Anda di halaman 1dari 3

Tugas Personal ke-1

Week 2/ Sesi 3

Nama: dodi dermawan

Nim : 2440096093

1. Jelaskan berkenaan peranan e-Supply Chain management, ERP, dan ICT System
dalam pengembangan aktivitas bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia. Berikan analisis anda mengenai kelebihan dan tantangan yang dihadapi
UMKM Indonesia dalam integrasi ICT dan E-Supply Chain terutama pasca Pandemic
Covid19!

2. Temukan dan berikan contoh UMKM Indonesia yang mampu bertahan di era Pasca
Pandemi Covid 19 dengan mengintegrasikan konsep e-Business dan E-Logistics.
Jelaskan faktor dan strategi yang digunakan oleh UMKM tersebut. Dan Berikan
analisis saudara berkenaan UMKM yang justru tidak bertahan atau survive pada Era
Covid19 dan Pasca Pandemi Covid19!

===Good Luck===

Jawaban:
1. SCM bertujua menghilangkan penundaan dan kesalahan yang terkait dengan
sistem berbasis kertas tradisional. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mengurangi biaya rantai pasok.
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
Di inodnesia Di masa pandemi Covid-19 ini tidak serta merta menyurutkan
semangat masyarakat dalam menggali informasi untuk menambah pengetahuan.
Saat ini juga telah banyak kegiatan yang diadakan secara online. SCM merupakan
sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi, dan
penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut.
UMKM juga merupakan salah satu jenis usaha yang dituntut untuk meningkatkan
kinerja supply chain yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan UMKM berperan
penting dalam pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang, karena dapat
membuka kesempatan kerja dan sebagai pendukung bagi perusahaan-perusahaan
berskala besar.

E-Supply Chain Management – R0


2. Banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) menderita cacat bisnis dan bahkan
mungkin tidak selamat dari dampak COVID-19. Salah satu strategi yang dapat
dilakukan oleh pemangku kepentingan UMKM untuk tetap menjalankan usahanya
di masa pandemi ini adalah dengan memanfaatkan peluang di ekosistem digital.
Irfan Arf pemilik usaha Bakwan Pontianak
merupakan salah satu dari beberapa pelaku UMKM yang berbisnis dengan
memanfaatkan media online untuk mempromosikan produknya, mulai dari media
sosial hingga layanan pesan antar sembako hingga ojek online.
Usaha Bakwan Pontianak didirikan oleh Irfan bersama Dwi Agus Prianto pada
Mei 2019 dengan tujuan untuk memperkenalkan produk makanan ringan yaitu
Donat Bakwan Pontianak. Ia menuturkan, awalnya membangun bisnis ini tidaklah
mudah. Salah satunya untuk mengedukasi dan mempromosikan produk kepada
konsumen di wilayah metropolitan Jakarta. Melalui
Bakwan Pontianak, Irfan ingin memamerkan produknya dan betapa pentingnya
Bakwan Pontianak bagi menu jajanan di masyarakat, khususnya di Jabodetabek.
Bakwan Pontianak lahir karena kecintaan pemiliknya pada kampung halamannya
dan prospek UKM Jakarta yang menjanjikan untuk hasil bumi dari daerah di
Indonesia.
Bak Wang Pontianak hadir dalam tiga rasa: Ikan Teri, Udang dan Cabe rawit.
Keunggulan dari produk ini adalah menggunakan bahan yang tahan lama selain
kucai (sayuran). Irfan menjelaskan kucai harus didinginkan sebelum dan sesudah
dijual. Selain itu, bahan yang tahan lama seperti tepung terigu, udang rebon,
minyak goreng, dan rempah-rempah.
Produk Bakwan Pontianak dipasarkan dengan harga terjangkau dalam kemasan
modern dan dijual dalam bentuk semi container sesuai perkembangan zaman.
Irfan mengatakan penjualan dan pendapatan online dan offline menurun saat
pandemi melanda. Namun di tengah pandemi, terjadi lonjakan produk Bakwan
Pontianak yang viral di media sosial. Sejak produk Bakwan Pontianak viral di
media sosial, mereka terus menjadi berita utama dan selamat dari pandemi hingga
saat ini.
Dengan berkembangnya usaha ini, Bakwan Pontianak kini dapat menjadi salah
satu produk pilihan usaha kecil dan menengah. Salah satunya adalah banyaknya
masyarakat yang datang langsung ke tempat penjualan untuk memberikan
layanan konsinyasi (jatip).
Jastip ditujukan untuk pelanggan yang ingin membeli barang dari Bakwan
Pontianak namun takut membeli langsung karena adanya pandemi.
Menurutnya, selain pemanfaatan media online dan offline, pelaku ekonomi juga
perlu bekerja sama dengan berbagai aktor. Produk Bakwan Pontianak kini bekerja
sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk reseller, media
influencer, dan YouTuber.
Saat ini Bakwan Pontianak telah memiliki beberapa cabang di beberapa daerah
seperti kantor pusat Kebon Kacang, Bintaro, Ciledug dan Bogor, dan nantinya
akan membuka beberapa cabang di wilayah Jakarta.

E-Supply Chain Management – R0


Di masa pandemi seperti ini, Irfan berharap usaha Bakwan Pontianak
berkembang ke pasar domestik, bertahan lebih lama dan menjadi salah satu
UMKM sukses di Indonesia.

E-Supply Chain Management – R0

Anda mungkin juga menyukai