BAB 2
LANDASAN TEORI
analisa persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi,
kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang
1. Pemasaran
2. Perancangan ( Design )
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas
8
3. M anufaktur
mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Secara luas, fungsi
sering juga disebut sebagai fase. M enurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger
dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
konsep di sini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk
untuk sistem produksi biasanya didefinisikan selama fase ini. Output pada
fase ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara
unit pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari
komponen yang dibuat, dalam sistem produksi. Output dari fase ini adalah
alpha diuji untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan apa
Prototipe beta dievaluasi secara internal dan juga diuji oleh konsumen dengan
produk akhir.
• Fase 5. Produksi awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan
ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang
produksi sesungguhnya harus melewati tahap demi tahap. Pada beberapa titik
11
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk
didistribusikan.
Total keseluruhan fase adalah 6 fase yakni : dari fase 0 sampai dengan fase 5,
dan pemahaman dari tiap tahapan dapat dimengerti dan diterapkan secara terpisah (
Ulrich-Eppinger,2001).
dalam buku mereka yang berjudul “New Products Management”, dikatakan bahwa
kebutuhan yang terdapat pada pasar. M engadakan riset pasar untuk kemudian
produk baru yang dapat menjawab kesempatan atau peluang yang ada.
M engevaluasi konsep produk tersebut (seperti pada saat mereka mulai masuk)
pada kriteria teknis, pemasaran dan keuangan. Beri bobot dan pilih yang
plan.
Kelima fase ini lebih difokuskan untuk pengembangan produk yang betul-
Satu lagi pendapat dari ahli pengembangan produk di USA yaitu R. Cooper
sebuah tahapan pergerakan suatu proyek produk baru dari sebuah ide hingga ke tahap
dilanjutkan atau tidak ke tahap atau stage selanjutnya. Berikut penjelasan singkat
• Discovery Stage . Tahap pemilihan ide : dalam tahapan ini, munculnya ide-ide
tentang produk apa yang akan dikembangkan dan apa jenis pengembangannya
didapatkan.
14
yang akan dikembangkan, dapatkah produk itu dibuat, serta bagaimana respon
• Gate 2. Second screen : dalam tahap ini diadakan penyaringan konsep produk
menentukan bagi tim pengembangan produk, disini akan dibuat definisi dari
produk dan proyek tersebut, rencana proyek dan pembenaran dari proyek
tahap ini dilakukan seperti yang dilakukan pada tahap pengembangan konsep,
selanjutnya.
• Stage 4. Testing and Validation : M erupakan tahapan final dari pengujian dan
prototipe.
15
sudah diuji.
bertahap.
hambatan yang ada bisa teratasi, serta memastikan apakah produksi tetap
(bila produksi dihentikan karena tidak dapat dilanjutkan), atau mendaur ulang
merupakan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat dilihat banyak
kesamaan dari ketiga proses tersebut, perbedaan jumlah tahapan atau fase disebabkan
pengembangan produk menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppingger adalah yang
paling umum dan mudah dipahami, serta sudah banyak diterapkan oleh para praktisi
16
akan disesuaikan menurut tahapan yang dikembangkan oleh Ulrich dan Eppingger.
2.2 Tanaka
produk dengan penentuan nilai merupakan tema yang paling penting untuk menilai
studi teknik. Namun, evaluasi konvensional fungsi ini telah dilakukan dari sudut
pandang pembuat dan sangat sedikit yang telah dipelajari dari pengguna. Nilai yang
dievaluasi oleh pengguna. Oleh karena itu, kita harus lebih mempertimbangkan nilai
yang berorientasi pada pengguna daripada pembuat. Studi tradisional rekayasa nilai
menerapkan apa yang didefinisikan sebagai Zona Nilai Optimal. Tujuan evaluasi ini
adalah untuk menetapkan target biaya dan untuk memilih elemen konstruktural untuk
studi tentang peningkatan nilai, tujuan tersebut berfungsi untuk memperjelas sistem
1. M utual fungsi
(sumber:
http://minds.winconsin.edu/bitstream/handle/1793/5526/890.pdf?sequence=1)
Pernyataan M isi (Mission Statement). Pernyataan misi adalah arah dari suatu
berikut :
pengembangan
batasan.
