Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andriansyah Beny S

NPM : 201912036
Mata Kuliah : Estimasi Biaya Konstruksi

1. Jelaskan secara rinci estimasi biaya pada proyek konstruksi !


2. Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar estimasi biaya konstruksi !
3. Sebutkan dan jelaskan faktor utama dalam estimasi biaya konstruksi !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan quantity surveyor beserta tugas dan fungsinya !

Jawaban :

1. Estimasi biaya konstruksi ini dapat dikatakan sebagai alat bagi kontraktor atau
perusahaan untuk mengambil kesimpulan proses pembangunan melalui biaya yang
direncanakan, biaya yang dikeluarkan, dan pekerjaan yang diselesaikan. Bahkan
beberapa keputusan proyek berdasarkan estimasi biaya yang telah direncanakan.
Estimasi biaya seringkali didasarkan pada harga satuan, di mana estimator
menghitung biaya per unit kerja, dan kemudian mengalikannya dengan total. Unit
optimal untuk digunakan tergantung pada jenis pekerjaan. Misalnya, biaya per meter
persegi cocok untuk item lantai dan atap, sedangkan biaya per meter linier lebih cocok
untuk kolom dan balok. Perkiraan biaya biasanya dibagi berdasarkan area, seperti
komponen struktural, sistem mekanis, instalasi listrik, sistem pipa, proteksi
kebakaran, dan lain - lain.

2. Prinsip Dasar :
 Perencanaan Sumber Daya : menentukan sumber daya apa saja yang digunakan
dan berapa jumlahnya.
 Estimasi Biaya (Cost Estimating) : menyusun suatu perkiraan biaya-biaya dan
sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
 Penganggaran Biaya (Cost budgeting) : membuat suatu alokasi perkiraan biaya
secara menyeluruh ke dalam rincian pekerjaan untuk menetapkan suatu baseline
sebagai ukuran kinerja.
 Pengendalian Biaya (Cost control) : melakukan pengendalian terhadap
perubahan-perubahan pada anggaran proyek
3. Tujuan melakukan estimasi biaya adalah untuk memperoleh harga suatu kontrak
dan seluruh proyek yang terbaik. Pada saat proses estimasi dilakukan, tidak sedikit
estimasi yang sudah dihitung sebelumnya juga menuntut perhitungan lanjutan
sehingga dapat menghasilkan data yang lengkap dan akurat. Secara garis besar,
terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya estimasi pada konstruksi bangunan.
Di antaranya yaitu faktor selama masa identifikasi kontrak dan faktor selama masa
implementasi proyek.

Berikut ini penjelasan lengkap tentang masing-masing faktor tersebut ;

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya selama Masa Identifikasi Kontrak

Perlu diketahui, setiap kontruksi membutuhkan anggaran biaya yang


berbeda-beda walaupun desain dan metode pelaksanaannya sama. Hal ini
terjadi lantaran faktor-faktor yang mempengaruhi biaya selama masa
identifikasi kontrak juga berlainan. Nah, di bawah ini merupakan aspek-aspek
yang mempengaruhi faktor pertama ini :

1. Spesifikasi proyek berisi tentang deskripsi fisik bangunan sesuai dengan


kualitas yang diharapkan oleh proyek.
2. Lokasi merupakan tempak pelaksanaan proyek yang berpengaruh pada
biaya perizinan, biaya transportasi, dan biaya tenaga kerja.
3. Metode Penawaran yaitu tipe kontrak yang dipilih apakah unit price
contract atau total price contract.
4. Karakteristik Lokasi mencakup pada kondisi tanah, kondisi tanah keras,
permukaan air tanah, aksesibilitas tanah, dan infrastruktur.
5. Tipe bangunan yakni wujud fisik dari kontruksi yang akan dibuat berupa
bangunan baru atau bangunan lama.
6. Pajak tidak hanya ditentukan oleh lokasi proyek, tetapi juga tipe
bangunan.
7. Durasi adalah lama waktu pelaksanaan proyek yang mempengaruhi
kebutuhan biayanya.
8. Inflasi memberikan pengaruh besar terhadap biaya pelaksanaan.
9. Produktifitas Tenaga Kerja menyatakan volume pekerjaan yang bisa
dilakukan pekerja dalam satuan waktu.
10. Ketersediaan Material Proyek adalah jumlah sumber daya yang
dibutuhkan.
11. Cuaca ialah keadaan udara pada satu tempat tertentu dengan jangka waktu
yang terbatas.
12. Konstruktibilitas yakni tingkat kemudahan pembangunan konstruksi.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya selama Masa Implementasi Proyek

Pada saat proyek sudah mulai dikerjakan, jarang sekali dilakukan


perubahan biaya pada data yang sudah dihitung. Jadi setelah desain, data, dan
informasi bangunan dibuat, maka detail estimasi biaya yang pasti untuk proyek
konstruksi tersebut sudah dapat disusun secara pasti. Berikut ini faktor-faktor
yang memberikan pengaruh terhadap estimasi biaya dalam tahap ini!

