BAB I
PENDAHULUAN
1.5 ASUMSI
Asumsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Operator dalam kondisi normal.
2. Material karton selalu tersedia dalam sistem.
3. Tidak ada kerusakan pada mesin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SISTEM
Menurut Gordon B. Davis (1984) sistem terdiri dari bagian yang saling berkaitan
yang beroperasi bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Blanchard (1991:25), sistem adalah sekumpulan elemen yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Contoh dari sistem adalah sistem lalu lintas, sistem
ekonomi dan sistem manufaktur. Dalam praktiknya, sistem sangat tergantung pada
tujuan sistem yang akan digunakan atau dibangun.
Resources Control
Sytem
Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem
Sumber: Harrel (2004:26)
7. Lingkungan luar (environment), yaitu merupakan kondisi ataupun entitas diluar dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
8. Masukan sistem (input), merupakan suatu energi yang dimasukkan ke dalam
sistem.
9. Pengganggu (disturbance/noise), merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan pada sistem.
10. Keluaran sistem (output), merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat
merupakan masukan untuk subsystem yang lain atau ke suprasystem.
11. Umpan balik (feedback), merupakan reaksi dan respon stakeholder atas sistem yang
dilakukan.
12. Ukuran performansi sistem, dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Transient state
b. Steady state
13. Proses pengolahan (transformation process), merupakan suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran
14. Perilaku sistem (behaviour), merupakan perilaku dari sistem yang melibatkan
masukan, pengolahan, dan keluaran.
2.2 MODEL
Menurut Harrel (2004:144) model merupakan representasi dari suatu sistem nyata,
dimana dalam melakukan pemodelan dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang
akan dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software yang
digunakan.
4) Model Statistik
6. Berdasarkan Derajat Generalisasi
a. Model Umum
b. Model Spesifik
7. Berdasarkan Acuan Dimensi
a. Model Dua Dimensi
b. Model Multi Dimensi
8. Berdasarkan Acuan Lingkungan
Berdasarkan acuan lingkungan, model dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Model Loop Terbuka
b. Model Loop Tertutup
b. Balking adalah orang yang langsung pergi ketika melihat panjangnya antrian,
menolak untuk memasuki antrian.
c. Jockeying adalah orang yang berpindah-pindah dari satu antrian ke antrian lain
karena ingin dilayani lebih cepat.
2. Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdari dari satu atau lebih pelayan,
atau satu atau lebih fasilitas pelayanan.
3. Komponen Antrian
Munculnya antrian tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu
lain yang penting dalam antrian adalah disiplin antrian. Disiplin antrian adalah
aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri.
2.3 SIMULASI
Menurut Schriber (1987), simulasi adalah proses memodelkan proses atau sistem
dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk mengetahui respon dari tingkah
laku suatu model yang didasari oleh system nyata pada waktu tertentu.
language dibagi menjadi dua, yaitu High Level Language, yang lebih mudah dipelajari
karena semua kalimat, kata, ataupun aturan yang digunakan menyerupai bahasa
manusia, serta Low Level Language, yang bahasanya lebih mendekati bahasa mesin
sehingga lebih sulit untuk dipelajari.
2. Simulation Application
Simulation Application adalah suatu program (software) yang berfungsi untuk
menirukan/memodelkan seuatu perilaku sistem nyata sehingga hasilnya dapat
dianalisis dan dipelajari. Simulation Application dibagi menjadi dua. Pertama,
General Purposes Application yang dapat digunakan secara umum untuk berbagai
macam tujuan/tugas. Kedua adalah Special Purposes Application yang memiliki
tujuan/tugas yang spesifik dan lebih lengkap.
2.5 PROMODEL
Dalam memodelkan suatu sistem, ProModel dapat digunakan sebagai salah satu
Simulation Application sehingga perilaku sistem dapat dipelajari dan dianalisis.