• Stakeholder
dari beberapa area fungsi pada perusahaan. Dengan banyaknya kemungkinan strategi
lingkungan telah memiliki pengaruh yang besar pada proyek. Seseorang dapat
contoh) seharusnya menjadi bagian dari pernyataan misi untuk suatu produk baru.
dipertimbangkan yaitu :
• M anufaktur
• Pelayanan
• Lingkungan
awal ini adalah waktu untuk memperbaiki, paling tidak mereka menjadi lebih hebat
Filosofi yang mendukung metode ini adalah menciptakan jalur informasi yang
produk. Filosofi ini dibangun berdasarkan anggapan bahwa siapapun yang secara
langsung mengatur detail – detail produk, apakah seorang ahli teknik ataupun
aspek teknis tidak mungkin diperbaiki, solusi – solusi invatif untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan akan sulit ditemukan, dan tim pengembangan produk tidak akan
yang paling erat dengan proses penurunan konsep, seleksi konsep, Benchmark dengan
pelanggan dengan spesifikasi produk. Perbedaan ini tidak kentara namun penting.
Umumnya kebutuhan tidak tergantung kepada produk apapun yang kita kembangkan,
kebutuhan tidak spesifik terhadap konsep yang akhirnya kita pilih. Anggota tim harus
tergantung pada konsep yang kita pilih. Spesifikasi produk yang akhirnya terpilih
untuk dikembangkan bergantung pada kelayakan secara teknis dan ekonomis, kepada
apa yang ditawarkan oleh pesaing dan tentu saja kepada kebutuhan pelanggan. Dalam
hal ini, tidak dibedakan antara keinginan dengan kebutuhan. Istilah lain juga biasa
22
menjadi lima tahap. M etode ini tidak seharusnya dipandang sebagai suatu yang kaku,
tetapi sebagai titik awal perbaikan dan penyempurnaan terus menerus. Lima tahap
yang biasa digunakan adalah wawancara, kelompok fokus, dan observasi pada
harus dibuat dahulu matriks seleksi pelanggan untuk memilih pelanggan yang
produk tersebut.
23
pelanggan.
kebutuhan primer, sekunder dan jika perlu tertier, daftar kebutuhan yang
25
dengan dua cara yaitu cara pertama tim pengembang mendiskusikan secara
target pasar ?
pelanggan ?
Data yang dikumpulkan mahasiwa ketika akan membuat tugas akhir, selain
data skunder diantaranya adalah data primer. Data skunder adalah data yang
diperoleh dari catatan-catatan atau informasi tertulis dari perusahaan, serta data-data
lain yang terdokumentasi dengan baik dan valid. Sedangkan data primer adalah data
pertanyaan yang dirancang, disusun, dan disajikan dalam bentuk skala, baik nominal,
ordinal, interval maupun ratio oleh mahasiswa ketika membutuhkan data demi
kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data seperti ini lazim digunakan karena
selain bisa langsung menentukan skala pengukuranya, akan tetapi juga bisa
Skala pengukuran yang dibuat oleh mahasiswa sebaiknya dibuat sedemikian rupa,
mengikuti kaidah, sehingga akan memudahkan pemilihan teknik analisis yang akan
masalah penelitian. Pemilihan analisis model ini ini hanya lazim digunakan bila skala
demikian, salah satu cara yang dilakukan adalah menaikkan tingkat pengukuran
skalanya dari ordinal menjadi interval. M elakukan manipulasi data dengan cara
menaikkan skala dari ordinal menjadi interval ini, selain bertujuan untuk tidak
melanggar kelaziman, juga untuk mengubah agar syarat distribusi normal bisa
M enurut Sambas Ali M uhidin dan M aman Abdurahman, “salah satu metode
M eskipun banyak perdebatan tentang metode ini, diharapkan pemikiran ini bisa
ordinal dilakukan, tulisan ini sedikit membahas tentang dua perbedaan pendapat
tentang bagimana skor-skor yang diberikan terhadap alternatif jawaban pada skala
pengukuran Likert yang sudah kita kenal. Pendapat pertama mengatakan bahwa skor
bahwa jenis skala pengukuran Likert adalah ordinal. Alasannya skala Likert
merupakan Skala Interval adalah karena skala sikap merupakan dan menempatkan
kedudukan sikap seseorang pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari
sikap “sangat positif”, artinya mendukung terhadap suatu objek psikologis terhadap
objek penelitian, dan sikap “sangat negatif”, yang tidak mendukung sama sekali
dalam alternatif jawaban dalam skala Likert itu, apakah termasuk dalam skala
pengukuran ordinal atau data interval, berikut ini kami mneyampaikan pemikiran
Ciri spesifik yang dimiliki oleh data yang diperoleh dengan skala pengukuran
ordinal, adalah bahwa, data ordinal merupakan jenis data kualitatif, bukan numerik,
berupa kata-kata atau kalimat, seperti misalnya sangat setuju, kurang setuju, dan tidak
setuju, jika pertanyaannya ditujukan terhadap persetujuan tentang suatu event. Atau
bisa juga respon terhadap keberadaan suatu Bank “PQR” dalam suatu daerah yang
bisa dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, Setuju, dan sangat
setuju.
berupa angka, bukan terdiri dari kata-kata, atau kalimat. M ahasiswa yang melakukan
data interval, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data bisa langsung diolah
dengan menggunakan model statistika. Akan tetapi data yang diperoleh dengan
perlu memberikan kode numerik, atau simbol berupa angka dalam setiap jawaban.
M isalnya saja alternatif jawaban pada skala Likert, alternatif jawaban “sangat tidak
setuju” diberi skor 1; “ tidak setuju diberi skor 2; “ragu-ragu” diberi skor 3; “setuju”
diberi kode 4; dan “sangat setuju” diberi skor 5. angka-angka (numerik) inilah yang
kemudian diolah, sehingga menghasilkan skor tertentu. Tetapi, sesuai dengan sifat
29
dan cirinya, angka 1, 2, 3, 4, dan 5 atau skor yang sudah diperoleh tidak memberikan
arti apa-apa terhadap objek yang diukur. Dengan kata lain, skor yang lebih tinggi
lebih tidak berarti lebih baik dari skor yang lebih rendah. Skor 1 hanya menunjukkan
sikap “sangat tidak setuju”, skor 2 menunjukkan sikap “tidak setuju, skor 3
menunjukkan sikap “sangat setuju”. Kita tidak bisa mengatakan bahwa skor 4 atau
“setuju” dua kali lebih baik dari skor 2 atau “tidak setuju”.
Fenomena ini berbeda sekali dengan sifat/ciri yang dimiliki oleh data interval,
dimana angka-angka atau skor-skor numerik yang diperoleh dari hasil pengukuran
mahasiswa tentang suhu udara beberapa kelas, dan diperoleh data misalnya suhu
ruangan kelas A 15 derajat Cls, suhu ruang kelas B 20 derajat Cls, dan suhu ruang
kelas C 25 derajat Cls. Berarti bahwa suhu ruang kelas A adalah 75 % lebih dingin
dari suhu ruang kelas B. Suhu ruang kelas A 60 % lebih dingin dari suhu ruang kelas
C. Suhu ruang kelas A lebih dingin dari suhu ruang kelas B dan C. Atau suhu ruangan
kelas B lebih panas dari suhu ruang kelas A, tetapi lebih dingin dibandingkan dengan
suhu ruangan kelas C. Contoh lain misalnya prestasi mahasiswa yang diukur dengan
(sumber : http://suhartoumm.blogspot.com/2009/07/transformasi-skala-
kepentingan.html)
yang tepat dan terukur mengenai apa yang harus dilakukan produk. Spesifikasi tidak
pernyataan yang tidak mendua mengenai apa yang harus dilakukan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan.
M aksud spesifikasi produk adalah menjelaskan hal – hal yang harus dilakukan
atau ‘Karakteristik Engineering’ untuk hal ini. Perusahaan lain menggunakan istilah
‘spesifikasi’ atau ‘spesifikasi teknik’ untuk menjelaskan variable desain utama dari
produk, seperti kekentalan minyak atau konstanta pegas dalam sistem suspense. Ini
Spesifikasi terdiri dari metrik dan nilai metrik. Nilai terdiri dari beberapa
bentuk, termasuk angka tertentu, kisaran atau ketidaksamaan. Nilai selalu diikuti
dengan satuan yang sesuai (contoh : detik, kilogram, joule). M etric dan nilai bersama
memenuhi spesifikasi yang dibuat pada tahap ini tergantung pada detail dari konsep
31
produk yang dipilih oleh tim. Karena itu, spesifikasi awal dinamakan ‘target
dalam menjelaskan produk agar sukses di pasaran. Kemudian target spesifikasi ini
aka diperbaiki tergantung kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih.
