Anda di halaman 1dari 5

Bayu Atma Wirandana

2602209854
TUGAS PERSONAL KE- 2
(Minggu 7/ Sesi 11)

1. Berikan penjelasan anda terkait dengan sistem, sistem manufaktur, sistem industri,
sistem layanan dan kegunaan dari analisis dan pendekatan sistem (system approach).
Mengapa analisis sistem menjadi kompetensi dari seorang industrial engineer?

2. Sebuah sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari objek-objek seperti orang,
resource, konsep, dan prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau
memenuhi suatu tujuan seperti gambar berikut:

Gambar diatas menggambarkan bagaimana sistem dan lingkunganya dalam suatu


kesatuan yang utuh.
Berdasarkan penjelasan ini, rancanglah 2 jenis sistem yang terdiri dari komponen-
komponen pada gambar tersebut yang diambil pada bidang kerja anda saat ini.
Berikan penjelasan bagaimana mekanisme kerja dari sistem tersebut!

=====GoodLuck======

Engineering Economy and System Analysis – R2


Jawab.
1.
 Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu. Jika ada variabel yang berubah maka akan berdampak pada variabel yang
lain karena system merupakan satu kesatuan.
 Sistem manufaktur adalah keseluruhan variable yang bekerja secara sistematis dan
bertujuan mengubah barang mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dijual
merupakan definisi mengenai system manufaktur. Fungsi dari sistem manufaktur
adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan juga menunjang proses produsen.
Mengapa analisis system menjadi kompetensi untuk seorang industrial engineer
karena kita calon industrial engineer diharapkan dapat mengambil keputusan dengan
tepat dan dalam waktu yang paling singkat. Maka dari itu kita membutuhkan
kemampuan untuk menganalisis permasalahan bisnis yang kompleks dengan
memanfaatkan metoda riset operasi. Adapun sistem manufaktur diklasifikasikan
dalam dua kelompok, yaitu berdasarkan tipe produksi dan aliran prosesnya.
 Tipe Produksi
- Make to stock adalah sistem manufaktur di mana produsen melakukan proses
produksi barang yang bertujuan untuk memenuhi persediaan. 
-  Assemble to Order (ATO) biasanya diterapkan oleh perusahaan yang menjual
produk-produk rakitan. Dengan sistem manufaktur ini, produsen membuat
desain standar produk jadi yang akan dirakit setelah ada pesanan dari
konsumen.
- Make to Order (MTO). Sistem manufaktur MTO dijalankan ketika perusahaan
menjalankan proses produksi setelah menerima permintaan dari konsumen. 
- Engineering to Order (ETO) Sistem manufaktur ETO merupakan sistem
manufaktur yang diaplikasikan apabila konsumen memesan produk yang
dimulai dari proses perancangan. Proses perancangan hingga pembuatan
produk dijalankan sesuai dengan permintaan konsumen sehingga produk
tersebut dibuat unik. Dengan metode ini, perusahaan biasanya tidak memiliki
persediaan karena proses produksi dijalankan setelah ada permintaan dari
konsumen.

 Aliran Proses
- Fixed Site digunakan dalam pembuatan produk yang terdiri atas kombinasi
beberapa kegiatan dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu tertentu.
- Job Shop digunakan untuk memenuhi kebutuhan produk dengan jumlah
produksi yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki banyak varian atau model.
- Flow Shop Flow shop adalah sistem manufaktur yang cocok digunakan untuk
perusahaan yang ingin memproduksi barang dalam jumlah banyak dan terus-
menerus. Sistem manufaktur ini juga biasa disebut mass production atau
produksi massal.
 Sistem pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang pada suatu organisasi perusahaan

