PENDAHULUAN
1
Pada proyek ini, saya bertindak sebagai asisten perencanaan dan drafter yang ikut
serta dalam merencanakan dan mengerjakan Gambar Perencanaan. Perencanaan proyek
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak, tanpa terkecuali
sehingga dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan ke dalam
sebuah proyek di mana dalam hal ini pada bidang perencanaan.
1.2. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam proses kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
bidang perencanaan ini antara lain:
Pengamatan dan pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan cara terjun langsung
dalam proses gambar arsitektural, dan berunding bersama pembimbing KKP yang
merupakan senior development pada waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh seni proyek. Jadwal pekerjaan disusun sesuai dengan kebutuhan dan
2
time schedule yang sudah dibuat dari Infrastructure development PT.Bukit Makmur
Mandiri Utama. Hal yang saya lakukan pada proses KKP dilaksanakan adalah :
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang pelaksanaan KKP, Tujuan dan saran ,
lingkup pekerjaan dan sistematika penulisan laporan KKP.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang kajian pustaka dengan materi yang terkait dengan
bidang amatan di mana dalam hal ini adalah pusat layanan kesehatan, perkantoran
dan niaga.
BAB III TINJAUAN OBYEK KKP
Menjelaskan tentang profil proyek yang meliputi data owner (pemilik),
proses perencanaan proyek yang nantinya di rencana. Selain itu juga menjelaskan
tentang organisasi dalam proyek yang meliputi hubungan antar pihak dan
organisasi dalam pihak proyek perencanaan dan deskripsi penugasan tim
perencanaan proyek.
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan tentang kegiatan yang telah di lakukan baik secara sistem
pengelolaan (manajemen pengelolaan proyek) maupun laporan teknis
pelaksanaan pada proyek perencanaan pusat layanan kesehatan, perkantoran dan
niaga dibidang perencanaan.
BAB V EVALUASI KEGIATAN
Menjelaskan tentang evaluasi kegiatan selama waktu pengamatan
berlangsung juga menjelaskan permasalahan-permasalahan yang muncul selama
proses perencanaan berlangsung beserta solusi yang dilakukan oleh perencanaan.
BAB VI KESIMPULAN
Menjelaskan kesimpulan yang dapat di tarik dari hasil pengamatan KKP
dibidang perencanaan dan saran yang dapat diberikan dalam proses perencanaan
proyek KKP.
LAMPIRAN
4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
5
2.1.2.2 Proyek Bangunan Perumahan/Pemukiman (Recidential Construction/
Real Estate)
Proyek pembangunan perumahan/pemukiman berbeda dengan proyek
bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klise pembangunannya
serempak dengan penyerahan sarana dan prasarana penunjangnya, jadi
memerlukan perencanaan infrastruktur dri perumahan tersebut (jaringan
transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan
pemukiman ini ada yang dari rumah yang sederhana sampai rumah mewah,
dan rumah susun.
2.1.2.3 Proyek Konstruksi Teknik Sipil/ Proyek Konstruksi Rekayasa Berat
(Heavy Enginering Construction)
Umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang
bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, jembatan, jalan raya, rel
kereta api, dan lain-lain. Jenis proyek ini umunya berskala besar dan
membutuhkan teknologi tinggi.
2.1.2.4 Proyek Konstruksi Industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk jenis ini biasanya proyek industri
yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang
minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya.
Perencanaan dan pelaksanaan membutuhkan ketelitian dan
keahlian/teknologi yang spesifik.
6
b) Wewenang yang dimiliki Pemilik Proyek
Membuat surat perintah kerja (SPK)
Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan
Meminta pertanggung jawaban kepada pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.
Ditinjau dari asal proyek melalui owner di atas, terdapat dua sumber proyek
yang berbeda keadaannya antara lain:
a) Proyek Pemerintah
b) Proyek Swasta
7
2.1.4.1 Lelang
Pelelangan dapat diidentifikasikan sebagai serangkaian kegiatan
untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang
sehat antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik
(Wulframe I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 49).
Macam-macam pelelangan proses pengadaan barang atau jasa dalam
proyek konstruksi yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua
macam pelelangan tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal
peserta lelang. Dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut adalah
penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa.
Sedangkan untuk pelelangan terbuka sendiri adalah pelelangan yang
dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan mampu
(DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, atau klasifikasi
kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan melalui media
massa.
2.1.4.2 Penunjukan Langsung
Yang dimaksud penunjukan langsung adalah konsultan perencana
diundang langsung oleh pemilik proyek (owner) dalam hal ini ada beberapa
pertimbangan yang mendorong pemilik proyek yang mengadakan kerja
sama yaitu, berdasarkan kepada pengalaman kerja yang telah dilakukan oleh
kedua belah pihak, presentasi kerja, atau atas referensi dan masukan dari
pihak lain tentang konsultan yang bersangkutan.
