Anda di halaman 1dari 20

Minyak Atsiri Limbah Kulit Jeruk Purut Menggunakan

Penyalut Kitosan Dan Maltodekstrin Dengan Proses


Freeze Drying Sebagai Antiselulitis

PHP2D COMDEV
UII 2021
Kesimpulan

Pengembangan Desa Keditan Berbasis


3

Bioenterpreneurship Melalui Pengolahan


Limbah Sayuran

PKP2202122
2202122
Latar Belakang

Desa keditan merupakan salah satu daerah dengan potensi


pertanian dan peternakannya yang cukup baik. Kawasan
pertanian di desa keditan merupakan salah satu pertanian
terbesar di kecamatan ngablak dengan kawasan pertanian yang
dikelilingi gunung merbabu, gunung andong, dan gunung
telomoyo. Komoditi yang paling menonjol adalah Kubis, Sawi,
Tomat, dan Wortel. Layaknya sebuah industri yang
menghasilkan limbah, pertanian juga dapat menghasilkan
limbah (limbah pasca panen).

Lokasi:
Desa Keditan, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
PKP PHP2D 4 03
PERMASALAHAN
DESA KEDITAN

PKP PHP2D 04
Metode Pelaksanaan

1 2 3 4

Plan Do Check Action


Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Evaluasi Tindakan kedepan

PKP PHP2D 05
DO
1 Tahap Pelaksanaan
Proses perencanaan untuk tercapainya kegiatan yang optimal melalui beberapa tahapan persiapan
sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah:
Setelah melakukan survey lapangan di Desa Keditan, Kecamatan Ngablak tim mendapatkan beberapa
masalah, diantaranya:
2. Kegiatan para warga sebagian besar hanya di sawah
3. Terdapat beberapa permasalahan pada tanaman milik petani 
4. Di Kecamatan Ngablak jumlah limbah sayuran per harinya sangat banyak
5. Pemahaman warga desa mengenai pengolahan limbah sayur belum dapat menghasilkan tambahan
uang
2. Analisis kebutuhan: 
Berdasarkan permasalahan yang ada tim memutuskan untuk membuat beberapa program yang ada di
desa yaitu pengolahan limbah sayur untuk dijadikan pupuk organik. Pemanfaatan limbah sayur dijadikan
pupuk organik selain mengurangi limbah sayur yang ada, dapat membantu para petani untuk mengatasi
keluhan terhadap tanamannya, juga diharapkan bisa menumbuhkan jiwa bioentreprenuership warga
desa. 

PKP PHP2D 06
Plan
2 Tahap Perencanaan
Setelah tahapan plan selesai, maka dilanjutkan dengan tahap pelaksanan kegiatan. Tahapan ini
dilakukan sebagai berikut:
a. Sosialisasi kegiatan
Metode sosialisasi yang digunakan adalah presentasi dan tanya jawab dengan teknik
pelaksanaannya mengumpulkan warga yang sebagian besar adalah petani. Sosialisasi dilakukan
dengan mematuhi peraturan protokol kesehatan dari Dinas Kesehatan yaitu dengan tidak
berkerumun dan mengadakan pengecekan suhu serta menyediakan fasilitas masker dan
handsanitizer. Sosialisasi dilakukan dalam 2 sesi:
1. Sosialisasi pertama: Pemberian materi mengenai pengenalan pupuk organik, pentingnya
pengolahan limbah sayuran dan kotoran kambing menjadi pupuk organik, serta membahas
permasalahan pertanian yang banyak terjadi di Desa Keditan, Kecamatan Ngablak.
2. Sosialisasi kedua: Pemberian materi mengenai proses marketing BiSa kedepannya dan
pembuatan pupuk organik dari limbah sayuran bersama warga.
b. Program pembuatan pupuk organik dari limbah sayuran
c. Monitoring dan implementasi pupuk organik dari limbah sayuran

PKP PHP2D 07
Check
3 Tahap Evaluasi
Setiap kegiatan yang sudah terlaksana akan dilakukan evaluasi untuk memastikan tercapainya luaran
sesuai yang diharapkan. Evaluasi dilakukan baik antar anggota tim maupun evaluasi terhadap
program pelaksanaan . Hasil evaluasi pogam bisa dilihat pada bab hasil kegiatan .

PKP PHP2D 08
Action
4 Tindakan kedepan
Tindakan ke depan dari program ini yaitu:
1. Pembentukan desain struktur manajemen usaha
2. Menyebar luaskan program ini sampai seluruh desa
3. Bekerja sama dengan pihak pemerindah daerah mengenai program pertanian

PKP PHP2D 09
Hasil Kegiatan
Tingkat keberhasilan metode dalam mencapai tujuan, indikator keberhasilan, luaran wajib, dan luaran
tambahan yang dapat dicapai

Kegiatan Indikator Keberhasilan Ketercapaian Luaraan

Terbentuk kelompok penggerak pemberdayaan desa Kelompok penggerak yang menggerak program dan
Pembentukan Kelompok Penggerak yang terdiri dari bapak bapak dan para pemuda Desa menyebar luas program kepada masyarakat desa
Keditan yang mayoritas berprofesi sebagai Petani. keditan .

Sosialisasi program pembuatan pupuk Kelompok penggerak mengikuti pelatihan pembuatan Memiliki pengetahuan mengenai pengolahan
organik limbah sayuran pupuk organik limbah sayuran limbah sayuran menjadi pupuk organic

Meningkatkan keterampilan masyarakat


Pelatihan pengolahan limbah sayuran Masyarakat dapat membuat pupuk organik secara
desa dalam mengolah limbah sayuran menjadi
menjadi pupuk organik pupuk organic mandiri

Masyarakat desa mampu mengimplementasikan


Monitoring dan Implementasi pupuk Beberapa warga desa mulai menggunakan pupuk
pupuk organik dari limbah sayuran pada lahan area
organik limbah sayuran organik
pertanian secara langsung

Tersedianya kerjasama pemasaran produk di


berbagai pusat pertanian, baik dengan Saat ini tim dan pemuda sedang berupaya untuk
Pemasaran produk pupuk organik “BIKOL” perusahaan swasta maupun Dinas bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi untuk
memasarkan produk Pupuk Organik secara luas
Pertanian Jawa Tengah

Ada beberapa masyarakat desa yang mulai tertarik


Realisasi program desa Terealisasinya program desa bioentreprenuership untuk berwirausaha mengenai di bidang pupuk
bioentreprenuership sebagai program yang berkelanjutan
organik
PKP PHP2D 10
Hasil Kegiatan
Tingkat pencapaian indikator keberhasilan

Hasil
No Indikator Keberhasilan Program
Pencapaian Keterangan
Terbentuknya kelompok pemberdayaan masyarakat Desa Terbentuk kelompok pemberdayaan desa yang terdiri dari
1 Keditan dalam pengolahan limbah sayuran menjadi 90% bapak bapak dan para pemuda Desa Keditan yang mayoritas
pupuk organik berprofesi sebagai Petani.
Keterampilan mengenai pemanfaatan limbah sayuran
Meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Keditan
2 dalam pemanfaatan limbah sayuran menjadi pupuk 70% masyarakat meningkat hal tersebut dibuktikan yaitu dengan
banyak masyarakat yang memulai membuat pupuk organik
organik
secara pribadi
Meningkatkan kinerja para pemuda desa sebagai pihak
3 yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan 50% Saat ini pemuda desa termotivasi untuk memulai
berwirausaha
karakteristik bioentrepreneurship Desa Keditan
Meningkatkan pendapatan per kapita dan indeks
4 kesejahteraan masyarakat Desa Keditan yang dibuktikan 10% Ada beberapa masyarakat desa yang mulai tertarik untuk
dengan semakin banyaknya usaha pembuatan pupuk berwirausaha mengenai di bidang pupuk organik
organik

Tersedianya kerjasama pemasaran produk di berbagai Saat ini tim dan pemuda sedang berupaya untuk
pusat pertanian pada Dinas Pertanian Jawa Tengah, serta
5 10% bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi untuk
terbentuknya konektivitas dengan masyarakat secara luas memasarkan produk Pupuk Organik secara luas
melalui digital marketing
Terealisasinya program desa bioentreprenuership sebagai Banyak masyarakat desa yang mulai termotivasi untuk
6 20%
program berkelanjutan di Desa Keditan memulai berwirausaha
Penerapan materi mata kuliah bidang sains, lingkungan, Dengan adanya sosialisasi masyarakat desa mulai memahami
7 teknologi, dan ekonomi pada pengolahan limbah sayuran 70% mengenai pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk
menjadi pupuk organik organik

PKP PHP2D 11
Hasil Kegiatan
Tingkat capaian luaran wajib dan tambahan

Presentase
No Target Luaran
Pencapaian
Mendirikan pusat produksi pupuk organik dari limbah
1 sayuran berupa produk BISA di Desa Keditan 50%

Terciptanya Manual book/panduan operasional


2 pembuatan pupuk dari limbah sayuran dan Masterplan 60%
Ekonomi Kreatif Desa Keditan tahun 2021-2026
Publikasi profil, poster, dan video hasil kegiatan melalui
3 80%
social media.
Terciptanya HAKI untuk produk BISA, manual book dan
4 masterplan ekonomi 10%
kreatif Desa Keditan

5 Publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Nasional 10%

Terbentuk jejaring kemitraan dengan bukti perjanjian


6 100%
kerjasama tertulis antara tim PHP2D dengan mitra.

