Draft RMK Bogowonto

RENCANA MUTU KONTRAK
SUPERVISI PEMBANGUNAN SARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI BOGOWONTO DAN ANAK SUNGAINYA (KSN YIA) (MYC)
NO. DOKUMEN : 01/RMK/KSO.IK.CC.RK/X/2020 Tanggal Diterbitkan : 05 Oktober 2020 Halaman :
NO. REVISI : - Tanggal Revisi : - Paraf :
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA/ DISETUJUI OLEH DISAHKAN OLEH
NAMA
JABATAN
TANDA
TANGAN
TANGGAL

SUPERVISI PEMBANGUNAN SARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI BOGOWONTO
DAN ANAK SUNGAINYA (KSN YIA) (MYC)
TAHUN ANGGARAN 2020 – 2023
UNIT PENERIMA
1. SNVT PJSA Serayu Opak 4. Direksi Pekerjaan
2. PPK Sungai dan Pantai I 5. Arsip
3. Tim Audit Internal SMM dan auditor
STATUS DOKUMEN
STATUS ASLI REVISI I REVISI II
Tanggal
LEMBAR DISTRIBUSI
SUPERVISI PEMBANGUNAN SARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI BOGOWONTO

DAN ANAK SUNGAINYA (KSN YIA) (MYC)
TAHUN ANGGARAN 2020 - 2023
Tim Pengelola Audit Internal SMM

Jabatan Tanda Tangan
dan Auditor
1. Ketua merangkap auditor 1…………
2. Sekretaris merangkap auditor 2…………
3. Anggota merangkap auditor 3…………
STATUS DOKUMEN
STATUS ASLI REVISI I
Tanggal 05 Oktober 2020

SEJARAH DOKUMEN
TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN
05 Oktober 2020 Laporan RMK ini diterbitkan perdana

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I. Umum...................................................................................................
BAB II. Informasi Kegiatan...............................................................................
BAB III. Sasaran Mutu Kegiatan........................................................................
BAB IV. Persyaratan Teknis dan Administrasi...................................................
BAB V. Struktur Organisasi ..............................................................................
BAB VI. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang ............................................
BAB VII. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan........................................................
BAB VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..............................................................
BAB IX. Jadwal Peralatan..................................................................................
BAB X. Jadwal Material.....................................................................................
BAB XI. Jadwal Personil ...................................................................................
BAB XII. Jadwal Arus Kas...................................................................................
BAB XIII. Rencana dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya...............................
BAB XIV. Daftar Kriteria Penerimaan...................................................................
BAB XV. Daftar Induk Dokumen..........................................................................
BAB XVI. Daftar Induk Rekaman/ Bukti Kerja.......................................................
BAB XVII.Penutup................................................................................................
Lampiran
1. Peta Lokasi Kegiatan
2. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Metode Pelaksanaan
4. Daftar Produk yang Diserahkan
5. Daftar Simak
6. Jadwal Aktifitas Pelaksanaan Pekerjaan
DAFTAR TABEL
Tabel 11.1 Jadwal Arus Kas...........................................................................

Tabel 12.1 Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaan..............................

Tabel 13.1 Daftar Kriteria Penerimaan...........................................................
Tabel Lampiran 3.1.Daftar Produk Yang Diserahkan.......................................
(AK)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa........................................
Gambar 5.2. Struktur Organisasi Penyedia Jasa.........................................

Gambar 5.3. Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa........
Gambar 7.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan.........................................

Gambar 8.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan..............................................
Gambar 8.2. Jadwal Personil.......................................................................
Gambar 9.1. Jadwal Peralatan....................................................................
Gambar 10.1. Jadwal Material.......................................................................

BAB I
UMUM
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Sungai dimana terdapat Proyek Strategis
Nasional Pembangunan Bandara Baru yaitu Bandara Internasional di Provinsi DI
Yogyakarta (Yogyakarta International Airport – YIA) yang telah dilakukan pelaksanaan
pembangunannya oleh PT. Angkasa Pura dan dalam hal ini segala kegiatan penunjang
dan pendukung Kawasan Bandara tersebut juga merupakan prioritas utama untuk
menjamin terselenggaranya pelayanan publik oleh pengelola Bandara YIA secara optimal.
Kawasan Bandara YIA terletak di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Provinsi DI
Yogyakarta tepat di perbatasan Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah dengan
batas administrasi Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Purworejo seperti ditunjukkan
pada gambar berikut.
Gambar 1. Lokasi Yogyakarta International Airport (YIA)

Secara batas alami dengan sistem pembagian wilayah berdasarkan batasan Daerah Aliran
Sungai (DAS), Bandara YIA juga tepat terletak diantara 2 (dua) DAS yaitu DAS Serang dan
DAS Bogowonto. Keberadaan bandara YIA diantara 2 (dua) DAS dan juga letaknya yang
berada di Selatan Jawa dimana secara topografi pada umum wilayah selatan pulau jawa
adalah daerah datar yang sangat rentanterhadap bahaya banjir menyebabkan perlu
dilakukan pengamanandan pengendalian terhadap dampak yang ditimbulkan oleh banjir
tersebut terutama dalam menjamin keberlangsungan operasional Bandara YIA ke depan.
Gambar 2. Daerah Genangan Banjir Sebelum Konstruksi Yogyakarta International Airport
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dalam hal ini melalui SNVT Pelaksana Jaringan
Sumber Air Serayu Opak perlu melakukan suatu konstruksi pengendalian banjir dengan
membangun sarana dan prasarana pendukung di DAS Bogowonto dimana perlu dibangun
untuk menciptakan sistem pengendalian banjir pada Sungai Bogowonto dan anak-anak
sungainya yang mampu mengendalikan dampak banjir terhadap kawasan strategis bandara
YIA. Pentingnya pekerjaan ini dikarenakan harus tercapai sarana penyangga dan
pendukung untuk keamanan secara menyeluruh dan menjamin fungsi bangunan yang
optimal. Untuk itu konsultan akan berusaha semaksimal mungkin dalam pelaksanaan
supervisi pekerjaan ini, dengan mempertimbangkan segala aspek guna terlaksannya
pekerjaan ini agar tepat waktu, mutu, biaya dan tentunya mengutamakan keselamatan kerja.
Sehingga Pekerjaan terlaksana sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna jasa.
Berdasarkan kontrak Nomor: HK.0201 – PPK SUPAN I / 01 tanggal 24 September 2020,

KSO PT. Indra Karya (Persero) Div. Engineering II – PT. Rayakonsult – PT. Ciria Jasa E.C.
ditunjuk untuk melasanakan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Sarana Pengendali Banjir
Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC) dengan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 1004 (Seribu Empat) hari kalender.atau 33 (Tiga Puluh
Tiga) bulan.
Untuk menjaga dan menunjang pelaksanaan agar sesuai dengan spesifikasi teknis
pekerjaan tersebut di atas maka perlu dibuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang nantinya
akan dipakai sebagai acuan pelaksanaan oleh pengguna jasa dan penyedia jasa.
Adapun Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini mengacu pada peraturan perundang-undangan
serta ketentuan yang berlaku antara lain:
1. Perpres RI No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Presiden No.
54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015.
2. Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M tahun 2009 tentang Sistim Manajemen Mutu
(SMM) Departemen PU,
3. Surat Keputusan Direktur Jenderal SDA No. 117/KPTS/D/2003 tentang
Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Jaminan Mutu,
4. Surat Keputusan Direktur Jenderal SDA No. 03/KPTS/D/2005 tentang Prosedur-
prosedur dalam rangka pelaksanaan penerapan sistim jaminan mutu bidang SDA.
5. Undang-undang No. 11 tahun 1074 tentang Pengairan,
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Pengembangan Pengelolaan Sistim Irigasi Partisipatif,
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan Irigasi,
8. Peraturan lain yang terkait.
Standar dan pedoman yang akant digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1) KP-01 Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi;
2) KP-02 Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama;
3) KP-03 Kriteria Perencanaan Bagian Saluran;
4) KP-04 Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan;
5) KP-06 Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan;
6) KP-07 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran;
7) KP-08 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Pintu Pengatur Air Irigasi - Perencanaan,
pemasangan, operasi dan pemeliharaan
8) KP-09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi – Spesifikasi teknis
9) PT-01 Persyaratan Teknis Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi;
10) PT -02 Pengukuran Topografi, Standar Perencanaan Irigasi, Ditjen Air 1986;
11) PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;
12) Standar Nasional Indonesia dan Pedoman Teknis terkait lainnya yang masih berlaku.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah tersedianya layanan jasa konsultansi supervisi konstruksi
untuk Pekerjaan Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak
Sungainya (KSN YIA) (MYC), Tahun Anggaran 2020 - 2023.
Tujuan dari pekerjaan supervisi konstruksi ini adalah menjamin konstruksi yang
dilaksanakan tercapai sesuai dengan kualitas dan waktu pelaksanaan yang telah ditentukan
dan menjamin seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai acuan desain/perubahan desain,
spesifikasi teknis dan dokumen kontrak konstruksi.
Menerapkan Rencana Mutu Kontrak sebagai alat pengendalian/pedoman pelaksanaan

pekerjaan supervisi pada Pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pembangunan Sarana Pengendali
Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA).
Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun untuk meningkatkan mutu pengawasan/supervisi

yang lebih mengutamakan dalam hal:
1. Pengawasan waktu pelaksanaan
2. Pengawasan quality pelaksanaan
3. Pengawasan quantity pelaksanaan
4. Pengawasan uji pelaksanaan sesuai dengan spsefikasi teknik yang telah ditetapkan
5. Pengawasan pelaporan pelaksanaan
Dengan demikian akan diperoleh jaminan atau keyakinan bahwa tingkat mutu proses
pekerjaan benar-benar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan atau disepakati
bersama.
Demikian maksud dan tujuan Rencana Mutu Kontrak ( RMK ) supervisi ini dibuat agar setiap
tahap pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai prosedur SMM, sehingga di dapat
produk atau hasil yang sesuai dengan spesifikasi teknis, efektif mempunyai dampak yang
positif atau bermanfaat pada masyarakat dan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020, 2021, 2022, 2023
adalah sebagai berikut:
2.1 DATA KEGIATAN
a. Nama Unit Pelaksana Kegiatan : Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sungai dan
Pantai (PJPA) Serayu Opak
b. Nama Kegiatan : Supervisi Pekerjaan Pembangunan Sarana
Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak
Sungainya (KSN YIA)
c. Kepala Satker PJSA SO : Ir. Gunawan, MT.
d. Alamat Kantor : Jl. Solo Km. 6, Yogyakarta 55281
e. Nomor Telepon / Fax kantor : (0274) 489172 / 489552
f. Pejabat Pembuat Komitmen : Sumarno, ST, MEng.
g. Alamat Kantor : Jl. Solo Km. 6 Yogyakarta 55281
h. Nomor Telepon / Fax kantor : (0274) 489172 / 489552
i. Direksi Teknis :
j. Alamat Kantor : Jl. Solo Km. 6 Yogyakarta 55281
k. Nomor Telepon / Fax kantor : (0274) 489172 / 489552
l. Nama Direksi Lapangan :
m. Alamat Kantor : Jl. Solo Km. 6 Yogyakarta 55281
n. Nomor Telepon / Fax kantor : (0274) 489172 / 489552
o. Nomor Telepon / Fax kantor : (0274) 489172 / 489552
p. Tahun Anggaran Proyek : 2017, 2018, 2019
q. Sumber Dana : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
r. Nilai Kontrak : Rp. 9.034.449.490-
(Sembilan Milyar Tiga Puluh Empat Juta Empat
Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus
Sembilan Puluh Rupiah)
2.2 DATA KONTRAK
a. Nomor Kontrak : HK 0201-PPK SUPAN I/01

b. Tanggal Kontrak : 24 September 2020
c. Nama Pekerjaan : Supervisi Pembangunan Sarana Pengendali Banjir
Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA)
(MYC)
d. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY
e. Nilai Kontrak : Rp. 9.034.449.490-
(Sembilan Milyar Tiga Puluh Empat Juta Empat
Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus
Sembilan Puluh Rupiah)
f. Nomor SPMK : 01/SPMK/PPK SUPAN I/2020
g. Tanggal SPMK : 24 September 2020
h. Waktu Pelaksanaan : 1004 Hari Kalender (33 Bulan Kalender)
i. Nama Penyedia Jasa : KSO – PT. Indra Karya – PT. Rayakonsult – PT.
Ciriajasa E.C.
j. Nama Kuasa KSO : Ferninandus Baskoro, ST, MT, MM
k. Alamat Kantor : Jl. Ketileng Raya No. 16, Semarang
BAB III
SASARAN MUTU KEGIATAN
3.1 SASARAN MUTU KEGIATAN
Sasaran mutu kegiatan merupakan terget yang terukur selama waktu pelaksanaan
pekerjaan yaitu 1004 hari kalender.
Sasaran yang akan dicapai konsultan adalah melaksanakan pekerjaan ini sebagai bagian
dari upaya mewujudkan sarana pengendali banjir Sungai Bogowonto dan anak sungainya di
Kawasan Strategis Nasional (KSN) Yogyakarta International Airport (YIA). Untuk itu
konsultan akan melaksanakan pekerjaan sesuai kaidah kaidah teknik yang ada merujuk
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), dokumen prosedur mutu pengaawasan/ supervisi yang
meliputi uraian atau penjelasan tentang tahap-tahap kegiatan pekerjaan pengaawasan/
supervisi yang harus dikerjakan, serta ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi untuk
memperoleh hasil kerja yang tepat mutu, waktu dan biaya, yaitu sejak tahap persiapan,
survey lapangan, evaluasi-review desain, supervisi lapangan dan pelaporan .
Pekerjaan detail desain rehabilitasi ini dibagi menjadi 5 (lima) kegiatan pokok sebagai
berikut:
NO. URAIAN KEGIATAN LINGKUP KEGIATAN VOLUME
 Mobilisasi Tim Konsultan

 Orientasi dan Rapat Pendahuluan
 Mengiventarisasi seluruh kegiatan
TAHAP I
 Pengumpulan Data, Identifikasi
1. PERSIAPAN DAN Masalah
LAPORAN  Penyiapan Metodologi, Rencana
PENDAHULUAN Kerja
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
TAHAP II  Kegiatan Survey Lapangan

2. SURVEY  Koordinasi dengan instansi terkait
PENGUKURAN  Laporan Bulanan
 Kompilasi dan Analisis Data

 Justifikasi Teknis
 Perhitungan Volume, Dimensi dan
TAHAP III
Struktur
3 EVALUASI DAN
 Engineering Estimate
REVISI DESAIN
 Koordinasi Instansi
 Laporan Antara
 Laporan Bulanan
 Pemeriksaan Shop Drawing,

Rencana Kerja dan Metodologi
Kontraktor
 Quantity & Quality Insurance
TAHAP IV  Comisioning
4 SUPERVISI  As Built Drawing
LAPANGAN  Penyusunan Operasi dan
pemeliharaan
 Berita Acara Progres Fisik
 Konsep Laporan Akhir
 Laporan Bulanan
 Laporan Akhir
 Laporan Ringkas Utama
 Laporan Akhir Ringkas
TAHAP V  Laporan Review Desain
5
LAPORAN AKHIR  Laporan Manual DP
 Gambar Review Desain
 Data Base Pelaksanaan File Digital
 Hardisk Eksternal
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
4.1 Persyaratan Teknis
a. Pekerjaan Persiapan
- Review Design
- Pencarian Data dan Survey Lapangan
- Konsolidasi Bersama Kontraktor
b. Pekerjaan Pelaksanaan
- Work Request
- Monitoring
- Administrasi Pembayaran
- Kontrol Sistemik Terhadap Kegiatan Lapangan
- Pengendalian Kualitas
- Pengendalian Kuantitas
c. Pekerjaan Akhir Pelaksanaan
- Test/Uji
- Serah terima hasil pekerjaan
4.2 Persayaratan Administrasi
a. Dasar Hukum
1.1 Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999, tanggal 7 Mei 1999
tentang Jasa Konstruksi.
1.2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum
1.3 Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Jasa Konstruksi
1.4 Perpres RI No. 54 tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah
1.5 Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 384/KPTS/M/2006 tanggal 15
November 2006, tentang Pembebasan dan Pengangkatan Pejabat Pemimpin
Eselon II.b pada Balai Besar di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum
1.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember

2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
1.7 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 05/SE/M/2009 tanggal 31 Agutsus
2009 tentang Pelaksanaan Pemiliha Penyedia Barang dan Jasa APBN
Departemen Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2010.
b. Lingkup Pekerjaan
Nama Pekerjaan: Pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengendali Banjir Sungai
Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC), PPK Sungai dan Pantai I, SNVT
PJSA Serayu - Opak.
c. Resiko dan Bahaya yang Dapat Timbul Dalam Pekerjaan

- Longsor tebing sungai,
- Debit air melebihi kapasitas alir sungai,
- Arus (kecepatan aliran) sungai
- Terganggunya lalu lintas jalan desa akibat dipergunakan untuk transportasi material
dan alat.
d. Jenis Kontrak yang akan digunakan

Jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak Harga Satuan, yaitu kontrak pengadaan
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang, yang volume pekerjaannya
didasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
e. Pembiayaan
Pekerjaan ini dibiayai dengan dana APBN tahun anggaran 2020, 2021, 2022 dan 2023
tetapi apabila terjadi kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran, sehingga
mengakibatkan pengurangan/penghapusan alokasi dana yang telah tersedia, maka
akan diadakan penyesuaian dan penyedia jasa tidak dapat menuntut dalam bentuk
apapun.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
5.1 STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA
Struktur Organisasi Pengguna Jasa dibentuk untuk memberikan gambaran pola hubungan
antar personil di dalam lingkup Pengguna Jasa sehingga diharapkan dengan pola hubungan
yang jelas tersebut akan dapat dijalin sistem kerjasama yang baik antar personil. Dari
kerjasama yang baik tersebut nantinya diharapkan pula agar hasil pekerjaan yang diperoleh
dapat berjalan maksimal sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) pekerjaan.
Struktur Organisasi Pengguna Jasa dalam Kegiatan Supervisi Pembangunan Sarana

Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC) adalah seperti
terlihat pada gambar 5.1 di bawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA

SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SERAYU OPAK
SNVT PJPA SERAYU OPAK
PAK GUN
BENDAHARA PENGELUARAN PEJABAT PENGUJIAN DAN PERINTAH

PEMBAYARAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PAK SUMARNO
PENATA KEUANGAN PELAKSANA TEKNIS PENATA TEKNIK
MAS OTTY
DIREKSI TEKNIS
MAS OTTY
DIREKSI SUPERVISI
YOGI YUDO PRAMONO, ST
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa

5.2 STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
Sebagaimana dengan struktur organisasi Pengguna Jasa, Struktur Organisasi Penyedia

Jasa juga perlu dibentuk untuk memberikan gambaran pola hubungan antar personil di
dalam lingkup penyedia jasa sehingga diharapkan dengan pola hubung yang jelas tersebut
akan dapat dijalin sistem kerja sama yang baik antar personil agar hasil pekerjaan yang
diperoleh dapat berjalan maksimal sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) pekerjaan.
STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
Gambar 5.2 Struktur Organisasi Penyedia Jasa

5.3 STRUKTUR HUBUNGAN PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA
Bagan berikut merupakan gambaran hubungan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
sebagai implementasi hubungan kerja yang telah disepakati dalam kontrak konsultan
supervisi:
BAB VI
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
6.1 URAIAN TUGAS PENGGUNA JASA
1. KEPALA SNVT PJPA SERAYU - OPAK

Nama :
a. Tugas
1. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan.
2. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di
website PU net.
3. Menetapkan Pejabat Pengadaan
4. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
5. Menetapkan Panitia Peneliti Kontrak.
6. Mengawasi Pelaksanaan Anggaran sesuai DIPA.
7. Menyampaikan Laporan Keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
8. Melaksanakan seluruh tugas Satker terutama pelaksannan rencana kerja
yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA.
9. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti Satker
dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan pencapaian
keluaran/output yang telah ditetapkan.
10. Mengusulkan pembantu Pejabat Inti Satker sesuai kebutuhan, selanjutnya
ditetapkan oleh Atasan Langsungnya.
11. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-
UP) dan selanjutnya menyampaikan kepada Pejabat Yang Melakukan
Pengujian dan Penandatangan SPM.
12. Melaporkan setiap terjadinya kerugian Negara menurut bentuk dan cara
yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
13. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang merupakan
bagian dari Rencanan Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
untuk tahun berikutnya.
b. Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan / rencana kerja yang

tertuang dalam DIPA.
2. Bertanggung jawab atas semua penerimaan/pengeluaran Satuan Kerja
yang membebani APBN.
3. Bertanggung jawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian keluaran
/output yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan Barang
Milik/Kekayaan Negara Satuan Kerja.
5. Bertanggung jawab atas tertib penatausahaan anggaran serta tertib
pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan kepada Satuan Kerja yang
dipimpinnya sesuai peraturan yang berlaku.
6. Bertanggung jawab kepada Pengguna Anggaran melalui Atasan/Atasan
Langsung/Penanggungjawab Program.
2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama :
a. Tugas
Melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan Kerja, yaitu :
1) Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa.

2) Menetapkan dan mengesahkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), jadwal,
tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia
pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan.
3) Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa
sesuai ketentuan yang berlaku.
4) Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan pihak penyedia barang/jasa.
5) Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada
Kepala Satuan Kerja.
6) Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak.
7) Melaksanakan rencana kerja sebagai mana telah ditetapkan dalam DIPA

sesuai kegiatannya masing-masing berdasarkan persetujuan Kepala
Satuan Kerja.
8) Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak.
9) Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima Barang/ Pekerjaan.
10) Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran Satuan
Kerja, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.
11) Menyiapkan dan menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
serta dokumen pendukungnya dan menyampaikan kepada Pejabat
Penguji/Penandatanganan SPM dengan persetujuan Kepala Satuan Kerja.
12) Mengajukan tagihan/perintah pembayaran kepada Bendahara
pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
13) Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai DIPA dan
menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan
Langsungnya.
14) Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.
b. Tanggungjawab
1) Bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari
Kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya yang
ditandatanganinya.
2) Bertanggungjawab kepada Kepala SNVT PPJA Serayu Opak atas realisasi
keuangan dan hasil/output kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana
kerja yang ditetapkan dalam DIPA, serta mutu hasil/output sesuai yang
direncanakan.
3. PELAKSANA TEKNIK
Nama :
Tugas membantu PPK melakukan kegiatan :

a) Penyusunan perencanaan pengadaan barang/jasa dan kegiatan

swakelola.
b) Pelaksanaan rencana kerja sebagaimana ditetapkan dalam DIPA Tahun
Anggaran 2016.
c) Pengumpulan data harga upah, bahan dan peralatan di wilayah kerjanya.
d) Pengecekan kelengkapan dokumen hasil pelaksanaan pengadaan
panitia/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan sebelum ditetapkan
PPK Irigasi dan Rawa I
e) Penyiapan dokumen perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia
barang/jasa.
f) Pengendalian pelaksanaan perjanjian kontrak.
g) Penyiapan tagihan.
h) Pengadministrasian aset hasil pengadaan barang/jasa konstruksi dan
konsultansi.
i) Penyiapan laporan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa.
j) Penyiapan pelaporan seluruh kegiatan PPK Irigasi dan Rawa I sesuai
DIPA.
k) Penyiapan penatausahaan Mutual Check, revisi desain,
Amandemen/Addendum kontrak, dan Serah Terima Pekerjaan selesai.
l) Penyiapan data pendukung dokumen usulan DIPA.
m) Penatausahaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan e-monitoring
pelaksanaan kegiatan.
n) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan PPK Irigasi dan Rawa I.
4. PELAKSANA ADMINISTRASI
Nama :
Tugas membantu pelaksanakan sebagian tugas PPK Irigasi dan Rawa I.

yaitu :
a) Penyusunan perencanaan pengadaan barang/jasa dan kegiatan

swakelola.
b) Penyiapan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) sebagaimana ditetapkan

dalam DIPA.
c) Penyiapan dokumen perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang.
d) Penyiapan tagihan.
e) Penatausahaan aset hasil pengadaan barang/jasa konstruksi dan aset
lainnya.
f) Penyiapan surat keputusan yang mengakibatkan pengeluaran (gaji Non
PNS, lembur honor, dan perjalanan dinas).
g) Penyiapan berita acara penyelesaian pekerjaan, berita acara pemeriksaan
barang, berita acara serah terima barang/pekerjaan.
h) Pelaporan seluruh kegiatan yang dilakukan PPK sesuai DIPA.
i) Tugas-tugas administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan,
kesekretariatan, kehumasan dan keselamatan kerja.
j) Penatausahaan barang-barang untuk kebutuhan kegiatan.
k) Pengawasan dan pengendalian distribusi serta pemakaian barang.
l) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan PPK Irigasi dan Rawa I.
5. DIREKSI PEKERJAAN
Nama :
A. Membantu pelaksanakan sebagian tugas PPK Irigasi dan Rawa I, yaitu :

a) Bersama-sama Penyedia Jasa melaksanakan peninjauan lapangan.
b) Mengecek Tahapan/metode pelaksanaan.
c) Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan.
d) Mengecek dan menyetujui laporan hasil kemajuan pekerjaan dan kondisi
pelaksanaan setiap bulan.
e) Memberikan petunjuk teknis kepada tim tenaga ahli.
f) Menyelenggarakan diskusi rutin dengan tim tenaga ahli guna
pengendalian pelaksanaan.
g) Mengadakan pemeriksaan kualitas dan kuantitas bahan serta pekerjaan
pada setiap bagian pekerjaan.
h) Berwenang menolak mutu bahan/material pekerjaan yang tidak sesuai
seperti yang disyaratkan dalam KAK.
i) Berwenang menolak/mengijinkan pengajuan ijin dimulainya pekerjaan

pada blangko checklist dan form QA.
j) Berwenang meminta pergantian tenaga ahli dan membuat teguran jika ada
penyimpangan secara teknis maupun non teknis di lapangan.
B. Membantu PPK Irigasi dan Rawa I dalam kegiatan:
a) Pre Consultant Meeting.
b) Sosialisasi pelaksanaan pekerjaan.
c) Diskusi Teknis pelaksanaan pekerjaan.
6. PENGAWAS LAPANGAN
Nama :
A. Melakukan sebagian kewenangan Direksi Pekerjaan dalam Kegiatan :

a) Mengecek kesesuaian mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan.
b) Memeriksa laporan dan gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa.
c) Mengawasi Pelaksanaan Survey.
d) Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan atau bagian
pekerjaan.
e) Mengecek dan menyetujui laporan hasil kemajuan pekerjaan.
f) Mengadakan pemeriksaan kualitas dan kuantitas bahan, serta pekerjaan
pada setiap bagian pekerjaan.
g) Melaporkan kepada Direksi Pekerjaan mutu bahan/material pekerjaan
yang tidak sesuai seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
h) Melaporkan kepada Direksi Pekerjaan pengajuan ijin dimulainya pekerjaan
pada blangko check list dan form QA atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
i) Mengecek dan memeriksa produk hasil pekerjaan.
B. Membantu Direksi Pekerjaan dalam kegiatan :
a) Pre Consultant Meeting.

b) Sosialisasi pelaksanaan pekerjaan.
c) Diskusi Teknis pelaksanaan pekerjaan.
B. URAIAN TUGAS PENYEDIA JASA

1) Team Leader
Nama : Ir. AGUNG SUBYANTORO
Mengkoordinasikan semua pelaksanaan dilapangan agar bisa direncanakan dan

ditentukan metode pelaksanaan kegiatan pekerjaan di lapangan. Ketua
Tim/Team Leader (TL)
 Memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh manajemen pekerjaan
pengawasan konstruksi termasuk penyusunan laporan kemajuan pekerjaan
secara teratur sebagai Ketua Tim Konsultan, mencakup tetapi tidak terbatas
untuk:
 Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa layanan
supervisi konstruksi berdasarkan Kontrak Pelaksanaan Jasa Konsultan;
 Melaksanakan koordinasi dengan PPK, Kontraktor dan aparat pemerintah
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi;
 Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga ahli dan staf Tim Konsultan;
 Membantu dan memberi saran kepada PPK dalam pengawasan
pekerjaankonstruksi, mencakup pengendalian kemajuan pelaksanaan,
kualitas, biaya dan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja serta
melaksanakan review/revisi/modifikasi desain, gambar desain dan spesifikasi
teknis, bila diperlukan;
 Membantu PPK Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan
pelaksanaan konstruksi dan merekomendasikan langkah-langkah percepatan
pelaksanaan bila terjadi keterlambatan;
 Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 oleh kontraktor
untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, personil PPK,
masyarakat umum dan pekerjaan;
 Membantu PPK memeriksa usulan pembayaran oleh Kontraktor;
 Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK terhadap klaim dan semua
masalah yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor dan, rekomendasi penyelesaiannya termasuk penyelesaian
melalui arbitrase;
 Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja ini seperti: laporan pendahuluan, laporan bulanan,

