Anda di halaman 1dari 3

P.T.

INTIMULYA MULTIKENCANA
KONSULTAN REKAYASA TEKNIK
RENCANA MUTU KONTRAK
Detail Desain Jaringan Irigasi D.I. Raknamo 841,00 Ha. di Kabupaten Kupang

BAB I
UMUM

1.1.LATAR BELAKANG

Untuk memenuhi kelengkapan dalam penerapan program jaminan mutu di lingkungan Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk pembangunan
bidang Sumber Daya Air wajib dibuatkan terlebih dahulu Rencana Mutu Kontrak Desain
(RMK) oleh konsultan. RMK ini menggambarkan upaya konsultan melakukan rencana
kegiatan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009
tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum yang diterbitkan
pada tanggal 16 Maret 2009, dan mempertimbangkan beberapa hal antara lain sebagai
berikut :
1. Perpres RI No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, serta perubahannya.
2. Permen PU. No. 4/PRT/M/2009 tanggal 16 Maret 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
(SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
3. PP. RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
4. Surat Keputusan Dirjen Pengairan No. 30/KPTS/A/1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang
Pedoman dalam rangka pelaksanaan Jaminan Mutu bidang Pengairan.
5. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

Konsultan yang ditunjuk atau mendapat tugas mengerjakan pembuatan desain, harus
menyusun RMK Desain berdasarkan pedoman penyusunan RMK Desain yang telah
ditetapkan atau disepakati bersama sebelum mengerjakan tugas. Bilamana hal ini belum
disebutkan dalam dokumen kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen harus segera
memberitahukan kepada konsultan yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan ini.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) harus mencerminkan pengaturan kegiatan yang akan
dilakukan serta sarana yang akan disiapkan sebagai berikut :
1. Bentuk Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Organisasi Penyedia Jasa serta Hubungan
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
2. Menguraikan tugas, tanggun jawab dan wewenang Pengguna Jasa dan Organisasi
Penyedia Jasa.
3. Menampilkan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan, yang dimulai dari ditandanganinya
Kontrak dan tahapan kegiatan yang disebutkan dalam KAK hingga selesai yang ditandai
dengan serah terima pekerjaan.
Bagian Ketua Tim Paraf Direksi Paraf Halaman

Ir. Sugandi
Kartasendjaja
Isak Mesah, SST 1
P.T. INTIMULYA MULTIKENCANA
KONSULTAN REKAYASA TEKNIK
RENCANA MUTU KONTRAK
Detail Desain Jaringan Irigasi D.I. Raknamo 841,00 Ha. di Kabupaten Kupang

4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan atau Kurva-S yang dimulai dari ditandatanganinya


kontrak, dengan ditandatangani oleh Direktur Penyedia Jasa, Direksi dan PPK.
5. Jadwal Peralatan merupakan waktu pengunaan peralatan yang akan digunakan dalam
pekerjaan dengan ditandatangi oleh Direktur.
6. Jadwal Material merupakan waktu pemakaian bahan yang digunakan dalam pekerjaan
dengan ditanda tangani oleh Direktur.
7. Jadwal Personil merupakan waktu pelaksanaan personil dalam melakukan kegiatan dalam
pekerjaan ditandatangani oleh Direktur.
8. Jadwal Arus Kas mengatur penarikan dan pengeluaran uang dalam pelaksanaan
pekerjaan dengan ditandatangani oleh Direktur.
9. Rencana dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian &
Kriteria Penerimanya yang disesuaikan dengan bagan alir yang digunakan.
10. Daftar Kriteria Penerimaan yang disesuaikan dengan bagan alir yang digunakan.
11. Daftar Rekaman menyebutkan kontrak yang dijadikan acuan pekerjaan.
12. Lampiran berisi tentang :
 Metode Pelaksanaan
 Ringkasan KAK
 Daftar Simak
 Jadwal Inspeksi dan Test
 Daftar Produk

Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini akan digunakan konsultan sebagai pedoman
dalam melakukan pembuatan desain dan harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari tim
direksi dan supervisi pekerjaan untuk memastikan bahwa RMK Desain sudah sesuai dengan
yang telah diterapkan dan disetujui. Dokumen RMK Desain ini juga akan digunakan supervisi
pekerjaan sebagai dasar untuk pengendalian kegiatan konsultan.