PKP PHP2D 12
Tingkat kesesuaian pelaksanaan dalam berbagai aspek

1. Tingkat Kesesuaian Biaya


Biaya yang dikeluarkan di sesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan program. Pengeluaran biaya rata rata digunakan
untuk pembuatan alat dan komponen lain pendukung 
2. Tingkat Kesesuaian Personil
Personil yang dibutuhkan saat jalannya acara sudah disesuaikan dengan program yang akan dilaksanakan. 
3. Tingkat Kesesuaian Waktu
Waktu pelaksanaan program terencana sudah sesuai namun ada beberapa kendala seperti kondisi ppkm yang
menyebabkan waktu pelaksanaan sempat di mundurkan. Selain itu  waktu pelaksanaan juga disesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang mayoritas sebagai petani. 
4. Tingkat Kesesuaian Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan Bisa(Biofertilizer Sayur) disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dalam
mengoperasikannya. Alat yang digunakan meliputi mesin pencacah dan mesin pencampur (mixing). Alat tersebut
bekerja dengan menggunakan diesel berbahan bakar bensin. Alat yang dibuat tidak menggunakan energi listrik karena
menyesuaikan dengan daya listrik yang tersedia di Desa Keditan Ngablak Magelang.
PKP PHP2D 13
Tingkat kesesuaian pelaksanaan dalam berbagai aspek

5. Tingkat Kesesuaian Metode


Metode yang digunakan dalam pembuatan BiSa(Biofertilizer Sayur) cukup mudah dan memungkinkan untuk dibuat
oleh masyarakat secara mandiri. Bahan berupa sampah sayuran dimasukkan kedalam mesin pencacah untuk
mendapatkan ukuran yang lebih kecil. Selanjutnya sampah ini akan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti kotoran
hewan, EM4, dan Molase. Setelah semua komponen tercampur, dimasukkan ke dalam drum yang sudah disediakan
dan ditambahkan air secukupnya. Setelah itu menunggu proses fermentasi selama 14-20 hari dan pupuk siap di tanam.
6. Tingkat Kesesuaian Komponen Bahan
Komponen-komponen yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan BiSa(Biofertilizer Sayur) mudah didapatkan di
sekitar desa mitra, sehingga masyarakat mitra dalam hal ini masyarakat Desa  Keditan Ngablak Magelang dapat secara
mandiri dan mudah mendapatkan bahan-bahan pelengkap dalam pembuatan BiSa. Komponen bahan yang digunakan
antara lain : sampah sayuran, kotoran hewan, EM4, Molase, dan air secukupnya.

PKP PHP2D 14
Kekompakan tim
Persentase
Kegiatan  Frekuensi
Intensitas 
Pencapaian Uji Coba Pembuatan Pupuk Secara Mandiri Bersama 6 kali  70%
dengan Tim Pelaksana  Intensitas / frekuensi
Kunjungan ke Desa untuk koordinasi dengan warga perihal 3 kali  70% komunikasi dengan
program PHP2D yang akan dijalankan oleh tim pelaksana sesama anggota tim
Diskusi Mengenai Rencana Sosialisasi ke Warga Desa untuk 10 kali  80% pelaksana
mendemokan alat dan bahan 

Evaluasi dari hasil kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan dan 3 kali  60%
rencana kegiatan kedepannya seperti apa

Kegiatan  Frekuensi Persentase Intensitas 


Pencapaian Uji Coba Pembuatan Pupuk Secara Mandiri Bersama dengan 1 kali  30%
Tim Pelaksana 

Kunjungan ke Desa untuk koordinasi dengan warga perihal program PHP2D 3 kali  70%
Intensitas / frekuensi yang akan dijalankan oleh tim pelaksana
komunikasi dengan
Rencana Sosialisasi ke Warga Desa untuk mendemokan alat dan bahan  1 kali  30%
dosen
Evaluasi dari hasil kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan dan rencana 1 kali  20%
kegiatan kedepannya seperti apa
PKP PHP2D 15
PKP2202115
Peran apa saja yang dilakukan
dosen

Dosen pembimbing memberikan


bimbingan, arahan, dan monitoring
untuk setiap rencana kegiatan yang
akan tim pelaksana lakukan serta
memberikan saran untuk kegiatan yang
telah dilakukan agar kegiatan ke
depannya lebih baik lagi. Dosen
pembimbing juga berperan sebagai
penghubung antara tim pelaksana
dengan warga desa, dosen
pembimbing menjadi pelindung atas
setiap kegiatan yang dilaksanakan tim
pelaksana program PHP2D.

PKP PHP2D 16
Potensi keberlanjutan
Berdasarkan kegiatan dan pencapaian hasil yang telah
didaptkan oleh tim sesuai uraian penjelasan presentasi
pelaksanaan program PHP2D telah mencapai 75% Oleh karena
itu untuk mencapai hingga 100% perlu menyelesaikan berupa :

1 Pembentukan desain struktur manajemen usaha

2 Menyebarluaskan program ini sampai seluruh desa

3 Bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah


mengenai program pertanian

4 Mendaftarkan HKI terkait buku pedoman 

PKP PHP2D 17
Lampira
n
Dokumentasi Offline

PKP PHP2D 18
PKP2 2021
Lampira
n
Dokumentasi online

PKP PHP2D 19
Minyak Atsiri Limbah Kulit Jeruk Purut Menggunakan
Penyalut Kitosan Dan Maltodekstrin Dengan Proses
Freeze Drying Sebagai Antiselulitis

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai