PAKET :
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN RUAS
PANGKALASEANG - BALANTAK (DAK)
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
TANDA TANGAN
TANGGAL
No UNIT PENERIMA
1.
2.
3.
4.
5.
3.
STATUS DOKUMEN
STATUS
RENCANA MUTU KONTRAK
SEJARAH DOKUMEN
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan.............................................................................................. 1
Sejarah Dokumen ................................................................................................. 2
Daftar Isi................................................................................................................. 3
1. Umum ........................................................................................................... 4
2. Informasi Kegiatan......................................................................................... 4
3. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu .............................................................. 8
4. Struktur Organisasi Penyedia Jasa .............................................................. 9
5. Tugas dan Tanggung Jawab.........................................................................................11
6. Tata Cara Pengaturan Pelaksanaan Pekerjaan........................................................13
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................43
8. Jadwal Tenaga Kerja.......................................................................................................44
9. Jadwal Peralatan..............................................................................................................45
10. Jadwal Material.................................................................................................................46
11. Rencana dan Metode, Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi
dan Pengujian...................................................................................................................47
........................................................................................ ..............................
12. Daftar Kriteria Penerimaan..............................................................................................48
13. Daftar Induk Dokumen....................................................................................................49
14. Penutup..............................................................................................................................50
RENCANA MUTU KONTRAK
BAB I
UMUM
Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat dan disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan dan perundangan-undangan yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta turunannya dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) dilingkungan Dinas Bina Marga Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
2.1 DATA
KEGIATAN
NO URAIAN KET.
.
1. Nama Dinas : Dinas Bina Marga Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
2. Pelaksana Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Jalan Wilayah
Kabupaten Banggai I
3. Sumber Dana : APBD/DAK Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran 2015
4. Lokasi Proyek : Balantak - Bonebobakal, Kabupaten
Banggai
5. Nama Paket : Peningkatan Jalan Balantak —
Bonebobakal 1 (DAK Tambahan)
6. Nomor Kontrak dan
: Tanggal
7. Biaya :
8. Cara Pembayaran : Monthly of Certificate ( MC)
9. Jangka : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari
Waktu Kalender
Pelaksanaan :
10. Nomor dan
Tanggal SPMK :
11. Tangal Mulai
Pekerjaan :
12. Tanggal Akhir
Pekerjaan
13. Masa Pemeliharaan : 365(Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari
Kalender
14. Kontraktor : PT. ANTARNUSA KARYATAMA
Pelaksana MANDIRI
15. Alamat : Jl. Zebra II No. 37
16. Konsultan : CV. DETAIL CONSULTANT
Pengawas
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal:3 dari 50
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
Lokasi Proyek
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal:7 dari 50
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:
DIVISI I. UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1
1.8 (1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Ls 1
Tertabrak/menabrak :
• Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
• Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Kebisingan:
• Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko
• Memakai APD yang memadai seperti ear plug
Manajemen Resiko :
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya
terindentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar
tidak membahayakan bagi para pekerja sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.
Identifikasi Bahaya :
Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang
timbul dari aktivitas kegiatan konstruksi.
Penilaian Resiko :
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi -
potensi bahaya ke dalam kategori tinggi, sedang atau rendah dengan
menggunakan sistem score.
Pengendalian Resiko :
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit
sehingga terwujud " zero accident "
Organisasi K3 :
Wakil Ketua.
Sekretaris
• Menyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern & extern.
• Melakukan pelaporan ke Depnaker mengenai tenaga kerja dilapangan
6.2 Mobilisasi
Prosedur Pelaksanaan :
• Pekerjaan mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan,
termasuk kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan,
pemasokan, papan nama proyek, dan suplemen lainnya yang diperlukan ke
lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya
yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan
operasi lainnya
yang harus dilakukan atau biaya yang diperlukan sebelum mulainya
berbagai item pekerjaan di lokasi pekerjaan.
• Mobilisasi personil dan peralatan utama dilakukan secara bertahap sesuai
kebutuhan lapangan. Setiap tahapan mobilisasi peralatan, terlebih dahulu
kontraktor akan mengajukan permohonan mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan
• Bahan dan material yang akan digunakan adalah bahan yang berkualitas
baik, sesuai spesifikasi dan telah mendapat persetujuan dari direksi.
Pekerjaan mobilisasi bahan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat
dan harus sesuai dengan volume yang ada dalam RAB. Penyediaan fasilitas
kontraktor seperti direksi keet, pengukuran dan rekayasa lapangan,
administrasi dan dokumentasi perlu disediakan kontraktor guna menunjang
pelaksanaan pekerjaan ini.
• Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir Kontrak,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari
tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
Bagan Alir pekerjaan Lapis Resap Pengikat Aspal Cair sebagai berikut :
Prosedur Pelaksanaan :
• Lapis aspal beton (Laston) lapis aus (AC-WC) memiliki ukuran maksimum
garegat 19 mm. tebal lapisan aus AC-WC 5 cm dengan toleransi tidak lebih dari 3
mm. berat aktual yang dihampar dipantau dengan menimbang setiap muatan
truck yang meninggalkan pusat instalasi pencampur aspal.
• Produksi AC-WC dipusat instalasi pencampur aspal menggunakan bahan
aggregate yang dihasilkan stone crusher dengan komposisi campuran sesuai
rancangan dalam Job Mix Design. Bahan yang digunakan untuk campuran terdiri
dari aggregate kasar, aggregate halus, bahan pengisi (filler) dengan tambahan
semen, aspal dan bahan anti pengelupasan disediakan dalam jumlah yang cukup
serta dari sumber bahan yang telah diseleksi sesuai rancangan campuran (JMD).
Pada tahap awal produksi AC-WC akan dilakukan trial test dilapangan guna
mendapatkan jumlah lintasan pemadat yang digunakan dalam pekerjaan test ini
dilakukan diluar efektif.
• Agregat kasar untuk rancangan campuran adalah yang tertahan ayakan No. 4
(4,75 mm) yang dilakukan secara basah dan harus bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung ata bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Agregat kasar
berasal dari batu pecah mesin dan disiapkan dalam ukuran nominal sesuai
dengan jenis campuran yang direncanakan.
• Agregat halus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari
bahan yang lolos ayakan No. 4 (4,75 mm) agregat pecah halus dan pasir
ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan
menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah
sehingga gradasi gabungan dan persentase pasir didalam campuran dapat
dikendalikan dengan baik.
• Ketebalan laston yang dikehendaki sebesar 5 cm dalam kondisi padat. Sesaat
sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan dari
bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang
dibantu dengan cara manual bila diperlukan. Bilamana permukaan yang akan
dilapisi terdapat atau mengandung sejumlah bahan dengan rongga dalam
campuran yang tidak memadai, sebagimana yang ditunjukkan dengan adanya
kelelehan plastis dan/atau kegemukan (bleeding), seluruh lapisan dengan bahan
plastis ini harus dibongkar. Pembongkaran semacam ini harus diteruskan ke
bawah sampai diperoleh bahan yang keras (sound). Toleransi permukaan
setelah diperbaiki harus sama dengan yang disyaratkan untuk pelaksanaan lapis
pondasi agregat.
• Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuran beraspal dalam
pekerjaan, kontraktor akan menunjukkkan semua usulan metode kerja, agregat,
aspal, dan campuran memadai dengan membuat dan menguji campuran
percobaan di laboratorium dan juga dengan penghamparan campuran percobaan
yang dibuat di instalasi pencampur aspal.
• Instalansi pencampur aspal (AMP) dipasang dilokasi yang jauh dari permukiman
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan .
• AMP berupa pusat pencampuran dengan sistem penakaran (baching) yang
dilengkapi ayakan panas (hot bin screen) dan mampu memasok mesin
penghampar secara terus menerus bilamana menghampar campuran pada
kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki. AMP dilengkapi dengan alat
pengumpul debu (dust collector) yang lengkap.
• Tangki penyimpanan aspal dilengkapi dengan pemanas yang dapat dikendalikan
dengan efektif dan handal sampai temperatu dalam rentang yang dipersyaratkan.
• Tiap muatan Truck pengangkut (Dump Truck) ditutup dengan kanvas/terpal agar
dapat melindungi campuran aspal terhadap cuaca dan proses oksidasi
• Peralatan penghampar dan pembentuk harus penghampar mekanis bermesin
sendiri yang disetujui yang mampu menghampar dan membentukcampuran
beraspal yang sesuai dengan garis, kelandaian serta penampang melintang yang
diperlukan.
• Alat penghampar dilengkapi dengan screed (perata) baik dengan jenis
penumbuk (tamper) maupun jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi screed
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan
• Penyiapan permukaan yang akan dilapisi sebelum penghamparan dengan
membersihkan dari bahan yang lepas dan tidak dikehendaki dengan sapu
mekanis yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan.
• Sebelum penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar harus dipanaskan.
Campuran beraspal harus dihampark dan diratakan sesuai kelandaian, elevasi
serta bentuk penampang melintang yang dipersyaratkan.
• Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bila pekerjaan dilaksanakan lebih dari satu lajur.
• Mesin vibrasi pada screed alat penghampar harus dijalankan selama
penghamparan dan pembentukan.
• Alat penghampar harus dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak
menyebabkan retak permukaan, koyakan atau bentuk ketidakrataan lainnya pada
permukaan.
• Bila jalan yang dihampar hanya setengah lebar jalan atau hanya satu lajur untuk
setiap kali pengoperasian, maka urutan penghamparan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur
yang satu dengan yang bersebelahan pada setiap hari produksi dibuat seminimal
mungkin.
• Segera setelah campuran beraspal dihampar dan diratakan, permukaan tersebut
harus diperiksa dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
Temperatur campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus
dipantau.
• Pemadatan awal dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja. Pemadatan
awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada didekat alat
penghampar. Setiap titik perkerasan akan menerima minimum dua lintasan
penggilasan awal. Pemadatan kedua dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet/tire roller sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal. Pemadatan akhir
atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi), bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan
setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilaksanakan.
1 Dokumen
Pengadaan Dinas Bina Marga Dokumen
Daerah 2015 Lelang
Provinsi Sulawesi
Tengah
2 Spesifikasi
Teknis Dinas Bina Marga Spesifikasi
Daerah 2015 Teknik
Provinsi Sulawesi
3 Gambar Tengah
Rencana Dinas Bina Marga Gambar rencana
2015 awal
Daerah
Provinsi Sulawesi
Surat Perjanjian Tengah
$ Kerja Konstruksi Kontrak
Dinas Bina Marga 2015 Kerja
Daerah
Provinsi Sulawesi
Tengah
DJUFRI KATILI
Direktur