1, Januari
2013
73
73
an suatu proyek, penggunaan tenaga kerja, TINJAUAN PUSTAKA
alat dan materi dapat menyimpang dari
rencana, karenanya harus dikendalikan Pengertian Proyek
agar tenaga kerja dan materi yang telah Kegiatan proyek merupakan suatu ke-
yang direncanakan jumlahnya tidak dilam- giatan sementara yang berlangsung dalam
pui. Terjadinya pembangunan konstruksi jangka waktu terbatas, dengan sumber da-
yang tidak sesuai dengan rencana, perlu ya tertentu dan dimaksudkan untuk melak-
mendapat perhatian, misalnya keterlam- sanakan tugas yang sasaran dan tujuannya
batan pelaksanaan fisik yang diakibatkan telah digariskan dengan jelas (Soeharto,
oleh beberapa faktor seperti keterbatasan 1997). Dalam Proses mencapai hasil akhir
jumlah tenaga kerja, kemampuan SDM, kegiatan proyek tersebut telah ditentukan
faktor alam, penyediaan materi, kemam- batasan-batasan yaitu besar biaya (angga-
puan manajerial dan keterbatasan modal. ran) yang dialokasikan, jadwal dan mutu
Pengeluaran dan prestasi kerja harus di yang harus dipenuhi. Ketiga batasan ter-
pantau agar penyimpangan terhadap ren- sebut dikenal dengan istilah tiga kendala
cana dapat diketahui dan ditanggulangi se- (triple constrain).
dini mungkin serta kebutuhan untuk pe-
nyelesaian proyek dapat diperhitungkan. Manajemen Proyek
Dalam pelaksanaan proyek pembangu- Manajeman adalah proses merencana-
nan Villa Bali Air, penggunaan sumber kan, mengorganisir, memimpin, dan me-
daya baik itu tenaga kerja, alat dan mate- ngendalikan kegiatan anggota serta sum-
rial tidak berjalan sesuai dengan kebutu- ber daya yang lain untuk mencapai sasa-
han. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ran organisasi atau perusahaan yang telah
untuk mencapai produksi tidak sesuai de- ditentukan. Yang dimaksud dengan proses
ngan jumlah tenaga kerja yang ada dilapa- adalah mengerjakan sesuatu dengan pen-
ngan, begitu juga dengan material yang dekatan yang sistematis. Sedang sumber
dibutuhkan, mengalami ketidaksesuaian di daya perusahaan terdiri dari tenaga, keah-
dalam proses pengiriman. Hal ini dapat lian, dana, dan informasi. Dalam melaksa-
menghambat pelaksanaan dalam penyele- nakan suatu manajemen dikenal kegiatan-
saian pekerjaannya sehingga nantinya ber- kegiatan manajemen yang merupakan
dampak pada keterlambatan penyelesaian langkah-langkah pokok dalam melaksana-
proyek. Keterlambatan ini dapat menye- kan fungsi manajemen yang baik. Lang-
babkan bertambahnya biaya konstruksi bi- kah-langkah itu dikenal dengan fungsi-
la pihak kontraktor tidak melakukan pe- fungsi manajemen, yaitu (Soeharto,
mantauan dan pengendalian terhadap ke- 1997):
giatan proyek. Maka dibutuhkan suatu • Merencakanan (Planning)
metode pengelolaan sumber daya secara • Mengorganisasi (Organizing)
ilmiah dan intensif yang disebut dengan • Mengisi jabatan (Staffing)
manajemen proyek. Manajemen proyek • Mengarahkan (Directing)
yang akan diterapkan pada proyek ini ber- • Mengendalikan (Controling)
tujuan agar sumber daya yang akan digu-
nakan tidak melebihi dari anggaran dan Biaya Proyek
bahkan lebih kecil dari anggaran yang di- Biaya proyek konstruksi (yang terma-
rencanakan. suk modal tetap) dapat dibagi dua, yaitu
Pada studi ini, akan dilihat bagaimana (Sutjipto et al, 1985) :
mengelola sumber daya agar memberikan - Biaya Langsung (Direct Cost) yang ter-
manfaat yang maksimal pada pelaksanaan diri dari : Bahan/Material, Upah Buruh
proyek pembangunan villa Bali Air /Man Power, dan Biaya Peralatan/E-
quipments
- Biaya tak langsung (Indirect Cost) • Laporan Perubahan Modal
yang terdiri dari : Overhead, Biaya tak • Neraca
terdugalContigencies, dan Keuntunganl
Profit Pengendalian Biaya
Pengendalian adalah usaha yang siste-
Penjadwalan Proyek matis untuk menentukan standar yang se-
Penjadwalan menentukan kapan akti- suai dengan sasaran perencanaan, meren-
vitas-aktivitas dimulai, ditunda dan disele- canakan sistem informasi, membanding-
saikan, sehingga pembiayaan dan pema- kan pelaksanaan dengan standar, menga-
kaian sumber daya akan disesuaikan wak- nalisa kemungkinan adanya penyimpa-
tunya menurut kebutuhan yang ditentu- ngan antara pelaksanaan dengan standar,
kan. Semua kegiatan dalam suatu proyek kemudian mengambil tindakan pembetu-
selanjutnya dihubungkan berdasarkan hu- lan yang diperlukan agar sumber daya di-
bungan yang logis, sehingga membentuk gunakan secara efektif dan efisien dalam
suatu jaringan pekerjaan (network dia- rangka mencapai sasaran (Soeharto,
gram) yang berisi lintasan-lintasan peristi- 1997).
wa dan kegiatan. - Pengendalian Pembiayaan
Pada saat ini teknik penjadwalan yang Yang dimaksud dengan pengendalian
umum digunakan adalah : pembiayaan disini adalah bukan pengen-
• Bar Chart dengan kurva S dalian biaya (cost control) dalam rangka
• Network Planning (Jaringan Kerja) menekan biaya pelaksanaan, tetapi meru-
• Activity On Arrow (AOA) pakan kebijakan pembelanjaan melalui
- Metode Jalur Kritis (CPM) upaya-upaya agar realisasi biaya yang ter-
- Metode Teknik Evaluasi dan jadi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
Review Proyek (PERT) dan tidak berlebihan (over stock) dan
• Activity On Node (AON) membatasi seminimal mungkin kegiatan
- Metode Diagram Precedence yang belum dapat ditagihkan pembaya-
(PDM) rannya.
- Pengendalian Penerimaan
Analisa Akuntansi Yang dimaksud pengendalian peneri-
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai maan adalah suatu upaya agar realisasi pe-
suatu proses pencatatan, penggolongan, nerimaan dapat sesuai dengan jadwal atau
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan bahkan kalau mungkin lebih maju dari
data keuangan dari suatu organisasi. Ke- jadwal.
giatan pencatatan dan penggolongan ada-
lah merupakan proses yang dilakukan se- Analisa Varian Biaya
cara rutin dan berulang-ulang setiap kali Analisa varian biaya adalah metode
terjadi transaksi keuangan. Sedangkan ke- untuk mengendalikan biaya dan jadwal
giatan pelaporan dan penganalisaan biasa- pada kegiatan konstruksi, dimana pada
nya hanya dilakukan pada waktu-waktu metode ini membandingkan jumlah biaya
tertentu. Untuk menghitung seberapa be- yang sesungguhnya dengan biaya yang di-
sar modal perusahaan mempergunakan keluarkan terhadap anggaran.
modal kerjanya untuk menyelesaikan pro- • Ada beberapa indikator yang diperlu-
yek tersebut, maka dipergunakan siklus kan yaitu :
akuntansi terdiri dari : - ACWP (Actual Cost of Work Perfor-
• Jurnal mend) adalah jumlah biaya aktual
• Buku Besar dari pekerjaan yang telah dilaksana-
• Neraca Saldo kan.
• Neraca Lajur - BCWP (Budgeted Cost of Work Per-
• Laporan Laba Rugi formend) adalah indikator ini menun-
jukkan nilai hasil dari sudut pandang car. Perusahaan yang memiliki likuiditas
nilai pekerjaan yang telah diselesai- sehat paling tidak memiliki rasio lancar
kan, terhadap anggaran yang telah di- sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusa-
sediakan untuk me-laksanakan peker- haan yang lebih menggambarkan tingkat
jaan tersebut. likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan
- BCWS (Budgeted Cost of Work Sche- rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).
duled) adalah indikator ini menunjuk-
kan anggaran untuk satu paket peker- Analisa tersebut dapat dirumuskan sebagai
jaan, tetapi disusun dan dikaitkan de- berikut :
ngan jadwal pelaksa-naan. Current Ratio =
• Varian Biaya dan Varian Jadwal Ter- Harta Lancar
padu. Hutang Jangka Pendek
Varian Biaya (CV) = BCWP -
ACWP
METODELOGI PENELITIAN
Varian Jadwal (SV) = BCWP -
BCWS
Obyek studi dalam penyusutan tugas akhir
• Indeks Produktifitas dan Kinerja. ini adalah proyek Villa Bali Air yang
Indeks kinerja biaya (CPI) = BCWP berlokasi di Jalan Bisma, Legian, Kuta.
I ACWP Pemilihan proyek ini sebagai obyek studi
Indeks kinerja jadwal (SPI) = BCWP didasarkan karena proyek tersebut memi-
I BCWS liki karakteristik kegiatan yang kompleks
dan dengan jangka waktu pelaksanaan
Bidang Modal Kerja yang cukup lama sehingga menarik untuk
Suatu perusahaan selalu membutuhkan dibahas khususnya mengenai manajemen
modal kerja untuk memenuhi kebutuhan- proyek.
nya, misalnya untuk membayar gaji pega-
waiIkaryawan. Adanya modal kerja yang Data Yang Digunakan
cukup sangat penting bagi suatu perusa- Data Primer
haan, karena dengan modal kerja yang cu- - Biaya upah tenaga kerja, biaya ma-
kup akan memungkinkan bagi perusahaan terial dan biaya sewa alat
untuk beroperasi seekonomis mungkin - Laporan Bulanan Proyek
dan perusahaan tidak akan mengalami ke- - Laporan Keuangan Proyek
sulitan atau menghadapi bahaya-bahaya Data Sekunder
yang timbul karena adanya krisis atau ke- - Gambar Rencana Proyek
kacauan keuangan. - Rencana Anggaran Biaya
- Time Schedule
Analisa Likuiditas Analisa Data
Yang dimaksud dengan pengenda- Dalam tahap ini semua data yang telah
lian likuiditas proyek adalah suatu upaya dikumpulkan akan dikaji secara mendalam
untuk mengatur jadwal penerimaan dan untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan
pengeluaran uang secara tunai, selama tertentu. Untuk dapat mempermudah da-
proses pelaksanaan suatu proyek, sehing- lam menganalisa permasalahan maka di-
ga dana pinjaman dapat dikendalikan de- gunakan teknik analisa pengendalian bia-
ngan selayaknya. Pengertian lain adalah ya yang terdiri dari :
kemampuan seseorang atau perusahaan - Pengendalian Pembiayaan
untuk memenuhi kewajiban atau utang - Pengendalian Penerimaan
yang segera harus dibayar dengan harta - Analisa Varian Biaya
lancarnya. - Analisa Likuiditas
Likuiditas diukur dengan rasio ak- Hasil Analisa
tiva lancar dibagi dengan kewajiban lan-
Didapatkan hasil dari analisa yang di- terapkan di dalam pengelolaan sumber da-
gunakan yang nantinya akan dapat disim- ya yang digunakan sudah memberikan
pulkan apakah manajemen yang sudah di- manfaat yang maksimal atau belum
Kerangka Analisa
Obyek Studi
Identifikasi
Permasalahan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Analisa Data
Hasil Analisa
Total 163.539.330,00 Total 163.539.330,00 Tabel 9. Data ACWP Proyek Villa Bali
Air
Anggaran (Rp)
Tabel 8. Neraca Akhir Bulan Oktober No Bulan
Perbulan Komulatif
Kontraktor PT. Puri Dharma Sejati
Tabel 12. Nilai Varian Biaya (CV) dan Varian Jadwal (SV)
ACWP (Rp) BCWP (Rp) BCWS (Rp) CV (Rp) SV (Rp)
No Bulan
(1) (2) (3) (2-1) (2-3)
1 Mei 65.284.860 140.452.000 111.763.000 75.167.140 28.689.000
1 Mei 274.033.539 339.318.399 3,98 4,98 390.681.601 1,02 Cost Underrun Kemajuan
2 Juni 322.880.972 459.617.042 3,33 5,33 270.382.958 0,67 Cost Underrun Kemajuan
3 Juli 354.468.967 538.706.637 3,02 6,02 191.293.363 -0,02 Cost Underrun Keterlambatan
4 Agust 396.244.076 797.592.746 2,08 6,08 -67.592.746 -0,08 Cost Overrun Keterlambatan
5 Sept 157.624.497 724.710.332 0,99 5,99 5.289.668 0,01 Cost Underrun Kemajuan
6 Oktb 0,00 605.140.555 0,00 6,00 124.859.445 0,00 Cost Underrun Sesuai Jadwal
81
81
Analisa Likuiditas memiliki rasio lancar lebih besar dari satu.
Likuiditas diukur dengan rasio aktiva Adapun hasil analisa likuiditas tiap bulan-
lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Li- nya yaitu :
kuiditas proyek yang baik paling tidak
Keperluan modal kerja selama proses pelaksanaan berdasarkan biaya proyek, dapat
dilihat dalam gambar berikut.
1,000,000,000.00
800,000,000.00
Biaya (Rp)
600,000,000.00
400,000,000.00
200,000,000.00 Penerim a n
0.00 Bia ya
Bulan
Gambar Bidang Modal Kerja
Dari grafik bidang modal kerja diatas da- • Pengelolaan sumber daya pada proyek
pat dijelaskan sebagai berikut : pembangunan Villa Bali Air yang di-
• Dari awal bulan Mei sampai bulan Juli laksanakan oleh PT Puri Dharma Sejati
terjadi pembiayaan yang lebih kecil da- selama enam bulan sudah maksimal.
ri penerimaan. Hal ini disebabkan dari pengendalian
• Pada awal bulan Agustus sampai Sep- penerimaan dan pengendalian pembia-
tember terjadi pembiayaan yang lebih yaan yang sudah tepat, artinya sumber
besar dari penerimaan, tetapi sampai daya yang digunakan tidak melebihi
akhir bulan penerimaan bisa lebih besar dari anggaran.
karena ada pembayaran termin. • Berdasarkan Analisa Varian Biaya di-
• Pada bulan Oktober pembiayaan pro- dapatkan hasil :
yek lebih kecil dari penerimaan. • Dari Aspek Biaya
- Pada pelaporan bulan Mei sampai
KESIMPULAN DAN SARAN Juli, varians biaya (CV) menun-
jukkan angka positif, hal ini me-
Kesimpulan nunjukkan bahwa pengeluaran pro-
Berdasarkan hasil analisa yang telah yek lebih kecil dari anggaran (cost
dibahas dalam BAB IV, maka dapat diam- underrun), ini dibuktikan dengan
bil kesimpulan sebagai berikut : biaya aktual (ACWP) yang dike-
luarkan sebesar Rp 184.237.670,00 proyek mengalami kemajuan 0,67
lebih kecil dari anggaran untuk pe- bulan.
kerjaan yang telah diselesaikan - Pada pelaporan bulan Juli dan
(BCWP) sebesar Rp Agustus, Varian Jadwal (SV)
249.660.000,00. menunjukan angka negatif yang
- Pada pelaporan bulan Agustus, berarti pelaksanaan pekerjaan
varians biaya (CV) menunjukkan terlaksana lebih lambat dari
angka negatif, hal ini menunjukkan jadwal. Dari perkiraan total waktu
bahwa pengeluaran proyek lebih sampai akhir proyek (EAS), pada
besar dari anggaran (cost overrun), bulan Juli proyek mengalami
ini dibuktikan dengan biaya aktual keterlambatan 0,02 bulan dan pada
(ACWP) yang dikeluarkan sebesar bulan Agustus proyek mengalami
Rp 401.348.670,00 lebih besar dari keterlambatan 0,08 bulan.
anggaran untuk pekerjaan yang - Pada pelaporan bulan September,
telah diselesaikan (BCWP) sebesar Varian Jadwal (SV) menunjukan
Rp 367.336.000,00. angka positif yang berarti
- Pada pelaporan bulan September pelaksanaan pekerjaan terlaksana
sampai Oktober, varians biaya lebih cepat dari jadwal. Dari
(CV) menunjukkan angka positif, perkiraan total waktu sampai akhir
hal ini menunjukkan bahwa proyek (EAS), pada bulan
pengeluaran proyek lebih kecil dari September proyek mengalami
anggaran (cost underrun), ini kemajuan 0,01 bulan.
dibuktikan dengan biaya aktual - Berdasarkan kecendrungan atau
(ACWP) yang dikeluarkan sebesar kondisi yang terjadi pada saat
Rp 605.140.555,00 lebih kecil dari pelaporan tidak mengalami
anggaran untuk pekerjaan yang perubahan maka dapat diketahui
telah diselesaikan (BCWP) sebesar pelaksanaan proyek sudah sesuai
Rp 730.000.000,00. dengan jadwal yang direncanakan.
- Berdasarkan kecendrungan atau • Dari perhitungan rasio likuiditas
kondisi yang terjadi pada saat proyek tiap bulan didapatkan hasil
pelaporan tidak mengalami :
perubahan maka dapat diketahui - Likuiditas proyek sampai akhir
total biaya sampai akhir proyek bulan Mei sangat baik, hal ini
adalah Rp 605.140.555,00 lebih dapat dilihat dari rasio lancar
kecil dari anggaran biaya proyek (current ratio) yaitu 227.193.280 :
Rp 730.000.000,00. Keuntungan 0 yang artinya setiap hutang
yang diperoleh sebesar Rp jangka pendek Rp 0,00 akan
124.859.445,00 (17,1% dari dijamin oleh harta lancar sebesar
anggaran biaya proyek). Rp 227.193.280
• Dari Aspek Waktu - Likuiditas proyek sampai akhir
- Pada pelaporan bulan Mei dan bulan Juni sangat baik, hal ini
Juni, Varian Jadwal (SV) dapat dilihat dari rasio lancar
menunjukan angka positif yang (current ratio) yaitu 68,3 : 1 yang
berarti pelaksanaan pekerjaan artinya setiap hutang jangka
terlaksana lebih cepat dari jadwal. pendek Rp 1,00 akan dijamin oleh
Dari perkiraan total waktu sampai harta lancar sebesar Rp 68,3
akhir proyek (EAS), pada bulan - Likuiditas proyek sampai akhir
Mei proyek mengalami kemajuan bulan Juli sangat baik, hal ini dapat
1,02 bulan dan pada bulan Juni dilihat dari rasio lancar (current
ratio) yaitu 2,08 : 1 yang artinya
setiap hutang jangka pendek Rp DAFTAR PUSTAKA
1,00 akan dijamin oleh harta lancar
sebesar Rp 2,08 Armini, Ari. 2006. Pengendalian Biaya
- Likuiditas proyek sampai akhir Dan Waktu Pelaksanaan Proyek
bulan Agustus sangat baik, hal ini Villa Sentosa Dengan Konsep Nilai
dapat dilihat dari rasio lancar Hasil. Tugas Akhir, Program Studi
(current ratio) yaitu 1,46 : 1 yang Teknik Sipil Universitas Udayana,
artinya setiap hutang jangka Denpasar.
pendek Rp 1,00 akan dijamin oleh Adnyana, I. B. P., Sudarsana, D. K.,
harta lancar sebesar Rp 1,46 Swastika, I. N., Yana, A. A. G. A.
- Likuiditas proyek sampai akhir 2003. Buku Ajar Manajemen Proyek
bulan September sangat baik, hal Konstruksi, Program Studi Teknik
ini dapat dilihat dari rasio lancar Sipil Fakultas Teknik Universitas
(current ratio) yaitu 7,90 : 1 yang Udayana, Denpasar.
artinya setiap hutang jangka Asiyanto. 2003. Construction Project Cost
pendek Rp 1,00 akan dijamin oleh Management, Pradnya Paramita,
harta lancar sebesar Rp 7,90 Jakarta.
- Likuiditas proyek sampai akhir Asiyanto. 2005. Construction Project Cost
bulan Oktober sangat baik, hal ini Management, Pradnya Paramita,
dapat dilihat dari rasio lancar Jakarta.
(current ratio) yaitu 432.281.890 : Dipohusodo, I. 1996. Manajemem Proyek
0 yang artinya setiap hutang dan Konstruksi, Jilid 1, Kanisius,
jangka pendek Rp 0,00 akan Yogyakarta.
dijamin oleh harta lancar sebesar Riyanto, Bambang. 1995. Dasar Dasar
Rp 432.281.890 Pembelajaran Perusahaan, BPFE,
Saran Yogyakarta.
• Perusahaan sebaiknya tidak Soeharto, I., 1997. Manajemen Proyek
mempergunakan modal pinjaman dari dari Konseptual Sampai
Bank. Operasional, Erlangga, Jakarta.
• Sebaiknya uang muka yang diterima Sutjipto, R.,Nugroho, P., Natan, I.,1985.
kontraktor sebesar 20% dari nilai Manajemen Proyek Konstruksi 1.
proyek, agar tercapai likuiditas proyek Kartika Yudha, Surabaya.
yang sangat baik. Warsika, MM., MSc, Ir. Putu Dharma.
2005. Akuntansi Biaya Project,
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Udayana, Denpasar.