laporan triwulan, laporan antara, laporan akhir, laporan review desain;
laporan pekerjaan selesai, dan laporan khusus teknis (bila diperlukan);
 Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
pekerjaan selesai dan menyiapkan Laporan Pekerjaan Konstruksi Selesai
dengan berkoordinasi dengan semua tenaga ahli;
 Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (ad-hoc) serta mengkoordinasikan
penyiapan bahan diskusi untuk rapat rutin/ rapat khusus (ad-hoc).
2) Desain Engineer/Quantity Engineer
Nama :
 Memiliki tugas dan tanggung jawab, tetapi tidak terbatas untuk:
 Meninjau hasil desain sebelumnya dan membuat modifikasinya jika
diperlukan;
 Memeriksa tata letak pekerjaan di lokasi proyek dan pekerjaan survey yang
dilaksanakan oleh Kontraktor;
 Mengevaluasi hasil investigasi tambahan yang disusun berdasarkan Kontrak
dan selanjutnya memodifikasi/ mengubah desain jika diperlukan;
 Memeriksa gambar konstruksi yang disusun oleh Kontraktor dan membuat
rekomendasi final untuk mendapat persetujuan PPK;
 Memeriksa kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh Kontraktor berdasarkan
gambar yang disetujui dan memeriksa/ menyelesaikan hasil pengecekan fisik
MC-0, MC-50, MC-100 dan meminta persetujuan kepada Direksi Pekerjaan;
 Memeriksa perhitungan data pendukung kuantitas pekerjaan yang disusun
oleh Kontraktor sebagai sebagai dasar untuk perhitungan pembayaran, hasil
kemajuan kerjanya dan sebagainya;
 Melakukan pengendalian kemajuan pekerjaan, pemeriksaan bersama
(Mutual Check), dan penyusunan gambar kerja yang dilakukan oleh
Kontraktor;
 Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui daftar
penulangan yang disampaikan oleh Kontraktor dan sesuai desain dan
gambar kerja yang sudah disetujui oleh PPK. Pengecoran hanya dapat
dizinkan jika daftar penulangan dan pemasangan tulangan pada bangunan
telah disetujui;
 Melakukan pemeriksaan akhir (MC 100%) dan mengawasi pelaksanaan
percobaan pengaliran pada semua pekerjaan yang diselesaikan oleh
kontraktor bersama Direksi
 Pekerjaan/ Tim PHO - FHO dan merekomendasikan untuk penerbitan
sertifikat pekerjaan selesai;
 Memeriksa gambar kerja, shop drawings, Gambar Purna Bangun, usulan
modifikasi desain, dan perhitungan yang disiapkan oleh Kontraktor, dan
 Membantu Team Leader dalam mengevaluasi klaim dan semua masalah
yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor.
3) Construction Engineer/Quality Engineer
Nama :
Memiliki tugas dan tanggung jawab, tetapi tidak terbatas untuk:
 Meninjau hasil desain sebelumnya dan membuat modifikasinya jika
diperlukan;
 Memeriksa tata letak pekerjaan di lokasi proyek dan pekerjaan survey yang
dilaksanakan oleh Kontraktor;
 Mengevaluasi hasil investigasi tambahan yang disusun berdasarkan Kontrak
dan selanjutnya memodifikasi/mengubah desain jika diperlukan;
 Memeriksa gambar konstruksi yang disusun oleh Kontraktor dan membuat
rekomendasi final untuk mendapat persetujuan PPK;
 Memeriksa kualitas pekerjaan yang dihitung oleh Kontraktor berdasarkan
gambar yang disetujui dan memeriksa/menyelesaikan hasil pengecekan fisik
MC-0, MC-50, MC-100 dan meminta persetujuan kepada Direksi Pekerjaan;
 Memeriksa perhitungan data pendukung kualitas pekerjaan yang disusun
oleh Kontraktor sebagai sebagai dasar untuk perhitungan pembayaran, hasil
kemajuan kerjanya dan sebagainya;
 Melakukan pengendalian kemajuan pekerjaan, pemeriksaan bersama
(Mutual Check), dan penyusunan gambar kerja yang dilakukan oleh

Kontraktor;
 Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui daftar
penulangan yang disampaikan oleh Kontraktor dan sesuai desain dan
gambar kerja yang sudah disetujui oleh PPK. Pengecoran hanya dapat
dizinkan jika daftar penulangan dan pemasangan tulangan pada bangunan
telah disetujui;
 Melakukan pemeriksaan akhir (MC 100%) dan mengawasi pelaksanaan
percobaan pengaliran pada semua pekerjaan yang diselesaikan oleh
kontraktor bersama Direksi Pekerjaan/Tim PHO- FHO dan
merekomendasikan untuk penerbitan sertifikat pekerjaan selesai;
 Memeriksa gambar kerja, shop drawings, Gambar Purna Bangun, usulan
modifikasi desain, dan perhitungan yang disiapkan oleh Kontraktor, dan
 Membantu Team Leader dalam mengevaluasi klaim dan semua masalah
yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor.
4) Ahli Geoteknik
Nama :
Memiliki tugas dan tanggung jawab tapi tidak terbatas untuk:
 Menerapkan UUJK, SMK3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja;
 Menyiapkan data geoteknik;
 Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan
diselidiki;
 Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik;
 Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik;
 Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik;
 Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik.
5) Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan

Nama :
Memiliki tugas dan tanggung jawab tetapi tidak terbatas untuk:
 Mengumpulkan dan meninjau sistem perencanaan, data desain dan manual

O & P pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan;
 Memeriksa adanya perubahan utama pada sistem atau fasilitas irigasi yang
dikerjakan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi terkait;
 Memeriksa organisasi O & P yang telah ada di wilayah proyek termasuk
Balai, DINAS dan P3A;
 Memeriksa dan menyelidiki hambatan/ kendala untuk pelaksanaan O & P dan
mempertimbangkan tindakan penyelesaian masalahnya sebagaimasukan
dalam penyusunan pedoman O & P;
 Menkonfirmasi bentuk dan data akhir fasilitas yang dibangun selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi terkait;
 Mereview dan melengkapi draf pedoman O & P yang disusun oleh kontraktor
berdasarkan data fisik proyek akhir setelah selesainya pekerjaan konstruksi
terkait,
 Berdiskusi dengan pihak terkait untuk finalisasi atas draf pedoman O & P
jaringan irigasi;
 Menyelesaikan pedoman O & P berdasarkan hasil diskusi tersebut di atas
dan menjelaskan isi pedoman O & P kepada pihak terkait termasuk P3A.
6) Asisten Quantity
Nama :
 Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor, harus memahami benar metode test laboratorium dan
lapangan yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak;
 Melakukan analisa semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran
(JobMix Formula), serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas
persetujuan dan penolakan usulan tersebut;
 Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan kuantitas
bahan dan pekerjaan, sehubungan dengan pengendalian kuantitas bahan
dan pekerjaan. Himpunan data harus mencakup semua data test
laboratorium dan lapangan secara jelas dan terperinci;
 Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai

dengan ketentuan dalam dokumen kontrak;
 Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang
kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran dilapangan;
 Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan evaluasi
hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
 Membantu pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang
telah diselesaikan yang kuantitasnya memenuhi syarat;
7) Asisten Quality
Nama :
 Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor, harus memahami benar metode test laboratorium dan lapangan
yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak;
 Melakukan analisa semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran
(JobMix Formula), serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas
persetujuan dan
 penolakan usulan tersebut;
 Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu
bahan dan pekerjaan, sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan. Himpunan data harus mencakup semua data test laboratorium
dan lapangan secara jelas dan terperinci;
 Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan dalam dokumen kontrak;
 Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang
kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran di lapangan;
 Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan evaluasi

hasil pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan;
 Membantu pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang
telah diselesaikan yang mutunya memenuhi syarat;
8) Pengawas/Inspector
 Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan pengujian
terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan dilapangan;
 Mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor;
 Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan
volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor;
 Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana, serta memeriksa penerapan pelaksanaannya;
 Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis;
 Menegur kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan dinilai tidak
sesuai atau tidak benar serta membahayakan;
 Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan;
 Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan;
 Membuat dokumentasi lapangan.
9) Juru Gambar/Draftman
 Membuat gambar review desain;
 Bertanggung jawab atas tugas pembuatan gambar yang di berikan dan
menyelesaikannya tepat waktu.
10) Surveyor
 Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoristis;
 Melakukan orientasi lapangan;

 Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan;
 Menyiapkan buku ukur, bahan dan alat untuk pembuatan bench mark seta
patok lapangan;
 Mengukur kerangka horizontal dan vertical;
 Mengukur detail situasi;
 Menghitung koordinat dan tinggi patok-patok ukur (Bench Mark) kerangka
horisontal dan vertical;
 Memetakan Kerangka Horisontal –vertikal sesuai skala Peta
 Menghitung data ukuran situasi;
 Menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa lapangan);
 Menggambar peta situasi, sesuai skala peta;
BAB VII
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
I
MULAI
KONTRAK & SPMK
PERSIAPAN
PERSIAPAN PERSONIL PERSIAPAN ALAT dan BAHAN PERSIAPAN ADMINISTRASI
PERSONIL ALAT DAN BAHAN KELENGKAPAN

ADMINISTRASI
SESUA SESUA
I I SESUA
I
PENYUSUNAN RMK
PERBAIKAN LAPORAN RMK
DITERIM
A
REFERENSI SUPERVISI
NORMA, STANDAR, PEDOMAN, DOKUMEN DED (GAMBAR, BQ, DOK KONTRAK SUPERVISI DAN
KRITERIA - SUPERVISI SPESIFIKASI) PELAKSANAAN
SURVEY PENDAHULUAN/ ORIENTASI

LAPANGAN/
[ MC – 0* ]
A
BERULANG SESUAI KEBUTUHAN
KESESUAIAN
DED
TERHADAP
LAPANGAN
BERULANG SESUAI MASA PENUGASAN
JUSTIFIKASI TEKNIK
REVIEW DED
DISETUJ
UI
PENDAMPINGAN/ SUPERVISI
PENYUSUNAN GAMBAR
PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)
TOLAK
PENERIMAAN/ PENOLAKAN THD PERBAIKAN REQUEST
REQUEST OF WORK OLEH KONTRAKTOR
TERIMA
UITZET/ STAKE OUT

BERULANG SESUAI MASA
PENUGASAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PENGENDALIAN WAKTU
PENGENDALIAN KUALITAS PENGENDALIAN KUANTITAS
Gambar 7.1 Bagan Alir Pelaksannaan Kegiatan
LAPORAN HARIAN
REKAP LAPORAN HARIAN
B C
BERULANG SESUAI MASA PENUGASAN
LAPORAN MINGGUAN
REKAP LAPORAN MINGGUAN
LAPORAN BULANAN
DISKUSI LAP. BULANAN
DITERIM
A
BA PERNERIMAAN
LAPORAN BULANAN
PENYUSUNAN LAP. ANTARA
LAPORAN ANTARA
DISKUSI LAP. ANTARA
DITERIM
PENYUSUNAN DOKUMEN MANUAL
O/P
OPNAME HASIL PELAKSANAAN

MANUAL
SUPERVISI PEMBANGUNAN SARANA PENGENDALI O/PSUNGAI BOGOWONTO DAN ANAK SUNGAINYA (KSN YIA) (MYC)
BANJIR
SERAH TERIMA I PEKERJAAN
(PROVISIAL HAND OVER/ PHO)
DISKUSI MANUAL O/P
DITERIM
DITERIM
A
A
BERITA ACARA PHO
PENYUSUNAN LAP. AHIR
LAPORAN AHIR
KELENGKAPAN LAP.
AHIR
LAP. RINGKAS UTAMA LAP. MANUAL OP
LAP. AHIR RINGKAS

