NPM : 201912036
Mata Kuliah : Estimasi Biaya Konstruksi
Jawaban :
1. Estimasi biaya konstruksi ini dapat dikatakan sebagai alat bagi kontraktor atau
perusahaan untuk mengambil kesimpulan proses pembangunan melalui biaya yang
direncanakan, biaya yang dikeluarkan, dan pekerjaan yang diselesaikan. Bahkan
beberapa keputusan proyek berdasarkan estimasi biaya yang telah direncanakan.
Estimasi biaya seringkali didasarkan pada harga satuan, di mana estimator
menghitung biaya per unit kerja, dan kemudian mengalikannya dengan total. Unit
optimal untuk digunakan tergantung pada jenis pekerjaan. Misalnya, biaya per meter
persegi cocok untuk item lantai dan atap, sedangkan biaya per meter linier lebih cocok
untuk kolom dan balok. Perkiraan biaya biasanya dibagi berdasarkan area, seperti
komponen struktural, sistem mekanis, instalasi listrik, sistem pipa, proteksi
kebakaran, dan lain - lain.
2. Prinsip Dasar :
Perencanaan Sumber Daya : menentukan sumber daya apa saja yang digunakan
dan berapa jumlahnya.
Estimasi Biaya (Cost Estimating) : menyusun suatu perkiraan biaya-biaya dan
sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Penganggaran Biaya (Cost budgeting) : membuat suatu alokasi perkiraan biaya
secara menyeluruh ke dalam rincian pekerjaan untuk menetapkan suatu baseline
sebagai ukuran kinerja.
Pengendalian Biaya (Cost control) : melakukan pengendalian terhadap
perubahan-perubahan pada anggaran proyek
3. Tujuan melakukan estimasi biaya adalah untuk memperoleh harga suatu kontrak
dan seluruh proyek yang terbaik. Pada saat proses estimasi dilakukan, tidak sedikit
estimasi yang sudah dihitung sebelumnya juga menuntut perhitungan lanjutan
sehingga dapat menghasilkan data yang lengkap dan akurat. Secara garis besar,
terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya estimasi pada konstruksi bangunan.
Di antaranya yaitu faktor selama masa identifikasi kontrak dan faktor selama masa
implementasi proyek.