Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN SEMENTARA REVISI

ANALISIS DAN PENGKURAN KERJA


(PERINGKAT KINERJA OPERATOR)

Disusun Oleh:

Nama/ NPM : 1. Agam Hirmawansyah / 30416290


2. Deni Ahmad Nasehudin / 31416808
3. Faza Dhifan Pratama / 32416734
4.Sulthan Fathurrahman / 37416184

Kelompok :7
Hari/ Tanggal : Jumat/ 3 November 2017
Shift : 2 (Dua)
Asisten Pembimbing : Annisa Delia

LABORATIUM MENENGAH TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
1.1 Latar Belakang
Perencanaan suatu produk diperlukan waktu dan kinerja agar produk yang dihasilkan
bermutu dengan menjamin kualitas produk tersebut. Perancangan kerja pada umumnya bertujuan
untuk mencari cara kerja yang lebih mudah, lebih cepat, serta menghindari pemborosan-
pemborosan material , waktu , tenaga dan lain sebagainya. Perancangan ini dibutuhkan agar
kinerja operator mampu bkerja dengan baik, dan menghemat waktu secara efisien.
Pengukuran Kinerja Operator (Performance Ratting) merupakan cara untuk mengukur hasil
kinerja seorang operator yaitu dengan melakukan pengukuran waktu, agar dicapainya suatu
sistem kerja yang baik dalam tahap bekerja yang wajar dan normal. Pengukuran kinerja operator
dapat membantu dalam menganalisa dan memperbaiki waktu kerja operator dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan
Produk bross dipilih karena pada saat perakitan produk tersebut tidak memerlukan waktu
yang lama sehingga lebih mudah dalam pengambilan data. Harapannya adalah dapat
menyeragamkan waktu kerja yang disebabkan oleh ketidak seragaman waktu operator dalam
bekerja.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah berisikan masalah-masalah yang akan dipecahkan pada modul
peringkat kinerja operator. Adapun perumusan masalah laporan akhir yaitu bagaimana
mengukur kinerja operator dari pekerjaan perakitan produk bross berdasarkan waktu terdahulu,
waktu atual, dan waktu estimasi.

1.3 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah digunakan ruang lingkup pembahasan peringkat kinerja operator.
Pembatasan masalah digunakan agar ruang lingkup bahasan tidak terlalu luas yang di bahas.
Adapun pembatasan masala pada laporan akhir peringkat kinerja operator sebagai berikut.
1. Produk yang dirakit hanya bross
2. Pengambilan data yang hanya di lakukan terhadap data operator, satu rater dan satu timer
3. Operator yang diamati berjenis kelamin sama.
4. Metode yang di gunakan untuk mencari peringkat kinerja operator adalah metode jam
henti.
5. Data yang di ambil sebanyak 30 untuk setiap operator.
6. Praktikum dilakukan hanya di Laboratorium Menengah Teknik industri E412 Universitas
Gunadarma.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan pada modul kali ini mengenal bahasan peringkat kinerja operator. Berikut
ini adalah tujuan dari penulisan laporan akhir modul peringkat kinerja operator.
1. Mengetahui hasil uji keseragaman dan operator 1 dan 2 dalam praktikan bross.
2. Mengetahui hasil uji kecukupan data operator 1 dan 2 dalam praktikan bross.
3. Mengetahui waktu baku dari pekerjaan yang dilakukan oleh operator 1 daan 2 dalam
perakitan bross.
4. Mengetahui kinerja dari operator 1 dan 2 dalam perakitan bross.
5. Mengetahui kinerja dari rater 1 dan 2 dalam praktikan bross.
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan serta perbaikan untuk layout dari masing-
masing operator pada perakitan produk bross.
1. Deskripsi Produk

Produk yang kami gunakan pada praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja pada modul
Peningkat Kinerja Operator adalah bross. Bross adalah aksesoris pakaian yang digunakan pada
kain dengan cara menusukkan jarum peniti yang ada dibelakang bross ke pakaian yang
berfungsi sebagai aksesoris tambahan di pakaian. Bross memiliki satu komponen utama yaitu
bross.
Bross yang kami gunakan adalah bross dengan bahan dasar plastik yang berukuran
sedang. Di bagian atas bross terdapat ukiran-ukiran yang bermotif , sedangkan di bagian bawah
terdapat jarum peniti yang berguna untuk mengaitkan bross dengan pakaian.
Bross mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bross adalah sebagai aksesoris
pakaian untuk memperindah penampilan , dan barangnya juga ringan sehingga mudah dibawa
dan disimpan. Sedangkan kekurangannya adalah jari mudah tertusuk dengan jarum apabila
kurang berhati-hati.
Bross digunakan pada praktikum ini karena barang mudah ditemukan dan juga tidak
memerlukan keahlian khusus dalam merakit poduk tersebut, sehingga bisa dikerjakan oleh
operator normal.
2. Peta Proses Perakitan
PETA PROSES PERAKITAN

NAMA OBYEK : Bros


NOMOR PETA :1
DIPETAKAN OLEH : Kelompok 7
TANGGAL DIPETAKAN : 27 OKTOBER 2017

Tutup Tempat Tempat Bros Kertas Pengait Bros


(1 unit) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

3" O-1 Merakit

2" O-2 Merakit

6" O-3 Merakit

RINGKASAN

KEGIATAN JUMLAH WAKTU(detik)

OPERASI 3 11

PEMERIKSAAN - -

TOTAL 3 11
Gambar dan analisis layout praktikan:

Bros Tempat Bros Tutup Tempat Kertas Pengait

30 cm 27 cm 27 cm 30 cm

Operator

Gambar layout perakitan

Analisis
Gambar layout diatas adalah posisi komponen-koponen yang berada pada meja kerja, di
bagian ini ada 4 komponen yang digunakan untuk merakit Bros dan tata letak komponen-
komponen tersebut bahwa Bros berada pada jarak 30cm keserong kiri dari posisi operator, tempat
Bros berada pada 27cm didepan operator, tutup tempat Bros berada pada jarak 27cm keserong
kanan operator dan kertas pengait Bros berada pada 30cm. Pada gambar tersebut terdapat 1
komponen utama yaitu Bros itu sendiri dan tidak ada komponen tambahan.
3. Uji Keseragaman Data
a. Operator 1
Data Pengamatan Operator 1
LEMBAR PENGAMATAN
Lembar ke- :1 Tanggal : 27 Oktober 2017
Operasi : Bros Jenis Kelamin : Laki-laki
Operator : Deni Ahmad
Timer : Faza Dhifan Pratama
Rater : Sulthan Fathurahman
No. Waktu Waktu Performance Waktu Waktu Performance %
Aktual Aktual Aktual Estimasi Estimasi Estimasi Error
Terdahulu Teramati Terdahulu Teramati
1
16 9 1,7778 15 9 1,6667 6,2500 %
2
16 17 0,9412 15 15 1,0000 6,2500 %
3
16 9 1,7778 15 9 1,6667 6,2500 %
4
15 10 1,5000 13 10 1,3000 13,3333 %
5
13 9 1,4444 12 8 1,5000 3,8462 %
6
13 9 1,4444 11 9 1,2222 15,3846 %
7
18 12 1,5000 16 12 1,3333 11,1111 %
8
16 7 2,2857 14 17 0,8235 63,9706 %
9
17 11 1,5455 15 11 1,3636 11,7647 %
10
10 12 0,8333 9 11 0,8182 1,8182 %
11
17 10 1,7000 16 9 1,7778 4,5752 %
12
16 10 1,6000 14 10 1,4000 12,5000 %
13
17 9 1,8889 16 10 1,6000 15,2941 %
14
13 10 1,3000 13 10 1,3000 0,0000 %
15
18 8 2,2500 16 9 1,7778 20,9877 %
16
14 10 1,4000 12 10 1,2000 14,2857 %
17
14 14 1,0000 13 12 1,0833 8,3333 %
18
15 10 1,5000 14 9 1,5556 3,7037 %
No. Waktu Waktu Performance Waktu Waktu Performance %
Aktual Aktual Aktual Estimasi Estimasi Estimasi Error
Terdahulu Teramati Terdahulu Teramati
19
17 10 1,7000 16 10 1,6000 5,8824 %
20
14 10 1,4000 13 10 1,3000 7,1429 %
21
14 8 1,7500 12 8 1,5000 14,2857 %
22
16 10 1,6000 14 9 1,5556 2,7778 %
23
12 9 1,3333 11 8 1,3750 3,1250 %
24
12 11 1,0909 10 11 0,9091 16,6667 %
25
15 10 1,5000 14 10 1,4000 6,6667 %
26
15 11 1,3636 14 10 1,4000 2,6667 %
27
15 11 1,3636 15 11 1,3636 0,0000 %
28
14 11 1,2727 14 10 1,4000 10,0000 %
29
15 9 1,6667 13 9 1,4444 13,3333 %
30
13 9 1,4444 12 9 1,3333 7,6923 %
Σ
446 305 45,1744 407 295 40,9697 224,8977 %
Rata
14,8667 10,1667 1,5058 13,5667 9,8333 1,3657 7,496589 %

1. Performance Aktual
Performance Aktual = Performance Aktual Terdahulu
Performance Aktual Teramati
16

9
 1,7778
Performance Estimasi = Waktu Estimasi Terdahulu
Waktu Estimasi Teramati
15

9
 1,6667
2. Perhitungan Persen Error
%Erro = Performance Estimasi – Performance Aktual x 100%
Performance Aktual

1,6667 - 1,7778
  100%
1,7778
 6,2492%

3. Rata-Rata Waktu Aktual


X I
X
n
305

30
 10,1667
4. Standar Deviasi
Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh penyimpangan yang terjadi pada waktu hasil
pengamatan. Berikut ini adalah contoh perhitungan standar deviasi.


 (Xj - X) 2

N 1
(9  10,1667) 2  (17  10,1667) 2  .....  (9  10,1667) 2

29
102,1651

29
  3,5229
  1,8769
5. Standar Deviasi dari Distribusi Harga Rata-Rata

x 
n
1,8769

30
1,8769

5,4772
 0,3317

6. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

BKA  X  3σ x

= 10,1667 + 3(0,3317)
= 11,1618

BKB  X  3σ x

= 10,1667 - 3(0,3317)
= 9,1716
7. Grafik Kinerja Operator

Grafik Kinerja Operator


18
17
16
15
14
Waktu Aktual (detik)

13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pengamatan

BKA BKB Rara-rata

8. Grafik Hubungan Waktu Pengukuran Kinerja Operator (Performance Aktual dengan


Performance Estimasi)

Grafik Hubungan Waktu Pengukuran Kerja Operator


2.0000

1.8000

1.6000

1.4000
Performance Aktual

1.2000

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4
Performance Estimasi
b. Operator 2
Data Pengamatan Operator 2
LEMBAR PENGAMATAN
Lembar ke- :2 Tanggal : 27 Oktober 2017
Operasi : Bros Jenis Kelamin : Laki-laki
Operator : Agam Hirmawansyah
Timer : Faza Dhifan
Rater : Sulthan
No. Waktu Waktu Performance Waktu Waktu Performance %
Aktual Aktual Aktual Estimasi Estimasi Estimasi Error
Terdahulu Teramati Terdahulu Teramati
1 16 9 1,7778 11 9 1,2222 31,25%
2
17 12 1,4167 16 10 1,6 12,9412%
3
10 14 0,7143 14 11 1,2727 78,1818%
4 17 14 1,2143 15 12 1,25 2,94118%
5 18 9 2 9 9 1 50%
6 14 10 1,4 12 10 1,2 14,286%
7 14 9 1,5556 13 9 1,4444 7,1429%
8 15 10 1,5 14 10 1,4 6,6667%
9 14 9 1,5556 16 9 1,7778 14,2857%
10 14 9 1,5556 13 9 1,4444 7,1429%
11 15 9 1,6667 15 8 1,875 12,5%
12 17 10 1,7 15 9 1,6667 1,9608%
13 15 10 1,5 15 10 1,5 0%
14 15 11 1,3636 13 11 1,1818 13,333%
15 14 10 1,4 12 10 1,2 14,286%
16 15 11 1,3636 14 11 1,2727 6,6667%
17 13 10 1,3 15 10 1,5 15,3846%
18 16 12 1,3333 14 12 1,1667 12,5%
19 16 13 1,2308 13 12 1,0833 11,979%
20 16 10 1,6 12 10 1,2 25%
No. Waktu Waktu Performance Waktu Waktu Performance %
Aktual Aktual Aktual Estimasi Estimasi Estimasi Error
Terdahulu Teramati Terdahulu Teramati
21 15 11 1,3636 12 11 1,0909 20%
22 10 12 0,8333 13 12 1,0833 30%
23 17 14 1,2143 14 13 1,077 11,312%
24 16 10 1,6 16 10 1,6 0%
25 17 11 1,5455 13 10 1,3 15,882%
26 14 10 1,4 16 10 1,6 14,2857%
27 16 12 1,3333 14 12 1,1667 12,5%
28 12 15 0,8 16 14 1,1429 42,8571%
29 12 13 0,9231 13 12 1,0833 17,3611%
30 15 10 1,5 16 10 1,6 6,6667%
Σ
445 329 41,661 414 315 40,0018 509,3131%
Rata
14,8333 10,9667 1,3887 13,8 10,5 1,3334 16,9771%

1. Performance Aktual

Performance Aktual = Waktu Aktual Terdahulu


Waktu Aktual Teramati
16

19
 1,7778

Performance Estimasi = Waktu Estimasi Terdahulu


Waktu Estimasi Teramati
11

9
 1,2222
2. Perhitungan Persen Error

%Error = Performance Estimasi – Performance Aktual x 100%


Performance Aktual

1,2222 - 1,7778
  100%
1,7778
 31,25%

3. Rata-Rata Waktu Aktual


X I
X
n
329

30
 10,9667
4. Standar Deviasi
Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh penyimpangan yang terjadi pada
waktu hasil pengamatan. Berikut ini adalah contoh perhitungan standar
deviasi.

  (Xj - X) 2

N 1


9  10,9667) 2
 (12  10,9667) 2  .....  (10  10,9667 
2

29
88,9667

29
 3,0678
 1,7515
5. Standar Deviasi dari Distribusi Harga Rata-Rata

x 
n
1,7515

30
1,7515

5,4772
 0,3198
6. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

BKA  X  3σ x

= 10,9667 + 3(0,3198)
= 11,9261

BKB  X  3σ x

= 10,9667 - 3(0,5194)
= 10,0073
7. Grafik Kinerja Operator

Grafik Kinerja Operator


16
15
14
13
12
Waktu Aktual Teramati

11
Rata-rata
10
9
Batas Kontrol
8
Atas(BKA)
7
6 Batas Kontrol
5 Bawah(BKB)
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Pengamatan

8. Grafik Hubungan Waktu Pengukuran Kinerja Operator (Performance Aktual dengan


Performance Estimasi)

Grafik Hubungan Waktu Pengukuran Kinerja


Operator
2.5

2
Performance Aktual

1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2
Performance Estimasi
4. Uji Kecukupan Data (Tingkat Ketelitian 5% dan Tingkat Keyakinan 95%)

a. Operator 1 b. Operator 2

2 2
 40 N  ΣX 2  (X ) 2   40 N  ΣX 2  (X ) 2 
N'    N'   
i i i i

 ΣX i   ΣX i 
   

2 2
 40 30  1605 - 24025   40 30  484 - 1936 
   
 155   44 
2 2
 40 48150  24025   40 14520 - 1936 
   
 155   44 
 40  112,1784 
2
 40  155,3222 
2

   
 155  44
2 2
 6212,888   4487,136 
 
 155   44 
 40,0831   101,9803
2 2

 1606,6549  10399,9815
 1607  10400
5. Perhitungan Waktu Baku

a. Operator 1

1. Waktu siklus (Ws)

Ws = ∑Xi
N
= 155
15
= 10,3333

Metode Shumard
Kelas P kelas p
Superfast 100 Good – 65
Fast + 95 normal 60
Fast 90 Fair + 55
Fast – 85 Fair 50
Excelent 80 Fair – 45
Good + 75 Poor 40
Good 70

2. Waktu Normal (Wn)


90
P = 60 = 1,5

Wn = Ws x P
Wn = 10,3333 x 1,5
Wn = 15,5
Metode Westinghouse
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Superskill A1 +0.15
A2 +0.13
Excelent B1 +0.11
B2 +0.08
Good C1 +0.06
C2 +0.03
Average D 0.00
Fair E1 -0.05
E2 -0.10
F1 -0.16
Poor F2 -0.22
Usaha Excessive A1 +0.13
A2 +0.12
Excelent B1 +0.10
B2 +0.08
Good C1 +0.05
C2 +0.02
Average D 0.00
Fair E1 -0.04
E2 -0.08
Poor F1 -0.12
F2 -0.17
Kondisi Kerja Ideal A +0.06
Excelent B +0.04
Good C +0.02
Average D 0.00
Fair E -0.03
Poor F -0.07
Konsistensi Perfect A +0.04
Excelent B +0.03
Good C +0.01
Average D +0.00
Fair E -0.02
Poor F -0.04
Keterampilan : (D) 0,00
Usaha : (C1)+ 0,05
Kondisi Kerja : (C)+ 0,02
Konsistensi : (C)+ 0,01 +
Jumlah = 0,08

