ABSTRAK
Perkembangan pemukiman dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hal ini seiring dengan
perkembangan proyek perumahan dengan tujuan guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan hunian yang asri dan nyaman. Namun dalam pelaksanaannya investor atau pihak
pengembang perlu mengetahui kepastian akan investasi yang ditanamkan menyangkut sejumlah
besar dana, dengan demikian dapat memperoleh gambaran sebagai acuan bagi para investor
dalam pengembangannya pada tahap berikutnya.
Resiko waktu dan resiko biaya pada proyek konstruksi bagi Kontraktor pada akhirnya akan
mengakibatkan berkurangnya keuntungan Kontraktor, sedangkan tujuan utama Kontraktor
dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi adalah mendapatkan keuntungan optimal. Salah
satu cara pengendalian biaya pada proyek konstruksi adalah dengan merencanakan cash flow
proyek secara optimal sehingga dengan dana yang ada akan dicapai keuntungan yang optimal.
Untuk mengetahui perencanaan cash flow yang optimal, akan dianalisa perencanaan cash flow
berdasarkan Uang Muka 10% dan 15% dengan pembayaran bulanan dilakukan selama 5 tahun,
10 tahun, 15 tahun. Dari hasil analisa perencanaan cash flow Kontraktor disimpulkan bahwa
perencanaan cash flow optimal adalah perencanaan cash flow dengan sistem pembayaran
selama 5 tahun dengan uang muka 15%, karena pembayaran yang diterima lebih besar sehingga
besar overdraft positif lebih kecil.
Kata Kunci : perumahan, cash flow, overdraft.
60
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (60-64)
Proyek adalah suatu upaya yang diorga- yang harus dipenuhi adalah pabrik harus
nisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan mampu beroperasi secara memuaskan
harapan-harapan penting dengan menggunakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
anggaran dan serta sumber daya yang tersedia Biaya Konstruksi
yang harus diselesaikan dalam jangka waktu Keseluruhan biaya konstruksi biasanya
tertentu (Dipohusodo, 1996). meliputi analisis perhitungan terhadap lima
Proyek adalah suatu kegiatan sementara unsur utamanya menurut Dipohusodo (1996),
yang berlangsung dalam jangka waktu yaitu :
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu 1. Biaya material.
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas Biaya material yang digunakan adalah
yang sasarannya telah digariskan dengan jelas biaya dilokasi pekerjaan.Agar diperoleh biaya
(Soeharto, 1995). tersebut, maka harus diketahui harga
Soeharto (1995 menyatakan bahwa setiap pembelian material dan biaya pemindahannya
proyek mempunyai tujuan yang berbeda-beda, ke lokasi pekerjaan.
misalnya pembuatan rumah tempat tinggal, 2. Biaya Tenaga Kerja.
jembatan, ataupun instansi pabrik, dapat pula Estimasi komponen tenaga kerja merupa-
berupa produk hasil penelitian dan kan aspek paling sulit dari keseluruhan
pengembangan. Dalam proses mencapai analisis biaya konstruksi. Faktor berpengaruh
tujuan tersebut telah ditentukan batasan, yaitu yang harus diperhitungkan antara lain:
besarnya biaya anggaran yang dialokasikan, kondisi tempat kerja, ketrampilan, lama
jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga waktu kerja, kepadatan penduduk, persaingan,
batasan di atas disebut tiga kendala (triple produk-tivitas dan indeks biaya hidup
constraint), merupakan parameter penting bagi setempat
penyelenggara proyek yang sering diasosia- 3. Biaya Peralatan.
sikan sebagai sasaran proyek yaitu: Estimasi biaya peralatan termasuk pem-
a. Anggaran belian atau sewa, mobilisasi, demobilisasi,
Proyek harus diselesaikan dengan biaya memindahkan, transportasi, memasang,
yang tidak melebihi anggaran. Untuk membongkar dan pengoperasian selama
proyek-proyek yang melibatkan dana konstruksi berlangsung.
dalam jumlah besar dan jadwal bertahun- 4. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)
tahun, anggarannya bukan hanya Biaya overhead adalah biaya tambahan
ditentukan untuk total proyek tetapi yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan
dipecah dalam setiap komponen- kegiatan atau pekerjaan namun tidak
komponen atau per periode tertentu yang berhubungan langsung dengan biaya bahan,
jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. peralatan dan tenaga kerja. Biaya overhead
Dengan demikian, penyelesaian bagian- umumnya terbagi 2, yaitu biaya overhead
bagian proyek juga harus memenuhi umum dan biaya overhead proyek.
sasaran anggaran per periode. a. Biaya umum
b. Jadwal Biaya umum atau lazim disebut overhead
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan cost adalah gaji personil tetap kantor pusat
kurun waktu yang telah ditentukan.Bila dan lapangan; pengeluaran kantor pusat
hasil akhir yang diperoleh berupa produk seperti sewa kantor pusat, telepon, dan
baru, maka penyerahannya tidak boleh sebagainya; perjalanan beserta akomodasi;
melebihi batas waktu yang telah diten- biaya dokumentasi; bunga bank; biaya
tukan. notaris; peralatan kecil dan material habis
c. Mutu pakai. Biaya overhead umum ini dapat
Produk atau hasil dari kegiatan proyek diambil dari keuntungan yang ditetapkan pada
harus memenuhi spesifikasi dan kriteria satu proyek.
yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, b. Biaya Proyek
apabila hasil kegiatan proyek tersebut Pengeluaran yang dibebankan pada
berupa instalasi pabrik, maka kriteria proyek tetapi tidak dimasukkan pada biaya
61
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (60-64)
material, upah kerja, atau peralatan, yaitu: keterlam-batan atau percepatan jadwal
bangunan kantor, lapangan beserta perleng- proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi
kapannya; biaya telepon kantor lapangan; informasi awal guna melakukan tindakan
kebutuhan akomodasi lapangan seperti listrik, koreksi dalam proses.
air bersih, air minum, sanitasi, dan sebagai- Kurva kemajuan yang disebut kurva "S",
nya; jalan kerja dan parkir, batas perlindungan secara grafis menyajikan beberapa ukuran
dan pagar di lapangan. kemajuan kumulatif pada sumbu tegak dan
Penjadwalan Waktu terhadap waktu pada sumbu mendatar.
Perencanaan waktu merupakan bagian Kemajuan ini dapat diukur menurut jumlah
yang sangat penting dalam proses nilai uang yang telah dikeluarkan, survei
penyelesaian suatu proyek. Rencana kerja kuantitas dari pekerjaan di proyek, jumlah
(Time schedule) merupakan pembagian waktu tenaga kerja yang dipakai. Jadi kurva "S" itu
secara rinci dari masing-masing jenis kegiatan adalah salah satu bentuk pengendalian waktu
/ jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, terhadap sesuatu yang dibandingkan.
mulai dari pekerjaan awal sampai pekerjaan Fungsi kurva “S”:
akhir (finishing). Rencana kerja yang 1. Menentukan penyelesaian bagian proyek
digunakan dalam penulisan ini yaitu : Diagram 2. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan
balok batang (Bar chart) proyek
Diagram balok disusun dengan maksud 3. Menentukan waktu pendatangan material,
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan alat dan pekerja yang akan dipakai untuk
dalam merencanakan suatu kegiatan, yang pekerjaan tertentu
terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian
dan saat pelaporan. METODE PENELITIAN
Untuk rencana kerja ini terdiri dari arah Dalam pelaksanaan perencanaan sumber
vertikal yang menunjukkan jenis pekerjaan daya keuangan dan Analisa resiko proyek
dan arah horisontal yang menunjukkan jangka digunakan data-data dari Proyek Pembangun-
waktu yang dibutuhkan oleh tiap pekerjaan an Perumahan Puri Kelapa Gading. Data-data
yaitu waktu mulai dan waktu akhir dengan ini berupa jenis-jenis pekerjaan, durasi dan
menggunakan diagram balok. Diagram balok waktu pelaksanaan masing-masing pekerjaan
dilengkapi dengan bobot tiap pekerjaan dalam dengan menganalisa time schedule dan
persen (%). jadwal kerja, serta anggaran biaya pekerjaan.
Dari kurva S dapat diketahui persentase Diawali dengan penyusunan ulang
(%) pekerjaan yang harus dicapai pada waktu kegiatan-kegiatan proyek yang sesuai dengan
tertentu.Untuk menentukan bobot tiap kaidah-kaidah yang berlaku dan logika
pekerjaan maka harus dihitung dulu volume ketergantungan. Kemudian analisa perenca-
pekerjaan dan biayanya serta biaya nominal naan biaya dengan konsep Cash Flow untuk
dari seluruh pekerjaan tersebut.Kurva S ini dicari keuntungan yang optimum.
sangat efektif untuk mengevaluasi dan Penelitian ini mengambil lokasi di
mengendalikan waktu dan biaya proyek. proyek Perumahan Puri Kelapa Gading
Kurva S adalah sebuah grafik yang Minahasa Utara. Adapun prosedur
dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas penelitian yang digunakan: Studi Lapangan
dasar pengamatan terhadap sejumlah besar (Pengamatan Langsung) dalam hal ini,
proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva penulisan meninjau langsung dilapangan
S dapat menunjukkan kemajuan proyek selanjutnya diperoleh data-data serta
berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot keterangan mengenai kegiatan proyek
pekerjaan yang direpresentasikan sebagai tersebut. Untuk studi Literatur (Kepustaka-
persentase kumulatif dari seluruh kegiatan an) dengan melakukan studi kepustakaan,
proyek. Visualisasi kurva S dapat memberi- penulis mendapat informasi yang berkaitan
kan informasi mengenai kemajuan proyek dengan latar belakang penelitian, teori-
dengan membandingkannya terhadap jadwal teori yang melandasi masalah penelitian
rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada
62
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (60-64)
DAFTAR PUSTAKA
63
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (60-64)
Mandagi R.J.M., dkk. 2006. Penuntun Penulisan Karya Tulis Ilmiah Sarjana. Fakultas Teknik
Unsrat, Manado
Soeharto Iman. 1995. Manajamen Proyek Dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga.
Jakarta
Tarore Huibert & Mandagi R.J.M., 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi
(SIMPROKON). Tim Penerbit JTS Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Manado.
http://bangunanbarru.blogspot.com
http://www.ilmusipil.com
64