Anda di halaman 1dari 57

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan silabus dan kurikulum Pendidikan Jurusan Arsitektur S-1,


mahasiswa dididik untuk mampu mengembangkan penalaran dan keilmuan serta daya
analisa mahasiswa yang di laksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang bersifat
edukasi dan diskusi, yang secara langsung mendukung pencapaian tujuan kegiatan
proses belajar mengajar. Salah satu bentuk penerapan kegiatan tersebut adalah melalui
pelaksanaan program Kuliah Kerja Profesi di lingkungan perusahaan atau instansi yang
berhubungan dengan bidang ilmunya.
Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata-kuliah yang wajib ditempuh
dalam semester VII oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang sesuai dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019 dan bermaksud memberi kesempatan
kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis
sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka pengembangan ilmu. KKP juga
merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal Mahasiswa menghadapi
tantangan pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.
Tempat KKP terpilih yaitu di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama atau biasa disebut
BUMA. BUMA berdiri sejak tahun 1998 dimana merupakan kontraktor penambangan
batubara independen terbesar kedua di Indonesia .Yang juga memiliki pekerjaan pada
bidang perencana atau Bussines Development Infrastructure yang memiliki jobdesk
perencanaan pembangunan fasilitas tambang. Seperti workshop, main office, dan
banyak lagi yang dibutuhkan di site tambang BUMA.
Proyek yang digunakan sebagai obyek KKP ini adalah “Proyek Buma Rebuild
Center PT.Bukit Makmur Mandiri Utama” di Balikpapan., Kalimantan Utara. Area
Buma Rebuild Center ini memiliki luas area sebesar 3,6 ha dengan terdiri berbagai
fasilitas bangunan seperti Office, workshop, Warehouse, Mess Karyawan, Masjid,
bangunan training center Jetty Port dan lain-lain.
Fasilitas workshop BRC ini berfungsi untuk melakukan perbaikan komponen unit
alat berat BUMA, dimana saat ini untuk melakukan perbaikan komponen alat berat
dilakukan oleh vendor / pihak rekanan BUMA.

1
Pada proyek ini, saya bertindak sebagai asisten perencanaan dan drafter yang ikut
serta dalam merencanakan dan mengerjakan Gambar Perencanaan. Perencanaan proyek
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak, tanpa terkecuali
sehingga dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan ke dalam
sebuah proyek di mana dalam hal ini pada bidang perencanaan.

1.2. TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam proses kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
bidang perencanaan ini antara lain:

1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam suatu perencanaan pembangunan


2. Mengetahui hubungan-hubungan kerja yang terorganisir dalam sebuah proyek
perencanaan
3. Mengetahui proses perencanaan pembangunan
4. Memahami proses perencanaan pembangunan mulai dari proses pembuatan KAK
(Kerangka Acuan Kerja) hingga pengerjaan gambar arsitektur.
5. Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin atau muncul dalam sebuah
proyek konstruksi, mengetahui penyebab dan dampak yang ditimbulkan, serta cara
untuk mengatasinya.

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup pekerjaan yang akan dibahas dalam proyek ini adalah pembahasan
mengenai pekerjaan perencanaan arsitektural, dan lanskap pada proyek ini berupa
gambar perencanaan arsitektur. Perencanaan dilaksanakan antara bulan Juli –
September 2019.
Pada ketentuannya, kerja praktik dilakukan selama 55 hari dengan ketentuan kerja
minimal bulan, terhitung tanggal 08 Juli – 20 September.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


1.4.1. Pengamatan dan Pelaksanaan Praktik Kerja

Pengamatan dan pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan cara terjun langsung
dalam proses gambar arsitektural, dan berunding bersama pembimbing KKP yang
merupakan senior development pada waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh seni proyek. Jadwal pekerjaan disusun sesuai dengan kebutuhan dan

2
time schedule yang sudah dibuat dari Infrastructure development PT.Bukit Makmur
Mandiri Utama. Hal yang saya lakukan pada proses KKP dilaksanakan adalah :

 Mempersiapkan kelengkapan administrasi KKP dari Universitas melalui dosen


pengampu mata kuliah KKP dan juga proposal pengajuan serta surat persetujuan
dari pihak PT. Bukit Makmur Mandiri Utama.
 Morning Brifing bersama seluruh anggota Infrastructure development setiap pagi
sebelum memulai pekerjaan untuk penyamaan persepsi tentang apa yang akan
dikerjakan.
 Membuat usulan desain bangunan yang akan dibangun sesuai dengan fungsi yang
telah ditentukan.
 Melakukan pekerjaan dari pembagian tugas gambar pelaksanaan.

1.4.2. Pengumpulan Data


1.4.2.1. Pengamatan Data Tidak Langsung
Mencari Informasi secara tidak langsung dengan cara mengerjakan gambar
kerja setelah pekerjaan survey lapangan oleh senior tentang obyek yang
dirancang. Guna mendapatkan data nyata dan memastikan gambar yang
dirancang sesuai dengan standar-standar.
1.4.2.2. Konsultasi
Melakukan interaksi dengan pihak-pihak terkait dalam perencanaan proyek
ini, dengan Tanya jawab dan diskusi. Konsultasi ini dimaksud untuk
memperoleh data dan untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul pada
saat proses desain.
1.4.2.3. Referensi Buku dan Internet
Melakukan pencarian informasi tentang data terkait melalui media buku
dan internet sebagai pendukung dalam mendapatkan data yang maksimal
sebagai patokan perencanaan.

1.4.3. Sistematika Dalam Penulisan Laporan

Menjelaskan tentang gambaran pembahasan masing-masing bab yang ada


sesuai sistematika pada laporan ini. Berikut adalah penjelasannya:

3
 BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang pelaksanaan KKP, Tujuan dan saran ,
lingkup pekerjaan dan sistematika penulisan laporan KKP.
 BAB II KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang kajian pustaka dengan materi yang terkait dengan
bidang amatan di mana dalam hal ini adalah pusat layanan kesehatan, perkantoran
dan niaga.
 BAB III TINJAUAN OBYEK KKP
Menjelaskan tentang profil proyek yang meliputi data owner (pemilik),
proses perencanaan proyek yang nantinya di rencana. Selain itu juga menjelaskan
tentang organisasi dalam proyek yang meliputi hubungan antar pihak dan
organisasi dalam pihak proyek perencanaan dan deskripsi penugasan tim
perencanaan proyek.
 BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan tentang kegiatan yang telah di lakukan baik secara sistem
pengelolaan (manajemen pengelolaan proyek) maupun laporan teknis
pelaksanaan pada proyek perencanaan pusat layanan kesehatan, perkantoran dan
niaga dibidang perencanaan.
 BAB V EVALUASI KEGIATAN
Menjelaskan tentang evaluasi kegiatan selama waktu pengamatan
berlangsung juga menjelaskan permasalahan-permasalahan yang muncul selama
proses perencanaan berlangsung beserta solusi yang dilakukan oleh perencanaan.
 BAB VI KESIMPULAN
Menjelaskan kesimpulan yang dapat di tarik dari hasil pengamatan KKP
dibidang perencanaan dan saran yang dapat diberikan dalam proses perencanaan
proyek KKP.
 LAMPIRAN

Menyajikan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dan foto pendukung selama


proses KKP Berlangsung seperti suasana rapat/koordinasi, gambar perencanaan
yang dihasilkan sebagainya.

4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN LITERATUR


2.1.1 Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu
dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang
telah digariskan.
Menurut D.I. Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang
dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas
(gedung, jalan, jembatan, bendungan dll) atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan
kegiatan yang bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber
daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.

2.1.2 Pengertian Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan
kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan
manusia yang makin beragam menuntut industri jasa konstruksi, membangun
proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman bidang tersebut. Secara
umum klasifikasi /jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
2.1.2.1 Proyek Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung
perkantoran, sekolah, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi
biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi.
Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan
detail. Untuk proyek-proyek pemerintah, proyek bangunan gedung ini
dibawahi oleh DPU sub Dina Cipta Karya.

5
2.1.2.2 Proyek Bangunan Perumahan/Pemukiman (Recidential Construction/
Real Estate)
Proyek pembangunan perumahan/pemukiman berbeda dengan proyek
bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klise pembangunannya
serempak dengan penyerahan sarana dan prasarana penunjangnya, jadi
memerlukan perencanaan infrastruktur dri perumahan tersebut (jaringan
transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan
pemukiman ini ada yang dari rumah yang sederhana sampai rumah mewah,
dan rumah susun.
2.1.2.3 Proyek Konstruksi Teknik Sipil/ Proyek Konstruksi Rekayasa Berat
(Heavy Enginering Construction)
Umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang
bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, jembatan, jalan raya, rel
kereta api, dan lain-lain. Jenis proyek ini umunya berskala besar dan
membutuhkan teknologi tinggi.
2.1.2.4 Proyek Konstruksi Industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk jenis ini biasanya proyek industri
yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang
minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya.
Perencanaan dan pelaksanaan membutuhkan ketelitian dan
keahlian/teknologi yang spesifik.

2.1.3 Sumber Proyek

Pemilik/owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau


pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.

a) Tugas Pemilik Proyek


 Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek
 Mengadakan kegiatan administrasi proyek
 Memberi tugas kepada untuk melaksanakan pekerjaan proyek
 Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK)
 Menerima proyek yang telah selesai dikerjakan oleh kontraktor.

6
b) Wewenang yang dimiliki Pemilik Proyek
 Membuat surat perintah kerja (SPK)
 Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan
 Meminta pertanggung jawaban kepada pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
 Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.

Ditinjau dari asal proyek melalui owner di atas, terdapat dua sumber proyek
yang berbeda keadaannya antara lain:

a) Proyek Pemerintah

Syarat resmi untuk menangani proyek pemerintah adalah harus


berbadan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar kontraktor
selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan.

Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan


Umum (DPU) berhak mendapatkan proyek dari pemerintah maupun dari
pihak swasta. Dalam melaksanakan proyek pemerintah, kontraktor
mendapatkan pengawasan dari dinas jawatan gedung-gedung, konsultan
ahli, dan pemberi tugas (owner). Untuk melaksanakan sebuah proyek, harus
diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan
mengadakan proses pemeriksaan guna mengatur keuangan yang
berhubungan dengan uang pemerintah.

b) Proyek Swasta

Bila pemberi tugas (owner) berbentuk perusahaan pada umumnya


direkrut perusahaan mengangkat seorang pemimpin proyek tidak jarang
perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi
pekerjaan proyek.

2.1.4 Cara Mendapatkan Proyek


Secara umum terdapat du acara mendapatkan proyek, yaitu:

7
2.1.4.1 Lelang
Pelelangan dapat diidentifikasikan sebagai serangkaian kegiatan
untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang
sehat antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik
(Wulframe I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 49).
Macam-macam pelelangan proses pengadaan barang atau jasa dalam
proyek konstruksi yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua
macam pelelangan tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal
peserta lelang. Dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut adalah
penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa.
Sedangkan untuk pelelangan terbuka sendiri adalah pelelangan yang
dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan mampu
(DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, atau klasifikasi
kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan melalui media
massa.
2.1.4.2 Penunjukan Langsung
Yang dimaksud penunjukan langsung adalah konsultan perencana
diundang langsung oleh pemilik proyek (owner) dalam hal ini ada beberapa
pertimbangan yang mendorong pemilik proyek yang mengadakan kerja
sama yaitu, berdasarkan kepada pengalaman kerja yang telah dilakukan oleh
kedua belah pihak, presentasi kerja, atau atas referensi dan masukan dari
pihak lain tentang konsultan yang bersangkutan.

2.1.5 Tata Cara Penanganan Proyek


Dalam sebuah proyek arsitektur selalu memerlukan keputusan tentang
tata cara salah terima hasil pekerjaan. Uraian mengenai penyerahan hasil
pekerjaan (project Delivery) tidak dapat dipisahkan dengan keputusan awal
tentang bagaimana perancangan proyek akan diselenggarakan, akan tetapi
sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai project delivery, ada baiknya
dijelaskan sedikit tentang beberapa istilah proyek untuk menyamakan persepsi.

8
2.1.5.1 Design and Build
Istilah design and build merupakan pengertian tentang tata cara
penyelenggaraan proyek di mana proses perencanaan dan proses
pelaksanaan konstruksi proyek dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat
secara hukum melalui kontrak dengan pemberi tugas. Secara umum, untuk
proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola design and build, terdapat 2
pihak yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu pihak pemberi
tugas dan pihak pelaksana pekerjaan. Walaupun demikian, kadang kala
dibutuhkan keahlian lain yaitu konsultan pengawas/ manajemen proyek/
manajemen konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan pihak
pemberi tugas. Tugasnya adalah melakukan dan melaporkan hasil
pengawasan pekerjaan kepada pemberi tugas. Sementara itu, pembiayaan
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan
(dengan tahapan pembayaran), atau dibayarkan setelah pekerjaan selesai
100% dan disetujui oleh pemberi tugas.
2.1.5.2 Turn-Key Project
Project yang dilakukan dengan pola masing-masing pihak yang
terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi pihak pemberi tugas
akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100% dan
telah disetujui oleh pemberi tugas. Dengan kata lain, pelaksana pekerjaan
(Konsultan perencana, konsultan pengawas/manajemen konstruksi dan
kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus atau kombinasi dari pihak-pihak
tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai pekerjaannya selesai 100% dan
disetujui oleh pemberi tugas. Cara ini sanggatlah penting pada saat awal
untuk menyepakati hal-hal mengenai kualitas bangunan, perkiraan nilai
pekerjaan, tata cara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir pekerjaan
2.1.5.3 Fast Track
Sesuai dengan namanya, istilah fast track dapat dibaca sebagai “jalur
cepat”, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan
agar diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil
pekerjaan.
2.1.5.4 Project Delivery
Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang
meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan
9
konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari kontraktor kepada
pemberi tugas.

2.1.6 Tahap Perancangan


Proses perancangan dalam praktik profesional dikelola melalui tahapan
proses perancangan sebagai berikut :
2.1.6.1 Konsep Desain
 Menjabarkan keinginan pemilik proyek menjadi kerangka acuan kerja
sehingga dapat dipahami tim perancang atau menjabarkan kerangka
acuan kerja yang sudah ada dari pemilik proyek dan melakukan studi
awal perancangan.
 Membuat konsep perancangan mulai dari program ruang sampai dengan
sketsa-sketsa, berupa alternatif-alternatif yang bisa dipilih pemilik
proyek.
2.1.6.2 Perancangan Skematik
 Mewujudkan konsep/gagasan dalam gambar skematik site/lokasi, denah,
bentuk bangunan (tampak) dan outlite spesifikasi yang akan digunakan
dalam pengembangan, pada tahap ini disiplin lain seperti dan M/E sudah
memberikan arahannya.
 Membantu pemilik proyek membuat rancangan yang masih dalam batas
anggaran.
 Membantu pemilik proyek dengan membuat rancangan yang
marketable.
 Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perancangan
proyek dan proses perjanjian serta berkonsultasi dengan pihak-pihak
yang terkait.
2.1.6.3 Pengembangan Rancangan
 Mewujudkan rancangan skematik dalam skala yang lebih jelas dan
detail.
 Mengkoordinasi tim perancang dengan basis pengetahuan komprehensif
untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang
timbul pada proses pembuatan gambar kerja.

10
 Berkoordinasi dengan pemilik proyek serta pihak-pihak yang terkait
dengan perjanjian atau pihak konsultan spasial lain yang ditunjuk.
 Memperjelas outline spesifikasi sesuai bagian bangunan yang dirancang
dan penjelasan mengenai sistem dan peralatan pada bangunan.

2.1.7 Kantor / Office

Secara garis besar, menurut L. Manaseh dan R.Cunliffe, jenis kantor dapat
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

 Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk


toko, disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan transportasi.
 Industrial office
Jenis perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan
pabriknya.
 Professional office
Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan
merupakan perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relatif kecil.
 Institutional/ Governmental office

Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga
yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanya digunakan
dalam waktu yang lama atau panjang.

2.1.7.1 Definisi Kantor


Terdapat beberapa pendapat yang menyatakan pengertian
kantor antara lain Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI), Kantor
merupakan sebuat balai (Ruang, gedung dan rumah) tempat yang digunakan
untuk mengurus suatu pekerjaan (suatu instansi atau perusahaan); tempat
bekerja.
Pengertian kantor secara sempit kantor merupakan suatu unit
organisasi yang terdiri dari tiga unsur antara lain tempat, personil dan
operasi ketatausahaan untuk membantu pimpinan suatu organisasi.
Tempat adalah sebuah ruangan, komplek, gedung, serta perabot-
perabot dan perlengkapannya, contohnya seperti mesin-mesin kantor dan
perlengkapan lainnya.

11
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kantor
merupakan wadah atau suatu tempat untuk sekelompok orang yang
melakukan kegiatan tata usaha.
Dibetuknya sebuah kantor bertujuan untuk memberikan pelayanan
komunikasi dan perekaman suatu informasi secara baik dan terkendali.

2.1.7.2 Fungsi Kantor

Kantor memiliki beberapa macam fungsi antara lain seperti,


menerima informasi, merekam sebuah informasi, mengatur informasi,
memberikan suatu informasi, serta melindungi aset atau harta. Untuk lebih
jelasnya kita simak penjelasan dibawah ini.

1. Menerima Informasi

Kantor berfungsi menerima berbagai informasi yang diterima,


antara lain seperti surat, panggilan telepon, pesanan, komplain, faktur,
serta berbagai laporan mengenai kegiatan bisnis. Selain menerima
informasi yang masuk kantor bisa mendapatkan informasi lebih lanjut
yang diminta oleh pimpinan.

2. Merekam Informasi

Hal ini berfungsi agar seluruh informasi yang didapat dapat


segera disiapkan apabila seseorang memerlukannya.
Rekaman (record) informasi disimpan untuk kepentingan hukum atau
sebagai alat bukti, akan tetapi rekaman jugadigunakan untuk memenuhi
kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian
perusahaan.

3. Mengatur Informasi

Dengan adanya kantor semua informasi yang tersimpan dapat


teratursecara sistematis, hal ini bertujuan agar informasi dapat
dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan dengan maksimal.
Contohnya, laporan dari suatu kegiatan bisnis perusahaan menyediakan
informasi secara jelas dan dapat terbaca dengan baik. Laporan tersebut

12
tentunya dibuat oleh pihak yang memanfaatkan informasi atau data
tersebut yang telah diatur dengan sistematis di kantor.

4. Memberi Informasi

Fungsi dari suatu kantor memberikan suatu informasi kepada


pihak yang memerlukan. Apabila pihak manajemn meminta sebuah
informasi, kantor memberikan informasi yang dibutuhkan yang
berdasarkan data yang telah diterima, dihimpun, diatur, dan disimpan.
Sebagai informasi yang akan disajikan dapat bersifat rutin dan
sebagiannya yang lain dapat bersifat khusus atau insidental. Informasi
juga dapat diberikan secara lisan atau tertulis.

5. Melindungi Aset atau harta

Kantor dapat berfungsi melindungi aset atau harta yang dimiliki


oleh kantor tersebut. Segala bntuk informasi atau data yang dimiliki oleh
kantor merukan aset atau harta yang sangat berharga. Kantor tidak akan
berfungsi sepenuhnya apabila hanya dibatasi pada penerima, merekam,
mengatur, dan memberi informasi saja.

Kantor juga harus dapat melindungi aset atau harta yaitu,


informasi dan data, baik tempat penyimpananya, isi dari informasi atau
data tersebut sehingga benar-benar digunakan untuk kepentingan suatu
perusahaan dan informasi tidak jauh kepada pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.