DATA BASE PELAKSANAAN/
LAP. REVIEW DISAIN FILE DIGITAL
DITERIM
A
GBR REVIEW DISAIN HARDISK EXTERNAL
DISKUSI LAP. AHIR

PEMERIKSAAN KELENGKAPAN
DITERIM
A
BA PENERIMAAN LAP
AHIR PEKERJAAN
SELESAI
URAIAN BAGAN ALIR

7.1 Persiapan
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan dalam hal ini Team Leader akan
melakukan koordinasi dengan pihak Proyek serta pihak-pihak terkait dalam upaya
pengumpulan data-data yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan konstruksi yang akan diawasinya. Disamping melakukan
pengawasan tugas konsultan supervisi juga melakukan modifikasi desain (jika ada)
dan penggambaran secara detail perhitungan perubahan volume pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut, jika gambar rencana tidak sesuai dengan
kondisi lapangan. Dalam hal ini konsultan harus memberi tanggapan atau saran
terlebih dahulu kepada SNVT PJPA Serayu Opak di wilayah kerja untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
Dokumen-dokumen/data yang diperlukan, antara lain:
a) Gambar Teknis Pembangunan Jaringan Irigasi beserta bangunan

pelengkapnya;
b) Laporan spesifikasi teknis yang meliputi ukuran-ukuran (dimensi) maupun
parameter digunakan yang dipenuhi untuk mencapai kualitas pekerjaan;
c) Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti disebut diatas, dan
apabila diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil pekerjaan, Konsultan
dapat menyampaikan gambar-gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan
kepada kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan pihak proyek.
d) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pantai meminta Pelaksana Fisik
(kontraktor) untuk membuat usulan rencana kerja secara tertulis, yang harus
disetujui oleh Konsultan Supervisi dalam waktu 7 x 24 jam sebelum
pelaksanaan dimulai. Usulan rencana kerja harus meliputi Rencanan Mutu
Kontrak (RMK), bentuk Network Planning, Bar Chart Diagram dan Rencana
alokasi sember daya.
e) Konsultan Supervisi harus melakukan analisis terhadap usulan rencana kerja
sebelum memberikan persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga
kerja, material atau bahan dan peralatan serta aspeknya yang menilai perlu.
f) Konsultan Pengawasan memeriksa dan memberi pendapat tentang rencana
harian (Request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan pelaksanaan Pekerjaan

Pengawasan / SNVT PJPA Serayu Opak .
g) Konsultan Supervisi dapat merevisi gambar design pelaksanaan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan atas persetujuan bersama Direksi
Pekerjaan dan PPK.
7.2 Kegiatan Konsultan

a) Pengawasan konstruksi secara menyeluruh;
b) Administrasi kontrak dan teknis;
c) Pengujian, kepanitiaan dan Berita Acara pekerjaan selesai;
d) Rapat dan periode pekerjaan.
7.3 Kegiatan Konstruksi yang diawasi

Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi dan bangunan pelengkapnya yaitu:
Pekerjaan Persiapan; Kistdam + dewatering; dan pembuatan konstruksi Jaringan
Irigasi.
7.4 Pengawasan Konstruksi

Konsultan harus melaksanakan tugas-tugas supervisi pada pelaksanaan kontruksi
secara keseluruhan dan memberi masukan, nasehat dan saran-saran (advis) teknis
dalam pelaksanaannya.
Tugas Konsultan Supervisi meliputi:
 Konsultan Supervisi harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket

pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh kontraktor. Evaluasi dan
penilaian meliputi urutan-urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu,
alokasi bahan/material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
 Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh Konsultan Pengawas.
 Konsultan Supervisi memberikan persetujuan rencana kerja pada butir di atas.
 Selanjutnya Konsultan Supervisi melakukan pengawasan dan pengendalian
agar paket yang sudah disetujui pada butir ke 2) bisa dilaksanakan sesuai
dengan rencana.
 Mengadakan pengawasan atas tepatnya waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
 Semua tim Konsultan Supervisi harus berada di site (lapangan) tiap hari untuk
mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan kontraktor (Task Consept).
Kontraktor tidak boleh melaksanakan pekerjaan tanpa ada keberadaan
Konsultan Supervisi di site. Setiap akan melaksanakan pekerjaan kontraktor
harus harus mendapat ijin tertulis dari Konsultan Supervisi .
 Memeriksa, mengevaluasi dan menyetujui usulan kontraktor tentang: metode
kerja, Schedule (curve-S), network planning, format laporan harian, mingguan,
bulanan dan harus mengetahui oleh Pihak Pejabat Pembuat Komitmen
Pelaksana Kegiatan Jaringan di Wilayah Kerja (disertai tanggal, tandatangan,
nama dengan jelas dan distempel).
 Memberi perintah tertulis kepada Kontraktor untuk menambah tenaga, peralatan
dan lain-lain apabila terjadi ketidak sesuaian dengan jadwal semula.
 Memeriksa, mengevaluasi dan menyetujui usulan Kontraktor tentang: jenis dan
jumlah peralatan, jumlah tenaga kerja dan SDM Kontraktor, bahan dan
spesifikasi material yang akan digunakan.
 Memberi persetujuan dan pengarahan untuk pengadaan dan kuantitas dari
bahan konstruksi seperti: baja, kayu, semen, batu, bahan timbunan dan bahan
lainnya untuk mendapatkan hasil yang sesuai spesifikasi teknis.
 Konsultan Supervisi harus menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja
yang tidak sesuai dengan ketentuan. Khusus untuk pengawasan bahan/material
harus dipahami betul karakteristik dan metode pengawasan dan pengujiannya
sepeti tertuang dalam persyaratan bahan/material pada Rencana Kerja dan
Syarat-syarat pekerjaan pembangunan.
 Memeriksa, mengevaluasi dan menyetujui usulan kontraktor tentang: hasil
setting out, besaran volume, gambar kerja, lokasi spoil bank, borrow area,
standar material yang akan digunakan dan lain-lainnya.
 Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi/yang mewakili
melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum didalam kontrak pelaksanaan fisik.
 Mencatat semua hasil pengukuran besara/volume pekerjaan yang diperlukan
untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh
Direksi.
 Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial
sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/alternative cara
penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran
yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi.
 Mengawasi setiap hari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor,
mengontrol kemajuan pekerjaan, kualitas, kuantitas, volume yang dicapai dan
biaya konstruksi yang berhubungan dengan spesifikasi dan gambar kerja yang
telah disepakati sebelumnya (yang telah disetujui Konsultan Supervisi dan
Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis).
 Meneliti, mengawasi dan memberikan persetujuan tentang hasil tes bahan
material (tes laboratorium) yang dilakukan kontraktor secara tertulis. Apabila
dalam waktu pelaksanaan terdapat perbedaan dari hasil tes yang telah
dilakukan, maka Konsultan Supervisi berhak memerintahkan kontraktor untuk
mengadakan tes ulang secara tertulis.
 Membuat laporan inspeksi, tes bahan dan aktivitas supervisi.
 Mengadakan rapat dengan Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana kegiatan /
SNVT PJPA Serayu Opak dan kontraktor setiap minggu dan tiap akhir bulan
tentang evaluasi pekerjaan baik mengenai administrasi maupun teknis
pekerjaan, dan dilengkapi berita acara. Memberi saran-saran dan mengadakan
rapat dengan Kontraktor, Pihak PPK dan SNVT PJPA Serayu Opak wilayah
kerja untuk membahas konstruksi yang dilaksanakan.
 Memeriksa dan menyetujui gambar as built drawing, volume pekerjaan,
anggaran biaya yang dibuat kontraktor sebagai dasar pembayaran pekerjaan
kontraktor. Untuk pengajuan termijn harus dilengkapi: as built drawing, volume,
foto progress pekerjaan yang telah dicapai dan dijilid rapi dengan rangkap yang
telah disepakati. Kepala Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen tidak boleh
membayar apabila belum mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Supervisi .
 Memberi persetujuan tentang komposisi jumlah volume bahan dan mengawasi
teknis pelaksanaannya. Konsultan Supervisi harus mencatat jumlah material
yang digunakan, memberi tanda (tanda tangan dan tanggal penggunaan pada
material) dan menghimpunnya dalam gudang.
 Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi (pintu, besi, beton,

geotextile, dan sebagainya) jika dibutuhkan.
 Mencatat dan menghimpun data curah hujan harian dan data tinggi muka air
sungai/air situ tiap hari. Dan juga menghumpin data-data sebelumnya untuk
dijadikan satu fase data base.
 Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan dan perpanjangan waktu
yang diajukan oleh Pelaksana Fisik dan memberikan saran/pendapat kepada
Direksi.
 Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas pekerjaan
Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh Direksi, guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan.
 Membuat surat teguran kepada Kontraktor, apabila Kontraktor tidak mau
mematuhi persyaratan-persyaratan, spesifikasi teknis atau perintah-perintah dari
Konsultan Supervisi yang harus dilakukan/dipenuhi dan atau yang telah
disepakati bersama secara tertulis. Surat teguran tersebut tembusannya
minimal kepada Kepala SNVT PJPA Serayu Opak.
 Hal-hal yang bentuknya laporan, surat-surat teguran, notulen rapat dan lain
sebagainya harus disampaikan, dilaporkan secara tertulis atau tembusannya
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Kegiatan di SNVT PJPA Serayu
Opak
 Membuat Laporan-laporan:
 RMK
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar
 Laporan penunjang terkait hasil rekomendasi teknis permasalahan dilapangan
 Laporan akhir beserta gamabar hasil pelaksanaan
 Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Kegiatan di SNVT PJPA Serayu Opak
mempunyai wewenang untuk mengawasi proses pengawasan yang dilakukan
oleh Konsultan Supervisi tehadap pelaksanaan pekerjaan, dan juga mempunyai
wewenang untuk menilai tingkat kemampuan setiap personil Konsultan
Supervisi yang ditugaskan. Jika personil Konsultan dianggap tidak mampu atau
adanya kelalaian dalam melaksanakan pengawasan sesuai ketentuan kontrak,
maka PPK Pelaksana Kegiatan di SNVT PJPA Serayu Opak berhak menolak
personil yang bersangkutan dan dapat mengusulkan penggantian personil

kepada Kepala SNVT PJPA Serayu Opak.
 Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Kegiatan di SNVT PJPA Serayu Opak
selalu melakukan pemantauan terhadap kinerja Konsultan Supervisi Lapangan.
7.5 Administrasi Kontrak Dan Teknis

Konsultan menyiapkan sistem pelaporan yang sistematis untuk administrasi
kontrak dan teknis. Yang perlu disiapkan adalah:
 Penyiapan laporan bulanan pada status pekerjaan dan kualitas pekerjaan.

 Penyiapan laporan untuk meninjau ulang penagihan Kontraktor (berdasarkan
laporan survey kuantitas) yang mendapat persetujuan akhir dari Manager
Proyek.
 Penyiapan secara rutin dan laporan-laporan final pada pelaksanaan pekerjaan.
 Penyiapan catatan pekerjaan tambah, amandemen kontrak dan spesifikasi rinci.
7.6 Pengujian, Kepanitiaan Dan Berita Acara Pekerjaan Selesai
Pada bagian penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian jadwal kontrak,
operasi seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
Setelah mendapat persetujuan Manager Proyek, Konsultan akan menyiapkan berita
acara pekerjaan selesai.
Konsultan akan menyiapkan laporan pekerjaan selesai yang meliputi, as built

drawing, spesifikasi, kuantitas material, peralatan yang digunakan pada proyek,
biaya masing-masing komponen pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual dan
termasuk juga berita acara pengujian pada berbagai tahapan pekerjaan.
7.7 Pelaksanaan Rapat

Rapat-rapat/diskusi yang akan dilakukan pada pekerjaan ini adalah:
 Rapat Koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah yang timbul
berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program
kerja. Rapat ini dihadiri oleh pihak PPK dan Kepala SNVT PJPA Serayu Opak,
Konsultan Supervisi, Kontraktor, Supplier dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan pekerjaan.
 Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah teknis yang timbul dalam
pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini dihadiri oleh staf/wakil dari
Pemberi Tugas, Konsultan Supervisi yang bertugas di lapangan, Kontraktor,
Supplier dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan.
 Rapat Intern Konsultan

Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang
terkait baik yang ada di kantor maupun di lapangan. Tujuan rapat ini untuk
mengevaluasi dan mencari pemecahan atas penyimpangan/perubahan dari
perencanaan semula yang mungkin terjadi di lapangan menyangkut substitusi
bahan, serta untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan.
7.8 Standar yang Digunakan

Pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang dilakukan untuk semua jenis
pekerjaan pada pekerjaan ini mengacu pada standar antara lain:
 Standar ASTM (American Sosiety for Testing and Materials) atau standar lain
yang setingkat
 Standar Nasional Indonesia atau peraturan penggantinya;
7.9 Pengawasan Mutu Konstruksi

Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan pada supervisi konstruksi adalah sebagai
berikut:
 Pengawasan Pengujian Material di Lokasi

 Pengawasan Mutu Pekerjaan;
Secara lengkap Pengawasan Mutu Konstruksi yang dilakukan konsultan adalah
sebagai berikut:
a. Pengawasan Pengujian Material di Lokasi
Jenis pekerjaan meliputi:
 Mengawasi pelaksanaan pengujian material;

 Mengawasi pengolahan material batu sehingga sesuai dengan spesifikasi
material yang ditentukan, yang berbeda untuk tiap jenis pekerjaan.
b. Pengawasan Mutu Pekerjaan

Item pekerjaan utama yang harus diawasi mutu bahan, alat dan prosedurnya
meliputi:
 Pekerjaan Konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi, pengawasan yang dilakukan:

- Menentukan batas, panjang, elevasi-elevasi penting posisi dewatering atau
rencana pembuatan saluran pengelak debit aliran sungai.
- Menyetujui jenis matrial dewatiring yang digunakan untuk rencana saluran
pengelak debit aliran sungai
- Menyetujui metode kerja pekerjaan dewatering yang digunakan untuk
pengeringan lokasi pekerjaan saluran pengelak debit aliran irigasi
- Menentukan area pembuangan material (Disposal Area) hasil galian
sedimen, kanal pengelak aliran
- Mengawasi dengan ketat pelaksanaan pekerjaan pembuatan dewatering
dan saluran pengelak aliran;
- Mengawasi dengan ketat pelaksanaan Konstruksi Rehabilitasi Jaringan
Irigasi.
- Melakukan pengecekan hasil pekerjaan dan pekerjaan lain yang termasuk
dalam item.
 Pekerjaan Beton, Pengawasan yang dilakukan:
i. Mutu Bahan
Semen
 Semen, harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan

dilengkapi dengan sertifikat lolos pengujian untuk kekerasan (soundness),
waktu mengeras (time of setting), kuat tekan (compressive strength);
 Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, pemindahan dan

penyimpanan semen agar tidak menurun kualitas beton.
 Umur semen pada waktu tiba di lokasi pekerjaan tidak boleh lebih dari 2
(dua) bulan dan semen harus dipakai dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah
tiba di lokasi pekerjaan. Semen harus diangkut ke lokasi pekerjaan dalam
kendaraan yang tertutup, terlindung dengan baik terhadap cuaca, dan
harus disimpan dengan baik di dalam gudang-gudang yang mempunyai
cukup ventilasi, tahan terhadap cuaca, dan tahan air untuk mencegah
kerusakan karena lembab. Lantai gudang semen harus terbuat dari kayu
setinggi paling sedikit 30 cm di atas tanah dan diberi ventilasi. Setiap
pengiriman semen harus dipisah-pisahkan agar dapat dengan mudah
diidentifikasi, diperiksa, diuji, dan dicatat tanggal pengeluarannya. Semen
yang disimpan dalam kantong (zak) tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari
13 zak. Semen yang didatangkan di lokasi pekerjaan harus segera
ditempatkan di gudang-gudang tersebut di atas dan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan datangnya. Bagaimanapun
juga, pengiriman semen, penyimpanan, dan penggunaan semen harus
mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Kontraktor harus
menyampaikan laporan mingguan kepada Direksi mengenai pengiriman
semen, penyimpanannya, dan menjelaskan berapa banyak yang telah
diterima dan dikeluarkan selama minggu tersebut, dari siapa/dari mana
dibeli, serta di bagian-bagian pekerjaan apa saja semen tersebut telah
dipergunakan.
Aditif
 Menentukan penambahan aditif bila diperlukan;
 Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, pemindahan dan

penyimpanan aditif agar tidak menurun kualitas beton.
Agregat Halus dan Kasar
 Mengawasi produksi dan pengujian agregat halus di quarry dan

mengawasi pengujian agregat di laboratorium lapangan;
 Mengawasi dan menentukan alat, metode pengolahan dan spesifikasi

agregat;
 Mengawasi pengujian agregat di laboratorium;
 Mengawasi proses pengangkutan dan pemindahan agregat agar tidak

berpengaruh pada mutu beton dan secara periodic melakukan
pengawasan pengujian material beton.
 Matrial Pasir untuk beton harus bersih dan bebas dari lempung (clay) atau
zat-zat organik, dan harus mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga
apabila dicampur dengan agregat kasar akan menghasilkan beton dengan
kerapatan maksimum. Gradasi dari agregat halus harus masuk dalam

batasan yang ditentukan dalam BS 1198-1200 atau dalam NI
 Matrial Agregat kasar terdiri dari kerikil (gravel) yang telah disetujui atau
pecahan batu dengan ukuran butir maksimum tidak melebihi daftar di
bawah ini. Untuk seluruh pekerjaan beton, agregat kasar harus memenuhi
persyaratan gradasi yang ditentukan dalam BS 882, 1201, Part 2, Table 1,
untuk saringan 40 mm – 5 mm, 20 mm – 5 mm ukuran nominal atau syarat
dalam NI
Air Campuran
 Mengawasi dan memeriksa kualitas air campuran;
 Air harus bersih dari unsur kimia dan organik yang dapat menurunkan
kualitas beton, turbiditas ≤ 2000 ppm, kandungan sulfat ≤ 1 gr/l.
 Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI
03-6817-2002 tentang Metode Pengujian Mutu Air untuk digunakan dalam
beton. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
ii. Mutu Pekerjaan:

Campuran Beton
 Tipe dan kelas beton yang digunakan sesuai dengan Standart Nasional
Indonesia (SNI);
 Mengawasi dan memberikan keputusan terhadap pengujian Trial Mixes;
 Mengawasi proses pencampuran sampai pengangkutan beton ke lokasi

pekerjaan, termasuk memeriksa kondisi peralatan campuran, peralatan
pendukung, dan alat angkut campuran beton.
 Mengawasi perbandingan antara semen, agregat halus dan kasar, air,

serta bahan-bahan penambah yang diperlukan untuk menghasilkan beton
yang memenuhi persyaratan seperti yang tersebut dalam tabel campuran
beton harus ditentukan oleh Kontraktor dari sejumlah campuran-campuran
percobaan yang dilakukan dalam laboratorium untuk beton yang akan
dipakai dalam pekerjaan. Campuran-campuran percobaan tersebut di atas
harus dibuat paling sedikit 42 hari sebelum pengecoran beton dimulai dan
harus cukup variasi perbandingan campuran yang memenuhi keinginan

Direksi. Kekuatan beton rencana umur 8 (delapan) dan 28 (dua puluh
delapan) hari harus ditentukan. Kekuatan campuran dalam laboratorium
ditentukan sebagai nilai karakteristik dari 20 contoh percobaan dan hanya
1 (satu) buah contoh saja yang nilainya lebih kecil dari yang ditentukan.
Persetujuan Direksi mengenai campuran percobaan termasuk percobaan
kekuatan 28 (dua puluh delapan) hari harus dapat segera tertulis sebelum
beton diijinkan untuk dicor.
 Mengawasi penentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan

kontraktor dengan membuat dan menguji campuran percobaan, dengan
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan
peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan memenuhi
ketentuan sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
 Mengawasi seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan yang harus

memenuhi kuat tekan dan "slump" yang dibutuhkan seperti yang
disyaratkan.
 Mengawasi bilamana pengujian beton berumur 7 hari menghasilkan kuat

beton di bawah kekuatan yang disyaratkan, maka Kontraktor tidak
diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai penyebab dari hasil
yang rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti dan sampai telah
diambil tindakan-tindakan yang menjamin bahwa produksi beton
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Kuat tekan
beton berumur 28 hari yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan
harus dipandang tidak sebagai pekerjaan yang tidak dapat diterima dan
pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana disyaratkan.
 Konsultan Supervisi dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau

memerintahkan Kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk
meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil pengujian kuat tekan beton
berumur 3 hari. Dalam keadaan demikian, Kontraktor harus segera
menghentikan pengecoran beton yang dipertanyakan tetapi dapat memilih
menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton berumur 7 hari
diperoleh, sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut

Direksi Pekerjaan akan menelaah kedua hasil pengujian yang berumur 3
hari dan 7 hari, dan dapat segera memerintahkan tindakan perbaikan yang
dipandang perlu.
 Mengawasi perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi

ketentuan dapat mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton
tidak boleh berdasarkan pada hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3
hari saja, terkecuali bila Kontraktor dan Konsultan keduanya sepakat
dengan perbaikan tersebut.
Besi Tulangan
 Mengawasi pengangkutan, penyimpanan dan penempatan besi tulangan

pada lokasi pengecoran agar tetap bersih, tidak kotor, berkarat;
 Material besi tulangan bermutu sesuai spekteknis dengan bentuk tulangan

sesuai gambar rencana/gambar kerja;
 Mengecek sertifikat mutu besi tulangan dari pabrik dan mengawasi

pengetesan dilaboratorium untuk besi yang akan dipasang Kontraktor;
 Mengecek daftar gambar Kontraktor potongan-potongan besi yang akan

dipasang;
 Melakukan perhitungan volume besi tulangan yang terpasang dan harus

sesuai dengan gambar rencana untuk keperluan pembayaran.
Bekisting
 Mengawasi kualitas bekisting harus rata dan seragam cukup tebal dan
kaku supaya tak terjadi pelendutan;
 Mengawasi pemasangan bekisting supaya tetap kokoh bila beton

dituangkan dan sesuai dengan dimensi pada gambar;
 Mengawasi kondisi bekisting supaya tetap kedap air dan mudah dibongkar
bila beton selesai dituangkan dengan menghasilkan permukaan beton
expose.
 Mengawasi Pembukaan bekisting dan konstruksi pembantunya harus

dilaksanakan secara bertahap tanpa menimbulkan gangguan pada beton.
Pelaksanaannya harus diawasi oleh pengawas yang benar-benar
berpengalaman. Beton yang memikul beban yang dianggap sudah cukup
kuat sehingga bekistingnya dapat dibuka ialah bila contoh beton yang
dibuat dari beton yang dimaksud dan dikeringkan di tempat pekerjaan
telah mencapai kekuatan tekan hancur yang nilainya lebih besar dari
setengah kekuatan beton rencana 28 hari.
Penempatan Beton
 Mengawasi persiapan pekerjaan yang sesuai untuk pekerjaan beton;
 Mengawasi dan memberikan petunjuk pada saat penempatan campuran

beton pada berbagai kondisi cuaca dan karekteristik lokasi pekerjaan;
 Memeriksa dan mengawasi mutu beton yang telah ditempatkan (di cor),
mengadakan slum test setiap saat;
 Melakukan pengukuran hasil pekerjaan dan unsur pekerjaan lain yang

termasuk dalam item pengukuran dan pembayaran.
7.10 Tahap Pelaksanaan Fisik

Melakukan pengawasan konstruksi merupakan salah satu fungsi konsultan
dalam kegiatan ini. Metode pengawasan konstruksi dilakukan sesuai karakteristik
dari pekerjaan. Secara umum pengawasan yang dilakukan oleh konsultan adalah
sebagai berikut:
a) Memastikan kecocokan material/bahan di lapangan sesuai dengan spesifikasi

teknis.
b) Memastikan bahwa metoda konstruksi yang dilakukan sesuai dengan spesifikasi

teknis dan/atau best practice.
c) Memastikan bahwa volume pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan

gambar kerja dan/atau daftar kuantitas yang tertera di dalam kontrak.
d) Memastikan bahwa pemasangan dan/atau konstruksi yang dilakukan memiliki

keakuratan yang sesuai dengan gambar kerja dan/atau toleransi yang
diisyaratkan.
e) Mengendalikan bahwa waktu pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal

yang telah direncanakan.
f) Memberikan masukan dan solusi terhadap permaslahan dan hambatan yang

meuncul selama proses konstruksi.
g) Melakukan pencatatan kegiatan harian dan permasalhan yang muncul.

7.10.1 Permintaan Melaksanakan Pekerjaan (Request of Work)
Kegiatan ini merupakan salah satu hal penting agar proses konstruksi dapat
dikendalikan dan dikelola dengan baik. Sebelum suatu pekerjaan dimulai kontraktor
wajib menyampaikan dokumen permintaan pelaksanaan (request document) kepada
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan. Request document tersebut
berisi:
a) Jenis pekerjaan yang akan dilaksankan
b) Jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut
c) Kesiapan lahan kerja
d) Daftar kuantitas pekerjaan yang mengacu kepada dokumen kontrak
e) Daftar tenaga kerja yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut
f) Daftar peralatan yang digunakan
g) Dokumen kualitas material/komponen yang akan dikonstruksikan/dipasang yang

mengacu kepada dokumen kontrak (spesifikasi)
h) Gambar kerja (shop drawing) yang mengacu kepada dokumen kontrak
i) Metoda pelaksanaan
j) Kesiapan keselamatan kerja
7.10.2 Kegiatan Monitoring

Segala sesuatu yang dilakukan pada saat konstruksi harus merujuk kepada
ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak. Meskipun Konsultan
Supervisi telah melakukan evaluasi awal terhadap rencana kerja dan metodologi
yang diusulkan oleh Pelaksana/Kontraktor, namun setiap langkah pelaksanaan
pekerjaan akan terus dimonitor agar bila terjadi penyimpangan dapat segera
diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode
ini Konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap progres dan kualitas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Faktor keselamatan kerja juga akan
dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.
7.10.3 Kegiatan Administrasi Pembayaran

Setiap kemajuan pelaksanaan pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi
Kontraktor. Kemajuan fisik Ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai
hasil kerjanya namun Kontraktor tidak akan menyajikan permintaan pembayaran
sebelum mendapat rekomendasi dari Konsultan Supervisi bahwa hasil pekerjaannya
sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.
7.10.4 Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan

Pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol manajemen proyek
konstruksi. Pengawasan lapangan perlu menerapkan sistem kontrol yang baik di
lapangan. Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki tiga
tujuan, yaitu:
 Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya.
 Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga
peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
 Mengamankan biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak agar tidak
dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu

peninjauan di lapangan yaitu:
 Pencapaian target kemajuan fisik

 Pencapaian target keuangan
 Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan
efisiensi kerja lapangan
 Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian
 Hubungan dengan pihak pemilik
7.10.5 Pengendalian Kualitas

Konsultan akan memberikan pengawasan, arahan, dan bimbingan kepada kontraktor
selama masa pengerjaan konstruksi untuk menjamin semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik. Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan konstruksi antara lain:
 Peralatan pelaksanaan
 Peralatan Laboratorium
 Penyimpanan bahan/material
 Cara pengangkutan material/Campuran kelokasi kerja
 Pengujian material yang akan digunakan
 Penyiapan job mix formula campuran
 Pengujian Laboratorium selama pelaksanaan
 Tes lapangan
 Administrasi dan formulir – formulir
7.10.6 Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantias akan mengecek bahan-bahan yang ditempatkan atau
dipindahkan oleh kontraktor. Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran
seperti:
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran

 Metode penghitungan
 Lokasi Kerja
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun evaluasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kualitas dapat dilakukan agar volume
pekerjaan dengan teliti/akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kuantitas
dalam kontrak adalah benar diukur dan dibayar oleh konsultan dan mendapat
persetujuan dari pemberi tugas.
 Schedule Kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek jadwal pelaksanaan yang
dibuat kontraktor, kemudian memastikan apakah rencana kerja yang ditargetkan
sudah layak dan realistis. Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui akan
dilaksanakan sebaik mungkin dengan pengawasan yang baik juga oleh

konsultan, maka diharapkan pekerjaan akan selesai tepat waktu.
 Heavy Equipment
Kapasitas alat yang akan dipakai harus diketahui lebih dahulu, kalau alat
tersebut adalah suatu kombinasi maka yang diperhitungkan adalah yang terkecil.
Produksi terkecil tersebut akan digunakan untuk evaluasi pengendalian waktu,
sehingga volume pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan tepat waktu.
 Tenaga Kerja
Untuk suatu pekerjaan diperlukan jumlah pekerja yang cukup sesuai dengan
waktu dan jumlah pekerjaan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa
diselesaikan, evaluasi yang dilakukan adalah menambah jumlah pekerja atau
dilakukan lembur. Dengan tenaga kerja dan jam kerja yang efektif diharapkan
pelaksanaan pekerjaan akan selesai tepat waktu.
 Jumlah Jam Kerja

Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan bergantung juga pada jumlah jam kerja
dalam sehari. Semakin sedikit waktu pengerjaan maka produksi juga makin
sedikit begitupun sebaliknya. Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat
dan tenaga kerja yang ada. Untuk administrasi pengendalian waktu agar optimal
maka konsultan harus memahami Network Planning yang dibuat oleh kontraktor
dengan metode lintas kritis (Critical Path Method/CPM).
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IX
JADWAL PERALATAN
Peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan Supervisi Pembangunan Sarana
Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC) adalah sesuai
yang tercantum dalam rencana sebagai berikut:
BAB X
JADWAL PERSONIL
Personil yang akan terlibat langsung dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan
Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC)
adalah sesuai yang tercantum dalam rencana sebagai berikut :
BAB XI
JADWAL ARUS KAS
BAB XII
RENCANA DAN METODE VERIFIKASI, VALIDASI,
MONITORING, EVALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN
& KRITERIA PENERIMAANNYA
Rencana Verifikasi dilakukan terhadap seluruh laporan kegiatan dengan

mengikuti ketentuan dalam Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen
Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
PT. MULTI KARADIGUNA JASA harus melakukan validasi terhadap proses

pelaksanaan pekerjaan untuk kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan hasil
kegiatan setelah selesai dan dimanfaatkan. Validasi dilakukan pada setiap kegiatan
dimana verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau
pengukuran secara berurutan. Proses validasi pada pelaksanaan kegiatan harus
mempertimbangkan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan proses.
Rencana monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap seluruh kegiatan dengan

metode penyelenggaraan rapat koordinasi yang terjadwal setiap 1 (satu) bulan sekali
dan apabila ada hal-hal yang membutuhkan tindak lanjut yang mendesak dari pihak
pengguna jasa, dapat dilakukan rapat tambahan sesuai keperluan.
BAB XIII
DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN
Kriteria penerimaan untuk pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan

Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC)
berdasarkan Persyaratan Teknis dan Administrasi seperti yang tertera di bawah ini :
Pemeriksaan Penanggung
No Kriteria Penerimaan Referensi
Kegiatan Jawab
Sesuai dengan
PERMEN PU No. Daftar Asistensi,
Rencana Mutu 04/PRT/M/2009 Lembar Penyedia
1 Kontrak (RMK) tentang Sistem Pengesahan dan Jasa
Manajemen Mutu Presentasi
(SMM) Kementerian Laporan
Pekerjaan Umum
Sesuai dengan
metode pelaksanaan Penyedia
Pendahuluan Daftar Asistensi
2. dan bagan alir Jasa
dan Presentasi
pelaksanaan
supervisi.
Sesuai dengan
Antara Daftar Asistensi
3. dan bagan alir Jasa
dan Presentasi
pelaksanaan
supervisi.
Sesuai dengan
Konsep Laporan metode pelaksanaan Penyedia
Daftar Asistensi
4. Akhir dan bagan alir Jasa
dan Presentasi
pelaksanaan
supervisi.
Sesuai dengan
Daftar Asistensi
5. Laporan Akhir dan bagan alir Jasa
dan Presentasi
pelaksanaan
supervisi.
BAB XIV
DAFTAR INDUK DOKUMEN
Di dalam pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Sarana Pengendali Banjir

Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC), dokumen yang digunakan,
antara lain:
No. JUDUL DOKUMEN NOMOR DOKUMEN TAHUN PENERBIT
Presiden
Undang-Undang Republik
1. No. 11 1974 Republik
Indonesia tentang Pengairan
Indonesia
Kerangka Acuan Kerja (KAK),
paket Kegiatan Detail Desain 02/1.A/DS-PP/ Satker
2. 2016
Rehabilitasi Jaringan Irigasi SBBWS.SO BBWS.SO
dan Drainase DI. Boro
Surat Perjanjian / Kontrak
HK
Kegiatan Detail Desain Satker
3. 0203/SBBWS.SO.02- 2016
Rehabilitasi Jaringan Irigasi BBWS.SO
2016/04
dan Drainase DI. Boro
Kriteria Perencanaan -
Bagian Perencanaan
Kementerian
4. Jaringan Irigasi, tentang KP-01 2013
PU
Kriteria Perencanaan
Jaringan Irigasi
Bagian Bangunan Utama,
Kementerian
5. tentang Kriteria Perencanaan KP-02 2013
PU
Bangunan Utama
(Headworks)
Kementerian
6. Bagian Saluran, tentang KP-03 2013
PU
Kriteria Perencanaan Saluran
7. Kriteria Perencanaan - KP-04 2013 Kementerian
Bagian Bangunan, tentang PU
Kriteria Perencanaan
Bangunan
Bagian Petak Tersier, tentang Kementerian
8. KP-05 2013
Kriteria Perencanaan PU
Parameter Bangunan
Bagian Parameter, tentang Kementerian
9. KP-06 2013
Kriteria Perencanaan Petak PU
Tersier
Bagian Standar
Kementerian
10. Penggambaran, tentang KP-07 2013
PU
Kriteria Perencanaan Standar
Penggambaran
Bagian Standar pintu
Kementerian
11. pengatur irigasi: KP-08 2013
PU
Perencanaan, Pemasangan,
Operasi dan Pemeliharaan
Kriteria Perencanaan –
Kementerian
12. Standar pintu pengatur irigasi KP-09 2013
PU
: Spesifikasi Teknis
Persyaratan Teknis - Bagian
Pengukuran, tentang Kementerian
13. PT-02 2013
Persyaratan Teknis PU
Pengukuran
Metode perhitungan debit
14. SNI 03-2415-1991 1991 Dep. PU
banjir
Tata cara pemetaan geologi
15. SNI 03-2849-1992 1992 Dep. PU
teknik
16. Metode pengujian lapangan SNI 03-2827-1992 1992 Dep. PU
dengan sondir
Metode pengujian batas
17. SNI 03-3422-1994 1994 Dep. PU
susut tanah
Metode pengujian untuk
menentukan daya dukung
18. SNI 03-6796-2002 2002 Dep. PU
tanah dengan beban statis
pada fondasi dangkal
Konstruksi dan Bangunan
Sipil. Penyelidikan geoteknik
19. Pd. T-02-2005-A 2005 Dep. PU
untuk fondasi bangunan air.
Volume I, II dan III
Standar Perencanaan Irigasi
Kementerian
20. (Tipical Bangunan Irigasi) / BI-01 & BI-02 2013
PU
(Standar Bangunan Irigasi)
Peraturan Beton Bertulang
Indonesia, tentang Syarat-
21. SKSNI 1991 1991 Dep. PU
syarat dalam penulangan
Beton Bertulang
Standar Tata Cara
SKSNI T-15-1991-03 1991 Dep. PU
Penghitungan Struktur Beton
BAB XV
DAFTAR INDUK REKAMAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Sarana Pengendali

Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN YIA) (MYC) , rekaman yang
menunjukkan bahwa kegiatan telah dilaksanakan serta sesuai dengan aturan dan persyaratan
yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Nama Rekaman / Lokasi Penyimpanan Masa Simpan

Urut Bukti Kerja Rekaman Rekaman
1. DIPA TA. 2020 PPK Supan I 10 (sepuluh) tahun
2. POK TA. 2017 PPK Supan I 10 (sepuluh) tahun
3. ROK TA. 2017 PPK Supan I 10 (sepuluh) tahun
4. Dokumen kontrak dan PPK Supan I dan KSO PT. 10 (sepuluh) tahun
SPMK Indra Karya (Persero) – PT.
Rayakonsult – PT. Ciriajasa
E.C.
5. PPK Supan I dan KSO PT. 1 (satu) tahun
Penyusunan Pedoman/
Standarisasi : Indra Karya (Persero) – PT.
a. Sistem Prosedur
b. Dokumen Lelang
c. Harga Satuan Pekerjaan E.C.
d. Pedoman Harga Dasar

(Basic Price) Pekerjaan
6. PPK Supan I dan KSO PT. 10 (sepuluh) tahun
Laporan
a.Rencana Mutu Kontrak Indra Karya (Persero) – PT.
(RMK)
b.Pendahuluan
c. Antara E.C.
d.Konsep Laporan Akhir
e.Laporan Akhir
BAB XVI
PENUTUP
Dengan disusunnya Rencana Mutu Kontrak (RMK) untuk Pekerjaan Supervisi

Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya (KSN
YIA) (MYC), diharapkan dapat menghasilkan satu paket pekerjaan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Di dalam penyusunan RMK ini kami sadari masih banyak kekurangannya, untuk
ini kami harapkan kritik dan saran membangun demi kesempurnaan RMK ini serta dapat
memeberikan manfaat kepada kita semua.
Purworejo, Oktober 2020
PT. INDRA KARYA – PT. RAYAKONSULT –

PT. CIRIAJASA E.C.

Draft RMK Bogowonto

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Draft RMK Bogowonto

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RENCANA MUTU KONTRAK

URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA/ DISETUJUI OLEH DISAHKAN OLEH

RENCANA MUTU KONTRAK

1. SNVT PJSA Serayu Opak 4. Direksi Pekerjaan

2. PPK Sungai dan Pantai I 5. Arsip

3. Tim Audit Internal SMM dan auditor

STATUS ASLI REVISI I REVISI II

SUPERVISI PEMBANGUNAN SARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI BOGOWONTO

Tim Pengelola Audit Internal SMM

1. Ketua merangkap auditor 1…………

2. Sekretaris merangkap auditor 2…………

3. Anggota merangkap auditor 3…………

4. Anggota merangkap auditor 4…………

5. Anggota merangkap auditor 5…………

6. Anggota merangkap auditor 6…………

7. Anggota merangkap auditor 7…………

8. Anggota merangkap auditor 8…………

9. Anggota merangkap auditor 9…………

STATUS ASLI REVISI I

Tanggal 05 Oktober 2020

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

05 Oktober 2020 Laporan RMK ini diterbitkan perdana

Tabel 11.1 Jadwal Arus Kas...........................................................................

Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaan..............................

Tabel Lampiran 3.1.Daftar Produk Yang Diserahkan.......................................

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa........................................

Gambar 5.2. Struktur Organisasi Penyedia Jasa.........................................

Gambar 7.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan.........................................

Gambar 10.1. Jadwal Material.......................................................................

1.1 LATAR BELAKANG

Gambar 1. Lokasi Yogyakarta International Airport (YIA)

Gambar 2. Daerah Genangan Banjir Sebelum Konstruksi Yogyakarta International Airport

Berdasarkan kontrak Nomor: HK.0201 – PPK SUPAN I / 01 tanggal 24 September 2020,

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Menerapkan Rencana Mutu Kontrak sebagai alat pengendalian/pedoman pelaksanaan

Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun untuk meningkatkan mutu pengawasan/supervisi

2.1 DATA KEGIATAN

2.2 DATA KONTRAK

a. Nomor Kontrak : HK 0201-PPK SUPAN I/01

3.1 SASARAN MUTU KEGIATAN

NO. URAIAN KEGIATAN LINGKUP KEGIATAN VOLUME

 Mobilisasi Tim Konsultan

TAHAP II  Kegiatan Survey Lapangan

 Kompilasi dan Analisis Data

 Pemeriksaan Shop Drawing,

4.1 Persyaratan Teknis

4.2 Persayaratan Administrasi

1.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember

c. Resiko dan Bahaya yang Dapat Timbul Dalam Pekerjaan

d. Jenis Kontrak yang akan digunakan

5.1 STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA

Struktur Organisasi Pengguna Jasa dalam Kegiatan Supervisi Pembangunan Sarana

STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA

SNVT PJPA SERAYU OPAK

BENDAHARA PENGELUARAN PEJABAT PENGUJIAN DAN PERINTAH

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PENATA KEUANGAN PELAKSANA TEKNIS PENATA TEKNIK

YOGI YUDO PRAMONO, ST

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa

5.2 STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA

Sebagaimana dengan struktur organisasi Pengguna Jasa, Struktur Organisasi Penyedia

STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA

Gambar 5.2 Struktur Organisasi Penyedia Jasa

5.3 STRUKTUR HUBUNGAN PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA