Anda di halaman 1dari 8

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 1 NO. 1

TINJAUAN PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA PADA


PROYEK KANTOR BKD KABUPATEN BONE BOLANGO
Disusun Oleh :

Rahayu Mointi
Ketua Program Studi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
ayumointi@yahoo.com

ABSTRAK

Agar pengeluaran biaya bisa efisien dengan waktu yang efektif, maka perlu adanya evaluasi
terhadap perencanaan biaya dan jadwal dengan meninjau kembali perhitungan anggaran biaya
proyek untuk mendapatkan jumlah anggaran biaya proyek yang pasti yang akan digunakan dalam
proyek dengan tetap menjaga mutu pekerjaan dan mencegah terjadinya keterlambatan kerja
dalam proyek.
Perkiraan biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan biaya proyek secara
keseluruhan. Estimasi merupakan awal kegiatan control proyek, meskipun untuk maksud tersebut
diperlukan pengumpulan dan pengembangan data. Modal tetap dibagi menjadi biaya
langsung(direct cost) dan biaya tidak langsung(indirect cost). Network diagram adalah visualisasi
proyek berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa
yang ada selama pelanggaran proyek.
Jadwal pelaksanaan proyek di lapangan 120 hari dengan biaya Rp. 2.464.852.787.39 .
Jadwal dan biaya optimum dari hasil crash program terjadi pada crash 2 dengan durasi 110 hari
dan biaya Rp. 2.367.865.400 .

Kata Kunci : Waktu dan Biaya

PENDAHULUAN mencapai sasaran proyek dengan batasan


waktu, biaya dan mutu. Tantangan pada
Perencanaan merupakan salah satu pelaksanaan proyek adalah bagaimana
fungsi dari manajemen proyek yang merencanaakan jadwal waktu yang efektif
bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat dan perencanaan biaya yang efisien tanpa
berjalan mencapai sasaran tanpa banyak megurangi mutu.
penyimpangan. Pengendalian proyek adalah Waktu dan biaya merupakan dua hal
suatu usaha sistematis untuk menentukan penting dalam pelaksanaan pekerjaan
standar yang sesuai dengan sasaran konstruksi selain mutu, karena biaya yang
perencanaan. akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan
Merancang dan membandingkan sangat erat kaitannya dengan waktu
pelaksanaan dengan standar, menganalisis pelaksanaan pekerjaan.
kemungkinan adanya penyimpangan antara Perencanaan pelaksanaan proyek adalah
pelaksanaan dengan standar, dan mengambil mengusahakan agar pekerjaan yang
tindakan pembetulan yang diperlukan agar dilakukan berjalan sesuai rencana, sehingga
sumber daya yang digunakan secara efektif perencanaan yang sudah dibuat dapat
dan efisien dalam rangka mencapai sasaran dipantau dan dikendalikan implementasinya.
(Soeharto, 1997). Pemantauan dan pengendalian proyek
Sumber daya proyek khususnya proyek dipoerlukan untuk mengukur besarnya
konstruksi terdiri dari material, tenaga kerja, deviasi/penyimpangan pekerjaan yang sudah
pendanaan, metode pelaksanaan dan dilakukan terhadap rencana awal.
peralatan. Sumber daya direncanakan untuk

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 39
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