8
2.1.5.1 Design and Build
Istilah design and build merupakan pengertian tentang tata cara
penyelenggaraan proyek di mana proses perencanaan dan proses
pelaksanaan konstruksi proyek dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat
secara hukum melalui kontrak dengan pemberi tugas. Secara umum, untuk
proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola design and build, terdapat 2
pihak yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu pihak pemberi
tugas dan pihak pelaksana pekerjaan. Walaupun demikian, kadang kala
dibutuhkan keahlian lain yaitu konsultan pengawas/ manajemen proyek/
manajemen konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan pihak
pemberi tugas. Tugasnya adalah melakukan dan melaporkan hasil
pengawasan pekerjaan kepada pemberi tugas. Sementara itu, pembiayaan
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan
(dengan tahapan pembayaran), atau dibayarkan setelah pekerjaan selesai
100% dan disetujui oleh pemberi tugas.
2.1.5.2 Turn-Key Project
Project yang dilakukan dengan pola masing-masing pihak yang
terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi pihak pemberi tugas
akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100% dan
telah disetujui oleh pemberi tugas. Dengan kata lain, pelaksana pekerjaan
(Konsultan perencana, konsultan pengawas/manajemen konstruksi dan
kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus atau kombinasi dari pihak-pihak
tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai pekerjaannya selesai 100% dan
disetujui oleh pemberi tugas. Cara ini sanggatlah penting pada saat awal
untuk menyepakati hal-hal mengenai kualitas bangunan, perkiraan nilai
pekerjaan, tata cara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir pekerjaan
2.1.5.3 Fast Track
Sesuai dengan namanya, istilah fast track dapat dibaca sebagai “jalur
cepat”, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan
agar diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil
pekerjaan.
2.1.5.4 Project Delivery
Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang
meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan
9
konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari kontraktor kepada
pemberi tugas.
10
Berkoordinasi dengan pemilik proyek serta pihak-pihak yang terkait
dengan perjanjian atau pihak konsultan spasial lain yang ditunjuk.
Memperjelas outline spesifikasi sesuai bagian bangunan yang dirancang
dan penjelasan mengenai sistem dan peralatan pada bangunan.
Secara garis besar, menurut L. Manaseh dan R.Cunliffe, jenis kantor dapat
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga
yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanya digunakan
dalam waktu yang lama atau panjang.
11
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kantor
merupakan wadah atau suatu tempat untuk sekelompok orang yang
melakukan kegiatan tata usaha.
Dibetuknya sebuah kantor bertujuan untuk memberikan pelayanan
komunikasi dan perekaman suatu informasi secara baik dan terkendali.
1. Menerima Informasi
2. Merekam Informasi
3. Mengatur Informasi
12
tentunya dibuat oleh pihak yang memanfaatkan informasi atau data
tersebut yang telah diatur dengan sistematis di kantor.
4. Memberi Informasi
6. Kegiatan kantor
13
disingkat dengan POAC. Untuk lebih jelasnya kita simak penjelasan
dibawah ini
Perencanaan gedung
Tata ruang kantor
Penerangan atau pencahayaan
Ventilasi
Perlengkapan perralatan dan perabotan kantor
Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
Anggaran (bugeting) perkantoran
Standar kualitas kerja
Sistem informasi dan telekomunikasi
8. Pengorganisasian kantor
14
Penggunaan teknik yang efektif dalam melaksanakan pengawasan
terhadap bawahan.
Penggunaan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi
terhadap bawahan.
Memberikan bantuan kepada karyawan yangtelah menghadapi
kesulitan untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan.
Menyatukan visi misi karyawan dan organisasi.
Perancangan cara komunikasi karyawan, agar komunikasi yang
efektif antara karyawan dengan atasan dapat berjalan sesuai tujuan
dan lancar.
Menggunakan tolak ukur yang adil dalam memberikan upan atau
ggaji kepada karyawan.
10. Pengawasan kantor (Office Controlling)
15
a) Lokasi kantor
b) Gedung
c) Peralatan
d) Interior
16
2.1.7.3 Karakteristik Gedung Perkantoran
Dalam membangun suatu gedung perkantoran ada satu karakteristik
penting yang harus diperhatikan yaitu lokasi. Dalam suatu lokasi yang akan
didirikan sebuah gedung perkantoran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
Dekat dengan gedung perkantoran umum Dilalui oleh kendaraan
umum. Merupakan pusat kegiatan finansial Dekat dengan gedung
pemerintahan
Berdasarkan kelasnya, gedung perkantoran dibedakan menjadi
beberapa kelas, antara lain:
Kelas Premium (dengan luas gedung minimal 20.000 m2 serta
terletak di Sentral Business District)
Kelas A (Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat
bisnis. Kelas B (dengan luas berapa saja dan terletak dialokasi mana saja
namun memiliki kualitas material yang baik dan cukup modern)
Dilihat dari segi kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam hal luas
gedung perkantoran, lokasi, fasilitas serta kualitas material bangunan yang
digunakan.
17
2.1.7.4 Karakteristik Kantor
Tingkat Hunian
Semakin tinggi tingkat hunian maka pendapatan dan keuntungan
semakin besar selain itu tingkat hunian yang tinggi juga meningkatkan
image pada sebuah gedung perkantoran.
Harga Sewa
Harus sesuai dengan keadaan pasar permintaan, dapat bersaing
dan tak berada di bawah harga pasar yang ada. biasanya untuk harga
sewa di hitung per-meter persegi.
Service Charge
Penentuan service charges yang murah belum tentu efektif bagi
penghuni ruang kantor, karena penghuni ruang kantor mengharapkan
tingkat pelayanan yang memuaskan. Biasanya biaya jasa ini sangat
ditentukan oleh besarnya biaya operasional di gedung perkantoran itu
dan dihitung permeter persegi.