1. Perubahan desain yang mungkin dilakukan akan mengakibatkan


perubahan terhadap biaya implementasinya.
2. Kesalahan dalam pengaturan dan pengawasan memicu proyek tidak
dikerjakan secara efektif dan efisien.
3. Kondisi lokasi proyek yang di luar perkiraan menyebabkan waktu dan
biaya pelaksanaannya kian bertambah.
4. Kekurangan material dan peralatan memicu kerugian yang cukup besar
pada waktu, biaya, dan tenaga.
5. Perubahan nilai mata uang dikarenakan bahan atau alat konstruksi harus
diimpor dari luar negeri.
6. Pemilihan kontraktor secara sembarangan tanpa menelusuri kredibilitas
dan rekam jejaknya.
7. Kekurangan anggaran dapat menimbulkan konflik internal sehingga
jalannya pembangunan tidak lancar.
8. Perubahan informasi sewa lahan yang tidak jelas sebab data pada estimasi
biaya sebelumnya tidak diperiksa kepastiannya alias belum diperbaharui.

4. Quantity surveyor (QS)


Adalah seorang profesional industri konstruksi dengan pengetahuan ahli
tentang manajemen proyek yang meliputi manajemen biaya dan manajemen
kontrak dalam suatu proyek konstruksi.
Dalam dunia konstruksi khususnya atau dalam suatu proyek pada
umumnya terdiri dari beberapa proses pekerjaan besar, yaitu:
Proses Perencanaan (Planning) Proses Pelaksanaan (Acting) Proses
Pengawasan (Supervising) Dalam tahap perencanaan ini Quantity Surveyor
(QS) bekerja. Pada tahap perencanaan terdapat banyak team yang berperan
didalamnya, mulai dari ; arsitek, civil engineer, geotech engineer, water
sanitation engineer, mechanical&electrical engineer dan QS. Uraian pekerjaan
dari QS antara lain:
1. Pada tahap paling awal QS bertugas melakukan market survey
untuk mendapatkan harga material bahan bangunan yang akan ia
gunakan dengan mengacu Technical Specification dan dokumen
bestek. Seorang QS yang sudah berpengalam dapat menentukan
kisaran harga bahan yang pernah ia gunakan sebelumnya.

2. Pada tahap selanjutnya QS bertugas melakukan perhitungan


terhadap Analisis Harga Satuan (AHS) berikut harga satuan
pekerjaan (HSP) sesuai kebijakan manajemen proyek. Adakalanya
dalam proyek-proyek dari pemerintah disyaratkan menggunakan
Analisis standar sesuai SNI. Dalam proyek-proyek swasta digunakan
analisis sesuai dengan kebijakan dan pengalaman sendiri termasuk
didalamnya koefisien tenaga kerja dan bahan yang juga sangat besar
pengaruhnya dalam menentukan besaran harga satuan pekerjaan.

3. Setelah semua item pekerjaan mempunyai harga proses perhitungan


dilanjutkan dengan memasukkan item pekerjaan dalam form Bill Of
Quantity yang terstandard masing badan usaha. Semua item pekerjaan
harus tercantum dalam kolom uraian pekerjaan dan menyebutkan
spesifikasi material atau hal-hal khusus yang harus dipersyaratkan.
Pengelompokan item pekerjaan berdasarkan sequence atau urutan
pelaksanaan pekerjaan menjadi sangat penting untuk menghindarkan
kerancuan yang membingungkan pihak-pihak yang berkepentingan.

4. Tahap penting berikutnya yaitu melakukan perhitungan quantity


masing-masing pekerjaan dari gambar-gambar kerja yang sudah
disiapkan oleh masing-masing bagian mulai dari arsitek, sipil, geotek,
watsan, mekanikal & elektrikal. Perhitungan quantity harus dilakukan
dengan keakuratan yang tinggi dan tidak mengikutsertakan interest
dari beberapa pihak yang berkepentingan.

5. Sebagai tahap akhir setelah didapatkan harga satuan, item


pekerjaan, dan quantity berikutnya yaitu melakukan perkalian antara
quantity dan harga satuan pada tiap-tiap item pekerjaan. Kemudian
menjumlahkan masing-masing sub total pada tiap kelompok
pekerjaan dan menjumlahkan sub-sub menjadi grand total dibagian
paling bawah tabel BoQ.

Profesi QS sering kali dituntut adanya loyalitas dan integritas terhadap


perusahaan atau badan dimana ia bernaung. Dalam menentukan analisis, item
pekerjaan dan quantity sangat memungkinkan untuk melakukan mark up yang
dapat merugikan salah satu pihak. Hal ini tentunya menjadi mudah bagi QS
yang teguh dalam memegang komitmen terhadap pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai