PENDAHULUAN
Dalam tahapan pengamatan kerja praktek, lingkup pekerjaan yang diamati adalah
pengerjaan 1 unit office yang meliputi pengerjaan Mabbler, Kualitas material dan
keamanan bahan yang digunakan juga harus baik. Agar Bangunan tersebut tidak hanya
dikatakan indah namun akan berasal dari bahan yang berkualitas dan aman untuk
digunakan.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis memfokuskan dalam Pengawasan
pembangunan unit Office Tower dengan pekerjaan mabbler.
Page | 1
1.2 Tujuan
Adapun yang meliputi tujuan Kerja Praktek Lapangan adalah sebagai berikut:
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis memfokuskan dalam pengawasan
pembangunan unit office tower. Latar belakang pengambilan judul ini dikarenakan
penulis ingin lebih mengetahui penerapan secara langsung ilmu yang di dapat di bangku
perkuliahan. Selain itu fasad bangunan sangat identik dengan nilai arsitektural.
.4 Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan dan alat yang digunakan saat pengerjaan unit office tower pada
office Xiaomi Technology?
2. Bagaimana teknik dan proses pengerjaan finishing fasad bangunan pada proyek Unit
Office The Suites Tower?
Page | 2
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun uraian singkat penulisan dalam laporan ini pada masing-masing bab adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar Belakang pengunaan Judul, Tujuan penelitian
Pengawasan pembanguna pada unit Office The Suites Tower, Batasan Penelitian,
Rumusan Penelitian, Sistematika Penulisan dan Metode penulisan
Pada bab ini berisi tentang hasil pengamatan penulis saat melakukan kerja praktek
dilapangan.
Kesimpulan ini berisi tentang hasil pelaksanaan kerja praktek penulis apakah sesuai
teori saat duduk dibangku kuliah atau berbeda. Sedangkan saran berisi tentang apa saja
yang harus ditambahkan sehingga data yang disajikan benar-benar sesuai dengan teori
maupun dilapangan.
Page | 3
1.6 Metode Penulisan
Tahapan metode penulisan yang digunakan penulis dalam mengamati proses finishing
fasad unit Office The Suites Tower antara lain adalah sebagai berikut:
1. Survey Lapangan
Pengamatan, melihat dan mengamati secara langsung dilapangan saat proyek sedang
berlangsung. Dalam pengamatan ini didampingi oleh pengawas proyek sehingga
data yang diambil sesuai data dilapangan.
Untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan tersebut dilakukan tanya jawab atau
komunikasi langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan pada pelaksanaan
proyek tersebut. Dan juga berdiskusi dengan dosen pembimbing.
Mempelajari rencana kerja (metode konstruksi), syarat-syarat teknis pekerjaan,
keselamatan kerja dan melakukan pengambilan gambar pekerjaan yang sedang
berlangsung dengan kamera photo secara langsung di setiap pekerjaan yang penting.
2. Studi Literatur
Mencari dan mempelajari literatur khususnya yang berkaitan dengan Interior Mabbler
serta proses pengerjaan pada fasade finishing unit Office Tower yang berhubungan erat
dengan kegiatan dilapangan.
Page | 4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang
dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang pebisnis atau pemilik pekerjaan yang
ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai
dengan keinginan dari pada pebisnis atau pemilik proyek dan spesifikasi yang ada.
Dalam pelaksanaan proyek pemilik proyek dan pelaksana proyek memiliki hak yang
diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan batasan waktu yang telah
disetujui bersama antar pemilik proyek dan pelaksana proyek.
Di Jakarta era modern ini kebutuhan akan hunian yang baik dan strategis sangat sulit
ditemukan terlebih di daerah yang dekat dengan kawasan perkantoran, selain itu juga
hunian yang memiliki akses mudah juga menjadi pilihan beberapa orang di Jakarta maka
dari itu proyek pembangunan Unit Office Tower pada Gedung The Suites Tower ini
merupakan hasil solusi dari beberapa masalah tersebut seperti hunian yang baik dengan
fasilitas pendukungnya, akses mudah dan letaknya yang strategis, sumber daya manusia
semakin meningkat dari sektor apapun tak terkecuali dari bidang arsitektur. Kebutuhan
akan hunian di daerah urban semakin meningkat. Oleh sebab itu arsitek dituntut untuk
dapat mengisi sektor ini. Adapun hal-hal yang harus dikuasai seorang arsitek profesional
adalah ilmu dalam pengaplikasian langsung di lapangan secara profesional.
Bidang arsitektur jika dikaji sangatlah luas, mulai dari lanskap, desain bangunan, interior
bangunan, eksterior bangunan atau yang sering disebut juga dengan Finishing Fasad.
Finishing Fasad adalah suatu teknik atau tahap terakhir dalam pekerjaan bangunan yang
bertujuan agar tampilan fisik suatu bangunan akan terlihat menarik dan indah.