Rencana kerja yang paling sering KAJIAN PUSTAKA


digunakan adalah diagram batang (bar
chart) atau Gant chart. Network Planning Perencanaan Biaya dan Jadwal
digunakan secara luas dalam proyek Proyek
konstruksi karena sederhana. Network
Planning adalah sekumpulan daftar Perkiraan biaya merupakan unsur
kegiatan yang disusun dalam kolom arah penting dalam pengelolahan biaya proyek
vertikal, sedangkan dalam kolom horizontal secara keseluruhan. Pada taraf pertama,
menunjukkan skala waktu untuk durasi tahap konseptual dipergunakan untuk
kegiatan digambarkan oleh panjangnya mengetahui berapa besar biaya yang
diagram batang. diperlukan untuk membangun proyek atau
Keberhasilan suatu proyek investasi. Selanjutnya, perkiraan biaya
membutuhkan perencanaan yang matang memiliki fungsi dengan spectrum yang amat
untuk mendapatkan biaya yang seefisien luas, yaitu merencanakan dan
mungkin dan waktu yang seefektif mengendalikan sumber daya, seperti
mungkin. Selain itu dengan banyaknya material, tenaga kerja, pelayanan maupun
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun
maka kemungkinan terjadi masalah penekanannya berbeda-beda untuk masing-
didalam proyek tersebut juga besar, untuk masing organisasi peserta proyek.
itu diperlukan perencanaan manajemen Bagi pemilik, angka yang menunjukkan
yang lengkap demi terciptanya keberhasilan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah
suatu proyek konstruksi. Berdasarkan hal satu patokan untuk menentukan kelayakan
tersebut di atas, maka penelitian ini diberi investasi.Bagi kontraktor, keuntungan
judul “Peninjauan Perencanaan Waktu financial yang akan diperoleh tergantung
dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD pada berapa jauh kecakapannya membuat
Kabupaten Bone Bolango”. perkiraan biaya. Sedangkan untuk konsultan,
angka tersebut diajukan kepada pemilik
sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk
TUJUAN PENELITIAN berbagai kegunaan sesuai perkembangan
proyek dan sampai derajat tertentu,
Adapun tujuan dari dari penelitian ini kredibilitasnya terkait dengan kebenaran dan
adalah : ketepatan angka-angka yang diusulkan.
1. Meninjau kembali bagaimana hubungan Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran
antara waktu dan biaya dalam dalam hal perkiraan biaya, terbatas pada
pelaksanaan pekerjaan proyek tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu
pembangunan kantor BKD kabupaten kegiatan tertentu proyek atau proyek
Bone Bolango. keseluruhan. Defenisi perkiraan biaya
2. Meninjau kembali bagaimana anggaran menurut National Estimating Society-USA;
biaya proyek serta mengevaluasi jadwal “Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan
kerja menggunakan network planning. (the art of approximating) kemungkinan
jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan pada informasi
MANFAAT PENELITIAN yang tersedia waktu itu”.
Dengan adanya penulisan ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk mendapatkan
Estimasi Biaya Jadwal
perhitungan dan penjadwalan secara detail
dan tepat, serta menghindari penurunan
Estimasi merupakan awal kegiatan
kualitas pekerjaan dan keterlambatan kerja. control proyek, meskipun untuk maksud
tersebut diperlukan pengumpulan dan
pengembangan data. Di samping membuat

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 40
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

perkiraan biaya, bidang control proyek Modal tetap dibagi menjadi biaya
hendaknya mengikuti perkembangan proyek langsung (direct cost) dan biaya tidak
dari waktu ke waktu sejak awal, sehingga langsung (indirect cost). Perinciannya
dapat membandingkan antara biaya dan adalah sebagai berikut:
jadwal yang diperkirakan terhadap 1. Biaya Langsung
kenyataan sesungguhnya, dan kemudian Biaya langsung adalah biaya untuk
membuat penyesuaian yang diperlukan. segala sesuatu yang akan menjadi
Bila dari estimasi biaya dan jadwal komponen permanen hasil akhir.
proyek (di simpan faktor – faktor lain) Penyiapan lahan (site preparation),
diputuskan untuk direalisasikan, maka pengadaan peralatan utama, biaya
estimasi tersebut akan menjadi masukan merakit dan memasang peralatan utama,
terutama untuk menyusun anggaran dan Pipa, alat-alat listrik dan instrument,
jadwal induk. Anggaran dan jadwal ini akan pembangunan gedung dan perkantoran,
menjadi tolak ukur kegiatan pengendalian fasilitas pendukung dan pembebasan
pada tahap implementasi fisik. tanah. Unsur – unsur yang termasuk
dalam biaya langsung adalah :
a. Biaya Material
Pengendalian Biaya dan Jadwal Biaya material adalah biaya
pembelian material untuk
Langkah dari siklus control proyek mewujudkan proyek itu termasuk
selanjutnya adalah pengendalian biaya dan biaya transportasi, biaya
jadwal. Langkah ini merupakan fungsi penyimpanan serta kerugian akibat
penting dari pengelolahan tahap kehilangan atau kerusakan material.
implementasi fisik proyek, mengingat Harga material didapat dari survei
parameter biaya dan jadwal telah ditentukan di pasaran atau berpedoman dari
dalam kontrak. Bila biaya atau jadwal tidak indeks biaya yang dikeluarkan
terkendali sebagaimana mestinya, maka secara berkala oleh Departemen
pemilik akan mengalami kesulitan biaya Pekerjaan Umum sebagai pedoman
dalam menyelesaikan proyek. Demikian sederhana.
pula kontraktor dapat mengalami kerugian. b. Biaya Upah
Aspek pengendalian biaya dan jadwal Dalam pelaksanaan pekerjaan
meliputi analisis hasil-hasil pelaksanaan konstruksi, biaya upah dibedakan
anggaran kantor pusat dan lapangan, untuk atas :
dibandingkan dengan anggaran dan jadwal 1) Upah harian
induk. Selanjutnya, diadakan koreksi bila Besar upah yang dibayarkan
terjadi penyimpangan. per satuan waktu, misalnya
Sebelum dapat mulai membuat perkiraan harian tergantung jenis
biaya, jadwal, dan anggaran, perlu diketahui keahlian pekerja, lokasi
terlebih dahulu defenisi lingkup proyek serta pekerjaan, jenis pekerjan dan
parameter yang membatasinya. Bagi lain-lain.
pemilik, defenisi lingkup ini dihasilkan dari 2) Upah borongan
studi kelayakan yang kemudian dirumuskan Besar upah tergantung atas
lebih lanjut pada tahap pengembangan dan kesepakatan bersama antara
perencanaan (PP/Defenisi). Sedangkan kontraktor dengan pekerja atas
untuk kontraktor (kontak lump-sum) suatu item pekerjaan.
parameter defenisi lingkup didapat dari 3) Upah berdasarkan
dokumen lelang. Produktivitas
Besar jenis upah ini tergantung
Modal Tetap atas banyak pekerjaan yang
dapat diselesaikan oleh pekerja

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 41
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

dalam satu satuan waktu Biaya langusung akan meningkatkan bila


tertentu. waktu pelaksana proyek di percepat namun
c. Biaya Peralatan biaya tidak langusng akan meningkat juga
Unsur-unsur biaya yang terdapat bila waktu pelaksanaan proyek melngalami
pada biaya peralatan adalah: Modal, keterlambatan
biaya sewa, biaya operasi, biaya Biaya tidak langsung tidak bergantung
pemeliharaan, biaya operator, biaya pada kwalitas pekerjaan, melainkan
mobilisasi, biaya mobilisasi, biaya tengantung pada jangka waktu pelaksanaan
demobilisasi dan lainnya yang proyek. Bila biaya tidak langsung dianggap
menyangkut biaya peralatan. tetap selama umur proyek maka biaya
d. Biaya Sub-kontraktor kumulatifnya akan naik secara linier
Biaya ini diperlukan bila ada bagian menurut umur proyek.
pekerjaan diserahkan/dikerjakan
oleh sub-kontraktor. Sub kontraktor
ini bertanggung jawab dan dibayar Lintasan kritis
oleh main kontraktor
2. Biaya Tidak Langsung Lintasan kritis adalah lintasan yang
Biaya tidak langsung adalah (indirect terdiri dari kegiatan-kegiatan kritis,
cost) adalah pengeluaran untuk peristiwa kritis dan dummy. Lintasan kritis
manajemen, supervisor, dan ini dimulai dari awal network diagram.
pembayaran material serta jasa untuk Mungkin saja terdapat lebih dari sebuah
pengadaan bagian proyek yang tidak lintasan kritis, dan bahkan juga semua
akan menjadi instalasi atau produk lintasan yang ada dalam network diagram
permanen, tetapi diperlukan dalam kritis semuanya. Tujuan mengetahui lintasan
proses pembangunan proyek. Biaya kritis adalah untuk mengetahui dengan cepat
tidak langsung meliputi antara lain: Gaji kegiatan-kegiatan dan peristiwa-peristiwa
tetap dan tunjangan bagi tim yang tinggkat kepekaannya lebih tinggi.
manajemen, kendaraan dan peralatan
konstruksi, pembangunan fasilitas
sementara, pengeluaran umum, laba Tenggang waktu Kegiatan
kontinjensi(fee), Overhead dan pajak.
Tenggang waktu kegiatan (Activity
Fload) adalah jangka waktu yang
Modal Kerja (working capital) merupakan ukuran batas toleransi
keterlambatan kegiatan. Dengan ukuran ini
Modal kerja diperlukan untuk menutupi dapat diketahui karakteristik pengaruh
kebutuhan pada tahap awal operasi yang keterlambatan terhadap penyelanggaraan
meliputi antara lain: proyek dan pola kebutuhan biaya.
1. Biaya pembelian bahan bahan kimia, Ada tiga macam tenggang waktu
minyak pelumas, dan material, serta kegiatan yaitu : Total Float, Free Float dan
bahan lain untuk operasi Indenpendent Float. Untuk dapat
2. Biaya persediaan (inventory) bahan menghitungnya perlu dipenuhi beberapa
mentah dan produk sertah upah tenaga syarat.
kerja pada masa operasi
3. Pembelian suku cadang untuk keperluan Syarat Menghitung Tenggang
operasi selama kurang lebih satu tahun. Waktu Kegiatan
Syarat yang harus dipenuhi agar dapat
Hubungan Biaya Terhadap Waktu menghitung tenggang waktu kegiatan yang
Pelaksana Proyek ada dalam sebuah network diagram suatu
proyek adalah:

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 42
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

1 Telah ada network diagram yang tepat


2 Lama kegiatan masing-masing kegiatan VolumePeker jaan
Durasi
telah ditentukan. Kapasitas JumlahTenagaKerja
Berdasarkan network diagram tersebut,
telah dihitung saat paling (SPA) dan saat
1
paling lambat (SPL) semua peristiwa. Kapasitas
KoefisienTenagaKerja

PEMBAHASAN Volume : 393,7 M3


Tenaga kerja dibutuhkan :
Analisis Biaya dan Waktu Normal 0,4 P x 393,7 = 157,6 P = 158 P
0,04 x 393,7 = 15,8 M = 16 M
Untuk menganalisa biaya dan waktu, Kelompok tenaga kerja : 158 + 16 = 174
terlebih dahulu didefenisikan biaya normal orang dibutuhkan
dan waktu normal. Biaya normal adalah Koefisien kelompok tenaga kerja : 0,4 +
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan 0,04 = 0,440
kegiatan dengan kurun waktu normal. Kapasitas 1 kelompok tenaga kerja :
Sedangkan waktu normal adalah waktu yang
m3
diperlukan untuk melakukan pekerjaan
1 2.2727
sampai selesai dengan cara yang efisien  hr
orang
tetapi di luar pertimbangan adanya kerja 0.440
lembur dan usaha-usaha khusus lainnya.
Tujuan dari analisa biaya adalah untuk Diambil kelompok tenaga kerja : 11 orang
mengetahui kebutuhan biaya yang dipakai 393.7
Durasi :  16 hari
dalam suatu pekerjaan. Dalam menentukan 2.272711
biaya pada suatu proyek dengan melakukan
perhitungan volume jenis kegiatan
berdasarkan gambar rencana dari suatu Crash Program
proyek.
Tujuan dari analisa waktu adalah untuk Setelah menghitung atau menentukan
mengetahui saat mulai dan saat selesai waktu dan biaya normal, tahap berikut
pelaksanaan setiap kegiatan, sehingga bila adalah mempertimbangkan kemungkinan
terjadi keterlambatan bisa diketahui mempercepat waktu proyek dengan
bagaimana pengaruhnya dan selanjutnya menambah tenaga kerja dapat
memungkinkan memperkecil lamanya waktu
ditetapkan tindakan apa yang akan diambil.
pelaksanaan proyek.
Lama kegiatan dapat ditentukan dengan
1. Menentukan lintasan kritis
memperhatikan volume kegiatan dengan
Pada Network Planning dengan umur
kemampuan tenaga kerja dan jumlah tenaga proyek 93 hari terlihat bahwa jalur kritis
kerja / hari normal kegiatan A, C, F, G, H, I, J, K,
Berdasarkan data yang ada, diadakan dan L.
pengelompokan untuk pekerjaan-pekerjaan 2. Menghitung koefisien arah (slope)
sejenis agar dapat mempermudah didalam Perhitungan ini hanya menggunakan
proses perhitungan. Dari jenis-jenis koefisien arah (slope) dari kegiatan
pekerjaan yang ditinjau, maka diuraikan kritis saja (kegiatan non kritis
analisa durasi sebagai berikut : diabaikan). Dalam menghitung slope
Contoh Pekerjaan Galian Tanah Pondasi dengan rumus :
dan Talud
Cic  Ci
Slope(Si) 
Di  Dic
Dimana :

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 43
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

Slope (Si) : Koefisien arah tiap kegiatan Dic : Waktu mendesak (Crash Time)
Ci : Biaya normal kegiatan kegiatan (hari)
c
Ci : Biaya mendesak (crash cost)
kegiatan
Di : Waktu normal kegiatan (hari)
Tabel 1. Jumlah Tenaga Dan Biaya Tenaga Kerja Setelah Crash
Sumber: Data Olahan 2010
Kegiatan Durasi Tenaga Biaya Tenaga
Pekerja Tukang Kep. Tukang mandor (Rp/hari)
A 11 71 15 31,157,500
C 1 13 3 527,500
F 29 18 5 1 3 28,057,500
G 30 13 5 1 1 22,050,000
H 24 19 7 2 3 27,420,000
I 1 7 3 1 1 450,000
J 4 8 4 1 2 2,250,000
K 9 15 13 2 2 11,227,500
L 1 8 18 2 1 1,210,000

Tabel 2. Hasil Analisa Biaya Langsung


Sumber: Data Olahan 2010
No. Analisa Durasi Biaya
1 Crash I 95 2,573,763,661
2 Crash II 100 1,983,086,957
3 Crash III 105 1,478,925,794
4 Crash IV 110 1,183,932,700
5 Crash V 115 972,989,169
6 Normal 120 739,455,836

Tabel 3. Hasil Analisa Biaya Tidak Langsung


Sumber: Data Olahan 2010
No. Analisa Durasi Biaya
1 Crash I 95 643,440,915
2 Crash II 100 849,894,410
3 Crash III 105 985,950,530
4 Crash IV 110 1,183,932,700
5 Crash V 115 1,459,483,753
6 Normal 120 1,725,396,951

Total Cost
Adapun gabungan antara biaya langsung
dan tidak langsung yang dikeluarkan selama
proyek dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4. Biaya Langsung dan Tidak Langsung


Sumber: Data Olahan 2010

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 44
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

Waktu Setelah Biaya Langsung Biaya Tidak


No. Biaya Total (Rp)
Crash (Rp) Langsung (Rp)
1 120 739,455,836 1,725,396,951 2,464,852,787
2 115 972,989,169 1,459,483,753 2,432,472,921
3 110 1,183,932,700 1,183,932,700 2,367,865,400
4 105 1,478,925,794 985,950,530 2,464,876,324
5 100 1,983,086,957 849,894,410 2,832,981,368
6 95 2,573,763,661 643,440,915 3,217,204,577

KESIMPULAN 1. Bapak Azis Rachman, ST.MM


selaku ketua STITEK Yayasan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan Bina Taruna Gorontalo.
2. Kantor Dinas Badan Kepegawaian
hal-hal sebagai berikut :
Daerah (BKD) Kabupaten Bone
1. Perubahan pada komponen waktu dapat Bolango
mempengaruhi komponen biaya, hal ini 3. Ucapan terima kasih kepada semua
terlihat pada percepatan yang dilakukan pihak yang telah membantu dalam
pada durasi proyek, menyebabkan penyusunan artikel ilmiah ini.
bertambahnya biaya langsung proyek
dan pengurangan pada biaya tidak
langsung. CATATAN AKHIR
2. Dari hasil penelitian diperoleh sebagai
Penerapan metode CPM ini sebaiknya
berikut :
dilakukan sejak tahap perencanaan agar
a. Jadwal pelaksanaan proyek di
dapat diperoleh perkiraan kemungkinan
lapangan 120 hari dengan biaya Rp
penyelesaian proyek mencapai waktu yang
2.464.852.787.39,.
ditargetkan sehingga hal ini akan menjadi
b. Setelah dilakukan crash program
bahan masukan bagi pihak pelaksana untuk
diperoleh sebagai berikut :
melakukan pengendalian waktu pelaksanaan
Crash 1 : Durasi pekerjaan 115 hari
sesuai target.
dengan biaya Rp. 2.432.472.921
Crash 2 : Durasi pekerjaan 110 hari
dengan biaya Rp. 2.367.865.400
DAFTAR PUSTAKA
Crash 3 : Durasi pekerjaan 105 hari
dengan biaya Rp. 2.464.876.324
Tarore Hubert, 2001 Analisis Sistem
Crash 4 : Durasi pekerjaan 100 hari
Rekayasa Konstruksi, Edisi Pertama,
dengan biaya Rp. 2.832.981.368
Crash 5 : Durasi pekerjaan 95 hari Unsrat.Manado.
dengan biaya Rp. 3.217.204.577
Djojowirono Soegeng, 2005 Manajemen
c. Jadwal dan biaya optimum dari
Konstruksi, Edisi Keempat, KMTS FT
hasil crash program terjadi pada
cras 2 dengan durasi 110 hari dan UGM.
biaya Rp. 2.367.865.400
Ali Tubagus Haedar, 1986 Prinsip-prinsip
Network planning, Gramedia Jakarta.

UCAPAN TERIMA KASIH Badri Sofwan. 1985. Dasar-dasar Network


Planning, Edisi Pertama., PT Bina
Pada kesempatan ini pula penulis
menyampaikan terima kasih banyak kepada : Aksara Jakarta.

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 45
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 1

Ervianto I Wulfram, 2002 Manajemen


Proyek Konstruksi, Andi Yogyakarta.

Soeharto Imam, 1992 Manajemen Proyek


dari Konseptual Sampai Operasional,
Edisi Kedua, Erlangga.

Ervianto I Wulfram, 2004 Teori Aplikasi


Manajemen Proyek Konstruksi, Andi
Yogyakarta.

[Tinjauan Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Kantor BKD Kab. Bone Bolango; Rahayu Mointi] 46

Anda mungkin juga menyukai