Anda di halaman 1dari 186

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL KEPULAUAN RIAU
SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROV. KEP. RIAU

RENCANA MUTU
PEKERJAAN KONSTRUKSI

PAKET
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN TELUK BUTON – KLARIK
DI KAB. NATUNA

SATKER PJN WILAYAH I PROVINSI KEPULAUAN RIAU


PPK 1.4 PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022
URAIAN Disusun Oleh : Disahkan Oleh: Diketahui Oleh:
NAMA Hadi Handoko, ST Hendra Syahputra, ST, MT. Hendra Syahputra, ST, MT.
Manajer Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 Satker P2JN
JABATAN PT. MAJU BERSAMA JAYA Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau

TANDA
TANGAN

TANGGA
L PT. MAJU BERSAMA JAYA
No. Dok : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev : Paraf :

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

UNIIT PENERIMA

4.
1. PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau
2. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan 5.
Nasional Wilayah I Provinsi Kepulauan Riau
6.
3. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kepulauan
RENCANA
Riau MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN TELUK BUTON – KLARIK
DI KAB. NATUNA
STATUS DOKUMEN
STATUS
TANGGAL

14
PT. MAJU RENCANA MUTU PEKERJAAN
BERSAMA JAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I ...........................................................................................................4
INFORMASI PEKERJAAN.............................................................................4
1.1 Data Umum Pekerjaan........................................................................4
1.2 Lingkup Pekerjaan..............................................................................5
BAB II STRUKTUR ORGANISASI................................................................12
2.1 Pengguna Jasa..................................................................................12
2.2 Penyedia Jasa...................................................................................15
2.3 Pengawas Pekerjaan.........................................................................17
BAB III JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN...........................................15
BAB IV TAHAPAN PEKERJAAN..................................................................24
BAB V GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS...............................................25
5.1 Gambar Detailed Engineering Design (DED).....................................25
5.2 Spesifkasi Teknis..............................................................................30
BAB VI RENCANA PEKERJAAN..................................................................32
6.1 Mobilisasi.........................................................................................32
6.2 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas.........................................34
6.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja....................................................35
6.4 Manajemen Mutu..............................................................................36
6.5 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air..............................40
6.6 Pasangan Batu dengan Mortar..........................................................42
6.7 Galian Biasa.....................................................................................44
6.8 Galian Batu......................................................................................46
6.9 Galian Perkerasan Berbutir..............................................................48
6.10 Timbunan Biasa dari Sumber Galian..............................................50
6.11 Timbunan Biasa dari Hasil Galian..................................................52

14
6.12 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian............................................54
6.13 Pembersihan dan Pengupasan Lahan.............................................57
6.14 Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 15 – 30 CM............................59
6.15 Pemotongan Pohon Pilihan Diameter > 30 - 50 CM.........................61
6.16 Lapis Pondasi Agregat Kelas A........................................................63
6.17 Lapis Pondasi Agregat Kelas S........................................................65
6.18 Perkerasan Beton Semen (PCC), fc’ 20 MPa untuk Bahu Jalan.......67
6.19 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi......................................70
6.20 Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi..................................................72
6.21 Laston Lapis Aus (AC-WC)..............................................................75
6.22 Laston Lapis Antara (AC-BC)...........................................................77
6.23 Laston Lapis Pondasi (AC-Base)......................................................80
6.24 Bahan Anti Pengelupasan...............................................................82
6.25 Beton Struktur, Fc’ 30 MPa............................................................84
6.26 Beton Struktur, Fc’ 20 MPa............................................................87
6.27 Beton Struktur, Fc’ 10 MPa............................................................90
6.28 Baja Tulangan Sirip BJTS 280........................................................93
6.29 Pasangan Batu................................................................................95
6.30 Marka Jalan Termoplastik..............................................................98
6.31 Rel Pengaman...............................................................................100
6.32 Paku Jalan Memantul Persegi Panjang.........................................103
6.33 Kerb Pracetak jenis 2 (Penghalang/Barrier)..................................105
6.34 Stabilisasi dengan Tanaman VS....................................................107
6.35 Pohon Jenis Bintaro......................................................................109
6.36 Pengecatan Permukaan Beton.......................................................111
BAB VII RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN / INSPECTION AND
TEST PLAN (RPP/ITP)...............................................................142
7.1 Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian....................................142

14
BAB I
INFORMASI PEKERJAAN

1.1 Data Umum Pekerjaan


Nama Pekerjaan : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Teluk Buton
– Klarik Di Kab. Natuna
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Natuna
Kontrak (No & Tanggal) : HK.02.01/SP-HS/PJN1-PPK1.2/II/2022/04
SPMK (No & Tanggal) : HK.02.01/SPMK/PJN1-PPK1.2/II/2022/04
Nilai Kontrak : Rp. 26.198.510.600,00
Sistem Kontrak : Unit Price
Sumber Dana : APBN MURNI

Waktu Pelaksanan
Masa Kontrak : 240 Hari Kalender
Tanggal Mulai Kerja : 18 Februari 2022
Tanggal PHO : 15 Oktober 2022
Tanggal FHO : 14 Oktober 2022

Pengguna Jasa
Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi
Kepulauan Riau
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 Provinsi
Kepulauan Riau
Alamat : Kompleks Perkantoran Terpadu Kementerian PU-
PR, JI. Letjen S.Parman Blok R2 No.1-11 Tg.
Piayu, Batam - 29437
Penyedia Jasa
Nama : PT. Maju Bersama Jaya
Alamat : Jalan Ruko Green Land Blok O No. 6, Kota Batam

Pengawas Pekerjaan
Nama : PT. OTTOMAN ARCHITECTURE

14
Alamat : Highland Park Komplek Ruko Kota Serang Baru
Blok F No. 15, banjaragung, Kec. Cipocok
Jaya,Kota Serang, Banten - 42118

1.2 Lingkup Pekerjaan


Paket Pembangunan Jalan dan Jembatan Teluk Buton - Klarik di
Kabupaten Natuna dengan ruang lingkup pekerjaan fisiknya sebagai
berikut :
a. Pekeerjaan Umum
 Mobilisasi
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan
personil yang diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam
masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali
terhadap semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat
pekerjaan selesai.

 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Manajemen keselamatan lalu lintas adalah bagian dari pekerjaan
umum dalam spesifikasi teknik untuk pekerjaan pengendalian lalu lintas
selama proyek dilakukan.

 Jembatan Sementara
Jembatan sementara diperlukan sebagai jalan akses pengguna jalan
yang akan melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber bahan
dan rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

 Pengamanan Lingkungan Hidup


Pengamana lingkungan hidup ini mencakup ketentuan-ketentuan
penanganan dampak lingkungan dan tindakan yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap pekerjaan konstruksi yang diperlukan dalam
Kontrak. Pasal-pasal dari Seksi lain yang terkait dan tertuang dalam
Spesifikasi ini merupakan bagian tidak terpisahkan dalam rangka
pemenuhan akan ketentuan-ketentuan tentang Pengamanan Lingkungan

14
Hidup. Berikut adalah item pekerjaan pengaman lingkungan hidup yang
akan dilakukan pada paket ini :
a. Pengujian pH
b. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
c. Pengujian Zat Tersuspensi (TSS)
d. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Pengujian Coliform
f. Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn
g. Pengujian Temperatur (Suhu)
h. Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan
i. Pengujian Sulfurdioksida (SO2)
j. Pengujian Karbondioksida (CO2)
k. Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4
l. Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu
m. Pengujian Timah Hitam (Pb)

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di
sebuah institusi maupun lokasi proyek.

 Pengeboran, termasuk SPT dan laporan


Pekerjaan ini terdiri dari pengujian pengeboran untuk penyelidikan
tanah di lapangan untuk setiap fondasi struktur yang akan dibutuhkan.

 Manajemen Mutu
Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim
manajemen mutu harus selalu memonitor proses pekerjaan mulai
pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga pelaksanaan
pekerjaan sampai selesai.

14
b. Pekerjaan Drainase
 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi
(lined) maupun tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang
tidak dilapisi, sesuai dengan spesifikasi.

 Pasangan Batu dengan Mortar


Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka, dengan
pasangan batu mortar dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan
sesuai dengan garis ketinggian, kelandaian dan ukuran sebagaimana
tertera dalam gambar atau perintah direksi pekerjaan.

c. Pekerjaan Tanah
 Galian Biasa
Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouwplank
tanah digali sesuai dengan gambar kerja.

 Galian Batu Lunak


Pekerjaan galian yang harus mencakup galian bongkahan batu
yang mempunyai kuat tekan unaksial 0,60 s/d 12,5 Mpa (6 - 125
Kg/cm2) yang diuji sesuai dengan SNI 2825:2008.

 Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 Meter


Pekerjaan Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis
tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam
Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagai Galian
Biasa atau Galian Batu atau Galian Perkerasan Beton tidak dapat
dimasukkan dalam Galian Struktur.

 Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 Meter


Pekerjaan Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis
tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam
Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagai Galian
14
Biasa atau Galian Batu atau Galian Perkerasan Beton tidak dapat
dimasukkan dalam Galian Struktur.

 Timbunan Biasa dari Hasil Galian


Pekejaan ini mencakup persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan,
pemadatan, pengujian dan perapihan hasil pekerjaan.

 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian


Timbunan pilihan dari sumber galian adalah pekerjaan
penimbunan dimana timbunan diambil dari sumber galian (Quarry) yang
memenuhi syarat teknis dan sudah disetujui oleh direksi untuk menjadi
timbunan pilihan.

 Timbunan Pilihan (diukur di atas bak truk)


Timbunan pilihan yang ditentukan berdasarkan penjumlahan
kuantitas bahan yang dipasok, yang diukur dan dicatat oleh Pengawas
Pekerjaan, setelah bahan di atas bak truk diratakan sesuai dengan
bidang datar horisontal yang sejajar dengan tepi-tepi bak truk.

 Penyiapan Badan Lahan


Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan
permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk
penghamparan, Lapis Fondasi Agregat, Lapis Fondasi Jalan Tanpa
Penutup Aspal, Stabilisasi Tanah (Soil Stabilization) atau Lapis Fondasi
Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian
dan persimpangan) dan di daerah bahu jalan baru yang bukan di atas
timbunan baru akibat pelebaran lajur lalu lintas.

 Geotekstil Separator Kelas I


Pekerjaan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pencampuran
antara tanah dasar dengan agregat penutupnya (lapis fondasi bawah,
lapis fondasi, timbunan pilihan dan sebagainya).

14
d. Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
 Lapis Fondasi Agregat Kelas A
Pada pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A ini
dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas B. Lapis
pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan
angularitas 95/90.

 Lapis Fondasi Agregat Kelas S


Lapisan Pondasi Agregat Kelas S, yang biasa kita singkat dengan
LPS biasa digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal,
dilaksanakan menyebar sepanjang jalan.

 Lapis Fondasi Tanah Semen


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan tanah setempat atau yang
didatangkan dari luar Ruang Milik Jalan (RUMIJA), yang di atas tanah
dasarnya telah disiapkan untuk Lapis Fondasi Tanah Semen (Soil
Cement Base), termasuk penghamparan, pembentukan, pemadatan,
perawatan dan penyelesaian akhir, semuanya sesuai dengan ketentuan
dari Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, ketinggian, dimensi dan
penampang melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar.

e. Pekerjaan Perkerasan Aspal


 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penyemprotan Lapis
Pengikat pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya.

 Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penyemprotan Lapis
Perekat pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya.

14
 Laston Lapis aus (AC-WC)
Aspal Concrete (AC) - Wearing Course (WC) merupakan lapisan
perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai lapisan Aus.
Walaupun bersifat non structural AC - WC dapat menambah daya tahan
perkerasan.

 Bahan Anti Pengelupasan


Bahan anti pengelupasan merupakan bahan tambahan yang akan
digunakan dalam campuran aspal panas beton (hotmix) yang dilakukan
di unit pencampur Asphalt Mixing Plant/AMP.

f. Pekerasan Struktur
 Beton Struktur fc’ 30 Mpa
Beton Struktur fc’30 MPa merupakan beton mutu sedang yang
bersifat structural. Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan
perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.

 Beton Struktur fc’ 30 Mpa (Lantai Jembatan)


Beton Struktur fc’30 MPa merupakan beton mutu sedang yang
bersifat structural yang digunakan pada struktur lantai jembatan.
Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting
untuk acuan pengecoran.

 Beton Struktur fc’ 20 Mpa


Beton Struktur fc’20 MPa merupakan beton mutu sedang yang
bersifat structural. Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan
perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.

 Beton fc’ 15 Mpa


Beton fc’15 MPa merupakan beton mutu rendah. Pekerjaan ini juga
sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan
pengecoran.

14
 Beton Siklop, fc’ 15 Mpa
Beton siklop fc’15 MPa merupakan beton mutu rendah. Pekerjaan
ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk
acuan pengecoran.

 Beton fc’ 10 Mpa


Beton fc’10 MPa merupakan beton mutu rendah. Pekerjaan ini juga
sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan
pengecoran.

 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I


Pekerjaan ini mencakup terdiri dari fabrikasi struktur beton pratekan
pracetak, pengangkutan dan penyimpanan elemen struktur dari beton
pracetak, yang dibuat dengan cara pratarik (pre-tension).

 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I


Pekerjaan ini harus mencakup pemasangan semua elemen
pratekan pracetak yang telah berada dilokasi rencana pemasangan
beton pratekan pracetak.

 Beton Pratekan untuk Diafragma fc' 45 MPa termasuk Pekerjaan pasca-


tarik (post-tension)
Pekerjaan ini mencakup terdiri dari fabrikasi elemen struktur dari
betonyang dibuat dengan cara pratarik (pre-tension) dan pasca Tarik
(post-tension)

 Baja Tulangan Sirip BjTS 420A


Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas pekerjaan.

 Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter …............


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penurunan dinding

14
sumuran yang dicor di tempat sesuai dengan Spesifikasi ini dan
sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar. Fondasi sumuran ini
berfungsi sebagai elemen utama struktur dari sumuran beton yang
berinteraksi langsung dengan tanah, yang berfungsi sebagai penopang
akhir dan menyalurkan beban dari struktur jembatan ke tanah
pendukung.

 Pasangan Batu
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran
material yang sesuai dengan ketentuan. Pasangan batu yang dikerjakan
harus sesuai dengan dimensi dan elevasi bangunan yang akan dibuat
berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.

 Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan sambungan
siar muai lantai yang terbuat dari logam atau elastomer atau tipe
asphaltic plug, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer),
untuk sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun
melintang, sesuai dengan Gambar dan sebagaimana diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan.

 Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 400 Mm x


380 Mm x 52 Mm
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan landasan
logam atau elastrometrik untuk menopang gelagar atau pelat seperti
yang ditunjukkan pada Gambar dan disyaratkan dalam Spesifikasi ini,
termasuk angkur penahan gempa, stopper lateral, stopper longitudinal.

 Sandaran (Railing)
Pekerjaan ini mencakup dari pengecoran beton untuk tembok
sandaran yang mengacu pada Seksi 7.1. Sedangkan pekerjaan sandaran
terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan sandaran baja untuk

14
jembatan dan pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang
sandaran, pelat dasar, baut pemegang, dan sebagainya, sebagaimana
yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan dan memenuhi Spesifikasi yang disyaratkan.

 Papan Nama Proyek


Pekerjaan ini mencakup papan monumen yang menerangkan
nama, nomor, lokasi, tahun pembuatan, panjang jembatan yang
dipasang di parapet jembatan. Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan dan
pemasangan papan nama jembatan dalam bentuk dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar.

 Deck Drain
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan deck drain,
yang terbuat dari pipa baja yang sudah digalvanisasi, sebagaimana yang
ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan dan memenuhi spesifikasi disyaratkan.

 Pipa Drainase Baja diameter 100 Mm


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan pipa
drainase, yang terbuat dari pipa baja yang sudah digalvanisasi,
sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan dan memenuhi spesifikasi disyaratkan.

 Pipa Drainase PVC diameter 100 Mm


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan pipa
drainase, yang terbuat dari pipa PVC, sebagaimana yang ditunjukkan
dalam gambar atau diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan
memenuhi spesifikasi disyaratkan.

 Pipa Penyalur PVC


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan pipa
penyalur, yang terbuat dari pipa PVC, sebagaimana yang ditunjukkan

14
dalam gambar atau diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan
memenuhi spesifikasi disyaratkan.

g. Rehabilitasi Jembatan
 Pengecetan dekoratif pada elemen struktur beton, tebal : 100 µm
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pelapisan permukaan beton
dengan lapisan pelindung untuk mencegah terjadinya karbonasi yang
menyebabkan korosi dini pada baja tulangan atau strand pada
lingkungan yang korosif, dan serangan asam. Pengecatan yang bersifat
dekoratif dilaksanakan pada elemen jembatan dengan tujuan untuk
menambah nilai estika, dan mempunyai umur keawetan 3 tahun.

 Pengecetan dekoratif pada elemen struktur beton, tebal : 200 µm


Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pelapisan permukaan beton
dengan lapisan pelindung untuk mencegah terjadinya karbonasi yang
menyebabkan korosi dini pada baja tulangan atau strand pada
lingkungan yang korosif, dan serangan asam. Pengecatan yang bersifat
dekoratif dilaksanakan pada elemen jembatan dengan tujuan untuk
menambah nilai estika, dan mempunyai umur keawetan 3 tahun.

h. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain-lain


 Marka Jalan Termoplastik
Pekerjaan ini merupakan perlengkapan/pendukung jalan yang
berupa pengecatan marka jalan dengan termoplastik, dilaksanakan di
atas permukaan jalan. Pekerjaan ini mencakup penyediaan lahan dan
pelaksanaannya.

 Rambu Jalan Tunggal dengan Pemantul High Intensity Grade


Pekerjaan ini mencakup Pengadaan, pengangkutan, dan
pemasangan Rambu Jalan Tunggal pada lokasi – lokasi yang beresiko
terjadi kecelakaan dan sesuai dengan gambar rencana.

14
 Patok Pengarah
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan patok
pengarah dengan jarak dan jumlah sesuai shop drawing. Semua patok
harus dipasang akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di
tempatnya, terutama selama pengerasan beton.

 Patok Kilometer
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan patok yang
menginformasikan panjang jalan dan/atau jarak dari kota atau simpul
tertentu. dipasang disisi luar badan jalan diluar saluran tepi atau
diambang pengaman ruang manfaat jalan

 Patok Hektometer
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan patok yang
menginformasikan panjang jalan dan/atau jarak dari kota atau simpul
tertentu. dipasang disisi luar badan jalan diluar saluran tepi atau
diambang pengaman ruang manfaat jalan

 Rel Pengamanan
Pekerjaan ini merupakan perlengkapan/pendukung jalan yang
berupa pemasangan rel pengaman pada sisi-sisi jalan menikung yang
diperkirakan memiliki tingkar resiko kecelakaan yang tinggi.

 Paku Jalan Memantul Bulat


Paku jalan merupakan perlengkapan jalan yang dilengkapi dengan
pemantul cahaya reflector terdiri atas manik-manik khusus yang
memiliki sifat retroreflektif, anti pecah dan tidak mudah pudar, sehingga
dapatberfungsi dalam kondisi permukaan jalan kering ataupun basah.

 Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mounble)


Pekerjaan ini mencakup dari pengaadaan kerb pracetak jenis I yang
dibuat dari beton dengan mutu fc’25 Mpa sesuai Spesifikasi Teknis Bina
14
Marga Tahun 2018 Revisi 2. Sebelum dilakukan pemasangan area yang
akan dipasang perlu dibersihkan dan digali sampai bentuk dan ke
dalaman yang diperlukan.

 Pohon Jenis Ketapang Kecana


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pendukung yang berfungsi
sebagai tindakan penghijauan akibat dari pohon yang telah rusak akibat
pekerjaan jalan.

 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe Solar Cell


Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pemasangan (perakitan),
pengetesan dan komisioning dari semua material dan peralatan dalam
hubungan dengan instalasi kelistrikan Penerangan Jalan Umum Tenaga
Surya (PJU-TS) sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Umum.

14
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
2.1 Pengguna Jasa

A. Struktur Organisasi

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Pejabat Pembuat Komitmen
 Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
 Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
 Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan Penyedia Barang/Jasa;
 Melaksanakan kegiatan swakelola;
 Memberitahukan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (KBUN)
atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya;
 Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
 Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara;
 Membuat dan menandatangani SPP;
 Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;
 Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
 Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
kegiatan;
 Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Koordinator Lapangan
 Melaksanakan pengawasan, meneliti dan memberikan pengarahan-
pengarahan teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

14
 Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran kepada penyedia jasa
atas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan, supaya dapat
mencapai hasil sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Surat Perjanjian / Dokumen Kontrak Pekerjaan.
 Meneliti permintaan pembayaran angsuran / termijn.
 Mengadakan hubungan kerja sama serta koordinasi hasil
pekerjaan secara berkala dengan Penyedia Jasa.
 Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
 Melaporkan kepada Pengendali kegiatan mengenai segala hal yang
perlu dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Dalam melaksanakan tugasnya Koordinator Pelaksanaan / Direksi
Pekerjaan dibantu oleh Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan
Surat Keputusan PPK.
 Pembuatan laporan atas hasil pelaksanaan tugas secara berkala
kepada PPK

3. Pengawas Lapangan
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sehari – hari untuk mendapatkan hasil pekerjaan
sesuai kualitas, kuantitas dan waktu sebagaimana yang
dimaksudkan dalam kontrak
 Memeriksa posisi dan dimensi pekerjaan dilapangan
 Memeriksa mutu dan jumlah bahan selama pelaksanaan yang akan
digunakan dalam pekerjaan dan dicatat setiap hari dalam Buku
Laporan yang ditandatangani bersama dalam pelaksanaan kegiatan
 Memeriksa peralatan yang akan digunakan oleh pelaksana jegiatan
 Memeriksa jumlah pekerja dan jumlah peralatan yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan
 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan –
laporan lain yang berhubungan dengan tugas – tugas pengawasan

14
pekerjaan di lapangan
 Menjaga lingkungan pekerjaan agar tidak terganggu akibat dari
pelaksanaan pekerjaan
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang berkaitan dengan tugas – tugas pengawasan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
 Dalam melaksanakan tugasnya pengawas lapangan bertanggung
jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
 Melaksanakan tugas – tugas lain yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku

2.2 Penyedia Jasa

A. Struktur Organisasi

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Manajer Proyek
• Melaksanakan penerapan Sistem Jaminan Mutu
• Membuat perencanaan proyek sesuai denga persyaratan
• Memimpin seluruh kegiatan pelaksanaan di lapangan
• Pendayagunaan tenaga, dana, alat, waktu dan teknologi secara
optimal
• Mengusahakan pemenuhan persyaratan mutu, batasan waktu
serta batasan biaya

14
• Melakukan kegiatan pengendalian di lapangan agar proses kerja
dan hasil kerja berlangsung secara efektif dan efisien
• Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan terhadap
rencana pelaksanaan pekerjaan.
• Mengidentifikasi dan mengelola risiko untuk memastikan proyek
tepat waktu
• Melatih dan membina Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
meningkatkan kemampuan teknologo dan manejerialnya.
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan full time.

2. Manajer Teknik Kendali Mutu


 Memahami, mengerti dan mempelajari spesifikasi teknik yang tepat
diterapkan dalam suatu proyek di perusahaan.
 Melakukan pemeriksaan menggunakan alat quality control.
 Melakukan pengujian mutu item yang digunakan dalam proyek.
 Melakukan evaluasi atau pengujian kelayakan hasil pekerjaan di
lapangan dan laboratorium.
 Mengerti dan memahami perencanaan mutu proyek yang sedang
dikerjakan.
 Melakukan pencegahan penyimpangan atau pun penurunan mutu
proyek yang sedang dikerjakan.
 Membuat dan menyiapkan beberapa bahan laporan mengenai
kontrol serta pengendalian mutu proyek.
 Menyelaraskan metode kerja, spesifikasi teknis dan efisiensi waktu.
Tujuannya, agar proyek yang sedang dikerjakan bisa berjalan
dengan baik.
 Melayangkan teguran secara lisan maupun tertulis terhadap hasil
kerja yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
 Menyiapkan dan menyerahkan data – data pemeriksaan mutu
proyek ke quality assurance.
 Memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan sehingga sesuai dengan
perjanjian juga standar yang ditetapkan.

14
 Melakukan pengontrolan kualitas material dan ketersediaan alat –
alat kerja.

3. Manajer Keuangan
• Membuat laporan pertanggungjawaban aspek-aspek finansial,
manajerial dan teknologi.
 Menyusun rencana anggaran dan biaya (RAB) untuk setiap
kegiatan.
 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pengadaan,
administrasi dan keuangan proyek.
 Melakukan pencatatan atas semua transaksi dan pembayaran
 Mengurus hal-hal yang terkait SDM termasuk pembayaran
BPJS dan perpajakan
 Mengelola tim adminitrasi dan keuangan agar dapat
mendukung berjalannya kegiatan.
 Memastikan proses administrasi berjalan sesuai SOP
 Bekerja sama dengan tim keseluruhan proyek dan pihak
eksternal
 Membuat laporan keuangan dan laporan pajak yang
dibutuhkan proyek
 Berkoordinasi dengan tim audit (internal/eksternal) dalam
penyiapan dokumen, memberikan keterangan dan
menindaklanjuti temuan audit

4. Manajer Teknik Jalan


 Menerapkan sistem manajemen mutu, peraturan perundang-
undangan tentang jalan dan sistem manajemen K3-L
 Membuat perencanaan tentang pembuatan jalan
 Melakukan kajian teknis untuk pembangunan jalan
 Mengendalikan kegiatan penyelidikan geoteknik dan parameter
tanah pada jalan yang akan dibangun
 Melakukan analisis geometri jalan yang akan dibangun
 Memeriksa dan menetapkan gambar rencana detail jalan
14
 Melakukan pemeriksaan pekerjaan persiapan pembangunan jalan
 Memeriksa kembali hasil pekerjaan yang telah dilakukan
 Melakukan uji coba penggunaan jalan
 Memeriksa hasil perbaikan dan merapikan konstruksi jalan yang
telah dibuat
 Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan

5. Manajer Teknik Jembatan


 Menerapkan ketentuan SMK3L, SMM, dan peraturan perundang-
undangan jembatan, jalan dan konstruksi
 Melakukan koordinasi di tempat kerja dengan pihak yang terkait
dengan pembangunan jembatan
 Melakukan evaluasi data hidrologi dan data geoteknik hasil survey
di lapangan
 Melakukan analisis hasil perhitungan data teknis dan menentukan
jenis dan tipe jembatan
 Melakukan evaluasi hasil perencanaan bangunan atas, pondasi
jembatan, oprit jembatan, bangunan pelengkap, dan bangunan
pengaman jembatan
 Melakukan pemeriksaan gambar perencanaan, pondasi, bangunan
pelengkap, jalan pendekat, dan pengamanan jembatan
 Melakukan pemeriksaan spesifikasi teknis jembatan yang telah
disusun
 Membuat metode pelaksanaan konstruksi pondasi bangunan
jembatan dan peralatan konstruksi
 Melakukan pemeriksaan hasil persiapan pelaksanaan konstruksi
jembatan
 Melakukan pemeriksaan mutu, dimensi, dan kuantitas hasil
pelaksanaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana spesifikasi
teknis
 Melakukan uji mutu jembatan
 Membuat laporan hasil pekerjaan

14
6. Ahli K3 Konstruksi
• Membuat kajian dokumen kontrak serta metode kerja pelaksanaan
pada penawaran konstruksi.
• Membuat usulan perubahan bila terdapat kekeliruan atau
kesalahan pada metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3.
• Membuat perencanaan dan menyusun program K3.
• Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
dan terkait K3 Konstruksi
• Membuat (SOP) prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3
• Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
• Mengevaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi

2.3 Pengawas Pekerjaan

A. Struktur Organisasi

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Supervision Engineer
 Pengontrolan ini penting dalam kelompok maupun dalam pekerjaan
proyek
 Mengumpulkan data tentang progress dari pekerjaan proyek yang
dilakukan
 Melihat apakah adanya penyimpangan antara hasi kerja yang ada
dengan rencana kerja perusahaaan.
 Jika terjadi penyimpangan, maka supervisor berkewajiban
menganalisa penyebab-penyebabnya dan mencari penyelesaian

14
masalah atas semua kesalahan yang kemungkinan terjadi dalam
proyek konstruksi.
 Memberikan arahan akan tugas dari semua tim
 Memberi arahan dalam penggunaan alat dan semua fasilitas dalam
proyek konstruksi
 Memberi arahan pelaksanaan tugas semua staff di bawahnya.
 Mengkoordinasikan semua tugas dan kegiatan staff di bawahnya
agar proyek selesai tepat sesuai rencana.
 Mengkoordinasikan semua kebutuhan sumber daya dalam proyek
dan juga kelompok-kelompok kerja agar bekerja sesuai tugas dan
tanggung jawab mereka.
 Menentukan langkah untuk mencegah masalah terjadi dan juga
mencar solusi dari setiap masalah yang ada dalam lapangan.
 Mengembangkan pilihan alternative utamanya adalam memilih
sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek.

2. Quantity Engineer
 Menyusun program dan perencanaan pembangunan konstruksi;
 Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam dalam dokumen
kontrak fisik, terutama tata cara pengukuran dan pembayaran
pekerjaan dan perhitungan volume terukur;
 Mengawasi serta melakukan pengendalian dan pelaksanaan fisik
pekerjaan. Sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada
kontraktor betul-betul didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak;
 Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian volume pekerjaan;
 Memeriksa kesesuaian volume yang tertuang dalam semua “Shop
Drawing” yang Diajukan oleh kontraktor
 Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan
bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain;
 Merancang dan merencanakan program sistem manajemen mutu

14
pelaksanaan proyek konstruksi dan melakukan pengawasan
penerapan sistem, program dan perencanaan manajemen mutu
konstruksi proyek;
 Melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat atas
mutu/kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan dan tidak mentoleransi
adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan pekerjaan;
 Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam dalam dokumen
kontrak, terutama terkait dengan kualitas pekerjaan;
 Mengawasi serta melakukan pengendalian pelaksanaan fisik
pekerjaan di lapangan agar pekerjaan bisa terkendali dan
terkontrol secara baik;
 Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan;

3. Quality Engineer
 Mempelajari persyaratan mutu dari setiap item pekerjaan yang
memerlukan quality control.
 Melakukan test material.
 Melaksanakan tes harian bersama dengan Direksi Lapangan dan
Konsultan.
 Membuat, mengumpulkan data hasil pengetesan quality control.
 Membuat back up data quality untuk pembayaran (Termyn / MC).
 Memastikan JMF yang digunakan sesuai dengan Spesifikasi.
 Mengajukan request untuk pengetesan
 Melaporkan hasil pengetesan material proyek.

4. Lab Teknisi
 Membuat rencana: jadwal pemeliharaan, rencana biaya dan jumlah
material yang diperlukan untuk pemeliharaan kontrol dan
kelengkapannya.
 Melaksanakan pemeliharaan dibidangnya
 Mengatasi gangguan pada peralatan kontrol dan kelengkapannya

14
 Memonitoring parameter yang ada untuk mencegah gangguan yang
timbul dan menjaga kerusakan yang lebih fatal.
 Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bidangnya
 Membuat laporan pekerjaannya kepada supervisor pemeliharaan

5. Inspector
 Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak
serta melakukan pengujian terhadap kuantitas material, dan
peralatan yang ditempatkan dilapangan.
 Bertanggung jawab penuh Terhadap Chief Inspector untuk
mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
 Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas
pekerjaan dan volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor.
 Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan
gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan
pekerjaan kontraktor
 Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
 Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan
dilapangan dinilai tidak sesuai atau tidak benar serta
membahayakan.
 Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor
berdasarkan spesifikasi teknis.
 Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk
kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating
(masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan
di lapangan.
 Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan
material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan
atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah (extra).

14
6. Surveyor
 Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan
penggambaran data-data lapangan.
 Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
 Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.
 Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang
benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail
desain.
 Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.
 Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan
pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan
 Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek

14
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN 8 KM (LPA 4,5 KM SOIL CEMENT 3,5 KM) (ASPAL 8 KM)

15
2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN KLARIK 6, 7, 8, 9, 10

16
3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN (GABUNGAN)

17
BAB IV
TAHAPAN PEKERJAAN

24
BAB V
GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
5.1 Gambar Detailed Engineering Design (DED)
A. Tipikal Potongan Melintang Jalan

Gambar 5.1 Tipikal 1 Potongan Melintang Daerah Galian dan Timbunan

24
Gambar 5.2 Tipikal 2 Potongan Melintang Daerah Galian dan Timbunan

25
Gambar 5.3 Tipikal 3 Potongan Melintang Daerah Galian dan Timbunan

26
Gambar 5.4 Tipikal 4 Potongan Melintang Daerah Galian dan Timbunan

27
Gambar 5.5 Tipikal 5 Potongan Melintang Daerah Galian dan Timbunan

28
B. Detail dan Dimensi Jembatan dan Box Culvert

No STA Uraian
1 004 + 525 s/d 004 + 540,70 Jembatan Klarik 6 Panjang 15,70 M
2 006 + 075 s/d 006 + 105,90 Jembatan Klarik 7 Panjang 30,90 M
3 009+ 375 s/d 009 + 395,60 Jembatan Klarik 8 Panjang 20,60 M
4 010 + 150 s/d 010 + 165,60 Jembatan Klarik 9 Panjang 15,60 M
5 011 + 450 s/d 011 + 465,70 Jembatan Klarik 10 Panjang 15,70 M
6 005 + 256,42 Box Culvert 4,00 x 3,00 M (Single)
7 007 + 323,92 Box Culvert 3,00 x 2,00 M (Double)
8 007 + 817,57 Box Culvert 3,00 x 2,00 M (Double)
9 008 + 362,10 Box Culvert 1,50 x 1,50 M (Single)
10 011 + 240,51 Box Culvert 3,00 x 2,00 M (Double)
11 011 + 878,74 Box Culvert 3,00 x 2,00 M (Double)
12 012 + 343,83 Box Culvert 4,00 x 3,00 M (Single)

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
2. Jembatan Klarik 7 Panjang 30,90 M

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
3. Jembatan Klarik 8 Panjang 20,60 M

4. Jembatan Klarik 9 Panjang 15,60 M

5. Jembatan Klarik 10 Panjang 15,70 M

48
5.2 Spesifikasi Teknis

No Jenis Peralatan Tenaga Alat (HP) Kapasitas Alat Keterangan


1 Asphalt Mixing Plant 1,00 60,00 T/Jam Baik

2 Asphalt Finisher 2,00 10,00 Ton Baik

3 Bulldozer 100-150 Hp 2,00 - Baik


5.000,00
4 Compressor 4000-6500 L\M 2,00 Baik
L/Menit

5 Dump Truck 3 - 4 M3 13,00 3,50 Ton Baik

6 Dump Truck 6 - 8 M3 5,00 10,00 Ton Baik

7 Excavator 80-140 Hp 4,00 0,90 M3 Baik

8 Flat Bed Truck 3-4 M3 2,00 10,00 Ton Baik

9 Generator Set 2,00 135,00 KVa Baik

10 Motor Grader >100 Hp 2,00 10.800,00 Kg Baik

11 Wheel Loader 1.0-1.6 M3 4,00 1,50 M3 Baik

12 Tandem Roller 6-8 T. 4,00 8,10 Ton Baik

49
13 Tire Roller 8-10 T. 2,00 9,00 Ton Baik

14 Vibratory Roller 5-8 T. 2,00 7,10 Ton Baik

15 Concrete Vibrator 5,00 25,00 Hp Baik

16 Stone Crusher 1,00 50,00 T/Jam Baik

17 Water Pump 70-100 Mm 2,00 - Baik

18 Water Tanker 3000-4500 L. 2,00 4.000,00 Liter Baik

19 Jack Hammer 2,00 1.330 Bpm Baik

20 Fulvi Mixer 1,00 2.005,00 M3 Baik

Tenaga Alat
No Jenis Peralatan Kapasitas Alat Keterangan
(HP)
21 Concrete Pump 2,00 8,00 M3 Baik

22 Trailer 20 Ton 2,00 20,00 Ton Baik

23 Crane On Track 80 Ton 2,00 80,00 Ton Baik

24 Welding Set 2,00 250,00 Amp Baik

25 Asphalt Distributor 1,00 4.000,00 Liter Baik

26 Truk Mixer (Agitator) 10,00 5,00 M3 Baik

27 Asphalt Sprayer 1,00 - Baik

28 Concrete Mixing Plant 1,00 - Baik

29 Blending Equipment 1,00 30,00 Ton Baik

30 Bar Bender 1,00 - Baik

50
51
BAB VI
RENCANA PEKERJAAN

6.1 Mobilisasi
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan
personil yang diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam
masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali
terhadap semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat
pekerjaan selesai.
Pada waktu persiapan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan
akan dilakukan mobilisasi sumber daya manusia dan peralatan sebagai
penunjang pelaksanaan pekerjaan. Sumber daya manusia menggunakan
sarana transportasi umum, sedangkan peralatan proyek seperti alat
berat menggunakan trailer langsung ke site proyek.

2. Uraian Pekerjaan
a. Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi sangat
penting untuk dijadwalkan dengan baik.
b. Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau
maksimal 7 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja
(SPMK).
c. Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan. Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan
dan di jaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya tanpa ada
kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi
kerusakan pada alat yang akan digunakan.
d. Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.

24
3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Rapat Persiapan Pelaksanaan

Program Mobilisasi

Pembangunan Falitas
Mobilisasi Peralatan Mobilisasi Personil
Pendukung

Pelaksanaan Pekerjaan

Demobilisasi Peralatan & Personil

Selesai

B. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Asphalt Mixing Plant 1 Unit Baik
2 Tandem Roller 1 Unit Baik
3 Asphalt Finisher 1 Unit Baik
4 Excavator 80 – 140 HP 3 Unit Baik
5 Dump Truck 3 Unit Baik
6 Tyre Roller 2 Unit Baik
7 Base Camp 1 Unit Baik
8 Kantor 1 Unit Baik
9 Gudang dan Lain-lain 1 Unit Baik

Semua peralatan seperti yang tercantum pada tabel di atas


dimobilisasi menuju site (lokasi kerja), mobilisasi peralatan dengan Self
Loader atau Trailer, sedangkan yang lain selain peralatan semua personil
pekerja juga dimobilisasi ke lokasi kerja.

25
C. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /
K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.2 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Manajemen keselamatan lalu lintas adalah bagian dari pekerjaan
umum dalam spesifikasi teknik untuk pekerjaan pengendalian lalu
lintas selama proyek dilakukan. Pada pekerjaan ini, kontraktor
menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas yang diperlukan
untuk mengendalikan para pengguna jalan yang melalui daerah
konstruksi termasuk rute pengangkutan untuk bahan-bahan
konstruksi dan daerah eksplorasi sumber material. Pengendalian
keselamatan lalu lintas diperlukan untuk menghindari adanya
gangguan kerja selama proyek berlangsung khususnya pada tahap
konstruksi guna menjamin tidak adanya kecelakaan/kemacetan yang
berdampak pada gangguan publik sehingga proses pelaksanaan kerja
terhambat.