Page | 5
.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi proyek adalah sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur
dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara
efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Meningkatkan efektifitas dari sebuah proyek merupakan sasaran utama untuk mencapai
hasil pekerjaan yang maksimal. Hal ini dapat dicapai jika dalam suatu proyek
pembangunan memiliki suatu struktur organisasi yang terencana dan tersusun dengan
baik dan masing-masing unsur yang terlibat didalamnya selain menjalankan tugasnya
masing-masing juga memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sebagai suatu tim. Pihak-
pihak yang terlibat adalah sebagai berikut :
Page | 6
STRUKTUR ORGANISASI
Page | 7
2.3 Hubungan Kerja Proyek
Dalam sebuah proyek perlu dijalin hubungan kerja yang baik. Hubungan kerja
adalah hubungan antara pihak-pihak yang mempunyai tanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan wewenang untuk menjamin kelancaran jalannya proyek, sehingga
proyek dapat selesai tepat pada waktunya. Pengerjaan suatu pembangunan
diharuskan untuk berpedoman pada suatu ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan yang telah dibuat berdasarkan peraturan pemerintah. Secara garis besar,
pola hubungan kerja, diatur sebagai berikut :
1. Hubungan kerja pemberi tugas dengan konsultan perencana,
A. Ikatan : Kontrak
B. Perencana menyerahkan jasa/karya perencanaan kepada pemberi tugas.
C. Pemberi tugas memberikan biaya perencanaan kepada perencana
2. Hubungan kerja pemberi tugas dengan kontraktor,
A. Ikatan : Kontrak
B. Kontraktor menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
C. Pemberi tugas menyerahkan biaya pelaksanaan pekerjaan kepada kontraktor.
3. Hubungan kerja perencana dengan kontraktor
A. Ikatan : Peraturan pelaksanaan
B. Pengawas mengawasi pelaksanaan kepada kontraktor
C. Kontraktor merealisasikan peraturan pelaksanaan kepada pengawas.
Bagan hubungan kerja proyek pembangunan unit Office Tower dapat dilihat dari
bagan berikut :
Page | 8
Gambar 2.2 Hubungan Kerja Antara Owner dengan MK, Kontraktor dan
Konsultan Perencana
Sumber : Data Proyek 2021
Page | 9
4. Kontraktor Utama : PT. KUMALA FAUSTINA GILBERT
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah orang/badan yang memiliki proyek dan memberikan
pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa
dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa
perseorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.
Hak dan kewajiban pemilik proyek :
A. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor),
B. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa,
C. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan,
D. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan,
E. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan,
F. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik,
G. Mengurus dan meyelesaikan izin-izin maupun syarat-syarat yang harus
dipenuhi kepada instansi-instansi terkait dengan pembangunan proyek,
misalnya pengurusan surat Izin Mendirikan Bangunan,
H. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
Sumber: (http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf)
Page | 10
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap baik bidang arsitktur, sipil, dan bidang lain yang
melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan perencana dapat
berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum / badan hukum yang
bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Hak dan kewajiban Konsultan Perencana :
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,
rencana kerja, syarat-syarat, hitungan struktur, dan rencana anggaran
biaya.
2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal – hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
4. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
3. Manajemen Konstruksi
Manajemen Proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi fungsi
manajemen (pelaksanaan, penerapan dan pengawasan) dalam pekerjaan
konstruksi dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Hak dan kewajiban
Manajemen Konstruksi :
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek,
2. Bertanggung jawab atas tercapainya pelaksanaan proyek sesuai standar
kualitas yang diminta oleh pemilik,
3. Meninjau sistem struktur dan evaluasi metoda konstruksi tahap demi
tahap,
4. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas mulai dari
pengadaan material hingga aplikasinya di lapangan.
Page | 11
5. Menerima dan menolak material atau peralatan yang didatangkan
pelaksana jika tidak sesuai dengan yang direncanakan.
6. Melakukan perubahan perubahan pekerjaan dengan menerbitkan
berita acara perubahan (site instruction) atas ijin owner.
Sumber: (https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/)
4. Kontraktor Utama
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat- syarat yang
ditetapkan. Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan
hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan
pekerjaan.
Hak dan kewajiban Kontraktor antara lain :
A. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana peraturan, dan
syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
B. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan
pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
C. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
D. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan.
E. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Sumber: (http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf)
Page | 12
Pemilik Proyek
PT. XIAOMI
TECHNOLOGY
Manajemen Konstruksi
PT. SRIHAPAN
MEGA PERSADA
ENGINEERING
TEAM
Konsultan ME
PT. KUMALA
FAUSTINA GILBERT
: Garis Koordinasi
: Garis Instruksi
Gambar 2.3 Skema Hubungan & Bentuk Organisasi Proyek
Sumber : Data Proyek 2021
Page | 13
BAB III
Page | 14
Utara : Komplek
Selatan : Keluar jalan tol
Barat : Komplek perumahan Pik
Timur : Keluar jalan tol
Page | 15
Gambar 3.2 Site Plan
Sumber : Data Proyek 2021
Page | 16
Page | 17
Gambar 3.3 Denah Layout Office
Sumber : Data Proyek 2021
Page | 18
Page | 19
Gambar 3.5 Tampak Potongan
Sumber : Data Proyek 2021
Page | 20
Tabel 3.2 Fungsi Bangunan
LANTAI FUNGSI
A. Prakualifikasi
B. Dokumen Kontrak
Page | 21
4. Tahap pelaksanaan (construction)
Page | 22