2.5.6 SimRunner
SimRunner merupakan sebuah tool pada ProModel yang digunakan sebagai alat
bantu untuk melakukan optimalisasi model existing. Hasil optimal diperoleh dengan
cara menentukan fungsi tujuan, kemudian mendefinisikan faktor input yang akan
2. Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan model dan
sistem nyata dalam kondisi yang sama.
3. Melakukan perbandingan antara output model dengan output pada sistem nyata.
4. Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan terhadap
nilai input untuk mengatahui akibat dari perilaku yang terjadi pada sistem atau
pada output sistem.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir praktikum, alat dan bahan dan
prosedure praaktikum.
Mulai A B C
Verifikasi model
Observasi Lapangan
N
Terverifikasi?
Identifikasi Masalah Y
Jalankan Simulasi
Validasi Model
Pembuatan Model N
Konseptual (Petri Net)
Tervalidasi?
Y
Analisa hasil
Pengumpulan Data
Simulasi
Pembuatan Model
Perbaikan
Pengolahan Data
Analisa Hasil
Perbaikan
Pemodelan sistem dengan software
Promodel
Kesimpuan dan Saran
A C B
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 GAMBARAN SISTEM
UKM (Usaha Kecil Menengah) Suvenir yang terletak di perumahan Dwiga adalah
salah satu home industry yang cukup dikenal di kota Malang, Jawa Timur. Produk
suvenir yang diproduksi di UKM ini berupa kotak suvenir dengan bordiran warna-
warna pastel. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi pada proses pembuatan kotak
suvenir mukena yang dimulai dari proses pemotongan karton didefinisikan sebagai
kedatangan (arrival) sampai dengan proses packaging. UKM suvenir ini memiliki 4
orang operator dimana 1 orang bertugas sebagai operator pemotongan, dan 3 orang
sebagai operator pengisolasian, penempelan kertas, dan packaging. Proses pertama
adalah kedatangan kertas karton sebanyak 50 kertas sekali kedatangan dalam tiap
harinya. Kotak mukena datang dengan sekali datang setiap harinya dengan jumlah
kedatangan 75 buah.
Setelah proses kedatangan, karton yang datang akan ditumpuk sebanyak 10 karton
yang kemudian dipotong oleh operator pemotongan membutuhkan waktu T(40, 40.8,
52.6) sec dengan menggunakan mesin pemotong menjadi 3 bagian dan dihasilkan pola
karton sebanyak 30. Operator memasang 3 pola karton untuk dijadikan cover dengan
cara mengisolasi selama T(60,62.3, 83.4) sec. Setelah pengisolasian, operator melakukan
proses pelapisan kertas jasmine pada cover selama T(411, 411, 472) sec. Kotak mukena
yang masuk dipasangkan dengan cover oleh operator selama T(60, 61.2, 90) sec. Kotak
yang sudah setengah jadi masuk ke dalam proses packaging selama T(120, 124, 157) sec
oleh operator. Setelah melalui tahap packaging berarti kotak mukena telah jadi.
Pemotongan
kertas karton
Pengisolasian
pola kertas
karton
Pengeleman
kertas jasmine
dengan kertas
karton yang
sudah diisolasi
menjadi cover
Pemasangan
kotak mukena
dengan cover
Packaging
Kotak
suvenir
Selesai
A8
T1 T2 Depart
T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
A6 A8 A12
A3 A4 A5 A7 A9 A10
A1 A2
A13
A14
Berdasarkan Tabel 4.3 data hasil pengamatan dapat dipilih distribusi yang sesuai
dengan menggunakan stat:fit dengan langkah sebagai berikut.
1. Membuka Software ProModel
2. Pilih Tools pada toolbar, pilih Stat::Fit
sekitar locations tertentu lalu tarik garis menuju location berikutnya klik kanan pada
locations tujuan, kemudian lanjutkan lagi sesuai langkah di awal. Pada sistem ini
terdapat 2 aliran produksi, yakni Net1 dan Net2. Dimana pada Net1 terdapat 11
paths dan 12 interface, sedangkan untuk Net2 terdapat 2 paths dan 3 interface.
