Anda di halaman 1dari 42

Latar Belakang

1) Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan,


maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta
persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
2) Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam
pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan
syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.
3) Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan
menilai pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat
pada kontrak kerja konstruksi antara pihak PERTAMA dan pihak
KEDUA ( pengguna anggaran dan penyedia jasa )
4) Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan
lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan
dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap
dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar
sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen
pelaksanaan (dokumen kontrak).
Maksud dan Tujuan Rencana Mutu Kontrak

1) Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat


kontrol/pengendali terhadap mutu suatu pekerjaan,
apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga
apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan
adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat diketahui
dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari,
serta kualitas pekerjaanpun dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang diharapkan.
2) Mewujudkan bangunan yang fungsional dan sesuai
dengan tata bangunan,serasi dan selaras dengan
likungan.
3) Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan yang
menjamin keandalan teknik bangunan dari segi
keselamatan,kesehatan,kenyamanan.
4) Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaran
bangunan yang sesuai dengan dokumen kontrak.
Kontrak Kerja Konstruksi
1) Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus mencakup
uraian mengenai :
a) Para pihak,yang memuat secara jelas identitas para pihak.
b) Rumusan pekerjaan,yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang
lingkup kerja,nilai pekerjaan,dan batasan waktu pelaksanaan
c) Masa pemeliharaan yang memuat tentang jangka waktu pertanggungan
dan pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
d) Tenaga ahli,yang memuat ketentuan tentang jumlah,klasifikasi dan
kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
e) Hak dan kewajiban,yang memuat hak pengguna jasa untuk
memperoleh hasil pekerjaan konstrusi serta kewajibannya untuk
memenuhi ketentuan yang diwajibkan.
hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta
kewajibannya meleksanakan pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan konstruksi
1) Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi
tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan
beserta pengawasannya
2) Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan tentang keteknikan
,keamanan,keselamatan dan kesehatan
kerja,perlindungan tenaga kerja,serta tata
lingkungan setempat untuk menjamin
terwujudnya tertib penyelenggaraan
konstruksi.
SASARAN MUTU
Sasaran Mutu Pelaksanaan Kegiatan :
1. Terselenggaranya kegiatan Pembangunan Gedung
tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan pada jadwal pelaksanaan kegiatan,
dengan senantiasa memonitor setiap kegiatan dan
mengevaluasi hambatan-hambatan yang mungkin
dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan
inti
2. Melaksanakan kegiatan Pembangunan gedung
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
prinsip tepat waktu dan mutu.
INFORMASI KEGIATAN
1 Uraian Pengadaan
Nama Pekerjaan :Pembangunan........................................
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten..................................................
Nama Pengguna Jasa : PPK............................................................
Nama Penyedia Jasa : PT..............................................................
2 Data Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa
a. Pengguna Jasa
Nama Satuan : Satuan Kerja
Kegiatan : PPK
Alamat Kantor : Jl.................................
Telepon / Fax : 024.............................
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ...................................

b. Penyedia Jasa
Nama Penyedia Jasa : PT.........................................
Alamat Penyedia Jasa : Jl...........................................
Telepon / Fax. : 024........................................
Nama Direktur : Ir............................................
3 Data Kontrak
Nomor Kontrak : .........................................
Tanggal Kontrak : .........................................
Nomor SPMK : .........................................
Tanggal SPMK : .........................................

Nilai Kontrak : .........................................


Sumber Dana : .........................................
Tahun Anggaran : .........................................
Jangka Waktu Pelaksanaan .........................................
Masa Pemeliharaan : .........................................
4 Lokasi Proyek
5 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pembangunan secara garis besar meliputi :
1) Kegiatan pendahuluan termasuk persiapan lokasi
2) Mobilisasi, peralatan, dan personil ke lokasi pembangunan
gedung
3) Pemasangan pekerjaan pondasi dan peralatan lain di lokasi
pembangunan gedung dan seterusnya disesuaikan dengan
dokumen kontraknya.
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS &
TANGGUNG JAWAB
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa
unsur dalam kerangka pengelolaan dan manajemen
suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan
kegiatan dapat efisien dan efektif, dalam rangka
mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan.
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh
keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-masing
organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern
selama proses kegiatan berlangsung.
Struktur Organisasi Pengguna Jasa
Berisikan bagan yang menggambarkan organisasi dari pengguna
jasa yang akan menerima hasil pekerjaan, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini.
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa
1 Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu

1) Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai


sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO.
2) Melaksankan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
serta petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran,
baik yang bersumber dari APBN maupun pinjaman luar negeri .
3) Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan
pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya.
4) Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat,
penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama yang
cepat.
5) Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya
penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data.
6) Meningkatkan efisiensi.
2 Pejabat Pembuat Komitmen
1) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di bagian
pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah ditetapkan dalan
DIP dan PO.
2) Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masing-masing tolak ukur dalam
batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang
tercantum dalam DIP dan PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya.
3) Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya batas
anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan.
4) Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di bagian
pelaksana kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7) Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang
dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8) Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada
pengguna anggaran.
3 Kaur Teknik
• Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka
menengah dan program tahunan serta revisinya.
• Menyiapkan usulan proyek-proyek baru.
• Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya
serta membantu memberikan informasi terhadap rencana
kegiatan yang akan dilakukan dan membantu menangani
permasalahan yang terjadi.
• Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan
lingkungan yang mencakup studi analisa, pengamatan dan
penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan pekerjaan fisik
yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan.
• Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi
yang diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan.
• Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-
butir di atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
4 Kaur Administrasi Umum

• Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan peraturan


pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber daya manusia
(SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum.
• Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi proyek.
• Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan administrasi umum di
bagian pelaksana kegiatan.
• Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya
manusia.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian.
• Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang organisasi
dan kepegawaian.
• Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan
kantor.
• Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan laporan
keuangan secara periodik dan neraca tahunan.
• Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern.
• Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).
• Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas
kepada pengguna anggaran.
5 PUMK
• Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti
pengeluaran sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak
ketiga.
• Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran
dengan membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas
dibayar” pada setiap kwitansi.
• Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-
bukti pembukuan.
• Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran /
penerimaan yang sah.
6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan
• Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-
pengarahan teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
• Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin.
• Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan
instansi terkait di wilayah pekerjaan.
• Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi
hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa.
• Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
• Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala
hal yang perlu dan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
• Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
7 Pengawas Lapangan
• Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan.
• Melaksanakan evaluasi terhadap kebenaran laporan
progres fisik pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa.
• Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta
koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan.
• Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi
hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa.
• Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Berisi bagan organisasi penyedia jasa yang akan melaksanakan dan
penyelesaikan pekerjaan Pembangunan, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini.
Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa
1 Direktur
• Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa.
• Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
• Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai
rencana pelaksanaan pekerjaan.
• Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna
mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan
bila terjadi.
• Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas
maupun kuantitas.
2 Kepala Pelaksana
• Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas
pekerjaan (direksi pekerjaan) guna kesuksesan