Citra/Image
Sebuah perkantoran yang telah memiliki nama besar di
masyarakat baik dalam bentuk -bentuk fisik, fasilitas bangunan, tingkat
pelayanan, maupun kelebihan lain yang dimiliki akan lebih mudah
menarik pengunjung.
18
Unit Pengelola
Fasilitas ini digunakan oleh pengelola, untuk kegiatan
administrasi, pemasaran, dll.
Unit Kantor Sewa
Merupakan ruang kantor yang disewakan kepada penyewa.
Dapat berupa kantor privat (cellular office), kantor semi formal, dan
kantor terbuka (open space).
Ruang Pertemuan/ Rapat
Merupakan tempat berlangsungnya kegiatan konferensi,
pertemuan, dll. akses ke ruang pertemuan harus melalui koridor ataupun
area penerima.
Unit Layanan Umum
Fasilitas yang bersifat komersial, seperti ruang serbaguna, retail,
foodcourt, kafetaria, dll. Area Servis. Melayani kebutuhan sanitasi,
pelayanan kesehatan, dll. dari pengguna bangunan. Sirkulasi-Sirkulasi
vertikal berupa lift diperlukan untuk menghubungkan ruang dari 1 lantai
ke lantai lainnya. Sirkulasi horizontal berupa koridor yang
menghubungkan antar ruang. Gudang digunakan sebagai tempat
menyimpan barang dan perlengkapan dari kantor. Ruang Mekanikal
Elektrikal.
19
Area Buma Rebuild Center ini memiliki luas area sebesar 3,6 ha
dengan terdiri berbagai fasilitas bangunan seperti BRC, Warehouse, Mess
Karyawan, Masjid, bangunan training center Jetty Port dan lain-lain
Fasilitas workshop BRC ini berfungsi untuk melakukan perbaikan
komponen unit alat berat BUMA, dimana saat ini untuk melakukan
perbaikan komponen alat berat dilakukan oleh vendor / pihak rekanan
BUMA.
Proses berbaikan yang telah dilakukan oleh rekanan BUMA saat
ini masih belum bisa mencukupi kebutuhan perbaikan komponen alat berat
yang ada sehingga BUMA berinisiatif untuk melakukan perbaikan secara
mandiri
Pembangunan Fasilitas BRC ini diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan sekitar 20% dari total perkiraan penggantian component OB
Hauler.
20
2.2.1.3 Fasilitas Bangunan Buma Rebuild Center (BRC)
Buma Rebuild Center memiliki beberapa fasilitas bangunan.
Dengan fungsi yang ditujukan untuk menaungi segala kegiatan yang ada
disana serta memenuhi kebutuhan pelaku yang ada di lokasi.
21
2.2.1.3.1 Tahap Pembangunan
Pembangunan fasilitas bangunan BRC direncanakan akan
dibagi menjadi 3 tahap proses pembangunan , antara lain :
Tahap I
Buma Rebuild Center Main Office
(BRC) dan Facilities External Work
Warehouse Pagar Panel
Yard Storage Drainage
Washing Road Pavement
Component Penangkal Petir
Painting
Component
Tahap I , direncanakan mulai pada bulan June 2019 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan
Tahap II
Workshop LC
Masjid
Training Center
Painting & Washing Component
Post Security & Post Pantau
Road Pavement & Jalan paving block
Gerbang/Gate
Yard DCR Storage
Power House include Genset 2 unit (500kva) & Ruang Panel
Gudang TPS B3
Mess Karyawan I
MEP External (Sumur Bor, WTP, STP, FRP, Elektrical (Panel),
PJU, Hydrant system)
Tahap II, direncanakan mulai pada bulan Mei 2020 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan
22
Tahap III
Washing Pad Sarana Olah Raga
Gudang GS Mess Karyawan 2
PIR / WORKSHOP Jetty Port
Tahap III, direncanakan mulai pada bulan Maret 2021 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan.