6. Kegiatan kantor

Suatu kantor memiliki berbagai kegiatan yang berbeda antara satu


kantor dengan kantor yang lainnya. Apabila suatu tujuan yang ingin
dicapai suatu kantor semakin luas, maka akan semakin besar pula kegiatan
yang akan dilakukan.

Kegiatan kantor pada umumnyya terdiri dari kegiatan-kegiatan


yang berhubungan dengan perencanaan kantor (Office Planning),
pengorganisasian kantor (Office Organizing), Pengarahan kantor (Office
Actuating), serta pengawasan kantor (Office Controlling) yang sering

13
disingkat dengan POAC. Untuk lebih jelasnya kita simak penjelasan
dibawah ini

7. Perencanaan kantor (Office planning)

Perencanaan kantor merupakan proses menentukan arah kegiatan


kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor yang mempengaruhi
tercapainnya tujuan suatu kantor. Perencanaan tersebut meliputi :

 Perencanaan gedung
 Tata ruang kantor
 Penerangan atau pencahayaan
 Ventilasi
 Perlengkapan perralatan dan perabotan kantor
 Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
 Anggaran (bugeting) perkantoran
 Standar kualitas kerja
 Sistem informasi dan telekomunikasi
8. Pengorganisasian kantor

Pengorganisasian kantor merupkan pengaturan berbagai macam


funggsi organisasi dengan pelaksanaan yang melaksanakan fungsi-fungsi
organisasi tersebut anatar lalin :

 Pembagian tugas dan pekerjaan yang berfngsi agar lebih efiisien


dalam organisasi atau instansi perusahaan.
 Pemeliharaan hubungan kerja yang baik dengan seluruh anggota
kantor antara lalin dengan atasan ataupun bawahan.
 Penyediaan peralatan atau perlengkapan yang tepat, berdasarkan jenis
pekerjaan untuk memudahkan keryawan dalam melakukan pekerjaan.

9. Pengarahan kantor (Office actuating)

Pengarahan ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi


kerja secara maksimal sesuai dengn target dan sasaran yang telah
ditentukan untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang sehat dan
dinamis. Hal ini meliputi :

14
 Penggunaan teknik yang efektif dalam melaksanakan pengawasan
terhadap bawahan.
 Penggunaan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi
terhadap bawahan.
 Memberikan bantuan kepada karyawan yangtelah menghadapi
kesulitan untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan.
 Menyatukan visi misi karyawan dan organisasi.
 Perancangan cara komunikasi karyawan, agar komunikasi yang
efektif antara karyawan dengan atasan dapat berjalan sesuai tujuan
dan lancar.
 Menggunakan tolak ukur yang adil dalam memberikan upan atau
ggaji kepada karyawan.
10. Pengawasan kantor (Office Controlling)

Pengawasan kantor merupakan kegiatan yang memastikan bahwa


sasaran dan hal yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai rencana
atau target. Objek pengawasan kantor, antara lain :

 Penggunaan peralatan dan perabot kantor


 Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
 Kualitas suatu pekerjaan kantor
 Waktu
 Biaya yang dikeluarkan kantor

11. Sarana dan Fasilitas kerja Kantor

Uraian di atas telah menjelaskan bahwa kantor adalah keseluruhan


ruang dalam sautu bangunan, yang mana di dalamnya dilaksanakan
kegiatan tata usaha atau kegiatan-kegiatan manajemen maupun aktivitas
dinas lainnya.

Apabila pengertian ini dikembangan akan menjadi “perkantoran”


yang mengandung arti “Kantor beserta semua sarana yang saling
berhubungan di dalamnya.”, misalnya lokasi kantor, gedung, peralatan,
interior, dan mesin-mesin kantor.

15
a) Lokasi kantor

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan


lokasi kantor
1. Faktor keamanan
2. Faktor lingkungan
3. Faktor harga

b) Gedung

Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih gedung


1. Gedung yang menjamin keamanan dan kesehatan karyawan.
2. Geduang yang memiliki fasilitas yang memadahi
3. Harga gedung yang kompetitif

c) Peralatan

Terdapat dua macam peralatan kantor, antara lain

1. Perabot kantor (Office furniture), kursi, meja, almari,rak, laci-laci


dan sebagainya. Perabotan adalah peralatan yang terbuat dari
bahan kayu , besi atau bahan kuat lainnya.

2. Perbekalan kantor (Office supplies), seperti kertas, pena, tinta


printer, peralatan, dan habis pakai lainnya.

d) Interior

Interior merupakan tatanan perabot atau perangkat kantor yang


menunjang pelaksanaan kerja ruang kantor, contohnya penerangan,
ventilasi, hiasan kantor dan plafon.

e) Mesin – mesin kantor

Dalam merencanakan kegiatan, suatu kantor harus memikirkan


perencanaan mesin-mesin kantor yang akan digunakan. Hal tersebut
disesuaikan dengan prosedur kerja, metode dan kebutuhan suatu kantor

16
2.1.7.3 Karakteristik Gedung Perkantoran
Dalam membangun suatu gedung perkantoran ada satu karakteristik
penting yang harus diperhatikan yaitu lokasi. Dalam suatu lokasi yang akan
didirikan sebuah gedung perkantoran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
Dekat dengan gedung perkantoran umum Dilalui oleh kendaraan
umum. Merupakan pusat kegiatan finansial Dekat dengan gedung
pemerintahan
Berdasarkan kelasnya, gedung perkantoran dibedakan menjadi
beberapa kelas, antara lain:
 Kelas Premium (dengan luas gedung minimal 20.000 m2 serta
terletak di Sentral Business District)
 Kelas A (Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat
bisnis. Kelas B (dengan luas berapa saja dan terletak dialokasi mana saja
namun memiliki kualitas material yang baik dan cukup modern)
Dilihat dari segi kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam hal luas
gedung perkantoran, lokasi, fasilitas serta kualitas material bangunan yang
digunakan.

Berdasarkan kepemilikannya, gedung perkantoran terbagi menjadi


2 macam yaitu:

 Gedung perkantoran sewa


Pada tipe gedung perkantoran sewa, yang disewakan adalah
besaran atau luasan tertentu dari gedung perkantoran tersebut.
Penyewaan dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati
bersama. Biaya yang harus dikeluarkan bagi penyewa adalah biaya sewa
dan service charge kepada pengelola yang biasanya dihitung
berdasarkan luas ruangan yang disewa dan dibayar per bulan.
 Gedung perkantoran Strata Title (milik)
Pada tipe gedung perkantoran Strata Title (milik), ruang
bangunan gedung perkantoran dapat dimiliki seperti rumah tinggal
ataupun apartemen strata title. Namun pemiliknya harus tetap membayar
service charge per bulan sebagai biaya perawatan dan pemeliharaan
gedung.

17
2.1.7.4 Karakteristik Kantor

Di dalam produk properti perkantoran untuk mencapai target pasar


ada beberapa faktor yang menjadi kunci suksesnya.

Beberapa faktor tersebut adalah dipengaruhi oleh model dan bentuk


bangunan yang memberikan kemudahan bagi penghuni untuk membentuk
ruangan menurut selera dan tak membatasi ruang geraknya.

 Tingkat Hunian
Semakin tinggi tingkat hunian maka pendapatan dan keuntungan
semakin besar selain itu tingkat hunian yang tinggi juga meningkatkan
image pada sebuah gedung perkantoran.
 Harga Sewa
Harus sesuai dengan keadaan pasar permintaan, dapat bersaing
dan tak berada di bawah harga pasar yang ada. biasanya untuk harga
sewa di hitung per-meter persegi.
 Service Charge
Penentuan service charges yang murah belum tentu efektif bagi
penghuni ruang kantor, karena penghuni ruang kantor mengharapkan
tingkat pelayanan yang memuaskan. Biasanya biaya jasa ini sangat
ditentukan oleh besarnya biaya operasional di gedung perkantoran itu
dan dihitung permeter persegi.
 Citra/Image
Sebuah perkantoran yang telah memiliki nama besar di
masyarakat baik dalam bentuk -bentuk fisik, fasilitas bangunan, tingkat
pelayanan, maupun kelebihan lain yang dimiliki akan lebih mudah
menarik pengunjung.

2.1.7.5 Fasilitas Fungsional Kantor

Adapun fasilitas yang terdapat pada kantor, antara lain:


 Hall
Pengunjung memperoleh kesan pertama pada area ini, sehingga
desainnya dan penataannya harus menarik, bersih, dan mampu
memenuhi kebutuhan.

18
 Unit Pengelola
Fasilitas ini digunakan oleh pengelola, untuk kegiatan
administrasi, pemasaran, dll.
 Unit Kantor Sewa
Merupakan ruang kantor yang disewakan kepada penyewa.
Dapat berupa kantor privat (cellular office), kantor semi formal, dan
kantor terbuka (open space).
 Ruang Pertemuan/ Rapat
Merupakan tempat berlangsungnya kegiatan konferensi,
pertemuan, dll. akses ke ruang pertemuan harus melalui koridor ataupun
area penerima.
 Unit Layanan Umum
Fasilitas yang bersifat komersial, seperti ruang serbaguna, retail,
foodcourt, kafetaria, dll. Area Servis. Melayani kebutuhan sanitasi,
pelayanan kesehatan, dll. dari pengguna bangunan. Sirkulasi-Sirkulasi
vertikal berupa lift diperlukan untuk menghubungkan ruang dari 1 lantai
ke lantai lainnya. Sirkulasi horizontal berupa koridor yang
menghubungkan antar ruang. Gudang digunakan sebagai tempat
menyimpan barang dan perlengkapan dari kantor. Ruang Mekanikal
Elektrikal.