pelaksanaan pekerjaan.
• Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu
pekerjaan, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
• Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material,
bahan dan tenaga kerja serta pengaturannya di lapangan.
• Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan
MC 0% dan MC 100% bersama koordinator pelaksanaan
(direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan
memonitoring pekerjaan selama masa pemeliharaan.
3 Pelaksana
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi
kepada mandor mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
• Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat
penyimpanan peralatan, bahan dan material sesuai kebutuhan
dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
• Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari
bersama pengawas lapangan.
• Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas
lapangan.
Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa
Selama pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung selalu
dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan untuk memaparkan
rencana rinci bagian pekerjaan tersebut.
BAGAN ALUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alur pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya
bagan alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
Uraian kegiatan dari persyaratan teknis dan administrasi meliputi :
a. Terima sk pengangkatan
b. Terima DIPA
c. Petunjuk operasional kegiatan
d. Pengangkatan panitia peneliti
e. Pembentukan struktur ORTALA
f. Rapat pra kontrak
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Contoh jadwal pekerjaan pembangunan
JADWAL PERALATAN
JADWAL MATERIAL
KRITERIA PENERIMAAN
Standart prosedur Pekerjaan Persiapan Sosialisasi :
1. Sosialisasi dilakukan oleh pengguna jasa, penyedia
jasa, aparat desa dan darma tirta.
Bila semua pihak sepakat, maka dibuatkan berita
acara kesepakatan. Penentuan titik pembangunan
dan pengambilan foto dokumentasi 0%.
2. Bila ada pihak yang keberatan maka harus
dipindahkan ke lokasi yang lain dan dilakukan
prosedur sosialisasi di lokasi yang baru.
Standar Prosedur Uitzet :
1. Setelah penerbitan SPMK maka direksi bersama-
sama panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan
penyedia jasa melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail lapangan untuk setiap mata
pembayaran.
2. Pengukuran perlu diulang bila ada tambahan
pekerjaan atai lokasi pekerjaan pindah ke lokasi yang
baru.
Standar Prosedur Dokumentasi :
1. Pengambilan foto dokumentasi yaitu mulai dari
sosialisasi, foto 0% dan pengambilan gambar harus
diambil satu arah.
Standart Desain Dokumentasi :
2. Pengambilan foto pekerjaan mulai dari 0% sampai
dengan 100%.
Standar Prosedur Barak Kerja :
1. Pembangunan barak kerja/direksi keet sebaiknya
dilakukan sebelum alat dimobilisasikan.
Standar Disain Barak Kerja :
2. Aman dan layak untuk menyimpan dokumen
lapangan dan berteduh.
Standart Prosedur Gambar Pelaksana :
1. Gambar pelaksanaan harus dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan anggaran.
2. Gambar pelaksanaan dipasang di lapangan/direksi
keet dan mudah dilihat.
Standart Prosedur Mutual Check Awal (MC–0%) :
1. Hasil pengukuran dan perhitungan detail kondisi
lapangan untuk setiap mata pembayaran digunakan
untuk menetapkan kuantitas awal.
2. Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim mutual
check yang dibentuk oleh pengendali kegiatan,
bersama penyedia jasa.
Standart Prosedur Amandement :
1. Di buat berdasarkan gambar kerja dan hasil MC-0%.
Standart Prosedur Mobilisasi Personil :
1. Nama tenaga inti yang ditugaskan di lapangan
sesuai dengan yang ada dalam dokumen kontrak.
Standart Prosedur Mobilisasi Peralatan :
1. Peralatan yang digunakan di lapangan sesuai
dengan yang ada dalam dokumen kontrak dan siap
operasi (kondisi baik).
2. Peralatan tambahan yang akan digunakan
dilapangan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari pengendali kegiatan / direksi.

Standart Prosedur Mobilisasi Material :


1. Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis.
Prosedur Instruksi Kerja yang mencakup Spesifikasi
Teknik :
1. Spesifikasi Teknik
2. Mobilisasi pada Awal Kontrak dan Demobilisasi pada Akhir
Kontrak
3. Jalan Masuk Lokasi
4. Penguatan Jembatan dan/atau Gorong-Gorong
5. Persiapan Lokasi Pembangunan
6. Penyediaan Air
7. Pengamanan Lokasi
Prosedur Instruksi Kerja Peralatan Pembangunan
yaitu :
Peralatan Utama meliputi :
a. Mobil crane (alat pancang)
b. Pompa Lumpur (mud pump)
c. Kompresor (air compressor)
d. Genset
e. Drumtruck dll (sesuai dengan dokumen kontrak)

 Peralatan Lainnya
a. Peralatan-peralatan pendukung lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan
pekerjaan tersebut
DAFTAR INDUK DOKUMEN SISTEM MUTU
Daftar Induk Rekaman
SANKSI
• Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi
yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan
kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai
pidana paling lama lima tahun penjara atau dikenakan denda paling
banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.
• Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan
yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan
konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5
tahun penjara atau denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari
nilai kontrak.
• Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain
yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan
terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya
kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai
pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda
paling banyak 10%(sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

Anda mungkin juga menyukai