Engineering Economy and System Analysis – R2


atau badan usaha untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat yang
mempunyai kepentingan dalam organisasi itu dalam rangka mencapai tujuan sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Sistem pelayanan
merupakan salah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan yang
berkaitan satu dengan lainnya dalam lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa pelayanan sangat
memegang peranan penting dalam membangun citra positif bagi sebuah perusahaan
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan jasa. Semakin baik pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan maka akan memberikan dampak positif bagi kemajuan
perusahaan itu sendiri. Menurut kohler pendekatan untuk meningkatkan system
layanan, yakni:
 Mengharuskan para penyedia jasa bekerja lebih keras dengan keahlian
yang lebih tinggi
 Meningkatkan pelayanan dengan melepaskan beberapa mutu.
 Mengindustrialisasikan pelayanan dengan menambahkan peralatan dan
melakukan standarisasi produksi.
 Mendesain pelayanan yang lebih efektif.
 Memberikan konsumen insentif dengan menukarkan pekerjaan yang
biasa dilakukan oleh karyawan perusahaan untuk dikerjakan sendiri.
Nilai yang harus diperlihatkan dari penyedia layanan pada pelanggan adalah
Kehandalan (Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance),
empati (Empathy), bukti fisik (Tangibles). Dan nilai yang harus dimiliki setiap
anggota penyedia layanan adalah kejujuran, hormat, kegembiraan, teamwork, serta
kemauan atau willingness.
 Kegunaan dari analisis tentunya sangat banyak sekali. Pertama Analisis berfungsi
untuk menguraikan sesuatu menjadi komponen kecil dari suatu system atau laporan
yang dan dapat diketahui hubungannya. Tujuan analisis untuk memperoleh
pemahaman lebih mendetail mengenai suatu hal. Tujuan utama analisis adalah untuk
menentukan keputusan tentunya berdasarkan hipotesis, teori, atau prediksi dari
sesuatu yang telah dipahami dengan metode analisis.
 Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir dengan menggunakan
konsep sistematik dan sistemik (menyeluruh). Pendekatan sistem dapat juga dikatakan
sebagai metode untuk mendeskripsikan suatu objek yang dideskripsikan, meliputi
bagaimana hubungan antar komponen yang satu dengan komponen yang lainnya yang
menunjuk pada suatu hasil secara keseluruhan.
 Pentingnya Analisis untuk praktisi Industrial Engineering tentunya adalah
sebagai praktisi Industrial Engineering dituntut untuk menghadapi banyak sekali
masalah yang perlu analisis ilmiah seperti bagaimana caranya merancang, mengatur,
memodifikasi, mengaplikasikan, mengontrol, mengevaluasi dan meningkatkan kinerja
sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, lingkungan,
analisis keuangan, energi, dan informasi. Jika hal-hal diatas dilakukan tanpa analisis
matang atau dilakukan berdasarkan prediksi non ilmiah misalkan dukun dan tahayul.
Maka Perusahaan berpeluang besar tidak menyelesaikan masalah dan menambah
masalah

Engineering Economy and System Analysis – R2


2.

Gambar 2.1 Closed loop diagram Pharmaeutical company.


Pada gambar 2.1 dapat digambarkan system di tempat saya bekerja adalah perusahaan
farmasi. Dalam perusahaan farmasi, masukan berupa material mentah untuk memproduksi
obat dan juga hasil resource dari departemen RND. Departemen RND resource
berdasarkan hasil dari tingkat keampuhan obat yang beredar di pasaran sebelumnya.
Setelah itu bahan baku dan material akan di proses di departemen produksi meliputi proses
production plant dan packaging plant yang sangat kompleks dan terstruktur. Output dari
production plant nantinya akan di simpan dalam warehouse dan nantinya akan
didistribusikan kepada pelanggan oleh sales.
Praktisi industrial disini berada pada decision maker engineering ( corporate strategy )
dimana menentukan keputusan berdasarkan analisis keuangan, pasar, performa
produksi,dan kualitas produksi. Hasil dari analisis ilmiah tersebut nantinya akan
menentukan keputusan seperti penambahan aktivitas produksi, penentuan cost material,
dan juga survey hasil keberhasilan obat sebelumnya akan disetorkan ke RND untuk
perkembangan obat yang lebih efisien dari sebelumnya.

Engineering Economy and System Analysis – R2


Gambar 2.2 Sistem Manajemen material
Dari Gambar 2.2 Material Management adalah suatu alat (manajemen) untuk
mencapai tujuan pengelolaan material (bahan baku, bahan kemas, produk setengah jadi, &
produk jadi) itu sendiri. Material Management merupakan JEMBATAN antara Bagian
Marketing dengan bagian-bagian lain seperti bagian Produksi, R&D, Finance, dan lain-
lain untuk mencapai pengelolaan material secara tepat (tepat jumlah, tepat mutu, tepat
waktu dan tepat biaya). Tugas pokok Material Management adalah mengubah ramalan
penjualan (forecasting) menjadi perencanaan produksi dan kemudian menjadi perencanaan
bahan baku, persediaan akhir, hasil antara, peralatan pengangkutan, dan jam kerja.
Kegiatan utama dalam material management adalah Perencanaan Produksi (production
planning) dan pengendalian persediaan (inventory control) sehingga di banyak
perusahaan, bagian/departemen ini disebut dengan Departemen Production Planning and
Inventory Control (PPIC).

Engineering Economy and System Analysis – R2

Anda mungkin juga menyukai