2.2 KAJIAN OBYEK PENGAMATAN


2.2.1 Penjelasan Tentang Obyek
Proyek Buma Rebuild Center masih dalam tahap pembangunan,
proyek berupa massa banyak dengan bangunan fasilitas penunjang yang
dirancang sesuai dengan kebutuhan pelaku di dalam site.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


2.2.1.1 Pembangunan Workshop Buma Rebuild Center (BRC)
Saat ini BUMA berencana akan membangun fasilitas workshop
atau disebut dengan BUMA REBUILD CENTER (BRC) yang berlokasi
di jalan Sultan Hassanudin km 5 rt 04 Kariangau, Balikpapan barat,
Kalimantan Timur (ex PT Galangan Kalimas).

19
Area Buma Rebuild Center ini memiliki luas area sebesar 3,6 ha
dengan terdiri berbagai fasilitas bangunan seperti BRC, Warehouse, Mess
Karyawan, Masjid, bangunan training center Jetty Port dan lain-lain
Fasilitas workshop BRC ini berfungsi untuk melakukan perbaikan
komponen unit alat berat BUMA, dimana saat ini untuk melakukan
perbaikan komponen alat berat dilakukan oleh vendor / pihak rekanan
BUMA.
Proses berbaikan yang telah dilakukan oleh rekanan BUMA saat
ini masih belum bisa mencukupi kebutuhan perbaikan komponen alat berat
yang ada sehingga BUMA berinisiatif untuk melakukan perbaikan secara
mandiri
Pembangunan Fasilitas BRC ini diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan sekitar 20% dari total perkiraan penggantian component OB
Hauler.

2.2.1.2 Lokasi Site Baru Balikpapan Support Fasilities (BSF)

Gambar 1. Lokasi Site Baru BSF


Sumber : Google maps Satelit

Berada di bekas lokasi PT Galangan Kalimas atau lokasi berada kurang


lebih 12 km dari Hotel Platinum Balikpapan atau 1,5 km dari Pelabuhan
Ferry Kariangau Balikpapan

20
2.2.1.3 Fasilitas Bangunan Buma Rebuild Center (BRC)
Buma Rebuild Center memiliki beberapa fasilitas bangunan.
Dengan fungsi yang ditujukan untuk menaungi segala kegiatan yang ada
disana serta memenuhi kebutuhan pelaku yang ada di lokasi.

Gambar 2. Site Plan BSF


Sumber : Desain , 2019

Fasilitas Bangunan BRC :


A. Post Security M. Parkir Mobil
B. Mess N. Warehouse
C. Lapangan Olahraga O. Yard Storage
D. Gudang LC P. Yard DCR Storage
E. Rumah Pompa dan FRP Tank Q. Washing & Painting Component
F. Gudang GS R. Buma Rebuild Centre
G. Office S. PIR / Workshop
H. Masjid T. Washing PAD
I. Parkir Motor U. Jetty
J. Training Center V. Laydown Area
K. Power House W. TPS B3
L. Tower Triangles

21
2.2.1.3.1 Tahap Pembangunan
Pembangunan fasilitas bangunan BRC direncanakan akan
dibagi menjadi 3 tahap proses pembangunan , antara lain :
Tahap I
 Buma Rebuild Center  Main Office
(BRC) dan Facilities  External Work
 Warehouse  Pagar Panel
 Yard Storage  Drainage
 Washing  Road Pavement
Component  Penangkal Petir
 Painting
Component
 Tahap I , direncanakan mulai pada bulan June 2019 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan

Tahap II
 Workshop LC
 Masjid
 Training Center
 Painting & Washing Component
 Post Security & Post Pantau
 Road Pavement & Jalan paving block
 Gerbang/Gate
 Yard DCR Storage
 Power House include Genset 2 unit (500kva) & Ruang Panel
 Gudang TPS B3
 Mess Karyawan I
 MEP External (Sumur Bor, WTP, STP, FRP, Elektrical (Panel),
PJU, Hydrant system)
 Tahap II, direncanakan mulai pada bulan Mei 2020 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan

22
Tahap III
 Washing Pad  Sarana Olah Raga
 Gudang GS  Mess Karyawan 2
 PIR / WORKSHOP  Jetty Port
 Tahap III, direncanakan mulai pada bulan Maret 2021 dan durasi waktu
pembangunan 10 bulan.

Sebagai catatan untuk estimasi schedule dan tipe bangunan di


workshop BRC diatas bisa mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan
dan keputusan dari management BUMA

2.2.1.3.2 Gambar Kerja Buma Rebuild Center

Gambar 3. Denah Buma Rebuild Center


Sumber : Desain , 2019

23
Gambar 4. Tampak Samping Kiri-Kanan Buma Rebuild Center
Sumber : Desain , 2019

Gambar 5. Tampak Depan - Belakang Buma Rebuild Center


Sumber : Desain , 2019

24
Gambar 6. Potongan Bangunan Buma Rebuild Center
Sumber : Desain , 2019

2.2.1.3.3 Gambar Kerja Office

Gambar 7. Denah Lantai 1 Office


Sumber : Desain , 2019

25
Gambar 8. Denah Lantai 2 Office
Sumber : Desain , 2019

Gambar 9. Tampak Office


Sumber : Desain , 2019

26
Gambar 10. Potongan Bangunan Office
Sumber : Desain , 2019

2.2.1.4 Proses Tender Workshop BRC


 Undangan Tender pada bulan Mei 2019 oleh Procurement BUMA
 Tanggal 15 Mei 2019 jam 09.00 – 12.00
Aanwizying di kantor HO BUMA Jakarta
 Tanggal 17 Mei 2019 jam 08.00 – 12.00
Kunjungan Lapangan di Lahan BUMA di Kariangau, Balikpapan,
KALTIM
 Tanggal 20 –27 Mei 2019
Proses pengajuan pertanyaan oleh kontraktor by email
 Tanggal 12 June 2019
Pemasukan penawaran tender Workshop BRC (paling Lambat jam 17.00
WIB)
 Tanggal 13-14 June 2019
Proses Klarifikasi teknis dan dokumen
 Tanggal 26 June 2019
Pemasukan revisi penawaran setelah klarifikasi
 Tanggal 12 Juli 2019

27
Keputusan Calon Pemenang yang akan di informasikan oleh
Procurement BUMA
 Tanggal 17 Juli 2019
Kick of Meeting Kontraktor pemenang dengan BUMA & BAST Lahan
 Tanggal 29 Juli 2019
Mulai perkerjaan Konstruksi

2.2.1.5 Dokumen Penawaran


 Surat Penawaran Harga
 Rencana Anggaran Biaya termasuk analisa harga satuan
 Time Schedule Pekerjaan
 Jaminan Penawaran
 Laporan keuangan perusahaan 2 tahun terakhir
 Metode Pelaksanaan (bangunan BRC, Workshop dan Office)
 Organisasi Chart (Perusahaan & Team Site)
 Surat Pengalaman Perusahaan untuk pekerjaan yang sama
 Sertifikat Tenaga Ahli
 Safety Officer Sertification
 Daftar Alat Perusahaan
 Man Power Schedule
 Quality Control Plan
 SHE Management Plan
 Daftar Sub Contractor & Company Profilenya
 SIUJK
 SBU

2.2.1.6 Penyerahan Dokumen Penawaran


 Dokumen penawaran beserta dokumen administrasi dikirim dalam
bentuk soft copy dan Hard Copy
 Soft copy dikirim by email ke procurement BUMA yaitu ke
fie.ting@bukitmakmur.com dan hendrick.g@bukitmakmur.com
 Dokumen administrasi dalam bentuk hard copy sebanyak 1 rangkap
dokumen asli dengan posisi urut sesuai dengan penjelasan dokumen

28
penawaran, satu set dokumen dijilid rapi dan diberi pembatas, dikirim
ke :
 Procurement PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA, Gedung
Honey Lady lt.9 CBD Pluit, Jl. Pluit Selatan Raya no. 1 Penjaringan
– Penjaringan, Jakarta 14440, DKI Jakarta- Indonesia (cc : Ibu Fie Ting
& Pak Hendrik Gunawan)
 Dokumen harus di bungkus dengan amplop coklat dan di lag kemudian
di beri keterangan judul PROYEK BRC BALIKPAPAN TAHAP I pada
bagian depan amplop
 Dokumen dikirim pada tanggal 12 June 2019 sebelum pukul 17.00
WIB, jika lebih dari itu dinyatakan gugur Penentuan pemenang proyek
workshop BRC akan diinformasikan oleh Tender Committee BUMA
melalui email dimana sebelumnya sudah dilakukan kualifikasi teknis
oleh team engineering BUMA
 Kontraktor diwajibkan untuk memahami dan mengerti isi document
tender yang telah diberikan seperti :
 Spesifikasi Material & RKS
 Gambar Kerja
 BoQ
 Draft Kontrak
 Dokumen Administrasi Tender
 Untuk BOQ, kontraktor diminta menghitung ulang volume dan item
pekerjaan, dan jika terjadi salah perhitungan dan kesalahpahaman akan
menjadi tanggung jawab kontraktor
 Jika terjadi perbedaan antara gambar, BoQ, dan spesifikasi material,
yang akan dipakai adalah Spesifikasi Material & RKS kemudian
gambar dan terakhir BOQ
 Jika kontraktor masih ragu atas perbedaan itu segera di informasikan ke
BUMA melalui email ke Tender.infra@buma365.onmicrosoft.com

29
BAB 3
TINJAUAN OBYEK KULIAH KERJA PROFESI

3.1 TINJAUAN OBYEK PERUSAHAAN

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Gambar 11. Profil Perusahaan Delta Dunia Makmur Tbk.


Sumber : deltadunia.com

PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan perusahaan kontraktor pertambangan


batu bara. Berawal dari sebuah perusahaan kontraktor perkebunan kelapa sawit, dengan
berbekal satu unit Bulldozer (second) type D 85 A, Bapak Johan Lensa yang merupakan
perintis dari PT. Bukit Makmur Mandiri Utama mulai meniti karir dalam sebuah Proyek
pertamanya pada tahun 1988 di kota Singkil, Kabupaten Aceh Selatan. Pada akhir tahun
1988, mulailah proyek yang ke-II oleh Johan Lensa di Aceh Barat. Seiring dengan
bertambahnya proyek-proyek yang dipercayakan oleh Client, maka Johan Lensa berupaya
untuk menambahkan armada alat-alat berat berupa Komatsu dengan type D-60/6. Pada saat
yang bersamaan Pak Johan Lensa kembali dipercayakan untuk membuka proyek perkebunan
kelapa sawit yang ke-III di Kota Waru, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Tidak hanya
mendapatkan proyek pada pulau Sumatra dan Kalimantan saja, pada akhir tahun 1989 Johan
Lensa mendapat proyek ke-IV berupa proyek perkebunan Kelapa sawit dan Perumahan
Transmigrasi di Sulawesi, tepatnya di Kota Sarudu Kabupaten Mamuju Sulawesi Selatan.
Pada akhir tahun 1990 muncul proyek ke-V di Sumatra tepatnya di Kota Jambi, Kabupaten
Muara Bungo. Menginjak tahun 1993 dimulailah proyek yang ke-VI di Kalimantan Selatan
tepatnya di Indo Agri.

Seiring dengan berjalannya waktu serta kerja keras yang dijalani oleh Johan Lensa
dari setiap site/proyek yang ada, disertai dengan adanya kerjasama yang baik dengan bapak
Budikwanto-Kuesar yang saat itu menjabat sebagai Direktur Area di Divisi III (Astra Agro

30
Niaga-Pangkalan Bun). Johan Lensa dipercaya kembali untuk membuka proyek ke-VII di
Pangkalan Bun dengan Pak Sofyan sebagai site Manager disana.

Pada Akhir tahun 1994, BUMA ditarik untuk berkecimpung dalam bisnis kontraktor
tambang, dengan langkah awalnya sebagai subkontraktor PAMA di Kabupaten Berau
Kalimantan Timur tepatnya di sungai Lati, saat Itu BUMA masih bernama PT. Bukit Makmur
Widya. Setelah selesai dengan proyek di sungai Lati, tahun 1995/96, BUMA melanjutkan
sebagai subkontraktor PAMA di Tenggarong ( PT Fajar Bumi Sakti) dan pada tahun 1997
kembali melanjutkan di sungai Lati sampai tahun 1998, dimana PAMA hengkang dari
Kabupaten Berau.

Gambar 12. Pekerja di Perusahaan Delta Dunia Makmur Tbk


Sumber : deltadunia.com

Akhirnya berkat kinerja dan performa yang baik dari BUMA, BUMA yang dahulu
dikenal dengan nama PT. Bukit Makmur Widya mulai berdiri sebagai kontraktor tunggal di
Sungai Lati. Setelah berhasil berkompetisi dengan kompetitor kontraktor lainya selama 3
bulan, akhirnya BUMA memperoleh kepercayaan dari PT. Berau Coal untuk membuka
project Hauling Suaran dan Binungan . Seiring dengan bertambahnya waktu, BUMA terus
melakukan perluasan usaha / ekspansi dengan menambah 2 proyek tambang di Kota
Samarinda tepatnya di Jongkang site BBE yang kemudian disusul dengan berdirinya Site
Lanna di Sei Siring. Akhir tahun 2001 BUMA memperoleh prestasi yang membanggakan
yaitu bendera BUMA dapat berkibar di Adaro, Tanjung Tabalong. Dan di penghujung tahun
2007, ini telah berdiri satu site lagi yaitu Gunung Bayan. Hingga saat ini BUMA menjadi
kontraktor yang bergerak dibidang jasa pertambangan batu bara terbesar kedua

31
3.1.2 Profil PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
Nama badan usaha : PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA
Bentuk badan usaha : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat kantor : The Honey Lady 3rd Floor Lot 301-306 CBD Pluit (Jl.Pluit
Selatan Raya No 1 Penjaringan Jakarta Utara), Jakarta Utara
Jakarta 14440, Indonesia.
Website : deltadunia.com
Didirikan : 1998
Anak Perusahaan : Prime Dig Pte. Ltd
Organisasi Induk : Delta Dunia Makmur

Gambar 12. Tambang Batu Bara


Sumber : deltadunia.com

PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang
bergerak di bidang pertambangan batu bara. Saat ini PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan
perusahaan terbesar kedua di Indonesia dalam bidang pertambangan batu bara. PT. Bukit Makmur
Mandiri Utama berdiri pada akhir tahun 1998 dan berpusat di Jakarta.

Bemula dari pengalamannya dalam bisnis alat-alat berat, yang dulunya dikenal dengan nama
PT. Bukit Makmur Widya (BMW), Johan Lensa pemilik PT. Bukit Makmur Widya (BMW)
bertekad untuk mengekspansi usahanya menjadi perusahaan sub-contracting, hingga akhirnya
menjadi perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan batu-bara, yang sekarang
dikenal dengan nama PT. Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA. Semanjak tanggal 6

32
November 2009, PT. Bukit Makmur Mandiri Utama beroperasi sebagai anak perusahaan dari
PT. Delta Dunia Makmur Tbk.

Dengan di dukung oleh keuangan perusahaan yang kuat, serta back up dari dealer
alat berat utama dan pengalaman yang cukup luas, perusahaan akan membuktikan diri
untuk menjadi kontraktor tambang pilihan di Indonesia. PT Bukit Makmur Mandiri Utama
berkantor pusat di Komplek Harmoni Mas Blok A No. 7, 8, 9 Jalan Jembatan Dua Jakarta
Utara dan memiliki 11 job site yaitu :

1. PT. Bukit Makmur Mandiri Utama job site GBPC (Gunung Bayan Pratama Coal),
Muara Tae, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
2. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan.
3. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site MGM – Batu Tua, Kalimantan Tengah.
4. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Indomura Kencana, Kalimantan
Tengah.
5. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site BBE – Teluk Dalam Samarinda,
Kalimantan Timur.
6. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Berau Coal - Binungan, Kalimantan
Timur.
7. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Kideco Jaya Agung, Kalimantan Timur.
8. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site LHI - CHM, Kalimantan Timur.
9. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Berau Coal - Lati, Kalimantan Timur.
10. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site PIK ( Perkasa Ina Kerta) Bengalon,
Kalimantan Timur.
11. PT. Bukit Makmur Mandiri utama job site Arutmin, Senakin
Kalimantan Selatan.

3.1.3 Visi, Misi, Nilai Dan Logo Perusahaan


3.1.3.1 Visi Perusahaan
“Menjadi penyedia layanan pertambangan terkemuka yang menciptakan nilai optimal
bagi para pemangku kepentingan.”

Visi didefinisikan sebagai tujuan BUMA dalam melakukan bisnisnya. BUMA


bercita-cita untuk muncul menjadi pemimpin dalam penyediaan jasa yang menyeluruh dari
hulu ke hilir di industri pertambangan. Pengertian 'penambangan menyeluruh' adalah bahwa
BUMA siap untuk melakukan penambangan end to end secara terintegrasi, dari tahap

33
eksplorasi, penambangan, hauling, barging dan proses konsultasi penambangan dalam
memecahkan masalah Mitra-kerja. Penyediaan jasa ini untuk melayani kebutuhan Mitra- kerja
BUMA yang beragam, dari yang ingin bersama-sama terlibat dalam detil proyek sampai
dengan Mitra-kerja yang hanya berpatokan pada total produksi saja.

BUMA menjadi preferred atau pilihan karena menganggap para stakeholdernya adalah
mitra-kerja yang sejajar serta memiliki kepentingan dan arah yang sama dengan keinginan yang
aktif positif dalam kerjasama untuk keuntungan jangka panjang bersama. BUMA bekerja sama
dengan Mitra-kerja, bahu membahu dan saling meminta dan memberi masukan demi mencapai
tujuan dengan cara yang lebih baik terus menerus. BUMA secara konsisten terus
memperkuat reputasi tepercaya yang selama ini telah didapatkan kepada seluruh Pihak
Yang Berkepentingan, membangun keterdekatan bisnis dan relasional pada segala
tingkatan organisasi yang melebihi para pesaingnya. BUMA Preferred karena
senantiasa mendengar dan merespon dengan cepat serta tuntas untuk membantu Mitra-
kerja dalam merealisasikan profit yang diinginkannya.

3.1.3.2 Misi Perusahaan


 Untuk menyediakan layanan pertambangan yang andal dan berkomitmen
 Untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan
 Untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui kemitraan strategis dan
jangka panjang
 Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan bertanggung jawab
 Berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan dan masyarakat

Misi diterjemahkan sebagai suatu cara untuk mencapai visi BUMA, hal-hal kunci
yang mutlak harus dilakukan agar visi dapat diraih. Pernyataan misi BUMA adalah
Menyediakan jasa penambangan menyeluruh yang tepercaya melalui SDM yang
kompeten, kualitas engineering yang tinggi, efisien proses, budaya keselamatan kerja,
kesehatan dan lingkungan, serta keterlibatan dalam pengembangan komunitas ( To
provide trusted total mining services through competent people, high quality
engineering, efficient process, SHE culture and community development involvement).

34
3.1.3.3 Nilai Perusahaan

Gambar 13. Nilai Perusahaan Bukit Makmur Mandiri Utama


Sumber : deltadunia.com

Bila tujuan Visi dan Misi adalah sebagai pedoman arah dan bagaimana
pencapaiannya, maka B'Values adalah pedoman nilai- nilai dan perilaku dalam usaha
BUMA untuk mencapai cita-cita tersebut. B'Values mengikat dan harus dijalankan oleh
semua komponen BUMA secara menyeluruh yaitu Management, Karyawan dan hasil
yang dibuat oleh mereka dalam hal ini adalah sistem, organisasi dan keputusan - keputusan
yang dibuat. Pernyataan B'Values adalah sebagai berikut:

Perilaku kunci yang diharapkan berdasarkan Nilai Perusahaan adalah sebagai berikut:
 Keunggulan
Melalui Proaktif, Berdasarkan Keunggulan, dan Pengembangan Berkelanjutan
 Kepedulian
Menuju Kepuasan Pelanggan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Fokus pada
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
 Integritas
Yang mencakup Kepatuhan, Kepercayaan, dan Etis
 Kerja Tim
Melalui Kolaborasi

35
Untuk memberikan yang terbaik kepada para pemangku kepentingan, BUMA terus
berusaha untuk Keunggulan Operasional di semua bidang operasinya dengan menerapkan 6
(enam) pilar kerangka strategi berdasarkan nilai-nilai perusahaan sebagai fondasi dari semua
itu, diinternalisasi di semua tingkatan dan fungsi dari organisasi.

Gambar 14. Pilar Kerangka Strategi Perusahaan BUMA


Sumber : deltadunia.com

Adapun 6 (enam) pilar kerangka strategi adalah:


1. Manajemen Biaya dan Pengeluaran Modal
Mempertahankan efisiensi biaya untuk memberikan tingkat kompetitif dan
profitabilitas, dan menerapkan manajemen modal yang bijaksana yang
mengoptimalkan sumber daya untuk memberikan hasil terbaik
2. Keunggulan Operasional
Mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, termasuk semua peralatan, orang,
bahan dan proses, untuk memberikan layanan berkualitas tinggi yang memberikan
hasil yang melebihi harapan
3. Manajemen Masyarakat
Melibatkan masyarakat sekitar dengan membangun hubungan jangka panjang yang
mengembangkan lingkungan yang mendukung
4. Teknologi
Menerapkan dan mengintegrasikan teknologi tepat guna yang mendukung dan
meningkatkan keunggulan operasional BUMA ke standar efisiensi dan efektifitas
tertinggi

36
5. Hubungan Kemitraan
Mengembangkan kemitraan jangka panjang yang andal, dapat dipercaya, dengan
berbagai mitra bisnis dan pemangku kepentingan yang diterjemahkan ke dalam
penciptaan nilai.
6. People Development
Terus melatih dan mengembangkan sumber daya manusianya untuk menghasilkan
bakat-bakat yang sangat terampil yang berfungsi untuk membawa nilai tambahan
untuk operasi saat ini dan menumbuhkan Perusahaan ke masa depan yang lebih cerah.
Keenam pilar ini dilakukan berdasarkan fondasi Nilai-Nilai Korporasinya - B'Excite

3.1.3.4 Logo Perusahaan

Gambar 14. Logo Perusahaan BUMA


Sumber : deltadunia.com

Identitas brand (logo) suatu perusahaan adalah aset berharga dan memiliki integritas
terhadap image publik yang harus dilindungi dan dipelihara kelangsungannya. BUMA
yang saat ini dimililiki oleh PT Dunia Makmur Tbk memiliki tantangan dan konsekuensi
sebagai akibat dari status anak perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Karenanya adalah
penting untuk meningkatkan kinerjanya, khususnya yang berhubungan dengan finansial
dan infrastruktur profesionalnya. Dengan konsekuensi ini, BUMA memerlukan image
baru yang lebih positif yang mencerminkan visi dan kinerja BUMA.

Huruf “M” yang dibentuk dalam logo BUMA menggambark an dua tangan yang
sedang berpegangan, yang terdiri dari kombinasi warna biru yang melambangkan
profesionalisme, dan warna jingga yang melambangkan optimisme. Sedangkan warna
hijau melambangkan “ prosperity” (kemakmuran) bagi para stakeholdernya. Disamping
itu, bentuk dua tangan yang berpegangan tersebut menunjukkan kepedulian BUMA yang
tinggi terhadap pelanggan dan juga karyawannya.

3.1.4 Contoh Proyek Perusahaan


Adapun sedikit contoh proyek perusahaan di bidang Infrastrukture antara lain :

37
Nama Proyek
Lingkup Pekerjaan
BUMA mengadakan pekerjaan EPC (Engineering,
Procurement and Construction) fasilitas workshop kendaraan
berat dan infrastruktur terkait pada tahun 2012 untuk mendukung
Kontrak Jasa Pertambangan yang telah terjalin dengan PT Adaro
Lokasi
Indonesia sebelumnya.

Pekerjaan tersebut meliputi Desain, Pengadaan,


Penciptaan, Instalasi/Konstruksi fasilitas workshop HV dan LV
dan fasilitas-fasilitas terkait yang meliputi 14 bagian (12 meter
Klien untuk setiap bagiannya) Pekerjaan Baja Konstruksi yang
melebihi 1200 ton, Jembatan Derek 10 dan 15 ton, Depot Minyak
dan Sistem Distribusi, Sistem Udara Terkompresi, Pekerjaan-
Pekerjaan Mekanis dan Listrik, Pasokan Air dan Fasilitas
Nilai Perawatan serta fasilitas-fasilitas infrastruktur terkait, seperti
bantalan penyuci, kantor, pusat pelatihan, gudang, lapangan
penyimpanan, fasilitas-fasilitas pengolahan limbah dan pos
pengamanan.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilaksanakan secara


bertahap sehingga memungkinkan kegiatan berlangsung secara
pararel: sementara konstruksi fasilitas lainnya masih
berlangsung, fasilitas- fasilitas yang telah selesai dikerjakan
dapat segera diberikan dan dimanfaatkan secara penuh. Fasilitas-
fasilitas tersebut merupakan bukti kemampuan BUMA dalam
mendesain dan membangun infrastruktur pertambangan.
Gambar 15. Contoh Proyek BUMA
Sumber : desain, 2018

38
Lingkup Pekerjaan
Nama Proyek Buma mengadakan pekerjaan epc (engineering,
Batukajang Mine Infrastructures procurement and construction/rekayasa, pengadaan dan
konstruksi) fasilitas workshop kendaraan berat dan infrastruktur
terkait di batukajang, kalimantan timur untuk mendukung
Lokasi kontrak jasa pertambangan yang telah terjalin dengan pt kideco
Batukajang, Kalimantan Timur, jaya agung sebelumnya.
Indonesia
Pekerjaan tersebut meliputi desain, pengadaan dan konstruksi
Klien atas:
PT Kideco Jaya Agung • Fasilitas akomodasi 1200 orang serta infrastruktur terkait
seperti tenaga pembangkit dan distribusi, pasokan air dan
Nilai fasilitas perawatan, fasilitas perawatan saluran pembuangan,
$5,500,000 pekerjaan-pekerjaan mekanik (pendeteksi kebakaran dan
sistem perlindungan, pemipaan bahan bakar dan air), dapur
dan ruang makan, ruangan-ruangan rekreasi, penatu dan
Periode toko sandang dan pangan, masjid dan rumah-rumah penjaga.
Januari 2008 - Oktober 2010 Pekerjaan juga termasuk jalan akses, pemagaran, drainase
dan konstruksi tanah
• 2X500 kl penyimpanan bahan bakar, pemompaan, sistem
distribusi
• Gardu penyimpanan, pabrik emulsi dan fasilitas-fasilitas
terkait
• Konstruksi jembatan timbang

Buma telah beberapa tahun terlibat dalam mendesain serta


mengkonstruksi fasilitas-fasilitas serupa untuk mendukung
kontrak jasa pertambangan yang ada. Fasilitas-fasilitas tersebut
merupakan bukti kemampuan buma dalam mendesain dan
membangun infrastruktur-infrastruktur pertambangan.
Gambar 16. Contoh Proyek BUMA
Sumber : desain, 2018

39
Lingkup Pekerjaan
Nama Proyek BUMA melaksanakan Konstruksi Underpass/Jalan
Batukajang Mine Infrastructures Terowongan untuk PT Adaro Indonesia di situs
Paringin milik mereka di Kalimatan Selatan.
Lokasi
Batukajang, Kalimantan Timur,
Indonesia Pekerjaan tersebut terdiri atas konstruksi terhadap
Pipa Baja Spiral Multi Plat Underpass berukuran
diameter 24 m x lebar 23 m x panjang 100 m serta
Klien
jalur masuk dan tanggul jalan terkait. Struktur
PT Kideco Jaya Agung
underpass terkait meliputi konstruksi atas 2,4 km
jalan masuk, gali dan urug tanggul melebihi
Nilai 450.000.000 bcm, jalan trotoar berbahan batu yang
$5,500,000 dihancurkan, bangunan terjun air dan struktur
beton dinding penahan.
Periodeq
Januari 2008 - Oktober 2010
Pekerjaan dilakukaan secara independen oleh tim
BUMA dengan memanfaatkan Peralatan yang
dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan. Konstruksi
tersebut merupakan bukti kemampuan BUMA
dalam memberikan layanan terintegrasi dan
menyeluruh dari pertambangan dan infrastruktur
terkait, yakni dari lubang menuju pelabuhan. Hal
ini juga menunjukkan kapabilitas BUMA dalam
hal Desain dan Konstruksi Lapangan.
Gambar 17. Contoh Proyek BUMA
Sumber : desain, 2018

40
Nama Proyek Lingkup Pekerjaan
BINUNGAN Megashop &
Saat ini BUMA sedang mengadakan pekerjaan EPC
Infrastructure
(Engineering, Procurement and Construction/Rekayasa,
Pengadaan dan Konstruksi) fasilitas workshop Kendaraan
Lokasi Berat dan infrastruktur terkait di Binungan, Kalimantan
Binungan, Kalimantan Timur, Timur untuk mendukung Kontrak Jasa Pertambangan yang
Indonesia telah terjalin dengan PT Berau Coal Indonesia sebelumnya.

Client
PT Berau Coal Indonesia Pekerjaan tersebut meliputi Desain, Pengadaan,
Penciptaan, Instalasi/Konstruksi fasilitas workshop HV
dan LV dan fasilitas- fasilitas terkait yang meliputi 14
Nilai bagian (12 meter untuk setiap bagiannya) Pekerjaan Baja
$2,200,000 (new) Konstruksi yang melebihi 1200 ton, Depot Minyak dan
Sistem Distribusi, Sistem Udara Terkompresi, Pekerjaan-
Periode Pekerjaan Mekanis dan Listrik, Pasokan Air dan Fasilitas
February 2016 - sekarang Perawatan serta fasilitas-fasilitas infrastruktur terkait, seperti
bantalan penyuci, kantor, pusat pelatihan, gudang, lapangan
penyimpanan dan fasilitas-fasilitas pengolahan limbah.

BUMA telah beberapa tahun terlibat dalam mendesain


serta mengkonstruksi fasilitas-fasilitas serupa untuk
mendukung Kontrak Jasa Pertambangan yang ada.
Fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bukti kemampuan
BUMA dalam mendesain dan membangun infrastruktur
pertambangan.

Gambar 18. Contoh Proyek BUMA


Sumber : desain, 2018

41
3.2 TINJAUAN OBYEK PERENCANAAN
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Saya laksanakan di PT. Bukit Makmur Mandiri
Utama (BUMA) selama kurang lebih 75 hari, terhitung 55 hari kerja mulai tanggal 08 Juli
2019 s/d 20 September 2019 . Obyek yang Saya laksanakan adalah perencanaan Buma Rebuild
Center (BRC) di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
3.2.1 Latar Belakang Proyek

Gambar 18. Fasillitas di Workshop BUMA


Sumber : deltadunia.com

Pembangunan Workshop BRC atau Buma Rebuild Center merupakan pembangunan


Workshop terbesar kedua setelah workshop jobsite Lati. Saat ini Buma berencana akan
membangun fasilitas workshop atau disebut dengan Buma Rebuild Center (BRC) yang
berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin.
Area Buma Rebuild Center ini memiliki luas area sebesar 3,6 ha dengan terdiri
berbagai fasilitas bangunan seperti BRC,werehouse, mess karyawan, masjid, bangunan
training center, Jetty Port dan lain lain.
Fasilitas fasilitas BRC ini berfungsi untuk melakukan perbaikan komponen unit alat
berat di mana saat ini untuk melakukan perbaikan komponen alat berat dilakukan oleh vendor
atau rekanan Buma.
Proses perbaikan yang telah dilakukan oleh rekanan Puma saat ini masih belum bisa
mencukupi kebutuhan perbaikan komponen alat berat yang ada sehingga Buma berinisiatif
untuk melakukan perbaikan secara mandiri.
Pembangunan fasilitas BRC ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20%
dari total perkiraan penggantian komponen OB Houler.

42
3.2.2 Lokasi Proyek

Gambar 19. Lokasi Proyek Buma Support Fasilities


Sumber : deltadunia.com

Lokasi tapak berada di area pertambangan. Berada di bekas lokasi PT. Kalangan
Kalimas atau lokasi berada kurang lebih 12 km dari hotel Platinum Balikpapan atau 1,5 km
dari pelabuhan Ferry Kariangau Balikpapan.

3.2.3 Tahapan Pembangunan


Tahapan pembangunan Fasilitas Bangunan BRC ini direncanakan akan dibagi
menjadi 3 tahap proses pembangunan, antara lain:
Tahap I
1. Buma Rebuild Center (BRC) 2. Main Office
dan Fasilitas 3. External Work
 Werehouse  Pagar Panel
 Yard Storage  Drainase
 Washing Component  Road Pavement
 Painting Component 4. Penangkal Petir

Tahap II
1. Workshop LC
2. Masjid
3. Training Center
4. Painting & Washing component
5. Pos Security & Pos Pantau
6. Road Pavement & Jalan Paving Blok
7. Gerbang/Gate

43
8. Yard DRC Storage
9. Power Hoiuse include Genset 2 unit (500 kva) & Ruang Panel
10. Gudang TPS B3
11. Mess Karyawan
12. MEP Eksternal (Sumur Bor, WTP,STP, FRP, Elektrikal (Panel), PJU, Hydrant
System)

Tahap III
1. Washing Pad 4. Sarana Olahraga
2. Gudang GS 5. Mess Karyawan 2
3. PIR/Workshop 6. Jetty Port

3.2.4 Proses Kerja Praktek

Berikut adalah langkah – langkah pada saat melakukan kerja praktik bidang perencanaan
atau Infrastruktur di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama antara lain :

3.2.4.1 Pengenalan
Hal ini dilakukan agar memahami kondisi tempat kerja praktik dan kondisi proyek
yang sedang dikerjakan, termasuk di dalamnya pengenalan dengan staf kantor, Karyawan
yang bekerja di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama terutama Busdev Infrastructure, dan
Pengenalan akan proyek yang sedang dikerjakan.
3.2.4.1 Pengarahan
Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan
pembangunan Buma Rebuild Center , diberikan pengarahan terlebih dahulu dari pihak
koordinator divisi perencanaan
3.2.4.1 Pemberian Tugas

Pembagian tugas oleh pimpinan proyek dilakukan sesuai dengan kemampuan.


Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan . kegiatan
Kuliah Kerja Profesi (KKP) dibimbing dalam membuat visualisasi 3D dari bagian
proyek, yaitu Main Office.

44
BAB 4
LAPORAN KEGIATAN

4.1 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Saya laksanakan di PT. Bukit Makmur Mandiri
Utama (BUMA) selama kurang lebih 75 hari, terhitung 55 hari kerja mulai tanggal 08 Juli 2019
s/d 20 September 2019. Waktu kerja praktek adalah dari hari Senin sampai dengan Jumat, mulai
pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Bertempatan di Head Office PT. Bukit Makmur
Mandiri Utama yang beralamatkan di Jl. Raya Pluit Selatan no 1, Kawasan CBD Pluit,
Penjaringan, Jakarta Utara.

Tabel 1. Tabel Pelaksanaan Kegiatan KKP


Sumber : Instansi BUMA

Adapun jadwal kegiatan selama melaksanakan kegiatan KKP antara lain :

1. Pengamatan Desain Eksisting , dilaksanakan di minggu ke-1 hingga minggu ke-3


2. Pengembangan Desain, dilaksanakan di minggu ke-2 hingga minggu ke-5
3. Revisi dan Penyajian Desain, dilaksanakan di minggu ke-4 hingga minggu ke-7
4. Evaluasi Akhir, dilaksanakan di minggu ke-8

4.2 PROSES KERJA PRAKTEK


Berikut adalah langkah – langkah pada saat melakukan kerja praktik bidang perencanaan
atau Infrastruktur di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama antara lain :
4.2.1 Pengenalan

Pengenalan dilakukan di hari pertama masuk kegiatan kuliah kerja profesi, tanggal
8 Juli 2019 bertempat di Head Office Buma yang beralamatkan di Gedung Honey Lady
Lantai 9, CBD Pluit, Jl. Pluit Selatan Raya No.1, Penjaringan, Jakarta Utara.

45
Pengenalan pertama dengan karyawan di tempat Kuliah Kerja Praktek. Koordinator
KKP yakni Bapak Eko Rasyanto Harimurti. Selanjutnya diperkenalkan dengan
karyawan/ anggota Busdev Infra yang lain dari nama hingga posisi atau jabatan di bidang

tersebut. Setelah diperkenalkan dengan karyawan, selanjutnya diperkenalkan dengan


lingkungan kerja, guna mengenal lingkungan sekitar.

Untuk memberikan kejelasan identitas serta dapat mengakses fasilitas dalam kantor,
maka diberikan ID Card atau tanda pengenal resmi sementara yang wajib digunakan
selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi serta surat perjanjian untuk mengikat
kedua belah pihak yang bersangkutan.

Gambar 20. Keadaan Lingkungan Kerja Busdev Infra BUMA


Sumber : potret pribadi

. 21. ID Card Tanda Pengenal dari BUMA


Gambar Gambar 22. Surat Perjanjian kegiatan KKP
Sumber : potret pribadi Sumber : potret pribadi

46
4.2.2 Pengarahan

Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan


pembangunan , maka diberikan pengarahan terlebih dahulu dari pihak koordinator divisi.
Arahan juga diberikan disaat waktu pengerjaan mengalami kesulitan, sehingga kerjaan
terkooidinasi dengan baik.
Pengarahan pertama dilakukan disaat pertama kali adalah arahan tata tertib di kantor,
beserta arahan k3. Selanjutnya arahan dalam pengerjaan job.

4.2.3 Pemberian Tugas

PT. Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan perusahaan kontraktor pertambangan


batu bara. Memiliki Bussines Development Infrastructure yang memiliki job Internal
(bekerja di bidang penyediaan fasilitas infrastructure yang berada di site tambang) dan job
eksternal.
Proyek BRC merupakan job internal. Pembangunan fasilitas bangunan BRC
direncanakan akan dibagi menjadi 3 tahap proses pembangunan, Tahap pertama
direncanakan mulai pada bulan June 2019 dan durasi waktu pembangunan 10 bulan. Dari
beberapa bangunan di pembangunan tahap 1 proyek BRC, yang sudah memiliki gambar
forcont adalah bangunan Main Office dan Workshop BRC.Untuk itu pekerjaan KKP yang
diberikan adalah menggambar visualisasi 3d dari dua bangunan tersebut.

4.3 PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK


Adapun jadwal kegiatan selama melaksanakan kegiatan KKP antara lain :

4.3.1 Pengamatan Desain Eksisting


Pekerjaan tahap pengamatan desain eksisting dilaksanakan di minggu pertama hingga
minggu ketiga. Guna memahami gambar sebelum melaksanakan penggambaran lanjut atau
visualisasi 3 Dimensi.
Untuk proyek Buma Rebuild Center, hal yang diamati adalah gambar kerja bangunan
atau desain dari pembangunan Proyek BRC tahap 1 yang sudah dibuat. Yaitu workshop
BRC dan Main Office.

47
Gambar 23. Berkas Gambar Proyek BRC Yang Dipelajari
Sumber : potret pribadi

Gambar 24. File Desain Eksisting Yang Dipelajari


Sumber : potret pribadi

4.3.2 Pengembangan Desain


Dilaksanakan di minggu ke-2 hingga minggu ke-5. Pengembangan desain disini
disajikan dalam bentuk eksplorasi bentuk desain eksisting segi finishing bahan dari
eksterior maupun interior bangunan yang dipilih sesuai kebutuhan dan budget dengan
pertimbangan desain eksisting. Desain yang dikembangkan adalah desain eksterior
maupun interior dari bangunan Main Office dan Workshop BRC.

Gambar 25. Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Denah Main Office


Sumber : desain 2019
48
Gambar 26. Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Eksterior Main Office
Sumber : desain, 2019

Gambar 27. Rendering Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Eksterior Main Office
Sumber : desain 2019

Gambar 28. Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Denah Workshop BRC


Sumber : desain 2019

Gambar 29. Visualisasi 3Dimensi Desain Eksisting Workshop BRC


Sumber : desain, 2019

49
4.3.3 Revisi dan Penyajian Desain
Tahap kegiatan revisi dan penyajian desain dilaksanakan di minggu ke-4 hingga
minggu ke-7. Dari hasil pengembangan desain, akan dilakukan asistensi kepada coordinator
guna mencapai desain yang sesuai. Revisi biasa dilakukan di akhir pekan.
4.3.3.1 Penyajian Desain 1

Gambar 30. Visualisasi 3Dimensi Desain 1 Eksterior Main Office


Sumber : desain, 2019

Penyajian desain 1 merubah desain eksisting cukup banyak. Dilihat dari fasad yang
menjadi dominan kaca dengan motif abstrak memberi kesan estetika tersendiri. Dengan
model mengeliling menjadikan pencahayaan alami dalam ruang merata.
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, bahan kaca yang dominan menjadikan anggaran
biaya menjadi tinggi. Selain itu dibuatnya motif dan melingkar akan menciptakan kesulitan
dalam pemasangan serta menciptakan kesan monoton.

4.3.3.2 Penyajian Desain 2

Gambar 31. Visualisasi 3Dimensi Desain 2 Eksterior Main Office


Sumber : desain, 2019

Penyajian desain 2 tidak merubah desain cukup banyak dari desain eksisting . Dilihat
dari fasad belakang yang menjadi dominan jendela kaca dengan rangka kusen memberi kesan
estetika perulangan yang berirama. Dengan model mengeliling menjadikan pencahayaan
alami dalam ruang cukup. Fasad depan dengan ornamen garis vertical menjadikan bangunan
terlihat tinggi, dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai identitas.
50
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, fasad bagian depan kurang menarik, sehingga
diminta untuk mengembangkan desain kembali.

4.3.3.3 Penyajian Desain 3

Gambar 32. Visualisasi 3Dimensi Desain 3 Eksterior Main Office


Sumber : desain, 2019

Penyajian desain 2 tidak merubah desain cukup banyak dari desain 2 . Fasad depan
dengan ornamen garis vertical , diubah benjadi bentuk GRID kotak agar fasad terlihat lebih
bergaya modern minimalis, tetap dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai
identitas..
Revisi dari penyajian desain 1 yakni, fasad bagian depan kurang lagi menarik,
sehingga diminta untuk mengembangkan desain kembali.

4.3.3.4 Penyajian Desain 4

Gambar 33. Visualisasi 3Dimensi Desain 4 Eksterior Main Office


Sumber : desain, 2019

Penyajian desain 4 lebih mengeksplore dari desain 3 . Fasad depan dengan ornamen
garis vertical pada jendela di bagian tangga guna memperlihatkan sirkulasi 2 elevasi, bentuk
GRID kotak yang bertujuan agar fasad terlihat lebih bergaya modern minimalis, diterapkan
lebih meluas dan hamper menutup seluruh dinding tampak depan. Grid dibuat beda elevasi

51
untuk menciptakan tekstur sekaligus motif alami yang tetap dengan satu bagian blok untuk
brand logo BUMA sebagai identitas..
Revisi dari penyajian desain 4 yakni, tambahkan vegeasi di depan dinding ornament
grid. Guna menciptakan kesan alami dan meghilagkan kejenuhan dari segi bentuk yang
berulang.

4.3.4 Evaluasi Akhir,


Tahap kegiatan evaluasi akhir dilaksanakan di minggu ke-8 atau minggu terakhir.
Dari hasil penyajian desain, akan dilakukan evaluasi akhir bersama coordinator guna
mencapai desain akhir yang sesuai dengan kebutuhan, pencapaian desain dan budget.
Evaluasi akhir dilakukan sekaligus penyerahan form administrasi kampus, guna
melengkapi persyaratan form.
Adapun desain hasil akhir , antara lain :

Gambar 34. Visualisasi 3Dimensi Desain akhir Eksterior Main Office


Sumber : desain, 2019

Dari visualisasi 3 dimensi desain akhir eksterior akan dilanjutkan dengan proses
rendering untuk mencapai hasil maksimal.

52
Gambar 35. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Depan Main Office
Sumber : desain, 2019

Gambar 36. Rendering Visualisasi 3Dimensi Area Entrance Main Office


Sumber : desain, 2019

Gambar 37. Rendering Visualisasi 3Dimensi Perspektif Fasad Depan Main Office
Sumber : desain, 2019

53
Gambar 38. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Samping Kanan Main Office
Sumber : desain, 2019

Gambar 39. Rendering Visualisasi 3Dimensi Fasad Samping Kiri Main Office
Sumber : desain, 2019

Gambar 40. Rendering Visualisasi 3Dimensi Perspektif Fasad Belakng Main Office
Sumber : desain, 2019
54
BAB 5

EVALUASI KEGIATAN

Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi
masalah merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut
akan digunakan sebagai titik tolak pendekatan penanganan perencanaan. Identifikasi
permasalahan tersebut dilakukan pada komponen – komponen perancangan yang telah di
lakukan secara bertahap.

Disini terdapat beberapa evaluasi kegiatan selama menjalani kegiatan KKP di PT


Bukit Makmur Mandiri Utama. Bila diulas akan lebih menyudut ke perubahan desain.
Ada beberapa revisi selama mendesain sebuah fasad milik bangunan Main Office, yang
merupakan salah satu bangunan yang tahap pembangunan dalam proyek Buma Rebuild
Center merupakan pembangunan tahap 1.

Tahap kegiatan evaluasi akhir dilaksanakan di minggu ke-8 atau minggu terakhir.
Dari hasil penyajian desain, akan dilakukan evaluasi akhir bersama coordinator guna
mencapai desain akhir yang sesuai dengan kebutuhan, pencapaian desain dan budget.
Selama proses penyajian desain, terpilihlah desain 4. Dimana desain 4 lebih
mengeksplore dari desain 3 . Fasad depan dengan ornamen garis vertical pada jendela di
bagian tangga guna memperlihatkan sirkulasi 2 elevasi, bentuk GRID kotak yang bertujuan
agar fasad terlihat lebih bergaya modern minimalis, diterapkan lebih meluas dan hamper
menutup seluruh dinding tampak depan. Grid dibuat beda elevasi untuk menciptakan tekstur
sekaligus motif alami yang tetap dengan satu bagian blok untuk brand logo BUMA sebagai
identitas. Revisi dari penyajian desain 4 yakni, tambahkan vegeasi di depan dinding ornament
grid. Guna menciptakan kesan alami dan meghilagkan kejenuhan dari segi bentuk yang
berulang.

Selama kegiatan KKP dilaksanakan, jadwal pelaksanaan sesuai dengan scheadule


yang sudah ditentukan. Sehingga job desk sesuai dan KKP berjalan dengan lancar.

55
BAB 6
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Dalam melakukan kegiatan kerja profesi di PT. Bukit Makmur Mandiri Utama selama kurang
lebih 60 hari ini, saya diposisikan sebagai drafter atau juru gambar yang bertugas untuk
membantu tenaga ahli arsitektur dalam mengerjakan proyek ini khususnya membantu di
pengerjaan visualisasi 3 dimensi pembangunan proyek BRC Tahap 1.
Dalam pelaksanaannya, saya juga dibimbing untuk berfikir sebagai seorang arsitek yang
bertanggung jawab dan disiplin. Dari pengalaman dan informasi tersebut, dapat disimpulkan
secara umum bahwa Pelaksanaan kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sebagai
bahan pengamatan dan bahan komparasi antara teori-teori ilmiah yang di dapat di bangku kuliah
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan selama proses perencanaan.
Dapat disimpulkan secara khusus, bawasanya tahap pertama yang harus dilakukan oleh
perencana adalah membuat suatu planning mengenai pembagian pekerjaan sesuai dengan jadwl
kerja agar dapat tercapai efektifitas waktu. Peran sebuah tim sangat dituntut dalam pengambilan
sikap yang cepat dan tepat sehingga apa yang menjadi keinginan client dapat teropenuhi, serta
kepuasan kedua belah pihak dapat tercapai. Serta peralatan yang lengkap dalam suatu perusahaan
konsultan perencana sangat menentukan lancarnya pekerjaan perancangan.

6.2 KRITIK DAN SARAN

Setelah melakukan kegiatan kerja praktek ini, dari saya sebagai mahasiswa kuliah kerja
profesi (KKP) Jurusan Arsitektur ITN Malang ingin memberikan sedikit kritik saran demi
kemajuan Prodi.
Pelaksanaan kuliah kerja profesi harus terus berjalan agar mahasiswa dapat mempunyai
pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan.
Untuk itu perlu adanya bimbingan secara intensife bagi mahasiswa kuliah kerja profesi sehingga
pelaksanaan kerja prakt5ek tersebut berjalan secara maksimal.

56
LAMPIRAN

57

Anda mungkin juga menyukai