P = (1+ 0,08 )
Waktu Normal = Ws × P
= 10,3333x 1,08
= 11,1599

3. Waktu Baku (Wb)


Tabel Faktor Kelonggaran Operator
Faktor Kondisi Kelonggaran
Tenaga yang dikeluarkan Bekerja di meja,duduk 1,2 %
Sikap Kerja Bekerja duduk, ringan 1%
Gerakan Kerja Normal 2%
Kelelahan Mata Pekerjaan yang teliti 4%
Keadaan Temperatur Tempat Kerja Sedang 3%
Keadaan Atmosfer Ruang dengan udara segar 0%
Keadaan Lingkungan yang Baik Bersih,sehat,cerah 0%
Kebutuhan Pribadi - 1%
Kelonggaran Tak Terhindarkan - 1%
L (allowance) 13,2%
Faktor kelonggaran (l) yang diperoleh yaitu :
l = (1,2+1+2+4+3+0+0+1+1) = 13,2%
A. Metode Shumard
Waktu baku = Wn (l+1)
= 15,5 (1 + 0,132)
= 17,546

B. Metode Westinghouse
Waktu baku = Wn (l+1)
= 11,1595(1 + 0,132)
= 12,6325

b. Operator 2
1. Waktu siklus (Ws)

Ws = ∑WA
N
= 44

4
= 11

Metode Shumard
Kelas p kelas p
Superfast 100 Good – 65
Fast + 95 NORMAL 60
Fast 90 Fair + 55
Fast – 85 Fair 50
Excelent 80 Fair – 45
Good + 75 Poor 40
Good 70
2. Waktu Normal (Wn)
90
P = 60 = 1,5

W n = Ws × p

= 11 x 1,5
= 16,5
Metode Westinghouse
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Superskill A1 +0.15
A2 +0.13
Excelent B1 +0.11
B2 +0.08
Good C1 +0.06
C2 +0.03
Average D 0.00
Fair E1 -0.05
E2 -0.10
F1 -0.16
Poor F2 -0.22
Usaha Excessive A1 +0.13
A2 +0.12
Excelent B1 +0.10
B2 +0.08
Good C1 +0.05
C2 +0.02
Average D 0.00
Fair E1 -0.04
E2 -0.08
Poor F1 -0.12
F2 -0.17
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Kondisi Kerja Ideal A +0.06
Excelent B +0.04
Good C +0.02
Average D 0.00
Fair E -0.03
Poor F -0.07
Konsistensi Perfect A +0.04
Excelent B +0.03
Good C +0.01
Average D +0.00
Fair E -0.02
Poor F -0.04

Keterampilan : (D)0,00
Usaha : (B1)+ 0,10
Kondisi Kerja : (C)+ 0,02
Konsistensi : (C)+0,01 +
Jumlah = 0,13

P = (1+ 0,13 )
= 1,13
Waktu Normal = Ws × p
= 11 × 1,13
= 12,43
3. Waktu Baku (Wb)
Tabel Faktor Kelonggaran Operator
Faktor Kondisi Kelonggaran
Tenaga yang dikeluarkan Bekerja di meja,duduk 1,5 %
Sikap Kerja Bekerja duduk, ringan 1%
Gerakan Kerja Normal 3%
Kelelahan Mata Pekerjaan yang teliti 4%
Keadaan Temperatur Tempat Kerja Sedang 3%
Keadaan Atmosfer Ruang dengan udara segar 0%
Keadaan Lingkungan yang Baik Bersih,sehat,cerah 0%
Kebutuhan Pribadi - 1%
Kelonggaran Tak Terhindarkan - 1%
L (allowance) 14,5%
Faktor kelonggaran (l) yang diperoleh yaitu :
l = (1,5+1+3+4+3+0+0+1+1)
= 14,5%

A. Metode Shumard
Waktu baku = Wn (l+1)
= 16,5 (1+0,145)
= 18,8925
B. Metode Westinghouse
Waktu baku = Wn (l+1)
= 12,43 (1+0,145)
= 14,2324
6. Analisis
1. Analisis Uji Keseragaman Data
a. Operator 1
Uji keseragaman data pada oprator 1 yang didapat dari 30 data pembuatan Bros
terdapat beberapa hasil pengamatan. Perhitungan % error digunakan untuk melihat berapa
persen kesalahan dalam melakukan pengambilan data. Data yang pertama di hasilkan
sebesar 1.7778 %. Hal ini menunjukan kelasahan dalam pengambilan data yang pertama
sebesar 1.7778. Berdasarkan perhitungan di atas di dapat BKA sebesar 11.1618 dan BKB
sebesar 9.1716. Keseragaman data pada operator 1 melalui grafik kinerja operator dan
grafik hubungan waktu pengkuran kinerja operator yaitu data tersebut belum seragam
karena data tersebut masih ada yang keluar dari BKA dan BKB. Hasil grafik kinerja
operator dapat dilihat bahwa data yang berada di atas BKA menunjukkan bahwa kinerja
operator lambat dan data yang berada di bawah BKB menunjukkan bahwa kinerja operator
cepat.
b. Operator 2
Uji keseragaman data pada oprator 2 yang didapat dari 30 data pembuatan Bros
terdapat beberapa hasil pengamatan. Perhitungan % error digunakan untuk melihat berapa
persen kesalahan dalam melakukan pengambilan data. Data yang pertama di hasilkan
sebesar 1.7778 %. Hal ini menunjukan kelasahan dalam pengambilan data yang pertama
sebesar 1.7778. Berdasarkan perhitungan di atas di dapat BKA sebesar 11.9261 dan BKB
sebesar10.0073. Keseragaman data pada operator 1 melalui grafik kinerja operator dan
grafik hubungan waktu pengkuran kinerja operator yaitu data tersebut belum seragam
karena data tersebut masih ada yang keluar dari BKA dan BKB. Hasil grafik kinerja
operator dapat dilihat bahwa data yang berada di atas BKA menunjukkan bahwa kinerja
operator lambat dan data yang berada di bawah BKB menunjukkan bahwa kinerja operator
cepat.

2. Analisis Uji Kecukupan Data


a. Operator 1
Berdasarkan kecukupan data yang di peroleh oleh oprator 1 berdasarkan data
pengamatan sebesar 1607 . Data tersebut dapat terpenuhi dengan syarat jika di
lakukanya 1607 kali pengamatan dengan ketelititian 5% dan tingkat keyakinan nya
sebesar 95%. Hal ini membuktikan bahwa pengamatan yang di lakukan menenuhi
syarat tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% yang telah di tetapkan.
Operator 2
Berdasarkan kecukupan data yang di peroleh oleh oprator 1 berdasarkan data
pengamatan sebesar 1607 . Data tersebut dapat terpenuhi dengan syarat jika di lakukanya
1607 kali pengamatan dengan ketelititian 5% dan tingkat keyakinan nya sebesar 95%. Hal
ini membuktikan bahwa pengamatan yang di lakukan menenuhi syarat tingkat ketelitian
5% dan tingkat keyakinan 95% yang telah di tetapkan.

3. Analisis Kinerja Operator 1 dan 2


Berdasarkan grafik perhitungan operator 1 yang rata-rata diantara BKB dan BKA maka
dapat dilihat bahwa operator 1 bekerja secara cepat sedangkan operator 2 yang rata-rata datanya
di antara BKA dan BKB maka dapat dilihat bahwa operator 2 bekerja secara cepat.
Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan kendala kerja seperti susahnya
memasang penutup tempat bross yang mudah rusak.. Berdasarkan waktu aktual teramati operator
1 lebih lambat dari pada operator 2 , Hal ini disebabkan karena operator 2 memiliki skill yang lebih
baik dari operator 1.

4. Analisis Rater
Rater adalah seorang yang menghitung waktu estimasi pada setiap perakitan yang
dilakukan operator. Berdasarkan data pengamatan , rater mengamati proses perakitan dengan
perhitungan yang stabil dan konsisten, namun rater cenderung sedikit lambat dari stopwatch,
namun tidak begitu berpengaruh, selisih antara rater dan stopwatch hanya berkisar antara 2-3 detik.
5. Analisis Layout
Berdasarkan layout perbaikan dibawah ini , barang-barang disusun dengan teratur agar
operator mudah mengingat letak benda tersebut dan jarak letak benda juga diatur supaya operator
mudah menjangkau barang-barang, sehingga operator bisa bekerja dengan cepat dan efisien.

Kertas Pengait Tempat Bros Bros Tutup Tempat Barang Jadi

28 cm 25 cm 26 cm 24 cm 28 cm

18 cm
23 cm 22cm

Operator

Gambar layout perakitan

Anda mungkin juga menyukai