Untuk membuat interface pilih kolom interface pada kotak dialog kemudian klik kiri
pada node dari path kemudian klik pada location. Ulangi semua langkah sampai
seluruh semua proses produksi terhubung sesuai jalur dengan interfaces.
Move With
kedatangan_ antrian_pem
1 karton Karton FIRST 1 Operator_Pemotongan
karton otongan
Then Free
antrian_ Combine 10 as
2 karton
pemotongan karton_tumpuk
Move With
karton_ antrian_ Karton_
3 pemotongan FIRST 1 Operator_Pemotongan
tumpuk pemotongan tumpuk
Then Free
karton_ Split 30 as pola
4 pemotongan
tumpuk karton
Get operator_
pemotongan and Move With
antrian_
5 pola karton pemotongan mesin_pemotongan Pola_ karton FIRST 1 Operator_Pemotongan
pengisolasian
Wait T(40 40.8, Then Free
52.6) sec Free All
antrian_
6 pola_ karton Combine 3 as cover
pengisolasian
Antrian_
pengisolasian Use operator For Move With Operator
8 cover cover pelapisan FIRST 1
_cover T(61,62.3,83.4) sec Then Free
kertas
antrian_
pelapisan_
9 cover pelapisan cover FIRST 1
kertas
kertas
pelapisan_ Use operator For Antrian_ Move With Operator
10 cover Cover _kotak FIRST 1
kertas T(411,411,471) perakitan_1 Then Free
antrian_ Inc
11 cover _ kotak Cover _ kotak perakitan Join 1
perakitan_1 wip_cover _kotak
kedatangan_
kotak_ Kotak_ Antrian_
12 kotak_ FIRST 1
mukena mukena perakitan_2
mukena
USE Operator2
kotak_ kotak_
16 packaging FOR T(120, 124, keluar FIRST 1
setengah_jadi souvenir
157) sec
9. Selanjutnya akan didefinikasn kedatangan entitas. Klik Build Arrivals. Klik dialog
box entity, pilih karton dan kotak_mukena. Untuk location pilih kedatangan.
Kemudian dimasukkan data kedatangan sesuai pengamatan.
10. Setelah logika proses selesai, yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan shift. Klik
Build pilih Shift pilih Define. Setelah itu, shift kerja dari resource dapat didefinisikan
sebagai berikut: pekerja mulai bekerja pada pukul 08.00-12.00, kemudian istirahat
pukul 12.00-13.00, dan kembali bekerja pukul 13.00-16.00. Gunakan add work
untuk mendefinisikan jam kerja dan add break untuk mendefinisikan jam istirahat
dimana warna biru menunjukan jam kerja operator, sedangkan merah adalah jam
istirahat. Setelah mendefinisikan shift kerja, selanjutnya simpan file.
Untuk menugaskan operator sesuai shift yang telah dibuat dapat dilakukan dengan
klik Build pilih Shift pilih Assign. Akan muncul table shift assignment. Selanjutnya klik
pada resource untuk menambahkan resource yang akan didefinisikan shift kerjanya.
Pilih Select All klik OK. Selanjutnya definisikan shift files dengan attach files kerja
yang sudah disimpan pada calendar file.
11. Pembuatan variable dengan memilih Build pada toolbar >>pilih Variables>> ketik
total_produk pada kolom ID >> mengaktifkan icon menjadi Yes dengan meng-klik
pada layout. Kemudian mendefinikan variable pada proses.
12. Jalankan simulasi, klik Simulation pada toolbar. Pilih options, pada run length pilih
Calendar Date, kemudian masukan waktu mulai simulasi dan waktu simulasi
berakhir sesuai shift yang telah dibuat, yaitu mulai pukul 8.00-16.00. Hilangkan
centang pada cost pada replications ketikkan jumlah replikasi yang diinginkan. Klik
tombol OK. Kemudian save project, klik Run dan simulasi akan dijalankan.
4.6.1 Verifikasi
Verifikasi pada sistem dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
1. Membandingkan dengan konseptual yaitu membandingkan kesesuaian antara Petri
Net dengan simulasi sistem ProModel di UKM Souvenir. Berikut adalah Petri Net
proses pembuatan tempat mukena UKM Souvenir.
A15
A8
T1 T2 Depart
T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
A6 A8 A12
A3 A4 A5 A7 A9 A10
A1 A2
A13
A14
Berikut ini adalah simulasi sistem proses yang ada pada UKM souvenir
Gambar 4.18 Trace model sistem produksi kotak mukena dengan ProModel
Dalam trace gambar dapat dilihat bahwa pola karton (ID: 197) tiba di antrian
pengisolasian pada 12.00.100 kemudian masuk pada antrian pengisolasian dan
dicombine. Hal tersebut sesuai dengan kondisi nyata di UKM souvenir yang
melakukan proses pengisolasian pada pola kertas dengan menggabungkan 3 pola
menjadi satu.
3. Melakukan pengecekan pada animasi pemodelan yang dilihat saat program di run.
Berdasarkan gambar animasi pada ProModel sudah sesuai dengan sistemnyata dan
animasi entitas pada sistem yang dimodelkan sudah jalan.
4. Melakukan kompilasi error dari model simulasi yang dibuat. Compile menunjukkan
bahwa proses yang dijalankan telah benar
4.6.2 Validasi
Dalam melakukan uji validitas, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah
menguji kenormalan data, berikut ini merupakan langkah dalam melakukan uji
kenormalan data dengan menggunakan software SPSS 21.
Tabel 4.15 Output Data Simulasi dan Aktual
Output
Replikasi Data
Data Simulasi
Aktual
1 50 50
2 50 52
3 50 54
4 50 52
5 50 45
Dari data tersebut dapat dibuat hipotesis seperti di bawah ini:
H0 : Data Aktual berdistribusi normal.
H1 : Data Aktual tidak berdistribusi normal.
Hasil dari pengujian kenormalan data menggunakan software SPSS dapat dilihat di
tabel 4.16.
Tabel 4.16 Output Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Output Aktual .258 5 .200* .885 5 .334
Output Simulasi a. outputsimulasi is constant. It has been omitted.
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
H0 diterima jika nilai Sig. ≥ 0,05 sedangkan H0 ditolak jika nilai Sig.< 0,05.
Berdasarkan output uji normalitas tabel 4.16 nilai Sig. 0.334≥ 0,05 maka Ho diterima
sehingga data aktual berdistribusi Normal. Sedangkan untuk data simulasi karena
konstan sehingga tidak dapat diuji normalitas.
Kemudian langkah selanjutnya melakukan pengujian validasi dengan SPSS
menggunakan uji Independent Samples Test.
H0 : Tidak terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual pada sistem UKM
souvenir (valid)
H1 :Terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual pada sistem UKM souvenir
(tidak valid)
Kriteria pengujian yaitu H0 diterima jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) >0,05/2 dan
ditolak jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed)<0,05/2
Tabel 4.18 Output Uji Validasi
Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. Df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence
tailed) Difference Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal
variances 7.479 .026 -.391 8 .706 -.60000 1.53623 -4.14255 2.94255
assumed
output
Equal
variances -.391 4.000 .716 -.60000 1.53623 -4.86526 3.66526
not assumed
Berdasarkan hasil SPSS didapatkan nilai sig. = 0.706 > 0,025 berarti H0 diterima
artinya Tidak terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual pada sistem UKM
souvenir (valid)
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa utilitas operator masih
rendah baik operator manusia maupun mesin. Utilization tertinggi dimiliki oleh
operator 1 yaitu pada kisaran 45.63 sampai 44.90, angka ini masih dibawah angka
standar operator (60 % - 80 %). Hal ini disebabkan karena operator work timenya
kecil yaitu berkisar antara 210 sampai 220 menit dalam satu hari kerja.
