Pembangunan
Pasar Modern
2022 - 2023
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
SPESIFIKASI TEKNIS
I. URAIAN UMUM Pekerjaan : Pembangunan Pasar Modern
PEKERJAAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Pasar Modern merupakan perwujudan pemerintah dalam
meningkatkan kinerja pelayanan public perniagaan bagi masyarakat.
Terhadap Pemerintah Kabupaten Gorontalo, hal tersebut sehubungan
dengan Program Pemerintah Daerah Kab. Gorontalo untuk
mengembangkan sarana pusat kegiatan pertumbuhan Ekonomi, selain
sebagai pusat kegiatan bagi Satuan Wilayah Pembangunan Kabupaten
Gorontalo, Kecamatan Limboto sebagai Ibu Kota Kabupaten Gorontalo
merupakan Kota transit yang memiliki potensi Ekonomi kawasan dari
beberapa sector strategis yang dapat dikembangkan. Dengan demikian
Pemerintah Kabupaten Gororntalo pada dasarnya sudah menyiapkan
kawasan perdagangan guna mengakomodir hasill-hasil komoditi dari
berbagai wilayah Kabupaten Gorontalo dengan dibangunnya kawasan pusat
perdagangan diakhir tahun 1984 dan mulai beroperasi awal tahun 1986
yang diberi nama kasaan Shopping Center Limboto. Dengan adanya
kawasan tersebut merupakan salah satu langkah Pemerintah Kabupaten
Gorontalo dalam menata palaku ekonomi dan aktivitas perdagangannya.
3. TARGET/ SASARAN
Target/ sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan adalah
pembangunan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo dengan pencapaian
komponen utama bangunan dan dapat beroperasi secara fungsional.
a b c d
˗ Pelaksana K3 OB 1,00
˗ Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); untuk Direksi dan Staff Psg 30,00
IV PEKERJAAN STRUKTUR
2 Galian tanah :
3 Urugan pasir :
Urugan Pasir Dipadatkan Dibawah Sloof, Pile Cap, Lantai dan Pit
- M3 189,00
Lift
4 Urugan kembali bekas galian Pondasi Jalur dan pile cap M3 184,76
V PEKERJAAN ARSITEKTUR
Railling Pipa Galvanis ɸ2" + Pipa Galvani Stell ɸ1" + Tiang Tangga
11 M 37,75
ɸ2" area (Tangga Beton Dan Ram Ke Lt.1)
V.A.4 PEKERJAAN SANITAIR
V.C LANTA
I II
V.C.1 PEKERJAAN DINDING
Railling Pipa Galvanis ɸ2" + Pipa Galvani Stell ɸ1" + Tiang Tangga
11 M 32,90
ɸ2" (Area Tangga Beton)
2 Pengecatan Dinding Luar, Pelat Lantai, Balok, Kolom, Cat emulsion M2 478,68
Pek. Kuda-kuda & Rangka Atap Baja Ringan C.75.100. t.0,9 mm Jarak
2 M2 1.312,32
Reng 15 - 17 cm (Area Kanopi Lt, Dasar dan 1)
Pek. Penutup Atap Underlayer Bitumen (Area Atap Office) By.
3 M2 325,96
Spesialist
Pek. Penutup Atap Underlayer Bitumen (Area Kanopi Lt. 1 dan 2)
4 M2 1.312,32
By. Spesialist
Kalsiplank uk. 8 x 300 x 3000 setara ex. Kalsiboard Area Office dan
6 M 758,00
Kanopi Lt. 1 - 2)
VII.A.1.
PERALATAN UTAMA
1
1 Pompa Transfer Unit 2,00
Head : 30 Meter
Head : 20 Meter
5 Gate Valve
6 Check Valve
7 Striener
8 Flexible Joint
1 Pipa PPR PN 10
1 Pipa PPR PN 10
3 Ball Valve
4 Floating Valve
6 Accessories :
9 Accessories :
2 Accessories :
Head 75 M
50Hz
MOTOR 3.7 kw
Test Comunitioning
5 Accessories :
5 Accessories :
5 Accessories :
Kapasitas : 25 Gpm
Head : 130 m
Head : 120 m
Head : 110 m
5 Gate Valve,
6 Check Valve,
7 Strainer,
8 Flexible Joint
3 Pengadaan dan Pemasangan Exhaust Luxury Rotor fan CKE 12" Fan Unit 4,00
1 Air Terminal Radius 46 M Full Set (Tiang, Sling penguat, Intalasi, Unit 2,00
1 Penyambungan Daya Fasum ( Pasar ) 300 Kva, Termasuk UJL & SLO Ls 1,00
Penyambungan Daya Tenant/Kios 1300 Watt ( Prabayar ),
2 Unit 200,00
Termasuk UJL & SLO
3 Pengadaan Transformator ( Trafo ) Kap. 500 Kva Ex. Trafindo Unit 1,00
4 Pengadaan (Perakitan) Panel LVMDP 250 KVA dan Pemasangan Unit 1,00
5 Pengadaan (Perakitan) Panel MDP Dan Pemasangan Unit 1,00
6 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.LANTAI DASAR Dan Pemasangan Unit 1,00
7 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.LT 1 Dan Pemasangan Unit 1,00
8 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.LT 2 ( OFFICE ) Dan Pemasangan Unit 1,00
9 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.KIOS LT DASAR Dan Pemasangan Unit 1,00
10 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.KIOS LT 1 Dan Pemasangan Unit 1,00
11 Pengadaan (Perakitan) Panel PP.HYDRANT Dan Pemasangan Unit 1,00
12 Pengadaan (Perakitan) Panel PP PUMP Dan Pemasangan Unit 1,00
13 Pengadaan (Perakitan) Capasitor Bank 100Kvar Unit 1,00
14 Pengadaan (Perakitan) Panel Outgoing Cubicle Dan Pemasangan Unit 1,00
15 Pengadaan ( Perakitan ) Panel Lift Dan Pemasangan Unit 1,00
16 Pengadaan ( Perakitan ) Panel Escalator Dan Pemasangan Unit 2,00
17 Pengadaan ( Perakitan ) Panel PP. Electronik Unit 2,00
b. Lokasi pekerjaan :
Kel. Kayu Bulan Kec. Limboto, Kabupaten Gorontalo
c. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA/ KPA/ PPK : -
4) Kelengkapan Bestek:
- Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).
- Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing).
- Surat Penawaran beserta lampiran -lampiranya.
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle) yang telah disetujui oleh Pemberi tugas
15 PERSIAPAN DILAPANGAN
a. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang penyimpanan barang - barang yang dapat
dikunci dan tempatnya diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aktifitas lapangan.
b. Kontraktor harus menyediakan lokasi parkir peralatan yang aman selama masamobilisasi alat
dan demobilisasi alat
7. Apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, konsultan
pengawas berhak mengirim bahan - bahan ke Balai Penelitian Bahan • Bahan (Laboratorium)
yang terdekat untuk diteliti. Biaya penelitian menjadi tanggungan kontraktor apapun hasil
penelitian bahan tersebut
18 PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan telah selesai, akan tetapi
belum diperiksa oleh konsultan pengawas, kontraktor diwajibkan meminta persetujuan
kepada konsultan pengawas. Apabila konsultan pengawas telah menyetujui bagian
pekerjaan tersebut, kontraktor dapat meneruskan pekerjaan tersebut
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam tidak dipenuhi konsultan pengawas,
kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap
telah disetujui oleh konsultan pengawas. Hal ini kecuali bila konsultan pengawas minta
perpanjang waktu.
Bila kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini konsultan pengawas berhak menyuruh membongkar
bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan
kembali menjadi tanggung jawab kontraktor
B. Perizinan
Semua hal yang terkait dengan pengurusan perizinan menjadi tanggung jawab
Kontraktor
nama.
3. Ukuran papan nama pekerjaan minimum 1,2 m x 2,4 m, dilapisi print
outdoor yang tidak mudah rusak.
4. Jumlah tiang penopang papan nama pekerjaan harus disesuaikan dengan
kebutuhan, minimal 2 tiang atau lebih sehingga dapat menopang beban
papan nama pekerjaan dengan seimbang dan bersifat kuat dan kokoh.
5. Papan nama dipasang pada tempat yang jelas dan mudah dibaca.
Terali pengaman lokasi kerja harus dibuat sepanjang tepi lantai kerja atau
tempat kerja yang terbuka
Jika peralatan kerja atau tempat kerja berada di atas jalan umum dan jika
ada bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, maka
daerah di bawah palataran kerja atau tempat kerja harus dibebaskan dari
akses orang atau dapat digunakan jaring pengaman
4. Terali pengaman lokasi kerja
Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, atau
bukan di atap, lantai, atau lubang lift, maka terali pengaman harus
memenuhi syarat:
900 – 1100 mm dari perlatan kerja
Mempunyai batangtengah (mid-rail)
Mempunyai papan bawah (toeboard) jika terdapat resiko jatuhnya alat
kerja atau material dari atap/tempat kerja
5. Jaring pengaman
Pekerja yang memasang jaring pengaman harus dilindungi dari bahaya
jatuh.
Sebaiknya digunakan kendaraan (mobile work platform) saat memasang
jaring pengaman. Akan tetapi jika peralatan mekanik tersebut tidak
tersedia maka pekerja yang memasang jaring harus dilindungi dengan tali
pengaman (safety harness) atau menggunakan perancah (scaffolding)
Jaring pengaman harus dipasang sedekat mungkin pada sisi dalam area
kerja
Jaring pengaman harus dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari
permukaan lantai/tanah sehingga jika seorang pekerja jatuh pada jaring
tidak akan terjadi kontak dengan permukaan lantai/tanah
6. Sistem pengaman jatuh individu (individualfall arrest system)
Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) termasuk
sistem rel inersia (inertia reel system), safety harness, dan tali statik.
Pekerja yang diharuskan menggunakan alat ini harus dilatih terlebih
dahulu
Jenis sabuk pinggang tidak boleh digunakan untuk pekerjaan atap
Pekerja yang menggunakan safety harness tidak diperbolehkan bekerja
sendiri.
Pekerja yang jatuh dan tergantung pada safety harness harus
diselamatkan selama-lamanya 20 menit sejak jatuh
Perhatian harus diberikan pada titi angker untuk tali statik, jalur rel
inersia, dan/atau jaring pengaman
7. Tangga
Jika tangga yang digunakan, maka Penyedia Jasa harus:
Memilih jenis tangga yang sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukan
Menyediakan pelatihan penggunaan tangga
Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan
akibat bergesernya tangga
Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan
Jika tanggadigunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, pastikanbahwa
tangga berada sekurang-kurangnya 1m di atas lantai kerja
8. Perancah (scaffolding)
Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan hanya dapat
dibangun olehorang yang mempunyai kompetensisebagai scaffolder
Seluruh perancah harus diinspeksi oleh orang yang berkompeten pada
saat:
Sebelum digunakan
E. Elektrikal
1. Pasokan Listrik
Alat elektrik portabel yang dapat digunakan di situasi lembab hanyalah
alat yang memenuhi syarat:
Mempunyai pasokan yang terisolasi dari earth dengan voltase antar
konduktor tidak lebih dari 230 volt
Mempunyai sirkuit earth yang terminor dimana pasokan listrik pada alat
akan secara otomatis terputus jika terjadi kerusakan pada earth
Alat mempunyai insulasiganda
Mempunyai sumber listrik yang dihubungkan dengan earth sedemikian
rupa sehingga voltase ke earth tidak akan melebihi 55 voltAC, atau
Mempunyai alat pengukur arus sisa (residual)
2. Supplay Switchboard sementara
Seluruh supply switchboard yang digunakan di lokasi pekerjaan harus
menjadi perhatian utama dan harus:
Jikaditempatkandiluar ruangan, harus dibuat sedemikianrupasehingga
tidak akanterganggu oleh cuaca
Dilengkapi dengan pintu dan kunci. Pintu harus dirancang dan ditempel
sedemikian rupa sehingga tidak akan merusak kabel lentur yang
tersambung dengan panel dan harus dapat melindungi switch dari
kerusakan mekanis. Pintu harus diberitanda: HARUS SELALU DITUTUP
Mempunyai slot yang terinsulasi di bagian bawah
Ditempelkan pada dinding permanen atau struktur yan didesain khusus
untuk ini
4. Asbestos
Seluruh pekerja yang terlibat harus menggunakan pakaian overall sekali
pakai atau overall yang dapat dicuci ulang
Perlengkapan pernafasan harus selalu digunakan
Gunakan jaring dengan lembar yang tidak lulus udara. Lakukan uji udara
sebelum menggunakan daerah kerja
5. Pemotongan dan Pengelasan dengan gas bertekanan tinggi
Penyedia Jasa harus memperhatikan potensi bahaya sebagai berikut:
Kebakaran akibat kebocoran bahan bakar (propana, asetilen), biasanya
darikerusakanpada selangatau pada sambunganselang
Ledakantabung akibatkebocoran oksigen dari selang atau alat pijar
pemotong
Menghisap asap berbahaya dari pengoperasian las
Kebakaran dari material yang mudah terbakar disekeliling tempat las
Penanganan tabung
Tabung tidak boleh digelindingkan di permukaan tanah atau ditangani
dengan kasar. Jika kemungkinan, gunakan troli dengan mengikat tabung
denganrantai
Tabung tidak boleh ditempatkan berdiri bebas sendiri untuk mencegah
jatuhnyatabung
Tabung harus diberi waktu ebberapa saat ketika diposisikan berdiri
sebelum digunakan Penyimpanan
Seluruh selang dan aksesoris pemotong harus dibuka ketika pekerjaan
selesai dan disimpan jauh dari tabung
Tabung harus disimpan dalam posisi jauh dari bahan mudah terbakar dan
sumber api.
6. Peralatan
Hanya selang yang memenuhi standar yang dapat digunakan. Selang harus
diperiksa setiap hari untuk memeriksa tanda kerusakan
Selang yang digunakan harus sependek mungkin. Jika selang harus
disambung akibat adanya bagian yang rusak, gunakan house coupler dan
houseclamps
Jika terjadi kebocoran dan tidak bisa dihentikan, tabung harus
dipindahkan ke tempat aman dan dalam udara terbuka dan segera kontak
supplier
5. Crane Tower
Tidak dibenarkan melakukan pekerjaan pemindahan atau pengangkatan
barang/ material dengan resiko gangguan fisik terhadap pekerja tanpa
menggunakan alat pengangkat
Pekerjaan pemindahan atau pengangkutan barang -barang/material
dengan perbedaan ketinggian lebih dari 5 m dan berat lebih dari 500 kg
harus menggunakan crane, excavator atau forklift
Crane harus diperiksa setiap minggu, dan diperiksa secara menyeluruh
setiap 3 bulan oleh orang yang berkompeten Hasil inspeksi harus dicatat
Harus tersedia sertifikat pengujian alat yang terbaru
Operator harus terlatih, kompeten dan berusia di atas 18 tahun
Alat kendali (tuas, saklar, dan sebagainya) harus diberi keterangan yang
jelas
Sebelum dilakukan pengangkatan, beban yang dapat diangkat hanya
ditentukan oleh operator
Setiap jib crane dengan kapasitas lebih dari 1 ton harus mempunyai
indikator ebban aman (safe load indicator) yang diperiksa setiap minggu
Crane harus didirikan di atas pondasi yang kokoh
Harus disediakan ruang yang cukup untuk pelaksanaan pengangkatan
yang aman
Asistensi operator harus dilatih untuk memberikan sinyal pada operator
dan untuk mengikatkan beban secara benar dan mengetahui kapasitas
pengangkatan crane
Crane harus secara rutin menjalani pemeliharaan menyeluruh
Gigi pengangkat harus dalam kondisi baik dan telah diperiksa secara
menyeluruh
III dengan ukuran tebal 2 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada
sisi sebelahatasnya.
2. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama
lain adalah 1,50 m tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-
gerakkan atau diubah.
3. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m dari tepi galian atau sesuai
dengan keadaan setempat.
4. Tinggi sisi atas papan bangunanharus sama dengan antara satu dengan
lainnya atau rata Waterpass dan Theodolite.
5. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
mendapatkan persetujuan.
6. Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak
papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.
B. Pekerjaan Tanah
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan tanah (struktur dan arsitektur).
Meliputi pelaksanaan galian dan urugan tanah serta urugan pasir dengan
penyelesaian dan pembentukan galian / urugannya harus mengikuti
kemiringan / elevasi dan ukuran-ukuran sesuai Gambar Rencana dan
arahan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pekerjaan ini termasuk pekerjaan pengupasan (stripping) dan perataan
(grading) tanah pada daerah / area yang di atasnya akan didirikan
bangunan, jalan dan perkerasan.
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan a lat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
2. Persyaratan, Spesifikasi, Standar Bahan, Peralatan dan Pekerja Prosedur
Umum
Pekerjaan Galian
Lebar galian harus dibuat cukup lebar sesuai dengan Gambar Kerja untuk
memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk diperiksa sebelum
melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digaliharus bebas
dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai
petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum menempatkan bahan
urugan.
Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi, sampai kedalaman di mana daya
dukung yang sesuai tercapai.
Pekerjaan Pemadatan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai
untuk memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk pemadatan
tanah kohesif digunakan vibro roller minimal kapasitas 6 ton untuk
memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan hanya dengan menyiram
dan menyemprot tidak diijinkan.
Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi syarat, perbaikan harus dilakukan
sampai tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan.
Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan
baik harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pemadatan dilakukan setiap urugan setebal 20 cm.
bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100
mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan
lancar.
Bila menurut pendapat Konsultan Manajemen Konstruksi suatu bahan
tidak dapat diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang
dicampur dengan tanah dapat diijinkan, dalam hal ini bahan yang lebih
besar dari 150 mm dan lebih kecil dari 50 mm tidak diijinkan digunakan
dan persentase pasir harus berjumlah cukup untuk mengisi celah dan
membentuk kepadatan tanah yang seragam dengan nilai kepadatan yang
sesuai.
Semua bahan galian kecuali tanah tidak diijinkan digunakan sebagai bahan
urugan kecuali disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi..
Bahan urugan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih dari
12 (dua belas) jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak
terjadi penyimpangan pada bahan urugan yang telah disetujui tersebut.
Setiap lapisan bahan urugan bila kering harus dibasahi merata sampai
tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang
disyaratkan.
Sisa-sisa galian dari lokasi area kerja harus dikeluarkan oleh Kontraktor,
dengan biaya dan tanggung jawabKontraktor.
Pengujian Tanah
Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan
dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan
diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/PPK.
Jasa-jasa laboratorium.
Konsultan Manajemen Konstruksian pekerjaan pengurugan.
Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.
Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/PPK.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan
spesifikasi.
Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil
pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus
menggali, mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi
syarat yang ditentukan atas biaya Kontraktor sendiri.
Prosedur Pengujian.
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase
relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan
yang dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya atau
density kering secara teoritis.
Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pekerjaan Urugan
Penempatan Bahan Urugan
Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan
lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 200 mm (keadaan lepas) dan
harus dipadatkan dengan baik.
Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urugan harus dipadatkan sampai
kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya.
Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan harus dipadatkan
sesuai nilai kepadatan yang ditentukan.
Kecuali ditentukan syarat khusus, alat pemadat tangan (manual) tidak
diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urugan sebelum
pemadatan lapisan terdahulu disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengurugan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi.
Pekerjaan Pemadatan
Umum
a). Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus
memiliki kadar air yang sesuai dengan ketentuan agar
dihasilkan pemadatan dengan nilai kepadatan yang sesuai.
Tahun Anggaran 2022 - 2023 Page - 58
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
Pembuangan BahanGalian
Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus digunakan untuk
urugan. Bahan yang tidak sesuai untuk pengurugan harus dibuang pada
tempat yang ditentukan.
Alat yang digunakan ;
a. Excavator
b. Vibrator Roler
c. Dump Truck
d. Stamper
e. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
Personil yang digunakan ;
g. Manajer Proyek : 1 Orang
h. Manajer Teknik : 1 Orang
i. Ahli K3 : 1 orang
j. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
k. Quality control : 1 Orang
l. Surveyor 1 Orang : 1 Orang
penyelesaian dan perawatan beton dan semua jenis pekerjaan lain yang
menunjang pekerjaan beton.
Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula
besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi
beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam
gambar itu, maka ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan konsultan manajemen konstruksi guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya.
Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka luas penampang boleh berkurang
dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya, seperti penambahan
volume dan lainnya, Da lam hal ini harus persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi sebelum fabrikasi dilakukan, Ketidaktersediaan
material yang sesuai spesifikasi di pasaran harus dibuktikan dengan surat
resmi dari distributor atau pabrikan(principle).
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk membuat dan membiayai
semua desain campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan
dari bahan dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis
dan kekuatan beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/ berfungsi
penuh untuk semua teknik dan kondisi penempatan, dan akan
menghasilkan yang diijinkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor berkewajiban mengadakan dan membiayai Test Laboratorium.
Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah:
Semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini.
Pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting.
Mengatur benda-bendayang ditanamdi dalam beton, kecuali tulangan
beton.
Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian.
Sparing dalam beton untuk instalasi mekanikal dan elektrikal.
Penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan dinding
bata dengan kolom / dinding beton struktural dan dinding bata dengan
pelat beton struktural seperti yang ditunjukkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
2. Persyaratan, Spesifikasi, Standar Bahan, Peralatan dan Pekerja
Beton Ready mix
Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton Ready mix, maka
beton tersebut harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang
telah diuji di Laboratorium serta secara konsisten harus dikontrol
bersama- sama oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Supplier beton
Ready mix. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah
berdasarkan hasil pengujianyang diadakan diLaboratorium.
Syarat-syarat Beton Ready Mix:
a). Semen yang digunakan adalah semen OPC (Ordinary Portland
Cement) type 1.
b). Mutu beton Ready mix adalah f’c 24,90 Mpa dan diperoleh
dari produsen yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
c). Jarak batching plan dengan lokasi proyek maksimal 2 jam
perjalanan bila tidak menggunaan bahan additive
Sumber: SNI 2052:2017 Baja tulangan beton To leransi Besi Tulangan Beton
Detail tulangan
Panjang Penyaluran, penyambungan (stek)
a). Panjang penyaluran minimal untuk besi beton adalah 40D,
artinya 40 mm di kalikan diameter besi yang akan disalurkan
atau disambung.
b). Kait atau tekukan besi disesuaikan dengan detil pada gambar
struktur.
c). Jika terdapat ketidakjelasan panjang penyaluran dan kait pada
gambar kerja, maka panjang penyaluran dan kait harus sesuai
dengan SNI2847-2019
Kait Standar
Istilah “kait standar” seperti digunakan dalam Standar ini harus
berarti salah satu berikut ini:
d). Bengkokan 180 derajat ditambah perpanjangan4db, tapi tidak
kurang dari 65 mm pada ujung bebas batang tulangan.
e). Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12db pada
ujung bebas batang tulangan.
f). Untuk sengkang dan kait pengikat:
Pondasi 2
Kolom beton 3
Balok beton 2
Plat Beton 2
Sedangkan untuk jaring -jaring luar dipasang pada scafolding secara kuat,
rapih dan tidak kendor. Jaring ini harus tahan terhadap tiupan angin dan
memberi perlindungan serta rasa nyaman bagi yang bekerja pada dinding
luar.
8. Peralatan Bantu
Semua peralatan bantu, pengangkutan dan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk pekerjaan beton pada posisinya yang permanen menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Sebelum mulai di lap angan dengan pekerjaan beton
yang sesungguhnya, Kontraktor harus memberikan detail lengkap
mengenai program kerja, jumlah dan tipe peralatan, organisasi dan
personalia di lapangan dan sebagainya kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Konsultan Manajemen Konstruksi akan minta penggantian peralatan, dan
personalia bilamana ada hal-halyang dianggap tidak cocok.
9. Selimut Beton
Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak disebutkan dalam Gambar
Kerja, maka selimut beton yang digunakan adalah sesuai SNI 2847-2019:
fff). Hasilpekerjaanbeton(kolom,balok,dll)yangeksposeharuss
udah siap untuk difinishing cat.
ggg). Mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan
Pembetonan
Persyaratan umum untuk pekerjaan beton harus sesuai dengan standar-
standar yang berlaku.
Pengukuran, pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton harus
sesuai dengan ACI 304-73
Untuk setiap Bor Pile, harus diambil 3 (tiga) buah contoh silinder. Satu
untuk percobaan 7 hari, satu untuk 14 hari dan satu lagi untuk percobaan
28 hari. Percobaan beton harus dilakukan dilaboratorium resmi yang
diakui.
Persyaratan mutu beton adalah fc’ 24,90 Mpa (silinder) pada umur beton
28 hari dengan slump minimum 180 mm dan maximum 200 mm.
Maksimum waktu pengikatan 4 jam.
Pengecoran Bor Pile harus sesegera mungkin pada hari yang sama.
Tahun Anggaran 2022 - 2023 Page - 80
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
lokasi yang ditentukan pada semua arah pada cut off level.
Deviasi dari level permukaan fondasi dari transfered bench mark terdekat
adalah 20 cm.
Bila ternyata toleransi tersebut tidak dipenuhi maka wajib dilakukan
pekerjaan perbaikan/penambahan.
Manajemen Konstruksi.
Alat kerja berupa alat pengaduk, sekop, takaran material, dan alat
pengangkutan harus dalam kondisi siap pakai dan telah disiapkan
cadangannya.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Jalur/ Menerus
Sebelum melaksanakan pekerjaan pondasi Jalur/ Menerus, Kontraktor
harus mengajukan Shop Drawing, rencana dan target kerja
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan
pengukuran- pengukuran sesuai dengan Gambar Kerja dan dimintakan
persetujuan dan atau Konsultan Manajemen Konstruksi tentang
kesempurnaan galian
Pekerjaan pasangan harus dimulai dengan membuat profil-frofil pondasi
dari kayu/bambu pada ujung galian dengan bentuk dan ukuran sesuai
dengan penampang pondasi
Pasangan batu kali/belah dipasang lurus mengikuti benang yang diikatkan
pada profil yang sudah dibuat, sehingga menghasilkan pasangan batu yang
lurus dan rapi.
Pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 SP : 5 PP. Batu-batu
disusun sedemikian rupa, Pada waktu pemasangan batu kali, keadaan
galian harus kering dan apabila terdapat genangan air harus dipompa
lebih dulu.
Untuk pembesian sloof, dibuat stek-stek per jarak 2 m sedalam 30 cm ke
dalam pasangan pondasi batu kali/belah untuk memberikan ikatan pada
sloof dan pasangan batu kali
Alat yang digunakan ;
a. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
b. Concrate Mixer
Personil yang digunakan ;
m. Manajer Proyek : 1 Orang
n. Manajer Teknik : 1 Orang
o. Ahli K3 : 1 orang
p. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
q. Quality control : 1 Orang
r. Surveyor 1 Orang : 1 Orang
280 (untuk tulangan polos) atau BJTS-420 B (untuk tulangan berulir) atau
seperti dicantumkan pada gambar struktur.
6. Mutu Beton pada pekerjaan Beton Pile Cap adalah fc’ – 24,90 Mpa
(silinder) pada 28 hari
7. Dimensi dan ukuran Pile cap termasuk didalamnya beton, penulangan dan
bekisting mengacu pada gambar rencana/gambar pelaksanaan
8. Persyaratan umum lainnya mengenai Penulangan, Beton dan Bekisting
mengikuti spesifikasi teknis mengenai Pekerjaan Beton Struktur
9. Persyaratan Pelaksanaan
- Pelaksanaan pekerjaan Pile Cap selengkapnya harus mengikuti
uraian persyaratan pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton yang
telah diuraikan sebelumnya dalam buku persyaratan teknis
pekerjan struktur ini.
- Bekisting/cetakan harus dipasang dengan kuat dan kaku pada
posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Untuk Bekisting yang ditanam dalam tanah seperti pile cap, foot
plate, sloof (bukan sloof gantung), dan lain-lain, menggunakan
bekisting batako
- Di bawah Pile Cap dan bagian-bagian bawah Pile Cap harus
dibuat terlebih dahulu lapisan lantai kerja dari rabat beton dan
dibawah rabat beton dipasang lapisan pasir urug padat, sesuai
dengan gambar pelaksanaan.
- Titik serta lokasi Pile Cap harus sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan detail-detail yang ada.
- Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor
harus dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran dan material-
material yang bisa mengakibatkan ber- kurangnya kekuatan
beton.
3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pelaksanaan pekerjaan Sloof Beton Bertulang selengkapnya harus
mengikuti uraian persyaratan pelaksanaan Pekerjaan Struktur
Beton yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku persyaratan
teknis pekerjan struktur ini.
- Bekisting / cetakan harus dipasang dengan kuat dan kaku
pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Pada Sloof harus dipasang stek untuk kolom-kolom praktis
yang letaknya sesuai dengan gambar Arsitektur pada shop
drawing
- Perletakan dan posisi Sloof harus sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan detail-detail yang ada
- Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor
harus dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran dan material-
material yang bisa mengakibatkan ber- kurangnya kekuatan
beton.
3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pelaksanaan pekerjaan Balok dan Pelat Lantai Beton Bertulang
selengkapnya harus mengikuti uraian persyaratan pelaksanaan
Pekerjaan Struktur Beton yang telah diuraikan sebelumnya dalam
buku persyaratan teknis pekerjan struktur ini.
- Bekisting / cetakan harus dipasang dengan kuat dan kaku
pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Pada Balok dan Pelat Lantai harus dipasang stek untuk kolom-
kolom praktis pengikat yang letaknya sesuai dengan gambar
Arsitektur pada shop drawing
- Perletakan, posisi dan model Balok serta Pelat Lantai harus sesuai
dengan gambar pelaksanaan dan detail-detail yang ada
- Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor
harus dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran dan material-
material yang bisa mengakibatkan ber- kurangnya kekuatan
beton.
- Persyaratan umum lainnya mengenai Perysaratan Pelaksanaan
pekerjaan Balok dan Pelat Lantai mengacu pada Persyaratan
Pelaksnaaan Pekerjaan Struktur Beton yang ada dalam bagian
Spesifikasi Teknis ini
Alat yang digunakan ;
q. Crane Tower
r. Batching Plant
s. Truk Mixer
t. Pipa Tremi/Pipa Corong
u. Concrete Pump
v. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
w. Concrete Vibrator
x. Barbending dan Barcutter
Bekisting
d). Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang telah ditetapkan dalam Gambar Kerja.
e). Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-
perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah
bentuk (deformasi) dan kedudukannya selama pengecoran
berlangsung.
f). Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin,
bebas dari kotoran tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur,
dan sebagainya.
Cara pengadukan
g). Cara pengadukan harus menggunakan molen atau ready mix.
h). Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus
disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/ .
i). Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga
tidak terjadi penguapan terlalu cepat.
j). Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,
harus diperhatikan.
Pengecoran beton bertulang non struktural
k). Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan
melaksanakan pekerja an persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan
ukuran- ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
l). Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi.
m). Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat
penggetar beton/ vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan
atau sesuai arahan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Penggunaan vibrator harus menjamin beton cukup padat, dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti
keropos dan sarang-sarang koral / split yang dapat
memperlemah konstruksi.
n). Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan
pada hari berikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pembongkaran bekisting
o). Pembongkaran bekisting dilakukan apabila beton dinilai
sudah mencapai kekuatan yang maksimal.
p). Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan
dengan ijin tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
q). Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan
perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pekerjaan pembuatan kolom praktis.
r). Pemasangan kolom praktisuntuk:
s). Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata.
t). Dinding pasangan batu bata ½batu pada bagian dalam
bangunan setiap seluas 9 m2.
u). Dinding pasangan batu bata ½batu pada bagian luar / tepi
luar bangunan setiap seluas 9 m2.
v). Ukuran kolom praktisharus sepertitercantum dalam Gambar
Kerja.
w). Pemasangan kolom praktis harus ditanam dalam pondasi batu
kali ssedamam minimal30 cm.
Pekerjaan pembuatan balok praktis/lintel dan ring balok.
x). Pemasangan balok praktis / lintel dan ring balok:
y). Di tepi atas / akhir dari dinding pasangan batu bata yang
bebas sebagai ringbalok setiapluas 9 m² pasangan dinding
batayang tinggi.
z). Ukuran balok praktis seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan atau
sepertiterurai dalam pekerjaanbetondiBab laindalam dokumen ini.
Pada setiap pertemuan dinding pasangan batu bata dengan kolom praktis,
ring balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar
Kerja harus diperkuat angkur ∅ 8 mm setiap jarak 50 cm yang terlebih
dahulu telah ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan kolom dan balok
praktis ini. Bagian yang tertanam dalam pasangan bata minimal sedalam
30 cm kecuali ditentukan lain.
Pekerjaan Beton Tumbuk
Beton tumbuk / beton tidak bertulang dipergunakan untuk lantai kerja,
lantai alas Lantai Homogeneous Tile untuk lantai kerja , lantai alas Lantai
Homogeneous Tile, neut-kusen dan rabat beton. Campuran beton tumbuk
adalah 1 pc : 3 ps : 5 sp.
Lapisan beton tumbuk harus padat, tidak berongga, tidak retak dan rata
permukaan / waterpass dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Tebal lapisan beton tumbuk adalah 5 cm, dan atau sesuai GambarKerja.
Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm di atas permukaan lantai dasar,
dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta
semua dinding pada gambar yang menggunakan simbol adukan trastram /
kedap air digunakan adukan rapat air dengan campuran sesuai Gambar
Kerja.
Sebelum digunakan batu bata merah harus direndam dalam bak air atau
drum hingga jenuh.
Setelah bata terpasang dengan adukan, naat / siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan bersihkandengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding ½bata yang luasnya lebih besar dari 12 m² ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran minimal
12 x 12 cm atau sesuai gambar, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm
( polos ), sengkang diameter 6 mm jarak 20 cm (lapangan) dan jarak 15
cm (tumpuan).
Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghas ilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm,
pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm pa njang 50 cm dan
beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik
atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.
Plesteran Dinding Batu Bata Merah
Campuran plesteran yang digunakan adalah 1pc : 5 ps dan untuk plesteran
trasram 1pc :3ps.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam Gambar Kerja terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume,
cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a). Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata
yang berhubungan dengan udara luar ,dan semua pasangan
batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30
cm dari perrnukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai
toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran
sesuai dengan Gambar Kerja.
b). Penambahan additive untuk adukan kedap air harus
mendapat persetujuan Konsultan ManajemenKonstruksi.
c). Acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8
(delapan) hari (kering benar), untuk penambahan additive
pada adukan plesteran finishing harus harus mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
d). Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan
belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau
Bahan insulation lainnya yang disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil
test, minimum 100 kg/m2.
Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap
tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil test.
Bahanyang akan diproses fabrikasi harusdiseleksiterlebihdahulusesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna,
profil- profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian p ada waktu
fabrikasi unit- unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk
jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut:
Untuk tinggi dan lebar 1mm b) Untuk diagonal 2mm
Pemasangan kusen harus sesuai dengan pilihan penggantung, handle,
sistem pengunci, serta asesoris pendukungnya.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta
membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium
yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
Pada akhir bagian kusen harus disambung dengankuat dan teliti dengan
sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2,3
mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan ditempatkannya
pada interval 600mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kebutuhan terhadap
tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant
yang sudah disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium
6. Garansi
Kontraktor wajib memberikan garansi bahan dan garansi pemasangan,
terhitung sejak selesainya masa perawatan. Pernyataan garansi secara
tertulis diketahui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat
pewarnaan akibat dari proses powder coating yang tidak sempurna dan
lain- lain, sedang garansi pemasangan sebagai perlindungan kemungkinan
terjadinyakebocoranudaradanairakibatdariaplikasiyang tidak sempurna.
Garansi powder coating selama 10 tahun.
E. Pekerjaan Kaca
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan kaca harus sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2. Persyaratan Spesifikasi Bahan / Material
Standar:
ANSI: American National Standard Institute. 97.1-1975- Safety Mateliars
Usedin Building.
ASTM: American Society for Testing and Materials. E6 – P3 Proposed
Specification for Sealed Insulating Glass Units.
Batas Toleransi : Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan,
kesikuan dan cacat mengikuti pada Standar Industri Indonesia (SII –
0891–78).
Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi pabrik yang disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Semua kaca yang digunakan adalah kaca kualitas baik, rata, tidak
bergelombang penggunaan menyesuaikan Gambar Kerja.
Tebal kaca sesuai dengan Gambar Kerja.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Pemasangan kaca pada daun pintu jendela sesuai Gambar Kerja.
Kaca harus dipotong menurut ukuran dengan kelonggaran cukup,
sehingga pada waktu kaca berkembang tidak pecah.
Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi dan kokoh pada
rangka terutama padasudut-sudutnya.
Kaca yang dipasang pada kusen dan kaca daun pintu jendela semua
sudutnya harus ditumpulkan dan sisi tepinya digosok hinggatidaktajam.
Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya
retak/ pecah atau tergores harus diganti.
Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai
dan sudah diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kaca yang sudah terpasang diberi tanda agar tidak tertabrak olehpekerja
atau orang lain
Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Alat yang digunakan ;
a. Cran Tower
b. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
Contoh:
Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel custom atau pabrikan dibuat khusus
untuk keperluan masing -masing pintu disesuaikan dengan berat pintu,
pemasangan dilakukan dengan cara pengelasan dan difinishing kembali
sesuai warna yang diinginkan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) daripermukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Untuk kusen alumunium diberi penguat dari kayu atau plat pada tempat
engsel dipasang.
Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari
permukaan pintu, engseltengahdipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
G. Pekerjaan Plafond
1. a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan plafond harus sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi/ .
2. Spesifikasi Bahan/Material
Gypsum Board tebal 9 mm (interior)
Rangka Penggantung, metal furring
Ceilling batten, tebal: 0.45 mm (TCT)
Top crossrail, tebal 0.45mm (TCT)
Suspension Clip
Suspension bracket
Hanger: galvanizedØ 8 mm
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat
Shop Drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan Homogeneous Tile pada tempat-tempat lainnya
menggunakan campuran 1 semen dan 5 pasir. Tebal adukan untuk semua
pasangan tidak kurang dari 25 mm, kecuali bila ditentukan lai
ndalamGambar Kerja.
Adukan untuk pasangan Homogeneous Tile pada dinding harus diberikan
pada permukaan plesteran dan permukaan belakang Homogeneous Tile
kemudian diletakkan pada tempat yang sesuai dengan yang direncanakan
atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan Homogeneous Tile pada lantai harus
ditempatkandi ataslapisanpasirdenganketebalansesuaiGambarKerja.
Homogeneous Tile harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh
berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang
Homogeneous Tile yang terpasang tetap lurus dan rata. Homogeneous Tile
yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
Homogeneous Tile mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetris
yang dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar Homogeneous Tile harus lurus, rata
dan seragam, saling tegak lurus, gunakan tile speser dengan ketebalan
minimal 2 mm,
Pemotongan Homogeneous Tile harus dikerjakan dengan keahlian dan
dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan
khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-
bentuk yang lainnya harus dikerjakanserapidan sesempurna mungkin.
Siar antar Homogeneous Tile dicor dengan semen pengisi / grout yang
berwarna sama dengan warna Homogeneous Tilenya dan disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi. Pengecoran dilakukan sedemikian rupa
sehingga mengisi penuh garis-garis siar. Setelah semen mengisi cukup
mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak
yang baru dan bersih.
Setiap pemasangan Homogeneous Tile seluas 8 m² harus diberi celah
mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu dengan batang
penyangga berupa polystyrene atau polyethylene. Lebar celah mulai harus
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi. Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis dan Gambar Kerja.
Setelah pemasangan selesai, permukaan Homogeneous Tile harus benar-
benar bersih, tidak ada yang cacat, bila dianggap perlu permukaan
Homogeneous Tile harus diberi perlindungan misalnya dengan sabun anti
karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan
Homogeneous Tile. Hal ini dengan sepengetahuan dan seijin Konsultan
ManajemenKonstruksi.
Khusus pengerjaan lantai Homogeneous Tile pada kamar mandi dibuat
kemiringan min 3 %.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile
Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile
Persiapan
a). Pekerjaan pemasangan Lantai Homogeneous Tile baru boleh
dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-benar selesai.
b). Pemasangan Lantai Homogeneous Tile harus menunggu
sampai semua pekerjaan pemipaan air bersih / air kotor atau
I. Pekerjaan Pengecatan
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan yang disebutkan/ ditunjukkan
dalam Gambar Kerja kecuali ditentukan lain dan harus sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi/ .
2. Spesifikasi Bahan / Material
Umum
Cat harus diproduksi dari pabrik yang menerapkan sistem manajemen
lingkungan, dibuktikan dengan sertifikat (ISO14001).
Cat yang digunakan tidak boleh mengandung VOC (Volatile Organic
Compound), yaitu bahan kimia organik yang dapat menguap dan dapat
mencemari udara, baik pada saat proses produksi, aplikasi sampai dengan
barang jadi dan digunakan oleh end user.
Cat harus tahan terhadap pengaruh cuaca, tahan terhadap gesekan dan
mudah dibersihkan, mengurangi pori-pori dan tembus uap air, tidak
berbau, daya tutup tinggi.
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan,
Kontraktor sudah harus mengajukan daftar bahan pengecatan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor menyiapkan bahan, melampirkan brosur dan bidang
pengecatan untuk dijadikan contoh, atas biaya Kontraktor. Pencampuran
wama atau pemesanan dan pembuatan warna khusus harus disiapkan dari
pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan
pencampurannya.
Pilihan warna ditentukan atau sesuai petunjuk dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, setelah mengadakan percobaan pengecatan (mock
up).
Cat harus dalam kaleng / kemasan yang masih tertutup patri / segel, dan
masih jelas menunjukkan nama / merek dagang, nomor formula atau
spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan
pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya
harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai
dengan Spesifikasiyang disyaratkan pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik
/ merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan. Untuk
menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan / mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi
dalam negeri.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
proyek untuk kemudian akan diteruskan kepada Pemberi Tugas minimal 5
(lima) galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat
tersebut harus tertutup rapat dan dengan jelas identitas cat yang ada di
dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas.
Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut:
Water-based sealer alkali resist untuk permukaan pelesteran, beton,
papan gypsum dan panel kalsium silikat.
Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi / baja.
Undercoat
Undercoat digunakan untuk permukaan besi / baja
Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut:
Waterbase untuk permukaan interior, beton, papan Gypsum dan papan
kalsium silikat
Untuk eksterior harus menggunakan cat khusus eksterior atau
wethershield/weathercoat atau yangsejenis.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan
Umum
a). Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan
lainnya, permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan
benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung dengan
permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau
dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan
dimulai.
b). Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang
ahli dalam bidang tersebut.
c). Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan
persiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak
dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain bersih
dan zat pelarut / pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala di atas 38°C.
d). Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur
sedemikian rupa sehingga debu dan pecemar lain yang
berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh di atas
permukaan cat yang baru dan basah.
Permukaan Plesteran dan Beton
e). Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah
sedikitnya selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering
di udara terbuka atau kadar air maksimum 15%. Semua
pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong
dengan tepi- tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru
hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan
pelesteransekelilingnya.
f). Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan
dengan menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi,
kapur, debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang
berlebihan dan tetesan- tetesan adukan.
g). Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan
plesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan
tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapai
dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan
memberikan selang waktu dari saat penyemprotanhinggaair
dapat diserap.
Permukaan Gypsum
h). Permukaan gypsum harus kering, bebas dari debu, oli atau
gemuk dan permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum
pengecatan dimulai.
i). Kemudian permukaan gypsum tersebut harus dilapisi dengan
cat dasar khusus untuk gypsum, untuk menutup permukaan
yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Tekn-is
dan Gambar Kerja
j). Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan
pengecatan sesuai ketentuan spesifikasi ini.
k). d) Permukaan barang Besi / Baja
l). Permukaan besi / baja yang terkena karat lepas dan benda -
benda asing lainnyaharus dibersihkandengan sikat
kawat/amplas besi.
m). Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya
harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan
kemudian dilap dengankain bersih.
n). Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada
semua permukaan barang besi / baja dapat dilakukan sampai
mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Selang Waktu antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan / atau disiapkan untuk
dicat harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang
disyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan- persiapan di atas selesai.
Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi
kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas.
Sebelum melakukan pengecatan permukaan dinding yang akan dicat harus
dilakukan uji kelembaban, nilai dari uji kelembaban (misal: menggunakan
alat Protimeter Mini harus menunjukkan daerah berwarna hijau atau
kuning) harus memenuhi persyaratan nilai kelembaban yang disyaratkan
yaitu maksimal 18 % dengan kadar keasaman maksimal pH 8.
Pelaksanaan Pengecatan
Umum
o). Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran
punggung cat, tetesan cat, penonjolan, bekas olesan kuas,
perbedaan warna dan tekstur.
p). Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus
sudah sempurna dan semua lapisan harus diusahakan
membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
q). Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan
permukaan, termasuk bagian tepi, sudut, dan ceruk / lekukan,
agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan
Metode Pengecatan
y). Cat dasar untuk permukaan beton, pelesteran, panel kalsium
silikat diberikan dengan kuas/roll.
z). Cat dasar untuk permukaan papan gypsum diberikan dengan
kuas/roll
aa). Cat dasar untuk permukaan besi / baja diberikan dengan
kuas/roll/spray
bb). Cat texture menggunakanspray.
Tahun Anggaran 2022 - 2023 Page - 110
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
langit-langit.
Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan- benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah anggung jawab
Kontraktor sampai pekerjaan selesai.
N. Pekerjaan Screeding
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata
/ level dan rusak sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. Spesifikasi Bahan / Material
Semen Portland (PC) yang bermutu Idan dari satu produk. Pasir bermutu
O. Pekerjaan Waterproofing
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan waterproofing meliputi ppenyed iaan tenaga kerja, bahan /
material, peralatan / alat-alat bantu, termasuk pengangkutan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Area yang di
waterproofing adalah yang tercantum dalam Gambar Kerja dan sesuai
arahan Konsultan Manajemen Konstruksi, antara lain: plat talang,
tanggulan talang, lantai kamar mandi, dan lain-lain
2. Spesifikasi Bahan / Material
Crystalline waterproofing single component berupa bubuk yang
mengandung bermacam-macam kimia aktif, pasir silika, dan portland
semen.
Harusmampu mengisiretakyang ada dan keretakan dikemudian haribila
kontak dengan air. (Keretakan sampai dengan 0,4mm)
Mampu melindungi beton dari penetrasi air, chloride, sulfate, carbonation,
bahan-bahan kimia (ph 3-11).
Tahan terhadap tekanan air yang tinggi (16 bar).
Tidak beracun.
Produsen harus memiliki sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 tahun 2015
Produsen harus memiliki sertifikat Green Labelyang masih berlaku.
Sertifikat jaminan garansi principle 10 tahun
Jaminan Garansi aplikator 10 tahun
Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan.
3. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Water proofing coating
Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari, Kontraktor
harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan waterproofing meliputi
volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan
alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar Gambar, Spesifikasi Teknis
dan lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Tim Konsultan
ManajemenKonstruksi sebelum pekerjaan dimulai.
Aplikator yang mengerjakan harus ditunjuk oleh principle.
Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga
Ahli/ Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung oleh
Kontraktor, dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. Prosedur
pelaksanaan harus sesuaidengan spesifikasi pabrik.
Permukaan bidang yang akan di water proofing harus bersih dari materia
lain dan sisa-sisa adukan yang dapat merusak daya rekatnya.
Selama pekerjaan waterproofing berlangsung tak boleh ada genangan air.
Permukaan beton harus dalam keadaan bersih dari debu. Segala macan
bahan yang menghalangi penetrasi ke dalam beton harus di bersihkan
(bekas minyak bekesting, curing compound, cat, dll).
Segala keretakan yang lebih besar dari retak rambut, honeycomb, keropos
harus diperbaiki terlebih dahulu dengan dibob ok selebar 1-2 cm dengan
kedalaman 2-3 cm atau dibobok sampai ke beton yang bagus. Area yang
dibobokdikuas dengan water proofing dan diisidengansemen grout.
Dalam hal terjadi keropos, retak lebih dari 0.4 mm pada beton maka
menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk diperbaiki terlebih dahulu.
Water proofing pada area kamar mandi dinaikkan setinggi 30 cm dari
lantai kamar mandi.
Apabila terdapat kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian kontraktor
baik pada waktu pekerjaan ini dilaksanakan maupun pada saat p ekerjaan
telah selesai, maka kontraktor harus memperbaiki/mengganti bagian yang
rusak tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini
adalah tanggung jawab kontraktor.
3. Pelaksanaan pekerjaan
Tahapan Pelaksanaan
Tahap 1
a). Setelah Reng terpasang (jarak antar reng ke reng
maksimal 40,5 cm dari as reng ke as reng), kemudian
Lapisan Pertama dipasang Multipleks / Plywood. Tebal
Multipleks minimal 9mm, di screw di atas reng. Multipleks
dipasang dari bawah ke atas. Untuk pemasangan awal
Multiplek harus maju 10 cm dari lisplank. Untuk bagian
bawah Multipleks / Plywood (pertemuan antara multipleks
dengan lisplank) dipasang Flashing berbentuk U, fungsinya
melindungi Multipleks dari air hujan. Untuk multipleks
yang bertemu dengan dinding sopi-sopi, dipasang flashing
dinding berbentuk Z.
b). Pemasangan harus tepat dan rapih sesuai yang
disyaratkan oleh pabrik dan design yang sudah
direncanakan sebelumnya.
Tahap 2
c). Setelah Multipleks terpasang, kemudian dipasang pelapis
underlayer.
d). Ada 2 cara untuk memilih jenis Underlayer yang dipakai,
dilihat berdasarkan kemiringan Atap :
(1). Untuk kemiringan Atap lebih dari 15 derajat s/d 90 derajat
dipasang Underlayer dari bahan geotextile atau dari bahan
seperti kertas amplas diatas Multipleks/ Plywood,
fungsinya untuk mengurangi kelembapan di Multiplek.
Underlayer berbentuk Roll ( 1 Roll dimensi 1 m x 20 m)
dipasang dengan cara di gelar diatas Multipleks. Overlap
antar underlayer 10 cm.
(2). Untuk kemiringan 1 derajat s/d 15 derajat dipasang
Underlayer Waterproofing membrane jenis torching /bakar
dengan ketebalan membran minimal 2 mm. Waterproofing
dipasang dengan cara dibakar dibagian bawah membran,
overlap antar membran 10 cm di screw). Pemasangan
harus tepat dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik
dan design yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap 3
e). Setelah underlayer membran terpasang di lanjutkan
pemasangan awalan dinamakan Starte. Bahan material yang
dipakai untuk starter adalah lembaran genteng Bitumen sirap.
Dipasang berderet kesamping horisontal sepanjang keliling
penutup atap.
f). Fungsi Starter untuk menutupi celah diantara daun Bitumen
4. Spesifikasi Perusahaan
Perusahaan spesialis yang berpengalaman dibidang Tensile Membrane
Structure. Perusahaan memiliki workshop yang dilengkapi dengan mesin-
mesin produksi membrane High Frequency Machine, Ploter and Cutting
yang dapat terintegrasi dengan software pola membrane dengan tujuan
menghindari kegagalan dalam proses fabrikasi membrane.
Perusahaan harus merupakan aplikator rekanan resmi yang ditunjuk
langsung oleh produsen membrane negara asal dengan melampirkan surat
yang menyatakan penunjukan sebagai aplikator.
Apabila pekerjaan membrane disub-kontraktorkan maka kontraktor
utama harus melampirkan surat dukungan dari perusahaan sub-
kontraktor yang dianggap mampu untuk dapat memenuhi seluruh
spesifikasi yang telah ditentukan baik dari sisi administrasi maupun dari
aspek teknis.
Perusahaan spesialis harus memberikan perhitungan Finite Element
Metode Pelaksanaan :
Gambaran Umum
Atap membrane di lokasi pasar atas gorontalo berada di rooftop dan
katilever di sekeliling lantai 1 dan lantai 2.
No Uraian
1 Desain
2 Pengukuran Area
3 Pengadaan Material struktur dan membrane
4 Mobilisasi & Demob Alat dan Material Struktur
Standart Pekerjaan
FABRIKASI
a. Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi,
seluruh pekerjaan dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa
sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui, sehingga semua
komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
b. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan dimulai, menyiapkan gambar-gambar kerja
yang menunjukan detail-detail lengkap.
c. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
d. Ukuran-ukuran
Material yang digunakan sudah approved.
-Material Struktur
-Membrane
e. Pengukuran/ marking area.
Kontraktor wajib melakukan marking area.
PENGELASAN
a. Pengelasan dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
b. Semua pekerjaan pengelasan dikerjakan dengan rapi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.
c. Elektroda las yang dipergunakan disimpan pada tempat yang
dapat menjamin komposisi dan sifat-sifat dari electrode tersebut
selama masa penyimpanan.
d. Permukaan dari daerah yang akan dilas bebas dari berbagai
kotoran, cat, minyak, dan karat.
e. Cek mutu las dengan penetrant test, secara random pada
sambungan yang mewakili.
PENGECATAN
a. Semua bahan konstruksi baja dimeni supaya tidak berkarat.
Sebelum dicat semua permukaan bersih dari berbagai kotoran
atau minyak.
b. Cat yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan
c. Tahap pengecatan cat dasar dan cat finish.
Fabrikasi Struktur
Fabrikasi rangka struktur dikerjakan di workshop atau lokasi proyek.
fabrikasi sesuai dengan gambar yang telah disepakati
Erection Struktur
Erection menggunakan Metode yang berbeda sesuai dengan lokasi
proyek, bentuk atap membrane dan faktor sekitar.
Bisa menggunakan metode manual atau dengan alat bantu seperti crane
dll.
Fabrikasi Membrane tensile
Proses fabrikasi membrane dibagi menjadi empat tahap, yaitu meliputi:
a. Pengukuran
b. Patterning
c. Plotting
d. Cutting and Seaming
Pemasangan Membrane
Pemasangan membrane juga menggunakan Metode yang berbeda sesuai
dengan lokasi proyek, bentuk atap membrane dan faktor sekitar.
Bisa menggunakan metode manual atau dengan alat bantu seperti crane
dll.
disediakan.
11. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa dan memahami
pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini,
apabila pelaksanaan pekerjaan dari pihak lain tersebut dapat
mempengaruhi kualitas pekerjaan.
12. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus rencana kerja dengan
jadwal yang disesuaikan dengan Kontraktor lain. Apabila terjadi sesuatu
perubahan, Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan.
13. Pada waktu akan memulai pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan
pekerjaan Gambar-gambar Kerja terlebih dahulu untuk memperoleh
persetujuan dari Manajemen Konstruksi . Gambar-gambar tersebut sudah
diserahkan kepada Manajemen Konstruksi minimal dalam waktu 1
minggu sebelum instalasi dilaksanakan.
14. Pemasangan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat peralatan tersebut. Untuk itu, Kontraktor harus menyerahkan
gambar-gambar rencana instalasi secara rinci sebelum melaksanakan
pekerjaan.
15. Apabila terjadi suatu keadaan dimana Kontraktor tidak mungkin
menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik, maka Kontraktor wajib
memberikan penjelasan secara tertulis kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dan memberikan saran-saran perubahan / perbaikan. Apabila
hal ini tidak dilakukan, Kontraktor tetap bertang gung jawab terhadap
kerugian-kerugian yang ditimbulkannya.
16. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, Kontraktor harus memberi
tanda - tanda pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan
terhadap rancangan instalasi semula.
17. Kontraktor harus melakukan general test, terhadap seluruh pekerjaan
elektrikal.
18. Testing / pengujian meliputi: Uji isolasi minimal 10 M (Mega Ohm) dan uji
beban penuh.
19. Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam, harus disaksikan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan bila terjadi kerusakan atau
kesalahan harus diperbaiki atas tanggungjawab Kontraktor.
20. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan
testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.
21. Hasil pengujian dituangkan dalam berita acara sebagai syarat penyerahan
pertama.
22. Kontraktor harus membuat blueprint wiring diagram pekerjaan elektrikal
yang sesuaidengan kondisi terpasang.
B. Pekerjaan Elektrikal
1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan
yang disebutkan dalam Gambar Kerja / Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini, antara lain:
Sistim penerangan secara lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan
dan konduit, titik nyala lampu, armature, saklar dan seluruh Kotak kontak.
Instalasi kabel feeder untuk pane l penerangan dan panel-panel tenaga
dari Power House ke MDP Gedung.
Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel Distribusi Utama
(PDTR) secara lengkap.
Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya. e)
Pekerjaan pentanahan/grounding.
Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang telah
disebutkan dalam Gambar Kerja / Rencana Kerja dan Syarat-syarat
maupun yang tidak disebutkan namun secara umum / teknis diperlukan
untuk memperoleh suatu sistim yang sempurna, aman, siap pakai dan
handal.
Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh
instalasi listrik yang terpasang.
Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (as built drawings).
2. Spesifikasi Bahan/Material
PanelTeganganRendah
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang
harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang
dimaksud untuk beroperasi pada 220 / 380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan
solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL, IEC,
VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan master key.
Tebal plat panel/BMT (Base Material Thickness) minimal 1.5 mm
(sebelum difinishing).
Tebal panel setelah difinishing menggunakan powder coating menjadi 1.8
mm.
Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan- perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluannya dan telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Spare space harus disediakan seusai Gambar Kerja.
Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
Komponen panel:
a). Label Nama
Setiap pemutus daya (Circuit Breaker) harus dilengkapi label
nama pada pintu atau dekat komponen komponen yang dapat
dilihat dengan mudah. Pemberian nama harus menunjukkan
secara jelas rangkaian Pemutus daya atau alat-alat yang
tersambung.
b). Busbar / RelTembaga
(1). Busbar harus terbuat dari tembaga dengan kemampuan arus
minimal 150 % arus beban terpasang atau disesuaikan dengan
aturan PUIL 2000 atau peraturan yang berlaku.
(2). Semua busbar dicat yang warnanya disesuaikan dengan yang
nama sesuai dengan nama dan fungsinya, terbuat dari bahan yang tidak
mudah rusak.
Lampu
Lampu yang digunakan harus lamu hemat energy.
Material lampu yang digunakan harus memiiki material yang kandungan
merkurinya telah disetujui oleh GBC Indonesia dan tidak mengandung
material asbestos
Kadar merkuri yang diperbolehkan untuk aplikasi lampu berdasarkan
Directive 2002/95/EC10 adalah :
Tipe Lampu Fluorescent Maksimum Merkuri per Lampu
Compact fluorescent lamp 5 mg
Halophosphate 10 mg
Triphosphate dengan waktu 5 mg
masa pakai normal
Triphosphate dengan 8 mg
waktu masa pakai
Lampu yang digunakanbergaransi minimal 1 tahun.
panjang
Jika menggunakanarmature, bahanarmature tidakboleh terbuat dari
bahan yang mudah berkarat.
Kotak kontak saklar
Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok adalah
tipe pemasangan masuk / inbow (flush mounting).
Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 Adan
Mengikuti standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus tenaga
(outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin)
denganlubang bulat.
Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan
push button harus dipakai dari jenis bahan blakely atau metal.
Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari permukaan lantai
kecuali ditentukan lain dan ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis
water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari
permukaan lantai atau sesuai Gambar Kerja.
Kotak-kontak lantai terbuat dari bahan Stainless Steel.
e) Conduit
Konduit instalasi peneranganyang dipakai adalah darijenis PVC High
Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL.
Konduit pada kabel tray/kabel leader harus disusun rata tidak boleh
bertumpuk
Konduit harus diberi tanda (marking) yang dapat menjelaskan arah
beban, jenis dan ukuran kabel didalamnya.
Rak kabel / cable tray
Rak kabel terbuat dari plat digalvanis dan buatan pabrik, ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum
1 meter. Penggantung harus rapi dan kuat sehingga bila ada pembebanan
tidak akan berubah bentuk. Penggantung harus dicat dasar anti karat
sebelum dicat akhir dengan warna abu-abu.
Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung harus buatan pabrik.
3. Perlengkapan Instalasi
Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk
melengkapi instalasi agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan,
handal danmudah perawatan.
Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.
C. Pekerjaan Escalator
1. Lingkup Kerja
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Meliputi seluruh pekerjaan Escalator
terpasang termasuk didalamnya pengadaan dan pemasangan sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Dan sebelum memulai pelaksanan, Kontraktor
wajib menyerahkan contoh bahan dan shop drawing untuk disetujui oleh
Manajemen Konstruksi
2. Persyaratan Bahan
Escalator merupakan tipe Indoor Escalator, tinggi rise 4000mm, panjang
step width 1000mm dengan kemiringan 30 derajat.
1). Seluruh material bahan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
pada dokumen spesifikasi teknis, rencana gambar dan rencana biaya.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a.Lokasi proyek sebelumnya harus dipersiapkan dalam rangka kedatangan unit
escalator yaitu berupa jalan masuk termasuk didalamnya akses container dan
alat bantu forklift, selanjutnya yaitu persiapan tempat penyimpanan
sementara unit escalator di dalam site/onsite
b.Sebelum memulai pekerjaan, penyedia diharuskan melakukan pengukuran
kembali terhadap lokasi pekerjaan atau pemasangan Unit Escalator
c. Dimensi ukuran maupun detail lainnya mengenai pekerjaan Escalator dapat
dilihat pada rencana gambar maupun shop drawing
d. Konstruksi Pit Mesin Escalator dan Dinding Struktur, struktur dudukan
escalator maupun struktur lainnya yang berhubungan dengan titik lokasi Unit
Escalator harus dalam keadaan siap, sesuai dengan ketentuan struktur yang di
syaratkan dan sesuai dengan gambar rencana/shop drawing sebelum
dilakukan pekerjaan pemasangan Unit Escalator
e. Seluruh alur pekerjaan pemasangan Unit Escalator mulai dari pekerjaan
penyambungan potongan frame dan rail escalator hingga pekerjaan
pemasangan step (pijakan kaki penumpang escalator) harus dilaksanakan
dengan teliti dan penuh kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
berakibat fatal.
f. Penyedia diharuskan melakukan kordinasi dengan Konsultan MK dalam hal
approval material serta metode pelaksanaan harus dalam pengawasan pihak-
pihak terkait
g.Pengecekkan dan penyesuaian unit escalator dengan kondisi normal Setelah
dilakukan perapihan , penyelesaian electrical, dan pengecekan
h.Inspeksi dlakukan bersama dengan dinas, owner, dan MK untuk pengecekan
safety dan kelayakan Escalator sehubungan dengan penerbitan Sertifikat
Layak Fungsi.
atau di dalam sangkar seperti tombol COP, LOP, Fire Switch (optional), dll
k. Pemasangan kelistrikan area shaft Pekerjaan elektrikal pada area shaft lift
meliputi lighting, electrical tombol, dll
l. Pemasangan kelistrikan pada panel Klistrikan meliputi pekerjaan koneksi
motor, batre, lighting serta panel-panel operasi
m. Pengecekkan dan penyesuaian lift dengan kondisi normal Setelah dilakukan
perapihan , penyelesaian electrical, dan pengecekan
n.Inspeksi dlakukan bersama dengan dinas, owner, dan MK untuk pengecekan
safety dan kelayakan lift sehubungan dengan penerbitan Sertifikat Layak
Fungsi lift.
lelang
Kabel instalasi untuk speaker menggunakan NYMHY 3 x 1,5 mm², yang
dilengkapi dengan PVC conduit diameter 20 mm.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus membuat shop drawing peletakkan peralatan utama
agar tidak mengganggu/bertabrakn dengan peralatan pada pekerjaan
lainnya.
Peletakkan ceiling speaker harus memperhatikan komposit peralatan
lainnya pada ceiling/plafon, seperti lampu, detector kebakaran, sprinkler,
indoor AC/diffuser AC, dan lain-lain.
Peletakkan attenuator harus mudah dilihat/dijangkau operator gedung.
Instalasi kabel speaker harus melalui kabel leader/tray khusus elektronik
Conduit instalasikabelspeakeryang melalui dinding/ tembok harus
ditanam (inbow)
Tidak diizinkan terdapat sambungan pada instalasi tata suara.
4. Test Fungsi
Sebelum dilaksanakan pengujian, semua penyambungan harus diperiksa
tersambung dengan kuat, kencang dan tidak terjadi kesalahan sambung
atau kesalahan polaritas.
Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk
mendemonstrasikan bahwa bekerjanya semua peralatan dan material
yang telah selesai terpasang memang benar-benar memenuhi persyaratan
yang disebutkan di dalam RKS teknik ini dan standar / referensi yang
digunakan.
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan personil yang perlu
untuk melakukan pengujian.
Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan
diselenggarakannya dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas)
hari sebelumnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
Hasil pengujian harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
5. Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan dikatakan selesai apabila :
Instalasi telah diselenggarakan dengan baik dan semua sistem telah diuji
dan bekerja sempurna sesuai dengan gambar perancangan dan RKS dan
dijamin akan tetap bekerja dengan baik untuk waktu jangka panjang.
Pernyataan bahwa sistem telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan
RKS dan gambar, harus dilakukan dengan Berita Acara Pemeriksaan dan
sertifikat pengujian.
Telah memenuhi syarat penyerahan gambar revisi.
Telah mendapatkan surat pernyataan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi bahwa instalasi telah dilaksanakan dengan baik dan sistem
bekerja dengan sempurna.
Telah memenuhi semua persyaratanyang tercantum dalam kontrak.
As built drawing
Measurement report
Spare part untuk satu tahun operasi.
Semua sertifikat, instruksi dan perijinan dari instansi yang berwenang
memberikan ijin penggunaan atas instalasi yang dipasang, harus
diserahkan pada saat atau sebelum hari penyelesaian pekerjaan yang
ditentukan.
Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara proyek disertai lampiran-
lampiran sebagai berikut:
2. Persyaratan Material
Semi Photoelectric Smoke Detector complete with base
Instalasi MCFA: Material : AWG 16 TSP, FRC 3 x2.5mm2
Instalasi detector dancall points: AWG 16 TSP
Instalasi Multitones dan Flow Switches: NYA 2x1.5mm2
Instalasi Terminal Box termasuk modul: AWG 16 TSP, NYA 2 x 1.5mm2
Instalasi Interlock VAC Power dan Lift: Contactor, NYA 2x1.5mm2 in PVC
Conduit
3. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah:
Pengadaan dan pemasangan, photo electric smoke detector, heat detector,
dan instalasinya, baik data maupun daya.
Pengadaan dan instalasi kabel interkoneksi ke sistem tata suara bangunan
eksisting.
4. Persyaratan Instalasi
Denah setiap lantai menunjukan lokasi perkiraan letak detector dan
peralatan- peralatanlaindari sistem ini, dimana letak yang pasti dijelaskan
pada gambar.
Di sekitar detector harus ada ruangan bebas sekurang kurangnya pada
jarak 0,6 m dari detector tanpaada timbunan barangatau alat-alat lainnya.
Semua kabel harus dipasang di dalam conduit, baik yang diatas plafond
(horizontal) maupun yang di dinding / tembok / beton (vertikal). Ukuran
conduit dan kabel harus sesuai gambar rencana.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh
Kontraktor sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
Di lokasi pekerjaan, Konsultan Manajemen Konstruksi mengawasi
pekerjaan Kontraktor agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan
sesuai dengan Dokumen Kontrak serta dengan cara-carayang benar dan
tepat serta cermat.
Testing / Commisioning
Setelah pekerjaan Fire Alarm ini diseles aikan, harus dilakukan testing /
pengetesan, yang disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi , PPK
, dan atau pihak-pihakyang berkepentingan lainnya.
Satu persatu detector ditest, dengan menggunakan alat pemanas untuk
heat detector dan untuk smoke detector menggunakan asap.
Kontraktor harus membuat Berita Acara rangkap / copy 4 (empat)
diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
Seluruh pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor, dan biaya pengujian
ditanggung oleh Kontraktor
Semua pekerjaan, bahan, dan peralatan harus digaransikan selama 1
(satu) tahun. Semua peralatan, bahan, dan pekerjaan yang tidak baik
harus secepatnya diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya
tambahan. Peralatandan bahan penggantiharus merk / tipe yang sama
Tiap-tiap zona, ditest satu persatu dan diberi nomor urutan zonanya.
c. Ahli K3 : 1 orang
d. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
e. Quality control : 1 Orang
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Kabel penyalur NYY 1 x 50 mm² di bawah gording diteruskan lewat shaft
elektrikal ke bak kontrol dan disambung dengan kabel BCC 50 mm²
menggunakan clamp sebelum diteruskan dengan grounding rod di dalam
sumur arde. Terminal pentanahan harus terletak dalam bak kontrol
khusus untuk keperluan tersebut dan untuk pengecekan tahanan tanah
secara berkala, tahanan pentanahan maksimum 3 Ohm.
Pemasangan
Cara-cara pemasangan sistem penangkal petir harus sesuai dengan
gambar dan harus mengikuti petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
Down Conductor disepanjang konstruksi penyangga harus dipasang
memakai klem dengan jarak setiap 100 cm.
Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2 (dua)
meter dari permukaan tanah harus dipasang di dalam pipa PVC tipe AW
3/4“.
Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan
baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai
junction box.
Elektroda pentanahan dari batang tembaga diameter ¾” dan panjang
tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang di sekitar
batang tembaga.
Pemeriksaan
Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi untuk memastikandipenuhinya persyaratanini.
Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi.
Setiap bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan gambar harus segera
diganti, tanpa membebankan biaya tambahan pada Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang
dipasang, maka harus diadakan pengetesan oleh Disnaker setempat
terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya, agar
diperoleh suatu jaminan.
Pengetesan tahanan tanah baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujan
selama 2 (dua) hariberturut-turut.
Pelaksanaan Pekerjaan Bak Kontrol
Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi teknis di dalam dokumen ini.
Bak kontrol berfungsi sebagai tempat penyambungan antara hantaran
penyalur petir dengan elektroda pembumian (terminal pembumian) dan
sebagai tempat untuk melakukan pengukuran tahanan pembumian.
Bentuk serta ukuran dari saluran harus sesuai dengan Gambar Kerja, atau
dengan ukuran lain disesuaikan dengan lapangan dan disetujui oleh
semua pihak yang terkait.
Campuran perbandingan beton yang digunakan sesuai Gambar Kerja.
Dinding dan tutup bak kontrol terbuat darikonstruksi beton sesuai dengan
Gambar Kerja.
Bak kontrol mempunyai tutup yang dilengkapi dengan handle.Tutup bak
kontrol ini harus dapat dibukadengan mudah.
pemesanan.
Menyediakan peralatan kerja yang baik untuk pelaksanaan, yang
memenuhi persyaratan keselamatan kerja.
Pemeriksaan Bahan / Material
Apabila KonsultanManajemen Konstruksi meragukan kualitas bahan
atau alat tertentu, maka bahan tersebut akan dikirim ke Laboratorium
Penyelidikan Bahan atas biaya Kontraktor.
Penolakan dan Penyingkiran
Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, harus segera disingkirkan dari lokasi proyek oleh
Kontraktor.
Jalur instalasi yang eksisting
Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi, Kontraktor harus
mengetahui lintasandanposisidariinstalasilistrik, groundsystem,air dan
sanitasi yang ada hubungannya dengan pekerjaan mekanikal.
Ijin-ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
2. Tahap Pelaksanaan
Penunjukan Sub-Kontraktor
Dalam hal pelaksanaan instalasi ini diserahkan kepada Sub Kontraktor
pertanggung jawaban seluruh pekerjaan ini tetap menjadi beban
Kontraktor Utama. Penunjukan Sub Kontraktor ini sebelumnya harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Keselamatan danKesehatan Kerja
Kontraktor harus mematuhi Peraturan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Perlengkapan keselamatan kerja yang dibutuhkan harus
disediakan. Cara- cara kerja yang kurang aman atau selamat harus
dihindarkan. Kontraktor juga harus memperhatikan keselamatan kerja,
termasuk kesehatan para pekeda dan kebersihan lingkungan. Perhatian
diharapkan pula terhadap lokasi-lokasi pemondokan pekerja di dekat
job site, agar tidak terlalu mengganggu waktu kerja.
Seleksi Tenaga Kerja
Kontraktor harus berusaha untuk mengadakan seleksi tenaga kerja,
baik mengenai keahlian ataupun kesehatannya. Bagi tukang -tukang las
dan pipa, serta kejuruan-kejuruan lain yang dianggap perlu, harus lulus
dari ujian ataupun penilaian dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Bilamana dikemudian hari, dalam proyek ini didapati tenaga-tenaga
kerja yang ternyata tidak cukup ahli, Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk minta tenaga kerja tersebut diganti.
Prosedur danCara Kerja
Kontraktor wajib melaksanakan prosedur dan cara kerja yang terbaik
(tepat, cepat dan selamat). Kontraktor wajib mengkonsultasikan kedua
hal tersebut kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk
dimintakan persetujuannya guna pelaksanaan. Hasil kerja harus
menunjukkan "workmanship" yang baik,dalam bentuk kerapiannya.
Pengujian Sambungan
Pada prinsipnya semua sambungan harus diuji atas kebocoran, dengan
beban uji, terutama untuk sambungan las harus mengalami uji tekan,
baik sebelum terpasang ataupun setelah terpasang. Uji tekan ini secara
detail diuraikan dalam setiap jenis peke rjaan, dalam pasal-pasal yang
bersangkutan.
c. Ahli K3 : 1 orang
d. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
e. Quality control : 1 Orang
C. Pekerjaan Pompa
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pompa Air yang dimaksudkan di sini adalah pengadaaan dan
pemasangan pompa beserta peralatan pendukungnya yang dipakai untuk
transfer dan atau distribusi air bersih.
Lingkup Pekerjaan Pompa Air terdiri dari Pekerjaan Pompa Air Bersih
yang mengacu pada perancangan sebagaimana diterangkan dalam gambar
rencana. Pekerjaan Pompa Air Bersih itu meliputi pekerjaaan Transfer
Pump, Booster Pump, dan deep well pump (submersible pump),
2. Persyaratan-persyaratan
Pompa Deep Well
Type : SP
Capasity : 15 M3 / H
Total Head : 100 meter
Power : kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50Hz
Panel kontrol (1 panel : 1 pompa)
Power : kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50Hz
Pompa Transfer Air Bersih
Type : CR 15 - 3
Capasity : 500 L/Min
Total Head : 30 Meter
Power : 3 kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50Hz
Panel kontrol (1 panel : 2 pompa)
Power : 2x 3 kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50 Hz
Pompa Booster
Type : Hydro Multi S 2x CR 15 - 3
Capasity : 2x 252 Liter / Menit
Total Head : 20 Meter
Power : 2x 3 kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50 Hz
Pompa Sewage
Type : DPK 15.80.55.5.ID
Capasity : 325 Liter / Menit
Total Head : 30 Meter
Power : 5,5 kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50 Hz
Panel kontrol (1 panel : 2 pompa)
Power : 2x 5,5 kW x 3 phase - 380 Volt, 2 Poles, 50 Hz
4. Pelaksanaan pekerjaan
Pelaksana/ Kontraktor pekerjaan instalasi pompa air harus memenuhi
persyaratan yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan
pekerjaan mekanikal dan sudah berpengalaman dalam pekerjaan instalasi
pompa air sejenis. Selain itu Pelaksana/Kontraktor harus melaksanakan
prosedur pelaksanaan sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan Material,
Gambar Kerja, Prosedur Kerja, dan izin-izin pelakasanaan, As-built
Tahun Anggaran 2022 - 2023 Page - 145
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor ha rus baru
(new product) dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah
tropis serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian
tersebut tanpa biaya tambahan / extra cost dari Pemberi Tugas.
Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus
dipilih yang mudah diperoleh dipasaran bebas.
Pengajuan contoh warna sanitair yang akan dipakai sesuai dengan tipe
yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Semua barang yang dikirim harus dalam keadaan baik, bebas daricacat
pabrik yang diakibatkan yang diakibatkan waktu pembuatan maupun
cacat lain seperti robek, kotor atau menunjukkan noda lainnya.
Semuabarang yang dikirim harus dibungkus dengan rapi,komplit dengan
label atau keterangan lainnya termasuk dengan segel asli dari pabrik.
Penyimpanan barang / bahan harus ditempatkan pada tempat khusus
tidak tercampur dengan barang-barang lain yang dapat mengakibatkan
kerusakan seperticat, minyakkayu, besi,atau barang cair/padat lainnya.
Kondisi tempat penyimpanan harus dalam keadaan bersih dan kering.
Pemeriksaan lokasi / bidang yang akan dipasang harus dilakukan oleh
Kontraktor sebelum pekerjaan pemasangan dilakukan.
Biladalam pemeriksaandiketemukanbidang yangtidakmemenuhisyarat
untuk dipasang, Kontraktor dapat memperbaiki sendiri atau melaporkan
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasanganharus lebih bersih dan
terhindar dari debu yang berlebihan.
Pemasangan sanitair dan aksesoris harus sesuai dengan ketentuan pabrik
dan harus dihindari kebocoran pada lantai dan dinding yang dapat
mengakibatkan rembesan air ke lantai di bawahnya.
Setelah selesai terpasang maka Kontraktor wajib mencoba beberapa
waktu/periode dan memastikan peralatan yang terpasang tersebut
berfungsi dengan baik.
Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan lokasi pemasangan dari sisa
hasil pemasangan.
Sisa sampah bekas pemasangan harus dibuang sendiri setiap hari oleh
Kontraktor atas biaya sendiri.
Perlindungan harus diberikan pada sanitair dan aksesoris yang sudah
terpasang dengan baik. Kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian
Kontraktor makamenjadi tanggungan Kontraktor.
Kontraktor diharuskan mengadakan perbaikan jika ada kerusakan /
kebocoran yang diakibatkan dari kelalaian dalam pemasangan /
kerusakan lain atas biaya sendiri.
Selama pemeliharaan dimulai sesuai dengan perjanjian dengan pemberi
tugas, selama itu pula Kontraktor berkewajiban untuk merawat dan
memperbaiki kerusakan dengan biaya sendiri.
Pemasangan tendon dan kelengkapannya
Pekerjaan pembuatan / pengadaan reservoir ini terkait dengan sistem
pendistribusian air bersih dipasang le ngkap dengan peralatan-
peralatan yang diperlukan sehingga seluruh sistem dapat difungsikan
sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini
disesuaikan pada Gambar Rencana.
Pipa mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp dengan
penggantungdanpenumpu yang dapat diatur(Adjustable)denganjarak
sesuai ketentuan sebagai berikut:
Ukuran Pipa (dalam inch) Jarak Hanger / Support
Dia. ≤ 1m
1” 1 ½”
1” s/d 2m
2” s/d 3” 3m
4” s/d 6” 4m
Test danCommisioning.
Yang dimaksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah
pengujian dan treatment terhadap instalasi pipa yang akan dipasang
maupun yang sudah dipasang. Pengujian pipa dilaksanakan secara
partial (bagian-per bagian) dan atau secara menyeluruh. Beberapa
ketentuan pengujian pipa tersebut adalah sebagai berikut :
Pipa AirBersih.
Pipa terpasang dan kelengkapannya harus dilakukan pengujian
dengan tekanan hidrolik maksimal sebesar 15 bar selama 8 jam
terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
Pipa Air Bekas Kotor
Pipa terpasang dan kelengkapannya harus dilakukan pengujian
tekanan sebesar 4 kg/cm serta dilakukan tes rendam selama 3
(tiga) hari untuk pipa air kotor dan bekas tanpa mengalami
kebocoran.
Desinfeksi.
Pelaksana harus melaksanakan disinfeksi dan pembilasan terhadap
seluruh instalasi pipa air bersih. Disinfeksi dilakukan dengan cara:
a). Diisi larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, dan
dibiarkan selama 24 (dua puluh empat) jam sebelum dibilas
dan digunakan atau dipakai kembali.
b). Diisi larutan chlorine yang mengandung 200 ppm, dan
dibiarkan selama 1 jam sebelum dibilas dan digunakan
kembali.
c). Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air
bersih sehingga chlorine tidak lebih dari0,2 ppm.
Pekerjaan Air Kotor, Air Bekas, Air Hujan dan Pipa Vent
Pemipaan Buangan Air Kotor dan Air Bekas, dan Air Hujan
Untuk instalasi pemipaan air kotor dan air bekas diadakan pemisahan, dimana
untuk buangan pemipaan air kotor dari closet dan urinal akan disalurkan
melalui pipa buangan air kotor ke Septictank Biological System atau Biotech,
yang kemudian buangannya diteruskan ke saluran drainase eksisting yang ada
dikawasan.
Spesifikasi teknis
Sedangkan untuk buangan air kotor dan buangan air bekas dari lavatory /
wastafel, kitchen zink serta dari floor drain akan disalurkan pipa buangan air
bekas ke saluran keliling yang ada di bagian luar gedung yang pada saluran
akhirnya juga disambungkan ke saluran drainase eksisting yang ada dikawasan.
Untuk pengumpulan atau penggabungan sistem instalasi pemipaan pada setiap
bagian bagunan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada setiap lantai /
bangunan, bahan pipa digunakan type uPVC yang kemudian diteruskan ke pipa
Outdoor unit
System ini harus bisa terkoneksi dengan pipa re frigerant yang
mempunyai kemampuan panjang instalasi 7,5m – 20 meter untuk Single
Wall Mounted Inverter Type
Baik indoor maupun outdoor harus dirakit dan ditest di pabrik. Outdoor
unit harus sudah terisi refrigerant sesuai persyaratan dari pabrik.
Casing outdoor haruslah wheatherproof terbuat dari baja anti karat
dilapisi dengan Baked Enamel.
Ketentuan condensing unit :
a). Outdoor unit memiliki Pressure Control dan Temperature
Controller
b). Outdoor dengan ukuran 3 sampai 5 HP menggunakan
kompressor Inverter SCROLL
c). Noise level outdoor tidak boleh melebihi 56 DB(A) pada saat
operasi normal, terukur 1 meter secara horizontal dan 1.5
meter diatas pondasi, Outdoor harusnya model modular dan
bisa dipasang secara berderet di setiap sisinya.
Compressor haruslah type BLDC Twin Rotary / Inverter Scroll dengan
effisiensi tinggi dan dilengkapi dengan inverter control yang berfungsi
untuk merubah kecepatan putaran yang menyesuaikan dengan cooling
load yang dibutuhkan. Magnet Neodymium harus dipakai di rotor
compressor untuk menambah torsi Compressor. Kemampuan untuk
efisiensi kerja dan efisiensi konsumsi listrik Inverter kompressor dengan
range frequency limit minimum kecepatan putaran motor kompressor
adalah pada frekuensi 15 Hz dan maksimum kecepatan putaran pada
frekuensi 100 Hz. Kompressor bekerja secara simultan kontrol
kompressor invertersystem
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara
mekanis
Wide Louver Fin alumunium untuk meningkatkan performance
kondensing unit yang dilapisi lapisan anti korosi Gold Fin yang dan sudah
dilakukan pengujian untuk ketahanan terhadap korosi.
Refrigerant Circuit terdiri atas Liquid dan Gas shut off valve dan Sub
Cooling Circuit adalah Untuk memastikan liquid refrigerant tidak menguap
saat menuju indoor unit dan berfungsi meningkatkan performance
pendinginan dan komponen lain untuk keperluan safety secara
keseluruhan baik Outdoor maupun Indoor unit.
Fan Motor Motor Outdoor unit harus memiliki multispeed operation
dengan inverter DC, dengan kemampuan maximum static pressure = Max
( 8 mmAq ). Condensing unit harus mempunyai kemampuan untuk
beroperasi dengan noise lebih rendah pada saat malam hari baik secara
otomatis maupun dengan manual setting
Safety Devices
d). Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai
berikut: Accumulator tube, High pressure switch, Control
circuit fuses, Thermal protectors for compressor dan fan
motors, over current protection for the inverter and anti-
recycling timers.
e). Setelah pekerjaan pemipaan dilakukan, sebelum
disambungkan ke outdoor unit, Sebelum pembungkusan pipa
dengan insulasi dan sebelum unit AC dinyalakan, Pekerjaan
pemipaan harus di test tekanan dengan memakai dry nitrogen
dan dicek ulang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin
terjadi.
f). Jumlah tambahan refrigerant harus dihitung berdasarkan
standard dari pabrik dan ditimbang dengan
mempertimbangkan panjang pipa actual yang terpasang
dengan merefer ke installation manual dari pabrik.
g). Pengisian refrigerant ini harus dilakukan dengan peralatan
yang sesuai dan dibawah pengawasan dari perwakilan pabrik.
h). Jumlah tambahan dari refrigerant ini harus disupply oleh
kontraktor pemasang dan diawasi oleh perwakilan dari
pabrik Pressure test harus dilakukan oleh kontraktor
Pipa Referigerant
Pipa refrigerant haruslah de-oxidized phosphorous seamless copper pipe
with High pressure ressistance Type ASTM B280 REV A Standard
Specification for Seamle ss Copper Tube for Air Conditioning and
Refrigeration Field Service sesuai dengan standard JIS H300 - C1220T,
dengan ketebalan diameter pipa sesuai dengan standard rekomendasi
daripabrik.
Refrigerant tidak menggunakan bahan yang mengandung CFC
(Chlorofluorocarbon) dan memiliki GWP (Global Warming Potential) yang
rendah.
Refrigerant yang digunakan dalam system pendingin harus tanpa
kandungan bahan yang memiliki potensi merusak ozon atau ODP = 0
dibuktikan oleh brosur dari refrigerant yang akan digunakan.
Baik bagian suction maupun gas haruslah diinsulasi dengan insulasi yang
sesuai dengan rekomendasi ketebalan insulasi dari pabrik menyesuaikan
dengan tingkat kelembaban udara pada lokasi unit terpasang sehingga
tidak menimbulkan terjadi kondensasi.
Seluruh koneksi shut off valve di dalam outdoor unit haruslah di brazed
untuk mencegahkebocoran refrigerant. Peralatan kerja untuk instalasi
refrigerasi system haruslahdipakai.
Dry Nitrogen harus dialirkan kedalam system pemipaan selama dilakukan
brazing sehingga tidak terbentuk karbon didalam pipa yang nantinya
dapat menimbulkan kotoran yang dapat menyebabkab buntu system dan
dapat merusak compressor.
Insulasi pipa refrigerant yang dipakai adalah type EPDM ( Ethylene
Propylene Dyene Monomer ) Closed Cell Elastrome ric Class “ 1 “ , ASZTM
E84 dengan fire rated Class “O” dengan ketebalan minimal 19 - 25 mm
untuk Suction lines dan 10mm untuk Liquid lines( Menyesuaikan dengan
ukuran diameter pipa refrigerant )
Apabila terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Perencanaan dengan
peraturan/Rekomendasi dari Manufacturer, maka Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
mendapatkan penyelesaian
Pipa Drainase
Pipa drainaSemenggunakan standards PVC AW Class 10Kg/cm2
Harus dipasang dengan kemiringan minimum 1%
Pipa harus diisolasi dengan lapisan isolasi / thermal insulation dengan
ketebalan minimum adalah 9mm
Ukuran pipa minimum 1inch dari indoor unit dan instalasi dengan pipa
main kondensat dengan diameter yang lebih besar sampai ke pembuangan
akhir.
ipa harus benar-benar lurus dan diikat dengan klem kedudukan pipa
dengan jarak maksimalantar dudukanatrau support adalah 1.2 m
3. Persyaratan Pemasangan
Ketentuan Umum,
Pada saat peralatan/unit mesin yang dipesan oleh Kontraktor tiba ditapak,
segera harus dilakukan pembongkaran peti pembungkus atau container
dengan disaksikan secara bersama oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,
wakil Pemberi Tugas, Petugas dari perusahaan jasa pengiriman
(carrier/transporter agencies) dan dilakukan pemeriksaan visual
terhadap kondisi peralatan.
Kontraktor bertugas membuat dan mengisi check-list untuk pemeriksaan
dan diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.Ketentuan
lebihdetail tentang hal ini diatur oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Apabila dalam pemeriksaan visual diatas ditemukan kerusakan fisik
terhadap peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain- lainnya
diatur oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan
perbaikan dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang
paling tidak harussama, dimana sebelumnya harus dilakukan
pembersihan yang sempurna ( dengan sikat kawat, degreasing liquid dan
sebagainya).
Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian diatas menjadi
tanggungan dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.
Pemasangan UnitMesin,
Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus
disesuaikan dengan persyaratan pabrik, bila terjadi ketidak sesuaian
dengan Dokumen Kontrak, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
operasi, pemborong harus mengajukan gambar kerja (shop drawing)
untuk disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Persyaratan Pengujian
Ketentuan Umum,
Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengujian operasi sistem baru boleh dilaksanakan setelah sistem bekerja
dengan baik selama 3 x 24 jam.
Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan, Kontraktor
harus mengajukan prosedur pengujian kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi
Start-up Unit Mesin Air Conditioning hanya boleh dilakukan oleh Akhli
dari Perwakilan merk tersebut di Indonesia.
Penyediaan Peralatan Pengukur dan Penguji,
Alat-alat dansegalakeperluanuntuk pengujianharus disediakan oleh dan
atas biaya Kontraktor.
Alat-alat khusus untuk pengujian sistem Air Conditioning yang sedikitnya
harusdisediakan Kontraktor untuk pengujian adalah:
a). Anemometer Humidifier Meter
b). Thermometer Gun
c). Sound Level Meter
d). Portable HotwireAnemometer
e). Peralatan ukur lainnya yang harus dipasang pada sistem
pemipaan, saluran udara dan tempat lainnya sesuai dengan
Waktu Pelaksanaan
amanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan
dari paket pekerjan ini disesuaikan dengan jadwal yang telah
ditentukan (sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan Mekanikal &
Elektrikal ).
Gambar - gambar Lelang
Gambar-gambar yang termasuk di dalam paket pelelangan ini adalah
gambar yang disertakan dalam Dokumen Pelelangan.
Gambar-gambar dan spesifikasi teknis serta informasi lainnya, pada
hekekatnya menyangkut sistem, peralatan serta penjelasan teknis yang
secara menyeluruh saling melengkapi sehingga sistem dapat beroperasi
dengan baik dan sempurna.
Bilamana di dalam penyajian gambar-gambar maupun pelaksanaannya
terdapat beberapa hal yang sedemikian rupa sehingga material atau
peralatan penunjang tertentu tidak disebutkan/tergambarkan di dalam
dokumen ini namun merupakan bagian yang menunjang sistim untuk
dapat beroperasi, maka semua itu harus disediakan serta dipasangkan dan
dengan biaya serta tangung jawab Kontraktor.
Secara umum, hasil proses STP ini harus memenuhi Standar untuk
ambang batas buangan air limbah Gedung, yaitu berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan hidup P.68 tahun 2016.
Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja.
Kontraktor wajib untuk melakukan perhitungan dan pertimbangan
dengan penyesuaian system dan keadaan di lapangan. Apabila ditemukan
hal-hal lain yang menyangkut parameter dan spesifikasi teknis, maka
Kontraktor harus melaporkannya kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi. Semua perubahan/ penyesuaian parameter akan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan persiapan, pekerjaan galian,
pekerjaan sipil, pengadaan & pemasangan dan pengujian (testing &
balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang dalam proyek ini dengan
lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga seluruh system dapat
memberikan performansi yang diinginkan. Garansi terhadap performansi
di atas
Keseluruhan peralatan utama, serta material pendukungnya harus dari
pabrik yang khusus dipasang untuk proyek ini.
Dalam memasukkan penawaran, Kontraktor wajib melampirkan hal – hal
berikut ini dengan jelas:
a). Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data yang
penting dari item-item peralatan seluruhnya dari yang
ditawarkan pada pada dokumen penawaran.
b). Melampirkan brosure, minimum 1 (satu) set asli dari setiap
item material yang ditawarkan.
Pada brosure tersebut, spesifikasi teknis yang terkait terhadap
peralatan terpilih harus diberi tanda dengan stabilo, sehingga
dapat diketahui secara jelas/ detail kondisi bahan terpilih.
Lingkup Pekerjaan
Secara umum Paket Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan,
testing, adjusting, dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut
di bawah ini:
Pekerjaan Galian tanah & pembuatan rumah STP dengan struktur
beton/concrete sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan Galian dan pengurugan kembali untuk penimbunan tanki-tanki
STP dan pemipaannya.
Pekerjaan pondasi Tanki dan pembuatan lantai dengan ko nstruksi beton
bertulang.
Pengadaan dan Pemasangan STP kelengkapnya dengan kapasitas yang
terdapat dalam spesifikasi teksnis , termasuk Pemipaan udara, Pemipaan
Air Limbah, dan peralatan/pekerjaan lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan operasi/fungsi sistem ini.
Pengujian sistem (Testing & Commisioning) untuk sistem, baik secara
individual maupun operasi gabungan. Hasil akhir dan Effluent harus
diuji/dianalisa di Laboratorium yang independent.
Pemulihan lahan kerjasehinggakeadaan lingkungan menjadi bersih dan
rapi seperti sediakala, bebas dari sampah dan barang sisa proyek.
Termasuk diantaranya pekerjaan pengecatan kembali bagian-bagian yang
terkena dampak dari proyek ini.
Semua pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan dan atau terkena dampak
pelaksanaan pekerjaan ini baik secara lang sung maupun tidak langsung.
Spesifikasi Peralatan
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas design system / merk
Pompa Jockey
Kapasitas : 25 USGPM
Tekanan (Head) : 130m
Type : Vertical MultiStage
Power : 7.5kW/10 HP/2900 RPM
Kelengkapan : Suction dan Discharge Pressure Gauge Berikut
Tahun Anggaran 2022 - 2023 Page - 162
[SPESIFIKASI TEKNIS] Pembangnan Pasar Modern Kabupaten Gorontalo
Pressure ReducingValve
Tekanan Kerja maksimum : 250 psig (16 bar)
Body Material : DuctileIron
Setting range : 80 225 psig
Approval : UL/FM
Gate Valve
Tekanan Kerja maksimum : 300psig
Body Material : Ductile Iron
Type : OS&Y / Rising Stem
Approval : UL/FM
Butterfly Valve
Tekanan Kerja maksimum : 300psig
Body Material : DuctileIron
Disc : Ductile Iron, EPDMencapsulated
Approval : UL/FM
Ball Valve
Tekanan kerja maksimum : 300 psig
Material : Bronze
Flow Meter
Type : Venturi
Tekanan Kerja : 275 psig (19bar)
Approval : UL/FM
Smoke Detector
Type : PhotoelectricKonvensional
Memiliki processor pada detector untuk otomatis setting sensitivitas
Dilengkapi dengan LED Indicator
Tegangan Kerja : 16.5 27.5 VDC
Standby curent : 350µA
Approval : UL/FM
Heat Detector
Type : Rate of Rise Heat Detector Konvensional
Memiliki processor pada detector untuk otomatis setting sensitivitas
Dilengkapi dengan LED Indicator
Tegangan Kerja : 16.5 27.5 VDC
Standby curent : 350µA
Approval : UL/FM
Abort Station
Push Button warna kuning
Stainless Steel Faceplate
Multitone Strobe
Audio Visual
Minimum Audio Output : 90 dBA
Alarm Bell
Ukuran : 6”
Tegangan Kerja : 24VDC
Output : 95 dBA
Approval : UL/FM
Sign Lamp
Tekanan Kerja : 24 VDC
LED Lamp
Pressure Switch
Working Pressure : 250 psig
Approval : UL/FM
Flow Switch
Working Pressure : 450 psig
Approval : UL/FM
Pipa
Pipa Black Steel ASTM A-53, ERW, schedule 40
Cat : Merah, RAL 3000
Isolasi pipa bawah tanah
B. Pekerjaan Vegetasi
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengukuran, pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna sesuai Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis dan arahan
Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini juga meliputi:
Penyediaan tanaman.
Pembersihan lahan.
Penyediaan media tanam.
Penanaman.
Pemeliharaan tanaman.
2. Spesifikasi Bahan / Material
Tanah humus.
Ciri- ciri atau Karakteristik Tanah Humus
Untuk mengetahui suatu tanah termasuk tanah humus bisa kita lihat dari
beberapa ciri atau karakteristik tanah tersebut. Tanah humus mempunyai
berbagai ciri-ciri khusus yang bisa dibedakan dengan ciri-ciri tanah humus
yang lainnya. Ciri-ciri atau karakteristik daritanah humus adalah sebagai
berikut:
Berwarna gelap, yakni coklat maupun kehitam-hitaman. Tanah humus ini
memiliki warna yang gelap antara coklat hingga kehitam-hitaman. Selain
mempunyai warna gelap, di tanah humus ini juga terdapat bintik - bintik
yang berwarnaputih.
Memiliki tekstur yang gembur. Tanah humus memiliki tekstur yang sangat
gembur dan tidak keras seperti tanah liat ataupun tanah yang lainnya.
Biasanya terdapat pada lapisan bagian atas tanah, sehingga bersifat tidak
stabil. Sifat tidak stabil ini terutama terlihat ketika ada perubahan suhu,
tingkat kelembaban, ataupun aerasi.
Tanah humus bersifat kolodial dan amorfous. Sifat kolodial dan armofous
ini artinya bersifat menyerupai tanah liat, namun sifat daya serapnya lebih
tinggi dari pada tanah liat.
Bersifat sangat subur. Tanah humus memiliki sifat yang sangat subur
karena terbentuk dari pelapukan-pelapukan dedaunan dan juga
bercampur dengan kotoran hewan dan semacamnya.
Mempunyai daya serap yang tinggi, tanah humus ini mempunyai
kemampuan daya serap yang tinggi dalam hal menyerap air, dan hal ini
merupakan sifat yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Mempunyai kemampuan menambah atau meningkatkan kandungan
berbagai unsur hara (magnesium, kalsium, dan kalium).
Merupakan sumber energi bagi jasad mikro. Tanah humus
pembentukannya dari berbagai pelapukan dedaunan dan juga ranting -
ranting pohon, sehingga merupakan sumber energi bagi jasad- jasad renik.
Banyak dijumpai di daerah tropis. Tanah humus merupakan tanah yang
banyak dijumpai di daerah tropis, seperti di Indonesia. Terutama wilayah
yang paling sering didapati tanah humus adalah wilayah jenis jenis hujan
seperti hujan tropis dimana banyak ditemukan pepohonan di sana.
Tanaman.
Tanaman yang akan ditanam mempunyai ukuran yang relatif sama baik
dimensi batang maupun tingginya (tidak cacat tumbuh).
Tidak membawa bibit penyakit tanaman.
Tidak terdapathamapada tanaman di akar, batang, maupun daunnya.
Tanaman harus nampak segar, tidak layu atau mengering.
Vegetasi yang ditanam pada Pasar Sentral Gorontalo harus merupakan
tanaman yang telah dibudidayakan secara lokal dalam skala provinsi
yaitu:
a). Rumput Gajah (Penutup Tanah)
b). Sambang darah ± 20 cm
c). Tri Colour ± 50 cm
d). Rombusa ± 20 cm
e). Andongan Merah ±35 cm
f). Brokoli Kuning ±20 cm
Pupuk kandang.
Tidak berbau menyengat.
Tidak terdapat parasit pada pupuk kandang yang akan merugikan
tanaman.
Kering, tidak becek.
Remah, tidak menggumpal.
Untuk penampungan sementara dilapangan dipilihkan tempat yang aman
dari segala kerusakkan, teduh dan dekat daerah penanaman.
Tanaman dijaga agar mendapat panas matahari langsung 50 %.
Waktu penyesuaian adalah dua minggu sampai satu bulan di tempat
penampungan dengan menanamkan dala m tanah setempat tanpa melepas
root ball (massa akar dan tanah terkait saat tanaman diangkat dari tanah
atau dari wadah) untuk tanamanhias.
Sebelum pelaksanaan penanaman, semua tanaman pembibitan harus
dirawat dengan penyiraman secara teratur pagi dan sore sampai terlihat
tumbuh segar dan baik.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Semua penanaman pohon dan tanaman sebaiknya dilakukan pada sore
hari atau setelah pukul 15.30 WIB agar tidak banyak terjadi penguapan
dan kekeringan yang terlampau cepat bagi tumbuh– tumbuhan tersebut.
Penanaman yang dilakukan di tempat yang terlindung dari matahari
langsung dapat dilakukan setiap saat. Penanaman pohon-pohon besar
harus diberi penyangga kayu yang kuat agar tidak roboh.
Semua tanaman yang disuplai harus dalam keadaan sehat dan utuh dalam
arti:
Tanaman harus berkualitas baik dalam speciesnya, dan tidak terkena
hama penyakit, serangga atau jamur.
Cabang, akar dan daun tidak dalam keadaan patah atau sobek.
Kondisi tanaman (tinggi dan diameter batang tajuk) harus sesuai
spesifikasi teknis.
Persiapan Lahan
Pematokan
Pematokan harus dilakukan untuk pedoman menentukan titik -
titik penanaman sesuai gambar. Kegiatan dapat dilanjutkan setelah
lokasi titik / patok disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Penggalian Tanah
a). Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan
untuk mengangkat dan memisahkan tanah dari puing -puing
sisa bahan bangunan (berupa paku-paku, batu bata, kayu dan
sisa bahan kimia) sampah, ulat dan sebagainya yang dapat
merusak dan mematikan tanaman.
b). Penggalian harus dilakukan minimal sedalam 400 mm untuk
tanaman perdu dan minimal 600 mm untuk tanaman pohon,
untuk memastikan bahwa lapisan tanah yang mengandung
puing dan sampah kotoran telah terangkat semua dan harus
dibuang keluar lokasi proyek.
Pemupukan
Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung
tanah, pupuk kandang yang telah matang harus dicampur dengan
tanah yang telah dibuka dan di balik, dengan perbandingan 1 : 1.
Penanaman.
Tanaman harus didatangkan sesuai dengan jadwal kerja penanaman,
untuk menghindarkan tanaman berada terlalu lama dalam
penampungan, dan harus dilaksanakan sebagai berikut:
Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari
tempat penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam
galian tempat semula, dengan tinggi dan diameter batang pohon besar dan
minimal yang telah ditetapkan.
Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman,
dan sisihkan di sekitar lubang galian.
Pisahkan tanah galian atas(permukaan) dengan tanah bawahnya.
Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur seperti tersebut dalam
butir yang sudah disebutkan pada bagian sebelumnya dan tinggalkan
sejumlah tertentu untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan
dikembalikan lagike dalam lubang galian semula.
Masukkan pupuk kandang ke dalam lubang galian, sebanyak 1/3 lubang.
Dengan berhati-hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan
dalam lubang galian.
Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati-
(1). Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman
dan rumput yang baru ditanam dan semua tanaman dalam
penampungan sementara, sebelum pukul 10.00 pada pagi
hari dan sesudah pukul 15.30 pada sore hari sampai
tanaman tersebut tumbuh sehat dan kuat.
(2). Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat
tumbuh baik dan kuat harus disiram satu kali sehari pada
sore hari setelah pukul 15.30.
(3). Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah
permukaan tanah.
(4). Tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada
sore hari, tak perlu disiram lagi.
(5). Penyiraman yang berlebihan tidak diijinkan. Air harus
dapat terserap baik oleh tanah di sekitar tanaman.
Penyiangan
m). Penyiangan ini harus dilakukan secara teratur tiap satu
bulan sekali bagi tanaman pohon dan rumput.
n). Penyiangan bagi tanaman rumput dilakukan untuk mencabut
segala tanaman liar dan jenis rumput yang berbeda dengan
jenis rumput yang ditanam. Alat yang dipakai adalah alat
pancong atau cangkul garpu kecil.
Penggantian Tanaman
o). Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohon,
tanaman penutup atau rumput yangditemukan rusak atau
mati.
p). Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung
jawab Kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan
berakhir.
q). Penggantian tanaman harus sesuai dengan
jenis/bentuk/warna tanaman yang ditanam dan disetujui
Konsultan Pengawas.
r). Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak tanaman lain d i sekitarnya pada saat
mencabut dan menanam yang baru.
s). Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara
pukul 15.30 – 18.00 WIB dan dilanjutkan dengan
penyiraman.
Pemangkasan / Pruning (Kontraktor harus melakukan pruning tanaman
eksisting atas petunjuk Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas).
t). Pemangkasan dilaksanakan untuk membuang cabang/ranting
liar atau untuk menjaga atau memperbaiki bentuk
pertumbuhan yang diinginkan.
u). Cabang/ranting yang mati atau layu harus dibuang dengan
memotong.
v). Semua pekerjaan pemangkasan harus dilakukan dengan
gunting pangkas untuk memotong cabang dan ranting dari
arah bawah membuat potongan miring menjauh (300 – 400)
dari tunas yang berada pada cabang/ranting yang tersisa jika
memungkinkan sehingga pertumbuhan baru dapat muncul
dari tunas tersebut.
w). Tidak dibenarkan melakukan pemangkasan cabang/ranting
tanpa menggunakan alat yang pemotong yang cukup tajam.
Pemupukan
aa). Pupuk kandang yang matang digunakan untuk me mbuat
tanah sehat/subur yang terdiri dari campuran pupuk kandang
dan tanah baik dengan perbandingan 1 : 1 yang akan
digunakan untuk pekerjaan penimbunan.
bb). Pupuk buatan NPK diberikan kepada tanaman pohon
peneduh setelah tanaman tersebut melampaui masa tanah 3
(tiga) bulan.
cc). Pupuk buatan NPK diberikan sebanyak 25 gram setiap
tanaman untuk mendorong pembentukan akar dan
pembuahan.
dd). Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam
tanah sedalam minimal 100 mm di sekeliling tajuk pohon,
pada setiap jarak 600 mm.
ee). Pemupukan harus diulang 3 (tiga) bulankemudian.
ff). Pupuk buatan ZA atau Urea untuk rumput harus diberikan
sebanyak 12 gram/m2. Pemupukan dilakukan sebulan sekali.
Pupuk harus dilarutkan dengan air kemudian disemprotkan
dengan sprayer ke permukaan rumput.
Pemberantasan Hama Penyakit.
gg). Pemberantasan hama penyakit dilakukan sebelum
tanaman terserang penyakit.
hh). Pemberantasan untuk hama (serangga dan ulat)
dilakukan dengan cara penyemprotan keseluruh permukaan
daun, batang dan cabang.
ii). Bahan yang dipakai adalah pestisida yang memenuhi
ketentuan Pemerintah Republik Indonesia.
jj). Untuk pemberantasan jamur dan sejenisnya digunakan
fungisida dithane M-45 yang dicampur air (2 gr/liter air).
Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan ke seluruh
permukaan daun, batang dancabang.
kk). Untuk memberantas penggerek batang, digunakan
insektisida senyawa sintesis organik DDT (Dichloro Diphenyl
Trichloroethane), BHC (benzena heksaklorida) atau
heksakloroheksana (HCH), Chlordan, Toxaphene, Phosphat
organik. Untuk memberantas siput darat digunakan Metdex
yang disebarkan di sekitar pohon.
ll). Penyemprotan hama dan jamur:
(1). Untuk rumput dilakukan 2 (dua) bulan sekali.
(2). Untuk tanaman dilakukan 1 (satu) bulan sekali.
1 2 3 4
- Tertimpa material dan alat pertukangan,
I PEMBONGKARAN KONSTRUKSI PASAR 15
Resiko terluka besar dan cedera besar
LAMA (SHOPPING CENTRE LIMBOTO)
- Terkena alat pertukangan dan material,
II PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUJIAN 3
Resiko terluka kecil
Terkena alat pertukangan dan material,
Pagar Seng Sementara 4
Resiko luka kecil dan cedera kecil
Sarana Dan Prasarana Fasilitas Kerja Terkena alat pertukangan dan material,
6
Sementara : Resiko luka sedang dan cedera sedang
Terjaut dari ketinggian, tertimpa material,
Sewa Tower Crane 1,4 ton/50m 20
Resiko luka Besar dan Cedera Besar
IV PEKERJAAN STRUKTUR
Besar
X.I PEKERJAAN PENGECETAN DAN MARKA -Terkena material, Resiko iritasi besar 15
PENUTUP
1. Pekerjaan lain di luar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul dalam pelaksanaan pekerjaan,
harus dilaporkan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), dan boleh dilakukansetelah
memperoleh perintah dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan setelah itu penyerahan pertama dapat
dilaksanakan.
3. Penyedia Jasa harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi pekerjaan.
4. enyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas yang ada. Apabila ada kerusakan
yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas biaya dan
tanggungan Penyedia Jasa.
5. Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa bahan material dan sisa bongkaran, sehingga lokasi
proyek betul-betul bersih.
6. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang Pertama.
7. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat semua pekerjaan yang cacat atau
kurang sempurna dalam masa pemeliharaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan
sempurna dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Kedua.
Lampiran 1:
C PEKERJAAN BEKESTING
1 Kayu Kayu Kelas II dan III Dalam Approved material wajib :
2 Plat Baja Besi Plat Baja Medium B - Melampirkan Contoh Material
Untuk Bekesting Baja dapat di lakukan sewa
3 Multipleks ■ Multipleks 9 mm dan 12 mm
4 Kayu Dolken / Bambu
Lampiran 2:
2 Rangka Partisi ■ Kanal C dan Hollow Galvalum Sakura truss/smart truss /taso/setara sesuai dengan prosedur pekerjaan
Aluminium Truss, galvalume, t.1,35
G 550 (Kuat Tarik 550 Mpa)
Komposisi baja : 55% aluminium,
43.5% zinc, 1.5% silicone
Tebal 0.75 mm
3 Rangka Atap ■ Aluminium Truss, galvalume, t.1,35 Sakura truss/smart truss /taso/setara sesuai dengan prosedur pekerjaan
■ G 550 (Kuat Tarik 550 Mpa)
■ Komposisi baja : 55% aluminium,
43.5% zinc, 1.5% silicone
Tebal 0.75 mm
5 Hand Ralling Pengaman dan Void ■ Hand Rail Pipa Stailess Stell ɸ2.5" Stailees Steel
Tiang Plat Baja 5 mm Palta Besi Baja Medium B
Cat Zinchromate dan Finishing Cat
Hand Rail Hollow Galvanis 100x50x2.3 mm Dico
Kisi-Kisi Hollow Galvanis 50x50x2.3 mm
6 Hand Ralling Tangga Baja ■ Hand Rail kayu ex. Kayu Jati Cat Finishing Milamic
Hollow 40x40x2,3 mm + 20x40x2,3 mm stenlist Stell Stailees Steel
Kaca Tamperd 8 mm Kaca Tamperd
Aksesorie : Baut Stailess, Karet dan Dynaboalt
7 Hand Ralling Tangga Beton ■ Hand Rail Pipa Galvanis ɸ2,5" Besi BSP
Cat Zinchromate dan Finishing Cat
Tiang Pipa Galvanis ɸ2,5" Besi BSP
Dico
Kisi-kisi Pipa Galvanis ɸ1" Besi BSP
Aksesorie : Angkur baut Ø 12 mm dan Dynaboalt
B WATERPROOFING
1 Plat Atap talang, atap entrance, roof tank, ■ Waterproofing Membrane Sikka, fosroc, BASF
2 Lantai daak GWT dan R. Pompa ■ Waterproofing Membrane Sikka, fosroc, BASF
3 Toilet, janitor, r.cuci lantai 1 dan 2 ■ Waterproofing Coating Sikka, fosroc, BASF
4 Toilet, janitor, r.cuci lantai 1 dan 2 ■ Waterproofing Coating Sikka, fosroc, BASF
C PASANGAN BATA
1 Batu Bata ■ Batu Bata 5 x 10 x 22 cm Lokal dari poer s/d +40cm dari +0.00
2 Plesteran ■ Plester + aci t.1-2cm ad. 1:5 Portland Cemen
■ Plester trasram ad. 1:2
3 Pasir ■ Pasir Quari Botu Lokal
D PELAPIS LANTAI
1. Area Selasar ■ HT (homogenous tile) Unpolished 60 x 60 cm ex. Asia Tile, Roman, Platinum, Setara tanah dasar dipadatkan atau sesuai
2 Area Kooridor ■ HT (homogenous tile) Polished Polos 60 x 60 cm ex. Asia Tile, Roman, Platinum, Setara disain struktur
3 Area Escalator, Rental Spaces dan Petak Kios ■ HT (homogenous tile) Polished Pola 60 x 60 cm ex. Asia Tile, Roman, Platinum, Setara
4 Border/List Lantai Area Pembatas Lapak ■ HT (homogenous tile) Polished Polos 30 x 60 cm ex. Asia Tile, Roman, Platinum, Setara
5 Dinding Lift Bagian Luar ■ HT (homogenous tile) Polished Corak Kayu 60 x 60 cm ex. Asia Tile, Roman, Platinum, Setara
6 Toilet umum dan toilet unit
a. Lantai Kamar Mandi ■ Keramik Tile Unpolished 60 x 60 cm Asia Tile, Roman, Mulia, Setara
b. Dinding Kamar Mandi ■ Keramik Tile 30 x 60 cm Asia Tile, Roman, Mulia, Setara
c. Meja Pantry, dinding pantry ■ Kermik Tile Ukuran 20x25 cm Asia Tile, Roman, Mulia, Setara
E ASESORIES
1 Lisplank ■ GRC motif kayu
- ukuran 2x2/20 cm ex.Elephant/setara
Lampiran 3:
G KACA
1 Kaca Jendela ■ Kaca clear t.5mm ex.Asahimas,Mulia/setara clear
Kaca Pintu Utama (lobby & Entrance) ■ Kaca Tempered
Kaca Pintu Koridor samping kanan & Kiri ■ Kaca Tempered
2 Teras, Kamar Mandi ■ Plafond Kalsiboard t.6mm Jaya board, Elepant, dan Knauft
J RANGKA LANGIT-LANGIT
1 Seluruh Ruangan ■ Metal furing Jaya board, dan Knauft
K PENUTUP ATAP
1 Area Kanopi dan Kantor ■ Atap Underliyer Bitumen CTI dan Oundoline Kantor Warna Hijau
Spesifikasi : Kanopi Warna Gold
- Tegole 6,9 pcs / m2 (m2/bundle = 3,05)
- Useful area per pallet 158 pcs / m2
- Tiles / Package 21 Pcs
;- Bitumen Type Tia-Juana
- Dimensions 1000 mm x 340 mm x 3,1 mm
- Exposed area 14, 5 cm
L PENGECATAN
1 Cat dinding
a. Dinding bagian luar ■ Cat dinding wheatershield/wheather coat Nippon Paint, Dulux, Jotun
b. Dinding bagian dalam ■ Cat dinding interior Nippon Paint, Dulux, Jotun
2 Cat Plafond
a. Seluruh ruangan ■ Cat plafond Nippon Paint, Dulux, Jotun
M SANITARY
1 Kloset Duduk ■ Tipe CW705ENJ-TV150NSV7J TOTO, dan American Standart
■ CW421J / SW420JP
2 Urinoir ■ U57M T60P TOTO, dan American Standart
3 Westafel ■ LE MUSE LW811CJ TX115LQBR
4 Floor drain ■ Type TX 1 BN TOTO
5 Paper holder ■ tipe TS 116 R TOTO
6 Soap holder ■ tipe S 156N colour TOTO
7 Kran dinding ■ tipe T 23B 13V7NB TOTO
8 Hand shower set ■ THX 17ZB/ TX 402 XZ TOTO
Lampiran 4 :
NO URAIAN KETERANGAN
1. Air Bersih
■ Kapasitas --Lihat Gambar---
1 Tangki Air Bersih Bawah ■ Bahan Struktur Beton
Lampiran 5 :
NO URAIAN KETERANGAN
5. Listrik
■ Jenis NYY, NYM, NYA dan NYFGBy
1 Kabel Feeder & Instalasi ■ Spesifikasi Sesuai SPLN dan LMK
■ Merek ex Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka
■ Spesifikasi PVC High Impact
2 Pipa Konduit & Fitting
■ Merek ex Clypsal, Legran, Pralon, Boss
3 Kotak Terminal ■ Merek Sesuai merk Konduitnya
■ Spesifikasi Bahan : Mild Steel ,Finishing : Hot Dip Galvanised ,Tebal Minimal : 2 mm
4 Rak Kabel & Jointing
■ Merek Tri Abadi ;Metosu ;Setara
■ Spesifikasi 1 Way ;Kapasitas 250 Volt
5 Saklar
■ Merek ex Clypsal, Panasonic, Sneider,
■ Spesifikasi Kapasitas : 10 A /250 Volt
6 Stop Kontak
■ Merek ex Clypsal, Panasonic, Sneider,
■ Spesifikasi Bahan : Pelat Baja dengan tebal minimum 0,5 mm ;Finish : Powder Coating
7 Armature Dalam & Luar Gedung
■ Merek Artolite ;Interlite ;Setara
8 Lampu ■ Merek Philips , Osram
9 Ballast ■ Merek Acto atau Phillips
10 Capacitor ■ Merek Phillips
Index Proteksi : 55 (Dalam Gedung) ;65 (Luar Gedung)
Rangka :Besi Profil 50 mm x 50 mm
■ Spesifikasi Selubung : Besi plat 1,8 mm
11 Panel Box
Cat : Satu lapis dengan cat anti karat
Dua lapis cat terakhir dengan cat bakar
■ Merek -
12 MCCB ;MCB ;COS ■ Merek ex ABB, Schneider, Siemens
■ Spesifikasi Terkalibrasi PUSLIT-Metrologi-LIPI
13 Volt-Meter ;A-Meter ;Hz-Meter
■ Merek GAE ;Crompton ;Setara
■ Sistem Early Streamer
■ Spesifikasi Memenuhi NFC-17-102 (dibuktikan dengan sertifikasi)
Air Terminal : Electrostatic, Radius minimal 45 m
14 Penangkal Petir ■ Merek LPI-Guardian ;Thomas System ;Kurn,
■ Konduktor Tembaga dengan penampang berukuran 50 - 70 mm
■ Merek Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka.
■ Grounding Maksimum 2 Ohm, panjang tembaga sebagai elektroda pertanahan minimal 6 m.