26
2. Uraian Pekerjaan
a. Mengadakan penutupan lajur, penyempitan lajur, tikungan tajam,
perubahan geometrik mendadak harus didesain berdasar kecepatan,
peringatan dini dan delineasi untuk memberikan peringatan dan
petunjuk yang jelas.
b. Pemasangan rambu-rambu proyek pada lokasi pekerjaan.

B. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1  Bendera Tangan 10  Bh  Baik
2  Lampu Berkedip Protabel 8  Bh Baik 
3  Alat Komunikasi 15  Bh  Baik
4  Rambu-rambu Peringatan 20   Bh  Baik

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan

27
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia
yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
2. Uraian Pekerjaan
a Tersedianya pada proyek personil terlatih, sarana dan dana yang
memadai.
b Tersedianya sistem & prosedur yang terintegrasi dengan K3.
c Komunikasi dua arah yang efektif antara petugas K3 dan pekerja.
d Pelaporan, guna menjamin SMK3 dipantau, agar kinerja dapat
ditingkatkan.
e Melakukan pengendalian administratif & APD pada pelaksanaan
pekerjaan.

6.4 Manajemen Mutu


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim
manajemen mutu harus selalu memonitor proses pekerjaan mulai
pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga
pelaksanaan pekerjaan sampai selesai. Pekerjaan ini meliputi:
a. Persiapan Personil
Tenaga kerja dalam suatu proyek merupakan hal yang mutlak.
Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan
kemampuannya dapat menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu
pekerjaan proyek, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian
mutu tenaga kerja.
b. Pengawasan Mutu Peralatan
Perawatan akan peralatan merupakan hal yang penting untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peran mekanik akan sangat
berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat dari
kerusakan peralatan. Akan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat

28
ditangani oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim
ke bengkel pusat.

c. Pengawasan Mutu Material


Kualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa
mencapai ketentuan dalam spesifikasi yang telah direncanakan,
sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan
keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek. Untuk menjamin
bahan dengan mutu yang di inginkan, maka sebelum kontraktor
melakukan pengadaan, maka dilakukan persetujuan dari pihak
konsultan pengawas, namun jika bahan yang di sediakan berbeda,
maka dilakukan uji laboratorium. Kualitas bahan dalam pekerjaan
sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam
spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu
bahan sangatlah penting akan keberhasilan pembangunan dalam
suatu proyek.
Standard yang ditetapkan oleh konsultan perencana untuk
standard mutu bahan, menggunakan dari American Concrete
Institute (ACI), American Standard for Testing and Material (ASTM),
Standard Nasional Indonesia (SNI).
Informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan material adalah
sebagai berikut:
 Kualitas material yang dibutuhkan: menggunakan tipe tertentu
dengan mutu harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi proyek.
 Spesifikasi teknis material: merupakan dokumentasi persyaratan
teknis material yang direncanakan dan menjadi acuan untuk
memenuhi kebutuhan material.
 Waktu pengiriman (delivery): menyesuaikan dengan schedule
pemakaian material, biasanya beberapa material dikirim sebelum
pekerjaan dimulai.

29
 Pemasok material adalah rekanan terpilih yang telah bekerja
sama dengan baik dan memberikan pelayanan yang memuaskan
pada proyek-proyek sebelumnya.
 Gudang penimbunan material harus cukup untuk menampung
material yang siap dipakai, karena itu kapasitas dan lalu
lintasnya harus diperhitungkan.
 Jadwal penggunaan material harus sesuai antara kebutuhan
proyek dengan waktu pengiriman material dari pemasok

d. Pengendalian Waktu’
Untuk menghindari adanya keterlambatan pelaksanaan maka
perlunya pengendalian waktu yang berdasarkan pada time schedule
pekerjaan. Keterlambatan pekerjaan pada suatu proyek akan
berpengaruh pada cost. Maka untuk mempermudah pelaksanaan di
lapangan, manager sebaiknya membuat schedule yang lebih
sederhana akan tetapi tetap mengacu pada time schedule yang
dikeluarkan oleh engineering sebab tidak semua paham akan
pembacaan master schedule. Agar dapat berlangsung tepat waktu,
maka time schedule digunakan sebagai kontrol untuk mengatur
tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaannya.
Sehingga pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan
kapan harus dimulai dapat terjadwal dengan baik, sehingga
kemungkinan keterlambatan dapat diperkecil.

e. Pengendalian Teknis Pekerjaan


Pada pelaksanaan di lapangan biasanya akan mengalami
problem pada item pekerjaaan tertentu. Pengendalian Teknis
Pekerjaan menunjukkan tahap untuk pengawasan dan kontrol
terhadap kualitas pekerjaan. Hal ini memerlukan suatu menajemen
kualitas agar hasil pekerjaan dapat tercapai mutu sesuai rencana
proyek. Jika permasalahan yang dihadapi memerlukan perhitungan
teknis maka pihak engineering akan membuat metode repair yang

30
kemudian akan diajukan terlebih dahulu kepada konsultan
perencana.

f. Progress Report
Pengendalian hasil pekerjaan di lapangan dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui
laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan kemajuan proyek
dikerjakan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana kemajuan
dari proyek itu.

g. Pengendalian Biaya
Perlunya pengendalian biaya adalah untuk dapat mengetahui
jumlah biaya dengan realisasi pekerjaan. Fungsi dari pengendalian
biaya agar dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak membengkak
dalam pelaksanaannya. Jikapun adanya pembengkakan maka
perlunya evaluasi biaya. Salah satu penyebab terjadinya
pembengkakan biaya adalah adanya kesalahan dalam pelaksanaan di
lapangan sehingga membutuhkan perbaikan yang tentu saja
menambah biaya dari segi biaya material maupun tenaga kerja, maka
untuk menghindari adanya pembengkakan biaya yaitu dengan cara
melakukan pelaksanaan di lapangan dengan baik dan hati-hati.

h. Pengendalian K3
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan
untuk melindungi para pekerja dari segala kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek
dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam
melakukan pekerjaannya.

B. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil

31
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.5 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi
(lined) maupun tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang
tidak dilapisi, sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan ini juga mencakup
relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada, kanal irigasi atau
saluran air lainnya yang pasti tidak terhindarkan dari gangguan baik
yang bersifat sementara maupun tetap, dalam penyelesaian pekerjaan
yang memenuhi ketentuan dalam Kontrak ini.

2. Uraian Pekerjaan
a. Dilakukan pengukuran guna penentuan patok-patok dan titik elevasi
serta arah galian selokan drainase dan saluran air.
b. Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan
dengan menggunakan alat Excavator dan dimuat kedalam Dump
truck untuk diangkut.
c. Lokasi pembuangan hasil galian ditunjukkan oleh direksi lapangan,
seluruh bahan galian dibuang dan diratakan agar tidak terjadi
dampak lingkungan yang mungkin terjadi.

32
d. Elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan tidak boleh
berbeda lebih dari 3 cm dari yang ditentukan atau yang disetujui
pada setiap titik, untuk menjamin aliran yang bebas dan tanpa
genangan bilamana alirannya kecil.
e. Alinyemen selokan dan profil penampang melintang yang telah selesai
dikerjakan tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari yang telah
ditentukan atau telah disetujui pada setiap titik.
f. Setelah selesainya pekerjaan pembentukan penampang selokan,
penyedia jasa harus meminta persetujuan Direksi pekerjaan sebelum
bahan pelapis selokan dipasang.
g. Apabila terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau pekerjaan
permanen lainnya yang tidak dapat dihindari dan akan menghalangi
sebagian atau seluruh saluran air yang ada maka saluran air tersebut
harus direlokasi agar tidak menggangu aliran air, relokasi yang
demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi lapangan.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Pengukuran dan penentuan patok-patok yang akan


digali

Penggalian saluran air dan selokan drainase dengan


Excavator

Galian Dimuat pada Dump Truck

Hasil galian di unloading dan diratakan

Pekerjaan galian disesuaikan dengan gambar rencana

Perapian hasil galian oleh pekerja

Selesai

33
B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 5 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Excavator 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Alat Bantu - -

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.6 Pasangan Batu dengan Mortar


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka, dengan
pasangan batu mortar dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan
sesuai dengan garis ketinggian, kelandaian dan ukuran sebagaimana
tertera dalam gambar atau perintah direksi pekerjaan.

34
2. Uraian Pekerjaan
1. Bahan diterima di lokasi pekerjaan.
2. Semen, Pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan concrete mixer.
3. Batu gunung/batu kali dibersihkan dan dibasahi seluruh
permukaannya sebelum dipasang.
4. Pasang patok bantu untuk memasang profil, profil dipasang pada
setiap ujung Saluran.
5. Pasang benang pada sisi luar profil sesuai dengan hasil pengukuran
dan gambar rencana.
6. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut, menurut
perbandingan campuran mortar pasir dan semen dan perbandingan
batu dan mortar.
7. Pasang batu kali/batu gunung dengan adukan sesuai ketinggian
benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
8. Melakukan penyelesaian dan perapian serta pelesteran dengan mortar
setelah pemasangan pondasi bahu saluran.
9. Bentuk dan ukuran saluran pasangan batu dengan mortar, sesuai
dengan yang termuat dalam gambar rencana.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Bahan ditemoatkan di lokasi pekerjaan

Material dicampur dengan Concrete Mixer dengan air

Batu gunung/kali dibersihkan dan dibasahi seluruh


permukaannya sebelum dipasang

Pemasangan patok dan benang pada sisi luar profil


sesuai dengan hasil pengukuran

Pemasangan batu gunung/kali dan perapian serta


plesteran dengan mortar 35

Selesai
B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang Batu 5 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Batu 1,37 M3 SNI/Spek Tek
2 Semen 236,00 Zak SNI/Spek Tek
3 Pasir 0,48 M 3
SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixer 1 Unit SILO
2 Alat Bantu - -

6.7 Galian Biasa


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouwplank
tanah digali sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan galian tanah
menggunakan excavator dan tanah hasil galian di buang atau
ditempatkan dengan alat angkut berupa dump truk dan ditempatkan di
tempat yang tidak mengganggu jalannya lalu lintas dan proses kegiatan
proyek. Area penggalian sebelumnya dipetakan terlebih dahulu sesuai
dengan perhitungan rekayasa lapangan dan diberi tanda agar tidak
terjadi kesalahan area pada saat melaksanakan pekerjaan.

36
2. Uraian Pekerjaan
a. Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan
shop drawings termasuk di dalamnya sistem pengendalian lalu lintas
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah dapat dimulai
dengan terlebih dahulu melakukan pekerjaan pembersihan dan
pengupasan top soils.
b. Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai
gambar kerja yang disetujui.
c. Material hasil galian tanah ini akan dibuang ke lokasi pembuangan
yang telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d. Setelah dimensi dan elevasi galian pada jalan tercapai sesuai dimensi
dan elevasi rencana, maka akan dilakukan penyiapan dan pemadatan
badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pembersihan dan pengupasan top soils

Tanah digali dengan excavator sesuai gambar kerja

Hasil galian dibuang ke lokasi yang disetujui direksi pekerjaan

Penyiapan badan jalan

Pemadatan badan jalan (subgrade) pada lokasi


galian

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan

37
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Excavator 1 Unit SILO
2 Dump Truck 4 Unit SILO
3 Alat bantu - -

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.8 Galian Batu


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian yang harus mencakup galian bongkahan batu
yang mempunyai kuat tekan unaksial > 12,5 MPa yang diuji sesuai
dengan SNI 2825:2008. Pekerjaan galian batu dilakukan secara
mekanik dimana penggalian dilakukan dengan kombinasi alat excavator
dan breaker untuk unaxial strenght > 12,5 Mpa. Cadas muda yang
dipotong umumnya berada disisi jalan. Setelah selesai penggalian,
dump truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan.

2. Uraian Pekerjaan

38
a. Dilakukan penggalian sampai menemukan lapisan keras atau bahan
yang sukar dibongkar
b. Setelah menemukan lapisan kerasnya maka lapisan keras tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan
merata
c. Membuang tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan
yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua diameter batu > 15
cm
d. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Alat Excavator dan
dibantu breaker.
e. Hasil galian dibuang menggunakan Dump Truk sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Penggalian dengan excavator sampai menemukan lapisan keras

Penggalian dengan bantuan breaker lapisan keras dengan tebal 15 cm

Membuang tonjolan-tonjolan batu runcing yang tertinggal (batu D > 15 cm)

Hasil galian dibuang dengan Dump Truck

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Excavator 1 Unit SILO

39
2 Rock Drill Breaker 1 Unit SILO
3. Dump Truck 3 Unit SILO

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.9 Galian Perkerasan Berbutir


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian perkerasan berbutir mencakup galian pada
perkerasan berbutir lama yang perlu ditanggulangi dan pembuangan
bahan berbutir yang tidak terpakai sesuai dengan gambar teknis
pekerjaan dan persetujuan direksi pekerjaan. Galian dilakukan dengan
langkah-langkah yang sistematis dan cara mekanis, yaitu menggunakan
alat berat dan transportasi pendukung berupa dump truck untuk
pembuangan galian.

2. Uraian Pekerjaan

40
a. Menandai daerah galian dengan menggunakan patok lapisan
perkerasan berbutir yang akan dibongkar.
b. Bongkar lapisan berbutir yang mengalami kerusakan sesuai tanda
area dan kedalaman dengan menggunakan excavator
c. Hasil bongkaran langsung dimuat ke dalam dump truck dan dibuang
ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan direksi
3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Penandaan daerah galian dengan patok

Pembongkaran perkerasan berbutir dengan Excavator

Galian dimuat pada Dump Truck

Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 6 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Excavator 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

41
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety
6.10 Timbunan Biasa dari Sumber Galian
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan, dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali
galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan
untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian,
dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui oleh
direksi pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk
digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan dalam
spesifikasi

2. Uraian Pekerjaan
a. Material timbunan didatangkan dari sumber galian menggunakan
Dump truck.
b. Selanjutnya dihamparkan pada lokasi penimbunan dengan Excavator
dan diratakan dengan Motor Grader.
c. Daerah yang ditimbun disiramkan air dengan Water tank truck untuk
selanjutnya dipadatkan dengan Vibro Roller.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Mendatangkan material timbunan dengan Dump Truck

Penghamparan dan penimbunan menggunakan excavator


dan Motor Grader 42

Penyiraman dengan Water Tank


Pemadatan dengan Vibro Roller

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
N
O URAIAN VOL KETERANGAN
1 Timbunan Biasa 10.500 M 3
SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Excavator 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Motor Grader 1 Unit SILO
4 Tandem Roller 1 Unit SILO
5 Water Tanker Truck 1 Unit SILO
6 Sheep Foot Roller 1 Unit SILO
7 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan

43
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEMBANGUNAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.11 Timbunan Biasa dari Hasil Galian


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekejaan ini mencakup persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan,
pemadatan, pengujian dan perapihan hasil pekerjaan.
Persiapan Pekerjaan :
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metode kerja, schedule,
peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan,
untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
dimulai.
b. Mengajukan permohonan penggunaan material kepada Direksi.
c. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan
pemasangan marking pada area pekerjaan, pencucian lokasi
pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan anorganik.
b. Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan
dan pengawas.
c. Memuat material timbunan biasa dari hasil galian pada lokasi
pekerjaan dengan dump truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu
pada lokasi pekerjaan.
d. Timbunan biasa dihampar dengan memakai Motor Grader.
e. Hasil hamparan timbunan biasa disiram air dengan memakai Water

44
Tanker kemudian dipadatkan dengan Vibratory Roller hingga
mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan spesifikasi teknik.
f. Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk
memilih ketebalan dan kepadatan dari timbunan.
g. Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk
dibuang pada area yang telah ditentukan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Persiapan berupa pengukuran dan pemasangan patok di area pekerjaan

Request material dan pekerjaan ke direksi

Memuat material hasil galian ke lokasi pekerjaan dengan dump truck

Penghamparan timbunan biasa dengan motor grader

Penyiraman timbunan biasa dengan water tank, lalu dipadatkan


dengan vibratory roller

Melakukan pengujian timbunan, tespit dan cbr

Perapian hasil pekerjaan

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN

45
1 Excavator 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Motor Grader 1 Unit SILO
4 Tandem Roller 1 Unit SILO
5 Water Tanker Truck 1 Unit SILO
6 Alat Bantu - -

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.12 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Timbunan pilihan dari sumber galian adalah pekerjaan
penimbunan dimana timbunan diambil dari sumber galian (Quarry)
yang memenuhi syarat teknis dan sudah disetujui oleh direksi untuk
menjadi timbunan pilihan. Timbunan pilihan dari sumber galian yang
diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan
galian yang disetujui oleh direksi lapangan. Timbunan pilihan dari

46
sumber galian tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan
sewaktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan
atau bilamana kadar air bahan diluar rentang yang diisyaratkan.
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata
dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran
permukaan yang bebas.

2. Uraian Pekerjaan
a. Material diangkut dan diangkat/dimuat ke dump truck oleh Wheel
loader kemudian dibawa ke lokasi penimbunan.
b. Timbunan dihampar oleh motor grader dan dipadatkan dengan
tandem roller.
c. Pada saat pemadatan material timbunan disiram air dengan
menggunakan water tanker secukupnya untuk mendapatkan
kepadatan maksimal.
d. Sekelompok pekerja merapikan pekerjaan dengan menggunakan alat
bantu.
e. Timbunan pilihan dari sumber galian tidak boleh terdiri dari bahan
galian yang mengandung organik daun-daunan,rumputan dan akar.
f. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap
lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai
dan disetujui Direksi pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang
diisyaratkan.
g. Setiap lapisan timbunan pilihan yang dihampar harus dipadatkan
seperti yang diisyaratkan,diuji kepadatan dan harus diterima oleh
direksi pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar.
h. Timbunan pilihan harus dipadatkan melalui dari tepi luar dan
bergerak menuju arah sumbu jalan sedemikan rupa sehingga setiap
ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.

3. Tahapan Pekerjaan

47
Mulai

Material dimuat ke dump truck oleh wheel loader dan dibawa ke lokasi pekerjaan

Timbunan dihampar oleh motor grader dan dipadatkan


dengan tandem roller

Perapian pekerjaan

Selesai
B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Timbunan Pilihan 4.000 M3 SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Wheel Loader 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Motor Grader 1 Unit SILO
4 Tandem Roller 1 Unit SILO
5 Water Tanker Truck 1 Unit SILO
6 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3

48
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.13 Pembersihan dan Pengupasan Lahan


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan
lahan dari semua pohon, halangan-halangan, semak–semak, sampah,
dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu
keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi
Pekerjaan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Pekerjaan Survey Pengukuran
Pekerjaan survey pengukuran dilakukan untuk menentukan
batas-batas daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan
survey seperti pita ukur atau GPS. Batas daerah yang akan
dibersihkan dapat diberi tanda dengan menggunakan patok dari kayu
atau dengan menggunakan tali pembatas, atau dengan cara lain yang
disetujui direksi pekerjaan . Jika pekerjaan pembersihan lahan
tersebut dalam skala yang lebih besar atau diperlukan pengupasan
lapisan permukaan tanah dasar maka ketersediaan data elevasi
(ketinggian) merupakan salah satu hal yang harus terpenuhi. Untuk
dapat memperoleh data ketinggian diperlukan survey pemetaan yang
lebih detail menggunakan peralatan survey seperti total station atau
theodolite.
b. Pekerjaan Pembersihan lahan

49
Pembersihan lahan ini dilakukan menggunakan alat berat
berupa bulldozer, track loader yang sesuai dan dibantu dengan
tenaga manusia yang dibantu menggunakan alat pembersihan seperti
chainsaw, cangkul dan lain-lain. Pembersihan dilakukan terhadap
semak-semak, pohon-pohon rerumputan, sampah-sampah dan lain-
lain. Semua tunggul, sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan
ini dan akar sisa pemotongan harus dicabut dan dibuang ke tempat
lain, dikumpulkan disuatu tempat yang telah disetujui oleh
pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump
truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

c. Pekerjaan pengupasan lahan


Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah
yang sudah dilakukan pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini
dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan dimana akan
dilakukan pekerjaan timbunan. Setelah lahan bersih maka areal yang
akan ditimbun tersebut dikupas dengan mengunakan buldozer,
besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai spesifikasi teknik
dengan persetujuan direksi pekerjaan. Hasil kupasan dibuang
dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada yang
dibuang ke tempat pembuangan.
d. Menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran akar atau
tunggul dengan bahan timbunan yang disetujui direksi pekerjaan dan
kemudian dipadatkan dengan alat pemadat yang memadai.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Melakukan survey pengukuran daerah yang akan dibersihkan

Pembersihan lahan menggunakan bulldozer, track loader dan tenaga manusia

Pengupasan lahan ± 20 cm dengan bulldozer


50

Menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran akar / tunggul


Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Bulldozer 1 Unit SILO
2 Track Loader 1 Unit SILO
3 Dump Truck 3 Unit SILO
4 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

51
6.14 Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 15 – 30 CM
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pada pelaksanaan penyiapan badan serta persiapan lahan,
terdapat beberapa pepohonan di area lokasi yang akan dijadikan badan
jalan maupun saluran, sehingga harus dilakukan pemotongan. Namun
pemotongan pepohonan tersebut harus sesuai persetujuan konsultan
pengawas, serta pihak pelaksana memperhatikan pepohonan tertentu
yang akan dilestarikan dan tidak bisa ditebang. Oleh karena itu pihak
kontraktor akan melakukan penebangan pepohonan yang berdiameter
15 -30 cm.

2. Uraian Pekerjaan
a. Pemotongon Pohon dilakukan menggunakan peralatan alat bantu
Chainsaw, Kampak dan Parang.
b. Penggalian akar pohon dilakukan menggunakan pekerja.
c. Pohon yang sudah ditebang dipotong-potong dan dimuat kedalam
Dump Truck menggunakan Track Loader.
d. Dump Truck membuang material hasil tebangan keluar lokasi.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pemotongan pohon dengan chainsaw, kampak, dan parang

Penggalian akar pohon

Memuat pohon hasil pemotongan ke dump truck menggunakan


track loasder

Pembuangan hasil tebangan keluar lokasi

Selesai

B. Tenaga Kerja

52
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Track Loader 1 Unit SILO
2 Dump Truck 1 Unit SILO
3 Chainsaw 3 Unit SILO
4 Alat Bantu - -
E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /
K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.15 Pemotongan Pohon Pilihan Diameter > 30 - 50 CM


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Dalam pelaksanaan penyiapan badan serta persiapan lahan,
terdapat beberapa pepohonan di area lokasi yang akan dijadikan badan
jalan maupun saluran, sehingga harus dilakukan pemotongan. Namun
pemotongan pepohonan tersebut harus sesuai persetujuan konsultan
pengawas, serta pihak pelaksana memperhatikan pepohonan tertentu
yang akan dilestarikan dan tidak bisa ditebang. Oleh karena itu pihak

53
kontraktor akan melakukan penebangan pepohonan yang berdiameter
30 - 50 cm.

2. Uraian Pekerjaan
a. Pemotongon Pohon dilakukan menggunakan peralatan alat bantu
Chainsaw, Kampak dan Parang.
b. Penggalian akar pohon dilakukan menggunakan pekerja.
c. Pohon yang sudah ditebang dipotong-potong dan dimuat kedalam
Dump Truck menggunakan Track Loader.
d. Dump Truck membuang material hasil tebangan keluar lokasi.
3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pemotongan pohon dengan chainsaw, kampak, dan parang

Penggalian akar pohon

Memuat pohon hasil pemotongan ke dump truck menggunakan


track loasder

Pembuangan hasil tebangan keluar lokasi

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Track Loader 1 Unit SILO
2 Dump Truck 1 Unit SILO
3 Chainsaw 3 Unit SILO
4 Alat Bantu - -

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /

54
K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”

 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )


- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.16 Lapis Pondasi Agregat Kelas A


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pada pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A ini
dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas B. Lapis
pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan
di bawah lapisan beraspal. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai
100 % berat agregat kasar dengan angularitas 95/90.

2. Uraian Pekerjaan
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Base A ke lokasi pekerjaan
menggunakan Dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dilakukan pada saat tiba di lokasi pekerjaan sebelum
material di stack. Material diturunkan dengan jarak dan volume
tertentu untuk memudahkan pada saat penghamparan agar tidak

55
terjadi kelebihan material di satu tempat dan kekurangan material
di tempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor
Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
 Kondisi cuaca yang memungkinkan.
 Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan
sesuai dengan kondisi lapangan.
 Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan
tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi.
 Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada
lokasi yang telah ditetapkan.
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro Roller,
dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan
selesai alat pemadatan dipindahkan ke jalur sebelahnya dengan over
leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal
pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai
dengan hasil trial compaction.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Pencampuran agregat kelas A dengan wheel loader

Pengisian agregat kelas A ke dump truck dengan wheel loader

Pengangkutan material agregat kelas A dengan dump truck

Penghamparan material agregat kelas A dengan motor grader

Penyiraman agregat kelas A dengan water tank truck

Pemadatan agregat kelas A dengan vibratory roller

Perapian tepi hamparan dan level permukaan oleh pekerja

Selesai 56
B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 6 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Agregat Kelas A 7038,6 M3 SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Wheel Loader 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Motor Grader 1 Unit SILO
4 Vibro Roller 1 Unit SILO
5 Water Tank 1 Unit SILO
6 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
c. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
d. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

57
6.17 Lapis Pondasi Agregat Kelas S
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Lapisan Pondasi Agregat Kelas S, yang biasa kita singkat dengan
LPS biasa digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal,
dilaksanakan menyebar sepanjang jalan. Pembuatan DMF (Design Mix
Formula) LPS dilaksanakan di Laboratorium atau di UMPKL Dinas
Pekerjaan Umum setempat, bila dianjurkan oleh Direksi pengawas.
Contoh semua jenis material diambil dari sumber quarry dengan lokasi
sketsa terlampir. Pengambilan contoh material (batu, debu batu, pasir,
tanah pilihan) dilaksanakan bersama-sama dengan Pengawas Lapangan
dan konsultan Pengawas. Setelah DMF selesai kontraktor akan
membuat JMF (Job Mix Formula) di Laboratorium Kontraktor itu
sendiri, didampingi konsultan dan Direksi teknis. Staking-out untuk
menentukan lebar dan kelandaian permukaan bahu jalan sebagaimana
gambar rencana, dilaksanakan bersama-sama dengan Pengawas
Lapangan dan Konsultan Pengawas.

2. Uraian Pekerjaan
a. Proses pengangkutan dari stockpile menuju lokasi penghamparan
menggunakan dump truck.
b. Penghamparan agregat menggunakan motor grader disesuaikan
dengan kemiringan bahu jalan, sehingga didapat permukaan sebagai
staking-out yang telah dilaksanakan.
c. Proses pemadatan menggunakan vibrator roller dimana pemadatan
dihentikan jika sudah didapatkan kepadatan yang disyaratkan.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Pengangkutan agregat kelas S dari stockpile dengan dump truck

Penghamparan agregat kelas S dengan motor grader


58
Pemadatan agregat kelas S dengan vibratory roller

Selesai
B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 3 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Agregat Kelas S 2893,93 M3 SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Wheel Loader 1 Unit SILO
2 Dump Truck 3 Unit SILO
3 Motor Grader 1 Unit SILO
4 Vibro Roller 1 Unit SILO
5 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
59
- Helm
- Sepatu Safety

6.18 Perkerasan Beton Semen (PCC), fc’ 20 MPa untuk Bahu Jalan
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan perkerasan beton semen fc’ 20 MPa merupakan
pekerjaan beton pada bahu jalan. Pekerjaan ini meliputi pemasokan,
penghamparan dan pemadatan dengan tebal dan lebar dimensi sesuai
dengan kondisi lapangan yang disetujui oleh direksi teknis pekerjaan.
2. Uraian Pekerjaan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, semua bahan pembentuk beton (semen,
pasir, agregat kasar dan air) sesuai dengan komposisi campuran job
mix formula yang akan dipakai yang telah mendapat persetujuan
direksi teknis pekerjaan. Bahan-bahan yang akan digunakan harus
terbebas dari bahan organic maupun bahan lain (minyak, garam,
basa, bahan kimia, dll).
b. Material (semen, pasir, agregat kasar) dicampur dengan
menggunakan batching plant dengan komposisi sesuai dengan job
mix formula fc’ 20 MPa yang telah disetujui.
c. Lokasi yang akan dicor beton fc’ 20 MPa telah dipasang bekisting
sesuai dengan dimensi dalam gambar rencana dan persetujuan
direksi teknis pekerjaan.
d. Beton kemudian dihampar di lapangan, pemadatan dan perataan
beton dilakukan dengan menggunakan concrete vibrator.
e. Perawatan dilakukan dengan cara menyiram bagian permukaan beton
dengan air.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Persiapan material (semen, pasir, air, agregat kasar dan air)

Pencampuran material menggunakan batching plant


60
Pemasangan bekistig di lokasi pekerjaan

Penghamparan, pemadatan dan perataan dengan concrete vibrator


Perawatan beton dengan air

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 5 Orang SKT
2 Mandor 2 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Semen 2.781 Kg SNI/Spek Tek
2 Pasir 4,05 M3 SNI/Spek Tek
3 Agregat Kasar 6,47 M 3
SNI/Spek Tek
4 Air 1.714,95 Ltr SNI/Spek Tek
5 Plasticizer 8,34 Kg SNI/Spek Tek
6 Baja Tulangan Polos 142,88 Kg SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixing Plant 1 Unit SILO
2 Truck Mixer 2 Unit SILO
3 Concrete Vibrator 1 Unit SILO
4 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana

61
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety
6.19 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Aspal emulsi dimasukkan ke dalam Asphalt Distributor dengan
perbandingan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan atau sesuai dengan
spesifikasi teknis pekerjaan. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan
dari debu dan kotoran dengan menggunakan Air Compressor.
Campuran aspal emulsi disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke
atas permukaan yang akan dilapis. Pelaksanaan pekerjaan ini harus
benar-benar dikontrol dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan sehingga di dapat hasil yang baik. Volume yang
dikerjakan sesuai dengan gambar teknis pekerjaan dan atas
persetujuan Direksi Pekerjaan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Aspal emulsi dimasukkan ke dalam Asphalt Distributor dengan
perbandingan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan atau sesuai
dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
b. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran
dengan menggunakan Compressor.
c. Campuran aspal emulsi disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke
atas permukaan yang akan dilapis.
d. Pelaksanaan pekerjaan ini harus benar-benar dikontrol dan

62
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan sehingga di
dapat hasil yang baik.
e. Volume yang dikerjakan sesuai dengan gambar teknis pekerjaan dan
atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Aspal emulsi dimasukkan ke dalam Asphalt Distributor

Membersihkan permukaan yang akan dilapisi dengan Compresor

Penyemprotan Asphalt Distributor pada bagian yang akan dilapisi

Penyesuaian pekerjaan dengan petunjuk Direksi Pekerjaan

Penyesuaian volume pekerjaan dengan gambar teknis pekerjaan

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Aspal Emulsi CSS-1 30.900
1 SNI/Spek Tek
atau SS-1 Liter

D. Peralatan
N URAIAN VOL KETERANGAN

63
O
1 Asphalt Distributor 1 Unit SILO
2 Compresor 1 Unit SILO

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.20 Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penyemprotan Lapis
Perekat pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Perekat dihampar di
atas permukaan yang beraspal (seperti Lapis Penetrasi Macadam,
Laston, Lataston dll) atau di atas permukaan beton semen.

2. Uraian Pekerjaan
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.

64
b. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c. Lapis perekat/tack coat diberikan diatas lapisan permukaan
berbahan pengikat yang telah mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan untuk kemudian dilakukan pekerjaan penghamparan
perkerasan beraspal.
d. Sebelum dilakukan penyemprotan lapis perekat-aspal emulsi, maka
semua bahan-bahan lepas diatas permukaan eksisting
dibuang/dihilangkan dengan menggunakan power broom dan air
compressor.
e. Bahan lapis perekat dibawa dengan menggunakan dump truck ke
lokasi pekerjaan. Sesampainya di lokasi pekerjaan, bahan lapis
perekat tersebut dimasukkan ke dalam asphalt distributor.
f. Sebelum dilakukan penyemprotan di lokasi pekerjaan, maka apabila
diperlukan akan dilakukan uji percobaan/trial test untuk menguji
metode kerjanya dan mendapatkan lama waktu pengeringan yang
memberikan efek kelengketan yang tepat. Penyemprotan dilakukan
dengan menggunakan asphalt distributor.
g. Di lokasi pekerjaan, bahan lapis perekat-aspal emulsi diperiksa
homogenitasnya sebelum dilakukan penyemprotan.
h. Untuk memeriksa kadar/takaran penggunaannya, maka akan
dilakukan pengujian dengan menggunakan paper test.
i. Apabila terdapat lokasi yang terlalu banyak penggunaannya setelah
didiamkan / penundaan selama beberapa saat, maka pada lokasi
tersebut akan diperbaiki/dikoreksi secara manual.
j. Selama masa curing/penundaan, maka bahan lapis perekat-aspal
emulsi tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pengangkutan bahan lapis perekat dengan dump truck ke lokasi pekerjaan

Pembersihan bahan-bahan lepas di atas permukaan eksisting dengan air compressor


dan power broom

65
Memasukkan lapis perekat yang ada di dump truck ke dalam
aspal distributor
Uji coba / trial test metode kerja dan lama waktu pengeringan
yang tepat

Pemeriksaan homogenitas lapis perekat aspal

Curing/proteksi dari kendaraan dari lalu lintas

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Aspal Emulsi CRS-1
1 16.205,3 Ltr SNI/Spek Tek
atau RS-1

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Asphalt Distributor 1 Unit SILO
2 Compresor 1 Unit SILO
3 Power Broom 1 Unit SILO

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

66
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.21 Laston Lapis Aus (AC-WC)


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Aspal Concrete (AC) - Wearing Course (WC) merupakan lapisan
perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai lapisan Aus.
Walaupun bersifat non structural AC - WC dapat menambah daya tahan
perkerasan terhadap penurunan mutu sehingga secara keseluruhan
menambah masa pelayanan dari konstruksi perkerasan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Pengangkutan Hotmix dilakukan dengan menggunakan Dump Truck.
Temperatur Hotmix pada saat produksi dan pengangkutan
disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
b. Penghamparan dilakukan dengan menggunakan Asphalt Finisher.
c. Pemadatan awal dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller,
dengan jumlah lintasan 1 passing.
d. Pemadatan phase intermediate menggunakan Tire Roller dengan
jumlah lintasan disesuaikan dengan jumlah hasil Trial Mix.
e. Pemadatan akhir dilakukan menggunakan Tandem Roller.
f. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.

67
3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pengankutan hotmix dengan dump truck dan penyesuaian suhu


hotmix saat pengangkutan

Penghamparan dengan asphalt distributor

Pemadatan awal dengan tandem roller (1 passing)

Pemadatan intermediate dengan tire roller

Pemadatan akhir dengan tandem roller

Perapian tepi hamparan oleh pekerja

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Agr Pch Mesin 5-10 &
1 560,82 M3 SNI/Spek Tek
10-20
2 Agr Pch Mesin 0-5 739,03 M3 SNI/Spek Tek
3 Semen 17,39 Ton SNI/Spek Tek
4 Aspal 109,83 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Wheel Loader 1 Unit SILO

68
2 AMP 1 Unit SILO
3 Genset 1 Unit SILO
4 Dump Truck 5 Unit SILO
5 Asphalt Finisher 1 Unit SILO
6 Tandem Roller 1 Unit SILO
7 Pneumatic Tyre Roller 1 Unit SILO
8 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.22 Laston Lapis Antara (AC-BC)


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Wheel Loader memuat agregat dan asphalt ke dalam Cold Bin AMP,
dengan komposisi yang telah disetujui. Dump Truck membawa
campuran asphalt panas ke lokasi pekerjaan. Campuran dihampar
dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh
Tandem roller, pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan akhir
kembali dengan Tandem Roller. Lintasan pemadatan dilakukan sesuai
jumlah lintasan yang telah disetujui. Pekerjaan laston lapis antara (AC-
BC) yang disyaratkan adalah dengan ketebalan hamparan bervariasi
sesuai dengan gambar rencana. Pengujian material aspal selama dalam

69
proses pengolahan di AMP tetap dilaksanakan di laboratorium sehingga
didapat hasil yang sesuai dengan spesifikasi teknis. Selama pemadatan,
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.

2. Uraian Pekerjaan
a. Excavator memuat agregat dan asphalt ke dalam Cold Bin AMP,
dengan komposisi yang telah disetujui. Dump Truck membawa
campuran asphalt panas ke lokasi pekerjaan. Campuran dihampar
dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal
oleh Vibro Roller, pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan
akhir kembali dengan Vibro Roller. Lintasan pemadatan dilakukan
sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui.
b. Pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) yang disyaratkan adalah
dengan ketebalan hamparan bervariasi sesuai dengan gambar
rencana.
c. Pengujian material aspal selama dalam proses pengolahan di AMP
tetap dilaksanakan di laboratorium sehingga didapat hasil yang
sesuai dengan spesifikasi teknis.
d. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Pengujian material aspal saat


Wheel Loader memuat material ke Cold Bin AMP
proses pengolahan di AMP

Pencampuran dan pemanasan material


dengan aspal menggunakan AMP

Campuran material dimuat ke Dump Truck

Dump Truck mengangkut campuran material ke


lokasi

Penghamparan campuran material menggunakan Asphalt


Finisher

Pemadatan campuran material dengan Vibro Roller dan 70


Pneumatic Tire Roller

Perapian tepi hamparan oleh pekerja


Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Agr Pch Mesin 5-10 &
1 869,20 M3 SNI/Spek Tek
10-20
2 Agr Pch Mesin 0-5 883,18 M3 SNI/Spek Tek
3 Semen 23,44 Ton SNI/Spek Tek
4 Aspal 146,77 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Wheel Loader 1 Unit SILO
2 AMP 1 Unit SILO
3 Genset 1 Unit SILO
4 Dump Truck 5 Unit SILO
5 Asphalt Finisher 1 Unit SILO
6 Tandem Roller 1 Unit SILO
7 Pneumatic Tyre Roller 1 Unit SILO
8 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L

71
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.23 Laston Lapis Pondasi (AC-Base)


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Laston Lapis Pondasi (AC-Base), adalah campuran aspal panas
yang bernilai struktural, terletak paling bawah, dengan karakteristik
sebagai berikut:
a. Ukuran maksimum agregat sebesar 37,5 mm
b. Tebal padat lapisan minimum 7,5 cm, Tebal lapisan padat minimum
6,0 cm, dengan toleransi tebal untuk tiap lapisan campuran beraspal
tidak lebih dari 5,0 mm.
c. Difungsikan sebagai lapisan pondasi menyangga lapisan di atasnya.

AC-Base merupakan lapis perkerasan beraspal yang terletak di


bawah lapis AC-BC. Lapis perkerasan ini tidak berhubungan langsung
denga cuaca luar, tetapi harus memiliki stabilitas untuk menahan
beban lalu lintas yang disebarkan melalui roda kendaraan.
AC-Base memiliki beberpa fungsi antara lain (Kusuma, 2014):
a. Fungsi memberi dukungan terhadap lapisan permukaan;
b. Mengurangi regangan dan tegangan;
c. Menyebarkan dan meneruskan beban konstruksi jalan di bawahnya
(subgrade).

72
2. Uraian Pekerjaan
a. Wheel Loader memuat agregat ke dalam Cold Bin AMP.
b. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk
dimuat langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi
pekerjaan.
c. Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan
dengan Tandem & Pneumatic Tire Roller.
d. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dengan menggunakanalat bantu.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Pengujian material aspal saat


Wheel Loader memuat material ke Cold Bin AMP
proses pengolahan di AMP

Pencampuran dan pemanasan material


dengan aspal menggunakan AMP

Campuran material dimuat ke Dump Truck

Dump Truck mengangkut campuran material ke lokasi

Penghamparan campuran material menggunakan Asphalt Finisher

Pemadatan campuran material dengan Tandem Roller


dan Pneumatic Tire Roller

Perapian tepi hamparan oleh pekerja

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

73
C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Agr 20-30 448,61 M3 SNI/Spek Tek
Agr Pch Mesin 5-10 &
2 1.008,56 M3 SNI/Spek Tek
10-20
3 Agr Pch Mesin 0-5 910,58 M3 SNI/Spek Tek
4 Semen 30,99 Ton SNI/Spek Tek
5 Aspal 154,93 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Wheel Loader 1 Unit SILO
2 AMP 1 Unit SILO
3 Genset 1 Unit SILO
4 Dump Truck 5 Unit SILO
5 Asphalt Finisher 1 Unit SILO
6 Tandem Roller 1 Unit SILO
7 Pneumatic Tyre Roller 1 Unit SILO
8 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )

74
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.24 Bahan Anti Pengelupasan


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Bahan anti pengelupasan merupakan bahan tambahan yang akan
digunakan dalam campuran aspal panas beton (hotmix) yang dilakukan
di unit pencampur Asphalt Mixing Plant/AMP.

2. Uraian Pekerjaan
a. Bahan anti pengelupasan tersebut akan di supply oleh supplier
langsung kelokasi base camp dimana AMP berada.
b. Sumber bahan anti pengelupasan (supplier) dan sample aditif anti
pengelupasan berikut hasil pengujian lengkap akan diajukan kepada
Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya.
c. Bahan anti pengelupasan yang akan digunakan harus telah diuji
dilaboratorium yang terakreditasi, memenuhi persyaratan spesifikasi
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
d. Pada saat pelaksanaan pekerjaan hotmix, maka secara berkala
terhadap bahan anti pengelupasan yang datang kelokasi base camp
akan dilakukan uji di laboratorium sebelum bahan tersebut boleh
digunakan.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Supply bahan anti pengelupasan ke AMP

Pengujian bahan anti pengelupasan diajukan ke direksi

75
Persetujuan bahan anti pengelupasan yang akan digunakan

Pengujian secara berkala saat sebelum bahan tersebut digunkana


Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
N
O URAIAN VOL KETERANGAN
Bahan Anti
1 1325,38 Kg SNI/Spek Tek
Pengelupasan

D. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

76
6.25 Beton Struktur, Fc’ 30 MPa
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Beton Struktur, fc’30 MPa merupakan beton mutu sedang yang
bersifat structural. Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan
perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen
usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil
pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat
beton untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan
sesuai dalam spesifikasi teknik.

Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus


memenuhi kriteria teknis utama, yaitu kelecakan (Workability),
kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan,
dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap
pekerjaan perancah dimulai.

2. Uraian Pekerjaan
a. Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar
dan air).
b. Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan
menggunakan concerete mixing plant.
c. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting.
Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan
ke dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
d. Adukan beton dituang ke dalam cetakan.
e. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete
Vibrator.
f. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan

77
menggunakan Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
g. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton
menggunakan karung basah.
h. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

3. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Persiapan material dan JMF

Memasukkan material pencampuran dilakukan menggunakan


concrete mixing plant

Pembersihan lantai kerja, pemasangangan tulangan dan


bekisting

Menuangkan campuran beton ke dalam cetakan

Pemadatan campuran beton dengan Concret Vibrator

Perapian pengecoran oleh pekerja

Curing dan pembongkaran bekisting min. 12 jam setelah pengecoran

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O

78
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 20 Orang SKT

C. Material/Bahan
N
O URAIAN VOL KETERANGAN
1 Semen 48,78 Ton SNI/Spek Tek
2 Pasir Beton 116,59 Ton SNI/Spek Tek
3 Agregat Kasar 164,75 Ton SNI/Spek Tek
Kayu Perancah /
4 56,25 M3 SNI/Spek Tek
Bekisting
5 Paku 4,80 Kg SNI/Spek Tek
6 Air 26,80 Ton SNI/Spek Tek
7 Plasticizer 0,15 Ton SNI/Spek Tek
8 Multiplek 12 mm 210,93 Lbr SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixing Plant 1 Unit SILO
2 Truck Mixer 1 Unit SILO
3 Concrete Vibrator 1 Unit SILO
4 Water Tank Truck 1 Unit SILO
5 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )

79
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.26 Beton Struktur, Fc’ 20 MPa


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Beton Struktur, fc’20 MPa merupakan beton mutu sedang yang
bersifat structural. Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan
perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen
usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil
pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat
beton untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan
sesuai dalam spesifikasi teknik.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus
memenuhi kriteria teknis utama, yaitu kelecakan (Workability),
kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan,
dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap
pekerjaan perancah dimulai.

2. Uraian Pekerjaan
a. Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar
dan air).
b. Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan
menggunakan concerete mixer.
c. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting.
Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan
ke dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
d. Adukan beton dituang ke dalam cetakan.

80
e. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete
Vibrator.
f. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan
menggunakan Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
g. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton
menggunakan karung basah. Setelah minimal 12 jam pada saat
pengecoran bekisting dibongkar.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Persiapan material dan JMF

A
A

Memasukkan material pencampuran dilakukan menggunakan


concrete mixing plant

Pembersihan lantai kerja, pemasangangan tulangan dan


bekisting

Menuangkan campuran beton ke dalam cetakan

Pemadatan campuran beton dengan Concret Vibrator

Perapian pengecoran oleh pekerja

Curing dan pembongkaran bekisting min. 12 jam setelah pengecoran

Selesai

B. Tenaga Kerja
N PERSONIL JUMLAH KETERANGAN

81
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 4 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Semen 62,90 Ton SNI/Spek Tek
2 Pasir Beton 122,7 Ton SNI/Spek Tek
3 Agregat Kasar 211,4 Ton SNI/Spek Tek
Kayu Perancah /
4 27,95 M3 SNI/Spek Tek
Bekisting
5 Paku 335,4 Kg SNI/Spek Tek
6 Air 33,25 Ton SNI/Spek Tek
7 Plasticizer 0,16 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixer 1 Unit SILO
2 Water Tank 1 Unit SILO
3 Concrete Vibrator 1 Unit SILO
4 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan

82
- Helm
- Sepatu Safety

6.27 Beton Struktur, Fc’ 10 MPa


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Beton, fc’10 MPa merupakan beton mutu rendah. Pekerjaan ini
juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan
pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen
usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil
pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat
beton untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan
sesuai dalam spesifikasi teknik.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus
memenuhi kriteria teknis utama, yaitu kelecakan (Workability),
kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan,
dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap
pekerjaan perancah dimulai.

2. Uraian Pekerjaan
a. Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar
dan air).
b. Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan
menggunakan concerete mixer.
c. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting.
Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan
ke dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
d. Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam
cetakan.

83
e. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete
Vibrator.
f. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan
menggunakan Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
g. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton
menggunakan karung basah.
h. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Persiapan material dan JMF

Memasukkan material pencampuran dilakukan menggunakan


concrete mixing plant

Pembersihan lantai kerja, pemasangangan tulangan dan


bekisting

Menuangkan campuran beton ke dalam cetakan

Pemadatan campuran beton dengan Concret Vibrator

Perapian pengecoran oleh pekerja

Curing dan pembongkaran bekisting min. 12 jam setelah pengecoran

Selesai

B. Tenaga Kerja

84
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 2 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Semen 4,28 Ton SNI/Spek Tek
2 Pasir Beton 15,55 Ton SNI/Spek Tek
3 Agregat Kasar 23,89 Ton SNI/Spek Tek
Kayu Perancah /
4 0,08 M3 SNI/Spek Tek
Bekisting
5 Paku 0,96 Kg SNI/Spek Tek
6 Air 3,00 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixer 1 Unit SILO
2 Water Tank 1 Unit SILO
3 Concrete Vibrator 1 Unit SILO
4 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan

85
- Helm
- Sepatu Safety

6.28 Baja Tulangan Sirip BJTS 280


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas pekerjaan.
Baja tulangan dipergunakan sebagai tulangan pelat, anyaman
tulangan yang di las yang memenuhi AASHTO M55 dapat digunakan.
Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa
sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
2. Uraian Pekerjaan
a. Pekerjaan ini memesan & mengirim baja tulangan dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan, dengan diameter masing-masing baja
tulangan sesuai gambar rencana ke lokasi pekerjaan.
b. Tulangan dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran dan dijaga juga dari karat.
c. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan,
kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja,
dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan kawat beton.
Setelah siap terpasang meminta kepada Direksi Pekerjaan untuk
melakukan pengecekan.
d. Spesifikasi teknis untuk baja tulangan harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan gambar kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemilihan dan pemasangan baja tulangan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Mobilisasi baja tulangan

Pembersihan baja tulangan


86
Baja tulangan dipotong dengan Bar Cutter

Baja tulangan dibengkokkan dengan Bar Bending


Pemasangan baja tulangan sesuai gambar teknis dan diikat dengan
kawat beton

Pengecekan oleh Direksi Pekerjaan

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 1 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN

Baja Tulangan Sirip


1 9,17 Ton SNI/Spek Tek
BjTS 280

2 Kawat Beton 0,17 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3

87
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.29 Pasangan Batu


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran
material yang sesuai dengan ketentuan. Pasangan batu yang dikerjakan
harus sesuai dengan dimensi dan elevasi bangunan yang akan dibuat
berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Persiapan pekerjaan dilakukan dengan pengukuran dan pembersihan
lokasi pekerjaan.
b. Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh gambar rencana. Pekerjaan dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan alat berat untuk menggali seperti
excavator.
c. Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen
dengan pasir setebal minimal 3 cm sebelum meletakkan batu pada
lapisan yang pertama.
d. Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau
lapisan yang pertama dan pada sudut-sudut dari pasangan batu
tersebut.
e. Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk
muka batu yang tampak atau berada paling luar dipasang sejajar
dengan muka dinding batu yang terpasang.

88
f. Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata
selama beberapa saat agar air dapat meresap.
g. Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari
semen dan pasir sesuai dengan komposisi campuran yang
ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat disiapkan
menggunakan alat concrete mixer.
h. Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan.
Kecuali ditentukan lain oleh gambar atau direksi pekerjaan. Lubang
sulingan dapat dibuat dengan memasang pipa pvc yang berdiameter
50 mm.
i. Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir
rata dengan permukaan pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan
batu.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Persiapan bahan cerucuk

Penggalian untuk pasangan batu sesuai gambar rencana

Batu dibasahi dan dibersihkan terlebih dahulu

Pemasangan batu yang dimulai dari ukuran yang besar untuk di


posisi bawah

Setiap rongga diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir yang
diaduk dengan concrete mixer

Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan


dengan pipa dia. 50 mm

Perataan permukaan pasangan batu (tidak harus menutupi


permukaan batu)

Selesai

B. Tenaga Kerja
N PERSONIL JUMLAH KETERANGAN

89
O
1 Pekerja 16 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 2 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Batu Kali 681,78 Ton SNI/Spek Tek
2 Semen 72,01 Ton SNI/Spek Tek
3 Pasir 275,34 Ton SNI/Spek Tek

D. Peralatan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Concrete Mixer 1 Unit SILO
2 Water Tank 1 Unit SILO
3 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.30 Marka Jalan Termoplastik


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan perlengkapan/pendukung jalan yang
berupa pengecatan marka jalan dengan termoplastik, dilaksanakan di

90
atas permukaan jalan. Pekerjaan ini mencakup penyediaan lahan dan
pelaksanaannya.

2. Uraian Pekerjaan
a. Penyiapan permukaan perkerasan sebelum penandaan marka
b. Pembersihan lokasi pekerjaan/permukaan perkerasan dari debu dan
bahan yang bergemuk.
c. Bahan cat thermoplastic dipanaskan terlebih dahulu
d. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang
baru dicor kurang dari 3 bulan setelah pelaksanaan lapis permukaan
kecuali diperintahkan lain oleh Owner
e. Pangaturan dan penandaan semua marka pada permukaan
perkerasan dengan dimensi dan penempatan yang presisi sebelum
pengecatan marka
f. Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur,
garis tepi dan zebra cross
g. Pengecatan marka dilakukan dengan mesin pengecat marka/mesin
marka yang bergerak sendiri, jenis penyemprotan atau
penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu
membuat garis putus-putus dalam pengoperasian yang menerus
(tanpa berhenti dan mulai berjalan lagi).
h. Ketebalan cat ketika digelar, yaitu tebal basah minimum 1,50 mm,
belum termasuk butiran kaca (glass bled)
i. Pengecatan dilakukan dengan kondisi temperatur 204 - 218 °C
j. Selanjutnya dilakukan penaburan butiran kaca (glass bead) yang
dilaksanakan diatas permukaan cat segera setelah penyemprotan.
Butiran kaca (glass bead) ditaburkan dengan kadar 450 gram/m².

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Persiapan permukaan perkerasan

Pembersihan lokasi permukaan pekerjaan

Pemanasan bahan cat thermolastic 91

Pengaturan dan penandaan pada permukaan perkerasan


sendiri

Penaburan buritan kaca (450 gr/m2) di atas permukaan cat segera


setalah penyemprotan

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 4 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 1 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Cat Marka
1 2.258,17 Kg SNI/Spek Tek
Termoplastik
2 Glass Bead 338,72 Kg SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Compresor 1 Unit SILO
2 Dump Truck 1 Unit SILO
Thermolastic Spreading
3 1 Unit SILO
Machine

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

92
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.31 Rel Pengaman


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan perlengkapan/pendukung jalan yang
berupa pemasangan rel pengaman pada sisi-sisi jalan menikung yang
diperkirakan memiliki tingkar resiko kecelakaan yang tinggi.

2. Uraian Pekerjaan
a. Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barang
selanjutnya dilakukan pemasangan dengan cara, yaitu melakukan
penggalian tanah untuk pemasangan tiang post yang tentunya sudah
diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta
kelurusannya dengan memakai benang sponengan.
b. Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang post
dengan cara memukul bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar
posisi post tegak lurus dan dibagian yang ditanam diberi angkur 4
(empat) buah dengan cara dilas sebelum dilakukan pengecoran.
c. Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan /
pemasangan beam dengan cara memasang baut-baut kemudian kita
chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar
d. Dasar pondasi diurug pasir
e. Memasang bekitsting pada bagian atasnya
f. Menyiram lubang dengan air.
g. Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil

93
h. Finishing pondasi.
i. Apabila sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya
seperti reflector, t end kemudian mengelas baut-bautnya untuk
menghindari pencurian.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Survery pengukuran dan persiapan barang

Penggalian tanah untuk pemasangan tiang post

Memasangan tiang post dengan kedalaman 20 cm dan diberi angkur

Pemasangan beam dengan memasang baut-baut (cek kelurusan dan


ketinggian)

Pengecoran pondasi tiang post dan finishing pondasi

Pemasangan dan pengelasan reflector dan t-end

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 8 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 2 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
Rel Pengaman
1 51,50 M’ SNI/Spek Tek
(termasuk tiang post)

94
D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Dump Truck 1 Unit SILO
2 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”

 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )


- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.32 Paku Jalan Memantul Persegi Panjang


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Paku jalan merupakan perlengkapan jalan yang dilengkapi dengan
pemantul cahaya reflector berwarna kuning, merah atau putih yang
dapat berfungsi dalam kondisi permukaan jalan kering ataupun basah.
Paku jalan dapat berfungsi sebagai reflector marka jalan khususnya
pada cuaca gelap dan malam hari.

2. Uraian Pekerjaan
a. Ruas jalan yang akan dipasang paku jalan di bor terlebih dahulu

95
dengan alat bor khusus dengan kedalaman sesuai dengan ukuran
paku jalan yang digunakan.
b. Setelah dibor lalu paku dimasukkan dengan melumurkan lem perekat
khusus pada bagian bawah paku dan bagian bawah badan paku.
c. Selanjutnya paku yang telah dimasukkan didiamkan selama lebih
kurang 15 menit untuk proses pengerasan agar daya lekat lebih
bersenyawa pada permukaan jalan.
d. Jarak pengulangan pemasangan paku jalan yang dipasang pada
marka membujur putus-putus adalah pada titik awal dan akhir
marka dengan panjang 3-5 m, sedangkan jarak pengulangan untuk
paku jalan yang dipasang pada marka utuh adalah setipa 3 m.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pengeboran jalan dengan kedalaman sesuai ukuran paku

A
A

Memasukkan paku yang telah dilumuri lem perekat ke dalam lubang

Paku didiamkan selama 15 menit (proses pengerasan)

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 3 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 1 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Beton fc’ 15 MPa 12,60 M3 SNI/Spek Tek
Paku Jalan Memantul
2 250,00 Bh SNI/Spek Tek
Persegi Panjang

96
D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety
6.33 Kerb Pracetak jenis 2 (Penghalang/Barrier)
A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Kerb Pracetak dibuat dari beton dengan mutu fc’25 Mpa sesuai
Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3.

2. Uraian Pekerjaan
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Kerb pracetak disupply oleh supplier dan diterima di lokasi pekerjaan.
c. Lokasi pemasangan kerb harus dibersihkan.
d. Sebelum pemasangan dilakukan, dibuat dudukan untuk kerb sesuai
gambar kerja, selanjutnya dilakukan pemasangan kerb, celah antar
kerb diberi adukan pasir dan semen (mortar).

97
e. Di beberapa tempat sesuai gambar kerja yang disetujui Direksi
Pekerjaan dipasang kerb yang berlobang agar dapat mengalirkan air
dari badan jalan.
f. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pembersihan lokasi pemasangan

Pembuatan dudukan untuk kereb sesuai gambar kerja

Pemasangan kerb pada sesuai dudukan yang telah dibuat

Celah antar kerb diberi adukan apsir dan semen (mortar)

Pada beberapa celah diantara kerb dibiarkan berlobang untuk


mengalirkan air

Pernyelesaian dan perapian

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 10 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 1 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Beton fc’ 25 MPa 6,99 M3 SNI/Spek Tek
2 Mortar 1,75 M3 SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Flet Bed truck 1 Unit SILO

98
2 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.34 Stabilisasi dengan Tanaman VS


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pendukung yang berfungsi
sebagai tindakan penghijauan akibat dari tanaman yang telah rusak
akibat pekerjaan jalan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Bersihkan lokasi penanaman dari kotoran sampah.
b. Penggalian penggemburan tanah dan persiapan tempat.
c. Buat lubang pada engan ukuran: 15 cm x 15 cm, dengan kedalaman
lubang 10 cm sampai dengan 15 cm.
d. Buat lubang secara berselang-seling, dengan jarak antar tepi lubang
5 cm.

99
e. Isi satu pertiga dari tinggi lubang dengan campuran tanah dan
pupuk.
f. Tanam lempengan rumput pada lubang tersebut, kemudian ditimbun
dengan tanah liat kepasiran.
g. Pasang/tancapkan pasak bambu yang berdiameter 1 cm dan panjang
20 cm pada setiap sudut lempengan rumput untuk pemagaran
(sesuai kebutuhan).
h. Lakukan penyiraman seperti sehari sekali selama 2 minggu, 2 hari
sekali selama 2 minggu, 2 kali seminggu selama 8 minggu, 2 kali
seminggu sampai usia 3 bulan.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pembersihan lokasi dari kotoran sampah

Penggemburan tanah dan persiapan tempat

Pembuatan lubang 15 x 15 cm dengan dalam 10 - 15 cm

A
A

Buat lubang dengan jarak per 5 cm antar tepi lubang

Isi 1/3 dari tinggi lubang dengan tanah dan pupuk

Letakkan rumput dan timbun dengan tanah liat (kepasiran)

Pasang bamboo dia. 1 cm dan panjang 20 cm disetiap sudut rumput

Lakukan perawatan berupa penyiraman air

Selesai

B. Tenaga Kerja
N PERSONIL JUMLAH KETERANGAN

100
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 1 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Rumput VS 3200,00 M3 SNI/Spek Tek
Tanah Liat Kepasiran 3
2 96,00 M3 SNI/Spek Tek
cm
3 Pupuk 400,00 Kg SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.35 Pohon Jenis Bintaro


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pendukung yang berfungsi
sebagai tindakan penghijauan akibat dari pohon yang telah rusak akibat
pekerjaan jalan.

101
2. Uraian Pekerjaan
a. Melakukan Pengukuran lokasi dan pematokan untuk memplotkan
titik-titik penanaman pada lapangan sesuai dengan gambar rencana
Titik-titik penanaman ditandai dengan patok yang diberi warna pada
ujungnya Titik ini merupakan tanda untuk pekerjaan penggalian,
pengurugan dan penanaman.
b. Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing-puing) dan
rintangan lainnya.
c. Tanaman yang dibongkar harus dilakukan dengan hati-hati agar akar
pada tanaman tidak rusak dan menyebabkan tanaman mati.
d. Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar
lokasi proyek.
e. Membuat lubang tanam untuk pohon dengan penggalian tanah
menggunakan tenaga manusia dengan kedalaman sesuai dengan
gambar rencana.
f. Kemudian Lubang galian diisi dengan tanah yang sudah diolah, yaitu
tanah humus yang dicampur dengan pupuk dan biarkan selama 1
minggu sebelum berlanjut pada proses penanaman.
g. Bibit tanaman berada dalam kondisi siap tanam dan sudah
mengalami masa penyesuaian (aklimatisasi). Proses penanaman
dimulai dengan pengangkutan material ke lokasi penanaman.
Material tanaman diletakkan di sisi lubang tanam, sementara itu
lubang tanam diisi tanah hitam. Pada saat pelaksanaan penanaman,
bola akar dijaga agar tidak pecah atau mengalami kerusakan,
pangkal akar tanah sejajar dengan permukaan tanah dan penegakan
batang tanaman dan pemadatan permukaan tanah pada pangkal
akar agar pada saat hujan tidak ada genangan air yang dapat
menyebabkan kebusukan akar. Kemudian batang tanaman
ditegakkan dan terakhir dilakukan pemberian steger untuk
memperkokoh tegakan tanaman. Penstegeran disesuaikan dengan
jenis dan tinggi pohon.

102
3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Pengukuran lokasi dan pematokan titik penanaman pohon

Pembersihan lokasi dari sampah dan puing-puing pekerjaan

Penyimpanan pohon yang dibongkar untuk digunakan kembali

Membuat lubang tanam untuk pohon

Pengisian tanah humus dan pupuk ke dalam lubang dan didiamkan


selama 1 minggu

Penanaman pohon yang telah disiapkan

Pemberian steger untuk memperkokok pohon

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 6 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Pohon Jenis Bintaro 100,00 Bh SNI/Spek Tek
Tanah Humus 0,5 x
2 16,50 M3 SNI/Spek Tek
0,5 x 0,6
3 Pupuk 50,00 Kg SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Penyiram Air 2 Unit -
2 Alat Bantu - -

103
E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /
K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

6.36 Pengecatan Permukaan Beton


A. Metode Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pendukung yang berfungsi
sebagai memperindah tampak visual struktur yang sudah dikerjakan.

2. Uraian Pekerjaan
a. Mobilisasi peralatan, pekerja, dan material ke lapangan.
b. Tempatkan rambu pengaman dan alihkan lalu lintas.
c. Siapkan peralatan.
d. Bersihkan permukaan yang akan dicat dan buang semua yang ada
disekitarnya.
e. Cat permukaan beton (minimum 2 lapis).
f. Bersihkan lapangan.
g. Angkat peralatan dengan menggunakan Flat Bed Truck.
h. Angkat kembali rambu pengaman.
i. Demobilisasi.

3. Tahapan Pekerjaan
Mulai

Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lapangan

104
Pemasangan rambu lalu lintas

Pemberisihan permukaan beton


Pengecatan beton (min. 2 lapis)

Demobilisasi

Selesai

B. Tenaga Kerja
N
PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
O
1 Pekerja 2 Orang SKT
2 Mandor 1 Orang SKA
3 Tukang 6 Orang SKT

C. Material/Bahan
NO URAIAN VOL KETERANGAN
1 Cat 40,50 Ltr SNI/Spek Tek

D. Peralatan
N
URAIAN VOL KETERANGAN
O
1 Pick Up 1 Unit -
2 Alat Bantu - -

E. Aspek Keselamatan Konstruksi (Kesehatan dan Keselamatan Kerja /


K3)
a. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L

105
 Tenaga Kerja
b. Aspek K3
 Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN
SEDANG ADA PEKERJAAN JALAN”
 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety

106
Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

107
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

108
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

109
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

110
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

111
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

112
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

113
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

114
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

115
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

116
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

117
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

118
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

119
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

120
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

121
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

122
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

123
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

124
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

125
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

126
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

127
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

128
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

129
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

130
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

131
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

132
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

133
Dipersiapkan oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

................................... ................................... ............................................ ....................................... ...............


Petugas HSE Pelaksana Penyedia Jasa PPK 1.2 Provinsi Kepulauan Riau

134
BAB VII
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN / INSPECTION AND TEST PLAN (RPP/ITP)
7.1 Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian

135
136
137
138
139
140
141
142
143
144

Anda mungkin juga menyukai