Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

DINAS BINA MARGA DAERAH


KEGIATAN PENINGKATAN JALAN
WILAYAH KABUPATEN BANGGAI
I

RENCANA MUTU KONTRAK

PAKET :
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN RUAS
PANGKALASEANG - BALANTAK (DAK)

TAHUN ANGGARAN 2016


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 1 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEHDISAHKAN OLEH


Ir. H. SYAIFULLAH
NAMA DJUFRI KATILI UNAN' S.ST
DJAFAR' M.Si
PPK Pelaksana Kepala Dinas *ina Marga Daerah Pro
Direktur PT. Kegiatan Jalan Ruas Pangkalaseang
JA*ATAN Antarnusa Kar+atama Mandiri*alantak

TANDA TANGAN

TANGGAL

RENCANA MUTU KONTRAK

KEGIATAN :PENINGKATAN JALAN BALANTAK – BONEBOBAKAL 1 (DAK


TAMBAHAN)

No UNIT PENERIMA
1.

2.
3.
4.
5.
3.

STATUS DOKUMEN

STATUS
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 2 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

02 Agustus 2015 RMK diterbitkan


RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 3 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan.............................................................................................. 1
Sejarah Dokumen ................................................................................................. 2
Daftar Isi................................................................................................................. 3
1. Umum ........................................................................................................... 4
2. Informasi Kegiatan......................................................................................... 4
3. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu .............................................................. 8
4. Struktur Organisasi Penyedia Jasa .............................................................. 9
5. Tugas dan Tanggung Jawab.........................................................................................11
6. Tata Cara Pengaturan Pelaksanaan Pekerjaan........................................................13
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................43
8. Jadwal Tenaga Kerja.......................................................................................................44
9. Jadwal Peralatan..............................................................................................................45
10. Jadwal Material.................................................................................................................46
11. Rencana dan Metode, Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi
dan Pengujian...................................................................................................................47
........................................................................................ ..............................
12. Daftar Kriteria Penerimaan..............................................................................................48
13. Daftar Induk Dokumen....................................................................................................49
14. Penutup..............................................................................................................................50
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal:4 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

BAB I
UMUM

Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat dan disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan dan perundangan-undangan yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta turunannya dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) dilingkungan Dinas Bina Marga Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah.

Selain untuk memenuhi persyaratan dan perundang-undangan sebagaimana


disebutkan diatas, dokumen dibuat dan disusun berdasarkan asas kebutuhan
organisasi sebagai sarana untuk penjamin mutu pelaksanaan kegiatan
dilingkungan PPK Pelaksanaan Kegiatan Jalan Balantak — Bonebobakal 1.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pekerjaan Peningkatan Jalan Balantak —


Bonebobakal 1 (DAK Tambahan). Dibuat oleh PT. ANTARNUSA KARYATAMA
MANDIRI dan digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan oleh seluruh jajaran
PT. ANTARNUSA KARYATAMA MANDIRI serta pihak lain yang terlibat (Pengguna
Jasa dan Konsultan Pengawas). Oleh karena itu, PT. ANTARNUSA KARYATAMA
MANDIRI mensosialisasikan dokumen RMK ini kepada seluruh pihak yang terlibat
baik melalui momen khusus maupun dalam rapat-rapat berkala.

Manajemen PT. ANTARNUSA KARYATAMA MANDIRI melalui Unit Penjamin


Mutunya mendistribusikan dokumen ini kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan cara dikendalikan dan seluruh pihak yang terlibat dan menerima dokumen
RMK ini wajib untuk memahami dan menerapkan isi dan kandungan dokumen
Rencana Mutu Kontrak ini.
Setiap perubahan/kesalahan yang memerlukan perbaikan akan diakomodasi pada
revisi dokumen dengan terlebih dilakukan pembahasan dengan melibatkan pihak-
pihak terkait sesuai kebutuhan.
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 5 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

BAB II
INFORMASI KEGIATAN

2.1 DATA
KEGIATAN

NO URAIAN KET.
.
1. Nama Dinas : Dinas Bina Marga Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
2. Pelaksana Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Jalan Wilayah
Kabupaten Banggai I
3. Sumber Dana : APBD/DAK Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran 2015
4. Lokasi Proyek : Balantak - Bonebobakal, Kabupaten
Banggai
5. Nama Paket : Peningkatan Jalan Balantak —
Bonebobakal 1 (DAK Tambahan)
6. Nomor Kontrak dan

: Tanggal
7. Biaya :
8. Cara Pembayaran : Monthly of Certificate ( MC)
9. Jangka : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari
Waktu Kalender
Pelaksanaan :
10. Nomor dan
Tanggal SPMK :
11. Tangal Mulai
Pekerjaan :
12. Tanggal Akhir
Pekerjaan
13. Masa Pemeliharaan : 365(Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari
Kalender
14. Kontraktor : PT. ANTARNUSA KARYATAMA
Pelaksana MANDIRI
15. Alamat : Jl. Zebra II No. 37
16. Konsultan : CV. DETAIL CONSULTANT
Pengawas
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal:3 dari 50
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

2.2 PETA LOKASI KEGIATAN

Lokasi Proyek
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal:7 dari 50
No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

2.3 LINGKUP KEGIATAN

Secara garis besar lingkup pekerjaan Peningkatan Jalan Balantak — Bonebobakal 1


(DAK Tambahan) ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

DIVISI I. UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1
1.8 (1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Ls 1

DIVISI II. DRAINASE


2.1(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air m3 1800,00
2.2(1) Pasangan Batu dengan Mortar m3 300,00

DIVISI III. PEKERJAAN TANAH


3.2.2(1) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian m3 8.090,00
3.3(1) Penyiapan Badan Jalan m2 29.543,00

DIVISI V. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 3.136,00

DIVISI VI. PERKERASAN ASPAL


6.1.1a Lapis Resap Pengikat — Aspal Cair Liter 17.771,00
6.3.5a Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 2.329,00
6.3.8 Bahan Anti Pengelupasan Kg 454,20

DIVISI VII. STRUKTUR


7.1.(7)a Beton Mutu Sedang dengan Fc' = 20 MPa m3 3,90
7.9.1 Baja Tulangan U24 Polos Kg 2.784,40
7.9.1 Pasangan Batu m3 222,70

DIVISI VIII. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


8.4.(5) Patok Pengarah Buah 30,00
8.4.(6).(a) Patok Kilometer Buah 4,00
9.1.(1) Mandor Jam 42,00
9.1.(2) Pekerja Biasa Jam 168,00
• Meminimalisir bahaya yang akan timbul dengan memberikan
himbauan kepada pekerja untuk bekerja dengan hati-hati

Tertabrak/menabrak :
• Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
• Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 20 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Menghirup/menelan/menyerap zat berbahaya :


• Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung tangan,
masker, kaca mata dan helm.
• Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Kebisingan:
• Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko
• Memakai APD yang memadai seperti ear plug

semua poin diatas telah dijelaskan dan dilengkapi dengan tabel


identifikasi bahaya dan penanggulangannya.

Manajemen Resiko :
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya
terindentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar
tidak membahayakan bagi para pekerja sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.

Identifikasi Bahaya :
Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang
timbul dari aktivitas kegiatan konstruksi.

Penilaian Resiko :
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi -
potensi bahaya ke dalam kategori tinggi, sedang atau rendah dengan
menggunakan sistem score.

Pengendalian Resiko :
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit
sehingga terwujud " zero accident "

Organisasi K3 :

Penerapan dan Operasional Sumber Daya, Struktur Organisasi dan


KARYATAMA MANDIRI telah menetapkan Penanggung jawab KSO , suatu
wewenang serta keterkaitan dan fungsi-fungsi yang terlibat dalam
pengelolaan, pelaksanaan maupun verifikasi terhadap aktifitas-aktifitas yang
berpengaruh kepada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja(K3) sebagai struktur organisasi K3 dibawah ini.

Sedangkan di tingkat Proyek dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Peraturan Menaker No. 04/Men/1987
pasal 3 dan 4 junto Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 21 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

pasal 11 butir 1. Panitia ini bertugas memberikan saran maupun pertimbangan


kepada manajemen yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai NIHIL
Kecelakaan dan hasil kerja yang bermutu baik.

STRUKTUR ORGANISASI DI KANTOR

Tugas dan Tanggung Jawab P2K3 adalah sebagai berikut :

Ketua / Penanggung Jawab


• Bertanggung Jawab atas terselenggaranya K3 secara menyeluruh
• Melaporkan secara tertulis pada kesempatan pertama kepada Penanggung
Jawab kepala proyek bila terjadi kecelakaan ditempat kerja.
• Menangani dan mengevaluasi terhadap Pelaksanaan K3 di Lapangan.

Wakil Ketua.
Sekretaris
• Menyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern & extern.
• Melakukan pelaporan ke Depnaker mengenai tenaga kerja dilapangan

Anggota Khusus (Logistik/Peralatan)


Melakukan pengurusan ke Departemen Tenaga Kerja berkenaan dengan :
• Ijin layak pakai alat berat, sesuai dengan yang disyaratkan.

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 22 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

• Surat Ijin Operasi Alat Berat.


• Melakukan pengechekan terus menerus terhadap peralatan yang
digunakan (Excavator, Crane, buldozer dll)
• Memeriksa kelayakan pakai dari scafolding, platform dll.

Anggota Lainnya mempunyai tugas :


Melaksanakan dan ikut mengendalikan K3 di lapangan. Memberikan
penyuluhan K3 secara terus menerus baik secara langsung maupun tidak
langsung. Seperti :
• Melaksanakan hasil K3 secara konsekwen
• Mengadakan pengawasan terhadap daerah Rawan Kecelakaan
• Melarang secara tegas dan simpatik pekerja yang bekerja
tanpamengindahkan peraturan keselamatan kerja.
• Pelaksanaan program K3.
RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 23 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

SKEMA PROGRAM DAN KESEHATAN KERJA <K3)

10) Pengendalian Waktu


*erdasarkan metode kerja +ang dipilih maka baik urutan' produktifitas dan
keperluan alat' bahan dan tenaga dapat dikendalikan sehingga /aktu +ang
telah dirancang otomatis dapat dikendalikan secara benar.

11) Pemeliharaan Pekerjaan dan Serah Trima <PHO@FHO)


Sesuai dengan dokumen lelang dan dokumen kontrak maka pekerjaan dapat
Terima Kedua (disebut FHO). Dengan diterbitnya sertifikat FHO maka seluruh
tanggungjawab diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor pelaksana
dibebaskan dari segala macam tuntutan.

12) Sosialisasi dan Koordinasi


Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor bersama—sama konsultan pengawas
dan pemilik pekerjaan beserta Instansi terkait melakukan sosialisasi kepada
masyarakat setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 24 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau presepsi —


presepsi negative dari masyarakat

Tahapan pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Pangkalaseang — Balantak (DAK)


di uraikan sebagai berikut :

6.2 Mobilisasi

Prosedur Pelaksanaan :
• Pekerjaan mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan,
termasuk kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan,
pemasokan, papan nama proyek, dan suplemen lainnya yang diperlukan ke
lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya
yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan
operasi lainnya
yang harus dilakukan atau biaya yang diperlukan sebelum mulainya
berbagai item pekerjaan di lokasi pekerjaan.
• Mobilisasi personil dan peralatan utama dilakukan secara bertahap sesuai
kebutuhan lapangan. Setiap tahapan mobilisasi peralatan, terlebih dahulu
kontraktor akan mengajukan permohonan mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan
• Bahan dan material yang akan digunakan adalah bahan yang berkualitas
baik, sesuai spesifikasi dan telah mendapat persetujuan dari direksi.
Pekerjaan mobilisasi bahan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat
dan harus sesuai dengan volume yang ada dalam RAB. Penyediaan fasilitas
kontraktor seperti direksi keet, pengukuran dan rekayasa lapangan,
administrasi dan dokumentasi perlu disediakan kontraktor guna menunjang
pelaksanaan pekerjaan ini.
• Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir Kontrak,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari
tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
Bagan Alir pekerjaan Lapis Resap Pengikat Aspal Cair sebagai berikut :

6.10 Laston Lapis Aus (AC-WC)

Prosedur Pelaksanaan :
• Lapis aspal beton (Laston) lapis aus (AC-WC) memiliki ukuran maksimum
garegat 19 mm. tebal lapisan aus AC-WC 5 cm dengan toleransi tidak lebih dari 3
mm. berat aktual yang dihampar dipantau dengan menimbang setiap muatan
truck yang meninggalkan pusat instalasi pencampur aspal.
• Produksi AC-WC dipusat instalasi pencampur aspal menggunakan bahan
aggregate yang dihasilkan stone crusher dengan komposisi campuran sesuai
rancangan dalam Job Mix Design. Bahan yang digunakan untuk campuran terdiri
dari aggregate kasar, aggregate halus, bahan pengisi (filler) dengan tambahan
semen, aspal dan bahan anti pengelupasan disediakan dalam jumlah yang cukup
serta dari sumber bahan yang telah diseleksi sesuai rancangan campuran (JMD).
Pada tahap awal produksi AC-WC akan dilakukan trial test dilapangan guna
mendapatkan jumlah lintasan pemadat yang digunakan dalam pekerjaan test ini
dilakukan diluar efektif.
• Agregat kasar untuk rancangan campuran adalah yang tertahan ayakan No. 4
(4,75 mm) yang dilakukan secara basah dan harus bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung ata bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Agregat kasar
berasal dari batu pecah mesin dan disiapkan dalam ukuran nominal sesuai
dengan jenis campuran yang direncanakan.
• Agregat halus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari
bahan yang lolos ayakan No. 4 (4,75 mm) agregat pecah halus dan pasir
ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan
menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah
sehingga gradasi gabungan dan persentase pasir didalam campuran dapat
dikendalikan dengan baik.
• Ketebalan laston yang dikehendaki sebesar 5 cm dalam kondisi padat. Sesaat
sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan dari
bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang
dibantu dengan cara manual bila diperlukan. Bilamana permukaan yang akan
dilapisi terdapat atau mengandung sejumlah bahan dengan rongga dalam
campuran yang tidak memadai, sebagimana yang ditunjukkan dengan adanya
kelelehan plastis dan/atau kegemukan (bleeding), seluruh lapisan dengan bahan
plastis ini harus dibongkar. Pembongkaran semacam ini harus diteruskan ke
bawah sampai diperoleh bahan yang keras (sound). Toleransi permukaan
setelah diperbaiki harus sama dengan yang disyaratkan untuk pelaksanaan lapis
pondasi agregat.
• Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuran beraspal dalam
pekerjaan, kontraktor akan menunjukkkan semua usulan metode kerja, agregat,
aspal, dan campuran memadai dengan membuat dan menguji campuran
percobaan di laboratorium dan juga dengan penghamparan campuran percobaan
yang dibuat di instalasi pencampur aspal.
• Instalansi pencampur aspal (AMP) dipasang dilokasi yang jauh dari permukiman
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan .
• AMP berupa pusat pencampuran dengan sistem penakaran (baching) yang
dilengkapi ayakan panas (hot bin screen) dan mampu memasok mesin
penghampar secara terus menerus bilamana menghampar campuran pada
kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki. AMP dilengkapi dengan alat
pengumpul debu (dust collector) yang lengkap.
• Tangki penyimpanan aspal dilengkapi dengan pemanas yang dapat dikendalikan
dengan efektif dan handal sampai temperatu dalam rentang yang dipersyaratkan.
• Tiap muatan Truck pengangkut (Dump Truck) ditutup dengan kanvas/terpal agar
dapat melindungi campuran aspal terhadap cuaca dan proses oksidasi
• Peralatan penghampar dan pembentuk harus penghampar mekanis bermesin
sendiri yang disetujui yang mampu menghampar dan membentukcampuran
beraspal yang sesuai dengan garis, kelandaian serta penampang melintang yang
diperlukan.
• Alat penghampar dilengkapi dengan screed (perata) baik dengan jenis
penumbuk (tamper) maupun jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi screed
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan
• Penyiapan permukaan yang akan dilapisi sebelum penghamparan dengan
membersihkan dari bahan yang lepas dan tidak dikehendaki dengan sapu
mekanis yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan.
• Sebelum penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar harus dipanaskan.
Campuran beraspal harus dihampark dan diratakan sesuai kelandaian, elevasi
serta bentuk penampang melintang yang dipersyaratkan.
• Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bila pekerjaan dilaksanakan lebih dari satu lajur.
• Mesin vibrasi pada screed alat penghampar harus dijalankan selama
penghamparan dan pembentukan.
• Alat penghampar harus dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak
menyebabkan retak permukaan, koyakan atau bentuk ketidakrataan lainnya pada
permukaan.
• Bila jalan yang dihampar hanya setengah lebar jalan atau hanya satu lajur untuk
setiap kali pengoperasian, maka urutan penghamparan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur
yang satu dengan yang bersebelahan pada setiap hari produksi dibuat seminimal
mungkin.
• Segera setelah campuran beraspal dihampar dan diratakan, permukaan tersebut
harus diperiksa dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
Temperatur campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus
dipantau.
• Pemadatan awal dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja. Pemadatan
awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada didekat alat
penghampar. Setiap titik perkerasan akan menerima minimum dua lintasan
penggilasan awal. Pemadatan kedua dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet/tire roller sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal. Pemadatan akhir
atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi), bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan
setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilaksanakan.

RENCANA MUTU KONTRAK

No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Agustus 2015 Hal: 39 dari 50


No. Rev : Tgl. Kaji Ulang : Paraf:

Bagan Alir Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) sebagai berikut :


11. Rencana dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,
Inspeksi dan Pengujian

RENCANA MUTU KONTRAK


RENCANA MUTU KONTRAK
N PENERBIT/PENYUSU
JUDUL TAHU ISI DOKUMEN
DOKUMEN O N/ N
PEMBUAT

1 Dokumen
Pengadaan Dinas Bina Marga Dokumen
Daerah 2015 Lelang
Provinsi Sulawesi
Tengah

2 Spesifikasi
Teknis Dinas Bina Marga Spesifikasi
Daerah 2015 Teknik
Provinsi Sulawesi
3 Gambar Tengah
Rencana Dinas Bina Marga Gambar rencana
2015 awal
Daerah
Provinsi Sulawesi
Surat Perjanjian Tengah
$ Kerja Konstruksi Kontrak
Dinas Bina Marga 2015 Kerja
Daerah
Provinsi Sulawesi
Tengah

RENCANA MUTU KONTRAK


Demikian Dokumen Rencana Mutu Kontrak ini dibuat +ang penerapan dan
peleksanaann+a dilapangan akan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan
direksi Pekerjaan dari instansi pemilik pro+ek.

Palu' 02 Agustus 2015

DJUFRI KATILI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai