LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Tri dharma Perguruan Tinggi merupakan kewajiban bagi seluruh Perguruan Tinggi di
Indonesia. Ketiga dharma tersebut adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Salah satu bentuk Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang dilaksakan oleh mahasiswa didampingi oleh para dosen. Kegiatan KKN
pada kondisi normal, biasanya dengan menerjunkan mahasiswa langsung ke desa-desa
sasaran sehingga dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat. Pada awal tahun 2020,
Indonesia dilanda pandemi Covid-19 sehingga tahun lalu KKN dilaksanakan full secara
daring/online. Tahun 2021, wabah Covid-19 khususnya di Kab. Karawang masih belum
terkendali, sehingga pemerintah masih memberlakukan pembatasan-pembatasan sosial
namun juga memberikan ruang agar aktivitas perekonomian tetap berjalan. Kondisi ini
mendorong kita semua untuk masuk ke dalam masa yang disebut new normal. Oleh karena
itu, pada pelaksanaan KKN tahun 2021 diperlukan beberapa penyesuaian agar kegiatan KKN
dapat berjalan dengan maksimal namun juga tetap menjaga agar tidak ada penyebaran
Covid-19 di masyarakat.
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
tetapi juga terjadi pada UMKM yang bergerak di berbagai sektor seperti sektor
produksi rumahan, sektor di bidang jasa serta sektor produk-produk makanan yang
mengalami penurunan omset yang signifikan salah satunya pada Desa Pulomulya
Kecamatan Lemah Abang. Desa PuloMulya merupakan desa yang memiliki 4 dusun
diantaranya dusun ABCD dan memiliki luas sawah sekitar ±369 Ha dan memiliki
jumlah penduduk ±2.599 jiwa dan sebagian penduduknya merupakan petani. Saat ini,
Desa pulomulya merupakan desa yang menjadi salah satu tempat pengabdian
mahasiswa UBP karawang, yang dilaksanakan secara online. Pada program KKN
tahun ini kami mahasiswa UBP Karawang melakukan pengabdian di desa PuloMulya
guna untuk membangkitkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan
memberikan ilmu juga pengetahuan kepada masyarakat sekitar di desa Pulomulya
pada era pandemi Covid-19 saat ini.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, di desa PuloMulya saat ini dapat
dilihat hampir seluruh warganya menggantungkan sektor ekonominya pada sektor
produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai dari terdapat UMKM
Makanan Ringan dan UMKM bidang jasa. Dimana para pelaku UMKM didesa
PuloMulya Sebagian besar berperan sebagai penjual makanan ringan, penjual Toko
Kelontong dan juga berperan sebagai Jasa penggilingan padi. Meski sebelumnya
penghasilan telah berjalan dengan cukup lancar dengan mengandalkan pelanggan
tetap yang terbatas, namun pemanfaatan cara promosi dengan ide ide kreatif yang
berbasis digital tersebut masih belum maksimal. Di desa pulomulya ini terdapat
beberapa pelaku UMKM yakni
Teh Tarik kusuka yang dipelopori oleh bapak Ahmad Roma dalam wawancara yang
dilakukan oleh mahasiswa, sebelum adanya pandemi covid19, dimana modal awal
dari pembuatan minuman Teh Tarik kusuka ini sebesar Rp. 200.000-500.000. dengan
jumlah omset Rp. 9.000.000 per bulan. Namun, setelah adanya covid19 penghasilan
menurun hampir 50% dari yang awalnya modal pembuatan minuman Teh Tarik
Kusuka sebesar Rp 200.000-Rp500.000 menjadi Rp 100.000-Rp300.000 dengan
jumlah omset yang didapat berkisar ±4.500.000-Rp5.000.000 persetiap bulannya.
2
Aneka jenis keripik yang dipelopori oleh Mak Ane dalam wawancara yang dilakukan
oleh mahasiswa, sebelum adanya covid-19 dimana modal awal Rp 1.200.000 dengan
jumlah omset yang didapat Rp 2.400.000 dalam sebulan. Namun, setelah adanya
covid19 penghasilan menurun hampir 50% dari yang awalnya modal pembuatan
aneka jenis keripik Rp 1.200.000 menjadi ±Rp500.000-700.000 dengan jumlah omset
yang didapat berkisar ±1.000.000-1.500.000 persetiap bulannya.