M etrik yang baik adalah mereflesikan secara langsung nilai produk yang
yang tepat dan terukur dapat dilakukan, dan upaya memenuhi spesifikasi
Cara yang baik untuk membuat daftar metrik adalah mengamati kebutuhan
sati persatu, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur dari
hanya ada satu metric untuk setiap kebutuhan. Dalam praktiknya, hal ini
pelanggan. M atriks ini merupakan elemen kunci dari rumah kualitas, suatu
beberapa kasus, informasi dalam matriks ini dijelaskan dengan mudah dengan
dalam daftar metric. Pada beberapa kasus, dimana pemetaan dari kebutuhan
adalah bahasa yang dipergunakan tim untuk berdiskusi dan menetukan posisi
Positioning produk.
pesaing dan baris merupakan daftar metrik yang dibuat pada langkah pertama.
3. M enetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap
metrik.
Dalam langkah ini tim menyatukan informasi yang tersedia untuk mengatur
nilai target untuk tiap metrik. Diperlukan nilai target yaitu nilai ideal, nilai
ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim, nilai yang dapat diterima
secara marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara
komersial.
Batas nilai yang diinginkan untuk satu metrik dapat bergantung satu sama
lain. Dengan kata lain, kita berharap dapat dijadikan target. Dalam
penerapannya tim merasa level target yang sulit untuk dicapai, target seperti
itu dapat dicantumkan, meskipun sebainya target yang sulit seperti ini tidak
(maksimal, minimal atau keduanya), tim perlu membuat batas – batas nilai
yang layak dan dapat bersaing dengan produk pesaing. Di sisi lain tim
berharap bahwa produk mampu memenuhi beberapa target ideal, tetapi tetap
yakin bahwa produk dapat sukses secara komerisal bahkan bila produk
melebihi satu atau beberapa target yang ditetapkan. Perlu diingat bahwa
34
dipilih dan beberapa detail desain diselesaikan, masih banyak Trade off yang
belum dideteksi.
solusi konsep. Spesifikasi target lalu dapat digunakan untuk membantu tim
dalam memilih sebuah konsep dan akan membantu tim untuk mengetahui
prisip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat
diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah model 3 dimensi secara
garis besar dan seringkali disertai uraian gambar. Sebuah produk dapat memuaskan
pelanggan dan dapat sukses di pasaran bergantung pada nilai yang tinggi untuk
ukuran kualitas yang mendasari konsep. Sebuah konsep yang bagus kadangkala
35
dilaksanakan secara kurang baik pada tahap pengembangan berikutnya, tetapi sebuah
Untungnya penyusunan konsep biasanya relative lebih murah dan dapat dilaksanakan
kegiatan penyusunan konsep tidak mahal, maka tidak ada alasan untuk lalai dalam
dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk
sebagai pilihan akhir. Dalam banyak kasus, sebuah tim pengembangan yang efektif
produk yang ada sekarang yang memiliki kesamaan dengan produk yang sedang
dikembangkan atau dengan submasalah yang menjadi focus tim. Benchmarking dapat
Pada tahap ini, tim mungkin akan sangat mengenal produk terkait yang
Produk di pasar lain, namun dengan fungsi yang berhubungan sulit ditemukan.
pengetahuan pribadi dan kontak yang luas saja, pencarian eksternal tidak lebih dari
pekerjaan ‘detektif’. Aktivitas ini akan dapat diselesaikan dengan lebih efektif jika
dilakukan oleh seorang yang gigih, kreatif dan banyak akal dalam mengejar petunjuk
dan kesempatan.
2.9 Antrhropometri
Aspek – aspek ergonomik dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja
fasilitas dalam decade skarang ini merupakan suatu yang tidak dapat ditunda lagi. Hal
tersebut tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai ukuran antrhopometri tubuh
ruang dan fasilitas akomodasi maka hal – hal yang harus diperhatikan adalah factor –
factor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik dalam posisi statis atau
dinamis.
Hal yang perlu diamati adalah seperti misalnya berat dan pusat massa dari
suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar dari
Selain itu harus didapatkan pula data yang sesuai dengan tubuh manusia
pengukuran tersebut adalaha relative mudah untuk didapatkan jika diaplikasikan pada
data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi
tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu tubuh
dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun per segmennya.
b) Carilah data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang dimaksud untuk
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penggunaan data ini maka ada
baiknya kita bahas istilah ‘ The fallacy of the average man or average woman’.
Istilah ini mengatakan bahwa merupakan suatu kesalahan dalam perancangan suatu
tempat kerja ataupun produk jika berdasar pada dimensi yang hipotesis yaitu
menganggap bahwa semua dimensi adalah merupakan rata – rata. Walaupun hanya
dalam penggunaan satu dimensi saja, seperti misalnya jangkauan ke depan, maka
penggunaan rata – rata dalam penyesuaian pemasangan suatu alat control akan
menghasilkan bahwa 50% populasi tidak akan mampu menjangkaunya. Selain dari
itu, jika seseorang mempunyai dimensi pada rata – rata populasi, katakanlah tinggi
badan, belum tentu bahwa dia berada pada rata - rata populasi untuk dimensi lainnya.
Jika dimensi tubuh yang diperlukan untuk perancangan belum tersedia dalam
tabel, maka kita dapat mencarinya dengan cara menghitung secara teliti dari dimensi
41
lain yang telah diketahui. Seperti contohnya, kita ingin menghitung jarak jangkauan
genggam kedepan (Forward grip reach distance) maka harus diukur dari perut,
bukannya dari punggung, jika kita namakan dimensi ini adalah Xf, maka :
Xf = X26 – X18
Akan tetapi terdapat kesalahan jika kita menghitung persentil Xf dengan cara
menguranginya dari persentil dimensi 26 dan persentil dimensi 18. M etode yang
benar adalah dengan cara memperkirakan nilai standar deviasi yang baru dan
koefisien variansi yang telah diperkirakan relative terhadap sejumlah dimensi yang
lain.
fungsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang menyumbang
dan sub rakitan yang pada akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk.
utama yang disebut chunks. Setiap Chunk terdiri dari sekumpulan komponen yang
elemen fungsional dari produk disusun menjadi chunk yang bersifat fisik. Dan
atau sedikit elemen fungsional pada keseluruhan fisiknya, dan interaksi antar chunk
dapat dijelaskan dengan baik, dan umumnya penting untuk menjelaskan fungsi-fungsi
utama produk.
Keputusan mengenai cara membagi produk menjadi chunk dan tentang berapa
banyak modularitas akan diterapkan pada arsitektur sangat terkait dengan beberapa
setiap elemen yang ada pada skema menjadi chunk. Setiap chunk
memiliki satu fungsi. Elemen yang memiliki fungsi yang sama dapat
kompleks.
44
biaya perelatan dan produksi. Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara
Secara spesifik, proses desain industri dapat dipkirkan seperti fase-fase yang
2. Konseptualisasi
penyelesaian subfungsi teknis dari produk. Pada saat ini desainer industri
sketsa itu dikenal dengan sketa yang pendek sekali (thumbnail sketch).
Sketsa-sketsa ini adalah media yang cepat dan tidak mahal untuk
3. Perbaikan Awal
konsep yang paling menjanjikan. Soft model biasanya dibuat dalam skala
metode kedua yang tercepat, namun sedikit lebih lambat dari sketsa,
wajah. Hal ini hanya dapat dinilai dengan menggunakan model fisik.
Pada tahap ini, para desainer industri sering mengganti dari model
warna dan pengujian penerimaan pelanggan untuk ciri dan fungsi produk
yang diajukan.
menciptakan hard model. M odel ini secara teknis belum berfungsi karena
realistik. Hard model terbuat dari kayu, busa tebal, plastik atau logam.
M odel itu dilukis dan diberi tekstur, serta mempunyai beberapa ciri
5. Penggambaran Kontrol
Desainer industri harus terus bekerja berdekatan dengan ahli teknik dan
kesulitan untuk mengaitkan kebutuhan dan spesifikasi dengan isu – isu desain
tertentu yang mereka hadapi. Karena alasan ini banyak tim yang mempraktekan
metode desain untuk X (Design for X / DFX), dimana X bisa saja berhubungan
dengan salah satu dari lusinan criteria kualitas seperti reliabilitas, kekuatan,
dari produk. Dalam istilah sederhana, keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin
keuntungan dari tiap penjualan produk dan berapa banyak yang dapat dijual oleh
perusahaan. M arjin keuntungan merupakan selisih antara harga jual pabrik dengan
50
biaya pembuatan produk. Jumlah unit yang dijual dan harga jual sangat ditentukan
jumlah seluruh biaya untuk input dari sistem dan dan untuk proses
(biasanya dalam kuartal atau tahun) dengan jumlah unit produk yang
Biaya manufaktur dari suatu produk yang terdiri dari biaya-biaya dalam
tiga kategori :
1. Biaya-biaya komponen
2. Biaya-biaya perakitan
51
Proses perakitan hampir selalu mencakup biaya upah tenaga kerja dan
3. Biaya-biaya Overhead
menggunakan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya
adalah biaya yang tercakup dalam proporsi langsung dari jumlah unit
yang dihasilkan.
52
Total
Biay a
Langsung
Beban
overhead
Biaya
Total
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya variabel mencakup material, waktu
mesin, dan upah. Biaya tetap terdiri dari peralatan dan biaya yang tidak
berulang seperti peralatan khusus dan biaya set up. Umur pakai peralatan
mengetahui tipe operasi apa yang sulit dilakukan dalam produksi, dan
dengan dasar biaya apa. Pada beberapa kasus, batasan suatu proses
Pemrosesan
biaya tetap dibagi di antara lebih banyak unit dan 2) biaya variabel
dipakai untuk lebih dari satu produk. Standardisasi ini mungkin terjadi
dalam lini produk suaru perusahaan, atau dapat juga melalui pemasok
komponen berupa black box, yaitu uraian mengenai apa yang harus
55
tingkat sistem yang hati-hati dan definisi fungsi yang sangat jelas,
akan memberikan manfaat tidak langsung yang kuat. Sering suatu hasil
pendukung produksi.
waktu proyek. Hal ini sebagian besar adalah benar untuk persaingan
Nama Prototipe :
- Tujuan : (komunikasi,
pembelajaran,
penggabungan, milestone)
- Tingkat perkiraan
- Jumlah yang harus dibuat
(jika fiskal)
- Garis besar rancana
pengujian
- Jadwal
produk keseluruhan.
menganalisis data hasil. Saat terdapat banyak variabel yang harus digali,
ini.
tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali. Yang ketiga, tim
M erupakan gambaran grafis dari urut – urutan aliran komponen dan bagian
rakitan suatu produk. Assembly Chart menunjukkan cara yang mudah dipahami
tentang:
Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara
komponen, yang dapat juga digambarkan oleh sebuah gambar terurai. Teknik ini
juga dapat digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui
ditempatkan pada level 0 dan seterusnya, sehingga membentuk sebuah hirarki. Pada
pembentuknya disebut dengan “child”. Untuk produk akhir ditandai dengan level 0
dan semakin kebawah maka nomor level akan bertambah. Diagram sistematik ini
1. Single Level
2. Multi Level
BOM adalah sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan dan bahan
baku yang diperlukan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir.
1. Explosion
level terendah.
2. Implosion
induk atau level paling atas. Secara singkat BOM jenis ini adalah
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi
utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi yang diperlukan untuk
analisa lebih lanjut seperti waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan
• Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
Untuk Operasi
Untuk Operasi
64
Untuk Pemeriksaan
Persaingan yang kian ketat membuat industry manufaktur harus memilih cara
yang cerdas dan efisien. Ribuan industri besar ataupun usaha kecil menengah
handal.
Aplication (CATIA), peranti lunak untuk membantu proses desain, rekayasa, dan
manufaktur. Peranti lunak yang diusung IBM ini lazim dikategorikan sebagai
seluruhnya dilakukan secara digital sehingga tidak diperlukan lagi gambar manual
ataupun model fisik. M isalnya assembly mobil atau pesawat terbang sepenuhnya
sehingga proses disainnya memakan waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan.
65
Selanjutnya, proses analisis terhadap kekuatan dan kelayakan produk yang dibuat
juga dilakukan secara digital sehingga dapat mengurangi proses trial and error.
dikembangkan oleh Dassault Systemes untuk keperluan Dassault Aviation. Dan baru
dipasarkan oleh IBM .CATIA V5 yang baru saja merilis fitur terbarunya dan
Secara teknis, CATIA sangat mudah digunakan dan memiliki aplikasi yang
lengkap dan lebih dari 140 modul untuk berbagai kebutuhan industri.