23
Gambar 4. Tampak Samping Kiri-Kanan Buma Rebuild Center
Sumber : Desain , 2019
24
Gambar 6. Potongan Bangunan Buma Rebuild Center
Sumber : Desain , 2019
25
Gambar 8. Denah Lantai 2 Office
Sumber : Desain , 2019
26
Gambar 10. Potongan Bangunan Office
Sumber : Desain , 2019
27
Keputusan Calon Pemenang yang akan di informasikan oleh
Procurement BUMA
Tanggal 17 Juli 2019
Kick of Meeting Kontraktor pemenang dengan BUMA & BAST Lahan
Tanggal 29 Juli 2019
Mulai perkerjaan Konstruksi
28
penawaran, satu set dokumen dijilid rapi dan diberi pembatas, dikirim
ke :
Procurement PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA, Gedung
Honey Lady lt.9 CBD Pluit, Jl. Pluit Selatan Raya no. 1 Penjaringan
– Penjaringan, Jakarta 14440, DKI Jakarta- Indonesia (cc : Ibu Fie Ting
& Pak Hendrik Gunawan)
Dokumen harus di bungkus dengan amplop coklat dan di lag kemudian
di beri keterangan judul PROYEK BRC BALIKPAPAN TAHAP I pada
bagian depan amplop
Dokumen dikirim pada tanggal 12 June 2019 sebelum pukul 17.00
WIB, jika lebih dari itu dinyatakan gugur Penentuan pemenang proyek
workshop BRC akan diinformasikan oleh Tender Committee BUMA
melalui email dimana sebelumnya sudah dilakukan kualifikasi teknis
oleh team engineering BUMA
Kontraktor diwajibkan untuk memahami dan mengerti isi document
tender yang telah diberikan seperti :
Spesifikasi Material & RKS
Gambar Kerja
BoQ
Draft Kontrak
Dokumen Administrasi Tender
Untuk BOQ, kontraktor diminta menghitung ulang volume dan item
pekerjaan, dan jika terjadi salah perhitungan dan kesalahpahaman akan
menjadi tanggung jawab kontraktor
Jika terjadi perbedaan antara gambar, BoQ, dan spesifikasi material,
yang akan dipakai adalah Spesifikasi Material & RKS kemudian
gambar dan terakhir BOQ
Jika kontraktor masih ragu atas perbedaan itu segera di informasikan ke
BUMA melalui email ke Tender.infra@buma365.onmicrosoft.com
29
BAB 3
TINJAUAN OBYEK KULIAH KERJA PROFESI
Seiring dengan berjalannya waktu serta kerja keras yang dijalani oleh Johan Lensa
dari setiap site/proyek yang ada, disertai dengan adanya kerjasama yang baik dengan bapak
Budikwanto-Kuesar yang saat itu menjabat sebagai Direktur Area di Divisi III (Astra Agro
30
Niaga-Pangkalan Bun). Johan Lensa dipercaya kembali untuk membuka proyek ke-VII di
Pangkalan Bun dengan Pak Sofyan sebagai site Manager disana.
Pada Akhir tahun 1994, BUMA ditarik untuk berkecimpung dalam bisnis kontraktor
tambang, dengan langkah awalnya sebagai subkontraktor PAMA di Kabupaten Berau
Kalimantan Timur tepatnya di sungai Lati, saat Itu BUMA masih bernama PT. Bukit Makmur
Widya. Setelah selesai dengan proyek di sungai Lati, tahun 1995/96, BUMA melanjutkan
sebagai subkontraktor PAMA di Tenggarong ( PT Fajar Bumi Sakti) dan pada tahun 1997
kembali melanjutkan di sungai Lati sampai tahun 1998, dimana PAMA hengkang dari
Kabupaten Berau.
Akhirnya berkat kinerja dan performa yang baik dari BUMA, BUMA yang dahulu
dikenal dengan nama PT. Bukit Makmur Widya mulai berdiri sebagai kontraktor tunggal di
Sungai Lati. Setelah berhasil berkompetisi dengan kompetitor kontraktor lainya selama 3
bulan, akhirnya BUMA memperoleh kepercayaan dari PT. Berau Coal untuk membuka
project Hauling Suaran dan Binungan . Seiring dengan bertambahnya waktu, BUMA terus
melakukan perluasan usaha / ekspansi dengan menambah 2 proyek tambang di Kota
Samarinda tepatnya di Jongkang site BBE yang kemudian disusul dengan berdirinya Site
Lanna di Sei Siring. Akhir tahun 2001 BUMA memperoleh prestasi yang membanggakan
yaitu bendera BUMA dapat berkibar di Adaro, Tanjung Tabalong. Dan di penghujung tahun
2007, ini telah berdiri satu site lagi yaitu Gunung Bayan. Hingga saat ini BUMA menjadi
kontraktor yang bergerak dibidang jasa pertambangan batu bara terbesar kedua
31
3.1.2 Profil PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
Nama badan usaha : PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA
Bentuk badan usaha : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat kantor : The Honey Lady 3rd Floor Lot 301-306 CBD Pluit (Jl.Pluit
Selatan Raya No 1 Penjaringan Jakarta Utara), Jakarta Utara
Jakarta 14440, Indonesia.
Website : deltadunia.com
Didirikan : 1998
Anak Perusahaan : Prime Dig Pte. Ltd
Organisasi Induk : Delta Dunia Makmur
PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang
bergerak di bidang pertambangan batu bara. Saat ini PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan
perusahaan terbesar kedua di Indonesia dalam bidang pertambangan batu bara. PT. Bukit Makmur
Mandiri Utama berdiri pada akhir tahun 1998 dan berpusat di Jakarta.
Bemula dari pengalamannya dalam bisnis alat-alat berat, yang dulunya dikenal dengan nama
PT. Bukit Makmur Widya (BMW), Johan Lensa pemilik PT. Bukit Makmur Widya (BMW)
bertekad untuk mengekspansi usahanya menjadi perusahaan sub-contracting, hingga akhirnya
menjadi perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan batu-bara, yang sekarang
dikenal dengan nama PT. Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA. Semanjak tanggal 6
32
November 2009, PT. Bukit Makmur Mandiri Utama beroperasi sebagai anak perusahaan dari
PT. Delta Dunia Makmur Tbk.
Dengan di dukung oleh keuangan perusahaan yang kuat, serta back up dari dealer
alat berat utama dan pengalaman yang cukup luas, perusahaan akan membuktikan diri
untuk menjadi kontraktor tambang pilihan di Indonesia. PT Bukit Makmur Mandiri Utama
berkantor pusat di Komplek Harmoni Mas Blok A No. 7, 8, 9 Jalan Jembatan Dua Jakarta
Utara dan memiliki 11 job site yaitu :
1. PT. Bukit Makmur Mandiri Utama job site GBPC (Gunung Bayan Pratama Coal),
Muara Tae, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
2. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan.
3. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site MGM – Batu Tua, Kalimantan Tengah.
4. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Indomura Kencana, Kalimantan
Tengah.
5. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site BBE – Teluk Dalam Samarinda,
Kalimantan Timur.
6. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Berau Coal - Binungan, Kalimantan
Timur.
7. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Kideco Jaya Agung, Kalimantan Timur.
8. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site LHI - CHM, Kalimantan Timur.
9. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Berau Coal - Lati, Kalimantan Timur.
10. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site PIK ( Perkasa Ina Kerta) Bengalon,
Kalimantan Timur.
11. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Arutmin, Senakin
Kalimantan Selatan.
33
eksplorasi, penambangan, hauling, barging dan proses konsultasi penambangan dalam
memecahkan masalah Mitra-kerja. Penyediaan jasa ini untuk melayani kebutuhan Mitra- kerja
BUMA yang beragam, dari yang ingin bersama-sama terlibat dalam detil proyek sampai
dengan Mitra-kerja yang hanya berpatokan pada total produksi saja.
BUMA menjadi preferred atau pilihan karena menganggap para stakeholdernya adalah
mitra-kerja yang sejajar serta memiliki kepentingan dan arah yang sama dengan keinginan yang
aktif positif dalam kerjasama untuk keuntungan jangka panjang bersama. BUMA bekerja sama
dengan Mitra-kerja, bahu membahu dan saling meminta dan memberi masukan demi mencapai
tujuan dengan cara yang lebih baik terus menerus. BUMA secara konsisten terus
memperkuat reputasi tepercaya yang selama ini telah didapatkan kepada seluruh Pihak
Yang Berkepentingan, membangun keterdekatan bisnis dan relasional pada segala
tingkatan organisasi yang melebihi para pesaingnya. BUMA Preferred karena
senantiasa mendengar dan merespon dengan cepat serta tuntas untuk membantu Mitra-
kerja dalam merealisasikan profit yang diinginkannya.
Misi diterjemahkan sebagai suatu cara untuk mencapai visi BUMA, hal-hal kunci
yang mutlak harus dilakukan agar visi dapat diraih. Pernyataan misi BUMA adalah
Menyediakan jasa penambangan menyeluruh yang tepercaya melalui SDM yang
kompeten, kualitas engineering yang tinggi, efisien proses, budaya keselamatan kerja,
kesehatan dan lingkungan, serta keterlibatan dalam pengembangan komunitas ( To
provide trusted total mining services through competent people, high quality
engineering, efficient process, SHE culture and community development involvement).
34
3.1.3.3 Nilai Perusahaan
Bila tujuan Visi dan Misi adalah sebagai pedoman arah dan bagaimana
pencapaiannya, maka B'Values adalah pedoman nilai- nilai dan perilaku dalam usaha
BUMA untuk mencapai cita-cita tersebut. B'Values mengikat dan harus dijalankan oleh
semua komponen BUMA secara menyeluruh yaitu Management, Karyawan dan hasil
yang dibuat oleh mereka dalam hal ini adalah sistem, organisasi dan keputusan - keputusan
yang dibuat. Pernyataan B'Values adalah sebagai berikut:
Perilaku kunci yang diharapkan berdasarkan Nilai Perusahaan adalah sebagai berikut:
Keunggulan
Melalui Proaktif, Berdasarkan Keunggulan, dan Pengembangan Berkelanjutan
Kepedulian
Menuju Kepuasan Pelanggan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Fokus pada
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
Integritas
Yang mencakup Kepatuhan, Kepercayaan, dan Etis
Kerja Tim
Melalui Kolaborasi
35
Untuk memberikan yang terbaik kepada para pemangku kepentingan, BUMA terus
berusaha untuk Keunggulan Operasional di semua bidang operasinya dengan menerapkan 6
(enam) pilar kerangka strategi berdasarkan nilai-nilai perusahaan sebagai fondasi dari semua
itu, diinternalisasi di semua tingkatan dan fungsi dari organisasi.
36
5. Hubungan Kemitraan
Mengembangkan kemitraan jangka panjang yang andal, dapat dipercaya, dengan
berbagai mitra bisnis dan pemangku kepentingan yang diterjemahkan ke dalam
penciptaan nilai.
6. People Development
Terus melatih dan mengembangkan sumber daya manusianya untuk menghasilkan
bakat-bakat yang sangat terampil yang berfungsi untuk membawa nilai tambahan
untuk operasi saat ini dan menumbuhkan Perusahaan ke masa depan yang lebih cerah.
Keenam pilar ini dilakukan berdasarkan fondasi Nilai-Nilai Korporasinya - B'Excite
Identitas brand (logo) suatu perusahaan adalah aset berharga dan memiliki integritas
terhadap image publik yang harus dilindungi dan dipelihara kelangsungannya. BUMA
yang saat ini dimililiki oleh PT Dunia Makmur Tbk memiliki tantangan dan konsekuensi
sebagai akibat dari status anak perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Karenanya adalah
penting untuk meningkatkan kinerjanya, khususnya yang berhubungan dengan finansial
dan infrastruktur profesionalnya. Dengan konsekuensi ini, BUMA memerlukan image
baru yang lebih positif yang mencerminkan visi dan kinerja BUMA.
Huruf “M” yang dibentuk dalam logo BUMA menggambark an dua tangan yang
sedang berpegangan, yang terdiri dari kombinasi warna biru yang melambangkan
profesionalisme, dan warna jingga yang melambangkan optimisme. Sedangkan warna
hijau melambangkan “ prosperity” (kemakmuran) bagi para stakeholdernya. Disamping
itu, bentuk dua tangan yang berpegangan tersebut menunjukkan kepedulian BUMA yang
tinggi terhadap pelanggan dan juga karyawannya.
37
Nama Proyek
Lingkup Pekerjaan
BUMA mengadakan pekerjaan EPC (Engineering,
Procurement and Construction) fasilitas workshop kendaraan
berat dan infrastruktur terkait pada tahun 2012 untuk mendukung
Kontrak Jasa Pertambangan yang telah terjalin dengan PT Adaro
Lokasi
Indonesia sebelumnya.
38
Lingkup Pekerjaan
Nama Proyek Buma mengadakan pekerjaan epc (engineering,
Batukajang Mine Infrastructures procurement and construction/rekayasa, pengadaan dan
konstruksi) fasilitas workshop kendaraan berat dan infrastruktur
terkait di batukajang, kalimantan timur untuk mendukung
Lokasi kontrak jasa pertambangan yang telah terjalin dengan pt kideco
Batukajang, Kalimantan Timur, jaya agung sebelumnya.
Indonesia
Pekerjaan tersebut meliputi desain, pengadaan dan konstruksi
Klien atas:
PT Kideco Jaya Agung • Fasilitas akomodasi 1200 orang serta infrastruktur terkait
seperti tenaga pembangkit dan distribusi, pasokan air dan
Nilai fasilitas perawatan, fasilitas perawatan saluran pembuangan,
$5,500,000 pekerjaan-pekerjaan mekanik (pendeteksi kebakaran dan
sistem perlindungan, pemipaan bahan bakar dan air), dapur
dan ruang makan, ruangan-ruangan rekreasi, penatu dan
Periode toko sandang dan pangan, masjid dan rumah-rumah penjaga.
Januari 2008 - Oktober 2010 Pekerjaan juga termasuk jalan akses, pemagaran, drainase
dan konstruksi tanah
• 2X500 kl penyimpanan bahan bakar, pemompaan, sistem
distribusi
• Gardu penyimpanan, pabrik emulsi dan fasilitas-fasilitas
terkait
• Konstruksi jembatan timbang
39
Lingkup Pekerjaan
Nama Proyek BUMA melaksanakan Konstruksi Underpass/Jalan
Batukajang Mine Infrastructures Terowongan untuk PT Adaro Indonesia di situs
Paringin milik mereka di Kalimatan Selatan.
Lokasi
Batukajang, Kalimantan Timur,
Indonesia Pekerjaan tersebut terdiri atas konstruksi terhadap
Pipa Baja Spiral Multi Plat Underpass berukuran
diameter 24 m x lebar 23 m x panjang 100 m serta
Klien
jalur masuk dan tanggul jalan terkait. Struktur
PT Kideco Jaya Agung
underpass terkait meliputi konstruksi atas 2,4 km
jalan masuk, gali dan urug tanggul melebihi
Nilai 450.000.000 bcm, jalan trotoar berbahan batu yang
$5,500,000 dihancurkan, bangunan terjun air dan struktur
beton dinding penahan.
Periodeq
Januari 2008 - Oktober 2010
Pekerjaan dilakukaan secara independen oleh tim
BUMA dengan memanfaatkan Peralatan yang
dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan. Konstruksi
tersebut merupakan bukti kemampuan BUMA
dalam memberikan layanan terintegrasi dan
menyeluruh dari pertambangan dan infrastruktur
terkait, yakni dari lubang menuju pelabuhan. Hal
ini juga menunjukkan kapabilitas BUMA dalam
hal Desain dan Konstruksi Lapangan.
Gambar 17. Contoh Proyek BUMA
Sumber : desain, 2018
40
Nama Proyek Lingkup Pekerjaan
BINUNGAN Megashop &
Saat ini BUMA sedang mengadakan pekerjaan EPC
Infrastructure
(Engineering, Procurement and Construction/Rekayasa,
Pengadaan dan Konstruksi) fasilitas workshop Kendaraan
Lokasi Berat dan infrastruktur terkait di Binungan, Kalimantan
Binungan, Kalimantan Timur, Timur untuk mendukung Kontrak Jasa Pertambangan yang
Indonesia telah terjalin dengan PT Berau Coal Indonesia sebelumnya.
Client
PT Berau Coal Indonesia Pekerjaan tersebut meliputi Desain, Pengadaan,
Penciptaan, Instalasi/Konstruksi fasilitas workshop HV
dan LV dan fasilitas- fasilitas terkait yang meliputi 14
Nilai bagian (12 meter untuk setiap bagiannya) Pekerjaan Baja
$2,200,000 (new) Konstruksi yang melebihi 1200 ton, Depot Minyak dan
Sistem Distribusi, Sistem Udara Terkompresi, Pekerjaan-
Periode Pekerjaan Mekanis dan Listrik, Pasokan Air dan Fasilitas
February 2016 - sekarang Perawatan serta fasilitas-fasilitas infrastruktur terkait, seperti
bantalan penyuci, kantor, pusat pelatihan, gudang, lapangan
penyimpanan dan fasilitas-fasilitas pengolahan limbah.
41
3.2 TINJAUAN OBYEK PERENCANAAN
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Saya laksanakan di PT. Bukit Makmur Mandiri
Utama (BUMA) selama kurang lebih 75 hari, terhitung 55 hari kerja mulai tanggal 08 Juli
2019 s/d 20 September 2019 . Obyek yang Saya laksanakan adalah perencanaan Buma Rebuild
Center (BRC) di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
3.2.1 Latar Belakang Proyek
42
3.2.2 Lokasi Proyek
Lokasi tapak berada di area pertambangan. Berada di bekas lokasi PT. Kalangan
Kalimas atau lokasi berada kurang lebih 12 km dari hotel Platinum Balikpapan atau 1,5 km
dari pelabuhan Ferry Kariangau Balikpapan.
Tahap II
1. Workshop LC
2. Masjid
3. Training Center
4. Painting & Washing component
5. Pos Security & Pos Pantau
6. Road Pavement & Jalan Paving Blok
7. Gerbang/Gate
43
8. Yard DRC Storage
9. Power Hoiuse include Genset 2 unit (500 kva) & Ruang Panel
10. Gudang TPS B3
11. Mess Karyawan
12. MEP Eksternal (Sumur Bor, WTP,STP, FRP, Elektrikal (Panel), PJU, Hydrant
System)
Tahap III
1. Washing Pad 4. Sarana Olahraga
2. Gudang GS 5. Mess Karyawan 2
3. PIR/Workshop 6. Jetty Port
Berikut adalah langkah – langkah pada saat melakukan kerja praktik bidang perencanaan
atau Infrastruktur di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama antara lain :
3.2.4.1 Pengenalan
Hal ini dilakukan agar memahami kondisi tempat kerja praktik dan kondisi proyek
yang sedang dikerjakan, termasuk di dalamnya pengenalan dengan staf kantor, Karyawan
yang bekerja di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama terutama Busdev Infrastructure, dan
Pengenalan akan proyek yang sedang dikerjakan.
3.2.4.1 Pengarahan
Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan
pembangunan Buma Rebuild Center , diberikan pengarahan terlebih dahulu dari pihak
koordinator divisi perencanaan
3.2.4.1 Pemberian Tugas
44
BAB 4
LAPORAN KEGIATAN
Pengenalan dilakukan di hari pertama masuk kegiatan kuliah kerja profesi, tanggal
8 Juli 2019 bertempat di Head Office Buma yang beralamatkan di Gedung Honey Lady
Lantai 9, CBD Pluit, Jl. Pluit Selatan Raya No.1, Penjaringan, Jakarta Utara.
45
Pengenalan pertama dengan karyawan di tempat Kuliah Kerja Praktek. Koordinator
KKP yakni Bapak Eko Rasyanto Harimurti. Selanjutnya diperkenalkan dengan
karyawan/ anggota Busdev Infra yang lain dari nama hingga posisi atau jabatan di bidang
Untuk memberikan kejelasan identitas serta dapat mengakses fasilitas dalam kantor,
maka diberikan ID Card atau tanda pengenal resmi sementara yang wajib digunakan
selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi serta surat perjanjian untuk mengikat
kedua belah pihak yang bersangkutan.
46
4.2.2 Pengarahan
47
Gambar 23. Berkas Gambar Proyek BRC Yang Dipelajari
Sumber : potret pribadi
Gambar 27. Rendering Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Eksterior Main Office
Sumber : desain 2019
49
4.3.3 Revisi dan Penyajian Desain
Tahap kegiatan revisi dan penyajian desain dilaksanakan di minggu ke-4 hingga
minggu ke-7. Dari hasil pengembangan desain, akan dilakukan asistensi kepada coordinator
guna mencapai desain yang sesuai. Revisi biasa dilakukan di akhir pekan.
4.3.3.1 Penyajian Desain 1
Penyajian desain 1 merubah desain eksisting cukup banyak. Dilihat dari fasad yang
menjadi dominan kaca dengan motif abstrak memberi kesan estetika tersendiri. Dengan
model mengeliling menjadikan pencahayaan alami dalam ruang merata.
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, bahan kaca yang dominan menjadikan anggaran
biaya menjadi tinggi. Selain itu dibuatnya motif dan melingkar akan menciptakan kesulitan
dalam pemasangan serta menciptakan kesan monoton.
Penyajian desain 2 tidak merubah desain cukup banyak dari desain eksisting . Dilihat
dari fasad belakang yang menjadi dominan jendela kaca dengan rangka kusen memberi kesan
estetika perulangan yang berirama. Dengan model mengeliling menjadikan pencahayaan
alami dalam ruang cukup. Fasad depan dengan ornamen garis vertical menjadikan bangunan
terlihat tinggi, dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai identitas.
