konstruksi saat ini menjadi perhatian publik paska maraknya kecelakaan konstruksi yang terjadi mulai
Agustus 2017 sampai dengan Juli 2018, lebih dari 15 kejadian kecelakaan konstruksi yang terjadi pada periode ini
menimbulkan korban jiwa tak kurang dari 5 orang. Untuk mencapai tujuan “Zero Accident” dari setiap pelaksanaan
konstruksi di proyek, maka Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek konstruksi harus
disepakati oleh pengguna dan penyedia jasa dan diterapkan dengan baik pada saat pelaksanaan konstruksi oleh
semua pihak yang terlibat. Konstruksi Indonesia diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan apresiasi terhadap
peran industri dan Jasa Konstruksi dalam berbagai aspek, memotivasi peningkatan kompetensi, profesionalisme, dan
penggalangan potensi di antara pelaku jasa konstruksi nasional beserta mitra kerjanya, mendorong sektor konstruksi
yang lebih efisien, efektif dan bernilai tinggi bagi kenyamanan lingkungan terbangun, membangun sarana informasi
dan komunikasi, serta menumbuhkan kebanggaan pelaku konstruksi nasional. Kegiatan ini diadakan untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat jasa konstruksi terhadap penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Sektor Konstruksi.
Pimpinan Tertinggi
Pelaksana
3. Petugas Keselamatan Konstruksi : - Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
- Merencanakan dan menyusun program K3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3.
- Melakukan kerjasama dengan rumah sakit terdekat dalam
rangka memenuhi fasilitas pelayanan kesehatan pekerja.
Pimpinan UKK
P
e
Koordinator Tanggap t Koordinator Keselamatan
Security
darurat u Konstruksi
g
a
s
K Anggota
Petugas P3K Komunikasi Anggota UKK
e UKK
b
a
k
a
r
a
n
Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi :
- Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat
menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada
Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3 Konstruksi
dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan
verifikasi pihak berwenang mengisi lembar penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk
oleh PimpinanTertinggi Penyedia Jasa.
- Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
c. Audit
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen.
- Audit internal dilakukan dan itetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor
independen.
- Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
### : #REF!
#REF! : #REF!
Pekerjaan : #REF!
### : #REF!
### : #REF!
#REF! : #REF!
Pekerjaan : #REF!
### : #REF!
### : #REF!
#REF! : #REF!
Pekerjaan : #REF!
### : #REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
METODE PELAKSANAAN
Satker : #REF!
PPK : #REF!
Pekerjaan : #REF!
Lokasi : #REF!
Tahun Anggaran : #REF!
Penawar : #REF!
Setelah mempelajari Dokumen Lelang dan telah mengikuti penjelasan kantor (Aanwijzing) maka bersama ini dapat disusun metode
pelaksanaan sebagai berikut :
Pada pekerjaan Persiapan ini dilaksanakan pada awal mula pekerjaan dan dilaksanakan pada minggu pertama dan minggu kedua sejak
terhitung dari SPMK ditandatangani.
Pengukuran Lapangan
1. Pembuatan dan pembongkaran kisdam
Kami akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan / saluran pengelak, bangunan
pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan
membongkar / membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada pekerjaan di saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi
muka air lebih besar 0,50 m
2. Pembongkaran kistdam : untuk pembongkaran kisdam pada pekerjaan di saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka
air lebih besar 0,50 m termasuk pembersihannya
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah
disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan dalam “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama
sekali dari adanya air. Pada keadaan ini, kami akan mengeringkan atau membebaskan areal pekerjaan yang akan dipakai sebagai
kedudukan Konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kwalitas pekerjaan akibat pengaruh air
tersebut.
Sebelum membuat suatu konstruksi penahan rembesan (kist dam) kami akan membuat gambar rencana terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Setelah pekerjaan konstruksi utama selesai dikerjakan, kami akan membongkar dan membersihkan material kist dam sehingga tidak
mengganggu aliran sungai.Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan dipakai sebagai kedudukan
bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas dari genangan ataupun rembesan air.
Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan beton untuk saluran primer dimulai yaitu pada minggu ke-2 dan minggu ke-3
dan dilaksanakan selama 2 minggu. Kemudian akan dibongkar kembali setelah item pekerjaan rehab saluran primer selesai dikerjakan.
Kistdam
Mobilisasi adalah pengadaan tenaga kerja/personil, alat-alat kerja yang didatangkan ke lokasi pekerjaan untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan.
Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil inti segera dilaksanakan dengan personil yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan.
Personil Inti Proyek :
· Menager lapangan
· Pelaksana lapangan
· Pembantu Pelaksana
· Juru Gambar
· Juru Ukur
· Administrasi
Fasilitas Kontraktor & Direksi Lapangan
· Base Camp
· Kantor
· Gudang
· Akomodasi Lainnya
Mobilisasi Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan yang dimobilisasi disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan :
· Molen = 10 Unit
. Vibrator beton = 1 Unit
· Hand Stamper = 1 Unit
· Mesin Las = 1 Unit
· Genset = 1 Unit
Pekerjaan mobilisasi ini secara keseluruhan dilaksanakan pada minggu ke-2 dan demobilisasi keseluruhan dilaksnaakan pada minggu ke-
26
( Segala personil dan peralatan akan didemobilisasi setelah mendapat izin dari dari direksi/pengawas lapangan ketika seluruh pekerjaan
selesai )
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 77.91 hari atau 11 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 17 3 di kerjakan selama 14 minggu
Err:509
Pekerjaan timbunan tanah ini dimaksudkan untuk menimbun pada saluran primer yang telah selesai diperbaiki atau yang kurang
tinggi sesuai dengan elevasi rencana. Penimbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan tanah timbun/hasil galian dan dilaksanakan
secara manual menggunakan tenaga manusia dengan memakai peralatan cangkul dan sekop serta peralatan tukang lainnya kemudian
dipadatkan. elevasi timbunan harus tetap terjaga sesuai dengan bouwplank pada waktu penggalian.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M3
- Kemampuan Per orang = 166.67 M3/Hari
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan = 10.00 orang
- Lama pekerjaan timbunan = Err:509 = Err:509 Hari
1,666.67
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama Err:509 hari atau Err:509 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 18 dan dilaksanakan selama 5 minggu
Err:509
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk pekerjaan yang pengecoran seperti lantai kerja, pada pekerjaan rehab saluran primer, beton ini
dituang kedalam bekesting yang telah diskor kuat agar tidak rubuh . Pengecoran beton ini dilakukan dengan menggunakan beton
mollen Dan vibrator beton, sesuai dengan campuran adukan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan atau berdasarkan jobmix design.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 4 dan dilaksanakan selama Err:509 minggu
Err:509
Pelaksanaan Pekerjaan Cor rehab saluran primer ini menggunakan Beton K - 125 disesuaikan dengan job mix Dilakukan setelah
bekisting disiapkanpada dinding dan lantai saluran primer, Tebal Rencana Pengecoran Beton K-125 adalah sesuai dengan Gambar
Rencana yang ada, Pelaksanaan Pengecoran dilaksanakan setelah pembesian terpasang dan disetujui/diperiksa oleh pengawas
lapangan. Mengenai spesifikasi bahan ( kerikil,pasir dan semen) serta start pengecoran harus berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume yang akan dikerjakan = Err:509 M3
- Kemampuan pelaksanaan ( 4 molen ) = 34.56 M3/Hr (8 jam kerja)
- Lama pelaksanaan = Err:509 = Err:509 hari = 12 minggu
34.56
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 6 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (12 minggu)
Err:509
Pembesian/penulangan beton dilakukan untuk memperkuat struktur beton dari beban yang diterima oleh struktur tersebut terhadap
daya lentur, tarik maupun tekan sehingga struktur bangunan mampu memikul beban yang diterima dan menimbulkan kerusakan.
Besi yang dimasukkan ke lapangan harus tersimpan dan terlindung dari pengaruh cuaca, air saluran dan lain sebagainya agar tidak
mudah berkarat. Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ) kemudian dianyam
dan dibawa ke lokasi pemasangan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 Kg
- Kemampuan pekerja( 31 orang ) = 62.00 Kg/Hr
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari = 10 minggu
62.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 5 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (10 minggu)
Err:509
Untuk pekerjaan bekesting ini menggunakan triplek 9",kayu balok dan paku kayu dibentuk sesuai dengan ukuran yang diperlukan,dalam
pengerjaan bekesting ini menggunakan peralatan gergaji,martil ,meteran dan peralatan lainnya dan pada bagian dalam nya di olesi
dengan minyak bekesting.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M2
'- Kemampuan pekerja ( 5 org ) = 7.58 M2/hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari
7.58 Err:509
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 6 dan dilaksanakan selama Err:509 hari = 12 minggu
Err:509
Pekerjaan bongkaran beton manual ini dikerjakan setelah pemasangan kisdam dan pengeringan air pada saluran primer selesai
dilaksanakan. Lining dan lantai beton saluran primer yang keropos, berlubang, jebol, atau bocor dibongkar betonnya sepanjang saluran
yang mengalami kerusakan. pembongkaran ini dilakukan oleh sekelompok pekerja dengan peralatan seperti palu godam,
linggis/penggali, pahat, palu, dan peralatan bantu lainnya. hasil bongkaran beton dibuang ke suatu tempat yang telah disetujui bersama
antara Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa. selama pembongkaran beton harus dijaga agar beton saluran yang masih baik tidak ikut
terbongkar juga, dan harus dijaga juga keselamatan serta keamanan dalam bekerja.
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 43.66 hari atau 2.00 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 17 4 di kerjakan selama 2 minggu
Err:509
Pekerjaan timbunan tanah ini dimaksudkan untuk menimbun pada saluran primer yang telah selesai diperbaiki atau yang kurang
tinggi sesuai dengan elevasi rencana. Penimbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan tanah timbun/hasil galian dan dilaksanakan
secara manual menggunakan tenaga manusia dengan memakai peralatan cangkul dan sekop serta peralatan tukang lainnya kemudian
dipadatkan. elevasi timbunan harus tetap terjaga sesuai dengan bouwplank pada waktu penggalian.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M3
- Kemampuan Per orang = 166.67 M3/Hari
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan = 5.00 orang
- Lama pekerjaan timbunan = Err:509 = Err:509 Hari
833.33
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama Err:509 hari atau Err:509 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 13 dan dilaksanakan selama Err:509 minggu
Err:509
Pelaksanaan Pekerjaan Cor rehab saluran sekunder ini menggunakan Beton K - 125 disesuaikan dengan job mix Dilakukan setelah
bekisting disiapkan pada dinding dan lantai saluran sekunder, Tebal Rencana Pengecoran Beton K-125 adalah sesuai dengan Gambar
Rencana yang ada, Pelaksanaan Pengecoran dilaksanakan setelah pembesian terpasang dan disetujui/diperiksa oleh pengawas
lapangan. Mengenai spesifikasi bahan ( kerikil,pasir dan semen) serta start pengecoran harus berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 10 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (3 minggu)
Err:509
Pembesian/penulangan beton dilakukan untuk memperkuat struktur beton dari beban yang diterima oleh struktur tersebut terhadap
daya lentur, tarik maupun tekan sehingga struktur bangunan mampu memikul beban yang diterima dan menimbulkan kerusakan.