Dokumen RMK ini harus dibahas dalam pertemuan dengan tim pengarah untuk mendapat
persetujuan. Pembahasan RMK harus mencapai kesepakatan dan harus mendapat
persetujuan kedua belah pihak. Kesepakatan ini harus didokumentasikan dalam bentuk
berita acara, karena dokumen ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
kontrak.

1.2.MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan prosedur mutu desain adalah untuk menguraikan secara rinci, lengkap
dan jelas tentang tata cara melaksanakan kegiatan pembuatan desain, yang disusun sesuai
dengan urutan tahap kegiatan, mulai tahap persiapan, tahap pembuatan sampai dengan
tahap penerapan dokumen desain.

Bagian Ketua Tim Paraf Direksi Paraf Halaman

Ir. Sugandi
Kartasendjaja
Isak Mesah, SST 2
P.T. INTIMULYA MULTIKENCANA
KONSULTAN REKAYASA TEKNIK
RENCANA MUTU KONTRAK
Detail Desain Jaringan Irigasi D.I. Raknamo 841,00 Ha. di Kabupaten Kupang

Dengan penetapan prosedur mutu desain ini, diharapkan semua unit kerja yang melakukan
kegiatan pembuatan atau penerapan dokumen desain dapat mengikuti serta menerapkan
petunjuk-petunjuk tentang tata cara melakukan kegiatan yang terdapat di dalamnya.
Dengan mengikuti dan menerapkan petunjuk dalam prosedur mutu desain ini, diharapkan
akan segera dicapai keseragaman maupun ketertiban baik dalam proses persiapan, proses
penyusunan desain maupun dalam proses penerapannya.

Penyusunan prosedur mutu desain dibuat secara jelas dan rinci sesuai urutan untuk setiap
kegiatan, dengan maksud agar supaya setiap kegiatan yang berkaitan denga desain akan
menjadi lebih mudah diikuti, mudah dikerjakan, mudah diawasi, dikendalikan, dipantau dan
dievalusi, serta mudah dikoreksi atau diperbaiki bilamana terjadi penyimpangan.

Tujuan prosedur mutu desain adalah untuk memantapkan tingkat mutu produk maupun
proses atau bahkan bilamana memungkinkan memperbaiki dan meningkatkan mutu produk
maupun proses produksi untuk yang akan datang melalui proses kegiatan yang terencana,
sistematis dan seragam. Proses kegiatan yang demikian ini akan memberikan dampak
peningkatan efisiensi serta efektivitas dalam hal :
1. Penggunaan tenaga kerja profesional
2. Penerapan teknologi bidang Sumber Daya Air yang tepat
3. Penggunaan peralatan survai / penyelidikan yang tepat
4. Pemanfaatan waktu kerja yang lebih singkat
5. Penggunaan anggaran biaya yang lebih hemat.

Pada akhirnya akan diperoleh jaminan atau keyakinan bahwa tingkat mutu proses
pembuatan maupun produk desain benar-benar dapat sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan atau disepakati bersama.

Dengan menerapkan dokumen prosedur mutu desain, diharapkan dapat mencegah keraguan
bagi para pembina, pengawas maupun pelaksana pekerjaan dalam menafsirkan suatu tata
cara kegiatan desain, sehingga dapat dicegah pula kesulitan yang akan timbul selama proses
pembuatan dan penerapan. Disamping itu dapat pula dicegah kemungkinan terjadi
pemborosan dalam penggunaan dana, pemanfaatan waktu pelaksanaan dan tenaga
profesional, serta dapat dicegah kemungkinan terjadi kegagalan atau ketidak berhasilan atau
sering terjadi kerusakan bangunan di kemudian hari.

Bagian Ketua Tim Paraf Direksi Paraf Halaman

Ir. Sugandi
Kartasendjaja
Isak Mesah, SST 3

Anda mungkin juga menyukai