50
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, fasad bagian depan kurang menarik, sehingga
diminta untuk mengembangkan desain kembali.
Penyajian desain 2 tidak merubah desain cukup banyak dari desain 2 . Fasad depan
dengan ornamen garis vertical , diubah benjadi bentuk GRID kotak agar fasad terlihat lebih
bergaya modern minimalis, tetap dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai
identitas..
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, fasad bagian depan kurang lagi menarik,
sehingga diminta untuk mengembangkan desain kembali.
Penyajian desain 4 lebih mengeksplore dari desain 3 . Fasad depan dengan ornamen
garis vertical pada jendela di bagian tangga guna memperlihatkan sirkulasi 2 elevasi, bentuk
GRID kotak yang bertujuan agar fasad terlihat lebih bergaya modern minimalis, diterapkan
lebih meluas dan hamper menutup seluruh dinding tampak depan. Grid dibuat beda elevasi
51
untuk menciptakan tekstur sekaligus motif alami yang tetap dengan satu bagian blok untuk
brand logo BUMA sebagai identitas..
Revisi dari penyajian desain 4 yakni, tambahkan vegeasi di depan dinding ornament
grid. Guna menciptakan kesan alami dan meghilagkan kejenuhan dari segi bentuk yang
berulang.
Dari visualisasi 3 dimensi desain akhir eksterior akan dilanjutkan dengan proses
rendering untuk mencapai hasil maksimal.
52
Gambar 35. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Depan Main Office
Sumber : desain, 2019
Gambar 37. Rendering Visualisasi 3Dimensi Perspektif Fasad Depan Main Office
Sumber : desain, 2019
53
Gambar 38. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Samping Kanan Main Office
Sumber : desain, 2019
Gambar 39. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Samping Kiri Main Office
Sumber : desain, 2019
Gambar 40. Rendering Visualisasi 3Dimensi Perspektif Fasad Belakng Main Office
Sumber : desain, 2019
54
BAB 5
EVALUASI KEGIATAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi
masalah merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut
akan digunakan sebagai titik tolak pendekatan penanganan perencanaan. Identifikasi
permasalahan tersebut dilakukan pada komponen – komponen perancangan yang telah di
lakukan secara bertahap.
Tahap kegiatan evaluasi akhir dilaksanakan di minggu ke-8 atau minggu terakhir.
Dari hasil penyajian desain, akan dilakukan evaluasi akhir bersama coordinator guna
mencapai desain akhir yang sesuai dengan kebutuhan, pencapaian desain dan budget.
Selama proses penyajian desain, terpilihlah desain 4. Dimana desain 4 lebih
mengeksplore dari desain 3 . Fasad depan dengan ornamen garis vertical pada jendela di
bagian tangga guna memperlihatkan sirkulasi 2 elevasi, bentuk GRID kotak yang bertujuan
agar fasad terlihat lebih bergaya modern minimalis, diterapkan lebih meluas dan hamper
menutup seluruh dinding tampak depan. Grid dibuat beda elevasi untuk menciptakan tekstur
sekaligus motif alami yang tetap dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai
identitas. Revisi dari penyajian desain 4 yakni, tambahkan vegeasi di depan dinding ornament
grid. Guna menciptakan kesan alami dan meghilagkan kejenuhan dari segi bentuk yang
berulang.
55
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dalam melakukan kegiatan kerja profesi di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama selama kurang
lebih 60 hari ini, saya diposisikan sebagai drafter atau juru gambar yang bertugas untuk
membantu tenaga ahli arsitektur dalam mengerjakan proyek ini khususnya membantu di
pengerjaan visualisasi 3 dimensi pembangunan proyek BRC Tahap 1.
Dalam pelaksanaannya, saya juga dibimbing untuk berfikir sebagai seorang arsitek yang
bertanggung jawab dan disiplin. Dari pengalaman dan informasi tersebut, dapat disimpulkan
secara umum bahwa Pelaksanaan kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sebagai
bahan pengamatan dan bahan komparasi antara teori-teori ilmiah yang di dapat di bangku kuliah
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan selama proses perencanaan.
Dapat disimpulkan secara khusus, bawasanya tahap pertama yang harus dilakukan oleh
perencana adalah membuat suatu planning mengenai pembagian pekerjaan sesuai dengan jadwl
kerja agar dapat tercapai efektifitas waktu. Peran sebuah tim sangat dituntut dalam pengambilan
sikap yang cepat dan tepat sehingga apa yang menjadi keinginan client dapat teropenuhi, serta
kepuasan kedua belah pihak dapat tercapai. Serta peralatan yang lengkap dalam suatu perusahaan
konsultan perencana sangat menentukan lancarnya pekerjaan perancangan.
Setelah melakukan kegiatan kerja praktek ini, dari saya sebagai mahasiswa kuliah kerja
profesi (KKP) Jurusan Arsitektur ITN Malang ingin memberikan sedikit kritik saran demi
kemajuan Prodi.
Pelaksanaan kuliah kerja profesi harus terus berjalan agar mahasiswa dapat mempunyai
pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan.
Untuk itu perlu adanya bimbingan secara intensife bagi mahasiswa kuliah kerja profesi sehingga
pelaksanaan kerja prakt5ek tersebut berjalan secara maksimal.
56
LAMPIRAN
57