Ditinjau dari persoalan tersebut, setelah adanya pandemi Covid-19 dan adanya
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) saat ini, para pelaku
UMKM yang memiliki usaha kecil tersebut banyak mengeluhkan omset penjualan
yang mungkin dikarenakan daya beli konsumen yang menurun hingga 50%. Oleh
karena itu, kehadiran mahasiswa diharapkan menjadi sebuah dorongan untuk
mengembangkan beberapa produk UMKM di desa pulomulya diantranya produk Teh
Tarik Kusuka dan produk Keripik Sukun Ma Ane.
1.2. Tujuan
Tujuan adanya Program Pengembangan UMKM ini untuk melayani
pengembangan keterampilan kewirausahaan dan kemampuan untuk menjalankan
usaha kecil dan menengah. Program ini melatih para peserta untuk menerapkan
ketrampilan kewirausahaan mereka, dengan mengidentifikasi dan memilih proyek
bisnis yang layak atau memperluas usaha yang ada.
Dalam pelaksanaan KKN tahun ini mahasiswa melakukan observasi di desa
pulomulya untuk mendapatkan pelaku UMKM tersebut, ada beberapa Pelaku UMKM
di desa pulomulya, banyak pelaku UMKM di desa Pulomulya ini pada bidang jasa
penggilingan padi, dan ada dua pelaku UMKM yang memiliki potensi untuk
dikembangkan, yaitu Teh Tarik kusuka yang di pelopori oleh Pak Ahmad roma
selaku pembuat minuman dengan konsep kekinian, dan Kripik sukun Ma Ane yang
memproduksi macam-macam kripik mulai dari ciri khasnya kripik sukun, kue gabus,
kue cincin, keripik pisang, singkong. Kedua UMKM ini memiliki potensi untuk
dikembangkan disisi lain teh Tarik kusuka memproduksi minumanya dan
memasarkan produknya sampai di lima kecamatan, kec, tempuran, telagasari,
3
lemahabang, Cilebar, cilamaya kulon, Karna situasi saat ini Teh Tarik kusuka
menjadi menurun dalam produksi dan pemasaran yang sebelumnya menjadi pemasok
ke warung-warung dan distributor hingga lima kecamatan 100pcs setiap harinya
namun saat ini berkurang dan cangkupan untuk jadi pemasok pun terhalang karna
adanya PPKM ini, begitupun dengan kripik Sukun Ma Ane karena pemberlakuan
PPKM ini Ma Ane tidak mampu berjualan keliling dan produksi bahan-bahan kripik
pun mulai berkurang dari petani setempat untuk mengirim bahan. Namun setelah di
kaji oleh mahasiswa KKN mengenai kedua UMKM, yaitu terhalang oleh kondisi dan
Solusi untuk menstabilkan pemasaran Produk dari Kedua UMKM tersebut,
mahasiswa melakukan dan memasarkan produk melalui Sosial media/ Digital
Marketing. Ali Hasan (2013) mendeskripsikan bahwa pemasaran digital mempunyai
sejumlah karakteristik sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan interaktivitas bisnis dengan pelanggan yang bergantung
pada teknologi.
2. Sebuah dialog elektronik (teknologi interaktif) untuk memberikan akses
informasi kepada pelanggan (komunitas, individu), dan sebaliknya.
3. Upaya melakukan semua kegiatan bisnis melalui internet untuk tujuan
penelitian, analisis dan perencanaan untuk menemukan, menarik, dan
mempertahankan pelanggan.
4. Upaya meningkatkan akselarasi jual beli barang dan jasa (tertentu), informasi
dan ide melalui internet.
4
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya kajian terhadap sasaran Unit Usaha/UMKM
tersebut:
1. Meningkatkan UMKM dalam penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi
2. Mengurangi angka pengangguran akibat efek dari pandemic covid-19
3. Meningkatkan produktifitas dalam keterampilan dalam pemasaran produk ke
media online.
5
BAB II
Gambaran Umum
2.1 Deskripsi Umum Desa/Kelurahan
6
support pemerintah di tingkat desa. Salah satu potensi yang ada di desa pulomulya
adalah olahan minuman herbal yang selanjutanya akan kami buat sebagai potensi
umkm di desa pulomulya.
7
BAB II
Gambaran Umum
8
tentunya di setiap desa memiliki bentuk social yang berbeda hal hal tersebut
dipengengaruhi dan oleh beberapa hal yang pertama sekali mengenai Agrikultur
a. Agrikultur di bidang pertanian yang dimana proses penggarapan serta
lapangan pekerjaan yang berkenaan dengan bidang pertanian. Bidang
pertanian ini hamper di geluti 80% persen jumlah penduduk Desa pulo
mulya. Ada juga yang membidangi sebagai tukang kayu, pedagang, dan
penggilingan padi.
b. Tradisional yang ada pada desa pulomulya memuat kebudayaan kesundaan
yang mana hal tersebut dilihat dan dibenarkan dari letak geografis desa
pulomulya.Desa pulomulya merupakan suatu tempat yang berada di wilayah
tanah sunda yang dimana dulu merupakan Kerajaan padjajaran.
c. Adat dan Tradisi yang ada pada desa pulomulya mrupakan suatu entitas yang
komunal, atau dalam terjemahan kedaerahan di sebut paguyuban segala
sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat masih di pegang teguh yang
mana hal ini di jaga dan di pegang khususnya oleh kaum tua. Adat Hajat
bumi, upacara ini dilaksakan kapan selesai panen. Hajat bumi dilaksanakan
yang dimana para pertani makan bersama. Warga di kumpulkan dengan
membawa masakan masing masing untuk dibagikan kepada warga lainnya,
atau sekedar bertukar masakan.
d. Seni Budaya yang ada pada masyarakat desa pulomulya tidak melepaskan
letak geografis desa pulo mulya ada beberapa kesenian yang sampai saat ini
masih di pertahankan dan terus menjadi identitas pulomulya. Tari jaipong,
tarian jaipon merupakan gabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti
wayang golek, pencak silat, dan ketuk tilu.seni tari jaipong sering di;akukan
pada saat acara pernikahan. Seni sisingaan sering sekali di tampilkan pada
saat khitanan.
9
BAB III
KAJIAN UMKM
Pemilik usaha ini adalah Bapak Rohman yang sudah berjalan selama 3 tahun,
Pak Rohman memproduksi sendiri di rumahnya dan memiliki 3 karyawan. Teh Tarik
Kusuka ini hanya memiliki 1 varian rasa yaitu teh, bahan utama dari teh Tarik kusuka
ini adalah teh, gula murni, dan jelly. Harga normal dari teh Tarik kusuka ini adalah
Rp. 5.000, tetapi jika distributor dengan minimal pembelian 100 Pcs diberikan harga
Rp 3.500 dan di bawah 50 Pcs diberikan harga Rp.4.000. Untuk kekuatan dari the
Tarik ini adalah jika disimpan di freezer akan bertahan selama 1 bulan jika di tempat
10
biasa hanya 1 minggu. Teh Tarik kusuka ini sudah dipasarkan di 5 Kecamatan
dengan disimpan di warung-warung yaitu Kecamatan Lemahabang, Telagasari,
Tempuran, Cilamaya Kulon dan Cilebar. Pak Rohman sudah mencoba memasarkan
produknya dengan media online tetapi kurang efektif. Dengan menghadapi pesaing-
pesaing pak Rohman ini sering sekali memberikan bonus terhadap distributor atau
warung-warung. Di pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap usaha pak
Rohman karena pak rohman juga berjualan dengan target pasar yaitu anak-anak
sekolah, dan sekarang sekolah pun berbasis daring.
3.1.2 Aneka Cemilan Mak Ane
Pemilik usaha ini adalah Mak Ane yang sudah berjalan selama 10 tahun, mak
ane memproduksi aneka cemilan yaitu keripik sukun, kripik pisang, kue cincin,
peyek, gabus, dan juga ranginang. Cemilan ini semuanya di kasih harga yaitu Rp
5.000, mak Ane juga terkadang sistem pembayarannya dengan sistem barter, yaitu
dengan beras. untuk kekuatanya dari cemilan ini yaitu selama 1 minggu. Untuk varian
rasa bermacam-macam mulai dari asin, balado, original, dan juga pedas. Sistem
pemasarannya mak Ane tidak menggunakan media online hanya keliling ke desa
pulomulya. Di pandemi Covid-19 sangat berpengarung terhadap usaha mak Ane
11
karena sebelum Covid-19 mak ane juga berjualan di desa Pulokapala yaitu di makam
Syech Quro , berjualan di desa Pulokalapa ini omzetnya cukup tinggi apalagi di sabtu
kliwon karena banyak penziarah yang mengunjungi desa Pulokalapa ini.
12
3.3.2 Aneka Cemilan Mak Ane
a. Menambah beberaspa Man Power, Penambahan atau penggunaan tenaga
manusia tambahan guna mempersingkat proses produksi dan proses
pemasarannya.
b. Perubahan perilaku pemasarasan dengan menggunakan metode Dropship
atau Mendistribusikan produk pada agen/toko kue kering.
c. Melakukan perubahan perilaku pemasaran dengan menggunakan Digital
Marketing seperti Tokoku, Tokopedia, Grabfood, Gofood dll
13
c. Pewangi 10ml
Alat-alat :
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Teko literan
d. Ember
e. Pengaduk
f. Corong
g. 2 Botol 500ml untuk tempat Hand Sanitizer
14
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Pulomulya adalah salah satu desa di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Dengan jumlah penduduk 2.717 jiwa diantaranya
1.375 jiwa.
2. Di desa Pulomulya ada beberapa UMKM, diantaranya UMKM dengan nama
merk Teh Tarik Kusuka dan Aneka Keripik Ma Ane.
3. Teh Tarik Kusuka merupakan sebuah UMKM waralaba yang berfokus pada
minuman teh tarik. Teh Tarik Kusuka ini memiliki satu varian rasa yaitu teh
Tarik original. Masa kadaluarsa untuk teh Tarik ini akan bertahan selama satu
bulan jika disimpan di lemari pendingin dan akan kadaluarsa dalam waktu
satu minggu jika tidak berada pada lemari pendingin. Di pandemi Covid-19
ini sangat berpengaruh terhadap usaha pak Rohman karena pak rohman juga
berjualan dengan target pasar yaitu anak-anak sekolah, dan sekarang sekolah
pun berbasis daring.
4. Aneka Keripik Ma Ane telah berjalan kurang lebih selama 10 tahun. mak ane
memproduksi berbagai macam aneka cemilan yang terdiri dari keripik sukun,
kripik pisang, kue cincin, peyek, gabus, dan juga ranginang. Di masa pandemi
Covid-19 sangat berpengarung terhadap usaha keripik mak Ane, dikarenakan
sebelum Covid-19 mak ane juga berjualan pada situs wisata rohani yaiut di
makam Syech Quro.
5. Mahasiswa KKN di Desa Pulomulya membuat handsanitaizer yang dapat
digunakan warga desa Pulomulya yang diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran mencuci tangan dimasa pandemi dan memutus rantai penularan
virus Covid-19.
6. Selain membuat handsanitaizer, Mahasiswa KKN Universitas Buana
Perjuangan Karawang di Desa Pulomulya membuat tempat cuci tangan dari
paralon.
15
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari peran UMKM yang ada di desa Pulomulya yang
di ambil oleh mahasiswa KKN, maka mahasiswa dapat memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi mahasiswa KKN
a. Meningkatkan hubungan dengan para perangkay desa.
b. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
c. Setiap konflik yang muncul harap diselesaikan secara damai dan
kekeluargaan.
2. Bagi Universitas
a. Diharapkan untuk KKN periode selanjutnya konsisten dalam memberikan
metode KKN secara hybrid atau online.
b. Diharapkan untuk tidak memberikan informasi yang mendadak, terutama
informasi yang memiliki batas waktu.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN ini bukan
hanya untuk kepentingan mahasiswa KKN, melainkan untuk kepentingan
bersama demi kemajuan desa Pulomulya. Masyarakat seharusnya antusias dan
terbuka terhadap mahasiswa KKN, karena mahasiswa hanya sebagai
motivator untuk memecahkan masalah dan membangun desa, bukan sebagai
pembawa dana. Perlu di tingkatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam
menjalankan program pengembangan desa.
16