Week 2/ Sesi 4
Kelas : LVDA
Kelompok 7
Soal 1.
Jawaban :
Pada contoh hirarki analisis tugas pelaksanaan investigasi kecelakaan kerja industry
diatas, plan 1 (pengumpulan bukti) harus dilakukan untuk dapat melakukan tugas pada plan 2
sampai 5. Pelaksanaan tugas ini harus dilakukan secara berurutan untuk dapat menghasilkan
suatu kesimpulan dan rekomendasi.
Selain itu, untuk dapat mengerjakan tugas utama awal terdapat beberapa tugas yang
diperinci pelaksanaannya. Seperti pada plan 1 (pengumpulan data) dapat dilakukan dengan
mengerjakan 5 tugas bagian (sub task) antara lain pemeriksaan lokasi kejadian (plan 1.1),
identifikasi dan menyimpan bukti (plan 1.2), identifikasi saksi (plan 1.3), interview saksi
(plan 1.4) serta review record (plan 1.5), yang dalam pelaksanaannya pada sub task plan 1.3
dapat diulangi pelaksanaannya, apabila diperlukan dan data belum valid. Untuk dapat
memperjelas tugas-tugas yang akan dilaksanakan, sub task dapat di perinci kembali . Selain
untuk meperjelas hal tersebut juga dapat digunakan untuk memprediksi dan mengidentifikasi
adanya error dalam tugas-tugas tersebut. Contohnya pada plan 1.4 (interview saksi) dibagi
kembali menjadi 5 sub task, yang akhirnya dapat dipastikan bahwa task tersebut sudah
benarbenar terpenuhi. Adapun dalam pelaksanaan tugas atau plan 1.4 terdapat beberapa
pilihan yaitu pelaksanaan plan 1.4.4 dapat tidak dilakukan jika plan 1.4.3 terpenuhi dan dapat
mengulangi kembali plan 1.4.3 serta plan 1.4.4 untuk dapat memenuhi kondisi plan
selanjutnya (plan 1.4.5).
Referensi :
https://www.linovhr.com/task-analysis/
http://eprints.unm.ac.id/22273/8/08%20JURNAL.pdf
Soal 2
Berikan contoh proses operasi/ produksi ditempat kerja saudara dengan menggunakan simbol
(flow chart) dan jelaskan setiap tahapannya.
Jawaban :
Kemudian IR dan OR di proses grinding sampai dengan kualiotas yang sudah ditentukan.
Di bagian ini, operator secara real time tiap 5 menit sekali mengecek kulitas dengan jig
yang sudah disediakan dari quality.
Setalah IR dan OR lolos mesin cek kualitas. Kemudian masuk ke proses assembling.
Di proses assembling IR dan OR disama kan kualitas yang sesuai kemudian ball bearing
dimasukkan antara IR dan OR.
IR dan OR yang tidak lolos uji kualitas , keluar ke box NG dan yang sudah terpasang ball
bearing akan masuk ke proses cage press.
Di proses cage press , ball bearing di pasang upper cage dan lower cage. Kemudian di
press, sehingga ball bearing tersusun rapi.
Setelah bearing jadi, kemudian masuk ke proses cek clearence (kecepatan putaran ) dan
cek kebulatan bearing.
Setelah lolos uji kualitas, bering masuk ke mesin marking. Untuk ditandai type dan kode
produksi.
Kemudian bearing masuk ke pokayoke camera, atau bisa disebut alat cek press cage.
Setelah keluar dari pokayoke camera, bearing di cek secara visual dari cacat.
Bearing yang lolos cek visual , kemudian di packing sesuai jumlah yang sudah
ditentukan.
Bearing yang sudah di packing kemudian dibawa ke tempat shipping untuk dikirim ke
customer.