3. Entity
Berdasarkan output entity activity, terdapat 2 analisis yaitu total exit dan current
quantity in system.
a. Total exits
Total exits adalah jumlah entitas yang keluar dari sistem dalam simulasi. Berikut
ini merupakan Total exits dari setiap entitas dalam proses pembuatan kotak
souvenir, seperti pada tabel 4.21
Tabel 4.21 Total exits
Replikasi
Name
1 2 3 4 5
Karton 50 50 50 50 50
Pola karton 150 150 150 150 150
Cover kotak 50 50 50 50 50
Kotak mukena 0 0 0 0 0
Kotak setengah jadi 0 0 0 0 0
Kotak tumpuk 5 5 5 5 5
Kotak souvenir 50 50 50 50 50
cover 0 0 0 0 0
Mendefinisikan run time dan mengubah variabel terkait dengan cara memilih menu
optimize model pada Sim Runner>>pilih sub menu set options >>memasukkan jumlah jam
kerja sebanyak 8 jam.
Selain output yang lebih baik, pada scenario 1 utilitas operator mengalami
kenaikan, kenaikan yang signifikan terutama terlihat pada operator 1, 2, dan 3 yang
awalnya 45, 26%, 44,99%, 44.99% menjadi 78.62%, 78.40% dan 78.46%. sedangkan
pada mesin pemotongan dan operator pemotongan mengalami penurunan namun tidak
terlalu banyak.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil simulasi ProModel, dapat diketahui bahwa tingkat utilization
resources tertinggi dimiliki oleh mesin pemotongan yakni memiliki utilisasi sebesar
71.43%, utilisasi operator sebesar 44.48%, dan paling rendah pada operator
pemotongan sebesar 31.53%. Mesin pemotongan memiliki utilitas tertinggi karena
dalam proses pemotongan karton, mesin pemotongan bekerja secara terus menerus.
Sedangkan operator pada mesin pemotongan idle atau menunggu dari kinerja mesin
yang sedang memotong karton. Untuk operator lain juga utilitasnya tidak tinggi
karena menunggu karton yang sedang diproses oleh mesin pemotongan.
2. Pada model awal, terjadi permasalahan berupa hasil analisis output UKM
Maharani Embroidery Handicraft tidak optimal. Output Total exit dari karton sebesar
50, pola karton sebesar 150, cover kotak sebesar 50, karton tumpuk sebesar 5 dan
hasil akhir yakni kotak suvenir sebanyak 50. Untuk current quantity in system 0
kecuali kotak mukena yakni memiliki current quantity in system sebanyak 25.
Proses produksi dilakukan dengan jumlah 4 operator yakni operator pengisolasian,
operator pengeleman, operator pemasangan kotak, dan operator pemotongan.
Berdasarkan hasil output yang masih kurang optimal jika dibandingkan dengan
utilitas operator yang rendah maka jumlah input yang akan diproses seharusnya
bisa bertambah.
3. Berdasarkan masalah yang terdapat pada UKM Maharani Embroidery Handicraft
yaitu kurangnya utilitas dan hasil output yang tidak optimal. Didapatkan hasil
perbaikan yakni dengan penambahan operator pemotongan menjadi 2 dan
pengurangan jumlah operator sebanyak 2. Dari sebelumnya berjumlah 4 operator
yakni operator pengisolasian, operator pengeleman, operator pemotongan, dan
operator pemasangan kotak mukena. Dengan penambahan 2 operator pemotongan
dan 1 operator lainnya hasil akan semakin optimal dan WIP berkurang. Current
quantity in system akan berkurang dan total exit yang dihasilkan meningkat. Dari
sebelum perbaikan total exit sebesar 50 menjadi 68.
5.2 SARAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
kepada perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya pada proses pembuatan kotak mukena dilakukan operator. Disebabkan
utilitas tertinggi dari mesin, maka dapat dilakukan pengurangan operator dan
penambahan jumlah mesin.
2. Sebaiknya Maharani Embroidery Handicrafts melakukan penambahan bahan baku
agar ouput yang dihasilkan bisa lebih optimal dan dapat memenuhi permintaan
pelanggan.