Anda di halaman 1dari 9

REVISI LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4


(ROUTING SHEET & MULTI PRODUCT PROCESS CHART)

Disusun Oleh:
Nama Anggota / NPM : 1. Rialdy Pratama Putra / 36416294
2. Faza Dhifan Pratama / 32416734
3. Deby Putri Novianty / 31416763
4. Agam Hirmawansyah / 30416290
5. Gilang Setiawan / 33416045
Kelompok : 6 (Enam)
Kelas : 4ID03
Hari / Shift : Senin / IV (Empat)
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
I. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum merupakan hal yang hendak dicapai dalam pembahasan
yang dilakukan. Tujuan praktikum modul RS & MPPC sebagai berikut:
1. Praktikan mampu membuat dan mampu memahami manfaat pembuatan
routing sheet dan MMPC
2. Praktikan mampu memahami peranan pembuatan routing sheet dan MPPC
dalam perancangan tata letak fasilitas

II. Data penunjang


Sebelum melakukan perhitungan, diperlukan beberapa data penunjang.
Data penunjang yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Peta Proses Operasi dan persentase Scracp
2. Peta Proses Perakitan
3. Bill Of Material (BOM)
4. Efiseinsi mesin yaitu sebesar 95%
5. Rehabilitas Mesin yaitu sebesar 95%
6. Jam kerja per hari yaitu 8 jam per hari
7. Target produksi sebesar 121 unit per hari
8. Jumlah produksi per hari adalah jumlah produk 1 tahun produk dengan
warna dibagi 247 hari.
Rumus Jumalah produksi/ hari
= Jumlah produksi produk dengan warna (JIP)
247
= ( 29720 )
247
= 120,3238 = 121 unit per hari
2. Contoh Perhitungan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dari Routing sheet dari nama
operasi O-13 komponen papan sekat tengah:
Kolom 1 (Nama Operasi) = Memotong Papan Belakang
Kolom 2 (Deskripsi) = Memotong
Kolom 3 (Nama Mesin) = Circular Saw
Kolom 4 (Produksi Mesin/Jam) =

60
= 0,4802

= 124,948unit

Kolom 5 (Scrap) =

=
= 0,451 unit
Kolom 6 (Bahan Diminta) = Perhitungan bahan diminta didapat dari
hasil jadwal induk produksi dibagi 247 ,
247 didapat dari hari kerja selama satu tahun
29720
=
247
= 120,3239 ≈ 121

Kolom 7 (Bahan Disiapkan) =

=
= 127,9205 unit

Kolom 8 (Efisiensi Mesin) =

127,9205
= 0,95

= 134,6532

Kolom 9 (Jumlah Mesin Teoritis) =

=
= 0,1418 unit
Kolom 10 (Jumlah Mesin Aktual) = 0,1418 ≈ 1 unit. Hasil dibulatkan
ke atas
3. Analisis Routing Seet
Routing Sheet merupakan sebuah peta yang menggambarkan langkah-
langkah operasi pembuatan produk. Perhitungan routing sheet terdapat pada tabel
terdiri dari kolom 1 yaitu nomor operasi sampai dengan kolom 10 yaitu kebutuhan
mesin aktual.
Kolom 1 menunjukan nama operasi, kolom 1 menunjukkan nama operasi yang
dilakukan. Nama operasi tersebut adalah O-7 sampai O-7. Ini merupakan urutan
operasi yang dilakukan.
Kolom 2 menunjukan deskripsi atau kegiatan yang dilakukan, kegiatan O-7 yaitu
pengukuran
Kolom 3 menunjukan nama mesin, nama mesin yang digunakan yaitu circular
saw.
Kolom 4 menunjukan Produksi mesin/jam digunakan untuk mengetahui jumlah
produksi yang dihasilkan oleh suatu mesin dalam satu jam. Perhitungan produksi
mesin/jam diperoleh dengan hasil yang didapat adalah sebesar 124,948. Artinya
jumlah produksi yang dihasilkan oleh suatu mesin dalam satu jam produksi dapat
menghasilkan papan belakang sebanyak 124,948 unit.
Kolom 5 menunjukan Scrap , didapat dari perhitungan antara scrap dibagi dengan
100 dan scrap di nama operasi O-17 sebesar 0,0541
Kolom 6 menunjukan bahan diminta, Perhitungan bahan diminta didapat dari
hasil jadwal induk produksi sebesar 29720 dibagi 247 ,247 didapat dari hari
kerja selama satu tahun dengan hasil = 120,3239 ≈ 121. 121 merupakan hasil
pembulatan ke atas dari 120,3239
Kolom 7 menunjukan bahan disiapkan, Perhitungan bahan disiapkan diperoleh
dengan hasil yang didapat sebanyak 127,9205. Artinya didapat dari rumus bahan
yang diminta dibagi 1 - % scrap dengan hasil 127,9205.
Kolom 8 menunjukan efisiensi mesin, efisiensi mesin 95% merupakan tingkat
pemanfaatan mesin dalam melakukan suatu proses produksi hanya sebesar 95%
dimana sisanya sebesar 5% dilakukan untuk set up dan maintenance. Perhitungan
efisiensi mesin diperoleh dengan hasil yang didapat dari hasil bahan yang
disiapkan dibagi dengan efisiensi mesin nya 95%. Artinya dalam yang didapat
dalam rumus efisiensi mesin rumusnya dengan bahan yang disiapkan dibagi
eifisiensi mesin sebesar 95% dengan hasil 134,6532.
Kolom 9 menunjukan jumlah mesin teoritis , perhitungan jumlah mesin teoritis
didapat dari jumlah efisiensi mesin dibagi dengan produksi mesin/jam dikali
dengan reliabilitas dikali dengan jumlah jam kerja/hari. Jumlah mesin teoritis
didapatkan sebesar 0,1418 unit.
Kolom 10 menunjukan jumlah mesin aktual, jumlah mesin aktual adalah nilai
pembulatan dari nilai teoritis. Pembulatan dilakukan keatas agar tidak ada
kekurangan mesin dan satuan dari mesin adalah unit. Jumlah mesin aktual yang
didapat sebesar 1 unit.

1. Contoh Perhitungan
Berdasarkan tabel MPPC diatas maka dibuat contoh perhitungan. Contoh
perhitungan pada jumlah mesin teoritis dan jumlah mesin aktual untuk meja
fabrikasi adalah sebagai berikut.
 Jumlah Mesin Teoritis = Kebutuhan Mesin teoritis komponen 001 +
komponen 002
komponen 003 + komponen 004 + komponen 005
+ komponen 006

= 0,1428 + 0,0971 + 0,5232 + 0,2309 + 0,1623 +


0,1016
= 1,2579 unit
 Jumlah Mesin Aktual = 1,2579 ≈ 2

2. Analisis MPPC
MPPC (Multi Product Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan
urutan untuk masing-masing komponen yang akan diproduksi. Peta MPPC juga
dapat berguna sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah
pengerjaan dari setiap produk yang ada pada waktu proses tertentu sehingga
diperoleh informasi tentang kesamaan proses dari setiap produk dengan yang
lainya. Berdasarkan MPPC juga dapat diketahui aliran balik (backtracking) dan
pola aliran yang tidak sesuai dengan urutan proses (Lutfah Ariana, 2005).
Multi product process chart (MPPC) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan. Multi
Product Process Chart digunakan untuk mengetahui jumlah pemakaian kebutuhan
mesin aktual dari routing sheet. MPPC produk kotak kunci terdiri dari 6 proses
fabrikasi, 5 proses assembly, 1 proses penghalusan, 1 proses pengecatan dan 1
proses pengemasan. Proses fabrikasi 001 komponen papan belakang (1 unit), 002
menunjukkan komponen papan alas (1 unit), 003 komponen samping (3 unit), 004
komponen papan sekat horizontal (2 unit), 005 komponen papan depan dan pintu
(2 unit), dan 006 komponen papan sekat vertikal (1 unit). Proses assembly 007
perakitan antara papan belakang dan papan alas, 008 perakitan 1 dengan papan
samping, 009 perakitan 2 dengan papan sekat horizontal, 010 perakitan 3 dengan
papan depan dan pintu, 011 perakitan 4 dengan papan sekat vertikal. Proses
penghalusan 012 menunjukkan produk tempat ATK dihaluskan. Proses
pengecatan 013 menunjukkan produk tempat ATK dicat dan proses pengemasan
pada 015 menunjukkan produk tempat ATK dikemas.
Mesin yang digunakan diurutkan berdasarkan urutan prosesnya, yaitu meja
fabrikasi, jig saw, elektrik nail gun, mesin amplas, spray gun dan compressor, dan
tape cutter. Jumlah mesin aktual adalah nilai pembulatan dari nilai teoritis.
Pembulatan dilakukan keatas agar tidak ada kekurangan mesin. Pembulatan juga
dilakukan karena ketidakmungkinan mesin bernilai desimal. Berdasarkan hasil
dari 6 komponen pada bagian meja fabrikasi tersebut menghasilkan kebutuhan
teoritis sebesar 1,2579 dan kebutuhan mesin aktual mendapatkan hasil 2. Bagian
jig saw terdapat 6 komponen juga dan mendapatkan kebutuhan teoritis 1,4204 dan
kebutuhan mesin aktualnya 2. Bagian meja assembling terdapat 5 komponen
menghasilkan kebutuhan teoritis 2,4339 dan kebutuhan aktualnya 3. Bagian meja
penghalusan menghasilkan kebutuhan teoritis sebesar 1,0306 dan kebutuhan
aktualnya 2. Bagian meja pengecatan mendapatkan hasil kebutuhan teoritis 1,3665
dan kebutuhan aktual sebesar 2. Bagian meja pengemasan mendapatkan hasil
kebutuhan teoritis 0,3632 dan kebutuhan aktual sebesar 1. Total jumlah mesin
aktual sebanyak 12 unit mesin.
Shipping adalah penyimpanan dari setiap komponen atau produk yang telah
diperoleh. Setiap hasil (komponen) diberi simbol seperti bagian shipping 001
yaitu PB untuk papan belakang, bagian shipping 002 yaitu PA untuk papan alas,
bagian shipping 003 yaitu PSI untuk papan samping, bagian shipping 004 yaitu
PSH untuk papan samping horizontal, bagian shipping 005 yaitu PDP untuk papan
depan dan pintu, dan bagian shipping 006 yaitu PSV untuk papan samping
vertikal. Bagian shipping 007 yaitu P1 untuk hasil perakitan PE + PA, bagian
shipping 008 yaitu P2 untuk hasil perakitan P1 + PST, bagian shipping 009 yaitu
P3 untuk hasil perakitan P2 + PSH, bagian shipping 010 yaitu P4 untuk hasil
perakitan P3 + PDP, bagian shipping 011 yaitu P5 untuk hasil perakitan P4 + PSV.
Bagian shipping 012 yaitu TA untuk hasil penghalusan, bagian shipping 013 yaitu
TA untuk pengecatan lambangkan C dan bagian shipping 014 yaitu TA untuk
pengemasan dilambangkan K. Pemberian simbol tersebut berurut berdasarkan
proses yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai