JENIS-JENIS ESTIMASI
Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapajenis, yaitu:
Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek
tersebut layak dibangun. Biaya yang diperlukan
diperhitungkan dalam estimasi mi mencakup biaya untuk
akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal,
pemeliharaan dan perbaikan tahunan, dan lain-lain.
Estimasi konseptual, Estimasi yang dilakukan selama proses
perancangan berlangsung. Untuk setiap revisi estimasi, tingkat
ketelitian biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan.
Jenis-jenis estimasi konseptual adalah:
1. Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan
fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.
2. Estimasi biaya satuan per meter persegi, metoda ini
mengandalkan data dari proyek sejenis yang pemah
dibangun. Metoda ini mempunyai ketelitian rendah.
3. Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat
digunakan dalam bangunan di mana volume sangat
dipentingkan. Metoda ini hanya dapat diandalkan untuk
fase awal perencanaan dan perancangan.
4. Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang
mempunyai tipe sama. Metoda ini sangat berguna untuk
proyek-proyek yang mempunyai komponen utama sama.
Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor
dasar 1,00 dan harga semua komponen merupakan
fungsi dari komponen utama.
5. Estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem
fungsionalnya kemudian harga satuan ditentukan oleh
penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap
sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali yang
ada.
Estimasi Detail , umumnya dilakukan oleh kontraktor umum.
Langkah awal yang dilakukan adalah membuat quantity
takeoff berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi kemudian
menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan,
subkontraktor dan biaya lainnya seperti overhead dan
keuntungan.
Sistem estimasi subkontraktor, dipakai pada bagian
konstruksi khusus yang disubkontrakkan.
Estimasi pekerjaan tambah kurang, di mana pekerjaan
tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik,
kesalahan dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi
lokasi proyek.
Estimasi kemajuan, berfungsi sebagai dasar permintaan pem-
bayaran, sebagai pembanding terhadap keuntungan dan
kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
Mendefinisikan Jenis
Pekerjaan
Pengambilan keputusan mengenai pemisahan jenis pekerjaan sangat
bersifat subyektif. Estimator hams selalu mengingat prinsip: jika
pekerjaan tersebut berbeda maka pisahkanlah. Beberapa hal yang
dapat membantu pembagian jenis pekerjaan yaitu:
Jenis material, produktivitas tenaga kerja dan penggunaan
peralatan dapat menjadi pegangan dalam pemisahan item-
item. Contoh: biaya material blok beton akan bervariasi
menurut ukurannya. Jika proyek memerlukan lebih dari
satu ukuran blok, estimator harus memisahkan blok
tersebut menurut ukurannya selama penghitunganjumlah
dan pemberian harga.
Tujuan estimator adalah estimasi harus tcpat dan praktis.
Dari Gambar 8.4, terlihat bahwa ketelitian estimasi akan
bertambah menurut waktu yang dialokasi untuk estimasi.
Tingkat ketelitian maksimum akan tercapai pada satu
waktu tertentu.
Untuk beberapa material, pembagian jenis pekerjaan harus
berdasarkan ukuran karena perbedaan biaya untuk masing-
masing ukuran.
Cuaca dapat memengaruhi tingkat produktivitas tenaga
kerja. Jadwal dan beberapa tanggal tertentu dapat
menyebabkan perbedaan jenis pekerjaan selama musim
tertentu.
Peralatan yang dipakai dapat memengaruhi pemisahan
jenis pekerjaan dalam estimasi karena perbedaan biaya
masing-masing peralatan. Misalnya, pemisahan estimasi
pekerjaan pengecoran dengan pemakaian crane dan
pompa.
Dari jadwal pekerjaan, estimator dapat mendeteksi
pemisahan pekerjaan.
Adanya daftar kode standar biaya akan membantu
estimator dalam menentukan pemisahan jenis pekerjaan
yang sesuai.
Hal lain yang perlu diingat adalah dokumentasi hasil estimasi.
Karena alasan ini, estimasi perlu dibuat dengan baik, jelas dan
mudah diikuti. Setiapjenis pekerjaan dalam estimasi haruslah
mempunyai deskripsi dan lokasi, di mana:
• deskripsi tersebut harus eksplisit dan defmitif
• lokasi harus merupakan referensi dari gambar
PENYUSUNAN
ANGGARAN BIAYA
PROYEK
Kegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan
tertentu tergantung dari siapa/pihak yang membuatnya. Pihak owner
membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk
merealisasikan proyeknya, hasil estimasi ini disebut OE (Owner
Estimate) atau EE (Engineer Estimate). Pihak kontraktor membuat
estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek
konstruksi.
0.
idem
Beton cor m3
Panjang x lebar x
tinggi. idem
3
Beton bertulang m Panjang x lebar x
tinggi.
Plesteran kedap air/ m2 2 x luas luar bidang idem.
trasram. transram + luas
bidang
pondasi yang nampak
tcpi luar di atas muka idem.
Plesteran tembok m2 tanah.
2 x luas bidang
Laburan. tembok. idem.
2
- trasram m idem.
- laburan tembok m2 idem.
Lantai m2 Luas plesteran
Tegel plint. m2 trasram.
Luas plesteran
tembok.
Panjang x lebar.
Keliling / panjang
tembok yang
dipasang tegelplint
3 Pekerjaan Kayu/Atap/
Pyan.
Kosen pintu/jendela/ m3 Luas penampang Sesuai jenis
Tiang pintu. kayux jumlah pekerjaannya.
panjang
untuktiapjenis +10%
kayu terbuang. idem.
3
• Daun pintu/jendela m
panil. Lebar x tinggi lobang idem.
• Papan listplank. +10% kayu terbuang
m2 Panjang x lebar + idem.
• Talang/kantong 10% idem.
m kayu terbuang '
• Kuda-kuda. Panjang total
m3
Penampang tiap jenis idem.
ukuran x jumlah pan-
jang masing-masing
• Rangka atap m2 +10% kayu terbuang
Pekerjaan
Penggantung /Pengun
ci
Pasang kaca pintu/ m2 Lebar x tinggi
jendela. bidang -lebar
jenang-
jenaug/ambang.
Alat-alat penggantung buah Dihitung jumlah
/pengunci pemakaiannya.
Rp 2,220.15
JUMLH
2 1 m3 Galian Tanah Pondasi
UPAH: 0.6500 org Pekerja @ Rp 4,500.00 Rp 2,925.00
0.0250 org Mandor @ Rp 7,500.00 Rp 187.50
JUMLAH Rp 3,112.50
3 1 m3 Urug Tanah Kembali
Pondasi Galian Tanah 0.6000 @ Rp 3,112.50 Rp 1,867.50
Pondasi JUMLAH Rp 1,867.50
4 1 m3 Urugan Pasir BAHAN: 1.2000 m3 Pasir @ Rp 8,900.00 Rp 10,680.0
Rp 10,680.0
DIBULATKAN 2,302,000,000.00
TERBILANG # Dua miliar tiga ratus duajuta rupiah^