Besi yang dimasukkan ke lapangan harus tersimpan dan terlindung dari pengaruh cuaca, air saluran dan lain sebagainya agar tidak
mudah berkarat. Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ) kemudian dianyam
dan dibawa ke lokasi pemasangan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 Kg
- Kemampuan pekerja( 12 orang ) = 24.00 Kg/Hr
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari = 3 minggu
24.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 10 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (3 minggu)
Err:509
Untuk pekerjaan bekesting ini menggunakan triplek 9",kayu balok dan paku kayu dibentuk sesuai dengan ukuran yang diperlukan,dalam
pengerjaan bekesting ini menggunakan peralatan gergaji,martil ,meteran dan peralatan lainnya dan pada bagian dalam nya di olesi
dengan minyak bekesting.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M2
'- Kemampuan pekerja ( 2 org ) = 1.52 M2/hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari = 3 minggu
1.52 Err:509
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 9 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (3 minggu)
Err:509
Pekerjaan bongkaran beton manual ini dikerjakan setelah pemasangan kisdam dan pengeringan air pada saluran sekunder selesai
dilaksanakan. Lining dan lantai beton saluran sekunder yang keropos, berlubang, jebol, atau bocor dibongkar betonnya sepanjang
saluran yang mengalami kerusakan. pembongkaran ini dilakukan oleh sekelompok pekerja dengan peralatan seperti palu godam,
linggis/penggali, pahat, palu, dan peralatan bantu lainnya. hasil bongkaran beton dibuang ke suatu tempat yang telah disetujui bersama
antara Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa. selama pembongkaran beton harus dijaga agar beton saluran yang masih baik tidak ikut
terbongkar juga, dan harus dijaga juga keselamatan serta keamanan dalam bekerja.
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 26.53 hari atau 1 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 17 15 di kerjakan selama 1 minggu
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 114.39 hari atau 1 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 18 dan dilaksanakan selama 1 minggu
Pekerjaan timbunan tanah ini dimaksudkan untuk menimbun area bangunan gorong-gorong di sebelah saluran primer yang existing
timbunannya kurang tinggi atau jalan inspeksinya telah banyak mengalami kerusakan. elevasi timbunan yang diharapkan adalah sama
dengan elevasi atas dinding/lining saluran primer. Penimbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan tanah timbun didatangkan dari
quarry terdekat, yang mana jenis tanahnya telah di cek dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Tanah timbun tersebut
diangkut dari quarry ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck, dimana dalam analisa harga satuan harga dump truck tidak
diperhitungkan karena tanah timbun yang didatangkan sudah termasuk dengan pengangkutannya ke lokasi pekerjaan. Sebelum tanah
timbun dihampar, maka tanah timbun dibersihkan dari kotoran-kotoran yang mengganggu, badan jalan harus diratakan dan dibersihkan
dari rumput, semak belukar, dan tanaman lainnya sehingga didapatkan kepadatan yang baik. Di lapangan penghamparan tanah timbun
dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia dengan memakai peralatan cangkul dan sekop serta gerobak sorong kemudian
dipadatkan dengan menggunakan stamper.
Estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah manual didatangkan adalah sbb :
Volume Pekerjaan : 324.00 M3
Waktu kerja : 7.00 Jam/Hari
Produksi stamper / jam : 30.182 M3/jam
Produksi stamper / hari : 211.273 M3
324.00 M3
Jumlah waktu = = 1.53 Hari = 1.00 Minggu
211.27 M3
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 1.53 Hari Atau 1.00 Minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 19.
Penulangan
Pelaksanaan Pekerjaan Cor rehab bangunan gorong-gorong ini menggunakan Beton K - 125 disesuaikan dengan job mix Dilakukan
setelah bekisting disiapkan pada dinding dan lantai gorong-gorong, Tebal Rencana Pengecoran Beton K-125 adalah sesuai dengan
Gambar Rencana yang ada, Pelaksanaan Pengecoran dilaksanakan setelah pembesian terpasang dan disetujui/diperiksa oleh pengawas
lapangan. Mengenai spesifikasi bahan ( kerikil,pasir dan semen) serta start pengecoran harus berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 16 dan dilaksanakan selama 5,510.18 hari (1 minggu)
Beton K-175
Pekerjaan beton K-175 ini dilaksanakan setelah pekerjaan bekisting (dinding) selesai dikerjakan. dalam pelaksaan pekerjaan beton K-175
harus sesuai dengan job mix formula (JMF) yang dikeluarkan oleh laboratorium penguji. Penyedia Jasa harus memperhatikan bahan
material (kerikil, pasir cor, air, dan semen portland type I) yang dipergunakan, harus terbebas dari bahan - bahan yang dapat merusak
mutu beton,kemudian diaduk kedalam concrete mixer (molen) lalu dituangkan ke dalam area yang akan di cor atau kedalam bekisting
yang telah dibentuk sesuai gambar rencana dan telah diskor kuat. selama masa penuangan adukan beton ke dalam beksiting, harus juga
dipadatkan dengan menggunakan vibrator beton untuk mendapatkan beton yang baik.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 316.80 M3
- Produksi molen per jam = 1.080 M3/jam
- Jam kerja molen = 7.00 jam
- Lama pekerjaan timbunan = 316.80 = 41.90 hari
7.56
= 1.00 minggu
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama 41.90 hari atau 1.00 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 16 dan dilaksanakan selama 1 minggu
Besi yang dimasukkan ke lapangan harus tersimpan dan terlindung dari pengaruh cuaca, air saluran dan lain sebagainya agar tidak
mudah berkarat. Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ) kemudian dianyam
dan dibawa ke lokasi pemasangan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 60.24 Kg
- Kemampuan pekerja(10 orang ) = 20.00 Kg/Hr
- Lama pelaksanaan pekerjaan = 60.24 = 3.0 hari
20.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 16 dan dilaksanakan selama 3.0 hari (1 minggu)
Pintu Air Klep Fiber Resin (Primer)
Untuk pekerjaan bekesting ini menggunakan triplek 9",kayu balok dan paku kayu dibentuk sesuai dengan ukuran yang diperlukan,dalam
pengerjaan bekesting ini menggunakan peralatan gergaji,martil ,meteran dan peralatan lainnya dan pada bagian dalam nya di olesi
dengan minyak bekesting.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 3.00 M2
'- Kemampuan pekerja ( 2 org ) = 3.03 M2/hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = 3.00 = 0.99 hari
3.03
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 16 dan dilaksanakan selama 0.99 hari = 1 minggu
-
Pekerjaan cerocok yang digunakan jenis kayu berdiameter 10-15 cm, Kayu cerocok dipilih yang dalam keadaan baik, lurus dan tahan
lama terhadap pengaruh air serta dapat menahan beban yang dipikulnya. Pemasangan kayu cerocok adalah tegak lurus (vertikal) pada
bagian ujungnya terlebih dahulu masuk ke dalam tanah dengan menggunakan alat bantu hingga mencapai tanah keras.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 15 dan dilaksanakan selama 0.00 hari (1 minggu)
Pekerjaan penimbunan tanah ini dilaksanakan lapis demi lapis agar didapatkan ketebalan pemadatan yang baik.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 50.00 M3
- Kemampuan Per orang = 166.67 M3/Hari
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan = 3.00 Orang
- Lama pekerjaan timbunan = 50.00 = 0.10 Hari = 1 minggu
500.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 20 dan dilaksanakan selama 193.33 hari (1 minggu)
Besi yang dimasukkan ke lapangan harus tersimpan dan terlindung dari pengaruh cuaca, air saluran dan lain sebagainya agar tidak
mudah berkarat. Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ) kemudian dianyam
dan dibawa ke lokasi pemasangan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 383.22 Kg
- Kemampuan pekerja( 9 orang ) = 18.00 Kg/Hr
- Lama pelaksanaan pekerjaan = 383.22 = 21.3 hari = 1 minggu
18.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 20 dan dilaksanakan selama 21.3 hari (1 minggu)
Beton B-1 (K-100) Lantai Kerja
Untuk pekerjaan bekesting ini menggunakan triplek 9",kayu balok dan paku kayu dibentuk sesuai dengan ukuran yang diperlukan,dalam
pengerjaan bekesting ini menggunakan peralatan gergaji,martil ,meteran dan peralatan lainnya dan pada bagian dalam nya di olesi
dengan minyak bekesting.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = 15.12 M2
'- Kemampuan pekerja ( 2 org ) = 3.03 M2/hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = 15.12 = 4.99 hari = 1 minggu
3.03
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 20 dan dilaksanakan selama 4.99 hari (1 minggu)
Penulangan
Pekerjaan bongkaran beton manual ini dikerjakan setelah pemasangan kisdam dan pengeringan air pada saluran primer selesai
dilaksanakan. Lining dan lantai beton saluran primer yang keropos, berlubang, jebol, atau bocor dibongkar betonnya sepanjang saluran
yang mengalami kerusakan. pembongkaran ini dilakukan oleh sekelompok pekerja dengan peralatan seperti palu godam,
linggis/penggali, pahat, palu, dan peralatan bantu lainnya. hasil bongkaran beton dibuang ke suatu tempat yang telah disetujui bersama
antara Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa. selama pembongkaran beton harus dijaga agar beton saluran yang masih baik tidak ikut
terbongkar juga, dan harus dijaga juga keselamatan serta keamanan dalam bekerja.
Err:509
Err:509
Pada Pekerjaan galian ini menggunakan galian tanah manual dengan menggunakan peralatan manual atau tenaga manusia untuk
memotong tebing tanah yang tinggi dengan jarak buang kurang lebih 3 meter untuk mempermudah pekerjaan atau untuk
pembangunan jembatan pelayanan nantinya
Alat yang digunakan : Cangkul
Sekop
Dan peralatan galian lainnya
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M3
- Kemampuan Per orang untuk galian = 166.67 M3/Hr
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan = 2.00 orang
- Lama penggalian = Err:509 = Err:509 hari = 1 minggu
333.33
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama Err:509 hari atau 1.00 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 17 21 di kerjakan selama 1 minggu
Err:509
Pekerjaan timbunan tanah ini dimaksudkan untuk menimbun pada area bangunan air atau yang kurang tinggi sesuai dengan elevasi
rencana. Penimbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan tanah timbun/hasil galian dan dilaksanakan secara manual menggunakan
tenaga manusia dengan memakai peralatan cangkul dan sekop serta peralatan tukang lainnya kemudian dipadatkan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M3
- Kemampuan Per orang = 166.67 M3/Hari
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan = 1.00 orang
- Lama pekerjaan timbunan = Err:509 = Err:509 Hari
166.67
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah selama Err:509 hari atau Err:509 minggu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 25 dan dilaksanakan selama 1 minggu
Err:509
Pelaksanaan Pekerjaan Cor pembangunan jembatan pelayanan ini menggunakan Beton K - 125 disesuaikan dengan job mix Dilakukan
setelah bekisting disiapkan pada dinding dan lantai jembatan pelayanan ini, Tebal Rencana Pengecoran Beton K-125 adalah sesuai
dengan Gambar Rencana yang ada, Pelaksanaan Pengecoran dilaksanakan setelah pembesian terpasang dan disetujui/diperiksa oleh
pengawas lapangan. Mengenai spesifikasi bahan ( kerikil,pasir dan semen) serta start pengecoran harus berkoordinasi dengan Direksi
Pekerjaan.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 22 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (1 minggu)
Err:509
Pembesian/penulangan beton dilakukan untuk memperkuat struktur beton dari beban yang diterima oleh struktur tersebut terhadap
daya lentur, tarik maupun tekan sehingga struktur bangunan mampu memikul beban yang diterima dan menimbulkan kerusakan.
Besi yang dimasukkan ke lapangan harus tersimpan dan terlindung dari pengaruh cuaca, air saluran dan lain sebagainya agar tidak
mudah berkarat. Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ) kemudian dianyam
dan dibawa ke lokasi pemasangan.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 Kg
- Kemampuan pekerja( 4 orang ) = 8.00 Kg/Hr
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari
8.00
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 22 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (1 minggu)
Err:509
Untuk pekerjaan bekesting ini menggunakan triplek 9",kayu balok dan paku kayu dibentuk sesuai dengan ukuran yang diperlukan,dalam
pengerjaan bekesting ini menggunakan peralatan gergaji,martil ,meteran dan peralatan lainnya dan pada bagian dalam nya di olesi
dengan minyak bekesting.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M2
'- Kemampuan pekerja ( 2 org ) = 1.52 M2/hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari
1.52
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 22 dan dilaksanakan selama Err:509 hari (1 minggu)
Err:509
Err:509
Setelah pekerjaan pengecoran bangunan sadap selesai dilaksanakan, penyetelan Pintu sadap sebanyak 5 unit pada bangunan sadap ini
dipasang sesuai dengan gambar atau instruksi dari pengawas lapangan. Pintu lama diperbaiki kembali dengan mengganti besi plat dan
besi siku sesuai dengan gambar kerja. alat yang digunakan adalah mesin las dan genset.
Err:509
Setelah pekerjaan pengecoran bangunan sadap selesai dilaksanakan, penyetelan Pintu box sebanyak 5 unit pada bangunan sadap ini
dipasang sesuai dengan gambar atau instruksi dari pengawas lapangan. Pintu lama diperbaiki kembali dengan mengganti besi plat dan
besi siku sesuai dengan gambar kerja. alat yang digunakan adalah mesin las dan genset.
Err:509
Err:509
Pada Pekerjaan ini di maksud kan untuk pembersihan pada area saluran primer dan sekunder yang dilakukan rehabilitasi saluran
betonnya agar terbebas dari semak belukar/tanaman rambat yang dibersihkan dengan menggunakan tenaga manusia ,untuk
pengerjaan secara manual dilaksanakan menggunakan parang dan peralatan tajam tukang lainnya.
perhitungan lama waktu pekerjaan ini adalah :
- Volume pekerjaan = Err:509 M2
- Kemampuan pekerja (1 orang) = Err:509 M2/Hari
- Lama pelaksanaan pekerjaan = Err:509 = Err:509 hari
Err:509
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 2 dilaksanakan selama Err:509 hari atau 18 minggu
1. TES MUTU BETON
Adapun tahapan test mutu beton yang dilaksanakan yaitu :
Persiapan 1. Uji Bahan
2. Job Mix Formula
Pelaksanaan 1. Uji Bahan Baku
2. Slump Test
Uji kuat tekan
Penyelesaian 1. Hammer Test
Uji bahan baku yang meliputi :
Ø Gradasi
Ø Abrasi
Ø Passing # 200
Ø Mutu Air Beton
Ø Mutu Semen
Ø Kandungan Organik
Demikianlah uraian singkat Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan dan semoga dapat menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan
nantinya.
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
ANALISA HARGA SATUAN
A. Mobilisasi
B. Demobilisasi
D Jumlah (A + B + C) 78,000,000.00
F Total 78,000,000.00
G Dibulatkan 78,000,000.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 2,200,000.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 220,000.00
F Total 2,420,000.00
G Dibulatkan 2,420,000.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 393,100.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 39,310.00
F Total 432,410.00
G Dibulatkan 432,400.00
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
A. Penyiapan RK3K
1 Pembuatan Manual, Prosuder, Set 1.00 500,000.00 500,000.00
dan instruksi kerja, Ijin Kerja
B. Sosialisasi dan Promosi K3
1 Spanduk Lb 2.00 750,000.00 1,500,000.00
2 Poster Lb 2.00 500,000.00 1,000,000.00
3 Papan Informasi K3 Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
C Alat Pelindung Kerja
1 Pagar Pengaman Ls 1.00 750,000.00 750,000.00
2 Pembatas Area Ls 1.00 250,000.00 250,000.00
D Alat Pelindung Diri
1 Topi Pelindung Bh 50.00 150,000.00 7,500,000.00
2 Sarung Tangan Psg 30.00 65,000.00 1,950,000.00
3 Sepatu Safety untuk staf Psg 3.00 450,000.00 1,350,000.00
4 Sepatu Keselamatan Bh 50.00 150,000.00 7,500,000.00
5 Rompi Safety Bh 50.00 163,000.00 8,150,000.00
6 Pelindung Pernafasan dan Mulut Bh 30.00 155,000.00 4,650,000.00
7 Pelindung Mata Psg 15.00 250,000.00 3,750,000.00
E Fasilitas Sarana Kesehatan
1 Peralatan P3K Ls 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00
2 Ruang P3K Ls 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00
F Rambu-Rambu
1 Rambu Petunjuk Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
2 Rambu Larangan Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
3 Rambu Peringatan Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
4 Rambu Kewajiban Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
5 Rambu Informasi Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00
G Lain-lain terkait Pengendalian
Resiko K3
1 Alat Pemadam Api Ringan Bh 3.00 3,500,000.00 10,500,000.00
10 kg
D Jumlah (A + B + C) 68,850,000.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 6,885,000.00
F Total 75,735,000.00
G Dibulatkan 75,735,000.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. Persiapan
D Jumlah (A + B + C) 10,700,000.00
F Total 10,700,000.00
G Dibulatkan 10,700,000.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 46,600.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 4,660.00
F Total 51,260.00
G Dibulatkan 51,200.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 28,990.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 2,899.00
F Total 31,889.00
G Dibulatkan 31,800.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 945,660.71
E Biaya Umum dan Keuntungan 94,566.07
F Total 1,040,226.79
G Dibulatkan 1,040,200.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 185,125.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 18,512.50
F Total 203,637.50
G Dibulatkan 203,600.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) 56,250.00
E Biaya Umum dan Keuntungan 5,625.00
F Total 61,875.00
G Dibulatkan 61,800.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
1 BIAYA PEMILIKAN/JAM
2 BIAYA OPERASI/JAM
Bhn. Bakar & Pelumas Satuan kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
CYLE TIME
PENGISIAN BUCKET = 5.00 DETIK
MENGANGKAT DAN SWING = 6.00 DETIK
DUMPING (BUANG) = 5.00 DETIK
SWING KEMBALI = 5.00 DETIK
WAKTU TETAP DAN SWING = 6.00 DETIK
PEMINDAHAN MITING = 5.50 DETIK
JUMLAH CYLE TIME = 32.50 DETIK
FAKTOR KOREKSI
EFISIENSI KERJA 50 MENIT/JAM = 0.970
FAKTOR PENGISIAN = 0.960
KOND. KERJA & TTL : SEDANG/BAIK = 0.980
SWING and DEPTH 120 - 100 % = 0.970
FAKTOR KOREKSI TOTAL = 0.885
1 BIAYA PEMILIKAN/JAM
- BIAYA PENYUSUTAN = = ((e) / ((b) x (a)) = 900,000,000.00 = Rp. 150,000.00
6000
- BUNGA, GUDANG DAN ASURANSI
18% x (a +1) / 2a x (c/b) = 0.18 x 6 x 1,000,000,000.00 = Rp. 60,000.00
6 x 2,000.00
2 BIAYA OPERASI/JAM
Bhn. Bakar & Pelumas Satuan kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
CYLE TIME
PENGISIAN BUCKET = 8.00 DETIK
MENGANGKAT DAN SWING = 6.00 DETIK
DUMPING (BUANG) = 8.00 DETIK
SWING KEMBALI = 6.00 DETIK
WAKTU TETAP DAN SWING = 8.00 DETIK
PEMINDAHAN MITING = 8.00 DETIK
JUMLAH CYLE TIME = 44.00 DETIK
FAKTOR KOREKSI
EFISIENSI KERJA 50 MENIT/JAM = 0.950
FAKTOR PENGISIAN = 0.930
KOND. KERJA & TTL : SEDANG/BAIK = 0.920
SWING and DEPTH 120 - 100 % = 0.960
FAKTOR KOREKSI TOTAL = 0.780
A. PEKERJAAN BETON
CYCLE TIME
MEMUAT = 6.00 MENIT
MENGADUK = 6.00 MENIT
MENUANG = 6.00 MENIT
TUNGGU DAN LAIN - LAIN = 5.00 MENIT
FAKTOR KOREKSI
EFISIENSI KERJA 50 MENIT/JAM #REF! 0.910
KOND. KERJA & TTL : SEDANG/BAIK = 0.820
SWING and DEPTH 120 - 100 % = 1.000
FAKTOR KOREKSI TOTAL = 2.730
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3
2. Tenaga Pw 15.0 HP
3. Kapasitas Cp 500.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 3.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,666.7 Jam
c. Harga Alat B 16,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 3.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,666.7 Jam
c. Harga Alat (*) B' 15,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 20.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 21,428.57 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 14,285.71 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 9,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 15,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 30,000.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
ANALISA PRODUKSI MOLEN
A. PEKERJAAN BETON
CYCLE TIME
MEMUAT = 5.00 MENIT
MENGADUK = 5.00 MENIT
MENUANG = 5.00 MENIT
TUNGGU DAN LAIN - LAIN = 5.00 MENIT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan STAMPER
2. Tenaga Pw 5.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.2 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 25,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 25,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 20.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 10,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 7,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 9,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 8,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 25,000.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
ANALISA PRODUKSI ALAT STAMPER
1. PRODUKSI STAMPER
CYCLE TIME
MEMADATKAN = 2.00 MENIT
MERATAKAN = 1.00 MENIT
TUNGGU DAN LAIN - LAIN = 0.30 MENIT
### : #REF!
### : #REF!
### : #REF!
I. PEKERJAAN BETON
Untuk dapat menghasilkan mutu yang baik dalam setiap pengerjaan beton dan penimbunan tanah pada proyek-
proyek sipil basah diperlukan beberapa pengujian teknis. Pengujian itu meliputi pengujian pada material yang akan
digunakan juga pengujian pada produk yang dihasilkan apakah telah memenuhi syarat-syarat teknis. Pengujian
terhadap material biasa dilakukan sebelum proyek dilaksanakan, sedangkan pengujian terhadap produk kerja
dilakukan pada saat pekerjaan sedang dilakukan dan pada tiap akhir pekerjaan.
Pekerjaan Beton
Pengujian yang dilakukan pada setiap pekerjaan beton yang dicetak ditempat dibagi menjadi 2 ( Dua ) tahap yaitu :
2 Gradasi
Gradasi agregat adalah ukuran butiran agregat berdasarkan analisa saringan yang sudah standart. Gradasi
agregat itu terdiri dari ukuran yang besar dan kecil yang dibagi dalam kategori agregat kasar dan agregat
halus. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi campuran beton adalah agregat, karena dapat
mempengaruhi besarnya perbandingan material-material campuran beton dan selanjutnya berpengaruh
terhadap mutu beton itu sendiri.
3 Passing 200
Yang dimaksud dengan passing 200 adalah butiran agregat yang lolos ayakan No. 200. Biasanya material
yang lolos ayakan No. 200 terdiri dari lanau (silt) dan lempung (clay). Kedua bahan ini apabila mempunyai
kandungan yang cukup besar pada pembuatan beton akan berakibat jelek terhadap mutu beton.
5 Mutu Semen
Semen merupakan material yang penting untuk beton, karena dalam semen terdapat komponen-komponen
utama dan bahan lain yang jumlahnya sangat kecil, akan tetapi sangat mempengaruhi sifat beton yang akan
dibuat.
Dalam perencanaan suatu campuran beton yang baik, kita perlu mengetahui parameter-parameter
diantaranya : type semen yang kan digunakan, workability, kehalusan serta keawetan semen tersebut. Ada
beberapa pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan parameter tersebut yaitu :
8 Slump Test
Slump test dilakukan untuk mengukur nilai slump adukan beton segar sehingga dapat diketahui workability
(kemudahan campuran untuk dikerjakan)
2 Hammer Test
Maksud pengujian hammer ini adalah untuk mengukur/mengetahui kuat tekan beton keras dengan cara cepat
dan praktis. Hammer test biasanya dilakukan pada saat pertengahan proyek serta diakhir proyek
Demikian Program mutu ini dibuat untuk menjadi pertimbangan evaluasi panitia, disini kami lampirkan juga jadwal
pelaksanaan, analisa yang harga satuannya tersebut sudah kami perhitungkan, atas kerja sama yang baik kami ucapkan
terima kasih.
#REF!
Penawar
#REF!
#REF!
#REF!
JADWAL PROGRAM MUTU
#REF! : #REF!
#REF! : #REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
NALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
Jumlah (Rp.)
320,000.00
66,000.00
100,000.00
7,500.00
493,500.00
528,000.00
180,000.00
315,000.00
1,023,000.00
4,287.60
5,000.00
9,287.60
1,525,787.60
152,578.76
1,678,366.36
1,678,360.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
NALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
Jumlah (Rp.)
280,000.00
57,750.00
75,000.00
7,500.00
420,250.00
660,000.00
177,075.00
380,250.00
1,217,325.00
4,287.60
5,000.00
9,287.60
1,646,862.60
164,686.26
1,811,548.86
1,811,540.00
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) #NAME?
E Biaya Umum dan Keuntungan #NAME?
F Total #NAME?
G Dibulatkan #NAME?
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
NALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
Jumlah (Rp.)
30,000.00
8,250.00
18,750.00
15,000.00
72,000.00
4,800.00
4,800.00
#NAME?
#NAME?
#NAME?
#NAME?
5,000.00
#NAME?
#NAME?
#NAME?
#NAME?
#NAME?
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) #NAME?
E Biaya Umum dan Keuntungan #NAME?
F Total #NAME?
G Dibulatkan #NAME?
ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
NALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN
Jumlah (Rp.)
30,000.00
8,250.00
18,750.00
15,000.00
72,000.00
2,880.00
2,880.00
#NAME?
#NAME?
5,000.00
#NAME?
#NAME?
#NAME?
#NAME?
#NAME?
DAFTAR PERSONIL
#REF! : #REF!
#REF! : ### #REF!
#REF! : ### #REF!
#REF! : ### #REF!
#REF!
DI : ### #REF!
#REF!
IS
:
ID
### #REF!
No. Nama
EN
Pendidikan Jabatan Dalam Proyek
Pengalaman Kerja
( Tahun)
Profesi Keahlian Sertifikat/Ijazah
GA
1 Rusdi ST
NP
S1 Sipil Manejer Lapangan 4 Tahun Ahli Sumber daya air 46120/04/184/ATAKI/SKA/XII/2010
2 Alpiandra ER
S1 Sipil Pelaksana Lapangan 5 Tahun Sipil 00058/3433/S1/2000
SO
3 Taufik Santoso SMK Pembantu Pelaksana NI 4 Tahun Sipil No 09 mk 210 0016763
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
STRUKTUR PERSONIL INTI
#REF!
#REF!
DI #REF!
IS ID
EN
GA Rusdi ST
........... Alpiandra
NP Taufik Santoso Quarto Rio Makmur
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
DAFTAR PERALATAN
D
#REF! :
II:S
#REF!
#REF!
#REF!
#REF! : ID #REF!
#REF! : EN #REF!
#REF! : GA #REF!
#REF! :
NA
#REF!
LA
Jumlah T MMerk dan
Kapasitas Tahun
Kondisi Lokasi
Status
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A -
B BAHAN
Sub Total C -
D Jumlah (A + B + C) #NAME?
E Biaya Umum dan Keuntungan #NAME?
F Total #NAME?
G Dibulatkan #NAME?
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PP
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
Jumlah (Rp.)
320,000.00
66,000.00
100,000.00
7,500.00
493,500.00
528,000.00
130,500.00
328,500.00
1,529,600.00
114,000.00
20,000.00
2,650,600.00
1,905.60
500.00
2,405.60
3,146,505.60
314,650.56
3,461,156.16
3,461,150.00
atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
ntitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
alatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
masuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total A
B BAHAN
Sub Total B
C PERALATAN
Sub Total C
D Jumlah (A + B + C)
E Biaya Umum dan Keuntungan
F Total
G Dibulatkan
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukur
ANALISA HARGA SATUAN
Jumlah (Rp.)
10,000.00
165.00
1,250.00
150.00
11,565.00
22,500.00
7,875.00
132,000.00
162,375.00
500.00
500.00
174,440.00
17,444.00
191,884.00
191,880.00
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
#REF! : Sirtu
#REF! : #REF!
A. TENAGA KERJA
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
ANALISA HARGA SATUAN
A. TENAGA KERJA
Sub Total B -
C PERALATAN
Note : 1 SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Ketenaga-kerjaan dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dan Nomor
Mata Pembayaran.
3 HARGA SATUAN untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 HARGA SATUAN sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Nama Penyedia : #REF!
Pekerjaan : #REF!
Kegiatan : #REF!
NILAI GABUNGAN BARANG DAN JASA #REF! TKDN Barang & Jasa (%)
URAIAN PEKERJAAN KDN KLN TOTAL
BARANG/JASA
( Rp )
A BARANG
B JASA
#REF!
#REF!
DAFTAR PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN DAN SUBPENYEDIA
### : ###
### : ###
### : #REF!
### : ###
### : ###
NIHIL
-
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DATA
Nama : #REF!
Jabatan : #REF!
Bertindak untuk : #REF!
dan atas nama -
Alamat : Jl. Azki Aris Gg. Nusa Indah No. 01 - Rengat
No Telp/HP : -
1 Tidak menyampaikan pernyataan tidak benar/dokumen palsu tentang keterangan kompetensi dan
kemampuan usaha didalam kualifikasi dan dokumen penawaran
2 Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut kegiatan usahanya, tidak sedang dihentikan
dan tidak sedang menjalani sanksi pidana
3 Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam
4 Sanggup untuk mematuhi dan melaksanakan segala peraturan-peraturan yang berlaku dalam
pelaksanaan pelelangan ini.
Demikian surat pernyataan ini kami buat, apabila dikemudian hari ternyata data yang kami sampaikan tidak
benar atau melanggar terhadap peraturan pelelangan ini kami bersedia dituntut sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku dan kami sanggup di tuntut dimuka pengadilan.
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Nama : #REF!
Jabatan : #REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT
Nama : #REF!
Jabatan : #REF!
Perusahaan : #REF!
Alamat : Jl. Azki Aris Gg. Nusa Indah No. 01 - Rengat
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor/Nama :
Pendirian :
Perubahan :
Menyatakan bahwa saya selaku Pemimpin Perusahaan bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut
diatas, sebagai peserta pelelangan KegiatanPembangunan Bangunan Penangkap Mata Air Kap. 10 L/dt
Desa Lahai Kemuning Kec. Batang Cenaku Kab. Indragiri Hulu (DAK Reguler) dilingkungan Bidang Cipta
Karya Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang dan Penataan Ruang Kab. Indragiri Hulu Sumber Dana
APBD Kab. Indragiri Hulu Tahun Anggaran 2019, setelah melalui proses evaluasi penawaran, jika ternyata
dana untuk pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud tidak tersedia atau belum tersedia serta terjadi
perubahan karena sesuatu dan lain hal, maka kami tidak akan menuntut ganti rugi terhadap segala
pengeluaran dalam proses pelelangan Kegiatan pekerjaan tersebut diatas kepada Panitia Pengadaan,
serta Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran, tanpa ada pengaruh dan tekanan dari
pihak manapun
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
SURAT PERNYATAAN PERUSAHAAN TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM
Nama : #REF!
Jabatan : #REF!
Perusahaan : #REF!
Alamat : Jl. Azki Aris Gg. Nusa Indah No. 01 - Rengat
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usaha tidak
masuk dalam Daftar Hitam.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan untuk dapat digunakan seperlunya.
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!